Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Farrell Riskia Putra Sembiring


7022210168

Peristiwa: Revolusi Oktober


ANALISIS PERISTIWA REVOLUSI OKTOBER

Revolusi Bolsheviks (Aksara Kirill: большевистская Революция) atau Revolusi


Oktober (Aksara Kirill: Октябрьская Революция) adalah revolusi yang dikerahkan atau
dilancarkan oleh Kaum Komunis Bolshevik di Kekaisaran Rusia (Kirill ejaan pra-reformasi:
Россійская Имперія) yang dipimpin oleh Vladimir Lenin (Aksara Kirill: Владимир Ленин)
selaku pemimpin Partai Komunis Rusia. Revolusi Oktober di dalam kalender Gregorian
terjadi pada tanggal 7 November 1917. Dikarenakan saat itu Kekaisaran Rusia masih
menganut kalender Julian, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 25 Oktober 1917. Revolusi
Oktober ini juga adalah buntut dari Revolusi Februari yang dimana telah menggulingkan
pemerintahan Tsar Nikolai II (Николáй II). Setelah tergulingnya pemerintahan Tsar,
berdirilah Pemerintahan Sementara Rusia pada kala itu yang dipimpin oleh Aleksandr
Fyodorovich Kerensky (Aksara Kirill: Алекса́ ндр Фёдорович Ке́ ренский) serta
diproklamirkan oleh Adipati Mikhail, adik dari Tsar Nikolai II yang menolak memegang
tahta setelah beliau lengser.
Waktu itu, para pekerja perkotaan mulai berorganisir ke dalam dewan soviet. Soviet
adalah organisasi politik dan badan pemerintahan yang berasosiasi dengan Revolusi Rusia,
namun sebelumnya bernaungan di Kekaisaran Rusia. Mereka disana mengkritik
Pemerintahan Sementara Rusia karena tindakannya, yaitu terus mengikuti Perang Dunia
Pertama, membunuh ratusan demonstran, dan lain sebagainya. Tak hanya yang disebutkan
tadi, Pemerintah Sementara Rusia juga berada di ambang krisis nasional yang mempengaruhi
hubungan social, ekonomi, dan politik. Biaya hidup meningkat, upah riil turun sebanyak
50%, utang nasional, serta utang kepada pemerintah asing. Hal tersebut merupakan latar
belakang meletusnya Revolusi Oktober.
Ruang lingkup yang ada di peristiwa ini ada dua. Pertama, ada komunikasi kelompok
antar kelompok. Kejadian tersebut sudah sangat umum terjadi sepanjang bulan Juni-Agustus
1917, yang dimana para pekerja saling bertukar pendapat tentang ketidakpercayaan terhadap
Pemerintahan Sementara Rusia. Mereka juga membicarakan kelompok kaya yang
mempengaruhi kualitas kehidupannya yang semakin melarat. Mereka menandai kelompok
kaya sebagai penentang Revolusi, sehingga mereka menyebut mereka sebagai “borjuis”,
“kapitalis”, dan “imperialis”. Kedua, komunikasi massa, yang dimana Vladimir Ilyich Lenin
mengadakan orasi setelah sampai di Petrograd (sekarangnya Sankt-Peterburg) kepada
khalayak kaum Bolshevik pada bulan April.
Model komunikasi yang dipakai di dalam peristiwa Revolusi Oktober adalah Model
Laswell. Peristiwa ini memiliki kegiatan politik yang sangat kental. Terutama kaum
Bolshevik dan Nasionalis itu sendiri. Arus komunikasinya juga searah, dikarenakan banyak
sekali kaum Bolshevik yang melakukan orasi atau public speaking. Entah itu Lenin maupun
para kaum Bolshevik. Saat Lenin berorasi pun rakyat sebagai komunikan, yang bisa dibilang
rakyat hanya mendengar saja. Disini terlihat juga pihak WHO, WHAT, CHANNEL,
WHOM, dan EFFECT. Untuk pihak WHO kita telah mengetahui bahwa Lenin adalah salah
satu orang yang berpengaruh dalam Revolusi Oktober. Kita bisa cerna bahwa dialah yang
menyebarkan aspirasi, kepada warga Rusia yang berasosiasi dengan Bolshevik. Tak hanya
Lenin saja yang jadi WHO, bahkan para pekerja, buruh, serta petani pun menyebarkan
keluhannya kepada rekan-rekannya. WHAT atau pesan yang disampakan oleh Lenin
terutama adalah keburukannya Pemerintahan Sementara Rusia. Topik orasi Lenin tak jauh
dari mengutuk pemerintah, mengutuk pendukung pemerintah, mengutuk oposisinya
Menshevik, dan lain sebagainya. Saat rapat Komite, dia juga menyampaikan keluhan
masyarakat kepada para kandidat Bolshevik yang hadir. Dia juga mengatakan bahwa
terjadinya kekosongan kekuasaan inilah yang menjadi peluang besar Bolshevik untuk
mengisi kekuasaannya tersebut. Di peristiwa ini yang menjadi WHOM atau audiens adalah
kaum Bolshevik, penduduk kelas proletar (buruh-tani), rakyat yang berasosiasi dengan kaum
Bolshevik, para pembelot nasionalis, pro-revolusioner, dan lain sebagainya. Selanjutnya kita
beralih ke CHANNELS. CHANNELS di dalam peristiwa ini melalui beberapa media, yaitu
spanduk keluhan masyarakat, propaganda, telegraf dan surat kabar. Surat Kabar yang terbit
pada masa Pra-Revolusi adalah Pravda (Правда), surat kabar yang dimana berisi
pertentangan terhadap Pemerintahan Sementara Rusia. Hasil dari semua ini atau EFFECT
yang terjadi adalah meletusnya Revolusi Oktober. Kejadiannya meliputi penyerangan istana
musim dingin 26 Oktober 1917, perang saudara, mengambil alih secara paksa aset negara
yang dilakukan oleh Bolsheviks (kereta, kendaraan darat, artileri, persenjataan, dan lain-lain),
pemblokiran jalan, dan lain sebagainya. Tindakan Bolsheviks tersebut membuat Kerensky
kewalahan, sehingga beliau kabur dari Petrograd. Alhasil, Lenin berhasil menggulingkan
pemerintahan Republik dan memproklamasikannya. Berita tersebut disebar ke seluruh Rusia
melalui telegraf. Akhirnya pada tanggal 9 November 1917, Uni Republik Sosialis Soviet
resmi berdiri.
Di teori yang ada terdapat kelebihan dan kekurangan yang ada, termasuk teori
Laswell yang kita gunakan ini. Teori ini memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan dari teori
tersebut adalah praktis, mudah dipahami, berfokus kepada tujuan komunikasinya, serta teori
ini dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk komunikasi. Teori ini juga memiliki
kekurangan, yaitu tidak ada konsep feedback, tidak ada konsep konteks, terlalu umum, tidak
adanya timbal balik, tidak adanya konsep noise, dan lain sebagainya.
Dahulu kala, public speaking dapat mengakibatkan efek yang serius. Seperti yang
terjadi pada Revolusi Oktober 1917. Konteks yang berbau propaganda justru memberikan
efek yang bagaikan jarum suntik, entah itu dari surat kabar, orasi, dan sebagainya. Seperti
yang dikemukakan di teori jarum hipodermik, media massa bagaikan jarum suntik dan sekuat
apa pengaruhnya. Jaman sekarang, public speaking masih dilaksanakan oleh oknum-oknum
pemerintah dan didengar oleh para pendukungnya. Konteks propaganda politik pun masih
kental hingga saat ini. Dari dulu hingga nanti, public speaking akan selalu menjadi bidang
pelopor Ilmu Komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai