Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Indonesia

Rangkuman Materi Diksi

Nama : Ni Luh Gede Novianti Citra Dewi / Kelompok 02


Nim :1702622010413
Kelas : akuntansi f (malam)

Universitas Mahasaraswati
Denpasar
Tahun ajaran 2017/2018
RANGKUMAN MATERI DIKSI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan
sesuai penggunannya guna mengungkapkan ide sehingga didapatkan efek sesuai yang
diharapkan. Sedangkan menurut Wikipedia, diksi adalah pilihan kata yang digunakan untuk
merangkai kalimat. Penggunaan diksi ditujukan untuk membuat kalimat lebih terkesan atraktif.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa diksi merupakan sebuah pemilihan kata yang
tepat dan selaras dalam penggunaanya, sehingga dapat memberikan kesan / makna / efek sesuai
dengan harapan.
Adapun fungsi diksi :
1. Mudah dipahami.
Pemilihan diksi yang tepat dan selaras akan memudahkan pembaca atau
pendengar lebih mudah dalam memahami arti kata atau makna kalimat atau gagasan yang
hendak ingin disampaikan.
2. Mendapatkan tujuan.
Maksudnya dengan menggunakan diksi yang tepat, maka peluang untuk
mendapatkan tujuan lebih besar. Hal ini karena komunikasi yang berlangsung sangat
efektif selain itu pemilihan kata yang sesuai dengan suasana resmi ataupun tidak resmi
akan menciptakan ekspresi tertentu yang dapat menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi sendiri ada beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:
1. Sinonim adalah diksi yang memiliki persamaan makna. Misalnya mati yang diganti
wafat.
2. Antonim adalah diksi yang maknanya berlawanan dengan ungkapan lainnya. Misalnya
buruk lawan katanya baik.
3. Polisemi adalah diksi yang mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya kepala yang
dapat diartikan sebagai bagian tubuh atas namun juga dapat berarti sebuah jabatan
misalnya kepala bagian marketing.
4. Hiponim adalah diksi yang maknanya sudah meliputi makna kata lainnya. Misalnya kata
salmon yang sudah mencakup makna kata ikan di dalamnya.
5. Homonim adalah diksi yang ejaan dan pengucapannya sama namun maknanya berbeda,
misalnya bisa yang berarti racun ular dan bisa yang berarti mampu.
6. Homofon adalah diksi yang pengucapannya sama, namun penulisan dan maknanya
berbeda. Misalnya Bang Ijuk dan Bank Rakyat Indonesia.
7. Homograf adalah diksi yang memiliki persamaan dalam ejaan, namun pengucapan dan
maknanya berbeda. Misalnya buah apel dan apel pagi.

Berdasarkan Maknanya Diksi digolongkan menjadi 2 jenis yaitu denotatif dan Konotatif berikut
adalah penjelasan serta contoh dari kalimat denotatif dan konotatif:
1. Makna denotatif adalah makna kata yang sebenarnya dari kata tersebut,yang tidak akan
menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca.Misalnya kata "banting tulang" jika pada
makna konotatif bermakna kerja keras tetapi jika pada makna denotasi berarti
membanting tulang yang berupa organ tubuh.
2. Makna konotatif adalah makna kata yang memiliki makna kiasan (yang bukan
sebenarnya) dalam suatu kalimat. Contohnya Ayah selalu “banting tulang” bekerja demi
anak-anaknya. Dimana dalam kalimat tersebut kata banting tulang erupakan akna kiasan
yang berarti pekerja keras.
Kata adalah satuan unit terkecil dari bahasa. Kata – kata dalam bahasa Indonesia terbagi
menjadi dua, yaitu kata umum dan kata khusus.
1. Kata umum adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat umum dan luas.
Bidang dan obyek yang dicakup oleh kata umum itu luas dan tidak secara spesifik
merujuk atau merepresentasikan bidang atau obyek tertentu.
Contoh : Ibu menanam pohon di halaman. Dimana kata “pohon” dalam kalimat itu tidak
serta merta membangkitkan citra pohon yang dimaksudkan oleh penutur. Bayangan dan
pemahaman setiap pembaca mengenai kata “pohon” itu jadi samar dan beranekaragam
tergantung dari pengalaman pihak pembaca terhadap jenis pohon yang pernah
dijumpainya di halaman.

Maka, Kata umum ini sering digunakan dalam karya tulis eksposisi. Penggunaan kata
umum dalam karya tulis deskripsi atau narasi lebih dibatasi, mengingat kata umum
kurang memberi daya imajinasi,sugesti, dan impresi kepada pembaca.

2. Kata Khusus adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat spesifik dan
sempit dan yang merujuk kepada pengertian kongkret dan tertentu. serta kata khusus
memiliki hubungan yang erat dengan obyeknya.
Contoh : Andri memberikan bunga melati kepada Isti.

Sifat kekhususan kata khusus ini sangat bermanfaat dalam karya tulis narasi, deskripsi,
dan argumentasi yang memang membutuhkan deskripsi obyek. Karya-karya Sastra dan
kitab-kitab suci juga mengeksploitasi kata khusus, misalkan saja untuk simbolisasi dan
untuk memperkuat impresi dan pesan yang disampaikan dan memperdalam penghayatan

Berikut adalah hubungan kata umum/generik dengan kata khusus:


Hubungan antara kata umum kata khusus itu bersifat relatif. Maksudnya, suatu
kata tertentu bisa merupakan kata khusus dari kata lain yang lebih umum; dan kata yang
lebih umum itu bisa menjadi kata khusus untuk kata lainnya lagi. Relativitas kata umum
dan kata khusus ini menciptakan gradasi kata.

Contoh:
←Lebih umum ——————————– Lebih khusus→

Kendaraan Kendaraan Kendaraan Sepeda motor Honda


bermotor bermotor roda
dua

Penjelasannya : “Honda” adalah kata khusus relatif terhadap kata umum “sepeda motor”.
“Sepeda motor” adalah kata khusus relatif terhadap kata umum “kendaraan”.

Anda mungkin juga menyukai