Anda di halaman 1dari 21

REVOLUSI

RUSIA DAN
TIONGKOK
SEJARAH PEMINATAN
Keadaan Rusia
sebelum
Revolusi
• Pada masa pemerintahan Tsar
Nicholas II (1894–1917),
pemerintahan sangat reaksioner
dan bersifat otokratis.
• Akan tetapi, dalam bidang ekonomi
sangat progresif, terutama dalam
bidang industri yang sangat maju.
• Pada tahun 1905 terjadi
pemberontakan kaum buruh yang
bertujuan untuk menuntut perbaikan
nasib dan persamaan hak.
• Hal ini selaras dengan semboyan
mereka, yakni sama rasa sama rasa.
Keadaan Rusia
sebelum Revolusi

• Rakyat juga menuntut adanya pemerintahan


yang liberal.
• Pada saat itu, Rusia mengalami kekalahan
dalam perang melawan Jepang.
• Tsar Nicholas II masih mampu mengatasi keadaan
dengan mengambil tindakan sebagai berikut:
1. a. menjamin kebebasan berserikat dan
berkumpul, serta kebebasan perorangan
diperluas;
2. membentuk Duma (DPR).
• Namun dalam Duma itu sendiri terjadi
pertentangan antara kaum Sosialis yang
menghendaki susunan masyarakat yang
sosialis, sedangkan kaum Liberal menghendaki
adanya monarkhi konstitusional.
• Nicolas II bersikap keras, dan memihak kepada
kaum Sosialis sehingga Duma dibubarkan. Hal
inilah yang kemudian mendorong timbulnya
revolusi
Sebab-Sebab Terjadinya
Revolusi Rusia: Bidang
Politik
• Adanya pemerintahan Tsar
Nicholas yang reaksioner. Di
negara-negara lain telah
mengakui adanya hak-hak
politik warga negaranya. Tsar
masih saja tidak memberikan
hak-hak politik bagi warga
negaranya.
• Duma (DPR) tidak
menampakkan dasar-dasar
demokratis.
Sebab-Sebab
Terjadinya Revolusi
Rusia: Bidang
Ekonomi
• Penghargaan tuan-tuan tanah
terhadap buruh tani sangat rendah.
Tanah pertanian sebagian besar
dimiliki oleh tuan tanah. Kaum tani
adalah adalah buruh-buruh di tanah
pertanian sehingga mereka menuntut
tanah sebagai miliknya.
• Adanya perbedaan kehidupan
antara Tsar dan para bangsawan
dengan rakyat yang sangat
mencolok.
• Tsar bersama para bangsawan
Rusia hidup dalam kemewahan,
sedangkan rakyat terutama kaum
buruh dan petani hidup miskin dan
menderita.
• Kaum pengusaha dan intelektual tidak
puas dengan situasi pemerintahan
Tsar Nicholas II
Sebab-Sebab Terjadinya
Revolusi Rusia: Aliran
Menentang Tsar Nicholas II

• Kaum Liberal (disebut kaum Kadet)


menghendaki monarki
konstitusional.
• Kaum Sosialis menghendaki
susunan masyarakat yang
sosialis. Selain itu, kaum Sosialis
juga menuntut pemerintahan yang
modern dan demokratis.
Jalannya • Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan
demonstrasi yang menuntut bahan makanan
Revolusi • Kemudian diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan.
• Revolusi yang digerakan oleh kaum Kadet, Menshewik, dan
Rusia: Bolshewik ini kemudian berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II.

Februari 1917 • Tampuk pemerintahan dikendalikan oleh kaum Kadet dengan


bentuk pemerintahan sementara.
Jalannya Revolusi
Rusia: Februari 1917
• Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera
mengadakan perubahan-perubahan seperti
yang dituntut oleh rakyat.
• Kaum Menshewik di bawah pimpinan
Karensky kemudian menggulingkan kaum
Kadet dan memegang tampuk
pemerintahan.
• Program kaum Menshewik pertama-tama ialah
menjunjung kembali kehormatan Rusia di
mata dunia internasional (karena kekalahan-
kekalahan Rusia dalam peperangan), setelah
itu baru mengadakan perubahan
pemerintahan dalam negeri.
• Serangan besar-besaran terhadap Jerman
(dalam Perang Dunia I) segera dilangsungkan,
namun gagal. Hal inilah mengakibatkan
hilangnya kepercayaan rakyat terhadap
pemerintahan Menshewik.
• Kesempatan ini digunakan dengan sebaik-
baiknya oleh kaum Bolshewik untuk
menyusun kekuatan guna merebut
pemerintahan.
Jalannya
Revolusi Rusia:
Oktober 1917
• Ketika pemerintahan Menshewik kehilangan
kepercayaan di mata rakyat, kaum Bolshewik
segera mendekati rakyat dan menjanjikan
adanya kedamaian dan pembagian tanah.
• Dengan cara ini kaum Bolshewik mendapatkan
simpati dan dukungan dari rakyat.
• Kaum Bolshewik yang semula telah
mempersiapkan diri dengan mengadakan wajib
militer kepada para pekerja (yang kemudian
menjadi Pengawal Merah) di bawah pimpinan
Trotsky, siap untuk merebut kekuasaan.
• Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah
pimpinan Lenin yang menyerukan untuk
mendirikan Republik Soviet.
• Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd
memihak Lenin.
• Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah
Menshewik di bawah pimpinan Kerensky
berhasil digulingkan.
• Kaum Bolshewik akhirnya berhasil memegang
tampuk pemerintahan baru di Rusia.
Dampak setelah
Revolusi Rusia
• Bidang Pemerintahan
1. Dihapusnya pemerintahan Tsar Nicholas
II yang reaksioner.
2. Rusia menjadi negara Serikat yang
berbentuk Republik dengan nama USSR
dengan Moskow sebagai ibukotanya.
• Bidang Ekonomi
1. Pertanian dan perindustrian
dinasionalisasi. Tanah pertanian
sebagian diselenggarakan oleh
pemerintah dan sebagian dijadikan
pertanian kolektif.
2. Kantor-kantor, pabrik-pabrik, bank-bank,
dan jalan-jalan kereta api dinasionalisasi.
• Bidang Ideologi
• Kemenangan kaum Bolshewik
menyebabkan paham komunis menyebar
ke seluruh dunia.
Latar Belakang
Revolusi Tiongkok:
Faktor Ekstern
• Perlawanan terhadap dominasi asing pada perang
Candu I dan Candu II
• Candu I: Kaisar melarang penjualan opium yang
diperdagangkan oleh Inggris.
• Akibatnya Inggris mengirimkan armada laut dan
berhasil menguasi sebagian pelabuhan Tiongkok yang
diakhiri dengan perjanjian Nanking.
• Perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 29
Agustus 1842
1. Cina menyewakan Xianggang (Hongkong) pada Inggris.
2. Pelabuhan-pelabuhan Kanton, Xiamen, Ningbo, Fuzhou,
dan Shanghai harus dibuka bagi perdagangan dengan
pihak Inggris.
3. Cina diwajibkan membayar kerugian perang sebesar 21
juta mata uang perak.
4. Memberikan hak istimewa bagi Inggris, serta membuka
daerah khusus (ekstrateritorial) sebagai tempat tinggal
warga Inggris.
5. Hubungan antara pejabat-pejabat Cina dan Inggris
harus berdasarkan asas sama rata.
6. Inggris berhak mengangkat konsul di tiap-tiap
pelabuhan yang dibuka bagi aktivitas perdagangan
mereka.
Latar Belakang
Revolusi Tiongkok:
Faktor dari Ekstern
• Candu II: Tiongkok melawan Inggris, Amerika Serikat, dan
Prancis yang berambisi untuk memperluas wilayah
kekuasaan ke Tiongkok.
• Perang Candu II secara khusus dipicu oleh tindakan
pejabat Dinasti Qing yang menghentikan kapal
bernama Arrow, kapal Cina yag telah diregistrasi di
Hongkong (kapal tersebut dikapteni orang Inggris dan
seluruh awaknya merupakan warga Cina).
• Perang Candu II baru berakhir setelah pihak Cina
bersedia menandatangani Perjanjian Tianjin pada bulan
Juni 1858. Berikut isi dari perjanjian Tianjin.
• Inggris, Prancis, Amerika, dan Rusia diizinkan membuka
kedutaan di Beijing, yang saat itu merupakan kota
tertutup bagi orang asing.
• Sepuluh pelabuhan baru dibuka bagi bangsa Barat,
termasuk Danshui, Hankou, Niuzhuang, dan Nanjing.
• Pemberian izin kunjungan orang asing ke pedalaman
Cina, baik untuk urusan dagang atau kegiatan
misionaris.
• Cina harus membayar kerugian perang sebesar 4 juta
tail perak pada Inggris dan 2 jut apada Prancis.
• Pelarangan menyebut bangsa Barat sebagai yi (barbar).
Latar Belakang Revolusi
Tiongkok: Faktor Intern

• Kalah perang dengan Jepang di Korea


dalam pemberontakan petani di Korea.
• Kemudian diselenggarakan Perjanjian
Shimonoseki pada 19 Maret 1895.
Akibatnya, Tiongkok harus
menyerahkan Pulau Formosa (Taiwan)
kepada Jepang.
Latar Belakang
Revolusi Tiongkok:
Faktor Intern

• Pemberontakan Taiping (1850-1864),


perang saudara yang berlangsung dari
tahun 1850 -1864. Pemberontakan
Taiping terjadi ketika Dinasti Qing
dipimpin oleh suku Manchu melawan
gerakan milenarianisme Kristen dari
Kerajaan Surgawi Perdamaian.
• Pemberontakan Nian (1853-1868)
merupakan pemberontakan senjata.
Meski gagal menjatuhkan Dinasti Qing,
pemberontakan ini menyebabkan
kekacauan dalam berbagai aspek.
• Pemberontakan Panthay (1855-
1873), yakni gerakan separatis yang
terdiri dari suku Hui dan Muslim
Tiongkok yang menentang Dinasti
Qing di Yunnan barat daya. Gerakan
ini muncul sebagai bagian dari
gelombang ketidakpuasan etnis.
Latar Belakang
Revolusi Tiongkok:
Faktor Intern
• Gerakan Boxer merupakan
pemberontakan terhadap
kekuasaan asing di sektor
perdagangan, politik, agama, dan
teknologi.
• Boxer memulai aksinya sebagai
gerakan antiasing, antiimperialis,
dan merupakan pergerakan
berdasarkan petani di Tiongkok
utara.
• Mereka menyerang orang asing
yang membangun jalur kereta api
dan melanggar Feng Shui, dan
juga orang Kristen yang dianggap
bertanggung jawab untuk dominasi
asing di Tiongkok.
Revolusi Tiongkok: 1911-
1912
• Proses Revolusi Tiongkok terjadi pada 11 Oktober
1911 dipimpin oleh dr. Sun Yat-Sen.
• Sun Yat Sen memiliki sebuah ajaran bernama San Min Chu I
(3 Asas Rakyat). Ajaran San Min Chu I berisi Nasionalisme,
Demokrasi, dan Sosialisme.
• Revolusi China diawali dengan pemberontakan-
pemberontakan oleh kaum revolusioner. Pada 10 Oktober
1911.
• Li Yuan Hung memimpin kaum revolusioner China untuk
melakukan pertempuran di kota Wuchang.
• Pada 12 Oktober 1911, pasukan revolusioner mampu
merebut dan menduduki 18 provinsi China.
• Revolusi China mampu menggulingkan Dinasti Manchu pada
Desember 1911.
Revolusi Tiongkok:
1911-1912
• Pada 1 Januari 1912, Sun Yat Sen
diangkat menjadi presiden sementara
republik China di Nanking oleh pasukan
revolusioner.
• Dinasti Manchu secara resmi
menyerahkan kedaulatan kepada bangsa
China pada 12 Februari 1912.
• dr. Sun Yat-Sen mengundurkan diri dan
mendirikan partai Kuo Min Tang lalu
digantikan oleh Yuan Shih Kai pada 15
Februari 1912.
• Masa pemerintahan Yuan Shih Kai tak
berlangsung lama karena tahun 1916 ia
meninggal dunia.
Revolusi Tiongkok:
1911-1912
• Pemerintah kembali dipimpin oleh dr.
Sun Yat-Sen, namun hanya sampai
tahun 1924.
• Kedudukannya digantikan Chiang
Kai Shek dan berhasil
mempersatukan Tiongkok bagian
utara dan selatan.
• Sayangnya, masa pemerintahannya
harus menghadapi perlawanan dari
Mao Zedong yang berpaham
komunis.
Revolusi Tiongkok: Perang
Saudara
• Mao Zedong dan Partai Komunis China (PKC) menganggap pemerintah
Republik China terlalu berpihak pada kaum bangsawan, bukan petani.
• Mao Zedong dan Partai Nasionalis China (PNC) atau Kuomintang di bawah
pimpinan Chiang Kai Shek bersaing keras hingga memicu perang saudara.
• Konflik keduanya pun terus meruncing dengan adanya intervensi dari Amerika
Serikat.
• Pada 1937, PKC dan PNC sempat bersatu untuk melawan Jepang.
• Sayangnya, PNC menggunakan kesempatan ini untuk mendesak PKC.
• Hal itu membuat PKC bernegoisasi dengan Jepang agar mau membantunya
melawan PNC. Di lain pihak, PNC mendapat bantuan militer, keuangan, dan
dukungan dari AS, sehingga Perang Saudara (1945-1949) pun tidak dapat
terelakkan.
• Pada awalnya, kaum nasionalis memiliki keunggulan dalam persenjataan,
wilayah, populasi, dan dukungan internasional. Akan tetapi, antara 1946-1947,
PKC berhasil mendesak kekuatan PNC. Selain itu, dukungan rakyat China
terhadap PKC semakin kuat. Menjelang 1949, PKC telah berhasil mendapatkan
kota penting yang tadinya diduduki PNC. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong
akhirnya memproklamasikan pendirian Republik Rakyat China (RRC).
Sementara kubu PNC melarikan diri ke Taiwan dan membentuk pemerintahan
sendiri. Mao Zedong kemudian diangkat menjadi Presiden RRC pada 1954.
Revolusi
Tiongkok: Perang
Saudara
• Pada awalnya, kaum nasionalis memiliki keunggulan
dalam persenjataan, wilayah, populasi, dan
dukungan internasional.
• Akan tetapi, antara 1946-1947, PKC berhasil
mendesak kekuatan PNC.
• Selain itu, dukungan rakyat China terhadap PKC
semakin kuat.
• Menjelang 1949, PKC telah berhasil mendapatkan
kota penting yang tadinya diduduki PNC.
• Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong akhirnya
memproklamasikan pendirian Republik Rakyat China
(RRC).
• Sementara kubu PNC melarikan diri ke Taiwan dan
membentuk pemerintahan sendiri. Mao Zedong
kemudian diangkat menjadi Presiden RRC pada
1954.
TERIMAKASIH
SEJARAH PEMINATAN

Anda mungkin juga menyukai