Anda di halaman 1dari 8

REVOLUSI AMERIKA

1. Revolusi Amerika adalah gerakan perlawanan yang dilakukan oleh rakyat koloni Amerika
terhadap pemerintah kolonial Inggris.

2. Revolusi Amerika bertujuan untuk kemerdekaan kehidupan rakyat koloni Amerika dari
kekuasaan pemerintah kolonial Inggris melalui semangat liberalisme.

3. Revolusi Amerika yang terjadi pada 1765 hingga 1783 dilatar belakangi oleh sebab umum
dan sebab khusus. Berikut sebab umum dan sebab khusus dari Revolusi Amerika:

4. Sebab umum terjadinya Revolusi Amerika adalah: 


 Pemerintah kolonial Inggris menerapkan berbagai macam pajak yang memberatkan
rakyat Amerika.
 Sikap represif pemerintah koloni Inggris di Amerika.
 Munculnya paham liberalisme di kalangan rakyat Amerika.
 Adanya sikap tidak puas rakyat Amerika terhadap kebijakan pemerintah kolonial
Inggris.
5. Sebab Khusus Sebab khusus dari Revolusi Amerika, yaitu meletusnya peristiwa Boston Tea Party
pada 16 Desember 1773.

6. Dalam jurnal Sejarah Amerika : Dari Peradaban Kuno hingga Kemerdekaan (2012) karya
Sutiyah, Peristiwa Boston Tea Party adalah bentuk protes dari rakyat Amerika terhadap
Undang-Undang Teh yang diterapkan oleh Inggris di wilayah koloni. Dalam peristiwa tersebut
rakyat Amerika menceburkan muatan kapal Inggris yang berisi teh di pelabuhan Boston.

7. Declaration of Independence adalah deklarasi kemerdekaan Amerika yang diumumkan oleh


Thomas Jefferson pada 4 Juli 1776. Pembentukan Declaration of Independence berawal dari
gagasan Richard Henry Lee. Ia mengusulkan pembuatan resolusi yang menyatakan bahwa
negara-negara koloni merupakan negara yang independen dan bebas dari kekuasaan negara
mana pun. Declaration of Independence pada intinya menyebutkan bahwa semua manusia
tercipta setara dan memiliki hak untuk hidup, hak kebebasan, serta hak untuk memperoleh
kebahagiaan.
8. Dalam buku Sejarah Amerika Serikat (2012) karya IG Krisnadi, kemenangan Amerika pada
Perang Kemerdekaan Amerika (1776-1783) tidak dapat terlepas dari peran Perancis. Pada
tahun 1778, Perancis dan Amerika menandatangani perjanjian dagang dan perjanjian aliansi
untuk berperang bersama melawan Inggris. Berikut peran Perancis dalam Perang
Kemerdekaan Amerika: Mengirimkan bantuan uang dan persenjataan Mengirimkan
sukarelawan perang dibawah pimpinan Lafayette Mengirimkan 6000 tentara yang dipimpin
oleh Comte de Rochambeu 

REVOLUSI CINA

1. Pada abad ke-20 Masehi, terjadi dua fase penting revolusi di China yaitu, Revolusi China
1911 dan Revolusi Komunis China 1949. Revolusi China pada tahun 1911 bertujuan untuk
meruntuhkan kekuasaan Dinasti Manchu dan mendirikan negara republik China. Sedangkan
Revolusi Komunis China pada 1949 bertujuan untuk mendirikan negara komunis China.

2. Dalam buku Tiongkok Sepanjang Abad (1952) karya Nio Joe Lan, latar belakang Revolusi
China pada tahun 1911-1912, adalah : Penerapan sistem feodal Dinasti Manchu yang
menyengsarakan rakyat China Kekalahan China dalam perang melawan Jepang pada tahun
1895 Praktik korupsi dan pemborosan oleh bangsawan Dinasti Manchu Munculnya paham
demorasi, sosialisme dan nasionalisme di China

3. Sun Yat Sen adalah tokoh penting dalam golongan revolusioner bangsa China. Sun Yat Sen
mencita-citakan runtuhnya sistem feodal serta terciptanya republik China yang demokratis.
Untuk mewujudkan tujuannya, Sun Yat Sen mencetuskan ajaran kerakyatan yang disebut
dengan San Min Chu I.

4. Dalam buku Sejarah Asia Timur (2012) karya Leo Agung S, San Min Chu I terdiri dari tiga
asas kerakyatan yakni :

1. Min Tsen (Nasionalisme) Sun Yat Sen menghendaki adanya satu negara yakni negara
kesatuan China. Ia menganggap bahwa, perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh
bangsa China seharusnya menjadi hal pemersatu dalam terciptanya negara kesatuan
China.
2. Min Chu (Demokrasi) Sun Yat Sen menganggap bahwa sistem pemerintahan yang
ideal bagi China adalah sistem demokrasi. Dalam sistem demokrasi, kedaulatan
tertinggi berada ditangan rakyat.
3. Min Sheng (Sosialisme) Sun Yat Sen menerima sosialisme sebagai asas kehidupan.
Dalam asas ini, penyelenggaraan negara haruslah mengutamakan kesejahteraan
sosial masyarakat.

5. Mao Zedong dan Partai Komunis China menerapkan strategi ‘’Desa Mengepung Kota’’ untuk
meruntuhkan pemerintah nasionalis China. Strategi tersebut memanfaatkan penguasaan
daerah pedesaan China yang sangat luas sebagai sumber daya perang dari pasukan tentara
merah. Setelah menguasai desa, pasukan tentara merah mulai menghancurkan kekuatan-
kekuatan pemerintah nasionalis China di kota-kota besar. Pada 1 Oktober 1949, Partai
Komunis China berhasil mengalahkan Kuomintang (Partai Nasionalis China) dan
mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China.

REVOLUSI RUSIA
1. Revolusi Rusia adalah gerakan politik yang bertujuan untuk meruntuhkan sistem
kekaisaran Tsar Rusia dan mendirikan negara Uni Soviet. Revolusi Rusia berlangsung
pada tahun 1917.

2. Secara kronologis, terdapat dua fase penting dalam Revolusi Rusia yakni, revolusi
Februari 1917 dan revolusi Oktober 1917. Revolusi Rusia memiliki pengaruh yang besar
terhadap berbagai aspek kehidupan negara-negara di dunia.

3. Pecahnya Revolusi Rusia tidak bisa dipisahkan dari peristiwa Perang Dunia I dan krisis
di negara-negara Dunia pada masa tersebut. Latar belakang terjadinya Revolusi Rusia,
yaitu: Rusia mengalami beberapa kekalahan dalam pertempuran Front Timur Perang
Dunia I. Munculnya ideologi Liberalisme, Nasionalisme dan Sosialisme di Rusia pada
awal abad ke-20 Masehi. Sistem feodalisme Tsar Rusia yang mengekang dan
menyengsarakan kehidupan rakyat Rusia. Kesenjangan ekonomi antara golongan
bangsawan dan golongan rakyat jelata yang sangat mencolok. Golongan pengusaha
dan intelektual di Rusia merasa kecewa terhadap pemerintahan Tsar Nicholas II.

4. Revolusi Rusia pada tahun 1917 terbagi menjadi fase Februari dan fase Oktober.
Perbedaan antara fase revolusi Februari dan Oktober terdapat pada tujuannya. Revolusi
Rusia pada Februari 1917 bertujuan untuk meruntuhkan sistem feodal di Rusia dan
menjatuhkan kekaisaran Rusia. Dalam revolusi Februari 1917, golongan Menshevik dan
Bolshevik menjadi penggerak utama untuk menjatuhkan kekaisaran. Dalam buku
Bolshevisme : Jalan Menuju Revolusi Jilid II (2018) karya Alan Woods, Revolusi Rusia
Oktober 1917 (Revolusi Bolshevik) bertujuan untuk mendirikan negara komunis dan
menjatuhkan pemerintahan sementara yang diduduki oleh golongan Menshevik.
Revolusi Bolshevik pada akhirnya berhasil mendirikan negara komunis (Uni Soviet)
pertama di dunia.

5. Revolusi Rusia membawa dampak yang besar bagi bangsa-bangsa di dunia, termasuk
Indonesia. Dalam buku Revolusi yang Dikhianati (2010) karya Leon Trotsky, berdirinya
negara komunis pertama di dunia (Uni Soviet) memunculkan perspektif baru tentang
ideologi komunis di percaturan politik dunia. Berikut dampak revolusi Rusia bagi bangsa
Indonesia : Munculnya ideologi sosialis dan komunis dalam organisasi pergerakan
nasional Indonesia Pecahnya Sarekat Islam menjadi 2 kubu yaitu, Sarekat Islam merah
dan Sarekat Islam Putih Munculnya Partai Komunis Indonesia

REVOLUSI INDONESIA

1. Revolusi Indonesia atau Revolusi Nasional Indonesia adalah masa setelah kemerdekaan
ketika Republik Indonesia masih berkonflik dengan Kerajaan Belanda.  Peristiwa ini
terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, hingga
pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh pihak Belanda pada 29 Desember 1949. 
Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintah kolonial Hindia Belanda yang
mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia. 
2. Latar Belakang  Pergerakan nasionalis untuk mendukung kemerdekaan Indonesia,
seperti Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Sarekat Islam, dan Partai Komunis
Indonesia bertumbuh cepat di abad 20. Gerakan nasionalis tersebut memprakarsai
strategi kerja sama dengan mengirim wakil mereka ke Volksraad (Dewan Rakyat) dengan
harapan Indonesia akan diberikan hak memerintah sendiri tanpa ada campur tangan dari
Belanda. Sedangkan gerakan nasionalis yang dipimpin oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan
dua orang mahasiswa nasionalis memilih cara nonkooperatif.  Mereka menuntut
kebebasan Indonesia dari Belanda.  Sekutu termasuk Belanda membentuk suatu badan
komando militer bernama Allied Forces for Netherland Indies (AFNEI) untuk kembali
merebut kekuasaan di Indonesia.  Mengetahui hal tersebut, Tanah Air tentu tidak tinggal
diam, masyarakat mulai bergerak untuk melakukan perlawanan yang berujung terjadi
perjuangan Revolusi Indonesia.
3. Upaya Diplomasi 
10 - 15 November 1945 
Terjadi Perundingan Linggarjati
21 Juli 1947 
Belanda meluncurkan serangan militer pada tengah malam
20 Juli 1947,
sebagai bentuk Agresi Militer Belanda I.  Tujuan utama agresi ini adalah untuk
menghancurkan kekuatan republikan.  Wilayah yang diserang adalah Jawa dan
Sumatera.  Aksi militer ini kemudian dianggap melanggar perjanjian Linggarjati, di mana
dalam perjanjian disebutkan bahwa Indonesia dan Belanda akan bekerja sama
membentuk Negara RIS.
17 Januari 1948 
Terjadi Perundingan Renville, namun Belanda kembali berkhianat dengan baku tembak
terhadap Indonesia yang terjadi antara Karawang dan Bekasi. 
19 Desember 1948 
Agresi Militer Belanda II dilakukan, di mana Belanda memperluas daerah serangan
mereka, sampai ke Yogyakarta yang saat itu menjadi Ibukota. 
14 April 1949 
Terjadi Perundingan Roem-Royen untuk menyelesaikan konflik di awal kemerdekaan. 
23 Agustus - 2 November 1949
Diadakan Konferensi Meja Bundar yang menghasilkan Belanda bersedia mengakui
kedaulatan Indonesia. 
4. Konflik 
1. Pemberontakan Komunis 
Pada 18 September 1948, Republik Soviet Indonesia diproklamasikan di
Indonesia oleh anggota PKI yang berniat melakukan pembangkangan atas
kepemimpinan Moh. Hatta.  Pertempuran terjadi antara TNI dan PKI. 
Kemenangan pun diraih oleh TNI, di mana pemimpin PKI, Musso, berhasil
ditangkap dan dibunuh di tempat. 
2. Pemberontakan Darul Islam 
Pemerintah berniat untuk membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan
(KGSS).  Sang pemimpin, Kahar Muzakkar, menuntut agar KGSS dan kesatuan
gerilya lainnya digabungkan dalam satu brigade yang disebut Brigade
Hasanuddin di bawah pimpinannya. Namun, tuntutannya tersebut ditolak, karena
dianggap tidak memenuhi syarat untuk dinas militer.  Saat akan dilantik sebagai
Pejabat Wakil Panglima Tentara dan Tetorium VII, Kahar Muzakkar bersama
kelompoknya melarikan diri ke hutan dengan membawa senjata lengkap.  Ia
kemudian mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan
menyatakan menjadi bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1953. 
5. Dampak 
Meskipun tidak ada data akurat yang menunjukkan berapa banyak nyawa penduduk
Indonesia yang melayang dalam gerakan Revolusi Indonesia, diperkirakan terdapat
45.000-100.000 jiwa. Untuk rakyat sipil diperkirakan penduduk yang meninggal, yaitu
25.000-100.000 jiwa.  Sedangkan untuk Belanda, lebih dari 5000 tentaranya kehilangan
nyawa mereka di Indonesia.  Gerakan Revolusi Nasional Indonesia ini sendiri
memberikan efek langsung terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan budaya terhadap
Indonesia.  Di antaranya yaitu, kekurangan bahan makanan dan bahan bakar. 
REVOLUSI PERANCIS
1. Revolusi Perancis yang berlangsung antara 5 Mei 1789 sampai 9 November 1799
menjadi salah satu peristiwa paling penting di pengujung abad ke-18.Pasalnya, revolusi
ini tidak hanya membawa pengaruh bagi rakyat Perancis sendiri, tetapi juga berdampak
pada perkembangan kehidupan sosial, politik, serta ekonomi di Eropa dan seluruh dunia.

2. Latar belakang Revolusi Perancis disebabkan oleh banyak faktor, seperti berikut


ini.
 Kekuasaan raja yang absolut
Sejak abad ke-13, raja-raja Perancis berusaha menyingkirkan tuan-tuan feodal dan
memusatkan pemerintahannya.Langkah itu membuat kekuasaan raja menjadi absolut,
yang mengalami puncaknya pada masa Louis XIV (1643-1715).Raja Louis XIV
melaksanakan pemerintahan dengan sewenang-wenang, bahkan tanpa undang-
undang, hukum, parlemen, dan tanpa anggaran belanja yang pasti.Ia juga memiliki
semboyan "le'etat cest moi" atau "negara adalah saya". Dengan demikian, hukum
tertinggi adalah hukum raja.Untuk mempertahankan keabsolutan raja, Louis XIV
menggunakan Penjara Bastille untuk siapa saja yang berani menentang raja.Orang-
orang yang dianggap berbahaya dan tidak disenangi raja akan ditahan dengan sebab
kurang jelas.
 Krisis keuangan
Menjelang meletusnya revolusi, keuangan negara Perancis dalam keadaan
kosong.Krisis keuangan di Perancis salah satunya disebabkan oleh kebiasaan
permaisuri Raja Louis XVI, Marie Antoinette, yang suka berfoya-foya dan hidup
dalam kemewahan.Karena kegemarannya menghamburkan uang negara, Marie
Antoinette bahkan dijuluki sebagai "Madame Deficit" atau nona yang senantiasa
tekor.Pemborosan dan gaya hidup mewah Marie Antoinette yang menyebabkan
defisit ekonomi di Perancis disebut-sebut sebagai sebab khusus Revolusi Perancis.Di
samping itu, terdapat utang Raja Louis XIV dan Louis XV yang membuat pinjaman
negara semakin menumpuk.
 Rakyat diperas bangsawan dan raja
Ketka menyadari negara dalam keadaan krisis, golongan bangsawan menolak untuk
ditarik pajak dan menyatakan bahwa yang pantas membayar pajak adalah rakyat. Raja
Louis XVI menyadari bahwa masalah keuangan negara dapat teratasi apabila setiap
golongan membayar pajak.Namun, karena golongan bangsawan tetap memiliki hak-
hak istimewa, mereka bebas dari pajak.Sedangkan rakyat yang telah menderita
semakin diperas untuk mengatasi krisis negara yang lebih banyak disebabkan oleh
golongan bangsawan.
 Ketidakadilan politik
Dalam bidang politik, golongan bangsawan memiliki peranan yang sangat
penting.Ketidakadilan dalam bidang politik pun terjadi, utamanya ketika terjadi
pemilihan pegawai-pegawai pemerintah yang berdasarkan keturunan, bukan
keahlian.Hal itu menyebabkan administrasi negara menjadi kacau dan muncul
praktik korupsi.Ketidakadilan politik lainnya adalah tidak diperbolehkannya
masyarakat kecil untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan.
 Munculnya paham baru
Munculnya filsuf-filsuf pembaru yang berpaham rasionalis juga turut andil dalam
mendorong meletusnya Revolusi Perancis.Paham rasionalis hanya mau menerima
kebenaran yang dapat diterima oleh akal.Paham ini telah melahirkan renaissance dan
humanisme, yang menuntun manusia untuk bebas berpikir dan mengemukakan
pendapat.Hasilnya, muncul tokoh-tokoh pemikir yang karyanya berpengaruh besar
terhadap masyarakat Perancis saat itu, seperti John Locke, Montesquieu, dan JJ
Rousseau.

3. Penyerbuan Penjara Bastille yang terjadi pada 14 Juli 1789 menandai dimulainya Revolusi
Perancis. Penjara ini menjadi sasaran pertama Revolusi Perancis karena Penjara Bastille
merupakan lambang absolutisme dan tirani kerajaan. Pasalnya, sejak pemerintahan Louis
XIV (1643-1715), Bastille digunakan sebagai penjara bagi para pejabat atau masyarakat
kelas atas Perancis yang menentang kebijakan raja. Itulah mengapa pada tanggal 14 juli
1789 rakyat Perancis menyerbu Bastille

4. Revolusi Perancis telah mengilhami perjuangan bangsa-bangsa terjajah di Afrika dan Asia,
termasuk Indonesia.
 Nasionalisme di Indonesia muncul sebagai akibat dari penindasan yang dilakukan oleh
negara-negara imperialisme Barat.
 Pelaksanaan politik etis telah memberikan kesempatan pendidikan kepada penduduk
bumi putera, walaupun dalam lingkup terbatas.
 Adanya pendidikan mendorong munculnya golongan terpelajar yang menjadi pelopor
pergerakan nasional. Kaum terpelajar mempelajari berbagai ide dan paham-paham baru
yang berkembang di Eropa pada waktu itu, seperti liberalisme, demokrasi, dan
nasionalisme. Dalam masa pergerakan nasional, azas-azas demokrasi seperti yang
diperjuangkan rakyat Perancis dicoba untuk digerakkan oleh kaum bumi putera dalam
perjuangan merebut kemerdekaan
5. Tokoh Revolusi Perancis
 Napoleon Bonaparte adalah salah satu tokoh terbesar yang berpengaruh dalam
peristiwa Revolusi Perancis (1789-1799)..Peran Napoleon Bonaparte dalam Revolusi
Perancis adalah dia berhasil memukul mundur pasukan monarki dan pasukan
Kerajaan Austria yang dianggap sebagai dalang kudeta.
 John Locke adalah seorang pemikir atau filsuf asal Inggris yang lahir pada 29
Agustus 1962. Menurut sejarah, pemikiran John Locke berhasil mempengaruhi
semangat rakyat Perancis dalam meruntuhkan dominasi raja yang monarki pada masa
Revolusi Perancis.Adapun pemikirannya bahwa kekuasaan dan kedaulatan ada di
tangan rakyat. Rakyat berperan sebagai suara mayoritas dalam sebuah negara modern
dan tidak boleh ditindas oleh sistem feodal dan monarki absolut yang tidak
manusiawi.
 Voltaire, seorang penulis, sejarawan, dan filsuf yang berasal dari Perancis pada 21
November 1694 Tokoh yang turut mengembangkan liberalisme di Perancis dengan
menyuarakan pembelaannya terhadap kebebasan berbicara, beragama, serta
pemisahan gereja dan negara.
 Montesquieu merupakan salah satu tokoh pelopor liberalisme di Perancis yang
menentang kesewenang-wenangan dalam menjalankan pemerintahan.Montesquieu
mengutarakan gagasannya mengenai pembagian kekuasaan dalam pemerintahan ke
dalam tiga bagian, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.Gagasan Montesquieu ini
kemudian disebut Trias Politica, yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan
antarlembaga dan mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang.
 JJ Rousseau adalah seorang penulis sekaligus filsuf asal Swiss. Tokoh yang
menginspirasi terjadinya Revolusi Perancis guna membebaskan rakyat dari
kediktatoran raja sekaligus kaum bangsawan.JJ Rousseau menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki derajat yang sama maka dia menganjurkan sistem pemerintahan
yang demokratis atau kedaulatan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai