Berawal sebagai sebuah perang antara Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat
yang baru berdiri
Secara perlahan menjadi perang global antara Britania di satu sisi dan Amerika
Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya.
Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan
kekuatan lainnya.
1773 merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania karena Pembrontakan
Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya
peristiwa Pesta Teh Boston
April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord,
dan ia mengirimkan tentara BRitania untuk merampas dan menghancurkannya.
Juni 1776 Amerika Serikat berhasil mengendalikan setiap negara bagian secara
penuh, tetapi kemudian Angkatan Laut Kerajaan Britania menduduki New York City
dan menjadikannya pangkalan utama mereka.
23 Agustus 1775, Raja George mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa
koloni sedang melancarkan pemberontakan. Lima bulan kemudian Thomas Paine
menerbitkan pamflet tebal yang berjudul “Common Sense”.Isi pamflet tersebut
memuat tentang pentingnya sebuah kemerdekaan.
10 Mei 1776 sebuah resolusi untuk memotong tali belenggu parlemen Inggris
dikeluarkan oleh sebuah komite yang beranggotakan lima orang yang dipimpin
Thomas Jefferson dari Virginia dengan tujuan mempersiapkan suatu deklarasi
Timbulnya Revolusi Prancis pada 1789 merupakan bukti adanya pengaruh dari
Revolusi Amerika sebagai gerakan yang menentang penindasan terhadap rakyat oleh
penguasa.
Revolusi terjadi dikarenakan oleh kondisi yang buruk di Rusia, dibandingkan dengan
negara-negara lain di akhir abad 19 yang telah memulai revolusi industri
1881 Tsar Alexander II dibunuh oleh suatu kelompok.
Polisi Rahasia mengetahui bahwa pendiri kelompok tersebut adalah Alexander
Ulyanov, yang akhirnya dieksekusi. Adik Ulyanov, Vladimir Iljitsi Ulyanov tersentuh
dengan kematian kakaknya.
Vladimir mendapatkan nama samaran, Lenin
Lenin telah membaca ide komunis Karl Marx, dan dia berambisi untuk membangun
Negara Komunis Rusia
German berhasil mengalahkan Rusia di Leningrad (St' Petersburg). Rusia dipaksa
menandatangani kesepakatan damai
German mengetahui tentang Lenin, Lenin dikirim kembali ke Rusia untuk memulai
pemberontakan
Pada November 1917, Lenin mulai bekerja untuk memenuhi ambisinya. Sebuah
revolusi baru dimulai dan berhasil menyingkirkan pemerintahan dan akhirnya suatu
negara Komunis pertama lahir.
Lenin memiliki Polisi Rahasia baru yang dinamakan KGB yang bertugas untuk
menjaga keamanan Uni Soviet.
Lenin meninggal di tahun 1924, Josef Stalin menggantikannya.dan berhasil
menyelesaikan kerja Lenin dengan mengubah para petani Rusia menjadi komunis
Tahun 1941 Hitler tiba-tiba menyerang Russia,Kota-kota yang diserang antara lain
adalah Kiev, Sevastopol, Zhitomir, dan Kaunas.
Perang Dunia I
Terjadi pada tahun 1914 pasca tertembaknya Franz Ferdinand (Putra Mahkota Austria) di
daerah Bosnia ketika melakukan kunjungan untuk melihat latihan perang. Walaupun
demikian, sejarah mencatat bahwa peristiwa tersebut bukan menjadi faktor utama, melainkan
telah adanya beberapa faktor berikut:
Adanya persaingan antara Negara Eropa dalam perebutan tanah jajahan
Adanya persaingan di bidang teknologi dan armada niaga.
Munculnya persekutuan militer.
Perlombaan persenjataan negara-negara di Eropa.
Perang ini kemudian melibatkan banyak negara di luar benua Eropa yang memiliki
kepentingan serupa. Selama masa peperangan tersebut, negara-negara yang terlibat saling
bersekutu, sehingga muncul dua kubu besar: 1) Kubu Sentral (Blok Jerman) yang terdiri dari
Jerman, Austria, Hongaria, Bulgaria, dan Turki, dan 2) Kubu Sekutu (Blok Perancis) yang
terdiri dari Rusia, Perancis, Belgia, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Jepang dan negara lain
hingga berjumlah 23 negara. Sebagaimana disebutkan, bahwa perang dingin antar negara-lah
yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia I ini, apabila dirinci, adalah sebagai berikut:
Perang Dunia berakhir setelah Jerman menyerah atas sekutu tanggal 1 November
1918.Berakhirnya peperangan ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Versailles tahun
1919, yang menjadi dasar terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa di tanggal 28 Juni 1919. Efek
ekonomi Pasca Perang Dunia I sangat buruk bagi seluruh negara di Dunia, khususnya yang
bersandar pada perniagaan dengan kawasan Eropa seperti negara pengekspor bahan baku di
Afrika, Asia dan Australia. Sehingga melahirkan Depresi Berat I.
Perang Dunia II
Pendaratan Normandia Operasi amfibi terbesar dalam sejarah perang ini diberi nama
Operasi Overlord dan digelar pada Selasa, 6 Juni 1944. Operasi ini digelar untuk
membebaskan wilayah Eropa barat yang diduduki Nazi Jerman dan merupakan peristiwa
paling penting dalam Perang Dunia II. Rencana pendaratan di Normandia, Perancis ini
sudah digarap sejak 1943. Dalam pertempuran ini nama-nama besar terlibat di dalamnya
seperti Jenderal Dwight D Eisenhower (AS), Bernard Montgomery (Inggris) dan Erwin
Rommel (Jerman). Secara total, sekutu diperkuat 156.000 personel diseberangkan dari
Inggris ke pantai Normandia di Perancis. Selain itu sekutu juga mengerahkan 5.000 kapal
pendarat dan penyerang, 289 kapal angkut serta 277 kapal penyapu ranjau. Korban yang
jatuh juga sangat besar, di hari pertama sebanyak 10.000 prajurit menjadi korban dan
4.414 orang di antaranya tewas. Sementara di hari pertama Jerman "hanya" kehilangan
1.000 personel. Meski korban yang jatuh sangat besar, sekutu berhasil menguasai
Normandia yang menjadi pijakan untuk membebaskan Eropa dari penjajahan Nazi. 9.
Victory Day di Eropa Hari kemenangan sekutu ini disebut VE Day pada 8 Mei 1945 yang
kini menjadi hari libur di banyak negara Eropa, menandai akhir Perang Dunia II di Benua
Biru. Istilah VE Day sebenarnya sudah muncul sejak September 1944, demi
mengantisipasi kemenangan perang yang sudah semakin di depan mata. Pada 30 April
1945, pemimpin Nazi, Adolf Hitler bunuh diri di tengah ajang Pertempuran Berlin.
Pengganti Hitler Laksamana Karl Donitz kemudian memutuskan untuk menyerah tanpa
syarat kepada sekutu. Menyerahkan Jerman secara resmi ditandatangani pada 7 Mei di
Reims Perancis dan 8 Mei di Berlin, Jerman. Di Eropa, perang telah resmi berakhir, tetapi
di Pasifik perang belum usai karena Jepang tak kunjung menyerah. 10. Bom atom
Hiroshima dan Nagasaki Meski terus ditekan dan mundur di ajang Perang Pasifik, tentara
Jepang tak kunjung menyerah dan terus melawan dengan gigih yang mengakibatkan
korban besar di pihak AS. Alhasil, Presiden AS Harry Truman memutuskan untuk
menggunakan temuan terbaru di masa itu yaitu bom atom demi mengurangi korban
tentara AS yang akan jatuh jika menginvasi daratan Jepang. Pada 6 Agustus 1945, bom
atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima. Tiga hari kemudian, bom atom kedua
dijatuhkan di Nagasaki yang diikuti deklarasi perang dari Uni Soviet. Bom atom di
Hiroshima menewaskan antara 90.000-146.000 orang. Sementara di Nagasaki sebanyak
39.000-80.000 orang menjadi korban bom mengerikan itu. Hanya berselang enam hari
dari bom atom kedua di Nagasaki, Jepang menyerah. Secara resmi Jepang menyerah
setelah menandatangani perjanjian pada 2 September 1945, sekaligus mengakhiri Perang
Dunia II.
Perang Dingin
Perang Dingin atau Cold War adalah masa-masa konflik antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet dengan sekutu mereka masing-masing yang tergabung ke Blok Barat dan Blok Timur.
Sejarah Perang Dingin dimulai pada tahun 1947 dan berakhir pada tahun 1991. Perang yang
lebih terlihat seperti persaingan ideologi antara sosialisme dan komunisme yang dipimpin
oleh Uni Soviet melawan liberalisme dan kapitalisme yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Persaingan ideologi ini kemudian diikuti oleh persaingan di aspek yang lain seperti ilmu
pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Daripada terlibat langsung, dua negara
adidaya ini berperang di wilayah negara klien.
Sejarah Perang Dingin
Sejarah Nazi dan aliansi fasisme hancur di Perang Dunia Kedua yang membuat penduduk
dunia berharap akan terciptanya kedamaian sejati. Tapi kemenangan Amerika Serikat dan
Uni Soviet di Perang Dunia Kedua itu hanya melahirkan konflik baru dan perdamaian yang
semu. Dua negara adidaya ini malah membawa dunia ke babak perang baru yaitu Perang
Dingin. Penyebab Perang Dingin ini tidak terlepas dari pertemuan para pemimpin dunia di
beberapa konferensi.
Ketika Konferensi Postdam pada Juli 1945, perbedaan pendapat antar pemimpin dunia
tentang Eropa Timur muncul kembali. Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman, memiliki
perbedaan kebijaksanaan yang berbeda dengan presiden sebelumnya, Franklin Delano
Roosevelt. Dia berpendapat agar menciptakan pemungutan suara yang bebas di semua negara
di Eropa Timur. Pendapat Harry S. Truman ini mewakili rakyat Amerika Serikat yang
terpengaruh oleh perang suci melawan Hitler dan Naziisme dan warga Eropa Timur yang
masih diduduki oleh Uni Soviet sebenarnya juga ingin pemungutan suara bebas. Tapi Stalin
tidak setuju dengan pendapat Harry S. Truman. Diktator komunis itu berpendapat bahwa
pemerintahan yang dibangun dengan pemungutan suara bebas di Eropa Timur akan
memunculkan paham anti Uni Soviet. Tentu saja Stalin tidak mau hal itu terjadi.
Selain itu, alasan Stalin menolak yaitu karena melihat negaranya hancur karena serangan
Nazi Jerman yang sangat dahsyat. Sehingga Stalin menginginkan keamanan maksimal
bersama sekutu-sekutunya di Eropa Timur. Perbedaan pendapat antara Uni Soviet dan
Amerika Serikat di Konferensi Postdam inilah yang sering kali dianggap sebagai awal mula
Perang Dingin. Pihak barat menganggap pendapat Stalin terlalu berlebihan sehingga pihak
barat memberikan reaksi. Reaksi pertama adalah Harry S. Truman menghentikan bantuan
untuk Uni Soviet. Reaksi kedua adalah Amerika Serikat tidak akan mengakui pemerintahan
yang didirikan secara paksa dan tidak menghiraukan keinginan rakyatnya.
Tembok Berlin
Sejarah Perang Dingin diawali dengan didirikannya Tembok Berlin yang membagi Jerman
Barat dan Jerman Timur pada tahun 1946. Perdana Menteri Inggris, Winston Churcill,
menjuluki Tembok Berlin dengan Iron Curtain atau Tirai Besi. Tirai Besi tidak sekedar
membagi Jerman menjadi dua tapi juga membagi Eropa menjadi dua ideologi yaitu Kapitalis
dan Komunis. Tembok Berlin ini membuat rakyat Amerika Serikat mengutuk sikap Stalin
dan Uni Soviet. Pemerintah Amerika Serikat langsung bereaksi dengan cepat.
Tidak hanya Amerika Serikat, Uni Soviet juga bereaksi. Agen intelijen Uni Soviet di seluruh
dunia mulai membangkitkan komunisme dengan semangat perjuangan melawan kapitalis
barat. Para komunis di Perancis dan Italia mengungkap keinginan Amerika Serikat untuk
menguasai Eropa. Uni Soviet menekan Turki dan Iran yang pro Amerika Serikat. Perang
Saudara pecah di Cina dan Yunani. Sejak 1947, Uni Soviet sudah memperlihatkan
aktivitasnya untuk menyebarkan komunisme ke Eropa Barat. Di tahun itu, dimulailah
perseteruan dua negara adidaya yang menandai dimulainya Perang Dingin.
Tahapan Perang Dingin
Perang Dingin adalah persaingan ideologi liberalisme melawan komunisme. Sejarah Perang
Dingin ini memiliki dua makna jika dilihat dari dua sudut pandang. Sudut pandang Uni
Soviet adalah perang untuk menyebarkan komunisme seluas mungkin. Sementara sudut
pandang Amerika Serikat yaitu untuk menahan pengaruh komunisme sekecil mungkin.
1. Tahap Perang Dingin pertama terjadi pada tahun 1947 hingga 1953
Di masa ini ada beberapa kejadian di Eropa. Seperti Doktrin Truman, politik containing di
Berlin, Rencana Marshall, kebangkitan komunis di Cekoslowakia, Joseph Broz Tito yang
membelot dari komunis, berdirinya organisasi militer bernama NATO yang merupakan
aliansi militer Blok Barat. Ada dua kejadian di Asia. Pertama yaitu kemenangan Mao Zedong
dan Cina Komunis atas Chiang Kai Shek dan Cina Nasionalis di Perang Saudara Cina. Kedua
yaitu dimulainya Perang Saudara Korea. Korea Utara yang berhaluan komunis dan dipimpin
oleh Kim Il-Sung didukung oleh Uni Soviet, Cina dan negara-negara berhaluan komunis.
Sementara Korea Selatan yang anti komunis dan dipimpin oleh Syngman Rhee didukung oleh
negara-negara barat.
2. Tahap Perang Dingin kedua terjadi pada tahun 1953 hingga 1956
Pada tahun 1953, terjadi pemberontakan komunis di Kuba. Pemberontakan yang dipimpin
oleh Fidel Castro dan Che Guevara ini berhasil menggulingkan rezim Fulgencio Batista.
Kemenangan ini membuat Amerika Serikat mengembargo Kuba. Selain itu, di tahap kedua
ini NATO mulai berekspansi, meletus perang di Indocina, aliansi SEATO dan METO
terbentuk, krisis di Matsu, Quemoy dan Suez. Pada tahun 1955, terbentuklah Pakta Warsawa
yang merupakan tandingan dari NATO. Pakta Warsawa ini perjanjian militer antara negara-
negara di kawasan Eropa Timur yang berhaluan komunis.
3. Tahap Perang Dingin ketiga terjadi pada tahun 1956 hingga 1958
Terjadi pemberontakan melawan rezim komunis di Hungaria pada tahun 1956. Uni Soviet
berhasil memadamkan pemberontakan ini dan menindas para pemberontak. Amerika Serikat
tentu marah melihat penindasan ini sehingga hubungan Amerika Serikat dan Uni Soviet
memanas. Selain itu, dunia arab terjadi krisis seperti Lebanon, Yordania dan Irak. Krisis juga
sempat dua kali terjadi antara Taiwan dan Republik Rakyat Cina.
4. Tahap Perang Dingin keempat terjadi pada tahun 1958 hingga 1962
Di tahun 1959, terbentuklah Tirai Bambu. Namanya mengingatkan Tirai Besi. Bisa dibilang,
Tirai Bambu ini adalah versi Asia dari Tirai Besi yang merupakan garis demarkasi antara
Republik Rakyat Cina yang menganut komunis dan negara-negara anti komunis. Uni Soviet
juga menambah dukungan untuk pasukan Vietnam Utara. Krisis Laos juga terjadi yang
berhubungan dengan Perang Vietnam yang berhasil menggulingkan Kerajaan Laos. Pada
tahun 1962, terjadi Krisis Rudal Kuba. Ini terjadi karena Amerika Serikat rudal balistiknya di
Italia dan Turki. Lebih dari seratus rudal buatan Amerika Serikat mampu menjangkau
Moskow.
Sebagai aksi balasan, Uni Soviet menaruh rudalnya di Kuba. Krisis rudal ini nyaris saja
membawa dunia ke perang nuklir. Setelah bernegosiasi, Uni Soviet bersedia menarik kembali
rudalnya dari Kuba. Amerika Serikat juga bersedia menarik kembali rudalnya dari Italia dan
Turki serta tidak akan menginvasi Kuba tanpa provokasi langsung. Di internal kubu komunis
sendiri, Cina dan Soviet, juga terjadi masalah. Dua negara komunis raksasa itu sempat pisah
mulai 1956 hingga 1966 karena perbedaan dalam menafsirkan Marxis-Leninisme. Perbedaan
ini juga dipengaruhi oleh perbedaan kepentingan antar dua negara di Perang Dingin.
5. Tahap Perang Dingin kelima terjadi pada tahun 1962 hingga 1985
Pada tahun 1968, para komunis di Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot berhasil
menggulingkan Kerajaan Kamboja dan menggantinya dengan negara komunis. Di tahun
1969, kubu komunis Cina dan Uni Soviet juga sempat terjadi konflik masalah perbatasan
setelah sebelumnya mereka sudah menyelesaikan masalah perbedaan pendapat di tahun 1966.
Pakta Warsawa juga sempat melakukan serangan ke Cekoslovakia dengan nama Operasi
Danube untuk menormalisasi keadaan. Pada tahun 1979, Uni Soviet menyerang Afganistan.
Konflik ini berakhir pada tahun 1989 dan memaksa Uni Soviet menarik pasukannya kembali.
Ada beberapa kejadian sebelum Sejarah Perang Dingin berakhir. Mulai tahun 1970,
keadaan antar negara di dunia mulai membaik dan konflik sudah berkurang secara berangsur-
angsur. Masalah Berlin Barat sudah selesai pada tahun 1971, Inggris bergabung ke
Masyarakat Ekonomi Eropa, Barat berhasil memperbaiki hubungan dengan Cina, Amerika
Serikat dan Uni Soviet menandatangani perjanjian SALT I dan SALT II untuk mengurangi
persenjataan strategis, Ronald Reagan yang berhasil berdialog secara intensif dengan Mikhail
Gorbachev dan Deng Xiaoping yang berhasil melakukan reformasi ekonomi setelah Mao
Zedong meninggal.
Uni Soviet mulai berubah ketika Mikhail Gorbachev ditunjuk oleh komite sentral
Partai Komunis Uni Soviet menjadi sekretaris jenderal. Dia menerapkan politik glasnost yang
berarti keterbukaan atau transparansi dan perestroika yang berarti restrukturisasi ekonomi.
Glasnost membuat masyarakat Russia tahu akan baik buruknya kondisi dalam negeri
sementara perestroika bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi Uni Soviet yang buruk.
Gorbachev juga menarik pasukan dan dukungan Uni Soviet di seluruh dunia, memperbaiki
hubungan Uni Soviet dan Cina, mengutuk invasi Irak atau Kuwait, memperbaiki hubungan
dengan Israel dan menghentikan bantuan kepada Kuba.
Amerika Serikat dan Uni Soviet terus melakukan pembicaraan intensif. Dua negara
ini berdialog di Malta dan mendeklarasikan berakhirnya Perang Dingin. Kemudian dialog
berlanjut di kapal layar Soviet yang bernama Maxim Gorky. Dua negara adidaya ini setuju
untuk mengurangi kekuatan militer dan senjata di Eropa. Mikhail Gorbachev juga berkata
bahwa ia tidak akan memulai perang terbuka melawan Amerika Serikat.
Akhir abad dua puluh adalah tahun-tahun berakhirnya Perang Dingin. Pada November
1989, Tembok Berlin atau Tirai Besi runtuh. Bubarnya Pakta Warsawa pada tahun 1991
menandai runtuhnya Blok Komunis atau Blok Timur. Kebijakan-kebijakan politik yang
dilakukan oleh Mikhail Gorbachev seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya
menuntun runtuhnya Uni Soviet. Sebenarnya ada blok lain yaitu Gerakan Non Blok yang
menolak untuk ikut pertikaian dua ideologi besar ini. Sejarah berdirinya Gerakan Non Blok
ini lahir dari Konferensi Asia Afrika.
Gerakan Non Blok merupakan organisasi antar negara atau internasional yang
memilih untuk tidak bergabung ke dua kekuatan besar dunia. Kedua kubu yang dimaksud
yaitu kubu Amerika Serikat dengan ideologi kapitalismenya yang lebih dikenal sebagai blok
barat dan Uni Soviet dengan ideologi komunismenya yang lebih dikenal sebagai blok timur.
Tujuan Gerakan Non Blok yaitu untuk menjaga kedaulatan, kemerdekaan, keamanan dan
integritas teritorial dari negara-negara anggota Gerakan Non Blok. Indonesia sangat setuju
dengan Gerakan Non Blok karena sesuai dengan perkembangan nasionalisme di Indonesia.
Berikut akan dijelaskan lebih lengkap tentang Sejarah Berdirinya Gerakan Non Blok.
Sejarah Berdirinya Gerakan Non Blok
Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru mencetuskan kata “non blok.” Waktu itu
Nehru sedang berpidato di Kota Kolombo di Sri Lanka pada tahun 1954. Di pidatonya, Nehru
mendeskripsikan lima poin yang menjadi acuan dasar untuk hubungan Sino-India. Lima poin
ini disebut Panchsheel atau lima pengendali.
Lima pengendali ini kelak digunakan sebagai pedoman dasar Gerakan Non Blok.
Lima poin ini yaitu menghormati kedaulatan dan integritas teritorial, perjanjian non agresi,
menghormati dan tidak mencampuri negara lain untuk mengatasi permasalahan dalam
negeriny, egaliter dan kemakmuran bersama serta selalu aktif menjaga perdamaian. Bisa
dibilang, lima poin ini adalah pancasilanya Gerakan Non Blok.
Untuk Gerakan Non Blok sebenarnya diawali ketika KTT Asia-Afrika yang berada di
Bandung pada tahun 1955. Negara-negara yang tidak memihak blok barat dan blok timur
menyatakan diri untuk tidak ikut campur persaingan ideologi barat dan timur. Gerakan ini
dipelopori oleh Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Presiden Indonesia Soekarno, Presiden
Mesir Gamal Abdul Nasser, Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru dan Presiden
Ghana Kwame Nkrumah. Lima pemimpin ini berkumpul di Kota Beograd di Yugoslavia
pada tahun 1961 dan mendirikan Gerakan Non Blok dan pemimpin pertamanya adalah Josip
Broz Tito.
Dasasila Bandung ini digunakan sebagai salah satu landasan Gerakan Non Blok.
Selain Dasasila Bandung, prinsip dasar Gerakan Non Blok diambil dari dua hal lagi yaitu
lima poin pidato Jawaharlal Nehru dan Deklarasi Havana 1979. Dari tiga hal ini, lahirlah
tujuan Gerakan Non Blok. Tujuannya yaitu memperhatikan kedaulatan negara-negara non
blok dan menentang segala bentuk kejahatan politik internasional. Seperti imperialisme,
kolonialisme dan neokolonialisme, rasisme, apartheid, agresi militer, dominasi dan hegemoni
salah satu blok besar. Dan yang paling utama adalah untuk mengakhiri Perang Dingin.
Kelemahan Gerakan Non Blok yaitu anggota-anggotanya kurang erat dan dekat.
Tidak seerat NATO atau Pakta Warsawa. Bahkan ada beberapa negara anggota yang malah
mengikuti salah satu negara adidaya. Contohnya seperti India yang malah ikut dengan Uni
Soviet untuk melawan RRC. Kuba juga tak jauh beda dengan India walau awalnya mengaku
non blok. Mungkin karena prinsip dasar negaranya sama seperti Uni Soviet yaitu komunis.
Ada yang lebih buruk yaitu konflik antar sesama anggota Gerakan Non Blok seperti Pakistan
dan India juga Irak melawan Iran. Selain itu pada tahun 1979, Afghanistan juga sedikit kacau
ketika masa-masa penyerangan Uni Soviet ke Afghanistan. Negara-negara blok timur
mendukung penuh serangan Uni Soviet ke Afghanistan. Sementara Gerakan Non Blok tidak
bisa melakukan apapun karena harus menepati perjanjian dilarang intervensi.
Kredibilitas Gerakan Non Blok jadi sedikit kacau karena beberapa masalah tersebut.
Seperti Kuba yang katanya ikut Gerakan Non Blok tapi realitanya malah berhubungan dekat
dengan Blok Timur.
Pertemuan antar anggota Gerakan Non Blok juga aktif dilakukan. Sejak Gerakan Non
Blok lahir hingga sekarang, KTT dilakukan tiap tiga tahun sekali. Tiap KTT paling lama
tujuh hari. Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT Gerakan Non Blok kesepuluh pada
tanggal 1 hingga 6 september 1992 di Jakarta. Waktu itu KTT masih di masa kekuasaan
Soeharto. Tahun 2019, KTT Gerakan Non Blok kedelapan belas akan diadakan di
Azerbaijan.
Kepemimpinan Gerakan Non Blok memang dipilih secara bergantian dari tiap
anggota. Karena dipimpin bergantian oleh orang yang berbeda dan dari bangsa yang berbeda,
maka arah Gerakan Non Blok juga kadang berubah-ubah. Meski begitu, tujuan Gerakan Non
Blok tetap konsisten yaitu menjaga dan memperjuangkan kedamaian dunia. Presiden
Soeharto pernah menjabat sebagai sekjen Gerakan Non Blok. Mulai dari 1992 hingga 1995.
Tepat tiga tahun sebelum lengser. Ada faktor penyebab runtuhnya orde baru hingga
mengakibatkan kerusuhan mei 1998.
Runtuhnya Uni Soviet dan Perang Dingin Berakhir
Meski perang dingin sudah usai, Gerakan Non Blok masih aktif untuk menjaga
perdamaian dunia. Sejarah runtuhnya uni soviet memang sebagai tanda usainya perang
dingin. Cukup banyak kontribusi Gerakan Non Blok saat ini. Gerakan Non Blok pernah
mengkritik kebijakan luar negeri Amerika Serikat ketika invasi ke Irak, perang melawan
terorisme dan persaingan nuklir antara dengan Iran dan Korea Utara. Selain itu juga
mendukung self-determination Puerto Rico dan Sahara Barat. Pembangunan berkelanjutan
juga merupakan program Gerakan Non Blok seperti ekonomi dan beban hutang. Merasa ada
kesalahan di PBB dinamika kekuasaan, Gerakan Non Blok juga berusaha mereformasi PBB
dan membuat lebih transparan dan demokratis. Perbedaan budaya dan hak asasi manusia
dipertahankan oleh Gerakan Non Blok.
Para anggota Gerakan Non Blok juga tergabung ke beberapa organisasi. Organisasi-
organisasi ini berguna untuk menyelesaikan masalah yang ada serta diharapkan bisa
mempererat negara anggota Gerakan Non Blok. Contoh organisasinya seperti Uni Afrika,
Liga Arab, ASEAN, Organisation of Islamic Cooperation dan World Peace Council.
Gerakan Non Blok Saat Ini
Seperti dijelaskan di poin sebelumnya, Gerakan Non Blok masih aktif. Pusat Gerakan Non
Blok saat ini berada di Jakarta. Sedangkan biro koordinatornya berada di New York. Mulai
dari 2016 hingga sekarang, pemimpin Gerakan Non Blok adalah Presiden Venezuela yang
bernama Nicolas Maduro. Nicolas Maduro meneruskan dua presiden Gerakan Non Blok
sebelumnya yaitu Mahmoud Ahmadinejad dan Hassan Rouhani.
Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
Indonesia tergabung dalam organisasi ASEAN, yakni organisasi yang mengayomi kesatuan
bagi negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Pada masa awal terbentuknya, sejarah
berdirinya ASEAN hanya beranggotakan 5 nama-nama pendiri ASEAN dengan tujuan dari
ASEAN. Namun, saat ini jumlah anggotanya mencapai 10 negara. Organisasi ASEAN
didirikan di Bangkok, Thailand, pada tanggal 8 Agustus 1967. Indonesia menjadi salah satu
dari lima negara yang mempelopori pendirian ASEAN. Keempat negara lainnya adalah
Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Indonesia pun berperan aktif dalam beragam
kegiatan kerja sama.
Indonesia juga berperan aktif dalam organisasi internasional, yakni sejarah berdirinya PBB.
Indonesia masuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa yang ke-60 pada tanggal 28
September 1950. Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965.
Hal ini merupakan bentuk protes atas diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB. Namun, Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28
September 1966 dan tetap sebagai anggota yang ke-60 dengan tujuan organisasi PBB yang
mulia. Indonesia telah mampu masuk dalam struktur PBB, yaitu menjabat sebagai Dewan
Tetap hingga tahun 2020. Hal tersebut dilatarbelakangi karena Indonesia mempunyai
toleransi yang tinggi dan sering ikut andil dalam menjaga perdamaian dunia.
Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G-20. Kelompok
20 atau G20 beranggotakan 19 negara dan ditambah dengan Uni Eropa, yang menguasai 75%
perdagangan dunia. Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil setiap tahunnya,
sehingga menempatkan negara ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Negara kita
memiliki model pembangunan yang sangat lengkap, yakni sumber daya alam melimpah,
sumber daya manusia berkualitas, letak geografis yang stabil, dan iklim demokrasi yang
stabil.
1. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
MEA diberlakukan pada tahun 2015 dan lebih dikenal dengan sebutan Pasar Bebas Asia
Tenggara. MEA ditetapkan oleh negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi era
globalisasi. Indonesia pun ikut andil dalam pelaksanaan MEA. MEA diberlakukan karena
timbulnya dampak globalisasi pada sektor ekonomi yang berpotensi membuat keadaan
ekonomi di negara-negara ASEAN tidak stabil dan kurang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakatnya. Keberadaan MEA dapat memacu daya saing para pelaku bisnis di Indonesia
untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas, sehingga dapat bersaing secara sehat
dengan produk asing yang beredar di pasaran. Baca juga peran Indonesia dalam AFTA.
Indonesia aktif sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun 1961. Pada
tahun 1992, Indonesia bahkan ditunjuk menjadi Ketua Gerakan Non Blok (GNB) dalam
Konferensi Negara-negara Non-Blok yang berlangsung di Jakarta. Keikutsertaan Indonesia
melalui GNB ini secara langsung menunjukkan bahwa Indonesia telah turut serta meredakan
ketegangan yang diakibatkan Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
Sejarah berdirinya APEC merupakan forum kerja sama ekonomi yang terdiri dari dua puluh
negara anggota yang tersebar di seantero benua Asia dan wilayah di lingkar Samudera
Pasifik. Sejarah pembentukan APEC didirikan pada bulan Januari tahun 1989. Pendirian
APEC memiliki tujuan sebagai berikut, yakni:
Memperkuat pertumbuhan dan pembangunan sektor ekonomi di segenap Kawasan
Asia Pasifik
Mengeratkan hubungan kerja sama ekonomi di antara sesama negara anggota
Memacu perkembangan perdagangan bebas di seluruh wilayah Asia Pasifik.
Peran Indonesia dalam APEC khususnya dalam KTT APEC 15 November 1994 adalah (1)
Indonesia menjadi Ketua APEC Periode 1994; (2) Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi
Tingkat Tinggi APEC 1994; (3) Perumus Bogor Declaration dan Bogor Goals pada KTT
APEC 1994; dan (4) Pendorong terbentuknya ECOTECH (Economic and Technical
Cooperation).
OKI (Organisasi Konferensi Islam)
OKI berdiri pada tanggal 25 September 1969 di Rabat, Maroko, setelah para pemimpin
sejumlah negara Islam mengadakan KTT Islam. Organisasi ini berubah nama dari Organisasi
Konferensi Islam menjadi Organisasi Kerjasama Islam pada tanggal 28 Juni 2011. OKI lahir
sebagai reaksi negara-negara Islam atas tindakan Israel yang membakar Masjid Al-Aqsa pada
tanggal 21 Agustus 1969. Organisasi ini didirikan untuk meningkatkan solidaritas Islam,
mengkoordinasikan kerja sama antar negara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan
internasional, melindungi tempat-tempat suci Islam, dan membantu perjuangan kemerdekaan
negara Palestina yang merdeka dan juga berdaulat.
Peran Indonesia salah satunya ialah memfasilitasi upaya penyelesaian konflik antara Moro
National Liberation Front (MNLF) dengan Pemerintah Filipina (GRP) dengan mengacu
kepada Final Peace Agreement, 1996. Selain itu, Indonesia juga memberi dukungan
berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai
ibukotanya. Dukungan tersebut bahkan dibuktikan dengan pembukaan hubungan diplomatik
antara Pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989.
OPEC
OPEC merupakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak yang terdiri dari 12 negara
produsen minyak. Negara-negara tersebut mengendalikan 61% ekspor minyak dunia dan
menguasai 80% cadangan minyak dunia. OPEC didirikan oleh lima negara, yakni Iran, Irak,
Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela dan terdaftar di PBB tanggal 6 November 1962.
Indonesia telah bergabung menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962. Peran Indonesia dalam
OPEC sangat nyata, yakni pada saat Sekjen OPEC dijabat oleh Prof. Subroto untuk periode
1988 – 1994. Saat itu, Indonesia dikenal sebagai mediator antara produsen dan konsumen
serta menengahi negara-negara anggota OPEC yang terlibat konflik.
Namun, saat ini status Indonesia sedang dibekukan atau disuspensi yang dimulai pada tahun
2008. Hal ini karena posisi Indonesia sebagai importir minyak membuat timbulnya
ketidakcocokan dengan negara-negara eksportir minyak yang menjadi anggota OPEC
lainnya. Selain menjadi anggota beberapa organisasi regional dan global, Indonesia juga aktif
dalam mengikuti berbagai kegiatan berskala internasional. Kegiatan-kegiatan tersebut
diantaranya adalah:
Misi Perdamaian Dewan Keamanan PBB
Indonesia terlibat langsung dalam misi perdamaian oleh Dewan Keamanan PBB. Indonesia
mengirimkan Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik, seperti Konggo,
Vietnam, Bosnia, dan Kamboja.
KAA (Konferensi Asia Afrika)
Indonesia mempelopori penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Konferensi ini melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang
kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
Kompetisi Olahraga
Indonesia selalu mengirimkan atlet-atlet terbaiknya dalam berbagai kompetisi olahraga
internasional. Misalnya, Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade.