(RPP)
Nama Madrasah : SMA Laboratorium Unsyiah
Kelas / Semester : XI/ 2
Materi pokok : Sistem Pernafasan Pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 & Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Project Based Learning dengan
pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)
Peserta didik mampu mengemukakan struktur dan fungsi organ pernafasan
pada manusia dengan cara mempresentasikan hasil diskusi berkelompok
dengan benar
Peserta didik dapat mengurutkan struktur dan fungsi organ pernafasan dari
setelah mencocokan gambar kelompok sehingga siswa mampu mengetahui
dengan benar
Analisis STEM
Sains / IPA Teknologi
Faktual : ✓ Memanfaatkan jaringan internet dan
✓ Struktur organ penyusun sistem browsing materi dari berbagai sumber.
pernafasan ✓ Internet untuk mencari informasi
Konseptual : tentang struktur dan fungsi organ
✓ Fungsi organ-organ penyusun sistem pernafasan
pernafasan ✓Menggunakan kertas plano untuk
membuat mindmap
Prosedural : ✓ Menggunakan aplikasi wordwall
✓ Menyusun media peraga organ untuk menjawab pertanyaan
pernafasan melalui pembelajaran STEM
Metakognisi :
✓Kreativitas siswa memecahkan
masalah untuk menghasilkan membuat
media mindmap pernapasan manusia
Teknik/ Engineering Matematika
✓ Merancang pembuatan media peraga ✓ Menghitung waktu yang digunakan
Struktur dan fungsi organ pernapasan untuk pembuatan media peraga dalam
membuat mindmap
✓ Mengukur letak yang akan digunakan
untuk membuat media peraga (misalnya
mengukur letak dan kosa kata dalam
mindmap)
E. Materi Pembelajaran (Terlampir)
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan 1. Siswa dan guru memeberi dan 5
Pendahuluan menjawab salam Religiusitas(PPK)
2. Siswa melanjutkan dengan berdo’a
Religiusitas(PPK)
3. Peserta didik dan guru bersama
memperhatikan kelengkapan seragam,
atribut sekolah dan kerapihan diri
masing – masing. Disiplin (PPK)
4. Guru mengecek lembar kehadiran
siswa
5. Guru memberikan Ice Breaking
6. Siswa menyimak apersepsi dari guru
tentang pelajaran sebelumnya
pengalamannya sebagai bekal
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan
dengan pelajaran berikutnya
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran terkait topik yang
dipelajari Communication (4C)
Kegiatan Orintasi peserta didik pada masalah 25
Inti (model 1. Guru memberikan stimulus dengan
PBL) menayangkan video pembelajaran.
2. Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa untuk mengindentifikasi
pengetahuan siswa terkait materi.
Dampak apa yang akan terjadi
jika hutan terbakar?
Kenapa manusia
membutuhkan oksigen ?
Kenapa manusia bisa
memasukaan udara dan
mengeluarkan udara dari
tubuh?
Bagaimana cara manusia bisa
bernafas
Apakah bisa jika manusia
bernafas menggunakan mulut?
Apa yang akan terjadi jika
manusia tidur dengan posisi
tengkurap?
Apa sajakah struktur organ
yang berperan dalam
pernafasan?
Apa fungsi masing-masing
organ pernafasan?
3. Peserta didik memberikan tanggapan
dan pendapat terhadap permasalahan
Bentuk Waktu
Aspek Teknik
Instrumen Penilaian
Pengetahuan Tes Uraian lembar Sebelum
tertulis kerja /Soal pembelajaran
dan online pilihan dimulai dan saat
Ganda pembelajaran
usai
Sikap Observasi Lembar Selama kegiatan
kegiatan observasi pembelajaran
diskusi
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
75,01-100 = Sangat Baik
50,1-75 = Baik
25,01 – 50,00 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100
x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta
didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan
dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru
hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predik at :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Mengetahui
Guru Pamong Bidang Studi Guru PPL I
B. Tekak (Faring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju faring. Faring adalah hulu
tenggorokkan atau disebut juga tekak. faring (pangkal kerongkongan), sebuah
saluran sepanjang kurang lebih 10 cm. Faring merupakan penghubung antara
mulut dan kerongkongan, serta antara rongga hidung dan Laring.
Saat udara melewati faring, antara rongga hidung dengan tenggorokan ada
bagian yang selalu terkoordinasi dengan baik. Bagian penting tersebut adalah
semisal katup penutup rongga hidung yang disebut anak tekak. Anak tekak
berperan menutup faring saat kita sedang menelan makanan. Apabila makanan
kita telan dan katup belum menutup, maka makanan masuk ke tenggorokan,
akibatnya kita pun tersedak. Faring terletak di depan cervical vertebrata dan terdiri
atas tiga bagian yaitu:
1. Nasofaring
Nasofaring adalah bagian faring yang terletak pada bagian belakang
rongga hidung. Nasofaring merupakan satu-satunya bagian faring yang
hanya dapat dilalui oleh udara, sedangkan bagian faring lainnya dapat
dilalui oleh udara maupun makanan. Nasofaring berasal dari dua kata,
yaitu naso yang artinya hidung dan faring yang artinya tenggorokan, oleh
karena itu nasofaring juga dikenal sebagai saluran hidung-tenggorok.
Nasofarig memiliki ukuran lebar dan panjang masing berkisar antara 2-4
cm. Nasofaring berfungsi untuk mengatur tekanan udara dari lingkungan
luar dan membunuh bakteri yang terbawa dari lingkungan luar.
2. Orofaring
Orofaring merupakan bagian faring yang terletak di belakang rongga
mulut. Orofaring dapat dilewati udara dan makanan sehingga berperan
dalam sistem pernapasan dan sistem sistem pernapasan pencernaan. Selain
itu orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur makanan agar tidak
masuk ke saluran pernapasan, klep ini disebut epiglotis. Epiglottis dapat
menutup saluran pernapasan (terbukanya saluran pencernaan) saat
menelan makanan dan membuka saluran pernapasan (tertutupnya saluran
pencernaan) saat proses bernapas. Pada bagian dinding lateral (kiri dan
kanan) orofaring terdapat tonsil platina yang merupakan massa jaringan
limfatik, tonsil ini berfungsi untuk melindungi dari infeksi.
3. Laringofaring
Laringofaring adalah bagian paling akhir dari faring. Laringofaring sering
juga disebut dengan hipofaring. Bagian ini juga dapat dilewati oleh udara
dan makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel skuamosa berlapis.
Laringofaring merupakan tempat pertemuan antara saluran pernapasan
dengan saluran pencernaan. Pada saat proses menelan maka saluran
pernapasan tertutup, hal ini yang menyebabkan bahwa manusia tidak dapat
menelan sambil bernapas.
Struktur laring, laring terdiri dari sembilan buah tulang rawan yang tersusun
sedemikian rupa sehingga serupa kotak. Pada laring terdapat tonjolan jakun,
epiglotis, dan pita suara. Dari sembilan tulang rawan tersebut, terdapat tiga tulang
yang sangat penting, yaitu:
1. Tulang rawan tiroid atau jakun (Adam’s Apple), merupakan tulang rawan
terbesar. Pada laki-laki, tulang rawan ini lebih besar dibandingkan dengan
wanita. Tulang rawan tiroid berfungsi untuk melindungi pita suara. Jakun
tersebut tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang
rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.
2. Epiglotis atau tulang rawan penutup, yaitu tulang rawan yang kecil. Satu
sisi dari epiglottis melekat pada tulang rawan tiroid dan sisi lainnya bebas.
Epiglotis berfungsi sebagai penutup lubang menuju laring agar makanan
tidak masuk ke saluran pernapasan.
3. Tulang rawan krikoid, berbentuk seperti cincin stempel dan terletak di
bagian paling bawah pada laring. Bagian stempelnya merupakan dinding
posterior laring.
Gambar Anatomi Laring A Tampak depan (anterior). B Tampak samping
(Side)
C. Tampa belakang(posterior)
Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang bergetar bila ada udara
melaluinya. Misalnya saja saat kita berbicara. Pita suara merupakan jaringan
elastic yang melintang dipintu masuk laring. Pita suara berjumlah dua buah,
yaitu pita suara palsu (tidak menghasilkan suara karena tidak berotot) yang
terleta dibagian atas dan pita suara sejati (memiliki dua buah otot dan
menghasilkan suara) yang terleta dibagian bawah.
Gambar Letak pita suara
D. Batang Tenggorokan (Trakea)
Di dalam tubuh, batang tenggorokan terletak pada daerah leher, tepatnya di
bagian depan kerongkongan (esofagus). Batang tenggorokan berbentuk pipa yang
terdiri atas gelang-gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Trakea
dibentuk oleh 16-20 cincin tulang rawan. Tulang rawan pada trakea berfungsi
mempertahankan agar trakea tetap terbuka.
Trakea berbentuk seperti huruf C. Dinding dalamnya terlapisi oleh selaput
lendir dengan sel-selnya yang memiliki rambut getar. Rambut-rambut getar
tersebut berfungsi menolak debu atau benda-benda asing. Jika tiba-tiba kita batuk
atau bersin, dipastikan ada lendir atau debu pada saluran batang tenggorokan
sehingga mengganggu pernapasan terganggu.
Pada Gambar diatas bronkus sebelah kanan lebih pendek dan lebih besar
daripada bronkus sebelah kiri. Bronkus kanan masuk ke paru-paru kanan, dan
bronkus kiri masuk ke paru-paru kiri. Bronkus kanan terdiri dari 6-8 cincin tulang
rawan (kartilago). Bronkus sebelah kiri lebih panjang dan ramping terdiri dari 9-
12 cincin kartilago.
Pada kedua bronkus terdapat saluran yang menuju paruparu. Apabila bronkus
mengalami infeksi, maka timbullah suatu penyakit yang disebut bronkitis. Di
dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah
kanan bercabang menjadi tiga bronkeolus, sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada bronkiolus tidak terdapat cincin
kartilago, tetapi tetap mengandung sel-sel bersilia. Diujung bronkiolus terminal
terdapat alveolus.
F. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru merupakan organ pernapasan utama berbentuk kerucut, terdiri atas
jarin gan elastik yang berpori-pori seperti spons dan berisi udara. Paru-paru
terletak di dalam rongga toraks (dada) sebelah kanan dan kiri yang dipisahkan
oleh jantung, diatas diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang
membatasi rongga dada dan rongga perut. Struktur paru-paru tersusun dari 300
juta alveolus. Setiap alveolus mengandung 1 lapisan sel epitel skuamosa (pipih)
dan dikelilingi oleh pembuluh kapiler.
REFERENSI
Harlan, J. 2018. Biopsikologi. Depok: Universitas Gunadarma.
Irnaningtas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Gelora Aksara Pratama
Sri Widayati, dkk. SMA dan MA Kelas Xi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.