Anda di halaman 1dari 9

Nama : Uus Fujiana

NIM : 2315091
Mata Kuliah : Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum

Topik 3. Pemahaman sebagai Capaian Belajar UbD


SEL.06.2.T3-5 - Demonstrasi Kontekstual - Pemahaman Sebagai Capaian Belajar UbD

1. Hasil Diskusi Kelompok 1 (Mampu Menjelaskan)


Dalam metode UbD (Understanding by Design), maksud dari "peserta didik mampu
menjelaskan" merujuk pada kemampuan siswa untuk mengungkapkan pemahaman mereka
terhadap materi pembelajaran. Pemahaman ini tidak hanya sebatas pada ingatan fakta atau
informasi, tetapi mencakup pemahaman mendalam terkait konsep-konsep inti dan big ideas
yang diperoleh dari pembelajaran. Peserta didik dikatakan telah memahami suatu masalah
belajar, apabila peserta didik dapat menjelaskan melalui generalisasi atau prinsip,
memberikan contoh fenomena, fakta, dan data secara sistematis, serta dapat membuat atau
memberikan contoh atau ilustrasi. Berikut beberapa poin yang dapat merinci makna "peserta
didik mampu menjelaskan" dalam konteks UbD:
● Artikulasi Pemahaman:
Peserta didik dapat mengartikulasikan pemahaman mereka secara verbal atau tertulis.
Mereka mampu menjelaskan konsep-konsep dengan menggunakan bahasa sendiri, tanpa
hanya mengulang kembali informasi.
● Pertanyaan Esensial:
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan esensial dengan merinci dan menjelaskan
hubungan antar konsep. Jawaban mereka mencerminkan pemahaman mendalam terhadap
materi pelajaran.
● Penerapan dalam Konteks Nyata:
Kemampuan untuk menjelaskan juga mencakup penerapan konsep-konsep dalam situasi
atau konteks nyata. Peserta didik dapat menghubungkan teori dengan pengalaman praktis
atau situasi kehidupan sehari-hari.
● Argumen dan Justifikasi:
Peserta didik dapat menyusun argumen atau penjelasan yang logis dan terorganisir untuk
mendukung pemahaman mereka. Ini mencakup kemampuan mereka untuk memberikan
alasan atau justifikasi terkait dengan konsep-konsep tertentu.
● Penggunaan Istilah dan Bahasa Disiplin:
Peserta didik mampu menggunakan istilah dan bahasa disiplin dengan benar dan sesuai
konteks. Mereka dapat mengungkapkan pemahaman mereka dengan menggunakan
terminologi yang tepat.
● Kemampuan Berkomunikasi:
Peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tertulis, untuk
menjelaskan pemahaman mereka kepada teman sekelas atau dalam situasi presentasi.
● Pemahaman Terhadap Big Ideas:
Kemampuan untuk menjelaskan mencakup pemahaman terhadap big ideas atau konsep-
konsep inti. Siswa dapat mengidentifikasi esensi dari materi pelajaran dan merinci aspek-
aspek yang relevan.

Refleksi Diri:
Peserta didik dapat merinci dan menjelaskan bagaimana proses pembelajaran telah
membentuk pemahaman mereka. Ini mencakup kemampuan untuk merenung,
merefleksikan, dan mengevaluasi pemahaman diri mereka. Pemahaman peserta didik yang
mampu menjelaskan dalam metode UbD menunjukkan bahwa pembelajaran bukan hanya
sekedar penghafalan atau penerimaan informasi, tetapi melibatkan proses pemahaman yang
lebih mendalam dan kemampuan untuk mengungkapkan pemahaman tersebut dengan jelas.

2. Hasil Diskusi Kelompok 2 (Mampu Menafsirkan) Apa


itu menafsirkan?
Menafsirkan atau interpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan memaknai ide yang
direkam, diubah, atau disusun dalam bentuk lain. Menafsirkan atau interpretasi juga
diartikan sebagai kemampuan membuat informasi menjadi bermakna dan menerapkan apa
yang tersirat (dengan mengutarakan pendapatnya sendiri), misalnya dalam bentuk grafik,
peta, konsep, tabel, simbol, dan sebaliknya.
Konteks Pembelajaran
Peserta didik dikatakan telah memahami pembelajaran apabila dapat
menerjemahkan suatu konsep berdasarkan pemahamannya sendiri atau diinterpretasikan
dalam bentuk yang lain. Kemampuan menafsirkan membantu peserta didik agar mampu
memahami urgensi konsep tertentu untuk dipelajari atau pentingnya tujuan pembelajaran
tersebut yang berkaitan dengannya.
Salah satu cara yang digunakan peserta didik untuk menafsirkan pemahaman adalah
melalui menawarkan. Peserta didik dapat dikatakan menafsirkan apabila mampu
menyampaikan atau menjelaskan kembali apa yang ia pahami menggunakan Bahasa dan
kalimatnya sendiri, dan menyatakan ulang apa yang tadi dipelajari, termasuk dalam
menafsirkan suatu grafik ataupun kalimat dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri
namun tetap sesuai dengan konsepnya.
Karakteristik Menafsirkan
● Mencatat setiap hasil pengamatan
● Menghubungkan hasil pengamatan
● Menentukan pola atau keteraturan dari suatu pengamatan dan menarik kesimpulan

3. Hasil Diskusi Kelompok 3 (Mampu Menerapkan)


Aspek yang menjadi acuan siswa telah mampu menerapkan terbagi menjadi 5 yakni : a.
Efektif
Tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan
menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan
kegiatan tertentu.
Evaluasi dan Penilaian
Dapat dilihat dari tercapainya tujuan dari penerapan yang dilakukan oleh siswa itu
sendiri, contohnya penilaian dilihat dari siswa dapat mencapai tujuan dalam
menjalankan program hidup bersih dan sehat
b. Efisien
Aspek yang berkaitan dengan pemanfaatan Sumber daya yang ada semaksimal
mungkin
Evaluasi dan Penilaian
Penilaian dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam mengevisienkan sumber daya
yang ada disekitar.
c. Fasih
Dapat diartikan mampu atau mahir dalam memaknai suatu hal , seperti memahami
pemahaman dari seseorang dengan cepat.
Evaluasi dan Penilaian
Penilaian dari aspek fasih dapat dilakukan dengan menilai kefasihan siswa dalam
menerapkan pembelajaran. Contohnya adalah ketika pelaksanaan praktik, dapat
dilihat dari kefasihan dalam melaksanakan praktik baik dari urutan langkah-
langkahnya sudah sesuai teori maupun demonstrasi
d. Adaptif
Proses penyesuain sesorang terhadap kondisi perkembangan, kebutuhan dan
lingkungan. Pembelajaran yang menyesuaikan dengan perkembangan perangkat
teknologi yang sedang dikembangkan dan sistem kurikulum yang ditetapkan pada
suatu sekolah
Evaluasi dan Penilaian
Dapat dilihat pada kemampuan siswa dalam menerapkan atau mengaplikasikan
teknologi. Contohnya siswa mampu membuat sebuah video kreasi yang
menggunakan aplikasi editing, yang isinya berupa video penjelasan materi PPKN
atau penggunaan aplikasi Canva untuk mengkreasikan tugas mata pelajaran.
e. Anggun
Anggun adalah, baik, cantik, elegan, berwibawa dalam tingkah laku, gaya dan rupa.
Dalam hal ini bagaimana peserta didik dalam memperhatikan kerapihan, keindahan
dan keestetikan dalam mengerjakan suatu projek.
Evaluasi dan Penilaian
Dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam melaksanakan proses praktikum,
khususnya pada tampilan proyek dan kerapihannya. Contohnya adalah pada saat
siswa praktik membuat media peta dari kertas bekas yang dijadikan bubur, disini
guru dapat menilai kerapihan maupun aspek lainnya yang berhubungan dengan
anggun.
4. Hasil Diskusi Kelompok 4 (Memiliki Perspektif)
Perspektif Merupakan kemampuan untuk melihat situasi atau konsep dari sudut pandang
terhadap sesuatu. Pemahaman kemampuan perspektif ini akan memberikan sudut pandang
guru dan peserta didik dalam melihat suatu kondisi yang dihadapi dalam kegiatan
pembelajaran.
Ciri-Ciri Memiliki Perspektif:

1. Kredibel: Dapat dipercaya dan memiliki keakuratan yang tinggi.


2. Mengungkapkan: Mampu mengemukakan pendapat atau pengetahuan dengan
jelas dan rinci.
3. Wawasan: Kemampuan untuk melihat suatu masalah atau konsep dari berbagai
sudut pandang yang berbeda.
4. Masuk akal: Dapat diterima oleh akal sehat dan logis.
5. Tidak biasa: Diluar dari kebiasaan atau tidak familiar.

Contoh Memiliki Perspektif:

1. Peserta didik mampu memahami perbedaan budaya dan kebiasaan masyarakat di


berbagai wilayah, serta mampu menjelaskan sebab dan akibat dari perbedaan tersebut dan
bagaimana hal ini mempengaruhi interaksi antarbudaya dan kerjasama antarnegara.

2. Peserta didik mampu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap masyarakat,


mereka menggambarkan bagaimana kondisi lingkungan di suatu wilayah dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat di sana. Selain itu, dapat menjelaskan hubungan
antara ketersediaan sumber daya alam, perubahan iklim, dan perubahan lingkungan lainnya
dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

3. Siswa mampu memahami mengenai sumber energi baru terbarukan. Dalam hal ini
siswa bisa melihat dengan berbagai sudut pandang mengenai keberlanjutan energi baru
terbarukan ini. Siswa nantinya dapat menjelaskan mengenai energi baru terbarukan dari
segi ekonomi, keberlanjutan, hingga manfaat yang akan didapatkan.

Kesimpulan Memiliki Perspektif: Perspektif memiliki arti yaitu sudut pandang atau
pemahaman siswa terhadap materi. Peserta didik dituntut mengembangkan serta
menjelaskan materi yang sudah diajarkan ketika proses pembelajaran
5. Hasil Diskusi Kelompok 5 (Mampu Berempati)
Definisi
Kemampuan berempati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang
dialami orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk menempatkan diri sendiri pada posisi
orang lain dan melihat situasi dari sudut pandang mereka. Empati berbeda dengan simpati,
yang merupakan perasaan kasihan atau keprihatinan terhadap orang lain. Empati
melibatkan perasaan yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap tentang
pengalaman orang lain. Empati merujuk pada kemampuan untuk memahami dan
merasakan perasaan, pandangan, atau pengalaman orang lain. Dalam konteks
pembelajaran, empati dapat mencakup pemahaman yang lebih dalam tentang perspektif
orang lain, pengalaman hidup mereka, dan bagaimana itu dapat mempengaruhi cara mereka
memahami dunia.
Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Kemampuan Berempati
Sensitif terhadap perasaan orang lain, mampu mendengarkan yang baik, mengerti dan
memahami sudut pandang orang lain, responsif terhadap kebutuhan orang lain, tidak
memihak dan tidak menghakimi, mengutamakan kepentingan orang lain, dan kemampuan
mengendalikan emosi sendiri
Langkah Sederhana Menanamkan Kemampuan Berempati
Menanamkan empati dapat dilakukan dengan langkah yang paling sederhana yaitu dengan
menaruh perhatian pada perasaan orang lain dengan bertanya :
1. Apa yang dirasakan orang tersebut?
2. Apa yang mungkin akan dia lakukan?
3. Apa yang saya rasakan jika mengalami kejadian yang sama?

Contoh Penerapan Kemampuan Berempati


Bapak Angga tengah merasakan tekanan dari tugas dan perannya sendiri. Dalam situasi
yang sama seorang murid atlet mengalami stress karena jadwal Latihan yang sangat padat,
sekaligus tuntutan akademik yang tidak ringan. Hal ini membuat Pak Angga kesulitan
untuk benar-benar terhubung dengan situasi yang dihadapi oleh murid atlet tersebut.
Namun, setelah menerapkan teknik STOP (bernapas dan menyadari napas), Bapak Angga
berhasil mengalihkan perhatiannya sepenuhnya ke situasi murid atlet dengan penuh
perhatian dan empati. Saat murid diterima secara penuh, maka dia pun akan belajar untuk
menerima dan memahami orang lain dengan lebih mudah. Murid tersebut belajar
bagaimana menanggapi secara positif masalah orang lain melalui pengalamannya bersama
Pak Angga. Tanpa sadar Pak Angga sedang mengajarkan keterampilan berempati dengan
cara mencontohkannya langsung.

Kesimpulan
Empati adalah keterampilan penting yang dapat membantu kita menjalin hubungan yang
lebih baik dengan orang lain. Dalam konteks UbD, empati bukan hanya tujuan belajar,
tetapi juga alat untuk mencapai pemahaman yang mendalam dan berkelanjutan. Melibatkan
siswa dalam pengalaman yang merangsang empati dapat meningkatkan kualitas
pemahaman mereka terhadap berbagai konsep dan masalah. Guru dapat membantu siswa
mengembangkan empati dengan memberikan berbagai kesempatan bagi siswa untuk
belajar tentang berbagai perspektif dan pengalaman orang lain.

6. Hasil Diskusi Kelompok 6 (Memiliki Pengetahuan Diri) Definisi :


Memiliki pengetahuan diri yaitu kemampuan memahami dan mengenal diri sendiri
dimana mampu mengetahui hal-hal tentang diri sendiri seperti prefensi, kelebihan dan
kelemahan diri sendiri.
Aspek dari pengetahuan diri serta contoh implementasi dalam PPKN:
Peserta didik dikatakan telah memahami suatu masalah belajar apabila peserta didik
memiliki pengetahuan diri, Adapun beberapa aspek dari pengetahuan diri adalah:
1. Sadar diri
Merupakan kemampuan untuk memahami apa yang terjadi dalam peserta didik itu
sendiri seperti peserta didik mampu mengenali perasaan sendiri, mampu mengenali
kekurangan dan kelebihannya sendiri serta mampu mengenali potensi yang dimilikinya.
Adapun contoh peserta didik sadar akan potensinya yaitu :
● Peserta didik akan memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Peserta didik
tersebut mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan baik, sehingga
mampu menyelesaikan masalah na dihadapi dengan cara yang lebih efektif dan
efisien.
● Peserta didik mampu mengembangkan kemampuan sosialnya dengan baik,
sehingga mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dengan lebih baik.
2. Metakognitif
Suatu kesadaran mengenai kognitif peserta didik itu sendiri, yaitu keterampilan
peserta didik dalam mengatur dan mengontrol proses berpikirnya seperti peserta didik
mampu mengenali gaya belajarnya sendiri, peserta didik mampu berpikir secara mendalam
sampai memperoleh suatu jawaban atas setiap masalah, dan peserta didik mampu
menyadari apa yang terjadi selama proses pembelajaran sehingga mampu memahami
materi dengan baik. Contoh metakognitif dalam pembelajaran PPKN :
● Mengidentifikasi tujuan dari tugas atau masalah yang dihadapi
● Mengorganisir dan memetakan informasi yang diperlukan dalam menyelesaikan
tugas atau masalah:
3. Penyesuaian Diri Sendiri
Suatu proses perubahan dalam diri peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri atas
tuntutan dalam dirinya ataupun lingkungan sekitar, peserta didik dapat menyesuaikan
kemampuan awal yang dimiliki dengan materi yang akan dipelajari, peserta didik juga
mampu mengatasi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam dirinya sehingga kebutuhan
tersebut tercapai. Contoh penyesuaian diri dalam pembelajaran PPKN :
● Ikut aktif berdiskusi :
Ketika sedang belajar materi tentang penyebaran flora dan fauna di Indonesia, ada
peserta didik yang kurang paham tentang garis Wallace dan Webber, maka peserta
didik tersebut meminta kepada guru untuk memperlihatkan dimana letak garis Wallace
dan Weber tersebut ● Membuat catatan :
Peserta didik dapat membuat catatan dalam proses. pembelajaran PPKN
4. Reflektif
Proses berpikir secara aktif dan terus-menerus, yang dilakukan secara sadar untuk
dapat menyelesaikan suatu permasalahan seperti peserta didik dapat mengevaluasi dirinya
sendiri, peserta didik mampu memaknai pembelajaran yang dipelajari, dan peserta didik
terampil dalam mengungkapkan perasaan, pendapat dan keyakinannya.
5. Bijak
Bijak dalam hal ini adalah peserta didik mampu membuat keputusan yang tepat serta
memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi disekitarnya , serta
Peserta didik bijak dalam menggunakan media teknologi dalam mencari tambahan materi,
Adapun contoh bijak dalam PPKN adalah :
● Menggunakan sumber belajar yang bervariasi:
Peserta didik dapat menggunakan berbagai sumber belajar seperti buku PPKN,
internet, video, dan lain-lain agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang materi yang dipelajari.
● Menunjukkan sikap bertanggung jawab: peserta didik pada materi masalah sosial
dapat mengimplementasikan permasalahan yang ada di lingkungannya dengan
materi pembelajaran sehingga mereka membuang sampah pada tempatnya,
menghormati guru, dan menjaga kebersihan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai