Anda di halaman 1dari 15

FENOMENA BAHASA GAUL DI KALANGAN

GENERASI Z
Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Filsafat Komunikasi
Dosen Pengampu:
Dr.Hj.Desi Hasbiyah, S.i.,M.I.Kom

Oleh:
Nikki Huara Syarhrani (G.2210968)

SAINS KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERISTAS DJUANDA
2024
BAB I
ONTOLOGI
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa
merupakan hal yang tak terhindarkan bagi manusia.
Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat
menyuarakan ide, pemikiran, dan keinginan mereka,
sambil mengemukakan pendapat dan menyampaikan
informasi. Bahasa berperan sebagai sarana interaksi sosial
dalam kehidupan masyarakat, di mana setiap lapisan
masyarakat menggunakan bahasa. Bahasa bukan sekadar
sarana komunikasi individu yang hanya dimengerti oleh
pembicara, melainkan lebih efektif ketika pembicara dan
pendengar saling memahami makna yang disampaikan.
Sebagai masyarakat Indonesia, tentu saja, kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
tidak hanya sebagai alat komunikasi, melainkan juga
sebagai medium untuk menyampaikan informasi secara
efektif. Namun, penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari telah digantikan oleh adopsi bahasa
remaja yang dikenal sebagai Gaul. Mengganggu bahasa
Gaul kadang-kadang muncul dalam penggunaan bahasa
Indonesia dalam situasi resmi, mengakibatkan
penggunaan bahasa yang buruk dan salah. Berkaitan
dengan meningkatnya penggunaan bahasa Gaul oleh
masyarakat modern, diperlukan tindakan dari semua pihak
yang peduli dengan keberadaan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, bahasa kesatuan, dan bahasa pengantar
ke dunia pendidikan. Dalam dunia kamus bahasa
Indonesia, pemahaman bahasa secara umum dapat
didefinisikan sebagai simbol.
Bahasa memainkan peran dalam mencakup semua aspek
kehidupan manusia, dan salah satu peran tersebut adalah
untuk meringankan proses sosial manusia. Hal ini sesuai
dengan pandangan Nababan (1984:38) bahwa bahasa
termasuk bagian dari budaya serta bahasa memungkinkan
pengembangan budaya seperti yang kita kenal hari ini.
Bahasa juga dapat bertindak sebagai sarana penyatuan
Masyarakat, dan menyesuaikan diri dalam lingkungan
sosial., karena bangsa Indonesia memiliki bahasa yang
majemuk.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan bahasa dalam
kehidupan sehari-hari di Indonesia semakin beralih ke
bahasa-bahasa lain, seperti Bahasa Gaul dan ungkapan
populer. Generasi Z percaya bahwa Kalua tidak mengerti
bahasa, yang berarti generasi Z tidak. Bahasa lain semakin
dirayakan di kalangan Generasi Z Individu yang memiliki
tingkat pendidikan tinggi juga mengaplikasikan berbagai
bahasa, baik dalam berbicara maupun menulis, baik dalam
situasi resmi maupun santai.. Hal ini dapat mengakibatkan
penyalahgunaan bahasa Indonesia dan kekurangan dalam
pemanfaatannya.
Perkembangan Bahasa gaul dalam generasi Z sangat cepat
karena beberapa variabel yang mempengaruhi lingkungan
di mana remaja dibesarkan Internet dan platform sosial
media yang fokus pada perkembangan bahasa informal
Merupakan satu dari berbagai faktor yang memengaruhi
eksistensi Bahasa gaul. Bahasa Gaul remaja dibedakan
oleh tiga ciri unik: mereka singkat, lincah, dan imajinatif.
Biasanya menggunakan kata-kata pendek, Ketika bertemu
dengan kata-kata yang lebih panjang, mereka akan
disederhanakan dengan menggunakan kata-kata yang
lebih pendek atau melalui proses morfologis untuk
menguranginya.
BAB II
EPISTEMOLOGI
Orang-orang menggunakan bahasa Indonesia dalam
aktivitas sehari-hari mereka, terkecuali. Manusia memakai
Bahasa Gaul untuk mengekspresikan ide-ide,
berkomunikasi satu sama lain, dan melakukan fungsi lain.
Setiap orang Indonesia berbicara bahasa Indonesia, yang
merupakan bahasa kesatuan dalam komunikasi sehari-
hari. (Ryan, Rachman, and others, 2021). Saat ini, bahasa
remaja yang dikenal sebagai Gaul telah mulai
menggantikan penggunaan bahasa Indonesia. Kadang-
kadang, Gangguan. Penggunaan Bahasa Gaul dapat
menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia yang kurang
pantas dan tidak tepat saat berada dalam situasi formal.
Sebagian besar penutur bahasa Gaul ini adalah penduduk
asli generasi Z. (Nurgiansah, Rachman, and others, 2021).
Kelompok Z lahir antara 1996 dan 2010 dan berusia
antara 11 dan 25 tahun pada tahun 2011. Siswa berasal
dari generasi Z dan berada dalam rentang usia generasi.
Sebagian besar siswa yang berasal dari Generasi Z
memakai bahasa Gaul dalam berkomunikasi.
Bahasa gaul adalah bentuk Bahasa Indonesia yang
digunakan dalam konteks asosiasi, istilah ini pertama kali
diperkenalkan pada akhir tahun 1980-an.. Seringkali,
Bahasa Gaul menjadi alat komunikasi yang digunakan
oleh remaja dalam lingkungan kelompok mereka selama
jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh
keberadaan bahasa khas remaja yang memungkinkan
mereka untuk mengungkapkan diri dengan lebih bebas.
Media komunikasi dibutuhkan oleh Generasi Z untuk
mengkomunikasikan segala sesuatu yang dianggap
rahasia untuk kelompok umur yang berbeda atau sehingga
pihak yang lain tidak mampu tahu hal yang mereka
bicarakan. Kritikus bahasa umumnya melihat Bahasa gaul
sebagai kurang dihargai, percaya bahwa itu bertanggung
jawab untuk "merusak" bahasa Indonesia. Namun,
beberapa berpendapat bahwa karena itu aneh untuk
menggunakan bahasa formal dalam percakapan acak,
mempekerjakan Bahasa gaul dalam aktivitas sehari-hari
bukanlah masalah. Mulyana (2008) mendefinisikan
bahasa gaul sebagai istilah atau kumpulan ungkapan yang,
ketika digunakan oleh anggota subkultur tertentu,
memiliki makna yang istimewa, berbeda, abnormal, atau
bahkan bertentangan.
Bahasa gaul atau bahasa slang sering kali mencerminkan
budaya dan identitas kelompok tertentu. Berikut adalah
beberapa cara di mana pengetahuan dapat dibangun
melalui bahasa gaul; Ekspresi Budaya dan indentitas
Kelompok, Kode Komunikasi, Inovasi Linguistik,
Refleksi Perubahan Sosial, Media Sosial dan Internet, dan
Referensi Budaya. Sumber pengetahuan ini mungkin tidak
selalu formal, tetapi mereka mencerminkan dinamika dan
perkembangan masyarakat. Informasi tersebut dapat
diambil dari berbagai situasi komunikasi sehari-hari,
platform media sosial, karya musik, serta beragam bentuk
interaksi sosial. Penting untuk diingat bahwa bahasa gaul
cenderung bersifat kontekstual dan dapat berubah seiring
waktu sesuai dengan perkembangan Generasi Z.
Bahasa Gaul memiliki keunikan dan fleksibilitasnya
sendiri, tetapi sebagai informasi secara akurat dan dapat
diandalkan, ada beberapa batasan yang harus diingat.
Berikut adalah beberapa pertimbangan dan sumber
terkait: ketidakstabilan dan perubahan makna; konteks
dan batasan pemahaman; kesulitan dalam penulisan
formal; kemungkinan delusi atau reproduksi duplikat; dan
ketidakpastian di ruang digital. Penting untuk dicatat
bahwa penilaian keandalan Bahasa gaul sebagai sarana
kuminkasi dapat bervariasi tergantung pada konteks
penggunaannya. Dalam situasi informal atau dalam
kelompok yang memiliki pemahaman umum tentang
Bahasa gaul, mungkin dapat lebih diteria. Namun, untuk
komunikasi yang membutuhkan akurasi dan kejelasan,
penggunaan Bahasa standar atau formal lebih disarankan.
Beberapa pandangan berpendapat bahwa bahasa gaul
dapat memberikan wawasan yang mendalam ke dalam
budaya dan pengalaman masyarakat tertentu, sementara
pandangan lain menyatakan bahwa Bahasa Gaul dapat
membatasi pemahaman kita terhadap realitas. Bahasa gaul
bisa jadi memberikan pemahaman yang kaya dan nuansa
terhadap budaya atau kelompok tertentu, tetapi juga bisa
memiliki batasan dalam menyampaikan konsep atau
informasi dengan tepat. Kedalaman pemahaman dan
potensi pembatasan ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah
faktor, termasuk konteks penggunaan bahasa dan
keberagaman budaya yang terlibat.
Sementara beberapa berpendapat bahwa mempelajari
Bahasa Gaul dapat membawa pemahaman seseorang
yang mendalam tentang kebiasaan dan pengalaman dari
peradaban tertentu, yang lain mengklaim bahwa belajar
itu dapat membatasi persepsi kita tentang realitas. Bahasa
Gaul dapat menawarkan pemahaman yang mendalam dan
halus untuk kelompok atau budaya tertentu, tetapi juga
dapat memiliki batasan ketika datang untuk
mengkomunikasikan ide-ide atau fakta dengan tepat.
Berbagai elemen, seperti keragaman budaya dan konteks
penggunaan bahasa, dapat mempengaruhi tingkat
pemahaman dan keterbatasan yang mungkin.
Perubahan dalam Bahasa Gaul dapat mencerminkan
perubahan dalam pengetahuan dan pandangan dunia
karena Bahasa adalah cermin budaya dan pemikiran
masyarat. Ada beberapa cara di mana perubahan di Gaul
dapat mencerminkan perubahan dalam pengetahuan dan
pandangan dunia, yaitu: perkembangan teknologi;
perubahan sosial dan budaya; pemahaman identitas
budaya dan pentingnya; kesadaran lingkungan; pemikiran
politik dan sosial; dan globalisasi. Perubahan dalam gaul
tidak hanya mencerminkan perubahan dalam pengetahuan
tetapi juga dapat berperan dalam membentuk perspektif
orang terhadap dunia.. Bersama dengan perubahan seperti
itu, Gaul dapat menjadi cermin dari dinamika dan evolusi
budaya dan pemikiran kolektif.
Penggunaan Bahasa Gaul muncul karena terjadi
perubahan bukan hanya dalam Bahasa Indonesia, tetapi
juga dalam berbagai bahasa lainnya. Bahasa gaul sering
kali berasal dari bahasa yang telah mengalami modifikasi
atau dari bahasa yang sedang populer digunakan saat ini.
Bahasa Gaul tidak menunjukkan struktur gaya bahasa
yang terdefinisi dengan jelas karena merupakan hasil
modifikasi atau evolusi dari berbagai bahasa, termasuk
bahasa Indonesia. Bahasa Gaul tidak hanya muncul dalam
bentuk lisan, tetapi juga dapat diungkapkan melalui pesan
singkat yang dikirim kepada audiens yang dituju, tetapi
dengan perkembangan cepat Internet dan digitalisasi,
media sosial sekarang menjadi salah satu dampak dari
pengembangan. Hal ini memudahkan pengguna untuk
mengkomunikasikan informasi. Tidak ada inovasi terbaru,
tidak ada ungkapan baru, dan tidak ada tren saat ini yang
dapat mengungguli popularitas. Gaya bahasa Gaul yang
digunakan oleh generasi Z
BAB III
AKSIOLOGI
Penggunaan Bahasa Gaul oleh Generasi Z tak dapat
dipisahkan dari kerangka budaya dan nilai-nilai yang
dianut oleh kelompok ini. Aksiologi, sebagai cabang
filsafat yang menyelidiki nilai dan penilaian, juga
berperan dalam hal ini., memberikan dasar untuk
memahami bagaimana penggunaan bahasa Gaul di
kalangan Generasi Z mencerminkan dan membentuk
nilai-nilai tertentu.
Generasi Z sering mencerminkan nilai estetika yang unik.
Ekspresi kreatif dan penggunaan kata-kata yang tidak
konvensional sering digunakan untuk menciptakan
identitas linguistik yang membedakan mereka dari
generasi sebelumnya. Keindahan dan kreativitas
menggunakan Gaul sebagai sarana ekspresi yang
melampaui batas konvensional (Pertimbangan Estetika).
Pengertian Komunikasi Generasi Z Gaul dapat melibatkan
aspek kejelasan dan akurasi. Meskipun kadang-kadang
penggunaan Gaul mungkin tampak informal, secara
paradoks, dapat meningkatkan keragaman dan kejelasan
dalam komunikasi. Menggunakan kata-kata baru atau
menyusun kalimat unik dapat memperkaya dan
memberikan dimensi baru untuk komunikasi
interpersonal. (Pertimbangan Komunikatif).
Generasi Z bukan hanya berfungsi sebagai sarana
komunikasi, tetapi juga mencerminkan. nilai-nilai sosial
dan budaya mereka. Penggunaan singkatan, frasa khas,
atau bahkan memes dapat menjadi penanda identitas
kelompok. Bahasa Gaul menciptakan ruang sosial di
mana anggota Generasi Z dapat merasa terhubung dan
memahami satu sama lain. (Pertimbangan Sosial dan
Budaya)
Secara moral, Bahasa Gaul Generasi Z dapat
mengeksplorasi batasan etika. Penggunaan Bahasa Gaul
dapat mencerminkan sikap terhadap norma-norma moral
tertentu, baik dalam hal menghargai keragaman atau
bahkan perlawanan terhadap ketidaksetaraan. Beberapa
kata atau frasa dalam Bahasa Gaul juga mungkin
memiliki konotasi moral tertentu. (Pertimbangan Moral).
Bahasa Gaul telah menjadi sarana ekspresi identitas untuk
Generasi Z. Dengan mengadopsi kata-kata atau frasa
tertentu, mereka tidak hanya menciptakan ikatan sosial
tetapi juga merumuskan kembali pandangan mereka
terhadap diri sendiri dan harapan mereka terhadap
pandangan dunia. Identitas linguistik ini merupakan
bagian integral dari perjalanan identitas secara
keseluruhan. (Pertimbangan Identitas).
Penggunaan Bahasa Gaul di kalangan Generasi Z bukan
hanya aspek linguistik tetapi juga mencerminkan nilai-
nilai yang mereka simpan dan hasil dari nilai tersebut.
Bahasa Indonesia adalah alat untuk mengekspresikan
kreativitas, identitas, dan pemahaman sosial. Dengan
memahami aspek-aspek ini, kita dapat melihat bahwa
Gaul bukan hanya bentuk komunikasi tetapi juga refleksi
dari prinsip-prinsip yang muncul di kalangan Generasi Z.
Menurut Arum Putri (2015:5), kemungkinan
meningkatnya penggunaan Bahasa Gaul saat ini dapat
disebabkan oleh kurangnya perhatian dan penghargaan
terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Hal
ini dapat dilihat dalam konteks perubahan zaman yang
muncul akibat penggunaan Bahasa Gaul.semakin nyata
dalam penggunaan yang tepat dan benar dari bahasa
Indonesia. Penggunaan Bahasa Gaul di kalangan remaja
diyakini berkontribusi negatif terhadap pembentukan
identitas nasional bahasa Indonesia. Pada masa sekarang,
banyak orang mengadopsi. Mereka menggunakan bahasa
santai dalam kegiatan sehari-hari mereka. Sepertinya dia
kurang paham bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
resmi negara. Bahkan pengguna Bahasa Gaul telah
tumbuh menjadi domain remaja. Sebagai warga negara
Indonesia, harus menghindari Penggunaan Bahasa Gaul
yang umum di kalangan masyarakat, terutama di kalangan
remaja, menjadi suatu kekhawatiran bagi negara ini
karena begitu banyak orang yang menggunakan bahasa
tersebut. Generasi Z yang diharapkan untuk memajukan
bangsa dalam semua aspeknya harus melakukan
perbaikan bersama-sama. Solusi yang dapat diberikan
adalah menanamkan cinta kepada rakyat Indonesia,
terutama dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Arum Putri (2015: 5) mengemukakan pendapatnya
tentang pengaruh Bahasa gaul sebagai berikut: Pertama,
eksistensi keberadaan bahasa dengan bahasa gaul. Ada
pengaruh dari arus perkembangan teknologi dan
komunikasi yang tercermin dalam perilaku Generasi Z
yang telah mulai meninggalkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Hal ini, kita menjadi terbiasa dengan
penggunaan gaul. Dan diperburuk oleh fenomena bahwa
Generasi Z Lebih cenderung untuk fokus pada
pembelajaran bahasa asing dibandingkan dengan
penguasaan bahasa mereka sendiri. Dalam situasi
sekarang, penting untuk membagikan pendidikan dan
pembuahan tentang bahasa Indonesia dari awal hingga
Generasi Z sehingga Mereka enggan menggunakan
Bahasa Gaul. Dampak globalisasi saat ini terlihat dalam
perilaku individu yang mulai beralih dari penggunaan
bahasa Indonesia, mencerminkan perubahan identitas
bangsa.
Generasi Z sering menggunakan gaya komunikasi yang
santai, penuh dengan singkatan, dan mengikuti tren
terbaru. Berikut beberapa contoh Bahasa Gaul:

Generasi Z menganggap "cogil" sebagai singkatan dari


"cowok gila", yang digunakan untuk menyebut seorang
pria yang dianggap aneh, eksentrik, atau memiliki tingkah
laku yang tidak biasa. Kata "cogil" biasanya digunakan
dengan cara yang santai dan mengandung humor atau
sindiran ringan terhadap seseorang yang dianggap
memiliki sifat tersebut.

Dalam berbicara sehari-hari, khususnya di kalangan


Generasi Z atau dalam istilah kekinian, kata "bjir"
biasanya digunakan sebagai singkatan atau variasi dari
kata "bajingan". Ini dapat menyatakan kejutan, kekesalan,
atau ekspresi yang kuat terhadap suatu situasi atau
peristiwa. Perlu diingat bahwa kata-kata seperti ini
mungkin tidak sesuai dan dianggap kasar dalam beberapa
situasi karena itu, menjadi sangat penting untuk berhati-
hati ketika menggunakan kata-kata yang memiliki makna
atau konotasi yang kurang sesuai, terutama ketika berada
di lingkungan formal atau resmi. Saat menggunakan
ekspresi informal atau slang, sangat penting untuk
memperhatikan konteks dan memahami audiens.

Generasi Z sering menggunakan kata "sepuh" untuk


merujuk kepada orang yang sudah tua atau berusia lanjut.
Kata "sepuh" mungkin digunakan secara Gaul dan santai
untuk menunjukkan sikap atau persepsi yang santai
terhadap usia seseorang, dan sering digunakan di antara
teman sebaya.

Bagi Generasi Z, kata "slay" memiliki arti yang positif


dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang
tampil sangat baik, menarik, atau sukses dengan gaya atau
penampilannya. Istilah ini juga sering digunakan untuk
menggambarkan seseorang yang sangat percaya diri,
berpenampilan modis, atau berhasil dalam suatu hal
dengan cara yang menonjol.
Generasi Z menggunakan Bahasa Gaul yang sangat
dinamis dan dapat berubah seiring dengan perubahan tren
dan budaya. Banyak ungkapan dan singkatan yang
mungkin muncul seiring berjalannya waktu selain yang
disebutkan di atas.
BAB IV
METAFISIKA
Identitas dan penggunaan kata dalam bahasa gaul pada
kalangan Generasi Z saling terkait erat. Identitas individu
dan kelompok sering kali tercermin dalam bahasa yang
mereka pilih dan cara mereka menggunakan kata-kata
tertentu. Berikut adalah beberapa aspek identitas dan
penggunaan kata dalam bahasa gaul Generasi Z: ekspresi
identitas individu; inovasi linguistic; pemakaian akronim
dan singkatan; adopsi slang dan istilah budaya popular;
penyampaian emosi dan nuansa; kritik terhadap Bahasa
formal. Penggunaan kata dalam bahasa gaul Generasi Z
dapat sangat bervariasi tergantung pada kelompok sosial,
budaya, atau subkultur tertentu. Meskipun ada tren umum,
tidak semua anggota Generasi Z menggunakan bahasa
gaul dengan cara yang sama. Selain itu, bahasa gaul dapat
berkembang dan berubah seiring waktu seiring dengan
perkembangan budaya dan pergeseran sosial.
Pengaruh bahasa gaul terhadap pemahaman kolektif
tentang eksistensi bisa sangat signifikan, karena bahasa
adalah alat komunikasi dan pembentuk pemikiran yang
kuat. Sejauh mana pengaruh ini terjadi tergantung pada
beberapa faktor, termasuk konteks budaya, sosial, dan
historis. Meskipun bahasa gaul dapat memiliki dampak
yang signifikan pada pemahaman kolektif tentang
eksistensi, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah salah
satu faktor dari banyak yang membentuk persepsi dan
pemahaman manusia. Faktor lain, seperti budaya, agama,
dan pengalaman pribadi, juga memainkan peran penting
dalam membentuk pandangan tentang eksistensi.
Terdapat perbedaan dalam pemahaman generasi Z terkait
dengan penggunaan bahasa gaul. Perbedaan ini dapat
muncul karena generasi Z memiliki konteks sosial dan
budaya yang unik, pengalaman hidup yang berbeda, dan
lebih terbiasa dengan teknologi dan media sosial saat ini
memiliki perkembangan yang signifikan jika
dibandingkan dengan generasi sebelumnya. ada
keragaman di dalam generasi Z dan bahwa tidak semua
individu dari generasi ini menggunakan bahasa gaul
dengan cara yang sama. Beberapa perbedaan dapat
tergantung pada latar belakang sosial, budaya, dan
regional masing-masing individu.
Bahasa gaul mencerminkan perubahan dalam Generasi Z
dan budaya seiring waktu melalui inovasi linguistik,
adaptasi terhadap tren dan teknologi baru, serta respons
terhadap perubahan sosial. Perubahan dalam bahasa gaul
tidak hanya mencerminkan pergeseran kata atau frasa,
tetapi juga mencerminkan evolusi dalam cara Generasi Z
memandang dunia, berkomunikasi, dan mengekspresikan
diri. Bahasa gaul menjadi cara untuk menyampaikan
identitas, nilai-nilai, dan pengalaman hidup mereka, dan
karena itu, ia terus berubah sejalan dengan perubahan
budaya dan sosial.
Penggunaan bahasa gaul memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perilaku dan pemikiran Generasi Z.
Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk
berkomunikasi., tetapi juga merupakan cermin dan
pembentuk budaya. Penggunaan bahasa gaul tidak hanya
mencerminkan budaya Generasi Z, tetapi juga
membentuknya. Bahasa ini memainkan peran penting
dalam membentuk identitas kelompok, merayakan
keunikan individu, dan mengekspresikan diri dalam
konteks sosial dan digital. bahasa gaul dalam kalangan
Generasi Z memiliki potensi untuk menciptakan
kausalitas yang dapat memengaruhi perubahan dalam pola
pikir atau tindakan mereka. Kausalitas dalam konteks ini
merujuk pada hubungan sebab-akibat antara penggunaan
bahasa gaul dan perubahan dalam cara Generasi Z
memikirkan atau bertindak.

References
Azizah, A. R. (2019). PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA GAUL DI KALANGAN. Jurnal
Pembelajaran Bhasa Dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Yogyakarta, 33-38.

Fakhrina Triafida, C. P. (2023). EKSISTENSI PENGGUNAAN BAHASA GAUL PADA MEDIA SOSIAL X
YANG MEMPENGARUHI GAYA BAHASA GEN-Z. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 6038-6050.

Muhammad Ridlo, Y. S. (2021). ANALISIS PENGARUH BAHASA GAUL DI KALANGAN MAHASISWA


TERHADAP BAHASA INDONESIA DI ZAMAN SEKARANG. Jurnal Kewarganegaraan, 2723-2328.

Raditya, L. O. (2021). PENGGUNAAN BAHASA GAUL (BAHASA ALAY) DI TWITTER. BASINDO : Jurnal
Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya, 117-122.

Sari, B. P. (2015). DAMPAK PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA TERHADAP BAHASA
INDONESIA. 171-175.

Styawati, N. (2014). PEMAKAIAN BAHASA GAUL DALAM KOMUNIKASI DI JEJARING SOSIAL. JURNAL
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, 2-10.

Yeni Febiola Febrianti, R. P. (2021). PENGGUNAAN BAHASA GAUL TERHADAP EKSISTENSI BAHASA
INDONESIA PADA MASYARAKAT. Jurnal Ilmu Pendidikan(JIP), 43-48.

Anda mungkin juga menyukai