Anda di halaman 1dari 18

Makalah Bahasa Indonesia

“Penggunaan Bahasa Indonesia di Media


Sosial”
Kelompok 6

Ellya Noor Fathni (P07131219010)


Hermawati (P07131219016)
Rizki Amelia Sari (P07131219038)
Yunisari Puteri Nesa (P07131219048)
A B
Landasan Teori Penggunaan Bahasa
Indonesia di Media Sosial

C D
Dampak Positif Media Sosial Dampak Negatif Media Sosial
Bagi Penggunaan Bahasa Bagi Penggunaan Bahasa
Indonesia Indonesia
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bahasa
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh
bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam
arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.

Menurut Pateda (1987:4) bahasa merupakan saluran untuk


menyampaikan semua yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang
kepada orang lain. Bahasa juga memungkinkan manusia dapat bekerja
sama dengan orang lain dalam masyarakat.
2. Pengertian Bahasa Indoneia
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di
Negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga. Bahasa
Indonesia baku adalah ragam bahasa yang diakui sebagian warga pemakainya
sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dan
penggunaannya (Halim dikutip oleh Faisal).

Dengan kata lain, bahasa baku bersifat terbuka untuk menerima


perubahan yang bersistem di bidang kosakata dan peristilahan dan untuk
perkembangan ragam dan gaya di bidang kalimat dan makna (Waridah,
2017).
3. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan
komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara user satu dengan user lain, serta
mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus
menggunakan jaringan internet. Tujuan dari adanya social media sendiri
adalah sebagai sarana komunikasi untuk menghubungkan antar pengguna
dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

Agar pengguna media sosial (medsos) lebih mudah dan cepat, dibutuhkan
koneksi internet yang stabil dan cepat. Anda tidak perlu lagi menghubungi
orang lain melalui kabel telepon atau alat komunikasi tradisional. Cukup
dengan mengakses media sosial, anda dapat terhubung dengan banyak orang,
membuat forum, diskusi bersama, mengunggah aktivitas keseharian anda, dan
lain sebagainya.
B. Penggunaan Bahasa
Indonesia di Media Sosial
Pada umumnya, bahasa yang digunakan dalam
media sosial berupa bahasa tidak baku. Masyarakat
pengguna media sosial lebih menggunakan bahasa tidak
baku dibandingkan dengan bahasa Indonesia baku. Bagi
pengguna media sosial atau disebut dengan warganet,
penggunaan bahasa tersebut mungkin saja untuk
memudahkan komunikasi dan terkesan lebih santai.
Bahasa yang digunakan dalam facebook, instagram,
whatsapp, dan twitter merupakan bahasa Indonesia yang
dicampur dengan bahasa Inggris atau bahasa asing
lainnya, bahasa gaul yang disingkat-singkat, dan bahasa
daerah. Tentu saja, maraknya penggunaan bahasa dalam
media sosial saat ini menjadi sebuah ancaman secara tidak
langsung bagi penggunaan bahasa Indonesia.
Lanjutannya......
Pelaku dan penikmat media sosial ketika sedang berkomunikasi tulis sering melakukan kegiatan :
a. Menyingkat
Terlalu panjangnya tulisan dan untuk membuatnya agar lebih mudah dan enak dibaca oleh pengguna lain, pengguna
media sosial biasa menyingkat tulisan mereka. Contoh nya yaitu : w atau gw yang artinya gue yang berarti aku , u
atau km yang artinya you atau kamu, mls yang artinya malas, gk yang artinya enggak, dan lain-lain.

b. Adanya sisipan bahasa Inggris


Banyak pengguna media sosial dalam postingan statusnya menggunakan sisipan bahasa inggris.
Contoh:
• Oh, Kamu Sweet banget sihh.
• Guys, holiday yukkk !!!
Lanjutannya......
c. Pengguna media sosial tidak pernah lupa menambahkan bentuk-bentuk emot icon. Selain lucu bentuk-bentuk
tersebut dapat mengekspresikan tulisan mereka sehingga terlihat lebih hidup.

d. Memunculkan Istilah Baru dalam Media Sosial


Seringnya melakukan komunikasi tulis pengguna media sosial pun terkadang membentuk kosakata-kosakata baru
untuk melancarkan komunikasi mereka.
Contoh :
• OOT atau out of the topic yang artinya keluar dari topik bahasan atau tidak nyambung, mager yang artinya
males gerak, gabut yang artinya bosan, dan lain-lain.
C. Dampak Positif Media Sosial
Bagi Penggunaan Bahasa
Indonesia
Dengan adanya teknologi sekarang ini perkembangan
bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang cukup besar.
Hal tersebut karena adanya perkembangan teknologi yang
kian hari kian canggih sehingga menimbulkan akulturasi dan
pengaruh terhadap perkembangan kosa-kata bahasa
Indonesia. Dengan adanya teknologi, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa media masa cetak dan elektronik,
baik visual atau audio harus memakai bahasa Indonesia.
Seperti memberikan informasi melalui media internet
ataupun televisi dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal ini tentu berdampak positif bagi perkembangan
bahasa Indonesia. Sehingga media massa menjadi tumpuan
kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik
dan benar.
D. Dampak Negatif Media
Sosial Bagi Penggunaan
Bahasa Indonesia
1. Menyebarkan bahasa gaul sehingga menjadi santapan
sehari-hari dan menjadi hal yang lumrah bila
menggunaakan bahasa gaul. Hal ini menyebabkan turunya
derajat bahasa Indonesia, juga membuat anak-anak
pengguna media sosial yang masih di bawah umur tidak
dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam situasi formal.

2. Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa inggris yang


membuat bahasa Indonesia semakin terpinggirkan karena
masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa inggris.

3. Penggunaan bahasa Indonesia yang menyimpang dari


kaidah. Yaitu dapat dilihat dari penggunaan singkatan-
singkatan.
Kesimpulan
Kemudahan berekspresi dan berkreasi membuat masyarakat sangat menggemari media sosial.
Dengan adanya media sosial dapat memberi peluang kepada Bahasa Indonesia untuk semakin
menegaskan posisinya sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Setiap pemakai Bahasa
Indonesia menjadi lebih hati-hati terhadap perkembangan varian bahasa yang berkembang di
masyarakat. Kita menjadi semakin peduli terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah
munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial. Salah satu dampak negatifnya
adalah menyebarkan bahasa gaul sehingga menjadi santapan sehari-hari dan menjadi hal yang
lumrah bila menggunaakan bahasa gaul. Hal ini menyebabkan turunya derajat bahasa Indonesia,
juga membuat anak-anak pengguna media sosial yang masih di bawah umur tidak dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam situasi formal .
Saran
Penyimpangan-penyimpangan bahasa yang terjadi di dunia maya melalui
media sosial sangat sulit untuk diatasi. Selain karena akan membendung
kekreativitasan masyarakat pengguna, mempersempit kebebasan mengemukakan
pendapat, juga dapat memberi batasan komunikasi terhadap penggunanya.
Oleh karena itu penulis memberi saran bahwa bahasa-bahasa yang kita
dapatkan melalui media sosial sebaiknya hanya digunakan di situasi-situasi informal
saja, sedangkan dalam situasi formal gunakanlah bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah tata bahasa baku Indonesia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai