Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 3

PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

NAMA : FATMAWATI
NIM : 859753796
KELAS :B
SEMESTER : V (LIMA)

1. Jelaskan tahap-tahap dalam kegiatan penilaian pembelajaran terpadu!


Jawab:
Penilaian pembelajaran terpadu diarahkan pada penilaian proses dan
hasil yang sifatnya holistic dengan memperhatikan prinsip-prinsip integral/
kompherensif, berkesinambungan dan objektif. Dalam pelaksanaannya,
penilaian pembelajaran terpadu lebih menekankan pada penggunaan
bentuk penilaian nin tes yang mengarah pada penialan terhadap
pemahaman konsep dan keterampilan anak ketimbang pada tujuan
perolehan pengetahuan dan fakta-fakta melalui pengukuran sejauh mana
anak mengingat dan menghafal suatu fakta.
Tahap-tahap dalam kegiatan penilaian pembelajaran terpadu adalah
dari segi pertahapan kegiatan penilaian juga harus dapat dilakukan baik
pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan pembelajaran
terpadu. Penilaian dapat dan harus difokuskan kepada proses maupun
produk.
a. Penilaian proses, sasaran yang dinilai adalah tingkat efektivitas
kegiatan belajar mnegajar dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian proses terdiri dari penilaian terhadap siswa
dan penilaian terhadap guru tentang apa yang telah dipelajarinya.
b. Penilaian terhadap produk kegiatan, sasaran yang dinilai adalah tingkat
penguasaan peserta didik. Penilaian terhadap produk meliputi penilaian
terhadap siswa dilakukan melaui pengamatan terhadap hasil belajar
terhadap anak. Penilaian terhadap guru dilakukan berdasarkan hasil
daftar cek yang dilakukan oleh rekan guru dan masukan dari anak.
Tahapan proses perencanaan pelaksanaan
proses 1. Bagaimana 1. Baagaimana
siswa aktivitas
berpartisipasi dinamika
dalam interaksi dan
penentuan tema- kecakapan
tema terkait? berpikir siswa
hasil 2. Bagaimana 3. Perubahan atau
reaksi siswa perkembangan
terhadap perilaku apa
rencana yang yang terjadi pada
telah dibuat siswa?
 Aspek
kognisi/intelektu
al
 Aspek sosial
 Aspek etis,
 Aspek pribadi,
dan sebagainya

2. Jelaskan perbedaan validasi tes dan reliabilitas tes


Jawab:
- Validasi tes adalah sebuah bentuk dari pengacuan kepada sejauh apa
sebuah tes dari melakukan pengukuran dan juga apa yang dimana akan
dilakukan diterima untuk melakukan pengukuran.
- Reliabilitas tes adalah tes yang mengacu pada sejauh mana hasil
pengukuran, perhitungan, atau spesifikasi dapat bergantung pada
akurat atau konsistensi hasil tes.
-
3. Jelaskan perbedaan tes objektif dan tes subjektif
Jawab:
- Tes objektif mencakup tipe pilihan berganda (multiple choice), benar-
salah (true-false), menjodohkan (matching), dan isian singkat (short
answer).
- Tes subjektif mencakup essay
Ditinjau dari Tes objektif Tes subjekti/ essay
Taksonomi hasil Baik untuk mengukur Tidak efisien untuk
yang diukur hasil belajar tingkat pengetahuan. Baik
pengetahuan, untuk komprehensi,
komprehensi, aplikasi, dan analisa.
aplikasi, dan analisis. Sangat baik untuk
Tidak cocok untuk tingkat sintesis dan
tingkat sintesis dan evaluasi.
evaluasi
Sampling isi/bahan Menggunakan jumlah Menggunakan jumlah
item yang banyak, soal yang relatif kecil,
dapat mencakup atau hanya mencakup
mewakili bahan bahan yang terbatas
pelajaran yang luas. (tidak mewakili isi
bahan yang luas)
Persiapan membuat Mempersiapkan item Mempersiapkan item
soal adalah yang sukar dan yang baik adalah
memakan waktu sukar, tetapi lebih
mudah daripada
mempersiapkan soal
objektif
Penskoran Objektif, sederhana, Subjektif, sukar, dan
dan keandalannya kurang andal
tinggi.
Kemungkinan Mendorong siswa
untuk mengorganisasi
dan mengintegrasikan
ide-idenya sendir

4. Jelaskan isi taksonomi bloom


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti
pengaturan dan nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi adalah
sistem klasifikasi atau pengelompokan.
Klasifikasi Taksonomi Bloom taksonomi diklasifikasikan menjadi
tiga ranah sebagai berikut:
 Ranah Kognitif (cognitive domain)
Ranah kognitif ini merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan aspek pengetahuan dan penalaran. Bloom membagi ranah
kognitif ke dalam enam tingkatan, yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge)

Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam


mengingat kembali materi yang telah diajarkan, seperti
pengetahuan tentang istilah, urutan, klasifikasi, kategori dan lain-
lain. Tingkatan ini merupakan tingkatan terendah namun menjadi
prasyarat bagi tingkatan selanjutnya.

b. Pemahaman (comprehension)

Pada jenjang ini pemahaman diartikan sebagai kemampuan


dalam memahami materi tertentu yang dipelajari. Dalam jenjang
ini peserta didik menjawab pertanyaan dengan kata-katanya sendiri
dan dengan memberikan contoh baik prinsip maupun konsep.

c. Penerapan (application)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan


informasi pada situasi nyata. Pada jenjang ini peserta didik dituntut
untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip yang ia miliki pada
situasi baru yang belum pernah diberikan sebelumnya.
d. Analisis (analysis)

Analisis diartikan sebagai kemampuan menguraikan suatu


materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Di jenjang
ini peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam
beberapa bagian menemukan asumsi, dan membedakan pendapat
dan fakta serta menemukan hubungan sebab akibat.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan


mengombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah
struktur yang unik.Di jenjang ini peserta didik dituntut untuk
menghasilkan hipotesis atau teorinya sendiri dengan memadukan
berbagai ilmu dan pengetahuan.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat


suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas.
Kegiatan ini berkenaan dengan nilai suatu ide, kreasi, cara atau
metode. Dalam jenjang ini peserta didik mengevaluasi informasi
termasuk di dalamnya melakukan pembuatan keputusan dan
kebijakan.

 Ranah afektif

Ranah afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan,


emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran. Ranah ini
berkaitan dengan aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap dan
sebagainya. Ranah afektif ini terdiri dari lima ranah yang berkaitan
dengan respons emosional terhadap tugas. Pembagian ranah afektif ini
disusun oleh Bloom bersama dengan David Krathwol, sebagai berikut:
a. Penerimaan (receiving)

Seseorang yang sadar terhadap rangsangan dan kesediaan


untuk memperhatikan rangsangan itu, misalnya penjelasan yang
diberikan oleh guru. Kesediaan untuk menyadari adanya fenomena
di lingkungannya yang dalam pengajaran bentuknya berupa
mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan
mengarahkannya. termasuk juga kemampuan mengakui tentang
adanya perbedaan.

b. Partisipasi (responding)

Tingkatan yang mencakup kerelaan dan kesediaan untuk


memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu
kegiatan.

Misalnya patuh terhadap suatu aturan dan ikut serta dalam


kegiatan, hal ini termasuk sudah memberikan suatu reaksi terhadap
rangsangan yang disajikan, meliputi persetujuan, kesediaan, dan
kepuasan dengan memberikan tanggapan.

c. Penilaian atau Penentuan Sikap (valuing)

Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu


dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Kemampuan ini
dibentuk dengan suatu sikap menerima, mengabaikan, atau
menolak. Misalnya mampu menerima pendapat orang lain.

d. Organisasi (organization)

Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai


pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Misalnya dengan
menempatkan sesuatu pada skala nilai dan dijadikan pedoman
dalam bertindak secara bertanggung jawab.
e. Pembentukan Pola Hidup (characterization by a value)

Kemampuan untuk menghayati nilai kehidupan, sehingga


menjadi milik pribadi (internalisasi) menjadi pegangan nyata dan
jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. kemampuan ini
dinyatakan dalam pengaturan hidup diberbagai bidang, seperti
mencurahkan waktu secukupnya pada pekerjaan. Artinya memiliki
sistem nilai yang mampu mengendalikan tingkah lakunya sehingga
menjadi ciri khas gaya hidupnya.

 Ranah Psikomotor (pshycomotoric domain)

Kebanyakan orang menghubungkan ranah psikomor ini berupa


aktivitas motorik dengan pendidikan fisik dan atletik, padahal kegiatan
menulis dengan tangan dan pengolahan kata juga membutuhkan
gerakan. Ranah psikomotor ini berkaitan dengan aspek-aspek
keterampilan jasmani. Rincian dalam ranah psikomotor ini tidak dibuat
oleh Bloom, tetapi oleh ahli lain namun tetap berdasarkan ranah yang
dibuat oleh Bloom, antara lain:

a. Persepsi (perception)

Kegiatan untuk menggunakan isyarat-isyarat sensoris


dalam memandu aktivitas motorik. Misalnya dalam pemilihan
warna yang menggunakan alat indera (mata) sebagai rangsangan
untuk menyeleksi isyarat terjemahan.

b. Kesiapan (set)

Kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam memulai


suatu gerakan. Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk
melakukan suatu gerakan. Misalnya posisi start lomba renang.

c. Gerakan Terbimbing (guided response)


Kemampuan untuk melakukan suatu gerakan dengan
contoh yang diberikan. Tahap awal mempelajari suatu
keterampilan termasuk didalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
Misalnya, membuat segitiga di atas pola.

d. Gerakan yang Terbiasa (mechanical response)

Kemampuan melakukan gerakan tanpa memperhatikan lagi


contoh yang diberikan karena sudah dilatih secukupnya. Misalnya,
melakukan climbing dengan cepat dan tepat karena terbiasa dengan
gerakan-gerakan yang sudah diajarkan sehingga mampu tampil
dengan meyakinkan.

e. Gerakan yang Kompleks (complex response)

Kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang


terdiri dari banyak tahap dengan lancar, tepat dan efisien.
Misalnya, bongkar pasang peralatan dengan tepat.

f. Penyesuaian Pola Gerakan (adjustment)

Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan


menyesuaikan pola gerakan dengan persyaratan khusus yang
berlaku. Keterampilan yang sudah berkembang sehingga bisa
disesuaikan dengan berbagai situasi dan kondisi. Contohnya,
keterampilan bergulat dengan baik.

g. Kreativitas (creativity)

Kemampuan untuk melahirkan pola gerakan baru atas dasar


prakarsa atau inisiatif sendiri. Misalnya kemampuan membuat
kreasi tari yang baru.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh kaitan Taksonomi Bloom


dalam hal ini dengan keterampilan membaca:
Ranah kognitif dalam membaca dapat diartikan sebagai aktivitas
kognitif dalam memahami bacaan secara tepat dan kritis.

Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan


minat/motivasi siswa untuk membaca; misalnya sikap positif
terhadap kegiatan membaca atau sebaliknya. Ranah psikomotor
berkaitan dengan aktivitas fisik siswa pada saat melakukan
kegiatan baca, misalnya aktivitas saat membaca teknis atau
membaca nyaring tentu berbeda dengan saat melakukan kegiatan
membaca pemahaman.

Anda mungkin juga menyukai