Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Akhiyar Nur A

NIM : 22033120
Source: https://www.freedomsiana.id/revolusi-rusia-latar-belakang-dan
dampak/#google_vignette

Revolusi Rusia : Latar Belakang dan Dampak

Tahukah Anda, apa yang dimaksud dengan Revolusi Rusia? Revolusi Rusia merupakan
gerakan perubahan dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi pada tahun 1917 di
Rusia.

Revolusi Rusia sering disebut juga sebagai Revolusi Bolshevik, Proletar, atau Komunis.
Revolusi Rusia ditandai dengan penggulingan pemerintahan Tsar Nicholas II. Bagaimana
berlangsungnya revolusi? Berikut penjelasannya.

Apa itu Revolusi Rusia

Revolusi Rusia adalah sebuah gerakan politik di negara Rusia yang muncul pada tahun 1917
pada saat Perang Dunia I. Revolusi Rusia ditandai dengan penggulingan pemerintahan
provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia ke pendirian Uni Soviet hingga berakhir
sampai keruntuhannya pada tahun 1991.

Revolusi Rusia tahun 1917 muncul pada waktu terjadinya Prang Dunia I, pada waktu Rusia
mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I tersebut. Adapun faktor atau latar belakang
Revolusi Rusia adalah sebagai berikut.

Latar Belakang Revolusi Rusia

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia tahun 1817.

Ÿ Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner.


Ÿ Susunan pemerintahan tsar yang buruk.
Ÿ Perbedaan sosial yang mencolok.
Ÿ Persoalan tanah.
Ÿ Munculnya aliran-aliran.
Ÿ Kekalahan perang pasukan Rusia di daerah Tannenberg dan Danau Misuri membuat
rakyat kecewa dan kepercayaan pada tsar hilang. Rakyat jemu melihat perang dan
menginginkan perdamaian.
Ÿ Bahaya kelaparan mengancam.

Fase Revolusi Rusia

Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu sebagai berikut.

1. Revolusi Februari 1917

Terjadinya Revolusi Februari 1917 dimulai dari Petrograd (Leninfrad sekarang). Masyarakat
Rusia yang dikoordinasikan oleh golongan liberal, sosialis, dan komunis menuntut bahan
makanan dan diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan.

Tentara yang diperintah untuk menembak para demonstran dan para pemogok berbalik
menembak para komandannya. Akhirnya, Revolusi Rusia meletus dan Tsar Nicholas II
ditahan serta dipaksa untuk turun takhta
Dalamperkembannya kelompok revolusi membentuk pemerintahan sementara (dipimpin
kaum liberal) atas negara Rusia. Namun, ternyata kaum liberal tidak melakukan perubahan
seperti yang dituntut rakyat. Selanjutnya kaum sosialis (dipimpin Alexander Kerensky)
menggulingkan pemerintahan yang dipegang oleh kaum liberal.

Dalam perkembangan selanjutnya, rakyat tidak percaya lagi terhadap golongan sosialis.
Dengan kondisi tersebut tampil kaum komunis yang menjanjikan rakyat kehidupan yang
damai, tersedia bahan makanan, dan pembagian tanah.

2. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)

Lenin (pemimpin gerakan komunis di Rusia) pada bulan April 1917 kembali ke Rusia dari
perjalanannya di Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss. Leon Trotsky alias Brontein
(pemimpin gerakan komunis di Rusia) pada tahun 1917 juga kembali ke Rusia dari Amerika
Serikat.

Dengan kembalinya tokoh-tokoh tersebut kaum komunis giat mengadakan berbagai bentuk
persiapan untuk melaksanakan revolusi komunis. Mereka membentuk pemerintahan sendiri,
tentara sendiri (tentara merah), dan mereka menyebarkan propaganda antipemerintahan yang
borjous.
Pada waktu pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepercayaan terhadap rakyat, kaum
komunis mendekati rakyat dengan memberikan harapan-harapan, menganjurkan pada petani
untuk membagi-bagi tanah, dan pada buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Dalam keadaan
seperti itu, maka terjadilah revolusi.

Jalannya Revolusi Rusia

Revolusi Rusia terjadi di Petrograd. Tentara-tentara dan Angkatan Laut memihak Lenin.
Pemerintahan sosialis di bawah Kerensky pada tanggal 25 Oktober 1917 berhasil digulingkan
oleh kaum komunis yang dipimpin oleh Lenin.

Selanjutnya pemerintah Rusia dipegang oleh Lenin, serta langsung mengadakan perubahan.
Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut.

Ÿ Pemerintah membagi bahan makanan kepada rakyat.


Ÿ Buruh menyita pabrik-pabrik.
Ÿ Tanah dibagi-bagikan kepada para petani.
Ÿ Semua utang piutang dari pemerintah tsar dihapuskan dan bank menjadi monopoli
negara.
Ÿ Diselenggarakan perundingan damai dengan Jerman, yaitu perjanjian perdamaian di
Brest Litowsk (1918).

Revolusi Rusia bulan Oktober 1917 ini berhasil dengan baik, tetapi kaum pendukung tsar
tetap melakukan intervensi (1918) untuk mengembalikan kedudukan tsar sebagai raja Rusia.
Kaum pendukung Tsar tersebut menyebut dirinya Rusia Putih, sedangkan kaum komunis
menyebut dirinya Rusia Merah.

Kaum Rusia Putih mengadakan perlawanan terhadap pemerintahan yang dipegang oleh kaum
komunis. Pemimpin perlawanan kaum Rusia Putih adalah Jenderal Denikin (Anton
Ivanovich) dan Wrangel (Pyotr Nikolayevich Wrangel).

Kaum Rusia Putih mendapat bantuan dari Sekutu (negara-negara Eropa Barat) yang tidak
menginginkan berkembangnya komunisme di Rusia. Namun, ternyata kaum Rusia Putih
bersama sekutunya tersebut gagal menghadapi dan menyingkirkan kaum komunis dari
pemerintahan Rusia.

Dampak Revolusi Rusia

Revolusi Rusia Oktober 1917 membawa dampak sebagai berikut.

Ÿ Meluasnya komunisme ke seluruh dunia dengan Rusia sebagai pemimpinnya.


Ÿ Modernisasi Rusia mengembangkan Rusia terutama dalam bidang industri dan
pertanian.
Ÿ Munculnya demokrasi-Soviet yaitu demokrasi yang berlandaskan komunisme.
Ÿ Penghapusan sistem pemerintahan tsar di Rusia.

Dampak Revolusi Rusia bagi Indonesia

Salah satu dampak Revolusi Rusia adalah meluasnya paham komunisme ke seluruh dunia.
Komunisme masuk pertama kali ke Indonesia dibawa oleh seorang tokoh Belanda bernama
H.J.F.M. Sneevliet (merupakan anggota Social Democratische Arbeider Partij/SDAP atau
Partai Buruh Sosial Demokrat).

H.J.F.M. Sneevliet pada tahun 1913 datang ke Semarang. Setahun kemudian (9 Mei 1914)
H.J.F.M. Sneevliet bersama rekannya mendirikan Indische Sociaal Democratische
Vereeniging (ISDV). Dalam menyebarkan ajarannya, ISDV melakukan infiltrasi ke Sarekat
Islam. Hal tersebut dilakukan untuk mencari dukungan.

Dalam tubuh SI sejak tahun 1917 terjadi perselisihan dan tahun 1920 SI pecah menjadi dua
kubu, yaitu SI Putih (SI murni) dan pengikut SI yang terpengaruh ISDV (SI Merah). Pada
tahun 1917 dalam ISDV terjadi perpecahan. Terjadinya perpecahan tersebut dikarenakan
pergerakan ISDV terlalu radikal. Anggota ISDV yang beraliran moderat membentuk Indische
Sociaal Democratische Partij (ISDP).

Pada tanggal 23 Meri 1920 ISDV yang radikal mengubah nama ISDV menjadi Perserikatan
Komunis Hindia (PKH). Perubahan tersebut mengikuti perubahan nama Partai Demokrat
Rusia menjadi Partai Komunis. Dalam perkembangannya, perserikatan Komunis Hindia
berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Nah, itulah dia artikel mengenai Revolusi Rusia beserta dampaknya bagi dunia dan juga
Indonesia. Demikian artikel yang dapat kami bagikan tentang salah satu revolusi dunia yang
paling berpengaruh dan semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai