Disusun Oleh :
Nama : Fernanda Alrasyid
NIM : 018171441187
Kelas : Matekstosi 4C
Hari : Senin
Tanggal : 29 Juni 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan
Praktik Pengenalan Peralatan Studio Radio dan TV dengan lancar dan baik. Dalam
rangka pembelajaran dan sebagai salah satu mata kuliah penting dalam Sekolah
Multimedia “MMTC” Yogyakarta, yaitu mata kuliah Praktik Pengenalan Peralatan
Studio Radio dan TV. Walaupun ditengah Pandemi Covid-19 para mahasiswa harus
tetap melakukan kegiatan praktik walaupun secara daring. Mata kuliah ini sangat
penting untuk mahasiswa dan mahasiswi nya, terutama untuk program studi
Matekstosi Semester 4. Laporan ini bertujuan sebagai bukti partisipasi saya dalam
kegiatan praktik tersebut dan sebagai sarana saya untuk menyampaikan apa yang
telah saya pelajarai selama satu semester ini.
Pada kesempatan ini, saya selaku penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada semua Dosen Pembimbing khususnya, serta pihak-pihak lainnya yang telah
membantu saya dalam proses kegiatan proses praktik selama satu semester ini,
sehingga saya bisa mengenal dan lebih memahami tentang peralatan-peralatan
produksi radio dan televisi.
Dalam hal ini saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
laporan pertanggungjawaban ini. Dengan begitu, saya selaku penulis menyadari
bahwa laporan yang saya buat ini masih memiliki banyak kekurangan dan salah kata.
Oleh karena itu, saya selaku penulis memohon maaf sebesar-besarnya.
Akhir kata, semoga laporan yang telah saya buat ini dapat berkenan bagi para
penguji dan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Fernanda Alrasyid
NIM. 018171441187
ii
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………....i
KATA PENGANTAR………………………………………………………..…..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..…iii
BAB I PRAKTIK FAMILIARISASI ALAT…………………………………..1
1.1 Kamera Studio…...…………………………………………………....1
1.2 Audio Mixer Radio……………..…………………………………..…4
1.3 Jaringan Audio Radio……………….……………………………..….7
1.4 Pengukuran…………………………………………………….……...9
1.5 Audio Mixer TV…………………………………………………...…11
1.6 Video Mixer………………………………………………………….14
1.7 Lighting…………….……………………………………………...…16
1.8 Sesi Diskusi…………………………………………………………..23
1.9 Editing Audio………………………………………………………...25
BAB II ANALISA PROGRAM ACARA……………………………………...28
2.1 Program Acara……………………………….……………………….28
2.2 Laporan Job Description.…….……………………………………….28
BAB III Konsep Music Video ……………………………………………….....32
3.1 Konsep……………………………………………………………......32
BAB IV Penutup……………………………………………………………...…33
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………...33
4.2 Saran………………………………………………………………….34
iii
BAB I
FAMILIARISASI ALAT
1
Kamera yang digunakan pada studio 1 adalah Sony BVP-E 10 WSP CAS70P
dan menggunakan lensa Fujinon Aspheric & IF EFP/ENG Zoom Lens. Ketika kita
menggunakan lensa tersebut dapat mengurangi shaking disaat kita handheld dan
pergerakan track in/out.
View finder pada kamera studio berwarna hitam putih karena sudah peralatan
tua, tetapi kelebihannya bisa memudahkan mata mencari fokus dan mata tidak cepat
lelah.
Gambar kotak biru diatas menunjukan extender. Yang gunanya bila
membutuhkan zoom yang maksimal sekali dari lensa yang digunakan sudah
maksimal zoomnya. Tapi jika menggunakan extender, iris akan lebih tertutup dan
akan membuat gambar menjadi sedikit gelap. Kalau kotak merah adalah backfocus.
Kami pun diajarkan cara troubleshooting jika backfocus bermsalah.
Pengoperasian RCP untuk mengganti bukaan iris, shutter speed, white balance, dll.
Operator RCP harus mengatur white balance setelah crew lighting selesai setting
lighting untuk set sehingga tidak berubah. Cara pengkalibrasian White balance
menggunakan Vectorscope dan waveform untuk acuan apakah sudah benar atau
belum.
Waveform Vectorscope
Jika ingin menjadi seorang kameraman harus bisa menjaga kamera untuk
tetap steady walaupun tidak menggunakan tripod atau pedestal. Dan tidak boleh ada
gerakan tambahan yang tidak diperlukan, seperti shaking. Biasanya dapat dilatih
dengan memasang kuda-kuda, agar badan tetap stabil dan tidak bergerak. Kalau
untuk pernafasan, ada baiknya jika dibiasakan olahraga renang. Agar nafas bisa
panjang, dan bisa tahan nafas untuk waktu yang lama. Tahan nafas termasuk teknik
untuk membuat badan tetap stabil dan tidak goyang.
1.2 Audio Mixer Radio
Audio mixer studio satu berbeda dengan studio radio dua. Audio mixer radio
studio satu menggunakan audio mixer digital, sedangkan studio radio dua masih
menggunakan analog.
Untuk SOP mixer digital masih sama seperti mixer analog, yang berbeda
Cuma di menunya. Mixer digital yang diproses signalnya adalah signal digital berupa
data.
Sample rate adalah jumlah dimana sample audio diambil. Bit depth adalah bit
jumlah dimana data disimpan. Standard sample rate adalah 48000Hz (48 KHz) kalua
bit dept adalah 16bit (untuk HD). Untuk 2K/4K minimal 48KHz dan 24bit.
Audio mixer yang digunakan adalah SONY DMX R100
SOP :
1. Setting gain.
2. Balancing level suara menggunakan fader
3. Proses equalize menggunakan equalizer
4. Dynamic processing meggunakan compressor dan gate (expander).
5. Adding Effect ( tergantung audio mixer, apakah disertakan menu audio effect
atau tidak jika tidak maka menggunakan fasilitas auxiliary untuk menginstal
audio effect).
Pages atau bisa disebut halaman. Ini berkaitan dengan penggunakan folder, fader 1-
24 berada di page 1, fader 25-48 berada di page 2, jadi 1 fader mengontrol 2 output
suara tergantung dari page yang kita pilih.
Dynamic processing adalah mengatur perbedaan level yang terendah dan yang
tertinggi agar selisihnya tidak jauh , sehingga suara yang dihasilkan stabil.
ACCESS : untuk masuk ke equalizer mka harus mengakses menu equalizer melalui
tombol access. Maka tampilan layar sentuh akan akan menunjukkan settingan
compressor , eq & auxilliary.
Cara memberikan effect vocal :
1. Aktifkan auilliary.
2. Misal aux 1 sudah diaktifkan maka otomatis fader akan berubah menjadi fader aux
1.
3. Lalu melalui audio patching 1 kita kirim ke audio effect yang akan dipakai.
4. Output dari audio effect dikirim ke channel mixer melalui audio patching.
-
STUDIO 1
PC MCR TX
STUDIO 2
-
STUDIO 1
MCR TX
STUDIO 2
Jika ingin menambah studio dari luar di up stream dan di down stream pada
program continuity (PC) yang berfungsi mengatur lalu lintas siaran dan outputnya
dikirim ke master control (MCR), setelah itu outputnya MCR dikirim ke pemancar.
Perbadaan Ketika tidak menggunakan program continutity (PC) yaitu jika
menggunakan studio PC maka dapat membantu , contoh pengiriman sinyal menurun
atau loses, pada pc dapat memonitor hasil dari studio1 / studio 2 dan dapat
dikomunikan kepada operator audio di studio.
Di dalam Sub-Control Studio 1 TV audio mixer yang digunakan yaitu Sony DMX
R100. Merupakan mixer digital dengan jumlah channel sebanyak 48 yang terbagi
dalam 2 layer fader serta 2 jenis bus / jalur input yaitu 24 jalur audio analog serta 24
jalur audio digital.
VTR Video
DVJ102
Mixer
Dengan jalur tersebut, maka VTR sebagai output dan video mixer sebagai
input. Cara membacanya patching pada blok diagram sabagai contoh DVJ102 adalah
patching pada baris pertama dan kolom kedua. Bagian output berada di atas
sedangkan input berada di bawah. Dalam menggunakan patching harus
memperhatikan blog diagram agar tidak ada jalur yang terganggu. Blok diagram
merupakan acuan untuk jalur pada tiap alat di studio dan subcontrol.
1.7 Lighting Studio
SOP Menyalakan Dimmer Rack Studio TV 1 :
1. Nyalakan Main Power
2. Nyalakan Control, dan tunggu beberapa saat
3. Nyalakan Working, Non.dim 1, dan Non.dim 2
Lalu jika kita sudah menentukan lampu yang akan kita gunakan. Kita
harus melihat peta lampu studio tv 1.
Setelah kita melihat peta lampu dan telah mengetahui nomor lampu
yang kita gunakan, langkah selanjutnya adalah :
1. Nyalakan mixer dengan cara menekan tombol main power
b. Lalu pilih F
c. Pilih Fader Number dengan cara menekan
tombol F lalu tekan nomer 1, setelah itu tekan
Load dan tekan nomor lampu yang ada di
peta (nomor 22), lalu tekan Dim Set yang
berwarna hijau.
3
1
2 4
1. VB Audio Network
1. Network Bonding
2. LiveU
LiveU memungkinkan untuk melakukan proses streaming lebih
Untuk suara vokal, yang pertama saya menggunakan effect Graphic Equalizer
(10 bands).
26
Lalu saya menggunakan effect amplify +6dB Boost
Lalu saya menggunakan effect Single Band Compressor dengan Preset Vocal
Leveler
27
Dan Effect yang terakhir saya bereksperimen dengan menggunakan effect
reverb dengan settingan saya sendiri. Setelah selesai editing, saya
mengeksport hasil editing dengan format .mp3.
28
BAB II
ANALISA PROGRAM ACARA
2.1 Program Acara
- Mata Najwa, Episode : Kita Bisa Apa?
29
30
2. Blokdiagram
3. Analisa
Untuk acara Mata Najwa menggunakan mic clip on
31
Untuk floor monitor berjumlah 2 buah, floor monitor mengcover suara di area
stage.
Untuk spekaer FOH meng cover di area penonton menggunakan jenis Array
line Speaker dan tengahnya menggunakan floor center speaker untuk
mengcover area depan bawah, sedangkan untuk line array speaker mengcover
area penonton atas belakang.
32
BAB III
KONSEP MUSIC VIDEO
3.1 Konsep
1. Judul Lagu : Menghitung Hari 2 - Anda
2. Vocal : Fernanda Al Rasyid, M. Andika Al Ghifari
3. Editor Audio : Sidiq Ridwan Rahmad H.
4. Editor Video : Abdurrahman Al Tsaani, Fredy Andiyanto
5. Talent Video Klip : - Lia April
- Alfandi Ramadhan
- Puteri Choirunnisa
- Amira Azizah
- Pradhika Janu
- Ova Ezha
- Hashandy Prastya
- Vernanda Putra
- Allamsyah Yusuf
6. Creator Cerita : Sandy Hananda B.
7. Konsep Cerita :
Ada seorang lelaki suka sama seorang perempuan, tetapi sikap perempuan sama l
aki-laki tersebut memperlihatkan setengah suka dan tidak, seolah - olah perempu
annya memberi harapan palsu. Si Lelaki tersebut merasa seperti digantung perasa
annya oleh si perempuan.
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Praktik merupakan hal yang paling penting dalam pembelajaran di
Sekolah Tinggi Multimedia “MMTC” Yogyakarta, terutama dalam jurusan
Matekstosi yang dituntut untuk dapat memahami dan mengerti segala aspek
teknik serta memanajemen hal teknis untuk keperluan produksi. Walaupun
ditengah Pandemi seperti ini kami mahasiswa matekstoi semester 4 harus
tetap melakukan Praktik Familiarisasi secara daring. Praktik yang dilakukan
setiap hari kamis ini, para mahasiswa akan semakin mengenal dan mengetahui
setiap peralatan serta mengetahui fungsi dari peralatan produksi tv maupun
radio. Pada praktik produksi, diharapkan mahasiswa dapat mengoperasikan
peralatan tersebut dan dapat mengantisipasi jika terjadinya masalah-masalah
yang terjadi dan mengetahui solusinya.
Praktik produksi juga berguna untuk melatih kerja sama dalam tim
yang menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam praktik produksi. Saya
berharap, semoga praktik produksi tv dan radio kedepannya bisa menjadi
lebih baik lagi.
Lalu tentunya juga saya berterima kasih kepada semua dosen
pembimbing, rekan-rekan, dan kelompok produksi saya yang telah
memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi saya. Akhir kata, saya
berterima kasih sebesar-besarnya dan memohon maaf bila ada kesalahan
dalam penyampaian kata pada laporan ini.
34
4.2 SARAN
Dalam kegiatan produksi sangat diperlukan perencanaan konsep yang
matang, mulai dari pembagian job desk masing-masing, dan juga membangun
kerja sama tim yang baik. Hal itu diperlukan agar tercapainya tujuan produksi
yang dapat menghasilkan hasil yang baik dan memuaskan.
Dan setiap job desk perlu mempertanggung jawabkan jobdesk nya
masing-masing. Agar tidak adanya hal yang tidak diinginkan terjadi ketika
produksi berlangsung.
35