Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

PRAKTIK PENGENALAN PERALATAN R-TV

Disusun oleh :

Nama : Nabhan Baharuddin

NIM : 020191441372

Kelas : 2 Matekstosi B

PROGRAM STUDI MATEKSTOSI

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC”


YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur atas kehadiran Allah Yang Maha Kuasa
atas Rahmat dan Hidayah-nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan
tujuan untuk memenuhui tugas mata kuliah Praktik Pengenalan R-Tv Tahun
ajaran 2020/2021.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata kategori
sempurna, oleh karena itu saya dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.

Selanjutnya dalam kesempatan ini saya tidak lupa untuk menyampaikan


ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh dosen pembimbing
yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada mahasiswa matekstosi
semester 2. Semoga laporan praktik ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Purwakarta, April 2021


Penyusun

Nabhan Baharuddin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................i

DAFTAR ISI …………………………………………………………ii

ISI LAPORAN

Pengenalan Praktik …………………………………………………… 1

Familierisasi Peralatan OBVAN TV …………………………………. 2

Familierisasi Lighting Studio 2 TV ………………………………….. 13

Familierisasi Kamera Studio 2 ………………………………………. 17

Famillierisasi Kamera ENG …………………………………………. 25

Familierisasi Editing Video …………………………………………. 31

Familierisasi Video Mixer ……………………………………………38

Familierisasi Audio Mixer Radio …………………………………… 44

Familierisasi Audio Mixer Studio 2 ………………………………….48

Presentasi Review Acara TV ………………………………………...58

Presentasi Review Drama Radio …………………………………….61

PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………. 63
B. Saran ………………………………………………………... 63

LAMPIRAN

ii
ISI LAPORAN

PENGENALAN PRAKTIK

Pembimbing : Seluruh Dosen Pembimbing

Pada pertemuan pertama praktik pengenalan R-TV ini dilaksanakan hari


rabu dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, yang dihadiri oleh
seluruh dosen pembimbing praktik serta gabungan dari kelas matekstosi a,b,c.
Pembukaan pertama diawali oleh seluruh dosen pembimbing memperkenalkan
diri kepada seluruh mahasiswa matekstosi semester 2 (Genap) dan memberitahu
metode pembelajaran praktikum R-TV yang dilakukan secara daring pada pagi
hari hingga sore melalui Google Meet. Serta diberikan waktu pada siang hari oleh
dosen pembimbing kepada ketua kelas a,b,c untuk membuat kelompok dibagi
menjadi 8 kelompok yang beranggotakan pada setiap kelompok kurang lebih 13
anggota dan pada setiap anggota yang diambil secara acak dari kelas a,b dan c.
Setelah itu, pada sore hari dosen pembimbing memperlihatkan jadwal praktik
untuk setiap kelompok kepada seluruh mahasiswa matekstosi semester 2 dan
memberitahu cara membuat laporan yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa
pada setiap pertemuan praktik pengenalan R-TV.

1
FAMILIERISASI PERALATAN OBVAN TV

Pembimbing : Lilik Jatmiko Prasetyo, S.S.T, M.Kom , Bambang Saptono

Obvan merupakan sebuah mobil unit yang dilengkapi dengan peralatan


produksi audio dan video yang dapat dipindah-pindahkan secara mobile sesuai
kebutuhan. Obvan digunakan untuk kegiatan liputan berita (News) atau produksi
program acara di luar studio. Setelah itu dosen memberitahu kalau setiap peralatan
yang ada di mobil unit (OBVAN) itu berbeda-beda tidak akan ada yang sama,
karna Obvan itu dibuat dengan kebutuhan dan sfesifikasi produksi pada setiap
stasiun televisi. Setelah memberitahu apa yang dimaksud dengan Obvan, dosen
memberitahukan sfesikasi bagian dalam dan bagian luar Obvan yang dimiliki oleh
kampus STMM kepada mahasiswa. Berikut merupakan Spesifikasi Obvan
Sekolah Tinggi Multimedia “MMTC”.

1. Spesifikasi bagian Luar Obvan atau mobile Unit kampus


a. Berat kurang lebih 6300kg.
b. Bahan bakar menggunakan solar.
c. Kapasitas tanki : 100 liter untuk mesin mobil dan mesin genset.
d. Komsumsi bahan bakar mobil untuk 5 km 1 liter solar.
e. Komsumsi bahan bakar genset selama 1 jam 4 liter solar.
f. Kapasitas pada mesin genset yaitu 10 KVA.

2
2. Spesifikasi bagian dalam Obvan atau mobile Unit kampus
a. Video Mixer : SONY DFS 700A

Video Mixer adalah alat yang digunakan untuk memilih gambar


dari beberapa sumber video yang masuk ke vision mixer untuk
selanjutnya diolah serta dipadukan hingga menjadi hasil yang utuh.
Serta pada video mixer type SONY DFS 700A ini memiliki 8 digital
input, yaitu :
1. Channel 1-3 sebagai input kamera.
2. Channel 4-5 sebagai input view-through rate (VTR) yang
terdiri dari 1 Playback dan 1 Record.
3. Channel 6-7 digunakan sebagai jalur Auxiliary.
4. Channel 8 untuk colorbar yang bersumber dari TSG

b. Audio Mixer : YAMAHA 03D

Audio Mixer adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi


memadukan (mixing), fungsi utama dari audio mixer mencampur
beberapa sumber suara atau dari banyak sumber suara menjadi satu
atau dua output suara, sehingga hasil pencampuran suara tadi menjadi

3
lebih baik untuk di dengar dan memiliki harmonisasi suara. Serta pada
audio mixer type YAMAHA 03D ini memiliki 24 input, yaitu :
1. Channel Analog 1-16 bertuliskan Mic dan Line.
2. Channel 1-8 input untuk microphone.
3. Channel 9-12 input untuk audio VTR.
4. Channel 13-16 kosong atau untuk Auciliary.
5. Channel 17-24 adalah channel digital.

Pada input channel digital yaitu channel 17-24 ditandai dengan


tuliskan AES/EBU atau singkatan dari Audio Engineering Society
(AES) dan Europan Broadcasting Union (EBU).

c. CCU (Camera Control Unit)

CCU (Camera Control Unit) merupakan alat yang digunakan untuk


mengatur fungsi pada kamera. Pengaturan tersebut diantaranya :
pencahayaan, temperature warna, kecepatan, white balance, dan warna
hue (red, green, blue).

d. Rak Peralatan Audio dan Video


Rak peralatan di dalam OB Van terdapat beberapa peralatan lain
diantaranya :
1. Pach By / patching to Audio / video digunakan sebagai jumper atau
memindahkan jalur peralatan.
2. 3 buah monitor kamera.
3. Alat ukur Waveform Monitor untuk mengetahui level signal video
dan Vestorscope untuk mengukur ketepatan warna.

4
4. Mainstation intercom atau alat komunikasi dari OB Van ketempat
produksi.
5. Seperangkat RCP CCU.
6. Processor Switcher.
7. TSG (Test Signal Generator).
8. Patching Audio/Patching to Audio.
9. Monitor Audio dan Video VTR.
10. VTR Betacam SX.
11. Audio CD Record.
12. Saklar Main Power.

Setelah membahas Obvan selanjutnya dosen memberitahu kepada


mahasiswa bagaimana supaya siaran langsung TV dari luar studio tersebut bisa
terhubungan ke station televisi serta kulalitas video dan audio dapat dilihat dan
didengar dengan nyaman oleh penonton (audien) dirumah. Sebelum membahas
bagaimana teknik dan peralatan yang biasanya digunakan pada saat siaran
langsung pada televisi dari luar studio, dosen pembimbing menjelaskan terlibih
dahulu apa yang dimaksud dengan siaran langsung.

Siaran langsung merupakan proses dalam melakukan siaran dari tempat


produksi baik studio maupun di luar studio pada waktu yang sama sehingga

5
penonton (audien) dapat menyaksikan acara secara bersamaan pada saat
produksi/kejadian berlangsung.

Sebelum melakukan siaran langsung di studio mungkin tidak aka menjadi


suatu masalah karena jalur audio dan video biasanya telah di dipersiapkan
sebelumnya. Berbeda pada saat melakukan siaran langsung di luar studio, maka
kita harus terlebih dahulu mempersiapkan peralatan serta membangun jaringan
yang akan digunakan dalam mengirimkan sinyal audio dan video dari lokasi
produksi ke stasiun televisi. Berikut adalah teknik dan peralatan yang biasanya
digunakan untuk melakukan siaran langsung televisi di luar studio.

1. Microwave Transmission
Microwave Transmission atau disebut dengan Field Pickup Unit / FPU
sebuah peralatan yang digunakan untuk mengirimkan sinyal audio dan
video secara direct dari pemancar ke penerima. Sarat Microwave
Transmission agar dapat terhubung dan digunakan dengan baik harus
tanpa adanya penghalang apapun seperti bukit, dan gunung sehingga jarak
yang bisa dicapai dengan sistem ini kisaran 30 km serta hanya bisa
digunkan dalam kota dan dekat dengan stasiun penyiaran saja.

2. Communication Satellites : Uplink dan Dwonlink


Communication Satellites untuk broadcasting diposisikan pada orbit
geosynchronous 22.300 mil di atas bumi. Di orbit ini, satelit akan bergerak
serentak dengan bumi, sehingga satelit tersebut tetap berada pada posisi
yang sama.

6
Sistem pengiriman video dan audio dengan menggunakan satelit memiliki
jarak yang lebih jauh dan tidak terbatas oleh halangan bukit, dan gunung
seperti sistem pengiriman video dan audio oleh Microwave Transmission,
selama masih dalam jangkauan satelit maka siaran dapat dilaksanakan
tanpa ada mengurangi kualitas video dan audio tersebut.
Sarat untuk dapat melakukan siaran melalui satelit selain memiliki
parabola untuk melakukan uplink dan downlink yaitu harus memiliki
transponder yang akan digunakan dengan harga swanya yang cukup
mahal. Biasanya untuk stasiun televisi mereka lebih memilih membeli
satelit sendiri daripada menyewa dengan harga yang cukup mahal. Tanpa
adanya transponder pancaran yang kita uplink tidak ada artinya karena
tidak akan pernah dikembalikan ke bumi.

3. Internet Network : Streaming


Pengiriman video dan audio dilakukan dengan menggunakan jaringan
internet, sehingga dimana ada jaringan internet yang memadai maka
proses ini dapat dilakukan, namun dengan cara ini diharuskan mempunyai
provaider yang sangat bagus serta jaringan tersebut harus stabil agar
kualitas video dan audio yang di terima oleh penonton (Audien) dapat
dilihat dan didengar dengan nyaman. Serta ada hal yang perlu disiapkan
dalam mengirimkan video dan audio dengan cara ini yaitu peralatan
encoder yang dilengkapi dengan capture card diperlukan dalam proses

7
pengiriman sinyal, serta server yang digunakan untuk titik akses sinyal
yang telah kita kirimkan, dan perlatan decoder yang digunakan untuk
menerima sinyal dari server, sehingga audio visual dapat di terima dan
disaksikan oleh masyarakat (audien).

4. Cable Distribution
Cable Distribution yaitu sistem pengiriman sinyal dilakukan dengan
menggunakan media kawat sehingga jarak hanya terbatas pada panjang
kabel yang kita gunakan.

Setelah membahas materi pertama mulai dari pengertian Obvan spesifikasi


Obvan dari luar maupun dalam hingga cara pengiriman sinyal pada saat siaran
langsung dari luar studio. Selanjutnya pembahasan untuk materi kedua
dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB membahas tentang bagaimana cara menjaga
keselamatan crew pada saat siaran langsung diluar studio yang menggunakan
mobile unit “OBVAN” dengan selamat yang sering disebut dengan SOP (Standart
Operasional Prosedur).
Sebelum membahas SOP penggunaan Obvan sekolah tinggi multimedia
“MMTC”, dosen menjelaskan terlebih dahulu kepada mahasiswa apa yang
dimaksud dengan SOP (Standart Operasional Prosedur). Standart Operasional
Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan
secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk
memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja agar dapat bekerja
dengan selamat.

8
A. SOP Penggunaan OB Van Sekolah Tinggi Multimedia “MMTC”

a. Pasang Ganjal roda / Wheel Chocks supaya kendaraan tidak bergerak.


b. Pasang stabilizing jack untuk mengurangi goncangan saat digunakan
produksi yang ada 2 di depan dan 2 dibelakang.

c. Pasang kabel ground supaya tidak ada sisa arus listrik yang dapat
menggangu dan membahayakan alat beserta crew produksi.
d. Pasang kabel power jika hendak memakai listrik dari PLN.
e. Nyalakan panel main power dilanjutkan sub/service panel di dalam
ruangan OBVAN.

9
f. Nyalakan AC dalam ruang OBVAN dan tunggu +/- 5 menit atau
tunggu hingga ruangan dingin.
g. Nyalakan peralatan audio dan video dan OBVAN.
h. OBVAN siap dioperasionalkan.

Untuk SOP setelah menggunakakn OB Van Sekolah Tinggi Multimedia


“MMTC”, Yaitu :
a. Matikan peralatan audio dan video didalam OBVAN.
b. Matikan AC dalam ruangan OBVAN.
c. Matikan panel main power dimulai dari sub/service panel dilanjutkan
ac main di dalam ruangan OBVAN.
d. Lepaskan kabel power listrik dari PLN.
e. Lepaskan kabel grounding.
f. Lepaskan stabilizing jack yang ada berada 2 di depan dan 2 di
belakang.
g. Lepaskan ganjal roda.

B. Keterangan Bagian-Bagian OB Van Sekolah Ttinggi Multimedia


“MMTC”

10
Tampak kiri :

1. External Terminal Board : Sebagai Input Output peralatan audio dan


video yang terhubung ke dalam ruangan operasional.
2. Tempat ACCU.
3. Tenda gulung.
4. Pintu untuk ruang operasional.
5. Tempat penyimpanan aksesoris mobil sekaligus bisa digunakan
sebagai tangga naik ke ruangan operasional.
6. Power Terminal Board : untuk memasang kabel power dari PLN.
7. Terminal sambungan kabel antenna : untuk jalur trunk (TRK) atau
jalur kosong audio dan video.

Tampak Belakang :
8. Tenda gulung bagian belakang.
9. Tempat penyimpanan peralatan produksi seperti kabel, lampu, tripod,
dan sebagainya.
10. Pintu mesin genset bagian belakang.

11
Tampak kanan :

11. Ventilasi Udara.


12. Tiang Antenna.
13. External AC.
14. Pintu Mesin genset bagian samping kanan.
15. Jendela Ruang Operasional.
16. Tangki Bahan Bakar.

12
FAMILIERISASI LIGHTING STUDIO 2

Pembimbing : Angki Prasetio, S.PT

Step pertama masuk studio 2 diharuskan untuk mengaktifkan Rack


Dimmer terlebih dahulu sebelum mengaktifkan mixer lighting. Berikut
adalah penjelasan SOP Rack Dimmer dan Mixer Lighting yang harus kita
patuhi dan kita tahu sebagai orang teknik khususnya lighting man.

 SOP Rack Dimmer :

1. Sebelum menggunakan Rack Dimmer kita harus terlebih dahulu


mengaktifkan main power dari off ke on.
2. Setelah itu menuju panel control untuk mengaktifkan tombolnya
menjadi on, tunggu 10-15 detik sampai kipas stabil.
3. Setelah itu kita menuju ke panel work dan rubah switch tombol off
menjadi on.
4. Setelah panel work sudah on, selanjutnya kita bisa aktifkan lighting
per chanel dari 1 – F2.

# keterangan :

Chanel 1 – F2 dibagi menjadi 2 bagian yaitu, Channel 1-28 terkoneksi


untuk lighting dan Channel F1 – F2 terkoneksi untuk wall box.

13
1 - 28
1 4
3

2
F1 – F2

 SOP Mixer Lighting :


1. Aktifkan switch panel power mixer lighting dari off ke on. (lampu
berwarna merah).
2. Selanjutnua fader Master kita naikan dari 0% sampai 100%.
3. Selector switch turunkan dari posisi line (Netral) ke DIM pada channel
yang ditentukan (sesusai channel yang ingin dinyalakan).
4. Tekan selector F sampai berwarna hijau pada channel yang ditentukan
(sesuai channel yang ingin dinyalakan).
5. Setelah itu, tinggal naikan fader channel sampai full atau sesuai dengan
kebutuhan program (sesuai channel yang ingin dinyalakan).

3
4

14
 Sistem grup pada mixer lighting
1. Kita harus tentukan terlebih dahulu banyak lighting yang dibutuhkan.
Contoh : channel lighting 1 -10 akan digunakan untuk talk show dan
channel 11 – 20 akan digunakan sebagai home band.

2. Setelah itu, tentukan kemana lighting-lighting tersebut dikelompokkan.


TALK SHOW HOME BAND
Sebagai contoh lighting untuk talkshow kita taruh di channel 1- 10 dan
homeband kita taruh di channel 11 - 20.
3. Setelahitu, kita kelompokkan Kembali channel 1- 10 dan 11 - 20. Kita
ambil contoh channel 1 - 10 kita masukan ke grup A dan channel 11 –
20 kita masukan ke grup B.
4. Setelah semua sudah dikelompokkan kita pergi ke scene change.
Karena kita memakai channel 1 - 10 pada grup A dan 11 – 20 pada
grup B maka tombol pada scene change, kita berikan jalur yang kita
inginkan. Contoh grup A dipilih pada jalur nomor 3 kemudian grup B
dipilih pada jalur nomor 2.

15
5. Setelah itu, kita ke panel control grup A dan B, karena grup A kita
masukan jalur nomor 3 , maka selector nomor 3 pada grup A kita
turunkan ke preset kemudian fader group A nomor 3 dinaikkan. Pada
group B kita masukan jalur nomor 2 maka selector nomor 2 pada grup
B kita turunkan ke preset kemudian fader grup B nomor 2 dinaikkan.
6. Setelah itu, kita tinggal sesuaikan dengan cross A & B.
7. Channel 1 – 10 aktif dijalur nomor 3 maka nomor 1 – 10 harus pada
jalur 3.

16
FAMILIERISASI KAMERA STUDIO 2
Pembimbing : Yusak Rizal, S.S.T, Arie Purnomo

kamera studio

-Teleprompter monitor digunakan remote control oleh pembawa berita untuk


mengoperasikannya. control nya di control room belakang program director. dari
kreatif mengetik apa yang akan dibacakan selanjutnya secara realtime

-Pedestal column

-Right handle ( zoom in=zoom out )

-Left handle ( fokus kamera )

ruangan studio tv

-Ruang monitor ( CCU,RCP,WFM,monitor,vectorscope ) indonesia menganut


sistem PAL. CCU mengatur tidak ada delay.

-Bumper, title, running teks di komputer chargen dimasukkan ke VTR


dimasukkan oleh teknik dan oleh switcher di mix agar bisa masuk semua
dibimbing oleh PD.

Sony DXC-D50P Sony DXC-D35P

17
Kamera terdiri dari 3 bagian penting yaitu:

1. Lensa Kamera

Lanscape ( tutup lensa ) Lanshood

Dilengkapi dengan 3 ring yaitu:

- Ring focus

untuk ring focus ini bisa digunakan manual yaitu dengan memutar ring
yang terdapat di paling depan lensa, dan bisa menggunakan remote focus
melalui stang/handle ring yang dapat di putar.

18
- Ring zoom

untuk ring zoom ini digunakan untuk mengatur focal length lensa secara
servo untuk zoom in/zoom out menggunakan handgrip atau remote, bisa
juga secara manual yaitu memutar ring yang terdapat di lensa kamera.
Dibawah handgrip di bawah lensa terdapat selector untuk memilih mode
servo/manual.

Bisa juga diatur di stang/handle yang di kanan ini, dilengkapi dengan


pengaturan speed(kecepatan)nya yaitu tombol paling atas di putar untuk
mengatur batas maksimum zoomingnya. Dan di bawahnya terdapat tombol
return untuk melihat hasil gambar yang dipilih oleh video switcher.

19
- Ring iris

untuk ring iris sendiri juga bisa diatur manual atau auto, untuk pengaturan
manual bisa dilakukan yaitu memutar ring iris yang terdapat di bagian
belakang lensa,bila pengaturan auto maka iris akan mengatur secara
otomatis. Tombol auto dan manualnya bisa dilihat di sisi kanan gambar.A
untuk auto dan M untuk manual, bila auto maka kita harus memencet
tombol yang terdapat di depan tombol auto/manual untuk auto temporary
nya bilamana tombolnya dilepas maka akan Kembali ke manual.

dan gambar di atas untuk pengaturan macro dan back focusnya. Terdapat
di lensa di belakang ring iris. Kamera ini juga memiliki filter kamera yaitu
terdapat 4 identitas pada filter kamera. 1 untuk 3200, 2 untuk 5600+1/8, 3
untuk 5600 dan 4 untuk 5600+1/64.
Jadi fungsi lensa adalah untuk memasukan cahaya ke sensor kamera.

20
2. Kamera Head

Bisa dilihat gambar di atas yang ditunjuk adalah kamera head. Di bagian head
kameranya sendiri terdapat tombol switch untuk power dan Pada bagian kamera
terdapat 3 posisi tombol switch. 2 untuk power kamera (on/off) dan 1 untuk
VTR.

Di depan tombol switch terdapat audio level, pengaturan shutter dan pengaturan
white and black balance.

Bagian sisi lain kamera

- Gain yang memiliki 3 opsi yaitu low, medium, high.

- Output kamera antara bars berupa color bar dan cam berupa
tangkapan lensa kamera

21
- White balance selector white balance /preset atau manual A atau
manual B berfungsi untuk switch balance.

- Tombol menu untuk mengubah konfigurasi dari kamera.

3. Kamera Adaptor

Fungsi dari kamera adaptor sendiri yaitu untuk menghubungkan head kamera
dengan CCU melalui kabel multi wire yang di colokkan, kamera studio
dihubungkan ke CCu menggunakan multi wire yang memiliki konektor dengan
jumlah 26 pin. disambungkan ke kamera adaptor dengan cara tanda merah pada
adaptor kamera dan merah pada konektor dipaskan / disejajarkan lalu diputar
searah jarum jam untuk mengencangkan pengunci dan untuk melepas putar
berlawanan jarum jam.

22
Tripod

Kamera juga mempunyai penyangga yaitu tripod. Tripod ini bisa diatur tinggi
rendahnya, berputar, sesuai set. Tripod ini dilengkapi dengan dolli, fungsinya
untuk memudahkan kameraman untuk berpindah/geser. Roda dollinya bisa di lock
sperti gambar di atas agar posisi tetap tidak kemana-mana. Di atas tripod ada
seperti panning untuk memutar sudut kamera berapa derajat, diputar ke kiri untuk
mengendorkan dan diputar ke kanan untuk mengunci agar kamera tidak kemana-
mana. Di atasnya lagi ada till up till down untuk menganggukkan kamera ke
atas/ke bawah, biasanya penguncinya diputar ke belakang untuk mengendorkan
biasanya untuk operasional dan untuk mengunci diputar kembali ke depan agar
kamera tetap stay.

SOP MENGHIDUPKAN KAMERA STUDIO 2 :

1.Instalasikan/Pasangkan Kabel multiwire ke kamera adptor

2.Jika ada sisa kabel,Kabel digulung seperti angka 8

3.Nyalakan Listrik Panel box

23
- Tekan master OFF ke ON
- Switch ke on setiap (sub)Rak video 1,2,3 dan console sesuai yg dipakai
seperti monitor

4.Nyalakan setiap rak ke ON

5.Nyalakan Power ON CCU 1,2,3 

6.Tekan power ON pada Kamera

7. Cek di RCP, pastikan panel aktif menyala.

8. fungsi2 kamera bisa diatur dari rcp remote control.

9. handle pada rcp berguna untuk mengatur iris, yang dibawahnya berguna untuk
mengatur black level.

10. Cek di monitor, apakah gambar sudah sama dari setiap monitor.

Bisa dilihat RCP tersebut untuk mengontrol kamera unit dari kamera 1-3, disitu
ada handle untuk mengatur iris dan black lavel. Ada juga panel2 lain yang bisa
dioperasikan.

24
FAMILIERISASI KAMERA ENG
Pembimbing : Fajar Indra B, S.S.T

Dimulai dengan menjelaskan jenis-jenis tripod yang biasa digunakan pada


praktik seperti tripod merk velbon seri ph-268R dan tripod libec.

Gambar tripod diatas adalah jenis tripod merk velbon seri ph-268R. jenis
tripod ini agak ribet pada saat mengsetting waterpass tetapi mempunyai
keunggulan yaitu kaki-kakinya sangat kuat dibandingan tripod vilbec serta jenis
tripod ini mempunyai pedestal (seperti leher tripod yang dapat di perpanjang).

Warna hijau pada gambar diatas disebut dengan waterpass dimana


kegunaaan waterpass pada tripod adalah untuk mengatur kaki-kaki pada tripod
seimbang agar komposisi kamera yang kita gunakan menjadi lurus dan tidak
miring.

25
Gambar tripod diatas adalah jenis tripod merk libec. jenis tripod ini sangat
mudah digunakan pada saat mengatur waterpass disbanding jenis tripod velbon
tetapi mempunyai kekurangan yaitu kaki-kaki yang dimiliki tripod libec ini tidak
sekuat tripod merk velbon seri ph-268R.

Pada gambar diatas disebut dengan waterpass dimana kegunaaan


waterpass pada tripod adalah untuk mengatur kaki-kaki pada tripod seimbang agar
komposisi kamera yang kita gunakan menjadi lurus dan tidak miring. Untuk

26
mengatur waterpass pada tripod libec dengan cara memutar ring yang berada
dibawah leher tripod.

Pada gambar diatas merupakan gambar sisi depan dan belakang monitor
merk sony analog 9 inchi, serta dibagian belakang terdapat 2 line yaitu line A dan
line B input output dengan konektor BNC dan untuk menghubungkan dari kamera
ke monitor menggunakan kabel coaxial.

Pada gambar diatas merupakan gambar dari kamera ENG sony MC 1500.
Serta kelengkapan yang harus terpenuhi pada saat kita menggunakan kamera

27
tersebut terdiri dari adaptor untuk charging, kabel jack RCA, baterai 2 unit dan
kabel data.

Gambar diatas adalah mic eksternal yang dipakai di kamera sony MC


1500 dengan jenis condenser.

Gambar diatas adalah gambar dari sisi atas body kamera sony MC 1500
dan terdapat untuk melakukan zoom out dan zoom in serta di lensa kamera
terdapat 1 ring untuk mengatur focus atau bisa diganti fungsinya menjadi
mengatur iris/diafragma tetapi harus dirubah terlebih dahulu.

28
Gambar diatas adalah gambar dari samping kiri body kamera sony MC
1500 dan terdapat beberapa tombol seperti tombol auto, manual, tombol mode
(memilih mode foto atau video), tombol playback untuk melihat hasil yang sudah
direcord.

Gambar diatas adalah gambar dari samping kanan body kamera sony MC
1500 dan terdapat beberapa bagian untuk menghubungkan kabel jack RCA
analog dan ada output HDMI.

monitor pada kamera untuk melihat hasil gambar yang dihasilkan. Selain itu kita
bisa melihat pengaturan mode ataupun settingan yang ingin kita seting.(gambar

29
monitor dengan setingan). Tampilan Rec mode dimana kita bisa memilih kualitas
rekaman yang ingin kita gunakan. ada HD FX, HD HQ, HD FH, HD LP (semakin
bagus resolusi nya, semakin boros memori nya)(gambar monitor yang ada macam
macam resolusi).

Gambar diatas adalah tampilan dari settingan untuk mengatur white


balance di kamera sony MC 1500. Dikamera sony MC 1500 ini mempunyai 4
mode yang bisa kita pakai yaitu ada Auto, Outdoor, Indoor, dan One Push.

Pada gambar tersebut merupakan opsi pemilihan penyimpanan yang ingin


digunakan, yaitu memory internal atau external.

30
FAMILIERISASI EDITING VIDEO

Pembimbing : Kren Syena S.S.T

Pada pertemuan kali ini dosen pembimbing menjelaskan materi tentang


mini divi, proses capture menggunakan adobe premiere pro, dan proses export
video.

MINI DV

Mini Divi adalah bentuk pertama dari pengemasan format DV, format DV
ini merupakan sebuah format standar dunia, yang biasa digunakan oleh berbagai
kalangan professional atau production house (PH) dll. TV di Indonesia masih ada
beberapa yang masih menggunakan Mini DV untuk keperluan playback seperti
membuat iklan dengan bantuan VTR/VCR. Mini DV berbeda dengan SD Card
jaman sekarang, Mini DV merekam berdasarkan durasi yang ada di spesifikasi
mini tersebut, sebagai contoh pada gambar Mini DV diatas hanya mampu
merekam selama 60 menit, sedangkan SD Card hanya merekam berdasarkan size
file. Saat penggunakan pita kaset ini, resolusi DV yang didapatkan adalah (720 x
576 PAL dan 720 x 480 NTSC).

31
VCR (Video Cassette Recorder)

VCR (Video Cassette Recorder) adalah alat yang digunakan untuk


playback dan recording dalam suatu kaset DV. Biasanya dalam dunia
broadcasting menggunakan VTR (Video Tape Recorder). Contohnya seperti
dikampus STMM biasanya pada saat praktik menggunkan type VTR dari Sony
DSR-45, dengan support mini DV sampai DVCame. Untuk proses play/pause,
record, audio mixer dan display yang bisa membantu proses pada saat record dan
playback. Ini adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk memindahkan
sebuah file dari media digital ke pita kaset atau dari pita kaset ke media digital.
Untuk proses pemindahan file dari media analog ke media digital tersebut
dinakaman dengan sebutan capturing, dengan menggunakan kabel fire wire dan
PCI fire wire card. Kebalikan dari capturing adalah dengan cara print to tape,
yaitu proses pemindahan file yang sudah diedit di adobe premiere pro kedalam
kaset.

Berikut Proses Capture menggunakan Adobe Premiere Pro CC 2020

1. Buka Adobe Premiere Pro CC 2020, lalu klik New Project.

32
2. Tentukan nama project yang akan digunakan (diisi sesuai dengan nama
project yang akan di edit) dan ganti capture format ke DV.

3. Tentukan letak penyimpanan dari bagian-bagian project seperti video


previews, audio preview dll. Klik pada tab Scratch Disk, namun abaikan
saja jika penyimpanan masih aman dan tidak terasa terlalu penting. Jika
sudah selesai, selanjutnya dengan mengklik OK.

4. Setelah itu klik pada bagian tabe file lalu klik new, kemudian klik
sequenince atau bisa menggunakan Ctrl + N untuk mengatur frame size dll
sebelum melakukan editing (ditentukan sesuai dengan kebutuhan).

33
5. Setelah tampilan project terbuka, klik pada bagian tabe file lalu klik
Capture, atau bisa menggunakan shortcut F5 pada keyboard.

6. Setelah itu tampilan capture akan terbuka (jika sudah disambungkan ke


capture device akan muncul previewnya). Disini kita bisa memilih untuk
mengcapture audio dan video, atau bisa audio saja yang di capture atau
video saja. Untuk bagian clip data dapat diatur sesuai dengan project
masing-masing, seperti tape name, clip name, deskripsi, scene, shot/take.
Selain itu bisa mengatur timecode dari detik sekian sampai detik sekian
yang akan di capture (sesuai kebutuhan). Pilihan pada capture In/Out

34
untuk mengcapture sesuai timecode sedangkan tape akan mengcapture
seluruhnya.

Dibagian tab settings, kita bisa mengatur lokasi penyimpanan hasil


capture dan video akan ditaruh dimana.

Setelah itu jika semua settingan sudah beres, tinggal klik record (warna
merah).

35
PROSES EXPORT VIDEO

1. Selanjutnya jika proses editing video sudah selesai, langkah terakhir yang
harus dilakukan adalah render / export video. Caranya : Klik pada tab File
lalu mengklik export, dan klik media. Atau bisa dengan shortcut Ctrl + M
pada keyboard.

2. Kemudian akan muncul windows baru berisi settingan export. kita setting
terlebih dahulu dibagian match sequence settings lalu pilih format H.264
(Untuk settingan format bisa diatur sesuai kebutuhan project), pilih preset
Custom (Untuk preset bisa diatur sesuai kebutuhan project) dan bitrate
tinggi. Jangan lupa klik dibagian output name untuk mengatur nama file
dan tempat penyimpanan.

36
3. Jika semua settingan sudah selesai, langkah selanjutnya klik export dan
tinggal tunggu hasilnya.

37
FAMILIERISASI VIDEO MIXER

Pembimbing : Bernardus Omhara, S.PT, Yusup Davit P, S.S.T, M.T

Pada pertemuan kali ini dosen pembimbing menjelaskan materi tentang


Video Mixer Sony DVS 2000 C.

1. Pengenalan Video Mixer Sony DVS 2000 C

Video mixer adalah alat untuk memilih ataupun menggabungkan gambar


dari sumber yang berbeda seperti kamera, Caracter Generator (Cargen), Video
Tape Recorder (VTR). Alat ini digunakan pada saat produksi siaran yang
menggunakan beberapa kamera (Multicame) yang disiarkan secara langsung
(Live) ataupun tapping.

Dalam menjalankannya, terdapat proses yang terjadi dalam Video Mixer


yaitu Transisi, Chroma Key, DME.

2. Transisi

38
Transisi merupakan efek perpindahan gambar dari satu gambar ke
gambar lainnya, agar perpindahan gambar agar halus, cepat atau lambat
menggunakan tuas bernama T-bar. Ada beberapa efek transisi yang
tersedia dalam Video Mixer, yaitu :

a. MIX : merupakan efek perpindahan dimana aka nada saatnya


kedua video tampil dalam satu frame sehingga perpindahan gambar
akan halus.
b. CUT : perpindahan gambar secara langsung gambar yang
dihasilkan akan terpotong begitu saja tanpa adanya efex.
c. DSK MIX : untuk memunculkan cargen secara perlahan.
d. DSK ON : untuk memunculkan caregn secara langsung.
e. DSK PVW : untuk preview cargen sebelum masuk ke program.
f. FADE to BLACK : perpindahan gambar ke warna hitam secara
perlahan.
g. AUTO TRANS : perpindahan gambar secara otomatis sesuai
settingan.

3. Chroma Key

Chroma Key adalah kunci yang berfungsi untuk mengubah


Background. Biasanya digunakan untuk siaran langsung berita untuk
menampilkan background visual yang dibutuhkan pada saat produksi serta
untuk menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan. Untuk menggunakan

39
chroma key, background yang digunakan harus berwarna hijau atau biru
karna warna tersebut tidak ada ditubuh manusia.

4. Panel Swicher

Berfungsi untuk mengubah atau mengganti gambar yang diambil dari kamera,
VTR, dan grafis yang ditampilkan. Tombol pada panel tersebut ada Black, color
bar, cam 1, cam 2, dan cam 3, VTR 1, VTR 2 dll. Serta panel dari atas sampe
bawah sama, namun yang membedakannya adalah input seperti Aux Buses, Key
Buses, PGM Bus, dan PST Bus.

5. Blok Diagram

Blok diagram merupakan diagram yang memuat informarmasi


mengenai koneksi dari peralatan yang digunakan di studio. Blok diagram
terletak di dalam ruangan sub control yang berfungsi untuk sebagai
panduan dan untuk mempermudah crew pada saat mengecek bila terjadi
problem.

40
6. Penjelasan istilah menu di Control Video Mixer
 DSK : Dwon Stream Key.
 Recall : Untuk memanggil memori yang sudah di save.
 Learn : untuk meng save.
 Translet : Transisi Rate.
 Lum : Luminan.
 Intercome : Untuk komunikasi ke crew yang lain.

7. Penjelasan Fungsi Video Mixer

Fungsi Video Mixer yaitu sebagai tempat dimana hal-hal yang


berkaitan dengan visual yang akan digabungkan lalu ditayangkan.
Bagian-bagiannya yaitu :
1) Dalam studio 2 terdapat 3 kamera sehingga dibutuhkan 3
layar cam.
2) Clour Bar yang berfungsi untuk mengkalibrasi.
3) VTR/playback untuk menampilkan gambar diluar hasil
gambar kamera.
4) PVW atau monitor Preview yaitu untuk menampilkan
gambar sebelum on-air.
5) PGM atau Monitor program yaitu untuk menampilkan
gambar pada saat sedang on-air.
6) Aux Buses, Key Buses, PGM Bus, dan PST Bus atau slot
tambahan.
7) Character generator (cargen) sebagai pengisi input visuak
video mixer.
8) Tally Lamp (untuk mengetahui kamera mana yang sedang
on-air).
9) Joystick.

41
8. Ruang Studio

Ruang studio merupakan ruangan untuk produksi video yang


didalamnya terdapat Monitor, kamera, sub control dan lighting. Monitor
berfungsi untuk preview sebelum on-air atau pada saat on-air, sub control
untuk crew yang mengatur dari mix audio video dll, dan terdapat lighting
untuk pencahayaan.

9. Wallbox Panel

Ruangan studio dilengkapi dengan wallbox panel untuk menghubungkan dari


kamera intercome microphone dll dengan ruangan sub control.

42
10. SOP menyalakan dan mematikan Video Mixer :

Namun sebelum menggunakan ruangan pastikan AC menyala agar


peralatan tetap terjaga dan menghindari kerusakan karena suhu panas yang
tinggi, Untuk menyalakan video mixer ada SOP (standard operating
procedure) yang harus kita patuhi. yaitu :

1) Menyalakan tombol masternya terlebih dahulu yang


terletak dipaling atas.
2) Kemudian menyalakan semua tombol Sub-sub nya yang
terletak di kiri dan kanan.

Tetapi untuk SOP (standard operating procedure) mematikan video mixer


berbeda pada saat kita menyalakan, yaitu :

1) Mematikan tombol sub-sub nya terlebih dahulu yang


terletak di kiri dan kanan.
2) Kemudian mematikan tombol mastenya yang terletak
dipaling atas.

43
FAMILIERISASI AUDIO MIXER RADIO

Pembimbing : Roni Sasongko, S.S.T, M.Kom.

Pada pertemuan kali ini dosen pembimbing menjelaskan materi tentang


cara menggunakan Audio Mixer, SOP yang harus dipatuhi pada saat
menggunakan dan setelah menggunakan dan Blok Diagram.

Audio Mixer merupakan sebuah peralatan elektronik yang berfungsi


memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing)
dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio.

Tetapi sebelum menggunakan Audio Mixer kita harus mematuhi SOP


yang sudah dibuat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum
menggunakan maupun sesudah menggunakan peralatan Audio Mixer. Berikut
SOP menyalakan Audio Mixer dan Mematikan Audio Mixer :

A. SOP Menyalakan peralatan Audio Mixer Studio 2

1. Panel box
Nyalakan main power terlebih dahulu lalu nyalakan servis (sub main)
power, setelah itu tutup panel box dan pastikan terkunci.
2. Selanjutnya menuju rack untuk menghidupkan main power dan service
sebelum menghidupkan peralatan di rack 1 dan 2.

44
3. Setelah semua dipastikan nyala, selanjutnya menuju rack 1 untuk
menghidupkan grafik aqualizer, effect, limiter, compressor, dll. Satu
persatu untuk menghidupkan tombol tersebut.
4. Setelah itu menuju ke rack ke 2 untuk menyalakan ADA.
5. Setelah itu menyalakan power listrik terlebih dahulu sebelum
menyalakan Audio Mixer yang berada dibawah Audio Mixer seperti
service power dan main power.
6. Setelah service dan main power dihidupkan, selanjutnya hidupkan
Audio Mixer melalui power supply.
7. Setelah itu hidupkan power amplifier.

B. SOP Mematikan peralatan Audio Mixer Studio 2

1. Mematikan power amplifier dengan menggeser saklar on ke off.


2. Menuju Audio Mixer untuk memastikan feeder telah di off kan atau
feeder sudah turun semua dan cek pada gain pastikan sudah tertutup.
3. Matikan power supply audio Mixer yang berada dibawah Audio
Mixer.
4. Mematikan panel listrik yang berada pada bawah peralatan Audio
Mixer mulai dari sevice lalu main power.
5. Pada bagian rack 1 peralatan di offkan semua (Dimatikan semua) satu
persatu.
6. mematikan bagian bawah panel listrik di rack dari service lalu main
power.
7. Di rack ke 2 matikan ADA dari on ke off.
8. Pastikan semua peralatan dalam keadaan off.
9. Menuju panel box untuk mematikan dari service lalu main power.

Feeder Master merupakan sebagai balancing di semua output di audio


mixer tidak boleh dinaik turunkan harus maksimal. Apabila diturunkan maka
untuk mix audio akan susah dan akan berpengaruh kepada chanel yang lain,

45
semisal audio 1 sudah bagus jika Feeder Master dinaik turunkan audio tersebut
akan menjadi under.

Kalibrasi dalam sebuah penyiaran sangat penting karena untuk


menyeimbangkan suara di semua output dengan menggunakan suara tone 1 Khz.

Untuk Audio Mixer yang digunakan untuk radio dan Audio Mixer yang
digunakan untuk TV sama, tidak ada bedanya.

Untuk mixing music itu harus memerlukan skill yang bagus dan
pengalaman yang banyak serta hardware yang memadai, agar mendapatkan hasil
yang sangat baik.

Ketika terjadi kelistrikan drop pada saat mengoperasikan Audio mixer


ketika akan menghidupkan Audio Mixer kembali diharuskan mengulang dari awal
sesuai dengan SOP yang berlaku.

Agar tidak ada kesalahan dan mempermudah crew dalam menyambungkan


alat atau penempatan (peletakan) alat saat produksi kita harus membutuhkan yang
namanya Block diagram, dan Floor Flan.

Block Diagram

Block diagram merupakan sebuah gambaran dari jalur kabel atau sistem yang
terhebubung ke tiap blok.

46
Floor plan

Floor Plan merupakan sebuah perencanaan meng-set panggung (tempat produksi)


dan denah peletakan alat. Floor plan biasanya dibuat sebelum produksi (pra
produksi) agar mempermudah crew dalam menata alat-alat yang akan digunakan
pada saat produksi.

47
FAMILIERISASI AUDIO MIXER STUDIO 2
Pembimbing : Endro Gusmoro, S.PT

Pada pertemuan kali ini dosen pembimbing menjelaskan materi tentang


alat-alat audio mixer melalui grup WA kelompok 1.

1. Pengenalan didalam studio 2 TV dan Controll Room

48
2. Pengenalan walboxx

Wallbox letaknya di studio produksi, terkoneksi langsung dengan input


audio mixer.

3. Detail Audio mixer sony MXP 2900

Audio mixer merupakan sebuah peralatan elektronik yang berfungsi


memadukan (lebih popular dengan istilah “Mixing”), pengaturan jalur
(routing), dan mengubah level, serta meng harmonisasi dinamis dari sinyal
audio.

49
4. Gain

Gain merupakan alat untuk mengatur sensitifitas level input suara,


didalamnya terdapat beberapa menu, yaitu :
 Untuk mic (low impedance)
 Untuk line ( hight impedance)
 Serta terdapat menu PAD, yaitu untuk memotong sensitifitas input
suara sebesar -20dB
 Phan, kependekan dari phantom power fungsinya untuk memberi
catudaya mic condenser dengan nilai +48V

5. Equalizer

Equalizer merupakan alat untuk mengatur frequensi suara, biasanya dibagi


menjadi 3, yaitu :
 Hight Frequency (HF)

50
 Midle Frequency (MID)
 Low Frequency (LF)

Lingkar biru pada gambar tersebut merupakan Low Cut (hight pass),
merupakan alat untuk memotong frekuensi rendah mulai 20Hz sampai 200
Hz, tetapi tergantung dari jenis audio mixer.

6. Auxiliary Meter

Merupukan sebuah output tambahan yang biasanya berfungsi untuk


memonitoring atau menambah audio effect.

51
7. Tombol pre pada aux

Merupakan pemilihan sumber aux, pre berarti sumber aux dipilih dari
sebelum fader. Jadi aux tidak terpengaruh naik turunnya fader.

8. Pan

Pan merupakan kependekan dari panorama, alat untuk meletakan suara


pada bidang suara left atau right (streo system).

9. Assigmen

Assigmen merupakan alat yang biasa digunakan untuk meletakan output


track ke group fader atau langsung ke fader master.

52
10. Fader

Fader merupakan alat untuk mengatur level output suara.

11. PFL

PFL merupakan fader listening, alat ini biasanya digunakan untuk


memonitoring input suara tanpa menaikan fader.

12. Solo

Lingkaran biru yang diatas merupakan tombol solo, tombol solo untuk
kegunaannya sama dengan tombol PFL tetapi kedua tombol tersebut
mempunyai perbedaan. Tombol solo untuk memonitoring input atau

53
output suara setelah menaikan fader sedangkan PFL untuk memonitoring
input suara tanpa menaikan fader terlebih dahulu.

13. Fader Master

Fader Master merupakan merupakan sebagai balancing di semua output di


audio mixer, tidak boleh dinaik turunkan harus maksimal. Apabila
diturunkan maka untuk mix audio akan susah dan akan berpengaruh
kepada chanel yang lain, semisal audio 1 sudah bagus jika Feeder Master
dinaik turunkan audio tersebut akan menjadi under.

14. Compressor

Compressor merupakan alat untuk mengatur dynamic range.


Fasilitas didalam compressor
1. Threshold : batas yang di set untuk mengaktifkan compressor
2. Attack : kecepatan compressor bekerja
3. Release : kecepatan compresor berhenti bekerja

54
Dynamic range : perbedaan atau selisih dari level suara ter tinggi dan
terendah.
Contoh : Di vokal biasa kita temui narasumber dengan suara yang lirih,
namun tiba tiba di saat mau menegaskan sesuatu dia menaikan level
suaranya, sehingga level suaranya lirih dan bisa sangat keras, berarti dia
memiliki dynamic range yang tinggi, kita mengatur dynamic range supaya
nilainya tidak terlalu tinggi.

15. Oscilator

Oscilator merupakan alat untuk membangkitkan frekuensi.

16. Rack Audio

Rack audio merupakan sebuah penyimpanan alat-alat untuk kebutuhan


audio, semisalkan didalam rack audio terdapat beberapa alat yaitu :
 Patching
 Power Amplifier
 ADA
Berikut penjelasan dari patching, power amplifier dan ADA, yaitu :

55
1. Patching

Patching merupakan alat untuk sort cut (membantu koneksi peralatan)


perkabelan.
Contoh fungsi patching : di dalam blok diagram player musik terinstal
ke audio mixer, sedangkan VTR mendapat input dari audio mixer,
melalui patching kita bisa meng koneksikan langsung antara player
musik dengan VTR tanpa melalui audio mixer

2. Power Amplifier

Power amplifier merupakan alat untuk penguat sinyal audio.

56
3. ADA

ADA singkatan dari Audio Distribusi Amplifier, fungsinya untuk


membagi 1 input menjadi beberapa output dengan kualitas dan level
yang sama.

57
PRESENTASI REVIEW ACARA TV
Pembimbing : B Omhara, S.PT , Bambang Saptono, S.PT

Pada pertemuan praktik kali ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB yang
dihadiri oleh seluruh dosen serta gabungan antara kelas matekstosi a, b, dan c
yang dilakukan melalui google meet. Pada pembukaan pertama dosen
memberitahukan urutan waktu presentasi setiap kelompok yang sudah
disesuaikan. Untuk presentasi kelompok 1 dimulai pada pukul 10.00 WIB sd
11.00 WIB yang dibimbing oleh pak Bambang Saptono, S.PT dan pak B Omhara,
S.PT.

Pada presentasi kali ini, saya mendapatkan jobdesk campers (camera


person). Untuk tugas presentasi bagian campers yaitu, mereview mulai dari
jumlah kamera, Floor Plan, list alat kamera yang digunakan pada suatu acara
“Malam-Malam NET” yang disiarkan disalah satu stasiun televisi NetTV. Berikut
merupakan suatu materi presentasi, yaitu :

CAMPERS

 Penjelalan tugas dari seorang campers


Campers (camera person) merupakan merupakan seseorang yang bertugas
dan bertanggung jawab dalam pengambilan gambar pada sebuah acara
produksi siara.

 List alat
1. 3 buah camera studio
2. Lensa camera
3. Mounting
4. Pedestal
5. Intercom
6. Monitor
7. Filter

58
 Review jumlah camera

Camera 1 Camera 3

Camera 2

Pada acara talkshow tersebut menggunakan 3 buah kamera studio,


yang setiap kameranya mempunyai fungsinya masing. Seperti kamera 1
untuk mengambil objek sebelah kanan, kamera 2 yaitu kamera master
yang fungsinya untuk mengambil kesulurahan objek serta kamera 3 untuk
mengambil objek sebelah kiri.
Kita lihat pada gambar tersebut untuk kamera satu mengambil
objek sebelah kanan dengan jenis shot yaitu medium shot, kamera 2
dikarnakan kamera master jadi untuk pengambilan gambar yaitu long shot
untuk mengambil gambar objek keseluruhan serta kamera 3 untuk
mengambil objek sebelah kiri pada gambar tersebut jenih shot yang
digunakan yaitu medium shot.

 Floor Plan

59
Dalam sebuah acara produksi siaran khususnya acara televisi kita harus
membuat sebuah Floor Plan untuk mempermudah kerja sebuah crew serta
agar tidak terjadi kesalan saat berjalannya suatu produksi siaran.

60
REVIEW DRAMA RADIO

Pembimbing : Fajar Indra B, S.S.T, Endro Gusmoro, S.PT,


dan Arie Purnomo, S. PT, M.Si

Pada pertemuan praktik kali ini dilaksanakan pada pukul 09.00


WIB yang dihadiri oleh dosen pembimbing serta gabungan dari kelas
matekstosi 2a, b, dan c yang dilakukan melalui google meet. Pada
pembukaan pertama dosen menanyakan kepada seluruh mahasiswa untuk
persiapan presesentasi “Drama Radio”, untuk presentasi kali ini kelompok
satu dibimbing oleh pak Fajar Indra, pak Endro Gusmoro, dan pak Arie
Purnomo pada pukul 10.00 WIB.

Untuk materi yang harus diriview pada tugas “Drama Radio” kali
ini meliputi, SFX, Musik, Voice, Jumlah microphone, pengaturan level,
dan Atmosfer. Pada presentasi kali ini, saya mendapatkan jobdesk SFX
(Sound Effect) yang harus diriview pada acara tersebut menggunakan SFX
atau tidak. Berikut merupakan suatu materi presentasi tentang SFX, yaitu :

 Pengertian SFX (Sound Effect)


SFX (Sound Effect) merupakan sebuah suara-suara tiruan atau aslinya
yang menampilkan tentang situasi yang sedang ditampilkan dalam sebuah
adegan.
 Dalam menampilkan sebuah SFX (Sound Effect), terlebih dahulu suara
tersebut perlu di mixing, untuk memixing sebuah SFX (Sound Effect) kita
harus memerlukan sebuah software untuk mengelola suara. Terdapat
beberapa software yang dapat digunakan untuk melakukan mixing audio,
diantara lain :
1. Studio One
Studio One merupakan sebuah software untuk mixing audio yang
penggunaannya lebih professional, terdapat fitur-fitur effect yang
lengkap. Serta dalam penggunaannya sedikit lebih sulit dikarenakan
interface yang ditampilkan sangat rumit.

61
2. FL Studio
FL studi merupakan sebuah software untuk mixing audio yang
menggunaannya lebih mudah namun fitur-fitur yang disediakan tidak
terlalu lengkap dibandingkan “Studio One”.
 Dalam sebuah drama radio yang berjudul “Mancal” tersebut, terdapat
beberapa SFX (Sound Effect) yang digunakan untuk mendapatkan suasana
yang lebih menyatu pada cerita yang disampaikan. Terdapat beberapa SFX
(Sound Effect) yang digunakan didalamnya, antara lain:
1. SFX Hujan

SFX (Sound Effect) hujan sebagian besar digunakan dalam drama


radio tersebut. Secara teknis suara tersebut dapat dibuat dengan
merekan langsung suara hujan tersebut. Namun dengan cara tersebut
tidaklah efektif dikarnakan mengandalkan cuaca. Dalam membuat
SFX hujan dapat dilakukan dengan cara merekam suara keran dalam
kamar mandi, keran tersebut di putar dengan volume rendah agar suara
hujan dapat di dapat dengan natural, lalu suara hasil rekaman tersebut
akan di mixing pada software pengelola suara agar Sound Efect hujan
dapat terdengar dengan jelas dan natural.

2. SFX Ketikan Pesan singkat

Pada suatu adegan, digambarkan ada seorang wanita yang sedang


berantem dengan seorang pria melalui pesan singkat. Terdengar suara
ketikan dari ponsel tersebut. Secara teknis, suara tersebut dapat di
hasilkan dengan cara mengetuk – mengetuk jari tangan ke arah benda
tumpul. Hasil rekaman tersebut akan di mixing pada software editing
suara agar menghasilkan suara menyerupai ketikan pada ponsel.
Namun, terdapat cara lain yang lebih simple, dengan cara merekam
langsung ketikan pada ponsel.

62
63
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam menjalakan pembelajaran “praktik R-Tv”, saya merasa


masih jauh dari kata sempurna dan saya menyadari masih banyak
kesalahan baik secara sadar maupun tidak. Serta saya menyadari harus
banyak belajar lagi dalam semua materi yang ada di pembelajaran “praktik
R-Tv”, agar dapat mempunyai skill di semua bidang tersebut.
Namun, setiap kali dosen memberikan tugas saya kerjakan dengan
hati yang tulus dan mengerjakannya dengan serius. Meskipun banyak
kendala dari jaringan, kouta dll. Semoga menjadi pembelajaran bagi saya
agar dipembelajaran selenjutnya dapat jauh lebih baik dari pembelajaran
kali ini.

B. Saran

Saran dari saya untuk disampaikan kepada pembaca, terutama


untuk dosen pembimbing. Saya berharap untuk pembelajaran praktik
selanjutnya untuk pengumpulan laporan hanya dikirim kepada mahasiswa
yang bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan pengiriman laporan ke
form materi praktek yang lain.

64
LAMPIRAN

Penjelasan Mengenai Penjelasan Mengenai


Absensi Di Pagi Hari Laporan Di Pagi Hari Laporan Di Sore Hari

Anda mungkin juga menyukai