Anda di halaman 1dari 16

Pembelajaran Bahasa

Indonesia Berbasis Teks


Oleh
Leli Nisfi Setiana, M.Pd
• Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 yang menekankan
pentingnya kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, pada
kemampuan berbahasa siswa dibentuk melalui pembelajaran berbasis teks
secara berkelanjutan
• Hal ini dilihat dari proses pembelajaran yang diawali dengan pengetahuan
tentang jenis teks, dilanjutkan dengan kaidah kebahasaan, kemudian
keterampilan dalam menyajikan suatu teks tulis dan lisan. Selama proses
pembelajaran ini berlangsung, guru dapat membentuk pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa.
• Mahsun (2014:1) mengatakan 68 Implementasi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Teks di SMA Negeri 1 Bengkulu Tengah Kelas XI bahwa
keberagaman teks dengan struktur teks yang beragam pula digunakan
untuk keperluannya tersendiri. Bahasa yang digunakan dengan tujuan sosial
tertentu itulah yang melahirkan teks.
• Teks dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar (genre), yaitu genre
sastra dan genre faktual. Genre sastra bertujuan untuk mengajukan emosi
dan imajinasi pembaca/ penyimak. Genre sastra dikelompokkan menjadi
tiga jenis yaitu teks naratif (novel, cerpen), puitik, dan dramatik. Genre
faktual menghadirkan informasi/ gagasan dan bertujuan untuk
menggambarkan, menceritakan, atau meyakinkan pembaca/ penyimak
(Anderson dalam Priyatni, 2014:66-67).
• Priyatni (2014:65) berpendapat teks adalah proses sosial yang berorientasi
pada tujuan sosial tertentu dan dalam konteks situasi tertentu pula. Setiap
jenjang pendidikan memiliki jenis teks dan tingkat kesukaran yang berbeda
sesuai tingkatannya.Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
dimuat Permendikbud No. 69 tahun 2013 (dalam Priyatni, 2014:68) terdapat
15 jenis teks.
Prinsip Pembelajaran Berbasis Teks
Hal penting dalam tahapan pembelajaran jangan membawa siswa langsung pada
pokok pembahasan teks model tanpa upaya menciptakan kondisi perantara.
Berikut tiga tahapan dalam pembelajaran berbasis teks sebagai berikut:

1. Pada tahap pertama kegiatan kegiatan membangun konteks dengan


memberikan pengetahuan dasar terlebih dahulu kepada peserta didik dan
dilanjutkan dengan tahap pemodelan teks.
Guru mengenalkan nilai, tujuan sosial, struktur, serta ciri-ciri bentuk, termasuk
ciri kebahasaan yang menjadi penanda teks yang akan diajarkan.

2. Tahap kedua adalah kerja sama membangun teks. Kegiatannya dapat


mencakup kegiatan membangun nilai, sikap, dan keterampilan melalui teks
yang utuh secara bersama-sama.
3. Tahap terakhir membangun teks secara mandiri.

Menurut Suwarna (2006:35) kegiatan pembelajaran sebagai suatu sistem yang


memiliki bagian-bagian dan fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Dengan begitu penting bagi guru untuk
membuat rancangan kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
• Jenis-Jenis Teks
Pada materi Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat berkaitan erat dengan
bacaan. Setiap bacaan memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri bacaan tersebut
mengelompokkan bacaan ke dalam jenis-jenis teks. Dalam pelajaran Bahasa
Indonesia, jenis-jenis teks yang dikenal meliputi teks narasi, deskripsi,
eksposisi, eksplanasi, persuasi, dan argumentasi. Masing jenis-jenis teks
memiliki manfaat dan tujuan yang berbeda.
1. Teks Narasi

• Teks narasi adalah karya tulis yang menceritakan atau menjelaskan suatu peristiwa secara
detail berdasarkan urutan waktu. Cerita atau karangan yang dibuat dalam teks narasi dapat
berupa kejadian yang benar-benar terjadi (non fiksi) atau bisa juga hanya berupa imajinasi
(fiksi). Biasanya, teks narasi dibuat untuk menghibur pembacanya melalui cerita.

Teks narasi yang berupa kejadian nyata (non fiksi) dapat berupa runtutan suatu peristiwa atau
kejadian yang terjadi sesungguhnya dan dikemas dalam sebuah cerita. Peristiwa atau kejadian
tersebut dapat berupa kejadian yang dialami oleh pencerita atau bisa juga kejadian yang diamati
oleh pencerita.Cerita yang berupa imajinasi atau fiksi adalah karya tulis berupa cerita yang
merupakan hasil imajinasi pengarang. Contoh teks narasi yang bersifat fiksi diantaranya adalah
roman, novel, cerpen, drama, dan biografi.
2. Teks Deskripsi

• Teks deskripsi adalah karya tulis yang disusun dengan cara menggambarkan benda, objek,
tempat, atau peristiwa secara jelas. Topik atau tema yang digambarkan melalui teks
deskripsi dilakukan dengan memanfaatkan panca indra yang dimiliki oleh penulis. Misalnya
kalimat: Buah tomat yang baru saja dibeli ibu berwarna merah dan kulit buahnya halus.
Kalimat tersebut memberikan bayangan kepada pembacanya bahwa buah tomat yang baru
dibeli ibu memiliki warna merah dan permukaan kulitnya halus. Melalui teks deskripsi,
pembaca seperti dapat merasakan sendiri secara langsung apa yang diberikan dalam teks. 

• Contoh: mendeskripsikan sebuah paraphrase film atau isi cerita novel.


3. Teks Eksposisi

• Teks eksposisi adalah karya tulis yang menyajikan gagasan/pendapat penulis yang disertai fakta dan

alasan-alasan logis. Teks eksposisi disusun dari dua unsur utama. Kedua unsur utama penyusun teks

eksposisi tersebut adalah pendapat dan fakta. Kejadian sebenarnya disajikan dalam kalimat fakta.

Sedangkan alasan-alasan logis disajikan dalam kalimat opini/pendapat.

• Gagasan adalah pernyataan berupa ide atau pendapat yang menyatakan komentar pribadi, penilaian,

saran, dorongan, atau bujukan.

• Fakta adalah pernyataan yang memberikan keterangan tentang kejadian yang sebenarnya terjadi.

Dalam teks eksposisi, kalimat fakta digunakan untuk memperkuat opini atau pendapat. Alasan-alasan

logis dari gagasan opini penulis, dapat digunakan untuk mengevaluasi, mengklarifikasi, atau

membuktikan kebenaran dari suatu permasalahan.


4. Teks Eksplanasi

• Teks eksplanasi sering digunakan untuk menuliskan bacaan yang bersifat ilmiah. Contoh karya tulis
yang disajikan dalam bentuk eksplanasi adalah bacaan yang menjelaskan proses terjadinya suatu
fenomena alam atau fenomena sosial.

• Ringkasnya, teks eksplanasi dapat diartikan sebagai teks yang berisi penjelasan-penjelasan tentang
proses mengapa dan bagaimana dari suatu topik yang berhubungan dengan fenomena alam maupun
sosial yang terjadi di kehidupan kita setiap harinya.

• Contoh teks eksplanasi berupa fenomena alam misalnya adalah proses turunnya hujan, terjadinya
banjir, dan proses gunung meletus. Contoh teks eksplanasi berupa fenomena sosial misalnya tidak
meratanya kualitas pendidikan di Indonesia, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya
membuang sampah di sungai, dan dampak dari kenaikan nilai dolar.
5. Teks Persuasi

• Pengertian teks persuasi adalah karya tulis berupa ajakan atau bujukan kepada pembacanya agar

melakukan atau mengikuti isi dalam teks persuasi yang telah dibuat. Penulis membuat teks persuasi untuk

meyakinkan pembaca agar terpengaruh bacaan sehingga memiliki pemikiran yang sama. Harapannya,

pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis di dalam teks persuasi.

• Biasanya, isi tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif. Isi bacaan dibuat dari sudut pandang pribadi
penulisnya. Di dalam bacaan juga disertakan data – data pendukung atau bukti untuk meyakinkan pembaca.

Dalam membuat teks persuasi perlu memperhatikan pemilihan kata, kemampuan mengolah emosi, dan

data/bukti.

• Pemilihan kata: kata-kata yang digunakan untuk menyusun paragraf dalam teks persuasi haruslah menarik.
Kalimat yang disusun dengan menarik akan lebih meninggalkan kesan yang baik untuk pembacanya.
6. Teks Argumentasi

• Teks argumentasi adalah karya tulis berupa pengembangan paragraf yang


bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca agar memiliki
pemikiran yang sama dengan penulis. Penulisan teks argumentasi dapat
berupa ide, gagasan, pendapat dengan disertai analogi, contoh, penjelasan
argumen yang kuat sehingga membuat pembaca terpengaruh dengan isi
yang ada dalam bacaan.

Anda mungkin juga menyukai