Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PERTANGGUNG JAWABAN INDIVIDU


PRAKTIK MUSIC VIDEO
STOP MOTION

DISUSUN OLEH :
ERISTA ADZRA NABILA RAMADHANI
018171421089
MANAPRODSI 4B

MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN


SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan pada Allah SWT yang telah


memberikan hikmah serta karunia-Nya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya dalam rangka memenuhi nilai
tugas Praktik Televisi.
Dalam rangka penyelesaian laporan pertanggungjawaban praktik
Music Video Stop Motion Televisi ini tidak lepas dari bimbingan dan
bantuan dari pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT selaku Tuhan Yang Maha Esa
2. Anwar Harsono,SE,MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Produksi Siaran Sekolah Tinggi Multi Media
3. Djuminto. SIP selaku Dosen Pembimbing Praktik Music Video
Stop Motion Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Yogyakarta
4. Orang tua
5. Teman-teman A-Yo Production Praktik Music Video

Dengan dibuat Laporan Pertanggungjawaban Praktik Music Video


Stop Motion Televisi ini diharapkan bisa memberikan manfaat kepada para
pembaca. Penulis sadar bahwa pada laporan ini dapat ditemukan masih
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis benar-benar menanti kritik dan saran saran yang konstruktif dari
para pembaca untuk menyempurnakan laporan-laporan yang akan datang.

Yogyakarta,26 Juni 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………….... 1
KATA PENGANTAR…………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 4
A. Latar Belakang………………………………………………... 4
B. Landasan Teori………………………………………………… 4
C. Tujuan………………………………………………………... 7
D. Manfaat………………………………………………………. 7
BAB II ANALISIS HASIL KARYA……………………………. 8
A. Pra Produksi………………………………………………….. 8
B. Produksi…..…………………………………………………… 8
C. Pasca Produksi………………………………………………… 8
D. Evaluasi……………………………………….……………… 8
BAB IV PENUTUP………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi dan sumber daya manusia
yang semakin kreatif dan inovatif, musik juga berkembang semakin
pesat. Salah satunya jenis-jenis musik yang kini semakin banyak
ragamnya. Penyanyi atau band pun semakin banyak ikut meramaikan
industri musik. Mereka berlomba-lomba mengiklankan karya musik
atau lagunya di media sosial untuk membujuk para pendengar
membeli karya mereka. Contoh iklan yang mereka gunakan adalah
pembuatan musik video atau yang sering kita sebut dengan video klip.
Musik video merupakan visual dari lagu serta dapat juga sebagai
media promosi bagi sebuah lagu. Oleh karena itu, penting bagi para
pembuat musik video untuk memberikan sentuhan kreatifitas serta
sinematografi yang tidak membosankan dan dapat memanjakan mata.
Ketika musik video sudah mengambil hati penontonnya, mereka akan
mencari tahu lebih dalam mengenai penyanyi atau band tersebut.
Disinilah terjadi bentuk promosi yang tidak terduga.
Musik video saat ini mengalami banyak perkembangan. Biasanya
musik video hanyalah gambar dari si penyanyi yang sedang
membawakan lagu yang ia nyanyikan. Namun, sekarang sudah banyak
format musik video yang tak lagi monoton. Salah satunya adalah
format stop motion. Format ini sendiri adalah teknik yang digunakan
untuk menggabungkan serangkaian frame biasanya menceritakan alur
dari music yang dibawakan berbeda pada music video, umumnya
teknik ini menyatukan antara video dan gabungan foto yang memiliki
alur cerita.

B. Landasan Teori
1. Produksi Program Musik Video

4
Pada awal perkembangannya, video musik dengan video klip
adalah sesuatu yang berbeda. Video musik, alur ceritanya dibuat
berdasarkan musik yang melatarinya, sehingga konsep cerita dibuat
berdasarkan musik yang ada kemudian divisualisasikan. Sedangkan
pada video klip merupakan kumpulan potongan-potongan gambar
yang dimasukkan ke dalam cerita sepanjang durasi musik. Namun
pada perkembangan dewasa ini, masyarakat cenderung untuk
menyamakan arti video musik dengan video klip. Di Indonesia sendiri,
video musik lebih populer dengan sebutan video klip (Heru Effendy,
2002:14).
Dengan membuat video klip dapat memudahkan dalam
memasarkan dan mengenalkan lagu terbaru milik sebuah grup band
agar dapat diminati oleh para penggemarnya. Definisi ini telah
diperjelas dalam sebuah buku elektronik (Carlsson, 1999) yaitu
“Music video is a form of audio-visual communication in which the
meaning is created via carriers of information such as; the music, the
lyrics and the moving images” (Bahwa video klip adalah bentuk
komunikasi audio visual yang maknanya diciptakan dengan membawa
informasi seperti musik, lirik dan gambar yang bergerak).
Video klip adalah bagian dari program acara televisi non drama
yang paling mudah untuk diingat. Hampir semua stasiun televisi
mempunyai acara musik dengan format repacking video yang
menggunakan materi video klip sebagai pengisi acara (Naratama,
2004:193).

2. Koordinator Talent
Talent coordinator atau Talco Adalah Orang yang
bertanggung jawab penuh atas cast atau talent yang berperan
dalam sebuah film atau progam tv yang akan di produksi. selain
itu, talco juga bisa dibilang sebagai jembatan antara cast atau
talent dengan sutradara. karena itu lah talco sangat di butuhkan.

5
[ Dalam artian bukan berarti seorang camera person tidak di
butuhkan. tapi, pada suatu Tim semua saling di butuhkan.
Tugas talco pada tahap pra produksi :
- Casting
Casting Adalah Proses pencarian Cast atau Talent sesuai kriteria
yang di butuhkan untuk produksi. Selain casting director, talco
pun juga ikut serta dalam pemilihan talent
- Reading Script
Reading script Adalah Latihan dan Proses pembacaan seluruh
naskah sekaligus pengadeganan yang di lakukan oleh seluruh
cast/talent untuk pendalaman karakter yang akan di perankan
oleh para talent.
- Scheduling
Setelah proses Casting, dan Reading Script selesai. Talco
membuat daftar pemain atau cast list yang berisikan data talent
yang sudah pasti dijadikan peran dalam sebuah film atau
program tv, disertai nomor telfon pribadi atau nomor telfon
manajer pribadi.
Selain itu talco juga menyambung komunikasi dengan produser
dan pimpro untuk mengetahui jadwal shoting tiap-tiap cast atau
talent.
Tugas Talco pada saat Produksi :
Pekerjaan talco pada saat produksi tidak hanya menyangkut
komunikasi dengan Produser dan Pimpinan Produksi. Saat di
lokasi shooting, ia harus memastikan appoitment yang sudah
dilakukan sebelumnya itu. Selain itu, talco juga menjalin
komunikasi dengan Ast.sutradara tentang talent dan jika ada
keterlambatan datang pada lokasi shoting. Ast. Sutradara sudah
mengkonfirmasi ke sutradara dan segera mengantisiasi untuk
melakukan opsi lain atau planning yang telah di buat
sebelumnya.

6
Kemudian hubungan talco dengan department Art terkait
( Wardrobe, Make-Up atau Tata Rias, Properti ) atau hal yang
mendukung proses shooting perAdegan atau per-scene dan juga
akan di konfirmasi kembali kepada talent yang bersangkutan
terkait scene yang akan di perankan.

C. Tujuan Produksi
1. Memenuhi tugas praktik Music Video Stop Motion TV.
2. Memberikan pengalaman serta pembelajaran bagi
mahasiswa untuk bekerja sama dalam tim.
3. Membantu mahasiswa mengasah tanggung jawab
sesuai dengan job desk masing-masing.

D. Manfaat Produksi
- Bagi Mahasiswa :
1. Mendapatkan ilmu serta pengalaman selama praktik.
2. Mengetahui tugas serta fungsi dari Kortel dari sebuah
produksi yang kelak akan berguna di dunia kerja.
3. Mengasah rasa tanggung jawab atas jobdesk
masing-masing serta mengembangkan kerja sama antar
crew.
- Bagi Lembaga :
1. Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
melakukan praktik.
2. Dapat menghasilkan bibit unggul dalam dunia kerja.

- Bagi Masyarakat :
1. Memperluas wawasan serta apresiasi khalayak
terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Dua Band.
2. Menjadi salah satu media hiburan bagi para audiens.

7
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK

A. Pra Produksi
Hal pertama yang dilakukan saat pra produksi adalah
pembagian jobdesk, pada praktek produksi Music Video ini
saya ditunjuk sebagai Koordinator Talent (Kortel). Kemudian
produser kelompok kami membuatkan timetable produksi
sebagai acuan kami. Setelah itu baru lah kami brainstorming
menentukan ide serta konsep secara daring, rapat ini juga
diikuti oleh dosen pembimbing praktik. Setelah semua ide dan
konsep disetujui barulah dikembangkan menjadi synopsis yang
akan ditulis oleh penulis naskah,synopsis dan naskah inilah
yang menjadi acuan para tim untuk mengembangkan ide
melalui tugas jobdesk masing-masing. Saya selaku Kortel
bertanggung jawab untuk mencari referensi talent, di proses
pra produksi saya bekerja sama dengan director dan juga
assistant director.
B. Produksi
Produksi tidak dilaksanakan karena terkendala pandemi
COVID-19.
C. Pasca Produksi
Tidak ada karena tidak melakukan produksi.
D. Evaluasi

Pada praktik Music Video TV ini, kami terkendala oleh


adanya pandemi COVID-19 yang mengakibatkan proses
produksi belum dapat kami lakukan sehingga progress
kelompok praktik kami hanya sampai di bagian pra produksi

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Walaupun terkendala oleh jarak dan juga sinyal,praktik
produksi Music Video TV ini mengajarkan banyak hal untuk saya
seperti mengasah kreatifitas, mengajarkan banyak ilmu baru bagi
saya, serta memberikan gambaran tentang sebuah produksi yang
akan terjadi di dunia kerja kelak seperti mengatasi berbagai kendala
secara bekerjasama karena berbagai permasalahan dapat diatasi bila
anggota tim saling support dan juga kompak.

B. Saran
Saran saya kepada kampus adalah untuk memberikan
kejelasan terkait praktik produksi pada saat perkuliahan melalui
daring ini agar praktik produksi berjalan secara efektif dan juga
lancar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Heru Effendy, 2014, Mari Membuat Film, Kepustakaan Populer Gramedia,


Jakarta

Naratama,2004,Menjadi Sutradara : dengan Single dan Multi Camera, Gramedia


Pustaka Utama,Jakarta

https://selvsite.wordpress.com/2017/10/16/talent-coordinator/

10
Lampiran

TIMETABLE A-YO PRODUCTION


MEI
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2 3

4 5 6 7 8 9 10
DEADLINE  
BAND, IDE,  DEADLINE LIST PRESENTASI
ALL CREW #1  
KONSEP ALAT (UMUM) PROGRESS
KASARAN
11 12 13 14 15 16 17

ALL CREW #2 LIST ALAT FIX


SINOPSIS, DESPRO DRAFT
BAND, KONSEP LIST ART, BIMBINGAN #1 LIST LOKASI
PREMISE FIX 1
FIX WARDROBE

18 19 20 21 22 23 24
ALL CREW #3
ART, FULL SCRIPT
BIMBINGAN #2
WARDROBE, DESPRO FIX
LOKASI FIX
25 26 27 28 29 30 31
   

11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai