Dosen Pengampu :
MURPARSAULIAN, MA
Disusun Oleh :
i
PENGGUNAAN BAHASA SARKASME DALAM MEDIA SOSIAL
Penggunaan sarkasme di media sosial memiliki efek positif dan negatif pada
interaksi online. Di satu sisi, sarkasme dapat digunakan untuk melibatkan dan
menghibur komunitas online. Ini juga bisa menjadi alat yang ampuh untuk
mengungkapkan perbedaan pendapat dan kritik terhadap masalah sosial dan
politik. Namun, sarkasme juga dapat menciptakan lingkungan online yang negatif
dan beracun. Sarkasme dapat digunakan untuk meremehkan dan menghina orang
lain, dan dapat berkontribusi pada budaya negatif dan permusuhan. Selain itu,
sarkasme dapat memengaruhi nada diskusi online dan mempersulit percakapan
yang konstruktif.
1
Penggunaan sarkasme di media sosial menimbulkan pertimbangan etis terkait
potensi kerugian yang dapat ditimbulkannya bagi individu dan kelompok.
Sarkasme dapat digunakan untuk menindas dan melecehkan orang lain, dan dapat
berkontribusi pada budaya intoleransi dan rasa tidak hormat. Pengguna media
sosial memiliki tanggung jawab untuk menjaga interaksi online yang saling
menghormati dan konstruktif, dan penggunaan sarkasme harus dipandu oleh
prinsip etika. Pedoman dan kebijakan harus diberlakukan untuk mengatur
penggunaan sarkasme di platform media sosial dan memastikan bahwa itu
digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan konstruktif.
2
Dibalik kebanyakan orang yang sering menggunaka bahasa sarkasme ada
beberapa faktor yang mempengaruhi orang tersebut, berdasarkan pengamatan
yang ada, yaitu karna kebiasaan hidup sehari hari yang sering menggunakan
bahasa bahasa sarkas, dan bisa juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa yang ditampilkan remaja di media sosial sama
dengan perilaku dan gaya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika remaja sering
membuat komentar kasar di media sosial, menunjukkan bagaimana para remaja
berkomunikasi dengan orang lain di kehidupan nyata. Gaya bahasa sarkasme ini
juga sering digunakan oleh wartawan dalam mengemas berita dalam bahasa pers,
yang tujuannya untuk menjatuhkan menggambarkan perseteruan seseorang
dengan orang lain yang berkedudukan sebagai lawannya.
Sarkasme dapat kita lihat dari salah satu contoh kasus seperti sarkasme
wargane dalam berkomentar pada akun instagram @aniesbaswedan terhambatnya
aktivitas warga jakarta, gubernur aniesbaswedan dapat banyak komentar dari
seluruh warga kota jakarta, dalam komentar itu gubernur tersebut di hujat habis
habisan dari warganet.
3
kesantunan berbahasa bagi seseorang. Salah satunya ialah media sosial instagram.
Instagram merupakan perangkat lunak untuk berbagi foto sekaligus video yang
tengah populer dikalangan masyarakat. Melalui instagram seseorang dapat
mengunggah foto maupun video yang dibagikan kepada pengikutnya. Kemudian
warganet dapat memberikan pendapat tentang unggahan tersebut melalui kolom
komentar.
Dalam KBBI warganet memiliki makna warga internet (orang yang aktif
menggunakan internet). Dikutip dari Kompas.com oleh Estu Suryowati, sebutan
warganet atau netizen sebelumnya tidak dijumpai ketika masih menggunakan
media cetak, radio, maupun televisi. Sebutan warga internet diartikan sebagai
warganet atau netizen karena istilah tersebut merupakan gabungan suku kata yang
kemudian ditulis serta dilafalkan dengan sebagaimana mestinya tanpa tambahan
apa pun tau biasa disebut dengan akronim dari internet dan citizen (warga).