Anda telah membaca tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan untuk

membangun argumen kritis tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pada tahap ini, Anda akan
menulis argumen kritis Anda dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik sebagai berikut:

Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi saya?

Makna menuntun dalam proses Pendidikan bagi saya ialah anak diberi kebebasan untuk
tumbuh dan berkembang, dalam prosesnya didampingi, dituntun, dan diberikan arahan oleh
pendidik sebagai “pamong” agar anak tersebut tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. Dalam konteks Pendidikan, menuntun bukan hanya sekadar membagikan ilmu
pengetahuan memberikan arahan atau instruksi, tetapi juga tentang mendampingi,
mengarahkan, dan memberikan kesempatan bagi anak untuk berkembang secara holistik. Peran
guru sebagai fasilitator Pendidikan menegaskan bahwa anak dibimbing untuk menemukan dan
mengembangkan potensi yang dimiliki mereka. Bagi saya, makna menuntun dalam proses
Pendidikan ini dapat memuat 6M, diantaranya:
1. Mengarahkan
Menuntun anak dalam memahami nilai-nilai, norma-norma, dan etika yang baik.
Menuntun dalam konteks ini lebih mengacu pada arahan moral dan etika.
2. Memberikan dukungan.
Menuntun juga berarti memberikan dukungan positif, kepercayaan diri, dan lainnya
yang mengarah pada dukungan emosional dan psikologis.
3. Mendorong pembelajaran
Menuntun anak dalam belajar yang efektif sesuai dengan minat dan potensi yang
dimilikinya.
4. Memfasilitasi perkembangan sosial dan emosional
Menuntun anak dalam membangun keterampilan sosial, seperti berkomunikasi dengan
baik, berkolaborasi, berempati, serta membantu dalam mengatasi emosi dengan cara
yang sehat.
5. Memberikan teladan
Pendidik senantiasa menuntun pribadi anak melalui bagaimana dirinya menjadi teladan
yang baik bagi anak tersebut.
6. Mendorong kemandirian
Menuntun dalam memberikan keterampilan dan alat untuk anak menjadi lebih mandiri.
Menurut saya, makna menuntun itu luas. Sehingga, kita menjadi calon pendidik untuk dapat
memahaminya.