Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : Kelas XI/Semester 2
Materi Pembelajaran : Sistem Pernapasan Manusia
Alokasi Waktu: 1 x 40 Menit (1 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi dan fungsi sistem pernapasan manusia
2. Menjelaskan proses pernapasan yang terjadi pada manusia
3. Membandingkan volume dan kapasitas paru-paru
4. Menjelaskan proses pertukaran gas
5. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem pernapasan manusia
D. MATERI PEMBELAJARAN
A. RESPIRASI PADA MANUSIA
Perhatikan bagan pada Gambar 6.1 dan cobalah untuk menganalisisnya!

Tahukah Anda mengapa bernapas itu penting? Bernapas adalah salah satu bentuk
kegiatan tubuh guna menghasilkan energi untuk hidup. Coba anda perhatikan bagan pada
Gambar 6.2. Dari gambar di atas anda dapat melihat bahwa udara yang masuk lewat
sistem pernapasan akan digunakan untuk proses oksidasi biologi, yaitu proses yang
menghasilkan energi dengan memecah molekul yang lebih kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana, terutama molekul gula sederhana diuraikan menjadi
karbondioksida dan uap air. Energi yang terbentuk dari hasil oksidasi biologi akan
digunakan untuk proses-proses aktivitas hidup antara lain untuk bergerak, untuk
melakukan pertumbuhan dan perkembangan, proses reproduksi, dan mengatur suhu
tubuh serta akvifitas hidup yang lain. Nah, sekarang Anda mengerti bukan mengapa
proses respirasi itu penting?
B. STRUKTUR DAN FUNGSI PERNAFASAN MANUSIA

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)


 Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
 Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran
yang masuk bersama udara.
 Terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk (sebagai heatter)
2. Faring (pangkal tenggorokan)
 Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan
saluran pencernaan dan (orofarings) pada bagian belakang.
 Pada bagian belakang faring terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara
(pita vocalis).
 Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar
dan terdengar sebagai suara.
3. Laring
 Laring ini terdapat di antara faring dan trakea.
 Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.
 Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara .
 Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa
diarahkan ke kerongkongan, sehungga kita engga keselek
 Tetapi harus hati-hati ! jika makan sambil berbicara dapat mengakibatkan
makanan masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena saluran pernapasan pada
saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar
peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.
4. Tenggorokan (Trakea)
 Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak).
 Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada
bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia.
 Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.
5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)
 Merupakan cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri
 Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin
tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
 Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6. Alveolus
Alveolus merupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung
paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi
alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari
udara dalam rongga alveolus.

7. Paru-paru (Pulmo)

 Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat.
 Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah
permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
 Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2
lobus.
 Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
 Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah.
 Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1
mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
 Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai
silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
 Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus
kantung udara (alveolus)
 Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah
satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon.
 Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah
maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
 Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis,
M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis minor,
M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.
8. Pleura
 Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :
1) Pleura Viscerale : melekat pada paru-paru , selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
2) Pleura Parietale : melapisi dinding dada
3) Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga
dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
4) Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma
5) Pleura Servicalis : terletak di leher
 Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru
 Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding
rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
C. PROSES PERNAPASAN MANUSIA
Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya tekanan udara luar dengan
udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
besar-kecilnya rongga udara, rongga perut, dan rongga alveolus. Perubahan besarnya
rongga ini terjadi karena kerja otot-otot pernapasan, yaitu otot antara tulang rusuk dan
otot diafragma.
Proses pernapasan meliputi dua tahap berikut
1. Proses Inspirasi
Pada proses ini terjadi pengisapan oksigen dari luar ke dalam paru-paru, proses
ini dapat dilihat pada Gambar 6.7.
Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragmanya akan mendatar. Pada
waktu inspirasi maksimum, otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk
terangkat. Keadaan ini akan menambah besarnya rongga dada. Mendatarnya
diafragma dan terangkatnya tulang rusuk menyebabkan rongga dada bertambah besar,
diikuti mengembangnya paru-paru, sehingga udara luar masuk melalui hidung.
2. Proses Ekspirasi
Proses ini terjadi ketika kita menghembuskan udara. Pada proses ini terjadi
proses pengeluaran karbon dioksida dan uap air dari paru-paru keluar tubuh. Proses
ini dapat Anda lihat pada Gambar 6.8!

Pada gambar terlihat otot-otot dinding diafragma mengendur dan ditekan ke atas
oleh organ perut, tulang rusuk kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada
menyempit. Akibatnya udara dapat terdorong keluar paru-paru.
D. MEKANISME PERNAPASAN
Volume dan tekanan paru-paru diatur oleh bagianbagian yang membatasinya, yaitu
rongga dada dan perut, karena itu mekanisme paru-paru juga diatur oleh kedua bagian
tubuh ini, sehingga kita kenal da 2 macam mekanisme pernapasan pada manusia sebagai
berikut.
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi bila otot-otot tulang rusuk luar berkontraksi,akibatnya
tulang rusuk naik dan volume rongga dada akan lebih kecil dar ipaa udara luar.
Karena adanya perbedaan tekanan udara ini, maka udara luar masuk ke dalam rongga
dada, sehingga terjadi proses inspirasi. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar
tulang rusuk dalam berkontraksi. Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga
dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada akan lebih besar.
Selanjutnya, udara akan terdorong ke luar. Untuk memahami penjelasan di atas,
perhatikan urutannya berikut ini!
2. Pernapasan Perut
Pada proses pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat
rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di
dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun
fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan
volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih
besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.
Untuk memahami penjelasan ini, perhatikan pula urutannya di bawah ini!

Proses yang terjadi pada pernapasan dada dan perut tersebut dapat diperjelas
dengan Gambar 6.9 dan 6.10 berikut!

Terkadang kita mengalami bersin-bersin, misalnya saat udara berdebu. Bersin


merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan benda asing (kotoran atau kuman) dari
saluran pernapasan. Proses ini merupakan proses ekspirasi yang mendadak. Otot-otot
perut mengalami kontraksi secara tiba-tiba, sehingga isi perut mendorong diafragma ke
atas. Keadaan ini mengakibatka rongga dada mengecil secara tiba-tiba dan tekanan
dalam paru-paru menjadi tinggi sehingga udara dikeluarkan dengan keras dari paru-paru.
Seringkah Anda mengalami peristiwa ini? Jika iya, apa yang Anda rasakan?
E. VOLUME UDARA PERNPASAN
Anda telah mengetahui bahwa frekuensi pernapasan antara seseorang dengan orang
lain berbeda-beda. Begitu pula volume udara pernapasan antara orang satu dengan
lainnya juga tidak sama. Hal ini ditentukan oleh ukuran paru-paru, kekuatan bernapas,
dan cara bernapas. Untuk mengatur volume udara yang keluar masuk paru-paru
digunakan suatu alat yang disebuat spirometer.
Dalam keadaan biasa, udara yang diisap dan dikeluarkan manusia sebanyak 500 cc.
Sebenarnya tidak seluruh udara sampai ke dalam paruparu, tetapi hanya 350 cc saja,
sedangkan 150 cc hanya sampai pada saluran pernapasan. Setelah kita menghirup udara
pernapasan biasa sebanyak 500 cc tersebut, ternyata kita masih dapat menarik napas
sedalam-dalamnya, sebanyak 1500 cc yang disebut dengan udara komplementer. Ketika
kita mengeluarkan napas biasa sebanyak 500 cc, setelah itu ternyata kita dapat
menghembuskan napas sekuat-kuatnya, sebanyak 1.500 cc yang disebut udara
suplementer (cadangan). Walaupun sudah menghembuskan napas sekuat-kuatnya,
ternyata masih ada udara yang tertinggal dalam paru-paru sebanyak 1.000 cc. Udara ini
disebut udara residu. Jika kita menghirup napas sedalam-dalamnya kemudian
menghembuskannya sekuat-kuatnya, maka volume udara yang masuk keluar sebesar
3.500 cc dan disebut kapasitas vital paru-paru. Adapun jumlah volume udara yang
berada dalam paru-paru sebanyak 4.500 cc disebut kapasitas total paruparu. Untuk
memahami penjelasan ini perhatikan bagan berikut!

Di dalam rongga hidung, faring, laring, trakea, brokus, dan bronkiolus terdapat
ruangan udara yang bervolume kira-kira 150 cc. Ruangan ini tidak berhubungan
langsung dengan alveoli sehingga tidak turut dalam proses respirasi eksternal. Ruangan
ini disebut dead speace. Volume tidal (per-napasan) 500 cc tidak semua mencapai
alveoli. Udara yang masuk alveoli sebanyak 500 cc – 150 cc = 350 cc.
Dalam keadaaan normal sewaktu istirahat, seseorang akan bernapas sebanyak 12
kali per menit. Bila dihubungkan dengan volume pernapasan maka terdapat beberapa
istilah yang perlu diketahui, yaitu sebagai berikut.
1. Ventilasi pulmonal, yaitu volume tidal dikalikan dengan jumlah pernapasan per menit.
500 cc × 12 = 6.000 mil per menit.
2. Ventilasi alveoli, yaitu volume udara yang masuk alveoli dikalikan jumlah pernapasan
per menit. (500cc – 150 cc) × 12 = 4.200 mil per menit

E. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Metode : Ceramah, Diskusi, Presentasi
Model : Problem Based Learning
Pendekatan/strategi : Scientifik
Media/LKS : PPT,Video dan LKS

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi pembelajaran Waktu
Pendahuluan Apresepi
1. Guru menanyakan hal yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas yaitu tentang respirasi pada manusia,
Apakah yang kalian ketahui tentang pernafasan?
2. Siswa berpikir dan menjawab pertanyaan guru
Motivasi
15 Menit
1. Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari sistem
respiasi pada manusia
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
Orientasi
1. Guru menyampaiakn tujuan pembelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
Inti Stimulaion (Stimulasi / Pemberian Rangsangangan)
1. Guru menanyakan kepada siswa apa pentingnya bernafas
menurut pendapat kalian?
2. Siswa menjawab pertanyaan guru untuk memecahkan
masalah tersebut.
3. Guru meminta siswa untuk menahan nafas selama 1 menit,
kemudian setelah itu guru menanyakan apa yang dirasakan
oleh siswa?
4. Siswa mengikuti perintah guru, dan menjelaskan apa yang
terjadi setelah mereka menahan nafas selama 1 menit.
5. Setelah siswa menjawab pertanyaan guru kemudian guru
menampilkan gambar dan menyuruh siswa untuk
menganalisisnya

60 Menit

6. Siswa berfikir dan menjawab pertanyaan guru


Problem Statment (Pernyataan / Identifikasi Masalah)
1. Guru menanyakan mengapa bernafas itu penting?
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
3. Guru menjelaskan materi tentang pernafasan pada manusia
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
5. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
6. Siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya
7. guru membagikan LKS
8. Siswa melakukan diskusi dalam satu kelompok, dan
menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru tentang
materi sistem pernafasan pada manusia
9. Guru menjawab pertanyaan siswa
10. Siswa merumuskan masalah bersama kelompoknya untuk
mengetahui proses respirasi pada manusia dan struktur alat
pernafasan manusia
11. Guru mendampingi siswa dalam merumuskan masalah
Data collection (Pengumpulan Data)
1. Siswa secara berkelompok melakukan diskusi mengenai
rumusan masalah yang telah dibuatnya.
2. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing / menilai kemampuan siswa dalam
meyampaikan pendapat, memberi sanggahan dan
menyampaikan pertanyaan serta menerapkan konsep dan
prinsip dalam pemecahan masalah
Data Processing (Pengolahan Data)
1. Siswa mengolah data hasil diskusi mengenai proses
respirasi pada manusia dan struktur alat respirasi manusia
Verifikation (Pembuktian)
1. Guru meminta siswa untuk membuktikan hasil pekerjaanya
mengenai respirasi pada manusia dan strutur serta fungsi
alat repirasi manusia dengan mengaiktan contoh-contoh
dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa mengaitkan materi respirasi pada manusia dengan
contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
pemahamnya
Generalization (Menarik Kesimpulan)
1. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
2. Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dengan merespon pernyataan dari guru
yang sifatnya menuntun dan menggali
Penutup 1. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
ketrampilan dalam menyelesaikan masalah membuat
laporan ilmiah
2. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya yaitu tentang proses pernafasan pada
manusia

G. EVALUASI PEMBELAJARAN
Penilaian Jenis Bentuk Kisi-kisi Instrumen
kegiatan
Kognitif Tes  Pilihan ganda
Proses Praktikum Praktikum Lampiran Lampiran
Sikap
Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok :

A. Kompetensi Dasar (KD) :


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi
pada sistem respirasi manusia
4.8 Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ pernapasan manusia berdasarkan studi literatur
B. Indikator
1. Mengidentifikasi dan fungsi sistem pernapasan manusia
2. Menjelaskan proses pernapasan yang terjadi pada manusia
3. Membandingkan volume dan kapasitas paru-paru
4. Menjelaskan proses pertukaran gas
5. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang gangguan/penyakit yang
terdapat dalam sistem pernapasan manusia
C. Tujuan pengamatan
1. Membandingkan frekuensi pernapasan seseorang
2. Membandingkan tingkat frekuensi pernapasan dengan kegiatan manusia
D. Alat dan bahan
1. jam/stopwatch
E. Cara kerja
1. Carilah tiga orang teman Anda untuk terlibat dalam kegiatan ini.
2. Dari ketiga orang tersebut, berikanlah dalam waktu yang bersamaan untuk
melakukan hal-hal berikut.
a. Orang I dalam keadaan santai atau istirahat.
b. Orang II melakukan aktivitas lari kecil selama 5 menit.
c. Orang III melakukan aktivitas naik turun tangga selama 5 menit.
3. Setelah ketiga perlakuan di atas dilakukan, hitunglah frekuensi pernapasannya setiap
menit.
4. Catatlah hasilnya pada tabel di bawah ini.
Kegiatan Frekuensi per menit
1. Santai
2. Lari Kecil
3. Naik turun tangga

5. Dari hasil pengamatan berdasarkan isian pada tabel di atas, Anda dapat
membandingkan pernapasan antara ketiganya. Adakah terdapat perbedaan antara
ketiganya? Bagaimana hubungan antara frekuensi pernapasan dengan jenis kegiatan
kita?
F. Diskusi kelompok
1. Membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
PENILAIAN
a. Penilaian Afektif

Aspek yang dinilai


Ketrampilan Ketrampilan Ketepatan Partisipasi
NO NAMA Skor Nilai
bertanya mengkomunikasikan waktu
0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2

Rubrik :

Keterampilan Bertanya
0. Tidak bertanya.
1. Pertanyaan melenceng dari topic materi yang diangkat.
2. Pertanyaan sesuai dengan topic materi yang diangkat.
Keterampilan mengkomunikasikan
0. Jika penyampaian tidak interaktif dengan audience.
1. Jika penyampaian kurang interaktif dengan audience.
2. Jika penyampaian interaktif dengan audience.
Ketepatan waktu
0. Jika lewat 10 menit dari waktu yang disepakati dalam proses diskusi.
1. Jika lewat 5 menit dari waktu yang disepakati dalam proses diskusi.
2. Jika tepat dengan waktu yang disepakati dalam proses diskusi.
Partisipasi
0.Jika tidak berpastisipasi aktif dalam proses diskusi maupun Tanya jawab.
1. Jika kurang berpastisipasi aktif dalam proses diskusi maupun Tanya jawab.
2. Jika sangat berpastisipasi aktif dalam proses diskusi maupun Tanya jawab.
Format penilaian :
Jumlah skor maksimum = 10
Nilai yang di capai ;
Kriteria nilai :
9 – 10 =A 5–6 =C
7–8 =B Kurang dari 5 = D

Anda mungkin juga menyukai