Anda di halaman 1dari 27

PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI
MENYUNTING AUDIO
& ATAU VIDEO
J.591.200.008.01
Menyunting Audio dan atau Video
UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : J.591.200.008.01

JUDUL UNIT :
Menyunting Audio dan atau Video

DESKRIPSI UNIT :
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyunting audio dan atau video sesuai tuntutan
naskah
UNIT KOMPETENSI

CAPAIAN UNIT
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA CAPAIAN POKOK PEMBAHASAN
KOMPETENSI
1. Menerapkan Dapat melakukan 1. Mampu melakukan 1. Editorial thinking
kaidah/pedoman seluruh tahapan dalam proses Offline editing
editing proses editing video dengan menerapkan 1. Prinsip kontinuitas
dengan menerapkan kaidah/ pedoman gambar dan suara.
kaidah/pedoman editing.
editing. 1. Jenis shot /
komposisi gambar.
2. Melakukan editing
1. Efek gambar dan
suara
1. Mampu melakukan
proses Online editing. 1. Colour Grading

.
Asesmen
EDITING

Menggabungkan beberapa hasil


pengambilan gambar dan suara
dengan urutan – urutan yang benar
sesuai dengan naskah / script, dan
juga menurut panjang dan irama
tertentu yang tepat dengan keadaan
ceritera atau irama musik

EDITOR: ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK


UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO
Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan
untuk membuat Continuity Editing

 Motivasi
Sebuah shot harus memiliki motivasi
yang akan memberi alasan editor untuk
memotong dan menyambungkan ke
shot berikutnya
 Informasi
Sebuah shot harus menggambarkan
informasi yang ingin disampaikan
kepada penonton
Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan
untuk membuat Continuity Editing

 Komposisi.

Perhatikan komposisi gambar agar


gambar dapat berbicara dengan
sendirinya. Ada empat bagian yang
perlu diperhatikan:
• Framing (pembingkaian gambar)
• Illusion of depth (kedalaman dimensi
gambar)
• Subject or object (subjek atau objek gambar)
• Colour (warna).
Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan
untuk membuat Continuity Editing

 Sound
Faktor suara sangat mempengaruhi makna
gambar misalnya sebuah shot jalan raya.
Mungkin tidak dapat memberikan gambaran
jalan begitu padat, macet, polusi, bising dll
tetapi dapat dipertegas suasana dengan
suara klakson mobil, sempritan polisi,
derungan mesin mobil dll
 Camera angle.
Sudut pengambilan gambar akan
memberikan kekuatan sebuah shot
Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan
untuk membuat Continuity Editing

 Continuity.
Bisa disebut sebagai kontinuitas dari
sambungan shot-shot yang dapat melengkapi
isi cerita maupun karya visual. Potongan
gambar harus disiapkan sesuai dengan
kontinuitas yang diinginkan.
Ada lima faktor kontinuitas yang harus
diperhatikan
 Contents continuity
 Movement continuity
 Position continuity
 Sound continuity
 Dialoque continuity
TAHAP – TAHAP EDITING
1. Preview Screening

Pada tahap ini editor telah menerima


keseluruhan bahan mentah / materi
shooting yang kemudian ditonton
bersama dengan rekan satu tim.
Dan hal ini juga dimaksudkan agar
seorang editor mengenali semua bahan
baku yang didapat dari hasil kerja satu
tim di dalam proses produksi.
TAHAP – TAHAP EDITING
2. Capture

Di tahap ini editor melakukan


pemindahan gambar atau transfer video
hasil rekaman dari kamera ke dalam
komputer sehingga menjadi bentuk
digital dengan format video AVI
720x576 pixels, untuk masuk ke dalam
tahap proses penyuntingan gambar atau
editing.
TAHAP – TAHAP EDITING
3. Logging
Dalam tahap ini seorang editor melihat
catatan atau menyesuaikan shot-shot
berdasarkan laporan time code agar
nantinya juga dapat memudahkan seorang
editor untuk memilah dan memilih shot-
shot yang menurut laporan time code baik
dan sesuai dengan kebutuhan skenario.
Walaupun tidak menutup kemungkinan
shot-shot yang menurut laporan time code
kurang baik juga akan digunakan
nantinya.
TAHAP – TAHAP EDITING
4. Assembling

Pada tahap ini, editor mulai menyusun


dan menyambung setiap shot
berdasarkan urutan scene pada
skenario. Tapi penyambungan yang
dilakukan masih sangat kasar dan
masih menggunakan durasi yang
sebenarnya (menurut laporan time
code).
*ATAU MASIH KASAR DAN BELUM ADA TRANSISI
TAHAP – TAHAP EDITING
5. Rough Cut

Editor memotong dn membung


adegan-adegan yang tidak dipakai
dan merangkumnya menjadi satu alur
cerita. Lalu memilih shot-shot yang
dianggap sudah mewakili skenario.
Editor melakukan penyusunan
pertama berdasarkan inti cerita yang
ingin dicapai. Dalam tahap ini editor
banyak melakukan diskusi terutama
dengan sutradara.
TAHAP – TAHAP EDITING
6. Fine Cut & Triming

Pada tahap ini editor mulai melakukan


pemotongan dan penghalusan gambar
yang sudah tersusun baik. Editor
kemudian merapikan setiap potongan
antar shot yang masih kurang baik atau
mengganggu. Dalam tahap ini editor juga
memberikan efek-efek atau transisi
sebagai penyambungan/ perpindahan shot
dan scene. Tujuan dari tahap ini adalah
agar alur cerita tersusun baik dengan
insert shot yang tepat.
JENIS-JENIS TRANSISI
1. CUTTING
Yaitu dengan memotong gambar – gambar yang
diperlukan sesuai dengan waktu atau kebutuhan,
kemudian disambung atau digabung begitu saja.
Sehingga terjalin gabungan darri berbagai potongan
gambar.
2. CROSS FADE
Suatu bentuk video dimana satu atau beberapa
sumber video pelan – pelan hilang (fade out), dan
pada saat bersamaan secara pelan – pelan
dimunculkan gambar baru (fade in)
JENIS-JENIS TRANSISI
3. DISSOLVE (MIX)
Pergantian dua buah gambar secara bersamaan
gambar pertama atau sebelumnya pelan – pelan
meredup dan menghilang kemudian secara
bersamaan dan menumpuk, gambar berikutnya
muncul dari redup kemudian menjadi jelas.
Atau sering disebut dengan pergantian
gambar secara Mix.
4. WIPE
Perpindahan gambar dimana gambar kedua
muncul dengan memindahkan gambar
kedua.
JENIS-JENIS TRANSISI
5. IRIS
Yaitu bentuk perpindahan gambar dimana gambar
kedua muncul dari gambar pertama dengan
bentukan dari berbagai bidang atau kurva. Seperti;
kotak, lingkaran, segitiga, bintang, dsb

6. PAGE PEEL
Yaitu perpindahan gambar di mana bentuk
perpidahannya dari gambar pertama ke gambar
kedua dengan cara menggulung atau roll. Seperti ;
center, turn, roll away, dsb
Macam-macam Tipe Shots
 ELS (Extreme Long Shot)
Tipe shot yang digunakan untuk
menunjukkan sebuah lingkungan dimana
subyek film berada

 Very Long Shot (VLS) Very Long


Shot
Tipe shot sangat luas, namun secara visual
lebih sempit jika dibandingkan dengan tipe
Extreme long shot
Macam-macam Tipe Shots
 Long Shot
Subjek sudah dapat diidentifikasikan dengan
jelas karena telah memenuhi frame gambar
meski terdapat jarak diatas kepala dan
dibawah kaki
 Medium Shot (MS)
merupakan shot yang menunjukkan
beberapa bagian dari subjek secara lebih
rinci, pada subyek manusia tipe shot
ini akan menampilkan sebatas pinggang
sampai atas kepala.
Macam-macam Tipe Shots
 Medium Close Up (MCU)
Jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek
agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas
dada hingga kepala
 Close Up (CU).
Tipe shot ini biasanya mengambil subyek
manusia hanya bagian kepala saja.
Shot Close Up sering digunakan untuk
menekankan keadaan emosional subyek.
Close up juga berguna untuk menampilkan
detail dari sebuah obyek.
Macam-macam Tipe Shots
 Big Close Up (BCU)
Tipe shot untuk menampilkan lebih detail
wajah subyek. Ukuran shotnya mulai dari
dagu sampai kening.

 Extreme Close Up (XCU)


Tipe shot untuk menampilkan detail obyek,
misalnya mata, hidung, atau telinga.
DUA MACAM EDITING
1. LINEAR EDITING
Proses pasca produksi yang masih
menggunakan banyak peralatan editing
profesional, player, recorder, monitor, ECU
(editing control unit)

Ada 2 system kerja editing:


- OFFLINE EDITING
- ONLINE EDITING
2. Non Linear Editing
Proses pasca produksi yang telah
menggunakan seperangkat alat digital
sebagai alat perekam, pemotong sekaligus
untuk menggabuungkan audio video hingga
hasil akhir. Seperti Komputer Editing.
Sistem Kerja Editing
 OFFLINE EDITING
Pengerjaan editing secara sekunder atau
editing yang dilakukan untuk memperoleh hasil
yang masih kasar (Rough cut). Menyusun
gambar yang dipakai dan membuang yang salah.
Cara ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan workpoint atau hasil duplikat
dari bahan – bahan siaran yang asli dan
khusus digunakan untuk editing.
Sistem Kerja Editing
 ONLINE EDITING
Kegiatan pasca produksi yang melalui tahapan
editing (pemotongan + penyambungan) kemudian
dilanjutkan tahap mixing / langsung melalui
proses pasca produksi.
Sistem ini dilakukan dengan cara langsung
mencari edit point pada pita original / Assamble,
oleh karena itu pemakaian editing dan mixing
akan lama prosesnya dan bertumpu pada
seluruh peralatan profesional broadcast.
Colour Grading

Setiap gambar yang telah selesai di edit


perlu dikoreksi warnanya agar didapat
persamaan warna, karena bukan tidak
mungkin pada saat produksi berlangsung
ada kendala pencahayaan yang akhirnya
mempengaruhi warna dalam gambar. Yaitu
dengan cara memakai video efect, seperti
image control, color balance, color
corection atau memakai software terpisah
seperti Adobe After Effect dan Magic Bullet
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai