Anda di halaman 1dari 19

REVOLUSI

RUSIA
Mutiara Anggraeni Gultom (21)
Nabigha Arifa Rahardjo (22)
Nelvin Farel F. (23)
Pengertian
REVOLUSI RUSIA adalah sebutan untuk serangkaian revolusi yang terjadi di
RUSIA tahun 1917, yang menjatuhkan otokrasi Tsar (kaisar) dan
membentuk SFSR Rusia (Soviet Federative Socialist Republic / Republik
Sosialis Federatif Rusia).
Tsar dipaksa turun tahta dan rezimnya (rezim lama) digantikan oleh sebuah
pemerintahan sementara (transisi) selama revolusi pertama pada bulan
Februari 1917. Pada Revolusi kedua, pemerintahan sementara itu diganti
pemerintahan Bolshevik (Komunis).
Latar Belakang
Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan
revolusi selalu tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah
ditindas dengan kekerasan senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan
seberapa pun usaha pemerintah untuk menindasnya, gerakan-gerakan serupa
selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh-sungguh terjadi di tengah Perang Dunia
ketika Rusia mengalami kekalahan-kekalahan besar.
Sebab-Sebab Terjadinya Revolusi
a. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner
b. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk
c. Perbedaan sosial yang mencolok mata
d. Persoalan tanah
e. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar
f. Kekalahan perang
g. Ancaman bahaya kelaparan
Faktor-Faktor yang mendorong lahirnya
Revolusi
– Feodalisme
– Keterbelakangan dalam bidang sosial dan ekonomi
Situasi sebelum Revolusi Rusia
– Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar yang bersifat otoriter dan bertindak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
– Ketika Tsar Nicholas II (1894-1917)memerintah Rusia, ia menjalankan pemerintahan dengan sangat
reaksioner, tetapi dalam bidang ekonomi bersifat progresif. Hal ini menyebabkan industrialisasinya
berkembang pesat. Kemajuan industri menyebabkan berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia.
Akibatnya Tsar Nicholas II menjadi korban dari gerakan sosialisme.
– Pada tahun 1917, Tsar Nicholas ii diturunkan dari tahta kerajaannya & dibuang ke Serbia.
– Tahun 1918, Tsar Nicholas bersama dengan keluarganya dibunuh oleh kaum
Komunis(Bolsjewiki/Bolshevik).
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada
masa pemerintahan Tsar Nicholas II adalah
a. Industralisasi.
Menteri Keuangan yaitu Sergey Witte, berjasa dalam perkembangan industri di Rusia sejak th 1892. Industri ini
dibangun agar dapat bersaing dengan negara-negara Eropa Barat (industri tekstil, pertambangan batu bara, minyak,
besi, dst.)
b. Munculnya Sosialisme di Rusia.
Perkembangan industri yang pesat menyebabkan munculnya golongan buruh (proletar) berakibat munculnya gerakan
sosialisme saat pemerintahan Tsar Nicholas II, George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrat(1898)
programnya adalah persamaan dalam hokum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul serta perbaikan nasib buruh
dan tani. Pada 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai Sosialis (Mensjewiki/Menshevik) yang
dipimpin oleh George Plikhanov kemudian dilanjutkan oleh Kerensky. Partai lainnya adalah Partai
Komunis(Bolsjewiki/Bolshevik)yang dipimpin oleh Vladimir Ulyanov(nama samaran Lenin),kemudian beralih
kepada Josef Dschugaschvili(terkenal dengan nama Salatin).
c. Perang Rusia-Jepang(1904-1905).
Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di mata rakyat
semakin morosot. Baik kaum Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada pemerintahan Tsar untuk
melaksanakan perubahan-perubahan secara liberal.

d. Minggu berdarah(22 Januari 1905).


Pada hari minggu, 22 Januari 1905 kaum buruh yang dipimpin oleh Georgy Apollonovica Gapon seorang
pendeta berbaris menuju istana Tsar untuk menyampaikan (petisi) tentang pemerintahan liberal & perbaikan
nasib kaum buruh.Karena tidak bersenjata & tidak agresif itu disambut dengan tembakan-tembakan oleh
pasukan pengawal istana.Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu penyebab
Revolusi th. 1905.
Jalannya Revolusi Rusia
a. Revolusi Rusia 1905.
Meletusnya revolusi Rusia tahun 1905 diawali dengan pemogokan umum di st.Petersburg(Petrograd/Leningrad).Diikuti
oleh seluruh bangsa Rusia.Kaum buruh di st.Petersburg membentuk Dewan Buruh(Soviet),kemudian diikuti oleh
buruh-buruh seluruh Rusia.Kaum buruh yang semakin bertambah besar,mendesak Tsar Nicholas ii untuk membuat
Undang-Undang Dasar(UUD)bagi Rusia.Dibentuk & diumumkan oleh Tsar pada bulan Oktober 1905 sehingga dikenal
dengan sebutan Oktober Manifesto 1905.
Kaum liberal merasa puas dengan dikeluarkannya UUD.Namun kaum Sosialis & komunis merasa tidak
puas,&melanjutkan berbagai pemberontakan.Tetapi pemberontakan ini dapat ditindas dengan kejam oleh angkatan
perang Rusia yang masih setai kepada Tsar.Revolusi Rusia 1905 memunculkan beberapa akibat:
Adanya perubahan agraria dari Menteri Stolypin th. 1906.
Dibentuknya Dewan Perwakilan Pakyat(Duma).
b. Revolusi Rusia 1917
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia th.1917:
 Pemerintahan Tsar Nicholas ii yang reaksioner.Tsar tidak mau memberikan hak-hak politik yang sungguh-
sungguh kepada warga negaranya.Duma(DewanRakyat)yang dibentuk atas perintah Tsar tidak sepenuhnya
mewakili rakyat,hanya sebagai badan penasehat Tsar.
 Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.Pemerintahan tidak disusun secara rasional,tetapi atas dasar
favoritisme(mementingkan kesukaan terhadap seseorang).Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap,tetapi
orang yang disukainya untuk duduk di pemerintahan.
 Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar & kaum bangsawan hidup mewah & kaya raya,sementara rakyat
terutama para petani & buruh hidup miskin & sengsara.
 Persoalan Tanah.Menteri Stolypin(namalengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin)yang melakukan perubahan
agrarian tahun 1906,tidak dapat sepenuhnya untuk dilakukan.karena kaum bangsawan masih tetap menjadi
penguas atas tanah-tanah yang cukup luas & dikerjakan oleh para petani.Para petani itu menuntut tanah menjadi
miliknya.
 Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-aliran dari
kaum
Liberal kaum sosialis.Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran sosial Demokrat &
aliranKomunis.
 Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenberg & Danau Misuri sangat
mengecewakan rakyat & menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar.Rakyat jemu
menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.
 Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasi
untukperang.Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri
maupun pertanian.Pertanian terbelengkai,ekonomi Negara kacau & akibatnya bahaya
kelaparan mengancam.
Revolusi Rusia yang berlingsung pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase :
a. Revolusi Februari 1917
Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks. Tujuannya untuk menggulingkan Tsar.
Revolusi dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad) berupa demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar, diikuti oleh
pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan menembaki para pemogok dan demonstran
berbalik menembaki opsir-opsirnya sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun takhta.
Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum Kadet memegang pimpinan. Akan tetapi, kaum Kadet tidak
mengadakan perubahan yang sesuai seperti tuntutan rakyat. Alasannya adalah kekhawatiran bahwa perubahan-
perubahan itu hanya akan menambah kacau keadaan. Kaum Mensheviks dipimpin Karensky lalu menggulingkan
kaum Kadet dan memegang pimpinan pemerintahan. Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama,
menjunjung kembali kehormatan Rusia yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam perang, dan
kemudian baru mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan dalam negeri.
Bentuk negara diubah menjadi republik, kemudian diadakan serangan besar-besaran terhadap Jerman.
Sayangnya, serangan tersebut gagal sama sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan kepercayaan
pada pemerintahan Mensheviks. Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks tampil ke muka dan memberi
janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan tanah kepada rakyat.
b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)
Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya ke Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss
sejak tahun 1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika. Kedua orang ini lalu
menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang berpaham komunis di Rusia.
Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan revolusi cara mereka, gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks
secara diam-diam mempersiapkan revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri
(yang disebut Pasukan Merah), dan menyebarkan propaganda anti pemerintah borjuis.
Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan kepercayaan rakyat, kaum Bolsheviks memanfaatkannya dengan
segera merangkul rakyat. Mereka menganjurkan para petani agar membagi-bagikan tanah dan menganjurkan para
buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat dukungan dan simpati dari rakyat. Dimulailah revolusi
kedua ala Bolsheviks.
Revolusi kedua ini dimulai dari Petrograd lagi. Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak
Lenin, disusul dukungan dari tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober 1917,
pemerintahan Mensheviks digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih kekuasaan
pemerintahan. Setelah itu, segera diadakan perubahanperubahan besar.
1. perundingan perdamaian dengan Jerman yang melahirkan perjanjian perdamaian Brest Litovsk
(1918).
2. Segala utang piutang pemerintah Tsar dihapuskan dan bank dimonopoli negara.
3. Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.
4. Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat.
Revolusi yang kedua ini berjalan dan berhasil dengan baik, sehingga kaum Bolsheviks mendapat
kedudukan yang kuat.
Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917
Revolusi yang dilakukan kaum Bolsheviks membawa akibat sebagai berikut.
1. Dihapuskannya pemerintahan Tsar
2. Timbulnya demokrasi Soviet
3. Modernisasi Rusia
4. Meluasnya komunisme
Pemerintahan Lenin(1917-1924).

Sejak 1917 pemerintahan Rusia dipegang oleh kaum komunis di bawah pimpinan Lenin.Kemudian pada tahun 1919
Lenin membentuk Komintern(Komunis Internasional)yang bertugas menyebarkan komunisme di
seluruh dunia.Pada 1947 Komantern dilebur karena terkesan berbau imperialisme Rusia dan digantikan dengan
Kominform(Komunitas Informasi)yang menjadi pusat propaganda komunis di seluruh dunia.
Pad 1922 terbentuk USSR(Union of Soviet Socialist Republic atau Uni Republik Soviet Sosialis)untuk menggantikan
FRSSR(Federasi Republik-republik Soviet Sosialis Rusia).Pada 1924 Lenin meninggal dunia.Jenazahnya dimakamkan di
dekat Kremlin dalam satu Mausoleum(makam yang indah).Pemimpin Rusia selanjutnya dipegang oleh Stalin hingga
tahun 1953.Kemudian dengan munculnya glasnost dan perestroika dari Mikhail Gorbachev tahun 1987,Rusia(Uni
Soviet)mulai membuka diri dari pengaruh luar(Barat).Mikhail Gorbachev memunculkan politik glasnost dan perestroika
bertujuan untuk memperkuat sendi-sendi komunisme diRusia.Pada 1991,Uni Soviet menyatakan membubarkan diri
yang diikuti oleh berdirinya Negara-negara baru pecahan Uni Soviet.
Dampak Revolusi Rusia
Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada meluasnya
paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih dijajah bangsa lain
dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk dan negara-negara yang
rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.

Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah menghidupkan
organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi yang menganutnya juga
bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di kemudian hari jelas-jelas melakukan
pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai