Anda di halaman 1dari 5

TAKSONOMI DAN DOMAIN KRATHWOHL Penilaian

Domain David Krathwohl  Pada peringkat ini perlakuan adalah didasarkan atas konsep dan prinsip yang telah dinuranikan
 Domain Afektif sehingga menjadi kepercayaan.
 Penerimaan (Receiving/Attending)  Perlakuan cenderung menjadi konsisten walaupun dalam keadaan yang berbeza jika
 Tanggapan (Responding) kepercayaan itu boleh dipratikkan.
 Penghargaan (Valuing) Organisasi
 Pengorganisasian (Organization)  Membawa maksud membentuk sesuatu sistem nilai.
 Perwatakan Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex)  Apabila lebih daripada satu nilai dinuranikan maka membolehkan beberapa nilai digunakan.
TAKSONOMI KRATHWOHL  Pelajar terpaksa membina beberapa hubungan dan keutamaan di antara nilai-nilainya.
o Diasaskan oleh, David R. Krathwohl Perwatakan
o Merupakan bidang berhubung dengan perasaan, emosi dan sikap.  Seseorang mematuhi sesuatu sistem nilai dan sanggup mengamalkannya sebagai satu cara
o Guru harus berkebolehan menggunakan unsur afektif untuk mewujudkan satu suasana hidup.
pembelajaran yang baik. Tingkatan Ranah Afektif
o Pembelajaran dapat dijalankandengan berkesan dengan adanya murid yang dapat membentuk Menurut Krathwohl (1961) bila ditelusuri hampir semua tujuan kognitif mempunyai
sikap positif. komponen afektif. Dalam pembelajaran sains, misalnya, di dalamnya ada komponen sikap ilmiah.
ARAS TAKSONOMI KRATHWOHL Sikap ilmiah adalah komponen afektif. Tingkatan ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada
Penerimaan lima, yaitu: receiving (attending), responding, valuing, organization, dan characterization.
 Berhubung dengan kemahuan pelajar untuk memberi perhatian. 1. Tingkat receiving
 Tindakan pelajar mencerminkan satu kesedaran atau perhatian terhadap ransangan dan Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu
peristiwa atau persekitaran yang berhubung dengan domain afektif. fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya. Tugas
 Konteks pengajaran menekankan kepada kebolehan mendengar, menanyakan soalan, mengenal pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek
bahagian-bahagian ayat dan menjawab dengan lengkap. pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan peserta didik agar senang membaca
Terdapat tiga perkara berhubung dengan aras ini iaitu : buku, senang bekerjasama, dan sebagainya. Kesenangan ini akan menjadi kebiasaan, dan hal ini
a) Kesedaran - pelajar dikatakan sedar dengan objek atau peristiwa jika berlaku semasa kehadiran yang diharapkan, yaitu kebiasaan yang positif.
mereka. 2. Tingkat responding
b) Kesudian untuk menerima - sesuatu pengajaran harus disampaikan di dalam satu suasana atau Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya.
keadaan yang bermakna dan menarik. Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga
c) Perhatian yang terkawal atau terpilih – pelajar membezakan keseluruhan keadaan kepada 2 bereaksi. Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan pada pemerolehan respons,
bahagian atau kepada bahagian-bahagian komponen dan kemudian memilih satu daripda aspek berkeinginan memberi respons, atau kepuasan dalam memberi respons. Tingkat yang tinggi
tertentu dan terus memberi perhatian . pada kategori ini adalah minat, yaitu hal-hal yang menekankan pada pencarian hasil dan
Gerak balas kesenangan pada aktivitas khusus. Misalnya senang membaca buku, senang bertanya, senang
 Melibatkan diri secara aktif terhadap sesuatu dan mendapat kepuasan daripadanya. membantu teman, senang dengan kebersihan dan kerapian, dan sebagainya.
 Pada aras ini, pelajar bersedia dan rela untuk membuat reaksi yang mudah terhadap sesuatu
objek atau situasi.
3. Tingkat valuing sederhana antara A, B, C, D, atau E, sehingga pekerjaan koreksi, perhitungan dan penjumlahan
Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat skor hasil tes dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.
internalisasi dan komitmen. Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, misalnya 5) Dalam pengoreksiannya dapat diwakilkan pada orang lain, dengan bekal kunci jawaban saja.
keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen. Valuing atau Bahkan lebih dari itu, dengan lembar jawaban yang sudah dipersiapkan, pekerjaan mengoreksi
penilaian berbasis pada internalisasi dari seperangkat nilai yang spesifik. Hasil belajar pada dapat dilakukan dengan bantuan komputer, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam
tingkat ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil agar nilai dikenal secara pengoreksian.
jelas. Dalam tujuan pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan sebagai sikap dan apresiasi. 6) Butir-butir soal jauh lebih mudah dianalisis dari segi kesukarannya, daya pembedanya, validitas
4. Tingkat organization meupun reliabilitasnya. Berdasar hasil analisis yang pada umumnya menggunakan statistik
Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, sebagai alat bantunya, akan dapat ditentukan tingga rendahnya mutu tes, disamping dapat
dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Hasil pembelajaran pada tingkat ini diusahakan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaanya, sehingga dari waktu-ke waktu butir
berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya pengembangan filsafat soal tes objektif dapat ditingkaktkan mutunya dan dapat dijalankan fungsinya sebagai alat ukur
hidup. hasil belajar yang baik, dan dapaat digunakan berulang-ulang.
5. Tingkat characterization 7) Mudah koreksinya
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada tingkat ini peserta didik 8) Waktu koreksi lebih cepat
memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga 9) Mengcover materi lebih luas
terbentuk gaya hidup. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan dengan pribadi, emosi, dan 10) Mudah dianalisis
sosial. 11) Dapat menjangkau lebih banyak materi/ kompetensi yang akan diukur
12) Lebih efisien dalam menilai
Kelebihan dan Kekurangan Multiple Choice Test 13) Dapat mengkover materi yang lebih luas/dapat mencakup hampir seluruh SK, KD
Di antara kelebihan-kelebihan yang dimiliki Multiple Choice Item Test, ialah: 14) Mudah dianalisis butir soalnya dengan software tertentu
1) Tes obyektif sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup dan mewakili materi yang telah 15) Jawaban yang benar hanya satu
diajarkan kepada peserta didik. Hal ini dapat dipahami dengan melihat kenyataan bahwa butir- 16) Siswa lebih mudah mengerjakan
butir soal yang dikeluarkan dalam bentuk tes objektif itu jumlahnya cukup banyak. 17) Penyelesaian soal lebih sederhana
2) Dari soal yang banyak tersebut, maka berbagai aspek psikologis yang seharusnya diungkap 18) Mudah dibuat online
lewat tes hasil belajar, seperti aspek pengetahuan, aspek pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis 19) Soal dapat disusun bervariasi berdasarkan indikator yang sama
dan lain-lain, dapat dicakup dan diungkap secara lengkap melalui tes hasil belajar tersebut. 20) Bisa dijawab dalam waktu singkat
3) Tes objektif lebih memungkinkan badi tester untuk bertindak lebih objektif, baik dalam Adapun segi-segi kekurangan yang dimiliki Multiple Choice Item Tes antara lain:
mengoreksi lembar-lembar maupun dalam menentukan nilai hasil tesnya. Ini dapat dipahami 1) Dalam penyusunan butir-butir soal tes objektif adalah tidak semudah seperti halnya tes uraian.
karena jawaban yang akan muncul hanya ada dua yakni, betul atau salah. Disamping itu, akan Buaka karena jumlah butir soalnya yang cukup banyak, menyiapkan kemungkinan jawabaan
mengurangi adanya faktor lain seperti dari baik atau buruknya bentuk tulisan testee yang bisa yang akan dipasangkan pada setiap butir item itu juga bukan hal yang ringan.
saja memberi pengaruh pada pengoreksian. 2) Multiple Choice Item Test pada umumnya kurang dapat mengukur atau mengunkap proses
4) Mengoreksi hasil Multiple Choice Item Test adalah jauh lebih mudah dan lebih cepat berpikir yang tinggi atau mendalam. Ia lebih banyak mengungkap daya ingat atau hafalan
dibandingkan bentuk tes lain. Ini disebabkan karena tersedianya pilihan jawaban yang ketimbang daripada mengungkap tingkat kedalaman berpikir testee terhadap materi yang
diujikan. Kelemahan ini terutama disebabkan pada pilihan jawaban yang pendek-pendek, - Reabilitasnya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena penilainnya
hingga testee tidak terlalu dituntut untuk berpikir secara mendalam. bersifat objektif.
3) Dengan Multiple Choice Item Test, terbuka kemungkinan bagi testee untuk bermain spekulasi, - Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut
tebak terka, adu untung dalam memberikan jawaban. Kalau saja jawaban dari asal tebak keahlian khusus dari pada si pemberi nilai.
tersebut betul, maka tes tersebut akan menjadi alat pengukur yang diragukan daya ketepatan - Objektif test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan.
mengukurnya. - Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas.
4) Cara memberikan jawaban pada Multiple Choice Item Test yang mempergunakan simbol A, B, b. Kelemahan Test Objektif yaitu :
C, D dan E yang sifatnya seragam dapat membuka peluang bagi testee untuk melakukan - Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai
kerjasama yang tidak sehat dengan sesama testee lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan bahan pelajaran tersebut.
terjadinya kekeliruan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar. - Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya
5) Membuat soal memerlukan waktu yang lama membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya.
6) Sulit membuat pengecoh - Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi.
7) Lebih bersifat subjektif (siswa menjawab bersifat tebak-tebakan) - Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut
8) Tidak dapat mengetahui proses/langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan soal test.
9) Memungkinkan jawab spekulasi Tes obyektif ini terdiri dari berbagai macam bentuk, antara lain ;
10) Memungkinkan adanya kebocoran yang mudah 1. SALAH- BENAR atau True- False (T- F)
11) Mudah ditebak jawabannya oleh siswa Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen. Statemen tersebut dapat disusun
12) Rawan bocor apabila hanya membuat 1 set soal untuk kelas parallel sedemikian rupa, ada yang benar dan ada yang salah.
13) Kesulitan menulis/membuat soal untuk analisis dan sintesis a. Kelebihan S - B yaitu :
14) Memerlukan banyak biaya karena membutuhkan kertas penggandaan yang lebih banyak - Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban.
15) Hasil skor yang tinggi belum tentu dari kemampuan sebenarnya (betul jawaban karena - Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca.
kebetulan) - Tidak begitu sulit menentukan jawaban pengecoh.
- Pembuatan soal relative lebih mudah karena hanya mengarah pada 2 option jawaban.
Kelebihan dan Kelemahan Soal Obyektif dan Essai - Tidak perlu membuat jawaban pengecoh.
A. TEST OBJEKTIF - Soal tidak menggunakan pernyataan yang berarti ganda/lebih.
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini - Soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essai (Arikunto, 2003:164). - Soal terhindar dari pernyataan yang tidak perlu.
Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan - Tidak membosankan siswa karena pilihan jawaban sedikit
jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau - Tepat untuk mengukur kemampuan kognitif (ingatan).
pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta didik - Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala.
yang muntut proses mental yang tidak begitu tunggi seperti kemampuan mengingat kembali, - Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip. b. Kelemahan S - B yaitu :
a. Kelebihan Test Objektif yaitu: - Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda.
- Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu. - Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik.
- Tidak bisa untuk mengukur kemampuan analisa. 3. ISIAN atau Completion
- Kurang cocok untuk soal hitungan Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan
- Soal kurang bervariasi. ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat
- Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah. menjadi pernyataan yang benar.
- Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka. a. Kelebihan Isian atau Completion yaitu :
2. PILIHAN BERGANDA atau Multiple Choise ( M- Ch) - Sangat mudah dalam penyusunannya.
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum - Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ).
lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan - Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini.
jawaban benar yang telah disiapkan. Tes pilihan ganda adalah bentuk test yang mempunyai satu - Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap
jawaban yang benar atau paling tepat. taraf pengenalan atau hafalan saja.
a. Kelebihan Pilihan Berganda yaitu: b. Kelemahan Isian atau Completion yaitu :
- Hasil belajar yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur. - Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
- Terstruktur dan petunjuknya jelas. - Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan.
- Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik. - Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.
- Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban. 4. JAWABAN SINGKAT atau SHORT ANSWER
- Dapat diaplikasikan dengan komputer baik penampilan soal dan perhitungan nilainya, Bentuk tes jawaban singkat ini menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau angka-
interaktif angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk jawaban singkat biasanya
- Dapat menggunakan rumus singkat dekemukakan dalam bentuk pertanyaan. Dengan kata lain, item tersebut berupa suatu kelimat
- Semua indikator dapat terwakili bertanya yang dapat dijawab dengan singkat.
- Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas a. Kelebihan Jawaban Singkat yaitu :
- Materi yang ditanyakan jelas arahnya - Mudah dalam perbuatan
- Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya - Kemungknan menebak jawaban sangat sulit
- Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. - Cocok untuk soal- soal hitungan
b. Kelemahan Pilihan Berganda yaitu: - Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas
- Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama. b. Kelemahan Jawaban Singkat yaitu:
- Sulit menemukan pengacau. - Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
- Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk - Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
mengorganisir dan mengekspresikan ide. - Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak.
- Kurang menggambarkan sebuah proses 5. MENJODOHKAN atau MATCHING
- Tingkat kemampuan yang terukur sangat terbatas Soal menjodohkan sebenarnya masih merupakan pilihan ganda. Perbedaanya adalah pilihan
- Jumlah soal harus banyak agar dapat mewakili semua materi yang telah dipelajari ganda terdiri atas item dan option, kemudian testi tinggal memilih salah satu option yang
- Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca. diberikan. Sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban
yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda. Kolom sebelah kiri menunjukan
kumpulan soal, dan kolom sebelah kanan menunjukan kumpulan jawaban. Jumlah alternatif Subino, (1987:2) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat kebebasan jawaban yang
jawaban harus dibuat lebih banyak daripada soal. dimungkinkan dalam tes bentuk uraian, butir-butir soal dalam ini dapat dibedakan atas butir-butir
a. Kelebihan Menjodohkan yaitu: soal yang menuntut jawaban bebas. Butir-butir soal dengan jawaban terikat cenderung akan
- Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan membatasi, baik isi maupun bentuk jawaban; sedangkan butir soal dengan jawaban bebas
dengan rangkaian isi soal. cenderung tidak membatasi, baik isi maupun jawaban.
- Waktu membaca dan merespon relative singkat. Tes uraian merupakan tes yang tertua, namun bentuk ini masih digunakan secara luas di
- Mudah untuk dibuat. Amerika Serikat hingga kini, bahkan merupakan bentuk soal yang yang juga masih digunakan
- Mudah dalam pengoreksian. secara luas di bagian-bagian dunia lainnya.
- Memudahkan siswa menjawab soal karena jawaban sudah tersedia. a. Kelebihan Test Essay yaitu:
- Praktis penggunaaannya. - Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
- Mudah penulisan soalnya. - Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal.
- Dapat memotivasi daya ingat siswa. - Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang
- Tidak diperlukan pengecoh yang banyak. kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif.
- Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. - Derajad ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya.
b. Kelemahan Menjodohkan yaitu: - Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat
- Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan
dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan cepat.
membuat tafsiran. - Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan
- Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen. dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat
- Terlalu banyak jawaban yang harus dipilih. mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
- Sulit mencari pasangan-pasangan yang relevan dengan soal. b. Kelemahan Test Essay yaitu:
- Hanya mengukur materi yang bersifat hapalan/recall. - Sukar dinilai secara tepat.
- Bila yang belum terjawab tinggal sedikit dapat ditebak. - Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan
- Siswa tidak bisa memecahkan masalah yang lebih sulit. siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
- Tidak melatih anak untuk berfikir kritis. - Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
- Pengecoh jawaban tidak bervariasi. - Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
- Tidak dapat mengembangkan daya fikir siswa.
- Memungkinkan siswa menjawab berspekulasi/untung-untungan.
- Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan.
B. TEST ESSAY
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa
menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes
essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau
mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai