Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS

1. M.C. adalah seorang wanita berusia 76 tahun yang datang ke sebuah pertemuan di
apotek komunitas dengan putrinya untuk MTR yang terfokus. Dia memiliki
rencana obat resep Medicare Bagian D dan meminta bantuan dengan biaya
pengobatannya. Dia menunjukkan bahwa dia menderita diabetes tipe 2, hipertensi,
sakit punggung, dan hiperlipidemia. Obat-obatannya termasuk lisinopril 40 mg
sekali sehari, metoprolol 50 mg dua kali sehari, glipizide 5 mg sekali sehari,
propoxyphene / acetaminophen 100 mg / 650 mg satu tablet setiap 6 jam sesuai
kebutuhan untuk rasa sakit, dan osuvastatin 40 mg sekali sehari. M.C. memberi
tahu Anda bahwa ia kesulitan membayar rosuvastatin (tingkat 3, pembayaran $ 60)
dan lebih suka memiliki sesuatu yang generik yang harganya lebih murah (tingkat
pembayaran 1, $ 5). Lebih lanjut, dia mengeluh nyeri otot dan kelemahan selama 3
minggu terakhir.

Penyelesaian :

1. Data Base
a) Data Sosial
Nama pasien : M.C
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 76 tahun
Status perkawinan : Kawin. (ibu dengan 1 orang anak)
b) Data medis
Keluhan social : M.C. memberi tahu Anda bahwa ia kesulitan
membayar rosuvastatin (tingkat 3, pembayaran $ 60)
dan lebih suka memiliki sesuatu yang generik yang
harganya lebih murah (tingkat pembayaran 1, $ 5).
Ditambah dia mengeluh nyeri otot dan kelemahan
selama 3 minggu terakhir.
Keluhan utama : menderita diabetes tipe 2, hipertensi, sakit punggung,
dan hiperlipidemia
Riwayat obat : lisinopril 40 mg sekali sehari, metoprolol 50 mg dua
kali sehari, glipizide 5 mg sekali sehari, propoxyphene /
acetaminophen 100 mg / 650 mg satu tablet setiap 6
jam sesuai kebutuhan untuk rasa sakit, dan osuvastatin
40 mg sekali sehari.
2. Problem List
Prob. Problem List

1 DM tipe 2

2 Hipertensi

3 Sakit punggung

4 Hiperlipidemia

3. Initial Plan (rencana Awal)

Prob. Problem List Problem Resolved

1 DM tipe 2 Glipizide 5 mg 1 x sehari

2 Hipertensi Lisinopril 40 mg 1 x sehari dan


metaprolol 50 mg 2 x sehari
3 Sakit Punggung Acetaminophen 650 mg 1x 6 jam

4 Hiperlipidemia Rosuvastatin 40 mg 1 x sehari

5 ia kesulitan membayar Membeli yang generik yang


rosuvastatin (tingkat 3, harganya lebih murah (tingkat
pembayaran $ 60) pembayaran 1, $ 5).

4. Progress Note (Catatan Perkembangan)


Subjektif : dia mengeluh nyeri otot dan kelemahan selama 3 minggu terakhir.
Objektif : Total Kolesterol: 137 mg / dL; LDL-C: 56 mg / dL; HDL: 54 mg /
dL; Trigliserida: 136 mg / dL
Assessment :
 Reduktase HMG-CoAinhibitor (mis., rosuvastatin) diketahui
menyebabkan miositis atau mialgia
 ia kesulitan membayar rosuvastatin (tingkat 3, pembayaran $ 60) dan
lebih suka membeli yang generik yang harganya lebih murah (tingkat
pembayaran 1, $ 5).
Plan :
 Hentikan penggunaan obat rosuvastatin
 Penggantian obat rosuvastatin menjadi atorvastatin 10 mg atau
simvastatin 20 mg)

5. Final Progres Note


Membahas seluruh rencana dengan M.C., dan memberikan pemahaman
tentang langkah-langkah yang harus dia ambil sehubungan dengan masalah
obat.
Kasus 2

R.L adalah pria berusia 45 tahun yang sehat yang bekerja di pekerjaan stres tinggi
sebagai pengontrol lalu lintas udara di bandara utama. Dia mengeluh tentang 2
minggu sejarah "rasa sakit perut terbakar" kadang-kadang disertai dengan "gangguan
pencernaan dan kembung." Rasa sakit itu awalnya terjadi beberapa kali sehari,
biasanya di antara waktu makan, dan kadang-kadang membangunkannya di malam
hari, tetapi frekuensinya semakin meningkat. minggu terakhir. Awalnya, rasa sakit
sementara berkurang oleh makanan atau antasida. Pekan lalu, R.L mencoba antagonis
reseptor H2 OTC yang "bertahan lebih lama" tetapi tidak memberikan bantuan gejala
yang memadai. R.L menunjukkan bahwa ia mengalami jenis nyeri yang serupa
sekitar 10 tahun yang lalu ketika ia dirawat dengan omeprazole karena diduga
menderita tukak lambung. Dia telah merokok satu bungkus rokok setiap hari selama
20 tahun terakhir, sesekali minum anggur merah sambil makan malam, dan biasanya
minum 4 hingga 6 cangkir kopi berkafein sepanjang hari. R.L mengambil
acetaminophen untuk sakit kepala dan amultivitamin sesekali, tetapi menyangkal
penggunaan obat bebas atau resep lainnya, termasuk NSAID. Ia menyangkal mual,
muntah, anoreksia, penurunan berat badan, dan perubahan konsistensi atau warna
tinja. Tinjauan sistem tubuh lainnya adalah nonkontribusi. Tidak ada alergi makanan
atau obat-obatan yang diketahui. Pemeriksaan fisik normal kecuali untuk nyeri tekan
epigastrium pada palpasi perut bagian atas. Tanda-tanda vital termasuk suhu 98,8◦F,
tekanan darah 132/80, dan detak jantung 78 Detak / menit. Nilai laboratorium yang
bersangkutan meliputi Hgb 14,0 g / dL, Hct 44%, dan uji guia feses negatif. Semua
nilai laboratorium lainnya berada dalam batas normal.

Penyelesaian :

1. Data Base
a) Data Sosial
Nama pasien : R.L
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Riwayat Pekerjaan : pengontrol lalu lintas udara di bandara utama
Riwayat sosial :
1. Perokok, setiap hari selama 20 Th
terakhir/bungkus
2. Sesekali meminum anggur merah ditambah
makan malam
3. Kopi 4-6 cangkir sepanjang hari bekerja
b) Data medis
Keluhan Utama : Dia mengeluh 2 minggu ini rasa sakit perut terbakar
disertai dengan gangguan pencernaan dan kembung
Riwayat pengobatan sebelumnya : Penggunaan Omeprazole 10 tahun
yang lalu
Riwayat pengobatan sekarang :
1. Antasida, Antagonis Reseptor H2
OTC
2. Acetaminofen dan Multivitamin
sesekali
- Pemeriksaan Fisik
 Tidak ada alergi makanan dan obat-obatan yang diketahui
 Pemeriksaan Fisik normal
- Data Lab : Tanda-tanda vital
 Suhu : 98,8 oF (37,1oC)
 Tekanan darah : 132/80 mmHg
 Detak jantung : 78 detak/menit (80-100
normal)
 Hgb (Hemoglobin) 14,0 g / dL
 Hct (Hemoclutes) tes penunjang darah pada
tinja 44%,
 Uji gualac fases ( tes keberadaan darah pada
feses)

* Semua nilai laboratorium lainnya berada dalam batas normal

2. Problem List
Prob. Problem List

1 Tukak lambung akibat H. Pylori

3. Initial Plan (rencana Awal)


Berdasarkan list permasalahan ini, pasien ini mengalami tukak peptik adapun
rekomendasi terapi yang diberikan yatu
a. Terapi non farmakologi
o Kurangi mengonsumsi rokok
o Berhenti meminum alkohol
o Kurangi mengonsumsi kopi
o Mengurangi konsumsi NSAID
o Mengurangi stres
b. Terapi Farmakologi

Obat terpilih yang digunakan untuk terapi tukak peptik yang


disebabkan oleh bakteri H. pylori adalah PPI dosis tinggi (Omeprazole 40 mg
sehari) dan antibiotic amoksisilin dan klaritromisin

4. Progress Note (Catatan Perkembangan)


Subjektif : Ia menyangkal mual, muntah, anoreksia, penurunan berat badan,
dan perubahan konsistensi atau warna tinja.
Objektif :
 Suhu : 98,8 oF (37,1oC)
 Tekanan darah : 132/80 mmHg
 Detak jantung : 78 detak/menit (80-100 normal)
 Hgb (Hemoglobin) 14,0 g / dL
 Hct (Hemoclutes) tes penunjang darah pada tinja 44%,
 Uji gualac fases negatif ( tes keberadaan darah pada feses)

Assessment

Penggunaan NSAID yang berlebihan yang diperparah dengan konsumsi


minuman beralkohol, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi kopi.

Planing

Penggunaan obat golongan PPI (Omeprazole 40 mg sehari) dan antibiotic


amoksisilin 1 gram dan klaritromisin 500 mg masing-masing sebanyak 2 x
sehari selama 7-14 hari

5. Final progress note


 Mengurangi penggunaan NSAID
 Berhenti merokok, konsumsi alcohol dan kopi
 Penggunaan antibiotic yang rasional

Kasus 3

T.A., seorang wanita pramenopause berusia 43 tahun, disaring dengan profil lipid
selama evaluasi medis tahunan. Dia tidak pernah minum obat penurun kolesterol dan
saat ini hanya mengonsumsi multivitamin setiap hari. Dia tidak memiliki gejala
penyakit jantung koroner, karotid, atau perifer. Dia memiliki riwayat merokok dan
berolahraga 20 bungkus / tahun empat kali seminggu, tanpa batasan fisik. T.
menyatakan bahwa dia mengikuti diet rendah lemak, rendah kolesterol. Ayahnya
masih hidup dan sehat pada usia 71, dengan kadar kolesterol normal. Ibunya
menderita MI pada usia 47 dan meninggal pada usia 57 dari peristiwa kedua.
Kakeknya meninggal karena MI pada usia 52; seorang saudari menderita
hiperkolesterolemia dan menggunakan simvastatin. Temuan fisik penting adalah
berat, 125 pon; tinggi, 63 in; tekanan darah (BP), 120/82 mm Hg; denyut nadi, 66
denyut / menit dan teratur; pulsa karotid simetris bilateral tanpa bruit; tidak ada massa
leher; tidak ada bruit perut; dan tidak ada bukti xantoma tendon. Temuan
laboratorium yang bersangkutan, diperoleh setelah puasa 12 jam, menunjukkan
kolesterol total, 290 mg / dL; TG, 55 mg / dL; HDL-C, 55 mg / dL; LDL-C, 224 mg /
dL; non-HDL-C, 235; glukosa plasma, 96 mg / Dl (normal, 60 hingga 115); hormon
perangsang tiroid (TSH), 0,92 IU / mL (normal, 0,4 hingga 6,2); alanine
aminotransferase (ALT), 11U / L (normal, 6 hingga 34); aspartate aminotransferase
(AST), 8 U / L (normal, 9 hingga 34); nitrogen urea darah (BUN), 12 mg / dL
(normal, 4 hingga 24); kreatinin, 1,0 mg / dL (normal, 0,4 hingga 1,1); dan urinalisis
negatif. Apa hasil panel lipid penilaian T. Anda?

[Satuan SI: kolesterol total, 7,5 mmol / L; TG, 0,62 mmol / L; HDL-C, 1,42

mmol / L; LDL-C, 5,79 mmol / L; glukosa, 5,33 mmol / L; TSH, <100 unit;

ALT, 0,18 μkat / L; AST, 0,13 μkat / L; BUN, 4,28 mmol / L urea; kreatinin,

88,4 μmol / L]

Penyelesaian :

1. Data Base
a) Data Sosial
Nama pasien : T.A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 43 tahun
Riwayat sosial : perokok dan berolahraga, mengikuti diet rendah
lemak, rendah kolesterol, berat badan 125 pon (57 kg),
tinggi 63 in (160 cm)
Riwayat Keluarga :
o ayahnya masih hidup dan sehat pada usia 71 Thn dengan
kolesterol normal
o Ibunya menderita MI (Miocard Infark) (serangan jantung dan
meninggal pada usia 57 Thn dari peristiwa ke 2
o Kakeknya meninggal karena (MI) pada usia 52 tahun
o Saudarinya menderita hiperkolesterolemia

b) Data medis
Keluhan Utama :
Riwayat penyakit : -
Riwayat pengobatan sebelumnya :
Riwayat pengobatan sekarang :
Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan fisik :

- Data Lab : Tanda-tanda Vital


a. Tekanan darah 120/82 mmHg
b. Denyut nadi 66/menit
c. Setelah 12 jam puasa :
 Kolesterol tetap 290/deciliter
 TG (Trigliserida) 55 mg/deciliter
 Hdl-C 55 mg/deciliter
 LDL-C 224 mg/deciliter
 Non Hdl-C 235
 Glukosa plasma 96 mg/deciliter (normal 60-
115)
 Hormon perangsang tiroid (TSH) 0,92
IU/mL (normal 0,4-6,2)
 ALT (Alanine Aminotransferate), 0,18 μkat
/ L (normal 6-34)
 AST (Aspartate Amunotruferase) 0,13 μkat /
L) (normal 9-34)
 BUN (nitrogen urea darah) 12 mg/deciliter
4,28 (normal 4-24)
 Kreatinin 1,0 mg/deciliter (normal 0,4-1,1)
 Urinarisis negatif

2. Problem List
Prob. Problem List Problem Resolved

1 Kolesterol total Tinggi


2 TG Rendah
3 HDL-C Normal
4 LDL-C Sangat tinggi
5 Non-HDL-C Normal
6 Glukosa plasama Normal
7 Hormon perangsang tiroid Normal
(TSH)
8 Alanine aminotransferase (ALT) Normal
9 Aspartate amino transferase Normal
(AST)
10 Nitrogen urea darah (BUN) Normal
11 Kreatinin Normal
12 Urinalisis Negatif
3. Initial Plan (rencana Awal)
Berdasarkan list problem tersebut perencanaan awal yang dilakukan adalah:
 Terapi farmakologi
Pemilihan obat penurunan LDL yaitu Simvastatin 20 mg/hari
Simvastatin adalah obat yang digunakan bersamaan dengan diet sehat
dengan fungsi untuk membantu menurunkan kolesterol dan lemak
jahat (seperti LDL, trigliserida) dan meningkatkan kolesterol baik
(HDL) dalam darah. Ia termasuk kedalam satu golongan obat bernama
statin. Statin adalah obat penurun lipid paling efektif untuk
menurunkan kolesterol LDL dan terbukti aman tanpa efek samping
yang berarti. Selain berfungsi untuk menurunkan kolesterol LDL,
statin juga mempunyai efek meningkatkan kolesterol HDL dan
menurunkan TG. Simvastatin dapat menurunkan kolesterol LDL 18-
55%, meningkatkan kolesterol HDL 5-15%, dan menurunkan TG 7-
30%.
 Terapi non farmakologi
Diet yang dapat dipakai untuk menurunkan kolesterol LDL
adalah diet asam lemak tidak jenuh seperti MUFA dan PUFA karena
faktor diet yang paling berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi
kolesterol LDL adalah asam lemak jenuh. Penurunan kolesterol LDL
yang diakibatkan oleh diet PUFA lebih besar dibandingkan dengan
diet MUFA atau diet rendah karbohidrat. PUFA omega-3 tidak
mempunyai efek hipokolesterolemik langsung, tetapi kebiasaan
mengonsumsikan (mengandung banyak PUFA omega-3)berhubungan
dengan reduksi risiko kardiovaskularin dependen terhadap efek pada
lipid plasma.

4. Progress Note (Catatan Perkembangan)


- Objektif : Data Lab : Tanda-tanda Vital
d. Tekanan darah 120/82 mmHg
e. Denyut nadi 66/menit
f. Setelah 12 jam puasa :
 Kolesterol tetap 290/deciliter
 TG (Trigliserida) 55 mg/deciliter
 Hdl-C 55 mg/deciliter
 LDL-C 224 mg/deciliter
 Non Hdl-C 235
 Glukosa plasma 96 mg/deciliter (normal 60-
115)
 Hormon perangsang tiroid (TSH) 0,92
IU/mL (normal 0,4-6,2)
 ALT (Alanine Aminotransferate), 0,18 μkat
/ L (normal 6-34)
 AST (Aspartate Amunotruferase) 0,13 μkat /
L) (normal 9-34)
 BUN (nitrogen urea darah) 12 mg/deciliter
4,28 (normal 4-24)
 Kreatinin 1,0 mg/deciliter (normal 0,4-1,1)
 Urinarisis negatif

Assasment : Simvastatin dapat menurunkan kolesterol LDL 18-55%, meningkatkan


kolesterol HDL 5-15%, dan menurunkan TG 7-30%.

Planning : Mengkonsumsi simvastatin 20 mg 1 kali sehari

5. Final progress note


 Diet asam lemak tidak jenuh
 Melakukan aktivitas fisik secara teratur
 Menghentikan kebiasaan merokok

Anda mungkin juga menyukai