Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN BAHASA GAUL

PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL

Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih


Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang
fnurfawaid@gmail.com hohieu209@gmail.com, ramawulan62@gmail.com,
daroe@umm.ac.id

ABSTRAK
Remaja identik dengan penggunaan bahasa gaul. Dalam pemakaiannya, sangat beragam dan
menyesuaikan dengan komunitas serta maksud komunikasi. Saat ini penggunaan bahasa gaul oleh
remaja berkembang pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penggunaan bahasa
gaul yang bersifat pemendekan, baik yang bersifat akronim dan singkatan di kalangan remaja milenial
di media sosial. Jenis penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Data berupa kata dan kumpulan kata
yang menggambarkan karakteristik sebagai bahasa remaja milenial. Teknik penumpulan data dengan
mendokumentasikan penggunaan bahasa gaul di media sosial. Teknik analisis data menggunakan
analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 101 kata akronim dan singkatan dalam
kosakata bahasa gaul pada remaja milenial di media sosial dengan rincian 71 akronim dan 30
singkatan.
Kata Kunci: Bahasa Gaul, akronim, singkatan, remaja milenial, media sosial

ABSTRACT
Teenagers are identical with using slang. In its usage, it is very diverse and adapts to the community
and communication purposes. Currently, the use of slang by teenagers is exploding. This study aims
to describe the use of shortening slang, both acronyms, and abbreviations among the millennial on
social media. This type of research is descriptive qualitative. It describes data in words and a
collection of words that describe the characteristics of the language of the millennial. The technique
of collecting data is by documenting the use of slang on social media. Content analysis is the
technique of analyzing this data. The results indicated that there are 101 word acronyms and
abbreviations in the slang vocabulary of the millennial on social media with details of 71 acronyms
and 30 abbreviations.
Keywords: Slang, acronyms, abbreviations, millennial youth, social media

PENDAHULUAN tersusun secara sistematis yang kemungkinan


digunakan pada sistem generatif serta menjadi
Bahasa merupakan alat komunikasi
emble atau simbol yang atbitler. Bahasa
yang digunakan oleh individu atau kelompok
terbagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan
untuk menyampaikan perasaan atau pemiki
bahasa tulis, bahasa merupakan hasil
ran yang memiliki maksud tertentu yang ingin
kesepakatan antara individu maupun
disampaikan penutur ke mitra tutur melalui
kelompok sehingga bahasa bersifat universal
alat indra mulut sebagai medianya. Menurut
atau diketahui banyak orang. Bahasa gaul
Tarigan (2008) bahasa adalah sistem yang
adalah bahasa khas remaja, kata atau

64 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

kalimatnya dibah-ubah sedemikian rupa yang dibicarakan, menurut hubungan


sehingga hanya bisa dimengeri di antara pembicara, kawan bicara, orang yang
mereka, bahasa gaul bisa dipahami oleh dibicarakan, serta menurut medium pembicara
hampir seluruh remaja di tanah air yang (Bachman, 1990). Salah satu ragam bahasa
terjangkau oleh media massa, padahal istilah- yang sedang trend di kalangan remaja saat ini
istilah bahasa itu berkembang, berubah, dan adalah bahasa gaul.
bertambah hampir setiap hari (Sarwono,
Bahasa gaul berguna sebagai ekspresi
2004).
rasa keakraban para pemakainya. Penggunaan
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa gaul dapat pula digunakan ingin
dalam media sosial bahasa dalam media sosial menunjukkan diri sebagai anggota kelompok
bahasa sangat berperan penting. Menurut masyarakat yang berbeda dari kelompok
Firmansyah (2018) bahwa perubahan dan masyarakat lain. Kehadiran bahasa gaul
perkembangan bahasa pada seseorang dapat dianggap wajar karena sesuai dengan tuntutan
dipengaruhi beberapa hal termasuk perkembangan nurani anak usia remaja. Salah
lingkungan, yang termasuk lingkungan disini satu bentuk bahasa gaul yang sangat sering
yaitu teknologi yang berkembang di digunakan adalah singkatan dan akronim.
masyarakat. Hal serupa diungkapkan oleh Akronim adalah kependekan dari kata atau
(Ardila, Agustine, and Rosi, 2018) mengenai gabungan dari beberapa suku kata. Perbedaan
tingkat interfersensi bahasa yang dipengaruhi antara singkatan dan akronim terdapat pada
oleh media. Bahasa yang digunakan dalam bentuk pelafalan. Singkatan dilafalkan
media sosial sangatlah beragam, dari bahasa berdasarkan huruf per huruf, sedangkan
yang baku sampai menggunakan bahasa yang akronim dilafalkan sebagai suku kata.
tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah Penggunaan kata akronim atau pemendekan
kebahasaan, sedangkan penggunaan media yang sering digunakan oleh para remaja
sosial saat ini lebih didominasi oleh kalangan misalnya “bawa perasaan” menjadi baper,
remaja. Sehingga, hal tersebut memicu “malas gerak” menjadi mager.
munculya ragam bahasa baru dikalangan
Penggunaan kata dalam bahasa gaul
remaja.
tidak memiliki standar yang pasti karena
Bahasa Indonesia banyak ragamnya penggunaanya tergantung pada suasana hati
atau variasinya, hal ini karena bahasa seseorang saat membuat kata tersebut.
Indonesia sangat luas pemakaiannya dan Walaupun bahasa gaul memiliki standar
macam-macam ragam penuturanya. Menurut penulisan yang jauh berbeda dengan bahasa
Hartmat dan Stork (1972) membedakan ragam Indonesia yang baik dan benar. Karena pada
berdasarkan kriteria: (1) latar belakang, dasarnya, bahasa gaul tidak digunakan dalam
geografi dan sosial penutur, (2) medium yang situasi formal seperti ujian, pidato, rapat,
digunakan, dan (3) pokok pembicaran. Ragam penulisan artikel dan lain sebagainya.
bahasa menyangkut semua masalah pribadi Kemunculan bahasa baru khususnya bahasa
para penuturnya, seperti: usia, pendidikan, gaul tentu akan berpengaruh pada
jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, status perkembangan dunia bahasa itu sendiri baik
ekonomi, dan sebagainya. Berdasarkan usia, pengaruh positif maupun negatif, tak
kita dapat melihat perbedaan variasi bahasa terkecuali bahasa gaul itu sendiri.
yang digunakan oleh anak-anak, para remaja,
Penggunaan bahasa gaul di kalangan
orang dewasa dan orang golongan lanjut usia.
remaja juga merambat di media sosial.
Ragam bahasa berdasarkan ragam penutur dan
Semakin pesatnya perkembangan teknologi
penggunaanya berkenaan dengan status,
dan komunikasi turut mendistribusikan
golongan, dan kelas penuturnya. Ragam
penggunaan bahasa gaul ke lingkup yang lebih
bahasa adalah variasi bahasa menurut
luas. Tidak jarang media-media komunikasi
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik

65 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

dalam menyampailkan informasi juga untuk menyampaikan maksudnya kepada


menggunakan bahasa gaul yang sedang orang lain. Oleh karena itu, agar tidak terjadi
menjadi trend atau popular dikalangan remaja. hal demikian, seseorang harus mengetahui dan
Adanya media sosial seperti facebook, memahami bagaimana pemakaian kata dalam
instragram, twitter dan whast app, yang sering komunikasi. Menurut Enre (1988:101) diksi
digunakan oleh masyarakat semakin atau pilihan kata adalah penggunaan kata-kata
meningkatkan penggunaan bahasa gaul dalam secara tepat untuk mewakili pikiran dan
berkomunikasi. perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola
suatu kalimat.
Banyaknya kemunculan bahasa gaul
mengakibatkan remaja lebih tertarik Pendapat lain dikemukakan oleh
menggunakan bahasa gaul dari pada Widyamartaya (1990: 45) bahwa diksi atau
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan pilihan kata adalah kemampuan seseorang
benar. Sehingga di khawatirkan akan membedakan secara tepat nuansa-nuansa
berdampak pada eksistensi penggunaan makna sesuai dengan gagasan-gagasan yang
bahasa Indonesia, hal ini mengakibatkan ingin disampaikannya, dan kemampuan
keaslian tuturan kosakata bahasa Indonesia tersebut hendaknya disampaikan, dan
yang baik dan benar akan terancam. Berkaitan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan
dengan hal tersebut, maka masalah dalam dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
penelitian ini adalah bagaimana pembentukan sekelompok masyarakat dan pendengar atau
singkatan dan akronim bahasa gaul remaja pembaca. Pemilihan kata dalam penggunaan
milenial di media sosial. Tujuan dari diksi memungkinkan menculnya pembentu
penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kan kosa kata baru yang dipengaruhi oleh
pembentukan singkatan dan akronim bahasa pemilihan kata. Menurut Keraf (1996:24)
gaul remaja milenial di media sosial. pemilihan kata atau diksi mencakup
pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
Menurut Mulyasa (2008) bahasa gaul
menyampaikan gagasan, bagaimana
adalah sejumlah kata atau istilah yang
membentuk pengelompokkan kata-kata yang
mempunyai arti khusus, unik, menyimpang
tepat. Pilihan kata mampu membedakan
atau bahkan bertentangan dengan arti yang
makna dan gagasan yang ingin disampaikan
lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari
serta mampu menemukan bentuk yang sesuai
sub kultur tertentu. Awalmulanya bahasa gaul
dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
atau bahasa slang merupakan bahasa yang
kelompok masyarakat pendengar. Pilihan kata
diunakan di kalangan preman sebagai kode
yang tepat atau sesuai hanya memungkinkan
untuk percakapan mereka. Namun, pada
penguasaan sejumlah besar kosakata atau
akhirnya bahasa slang tersebut sudah banyak
perbendaharaan kata bahasa.
diketahui maksudnya dan mulai diterima di
masyarakat, khususnya remaja. Dengan Pembentukan kata baru dilakukan
adanya sosial media akan berdampak pada dengan melalui proses penyerapan kata, dan
semakin pesatnya penggunaan bahasa gaul. adaptasi kata proses tersebut terjadi karena
Bahasa gaul kian lazim digunakan dalam adanya pengaruh dari bahasa asing yang
segala aktivitas komunikasi, terlebih kemudian membentuk suatu istilah. Proses
komunikasi yang bersifat nonformal. penyerapan menurut Sugono (2000:15) adalah
proses menyerapkan istilah asing untuk
Munculnya kosakata baru dikalangan
menjadi istilah Indonesia perlu
remaja atau dikenal dengan bahasa gaul.
memperhatikan beberapa pertimbangan.
Membuat sebagian seorang kesulitan
Pertimbangan-pertimbangan saat melakukan
memahami maksud dari isi pesan yang
penyerapan istilah asing sebagai berikut.
disampaikan. Keterbatasan kosakata dapat
membuat seseorang juga mengalami kesulitan

66 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

1. Istilah asing yang akan di serap sebuah konsep yang direalisasikan dalam
meningkatkan ketersalinan bahasa asing sebuah kontruksi lebih dari satu buah kata.
dan bahasa Indonesia secara timbal balik Kaidah atau aturan pembentukan akronim
(Intertranslatability) meningkatkan dilakukan dengan cara (1) pengambilan huruf
keperluaan masa depan. pertama dari kata yang membentuk konsep
2. Istilah asing yang akan diserap misal, ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia),
memudahkan pemahaman teks asing oleh AMPRI (Angkatan Muda Pembangunan
pembaca Indonesia karena dikenal lebih Indonesia). (2) pengambilan suku kata
dahulu. pertama dari semua kata yang membentuk
3. Istilah asing akan diserap lebih ringkas jika konsep misal, Moge (motor gede), Pujasera
dibandingkan dengan terjemahan (pusat jajanan serba ada). (3) pengambilan
Indonesianya. suku kata pertama ditambah dengan huruf
4. Istilah asing yang akan diserap pertama dari suku kata kedua dari setiap kata
mempermudah kesepakatan antarpakar yang membentuk konsep itu misal Puspen
jika padanan terjemahan terlalu banyak (pusat penerbangan), Jatim (jawa timur). (4)
sinonimnya. pengambilan suku kata yang dominan dari
5. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok setiap kata yang mewadahi konsep itu misal,
dan tepat karena tidak mengandung juklak (petunjuk pelaksanaan), bintal
konotasi buruk. (pembinaan mental). (5) pengambilan suku
kata tertentu disertai dengan modifikasi yang
Pendapat lain kembangkan oleh sugono
tampak tidak beraturan, namun masih
(2000:17) menjelaskan penyerapan kata dan
memperlihatkan keindahan bunyi misal,
istilah asing juga terjadi pada afiks.
organda (organisasi angkutan darat), Unila
Penyerapan afiks dan bentuk terikat istilah
(universitas negeri lampung). (6) pengambilan
asing, terdiri atas (1) penyesuaian ejaan
unsur-unsur kata yang mewadahi konsep itu,
prefiks dan bentuk terikat, (2) penyesuaian
tetapi sukar disebutkan keteraturanya misal,
ejaan sufiks dan, (3) macam-macam wujud
insert (informasi selebriti), dalhura (pasukan)
kata dan istilah bahasa Inggris. Proses adaptasi
pengendali huru hara.
terjadi apabila pemakai bahasa hanya
mengambil makna kata asing yang diserap dan Singkatan adalah proses penggabungan
ejaan atau cara penulisannya disesuaikan ejaan huruf yang dieja satu demi satu huruf. Menurut
bahasa Indonesia. Kata-kata seperti (KBBI V daring: 2016) singkatan adalah hasil
pluralisasi, akseptabilitas, maksimal dan kado menyingkat (memendekkan), berupa huruf
merupakan contoh kata serapan adaptasi. atau gabungan huruf (misalnya DPR, KKN,
Kata-kata tersebut mengalami perubahan dan sebagainya). Singkatan juga diartikan
ejaan dari bahasa asalnya (pluralization dan sebagai bentuk yang dipendekkan yang terdiri
acceptability dari bahasa Inggris, maximal atas satu huruf atau lebih (Meliono,
dari bahasa Belanda, serta cadeu dari bahasa 1993:391). Menurut Chaer (2015:191)
Prancis). Pedoman pengadaptasiannya adalah pemendekan adalah proses penggalan bagian-
Pedoman Penulisan Istilah dan Ejaan Bahasa bagian leksem atau gabungan leksem sehingga
Indonesia yang disempurnakan yang menjadi sebuah bentuk singkatan. Yang
dikeluarkan oleh Pusat Bahasa, Departemen dimaksud singkatan adalah hasil proses
Pendidikan Nasional. pemendekan, berupa (1) pengekalan huruf
awal dari sebuah leksem, atau huruf-huruf
Akronim merupakan proses
awal dari gabungan leksem misal, kg
pemendekan yang menggabungkan huruf atau
(kilogram), km (kilometer); (2) pengekalan
suku kata serta bagian lain yang ditulis dan
dua, tiga atau empat huruf pertama dari sebuah
dilafalkan sebagai kata. Menurut Chaer
leksem misal, As (asisten), purn
(2015:236) istilah akronimisasi, yaitu proses
(purnawirawan); (3) pengekalan huruf
pembentukan kata dengan cara menyingkat

67 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

pertama dari setiap kata yang membentuk HASIL DAN PEMBAHASAN


konsep itu misal, DPR (dewan perwakilan
Berdasarkan data-data yang telah
rakyat) Pemendekan adalah proses penaggalan
dianalisi, ditemukan 101 bentuk bahasa gaul
bagian-bagian leksem atau gabungan leksem
oleh remaja milenial di media sosial. Dari
sehingga menjadi sebuah singkatan, tetapi
jumlah tersebut terdiri atas 30 bentuk
maknanya tetap sama dengan makna bentuk
singkatan dan 71 bentuk akronim. Dari 30
utuhnya. Hasil proses pemendekan ini disebut
bentuk singkatan, proses pembentukannya
kependekan (Chaer, 2007:198).
meliputi (1) pengekalan dua, tiga, atau empat
huruf pertama dari sebuah leksem, dan (2)
pengekalan huruf pertama dari setiap kata
METODE PENELITIAN
yang membentuk konsep itu. Berikut
Penelitian ini merupakan jenis penjelasan rinci penggunaan bahasa gaul
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian remaja milenial di medsos berupa singkatan
deskriptif kualitatif digunakan dalam dan proses pembentukannya.
penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
Bentuk Bahasa Gaul Remaja Milenial di
struktur kata bahasa gaul pada remaja milenial
Media Sosial
dan untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk
kata bahasa gaul pada remaja milenial di A. Bentuk Pemendekan Bahasa Gaul
media social berdasarkan unsur
1. Bentuk Pemendekan dua, tiga, atau
pembentuknya. Menurut Yusuf (2017: 63)
empat huruf pertama dari sebuah kata
penelitian deskriptif kualitatif digunakan
yang dipendekkan penyebutannya.
untuk mendeskripsikan situasi atau kejadian
secara tepat dan akurat, selain itu jenis Dari data penelitian yang diperoleh,
penelitian ini merupakan usaha untuk ditemukan 3 kata singkatan yang dibemtuk
memberikan jawaban terhadap suatu masalah dengan cara pengekalan dua, tiga, atau empat
atau mendapatkan infromasi lebih mendalam huruf pertama dari sebuah leksem yaitu (1)
dan luas. kata “pic” adalah singkatan dari kata “picture”
bermakna gambar, (2) kata “bro” adalah
Data dalam penelitian ini yaitu kata,
singkatan dari “brother” berarti “panggilan
kalimat atau ujaran bahasa gaul remaja
untuk teman akrab”, dan (3) kata “bund”
milenial. Teknik pengumpulan data
adalah singkatan dari kata “bunda” yang
menggunakan studi dokumen dengan teknik
artinya “kata sapaan untuk orang tua
simak dan catat. Penelitian ini menganalisis
perempuan” agar terlihat lebih gaul.
kosakata bahasa gaul remaja milenial
berdasarkan sudut pandang ilmu kajian (1) “bro”  “brother”
morfologi dan sosioliguistik dengan tahap Dari contoh (1), kata “brother” telah
analisis menggunakan isi menurut Miles dan mengalami proses singkatan dengan
Huberman. Tahap ini meliputi (1) mereduksi mengenelkan tiga huruf pertama adalah “bro”
data atau pemilihan data yang sesuai dengan dan melesapkan huruf-huruf tersisanya yaitu
focus masalah penelitian dan membuang data “t”, “h”, “e” dan “r” dari kata “brother”
yang tidak perlu, (2) mengklasifikasikan data tersebut sehingga menjadi bentuk singkatan
atau pengemlompokan data sesuai dengan “bro”.
yang akan dikaji, (3) menyajikan data hasil
dari reduksi data, dan (4) penarikan 2. Bentuk Pemendekan berupa Singkatan
kesimpulan sebagai tahap akhir dari suatu Pengekalan huruf pertama dari setiap kata
penelitian. yang membentuk konsep.
Dari data penelitian yang diperoleh,
ditemukan 27 kata singkatan yang dibentuk

68 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

secara mengekalkan huruf pertama dari setiap hubungan silaturahmi tidak


kata yang membentuk konsep atau kata baru bisa diteruskan
sebagai kata-kata yang ditampilkan dalam
11 SKSD Singkatan dari “Sok kenal
Tabel 1 berikut ini.
sok dekat”. Artinya
Tabel 1. Bahasa Gaul berupa
12 IDK Singkatan dari “I don’t
Singkatan
know”. Artinya “Saya tidak
No Kata Bentuk Asal dan tahu”
Makna
13 OTW Singkatan dari “On the
1 DM Singkatan dari “Direct way”. Artinya “Sedang di
Message” yang merupakan jalan”. Ditujukan bagi
fitur di sosial media seseorang yang sedang atau
terutama Instagram. Pesan berproses dalam melakukan
yang dikirim langsung sesuatu, biasa digunakan
melalui aplikasi Instagram. saat diperjalanan.
2 FYI Singkatan dari “For Your 14 PHP Singkatan dari “Pemberi
Information”, biasa harapan palsu”. Ditujukan
diucapkan ketika akan bagi seseorang yang
memberi sebuah informasi memberi harapan kepada
baru. orang lain tetapi tidak
memberikan bukti
3 GWS Singkatan dari “Get Well
Soon” atau yang artinya 15 CLBK Singkatan dari “Cinta lama
semoga lekas sembuh. bersemi kembali”. Artinya
Ditujukan bagi seseorang …..
yang diucapkan semoga
16 COD Singkatan dari “Cash On
cepat sembuh kepada orang Delivery”. Artinya adalah
yang lagi sakit. ‘bayar di tempat’.
4 EGP Singkatan dari “Emang gue Singkatan dari “Down
17 DP
pikirin” payment”. Artinya “Uang
5 GPL Singkatan dari “Gak pakai muka”
lama” 18 BT Singkatan dari “Boring
6 ISTI Singkatan dari” Ikatan Total”; artinya untuk
suami takut istri” menunjukkan kondisi
seseorang yang lagi tidak
7 OMG Singkatan dari “Oh My
semangat dan perasaannya
God”, artinya Ya Tuhan
kurang baik.
8 BTW Singkatan dari “By The
19 GBHN Singkatan dari kata “Gaya
Way”. Artinya dengan
boleh hasil nebeng”.
istilah ‘ngomong-
Artinya
ngomong’.
20 LDR Singkatan dari “Lari dari
9 CBSA Singkatan dari “Catat buku
rumah”
sampai abis”
21 AKA Singkatan dari “As Known
10 NPNC Singkatan dari “No pic no
As”, artinya dikenal juga
chat” artinya tidak ada
atau alias
gambar maka relasi

69 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

22 ANW Singkatan dari “Anyway”, dari setiap kata yang membentuk konsep itu,
artinya “ngomong- (4) pengambilan suku kata yang dominan dari
ngomong” setiap kata yang mewadahi konsep itu, (5)
pengambilan suku kata tertentu disertai
23 LOL Singkatan dari “Laugh Out
dengan modifikasi yang tampak tidak
Loud” atau berarti tertawa
beraturan; namun, masih dengan
terbahak-bahak.
memperhatikan “keindahan” bunyi, (6)
24 FYP Singkatan dari “For Your pengambilan suku kata pertama kata pertama
Page”, arti kata ini ditambah dengan huruf pertama dari kata
ditemukan di aplikasi tiktok kedua (dan ketiga) yang membentuk konsep
yang artinya muncul di itu, (7) pengambilan suku kata pertama dari
beranda. kata pertama ditambah dengan suku kata
pertama dan huruf pertama suku kata kedua
25 CO Singkatan dari “Check out”,
dari kata kedua atau ketiga yang membentuk
istilah ini sering digunakan
konsep itu, dan (8) pengambilan tiga huruf
oleh pengguna belanja
pertama dari setiap kata yang membentuk
online untuk memastikan
konsep itu. Berikut penjelasan rinci
barang yang disimpan
penggunaan bahasa gaul remaja milenial di
benar-benar akan dibeli.
media sosial berupa akronim dan proses
26 DIY Singkatan dari” Do It pembentukannya.
Yourself” artinya lakukan
1. Pengambilan huruf-huruf (fonem-
sendiri. Aktivitas yang
fonem) pertama dari kata-kata yang
mandiri mengarah kepada
membentuk konsep.
kegiatan membangun,
merakit, membuat sendiri Dari data penelitian yang diperoleh,
tanpa bantuan lainnya ditemukan 3 kata akronim yang dibentuk
dengan cara pengambilan huruf-huruf (fonem-
27 BF Singkatan dari “Boy
fonem) pertama dari kata-kata yang
Friend” atau pacar laki-laki.
membentuk konsep itu yaitu (1) “bu” akronim
(2) ”DM”  “Direct Message” dari “butuh uang” yang digunakan untuk
menyatakan bahwa seseorang butuh uang, (2)
Dilihat contoh (2), singkatan “DM” telah
“kepo” akronim dari “knowing everything
mengalami proses penyingkatan dengan
particular object” yang digunakan untk
mengekalkan huruf pertama “D” dan “M” dari
menyebut orang yang penasaran dan ingin
kata “Direct Message” dan meluluhkan huruf-
tahu segala hal., dan (3) “cmiiw” akronim dari
huruf yang laini dari kata asal bentuknya
“correct me if in wrong” yang berarti koreksi
sehingga membentuk singkatan “DM”.
jika saya salah.
B. Bentuk Akronim Bahasa Gaul Remaja
(3) “kepo”  “knowing
Milenial di Media Sosial
everything particular object”
Dari 71 betuk akronim, proses
Dari contoh (3), akronim “kepo” telah
pembentukannya meliputi 8 bentuk akronim
mengalami proses akronimisasi dengan
dibentuk dengan cara berbeda yaitu (1)
mengekalkan huruf pertama dari setiap kata
pengambilan huruf-huruf (fonem-fonem)
dari kata “knowing everything particular
pertama dari kata-kata yang membentuk
object” sehingga menjadi bentuk akronim
konsep itu, (2) pengambilan suku kata pertama
“kepo” yang dapat dilafalkan sebagai sebuah
dari semua kata yang membentuk konsep itu,
kata baru.
(3) pengambilan suku kata pertama ditambah
dengan huruf pertama dari suku kata kedua

70 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

2. Pengambilan suku kata pertama dari 11 epen Akronim dari “Emang penting”
semua kata yang membentuk konsep.
12 setia Akronim dari “Setiap tikungan
Dalam Tabel 2 di bahwa terdiri atas 15 ada”
kata akronim yang dibentuk secara
13 tomingse Akronim dari “Tolong minggir
mengambilkan suku kata pertama dari semua
sedikit”
kata yang membentuk konsep baru.
14 macan Akronim dari “Mama cantik”
Tabel 2. Bahasa Gaul berupa Akronim
dengan pengambilan suku kata pertama dari 15 mantul Akronim dari “Mantap betul”.
semua kata yang membentuk konsep Biasanya kata ini yang sering
digunakan untuk
No Kata Bentuk Asal dan
mengapresiasi; seperti
Makna
ungkapan pujian atau bentuk
1 caper Akronim dari “Cari Perhatian”. dari kekaguman terhadap sautu
Ditujukan bagi seseorang yang hal.
suka mencari perhatian orang
(4) “bucin”  “budak
lain atau seseorang ingin jadi
cinta”
objek perhatian.
Dari contoh (4), akronim “bucin” telah dialami
2 japri Akronim ini bisa dari “Jalur
proses akronimisasi dengan mengambilkan
Pribadi” atau “Jaringan
suku kata pertama /bu/ dari kata “budak” dan
Pribadi”. Ditujukan bagi
suku kata pertama /cin/ dari kata “cinta” dan
seseorang yang menggunakan
melepaskan suku kata-suku kata yang lain
chat pribadi antar orang satu ke
sehingga menjadi bentuk akronim “bucin”.
orang lain dan biasa digunakan
pada saat daring. 3. Pengambilan suku kata pertama
ditambah dengan huruf pertama dari suku
3 kuper Akronim dari “Kurang
kata kedua dari setiap kata yang
Pergaulan”.
membentuk konsep.
4 gatek Akronim dari “Gagal
Dari data penelitian, terdapat 1 kata
teknologi”
“salken” akronim dari “salam kenal” dibentuk
5 kuker Akronim dari “Kurang dengan cara pengambilan suku kata pertama
kerjaan” ditambah dengan huruf pertama dari suku kata
kedua dari setiap kata yang membentuk
6 camer Akromin dari “Calon mertua”
konsepnya. Akronim “salken” telah
7 gaje Akronim dari “Ga jelas” mengalami proses akronimisasi dengan cara
8 bucin Akronim dari “Budak cinta”. mengambilkan suku kata /sa/ dan huruf “l” dan
Biasa digunakan oleh sesorang suku kata /ke/ dan huruf “n” dari kata “salam
kepada kekasihnya akibat kenal” sehinggal membentuk akronim
terlalu cinta. “salken”. Akronim ini digunakan diawal
dalam memulai hubungan relasi pertemanan.
9 dupas Akronim dari “Duit pas”
4. Pengambilan suku kata yang dominan
10 modus Akronim dari “Modal dusta”. dari setiap kata yang mewadahi konsep.
Bermakna seseorang yang
memiliki niat lain di balik Dari data penelitian, terdapat 4 kata
perbuatannya. Dalam akronim dibentuk melalui pengambilan suku
peribahasa Indonesia sering kata yang dominan dari setiap kata yang
disebut ada udang di balik batu. mewadahi konsep itu terdiri atas (1) “duren”
akronim dari “duda keren”, (2) “gaptek”

71 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

akronim dari “gagap teknologi”, (3) “andilau” 6 jones Akronim dari “Jomblo
akronim dari “antara dilemma dan galau”, (4) ngenes”
“heri” akronim dari “heboh sendiri”.
7 aspal Akronim dari “Asli apa
(5) “gaptek”  “gagap teknologi” palsu”
Akronim “gaptek” dalam contoh (5) telah 8 sibar Akronim dari “Siswa
mengalami proses akronimisasi dengan cara baru”
mengambilkan suku kata /gap/ dari kata
9 ababil Akronim dari “Anak baru
“gagap” dan suku kata /tek/ dari kata
gede labil”
“teknologi”, lalu digabungkan menjadi bentuk
“gaptek”. 10 dempa Akronim dari “Demi apa”
5. Pengambilan suku kata tertentu disertai 11 cuanet Akronim dari “Lucu
dengan modifikasi yang tampak tidak banget”
beraturan; namun, masih dengan
12 sans Akronim dari “Santai aja”
memperhatikan “keindahan” bunyi.
13 nobar Akronim dari “Nonton
Dalam Tabel 3 di bahwa terdiri atas 21
bareng”; ditujukan bagi
kata akronim yang dibentuk secara
seseorang yang
mengambilkan suku kata tertentu disertai
melakukan aktivitas
dengan modifikasi yang tampak tidak
menenton film bersama.
beraturan; namun, masih dengan
memperhatikan “keindahan” bunyi. 14 sobat Akronim dari “Soto
babat”
Tabel 3. Bahasa Gaul berupa Akronim
dengan pengambilan suku kata tertentu 15 soleh Akronim dari “sopo-sopo
disertai dengan modifikasi yang tampak tidak oleh dalam bahasa Jawa
beraturan; namun, masih dengan berarti “siapa saja boleh”
memperhatikan “keindahan” bunyi. 16 pelakor Akronim dari “Perebut
No Kata Bentuk Asal dan Makna lelaki orang”
1 bosque Akronim dari “Bos Ku”; 17 kudet Akronim dari “Kurang
digunakan untuk candaan update”
2 macama Akronim dari “sama- 18 pembinor Akronim dari “Perebut
sama”. Jawaban terhadap bini orang” yaitu
seseorang yang seseorang laki-laki
mengatakan terima kasih sebagai orang ketiga
antara hubungan laki-laki
3 jupen Akronim dari “Justru dan perempuan
penting”
19 omdo Akronim dari “Omong
4 mahmud Akronim dari “Mama doang” yaitu berbicara
muda” tidak ada aksi nyata
5 jamet Akronim dari “Jajal 20 sotoy Akronim dari “Sok tahu”
mental”. Diartikan
sebagai orang yang ingin 21 ember Akronim dari “Emang
bergaya keren benar”
mengenakan atribut (6) “nobar”  “nonton bareng”
metal.

72 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

Dalam contoh (6), akronim “nobar” telah dan huruf pertama suku kata kedua dari kata
dibentuk dengan cara mengambilkan suku kedua atau ketiga yang membentuk konsep
kata /non/ dari kata “nonton” dan dimodifikasi
No Kata Bentuk Asal dan Makna
menjadi suku kata /no/, lalu mengambilkan
suku kata /ba/ dan huruf “r” dari kata 1 gabut Akronim dari “Gaji Buta”
“bareng”. Kemudiaan, digabungkan menjadi untuk orang memiliki
bentuk “nobar” yang ditujukan bagi seseorang penghasilan namun tidak
yang melakukan aktivitas menonton film melakukan kegiatan;
bersama. perasaan tidak jelas harus
berbuat apa.
6. Pengambilan suku kata pertama kata
pertama ditambah dengan huruf pertama 2 Alay Akronim dari “Anak
dari kata kedua (dan ketiga) yang layangan”. Norak,
membentuk konsep itu. berlebihan dan hiperbola
Dari data penelitian, terdapat 2 kata 3 mager Akronim dari “Malas
akronim dibentuk dengan cara mengambilkan gerak”. Kata ini sering
suku kata pertama kata pertama ditambah dipakai untuk
dengan huruf pertama dari kata kedua (dan mengungkapan rasa malas
ketiga) yang membentuk konsep itu. Dua dan ditujukan bagi
akronim itu adalah “cans” akronim dari seseorang yang tidak ingin
“cantik sekali” dan “gans” akronim dari atau capek dalam
“ganteng sekali”. melakukan beraktivitas.
(7) “cans”  “cantik sekali” 4 baper Akronim dari “Bawa
perasaan”, untuk
Lihat contoh (7), akronim “cans” telah
menyatakan terbawa
dibentuk dengan proses akronimisasi dengan
perasaan. Istilah yang
mengambilkan suku kata pertama /can/ dari
merujuk pada seseorang
kata “cantik” dan huruf pertama “s” dari kata
yang segala ucapan dan
“sekali” sehingga menjadi bentuk “cans” yang
tindakan orang lain mudah
dipakai untuk terlihat lebih keren. Akronim
dimasukkan hati.
“gans” juga melalui proses akronimisasi yang
sama. 5 pansos Akronim dari “Panjat
sosial” yang menunjukkan
7. Pengambilan suku kata pertama dari
seseorang mengambil
kata pertama ditambah dengan suku kata
kesempatan untuk
pertama dan huruf pertama suku kata
kedua dari kata kedua atau ketiga yang terkenal.
membentuk konsep. 6 jadul Akronim dari “Jaman
Dari data penelitian diperoleh, terdapat dulu”
18 kata akronim dibentuk dengan cara 7 mabar Akronim dari “Main
mengambilkan suku kata pertama dari kata bareng”. Ditujukan bagi
pertama ditambah dengan suku kata pertama seseorang yang
dan huruf pertama suku kata kedua dari kata beraktivitas atau bermain
kedua atau ketiga yang membentuk konsep itu bersama seperti main
diuraikan dalam Tabel 4 berikut ini. game bersama.
Tabel 4. Bahasa Gaul berupa Akronim 8 kanker Akronim dari “Kantong
pengambilan suku kata pertama dari kata kering”
pertama ditambah dengan suku kata pertama

73 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

9 mamud Akronim dari “Mama 1 palbis Akronim dari “Paling bisa”.


muda” Seseorang yang mudah
mengelak atas apa yang
10 kerkel Akronim dari “Kerja
seharusnya bertanggung
kelompok”. Ditujukan
jawab.
bagi sekumpulan orang
yang melakukan aktifitas 2 curcol Akronim dari “Curhat
belajar bersama. colongan”
11 cinlok Akronim dari” Cinta 3 salfok Akronim dari “Salah fokus”.
lokasi” Akronim yang digunakan
untuk mengungkapkan
12 gatol Akronim dari “Gagal
keadaan seseorng yang
total”
perhatiannya teralihkan oleh
13 gafok Akronim dari “Gagal sesuatu yang seharusnya
fokus” tidak ia perhatikan.
14 bigos Akronim dari “Biang 4 golput Akronim dari “Golongan
gosip” putih”
15 boim Akronim dari “Bolot imut” 5 salting Akronim dari “Salah
16 lapendos Akronim dari “Laki – laki tingkah”
penuh dosa” 6 gercep Akronim dari “Gerak cepat”.
Ditunjukan bagi seseorang
17 Sotah Akronim dari “Sok tahu”
yang bergerak lebih cepat
18 jamkos Akronim dari “Jam saat melakukan suatu hal
kosong” dibandingkan orang lain
(8) “mager”  “malas 7 holkay Akronim dari “Holang kaya”
gerak” atau plesetan dari “orang”
Akronim “mager” dari contoh (8) dibentuk kaya.
melalui proses akronimisasi dengan cara (9) “gercep”  “gerak
mengambilkan suku kata /ma/ dari kata cepat”
“malas”, suku kata /ge/ dan huruf “r” dari kata
“gerak” dan melepaskan suku kata dan huruf- Dalam contoh (9), akronim “gercep” telah
huruf yang tersisa sehingga menjadi bentuk mengalami proses akronimisasi dengan cara
“mager”. mengekalkan tiga huruf pertama “g”, “e”, dan
“r” dari kata “gerak” serta mengekalkan tiga
8. Pengambilan tiga huruf pertama dari huruf pertama “c”, “e”, dan “p” dari kata
setiap kata yang membentuk konsep itu. “cepat” sehingga membentuk akronim
Dalam Tabel 5 terdapat 7 kata akronim “gercep” sebagai kata baru dengan makna
dibentuk dengan cara mengambilkan tiga menunjukkan seseorang yang bergerak lebih
huruf pertama dari setiap kata yang cepat saat melakukan suatu hal dibandingkan
membentuk konsep itu. dengan orang lain.

Tabel 5. Bahasa Gaul berupa Akronim Menurut Ludgerdius Beldi dalam


dengan pengambilan tiga huruf pertama dari skripsinya yang membahas proses bentukan
setiap kata yang membentuk konsep itu. singkatan dan akronim dalam forum kaskus
mengatakan bahwa singktan terbagi menjadi 4
No Kata Bentuk Asal dan Makna macam dan akronim terbagi menjadi 12
macam. yaitu singkatan terbentuk melalui (1)

74 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

pengekalan huruf pertama setiap kata, (2) Bentuk Bahasa Gaul Remaja Milenial
pengekalan dua huruf pertama setiap kata, di Media Sosial terdiri atas 2 bentuk yaitu
pengekalan huruf pertama seriap kata + bentuk Singkatan dan bentuk Akronim.
pelepasan konjungsi, (4) pengekalan huruf Dengan jumlah 101 kata, terdapat 30 kata
pertama setiap kata +bilangan. Adapun bahasa gaul dengan bentuk singkatan dan 71
akronim terbentuk dengan (1) pengekalan kata bahasa gaul dengan bentuk akronim.
huruf pertama setiap kata, (2) pengekalan
Klasifikasi kosakata Bahasa Gaul
suku pertama setiap kata, (3) pengekalan tiga
Remaja Milenial di Media Sosial terdiri dari
huruf pertama setiap kata suku kata, (4)
30 bentuk Singkatan dengan proses
pengekalan dua huruf suku pertama kata
pembentukannya yang berbeda yaitu (1)
pertama + tiga huruf suku pertama kata kedua,
pengekalan dua, tiga, atau empat huruf
(5) pengekalan seutuhnya kata pertama +
pertama dari sebuah kata yang dipendekkan
empat huruf pertama kata kedua, (6)
penyebutannya dan (2) pengekalan huruf
pengekalan ketiga huruf terakhir kata pertama
pertama dari setiap kata yang membentuk
+ empat huruf pertama kata kedua,
konsep. Di antaranya, singkatan yang dibentuk
(7)pengekalan dua huruf pertama kata pertama
dengan cara pengekalan huruf pertama dari
+ tiga huruf pertama kata kedua + tiga huruf
setiap kata yang membentuk konsep itu lebih
terakhir kata ketiga, (8) pengekalan huruf
dominan denga jumlah 27 kata.
pertama kata pertama+ tiga huruf pertama kata
kedua + empat huruf pertama kata ketiga, (9) Selain itu, kosakata Bahasa Gaul
pengekalan dua huruf pertama kata pertama + Remaja Milenial di Media Sosial terdiri atas
tiga huruf kedua, (10) pengekalan tiga huruf 71 bentuk Akronim dengan proses
pertama kata pertama + tiga huruf kata kedua pembentukannya yang berbeda. Di antaranya,
+ dua huruf pertama kata ketiga, (11) akronim dibentuk dengan cara pengambilan
pengekalan dua huruf pertama kata pertama + suku kata tertentu disertai dengan modifikasi
tiga huruf kata kedua, (12) pengekalan yang tampak tidak beraturan; namun, masih
seutuhnya kata pertama dan kata kedua. dengan memperhatikan “keindahan” bunyi
Setelah menganalisis Penggunaan bahasa gaul paling dominan dengan jumlah 21 kata.
pada remaja milenial dimedia sosial. Maka
penulis menemukan 2 dua bentuk singkatan
dan bentuk akronim, yaitu singakatan dengan DAFTAR PUSTAKA
proses pembentukan yang berbeda A. Muri Yusuf. 2017. Metode Penelitian:
diantaranya (1) dua, tiga atau empat huruf Kualitatif, Kuantutatif, dan Penelitian
pertama dari sebuah kata yang dipendekan Gabungan. Jakarta: Kencana.
penyebutnya, (2) pengekalan huruf pertama
dari setiap kata yang membentuk konsep. Ardila, Regina Rendi, Ansellyta Agustine, and
Bentuk akronim dengan proses Rosi Rosi. 2018. “Analisis Tingkat
pembentukanya yang berbeda, akronim di Interferensi Bahasa Indonesia Pada Anak Usia
bentuk dengan cara pengambilan suku kata 12 Tahun Berdasarkan Perbedaan Latar
tertentu disertai dengan modifikasi yang Belakang Bahasa Orang Tua.” Parole (Jurnal
tampak tidak beraturan namun memperhatikan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia). 1
keindahan bunyi. (4): 651-658
A.Widyamartaya. 1990. Seni Menuangkan
Gagasan. Yogyakarta:Penerbit Kanisius
KESIMPULAN
Badan Bahasa Kemendibud. 2016. KBBI V
Berdasarkan hasil pembahasan yang Daring. Jakarta: Badan Pengembangan
telah diuraikan dapat ditarik simpulan sebagai Bahasa dan Pembukuan, Kementrian
berikut:

75 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
PENGGUNAAN BAHASA GAUL
PADA REMAJA MILENIAL DI MEDIA SOSIAL
Fahmi Nur Fawaid, Ho Ngoc Hieu, Rahmawati Wulandari, Daroe Iswatiningsih

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman.


Indonesia. 2009. Analisis Data Kuaalitatif. Jakarta: UI-
Press.
Beldi, L. 2016. Pembentukan Singkatan dan
Akronim dalam Forum Kaskus. Skripsi. Meoliono, M Anton. 1993. Tata Bahasa
Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Bauku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Yogyakarta. Pustaka.
Chaer. A. 2007. Linguistik Umum cetakan Mulyana, Deddy. 2008. Bahasa Untuk
ketiga. Jakarta: Rineka Cipta. Perguruan Tinggi. Rembang: Yayasan
Adhigama.
Chaer. A. 2014. Linguistik Umum. Jakarta:
Rineka Cipta. Ramlan, M. 1987. Morfologi Satuan Tinjauan
Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono
Chaer. A. 2015. Morfologi Bahasa Indonesia:
Pendekatan Proses. Jakarta : Rineka Cipta. Sasrwono, Sarlito Wirawan. 2004. Psikologi
Remaja. Jakarta: CV Rajawali.
Enre, Fachrudin. 1988. Dasar-dasar
Keterampilan Menulis. Jakarta: Kanisius Sugono, D. 2009. Pengindonesian Kata dan
Ungkapan Asing. Jakarta: Pusat Bahasa,
Firmansyah, Dida. 2018. “Analysis Of
Departemen Pendidikan Nasional.
Language Skills In Primary School Children
(Study Development Of Child Psychology Of Tarigan, Henry Guntur .2008. Membaca
Language).” PrimaryEdu - Journal of Primary Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa.
Education. 2 (1): 35-40 Bandung: Angkasa.
Keraf, Gorys. 1996. Tata Bahasa Indonesia.
Cetakan kesepuluh. Jakarta: Ikrar Mandiri
Abadi.

76 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021

Anda mungkin juga menyukai