Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

REVOLUSI RUSIA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

SAHRUL GUNAWAN
ALINI SAFITRI
DIMAS
SAIFUL ASLAM
AIRIL
ARIL
MUH. AKIL
SELLA ARSIKA

KELAS XL IPS 2
SMAN 1 SAMATURU
TAHUN AJARAN 2022/2023
REVOLUSI RUSIA

Pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II (1894–1917), pemerintahan sangat


reaksioner dan bersifat otokratis. Akan tetapi, dalam bidang ekonomi sangat progresif,
terutama dalam bidang industri, seperti industri tekstil, pertambangan, batubara, dan besi.
Dengan industri yang maju inilah maka muncullah kaum buruh. Pada tahun 1905 terjadi
pemberontakan kaum buruh yang bertujuan untuk menuntut perbaikan nasib dan persamaan
hak. Hal ini selaras dengan semboyan mereka, yakni sama rasa sama rasa. Di samping itu,
rakyat juga menuntut adanya pemerintahan yang liberal. Pada saat itu, Rusia mengalami
kekalahan dalam perang melawan Jepang. Di tengah-tengah situasi yang sedang kacau itu,
Tsar Nicholas II masih mampu mengatasi keadaan dengan mengambil tindakan dengan
menjamin kebebasan berserikat dan pembentukan Duma (DPR).
Namun dalam Duma itu sendiri terjadi pertentangan antara kaum Sosialis dan kaum
Liberalis. Kaum Sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis, sedangkan kaum
Liberal menghendaki adanya monarkhi konstitusional. Nicolas II bersikap keras, dan
memihak kepada kaum Sosialis sehingga Duma dibubarkan. Hal inilah yang kemudian
mendorong timbulnya revolusi. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba
membahas secara lengkap mengenai Revolusi Rusia baik latar belakang, proses revolusi dan
dampaknya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Latar Belakang Revolusi Rusia


Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan
revolusi selalu tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas
dengan kekerasan senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha
pemerintah untuk menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi
sungguh-sungguh terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia mengalami
kekalahankekalahan besar. Sebab-sebab terjadinya revolusi sebagai berikut.

1. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner


Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya,
Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan
dibentuknya Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara
belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada praktiknya,
anggota Duma adalah orang-orang yang propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan
rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah dihiraukan.

2. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk


Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan
atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya,
orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang
disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra.
Alexandra sendiri sangat dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai
utusan Tuhan, Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat
kolot dan benci terhadap segala macam paham baru.

3. Perbedaan sosial yang mencolok


Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat
jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara rakyat,
terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara. Bangsawan juga memiliki berbagai
macam hak yang tidak dimiliki rakyat, bahkan banyak hak rakyat yang diabaikan. Sekalipun
perbudakan telah dihapuskan, para bangsawan tetap memperlakukan rakyat biasa seperti
budak dalam kehidupan sehari-hari.

4. Persoalan tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya
menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar
mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan
maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil
(buruh tani). Para buruh tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi
miliknya.

5. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar


Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas,
tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan
sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut adalah aliran
liberal dan sosialis. Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini
menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar. Kaum sosialis
menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan
demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua
aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian
berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi
Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin
oleh Lenin dan Trotsky.

6. Kekalahan perang
Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai
tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-
perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente.
Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya.
Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-
kekalahan besar Rusia (pertempuran di Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah
Masuri) semakin mengecewakan hati dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar.
Rakyat mulai jemu pada peperangan dan menginginkan kedamaian.

7. Ancaman bahaya kelaparan


Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus
dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang
berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya
industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan.
Perekonomian negara pun menjadi kacau balau.

B. Prosess Terjadinya Revolusi Rusia


Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni Revolusi Februari 1917
dan Revolusi Oktober 1917.

1. Revolusi Februari 1917


Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi yang
menuntut bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan.
Revolusi yang digerakan oleh kaum Kadet, Menshewiki, dan Bolshewiki ini kemudian
berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II. Tampuk pemerintahan dikendalikan oleh kaum
Kadet dengan bentuk pemerintahan sementara.
Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera mengadakan perubahan-perubahan seperti yang
dituntut oleh rakyat. Kaum Menshewiki di bawah pimpinan Karensky kemudian
menggulingkan kaum Kadet dan memegang tampuk pemerintahan. Program kaum
Menshewiki pertama-tama ialah menjunjung kembali kehormatan Rusia di mata dunia
internasional (karena kekalahan-kekalahan Rusia dalam peperangan), setelah itu baru
mengadakan perubahan pemerintahan dalam negeri. Serangan besar-besaran terhadap Jerman
(dalam Perang Dunia I) segera dilangsungkan, namun gagal. Hal inilah mengakibatkan
hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Menshewiki. Kesempatan ini
digunakan dengan sebaik-baiknya oleh kaum Bolshewiki untuk menyusun kekuatan guna
merebut pemerintahan.

2. Revolusi Oktober 1917


Ketika pemerintahan Menshewiki kehilangan kepercayaan di mata rakyat, kaum
Bolshewiki segera mendekati rakyat dan menjanjikan adanya kedamaian dan pembagian
tanah. Dengan cara ini kaum Bolshewiki mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat.
Kaum Bolshewiki yang semula telah mempersiapkan diri dengan mengadakan wajib militer
kepada para pekerja (yang kemudian menjadi Pengawal Merah) di bawah pimpinan Trotsky,
siap untuk merebut kekuasaan.
Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan untuk
mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd memihak
Lenin. Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki di bawah pimpinan Kerensky
berhasil digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya berhasil memegang tampuk pemerintahan
baru di Rusia.

a. Keadaan Rusia Sebelum Revolusi 1917.


Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar.Sebagian besar
Tsar yang memerintah di kerajaan Rusia bersifat otoriter dan bertindak sewenang-wenang
terhadap rakyatnya.
Ketika Tsar Nicholas II (1894-1917) memerintah Rusia, ia menjalankan pemerintahan
dengan sangat reaksioner, tetapi dalam bidang ekonomi bersifat progresif. Hal ini
menyebabkan industrialisasinya berkembang pesat. Kemajuan industri menyebabkan
berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia.Akibatnya Tsar Nicholas ii menjadi korban dari
gerakan sosialisme. Pada tahun 1917,Tsar Nicholas II diturunkan dari tahta kerajaannya &
dibuang ke Serbia. Tahun 1918, Tsar Nicholas bersama dengan keluarganya dibunuh oleh
kaum Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik).
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahan Tsar Nicholas ii
adalah sbb:
a. Industralisasi. Menteri Keuangan yaitu sergey witte, berjasa dalam perkembangan
industri di Rusia sejak th. 1892. Industri ini dibangun agar dapat bersaing dengan negara-
negara Eropa Barat.Industri yang dibangun, seperti industri tekstil. pertambangan batu
bara,minyak,besi,dst.
b. Munculnya Sosialisme di Rusia. Perkembangan industri yang cukup pesat menyebabkan
munculnya golongan buruh (proletar) yang berakibat kemunculan gerakan sosialisme
pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II, George Plekhanov mendirikan Partai Sosial
Demokrat (1898) programnya adalah persamaan dalam hukum, kemerdekaanpers,
berbicara,berkumpul serta perbaikan nasib buruh dan tani.Pada tahun 1903 Partai Sosial
Demokrat pecah menjadi Partai Sosialis(Mensjewiki/Menshevik)yang dipimpin oleh
George Plikhanov kemudian dilanjutkan oleh Kerensky. Partai lainnya adalah Partai
Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik) yang dipimpin oleh Vladimir Ulyanov(nama samaran
Lenin),kemudian beralih kep[ada Josef Dschugaschvili(terkenal dengan nama Salatin).
c. Perang Rusia-Jepang (1904-1905). Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang
menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di mata rakyat semakin morosot. Baik kaum
Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada pemerintahan Tsar untuk melaksanakan
perubahan-perubahan secara liberal.
d. Minggu berdarah (22 Januari 1905).
Pada hari minggu, 22 Januari 1905 kaum buruh (laki-laki & perempuan) yang dipimpin
oleh Gapon (nama lengkapnya Georgy Apollonovica Gapon seorangpendeta) berbaris
meuju istana Tsar untuk menyampaikan (petisi)tentang pemerintahan liberal & perbaikan
nasib kaum buruh.Karena tidak bersenjata & tidak agresif itu disambut dengan tembakan-
tembakan oleh pasukan pengawal istana.Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah &
bahkan menjadi salah satu penyebab Revolusi th. 1905.

3. Revolusi Rusia 1905.


Meletusnya revolusi Rusia tahun 1905 diawali dengan pemogokan umum di
st.Petersburg(Petrograd/Leningrad). Diikuti oleh seluruh bangsa Rusia. Kaum buruh di
st.Petersburg membentuk Dewan Buruh(Soviet), kemudian diikuti oleh buruh-buruh seluruh
Rusia.Kaum buruh yang semakin bertambah besar, mendesak Tsar Nicholas II untuk
membuat Undang-Undang Dasar(UUD)bagi Rusia.Dibentuk & diumumkan oleh Tsar pada
bulan Oktober 1905 sehingga dikenal dengan sebutan Oktober Manifesto 1905. Kaum liberal
merasa puas dengan dikeluarkannya UUD. Namun kaum Sosialis & komunis merasa tidak
puas,& melanjutkan berbagai pemberontakan.Tetapi pemberontakan ini dapat ditindas
dengan kejam oleh angkatan perang Rusia yang masih setai kepada Tsar. Revolusi Rusia
1905 memunculkan beberapa akibat : Adanya perubahan agraria dari Menteri Stolypin tahun
1906. Dibentuknya Dewan Perwakilan Pakyat(Duma).

Revolusi Rusia(1917).
1. Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia th.1917:
 Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner. Tsar tidak mau memberikan hak-
hak politik yang sungguh-sungguh kepada warga negaranya. Duma (Dewan Rakyat)
yang dibentuk atas perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat,hanya sebagai
badan penasehat Tsar.
 Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.Pemerintahan tidak disusun secara
rasional,tetapi atas dasar favoritisme (mementingkan kesukaan terhadap seseorang).
Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap, tetapi orang yang disukainya untuk
duduk di pemerintahan.
 Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar & kaum bangsawan hidup mewah & kaya
raya,sementara rakyat terutama para petani & buruh hidup miskin & sengsara.
 Persoalan Tanah.Menteri Stolypin (namalengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin)
yang melakukan perubahan agrarian tahun 1906,tidak dapat sepenuhnya untuk
dilakukan.karena kaum bangsawan masih tetap menjadi penguas atas tanah-tanah
yang cukup luas & dikerjakan oleh para petani. Para petani itu menuntut tanah
menjadi miliknya.
 Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-aliran
dari kaum Liberal kaum sosialis.Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran
sosial Demokrat & aliranKomunis.
 Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenberg & Danau Misuri sangat
mengecewakan rakyat & menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar. Rakyat
jemu menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.
  Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasiuntuk
perang. Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri maupun
pertanian.Pertanian terbelengkai,ekonomi Negara kacau & akibatnya bahaya
kelaparan mengancam.

2. Revolusi Rusia th.1917 ini dapat dibagi dlm 2 fase yaitu revolusi Februari 1917 &
Revolusi Oktober 1917.
a. Revolusi Februari1917.
Revolusi Februari 1917 ini dimulai dari Petrograd (Leninggrad sekarang).
Masyarakat Rusia yang dikoordinasikan oleh golongan liberal, sosialis dan komunis
menuntut bahan makanan,kemudian diikuti pemogokan pemogokan diperusahaan
parusahaan. Tentara yang diperintahkan untuk menembak para demonstran dan para
pemogok, berbalik menembak para komandannya sendiri. Revolusi Rusia
meletus,Tsar Nicholas II ditawan dan dipaksa untuk turun tahta.
Kelompok revolusi membentuk pemerintah sementara atas Negara
Rusia.Pemerintah sementara itu dipimpin oleh kaum liberal.
b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)  Pada bulan April 1917, Lenin kembali
keRusia dari perjalanannya di Jerman,Perancis,Inggris,Austria,Swiss.Pada tahun itu
pula Leon Trotsky(alias Bronstein)juga kembali ke Rusia dari Amerika Serikat.Kedua
tokoh ini merupakan pemimpin gerakan komunis di Rusia.
Ketika pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepecayaannya terhadap
rakyat,maka kaum kumunis mendekati rakyat dengan memberikan harapan-
harapan,menganjurkan kepada para petani untuk membagi-bagi tanah dan para buruh
untuk menyita pabrik-pabrik.
Revolisi dimulai di Petrograd.Tanggal 25 Oktober 1917 pemerintahan sosialis
di bawah Kerensky berhasil digulingkan oleh kaum komunis yang dipimpin oleh
Lenin.Pemerintahan Rusia kemudian dipegang oleh Lenin,serta langsung mengadakan
perubahan secara besar-besaran.
Kaum pendukung Tsar menyebut dirinya Rusia Putih dan kaun komunis
menyebut dirinya Rusia Merah.Kaum Rusia Putih melakukan perlawanan terhadap
pemerintahan yang dipegang oleh kaum komunis.Perlawanan kaum Rusia Putih
dipimpin oleh Jendral Denikin(nama lengkapnya Anton Ivanovich Denikin)dan
Wrangel(nama lengkapnya Pyotr Nikolayevich Wrangel).Kaum Rusia Putih mendapat
bantuan dari sekutu(Negara-negara Eropa Barat)yang tidak menginginkan
berkembangnya komunisme di Rusia.
C. Dampak dari Revolusi Rusia
Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik)
berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang
pada saat itu masih dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara
yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan
feodalisme penguasa.
Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah
menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi
yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di
kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah
Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.

Anda mungkin juga menyukai