“Komika Berbicara”
1
JAKARTA TIMUR
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan desain
produksi ini tepat pada waktunya. Penulisan Desain Produksi Tata Artistik (Non
Drama) ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TATA ARTISTIK, di semester 3
ditahun ajaran 2019.
Dengan membuat tugas ini penulis mendapatkan ilmu tentang menjadi tata
artistic dan membuat desain produksi yang benar sebelum melakukan produksi. Dalam
penyusunan desain produksi ini, penulis mendapat banyak sekali bantuan dari beberapa
pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan desain produksi ini. Karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesasr-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan desain produksi ini, terutama kepada Dosen Tatat
Artistik, yaitu: Ibu Gan Gan Giantika, S.sos, MM.
Kami sadar, Kami seorang mahasiswa yang masih dalam proses belajar,
penulisan desai produksi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif agar desain produksi ini
lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………i
Daftar isi………………………….………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….1
1.1 Latar Belakang Program……………………………………………...1
1.2 Maksud dan Tujuan Program………………………………………...3
1.3 Referensi Pustaka dan Audio Visual…………………………….…...3
1.4 Deskripsi Program…………………………………………………....4
BAB II KAJIAN PRODUKSI…………………………………………..5
2.1 Kategori Program……………………………………………………..5
2.2 Format Program……………………………………………………....7
2.3 Judul Program………………………………………………………..10
2.4 Target Audience………………………………………………….….12
2.5 Karekteristik Produksi……………………………………………….19
BAB III LAPORAN PRODUKSI……………………………………...20
3.1 Proses Kerja Penata Artistik…………………………………………20
3.2 Lembar Kerja Penata Artistik………………………………………..21
3.2.1 Sinopsis………………………………………………………...23
3.2.2 Treatment………………………………………………………23
3.2.3 Setting Tempat…………………………………………………24
3.2.4 Properti…………………………………………………………25
3.2.5 Make Up……………………………………………………….26
3.2.6 Wardrobe………………………………………………………27
3.2.7 Breakdown Penata Artistik…………………………………….28
3.2.8 Floor Plan……………………………………………………...29
3.2.9 Set Design……………………………………………………..30
3
BAB IV PENUTUP…………………………………………………..31
4.1 Kesimpulan………………………………………………………..31
4.2 Saran………………………………………………………………31
4
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembuatan program ini kami memilih jenis program ini berdasarkan
beberapa hal , yaitu Informatif dan Refrensi baru . Alasan informatif adalah program
5
ini ditujukan untuk memberikan tayangan yang informatif untuk memberikan wawasn
kepada penonton dalam berbagai sudut pandang dan dari berbagai macam pihak . lalu,
memberikan refrensi baru, Program ini juga ditujukan untuk memberikan sudut
pandang baru tentang program perbincangan antar komika mengenai industry stand
comedy di indonesia . Program ini dibawakan dengan menunjukan penonton
perbincangan yang menghibur namun menambah wawasan untuk menjadi
perbandingan program yang membawakan topik dengan program lain.Pemilihan judul
“Komika Berbicara” dikarenakan topik yang diangkat dalam program ini akan dibahas
dan perbincangkan secara santai oleh para komika dari yang senior hingga yang junior
yang sedang hangat dibicarakan..
Dalam program “Komika Berbicara” ini kami memilih setiap komika dalam
episode kami yang bergantung dari tema di episode tersebut,agar lebih mudah
dinikmati jika sesuai dengan tema. Kami membahas segala hal yang bersangkutan
dengan stand up comedy di Indonesia secara detail sehingga menambah wawasan
masyarakat akan tentang stand up comedy tersebut.
1.Tujuan umum
Tujuan umum dalam pembuatan program “komika Berbicara” dalam kondisi
masyarakat di masa ini adalah memberikan masyarakat tayangan talkshow yang
informative dan menghibur , di masa kebanyakan talkshow dan program-program yang
6
membawa topic dengan serius dan tegang sangat susah dinikmati untuk waktu santai
masyarakat
2.Tujuan Praktisi
Tujuan Praktisi dalam pembuatan program “Komika Berbicara” adalah
mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan kami yang dipelajari dikampus kepada
kehidupan masyarkat.
3.Tujuan Akademis
Tujuan Akademis dalam pembuatan program “komika Berbicara” adalah
sebagai syarat untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah Tata artistik semester 3
jurusan penyiaran.
Referensi Pustaka
Kencana . 2011
2013
7
Referensi Audio Visual
1.Kata Kita
Acara ini ditanyangkan senin sampai jum’at pukul 22.00 – 23.00 malam di
kompas tv , dibawakan oleh host pria yang bernama Indra jegel dan david nurbianto.
Program ini berisi Talkshow hiburan yang sangat menarik. Dan menjadi program
referensi kami.
2.Hitam Putih
Acara yang ditanyangkan senin sampai jum’at pukul 18.00 – 19.00 malam di
Trans 7, dibawakan oleh host pria yang bernama Deddy Corbuzier . Program ini berisi
Talkshow hiburan yang inspiratif, dengan cara host mengulik informasi dari bintang
tamu ,dan menjadi program referensi penulis.
8
3.Ini Talkshow
Acara ini ditanyangkan senin sampai jum’at pukul 20.00 – 21.00 malam di Net
TV, dibawakan oleh host pria yang bernama Entis Sutisna . Ini Talkshow adalah acara
talkshow yang dikemas dengan suasana santai. Membahas persoalan hangat yang ada
di masyarakat dengan cara sederhana , dan menjadi program referensi penulis
9
BAB II
KAJIAN PROGRAM
10
audien , daya tarik program ini adalah informasi dan “informasi” ini yang dijual kepada
audien .
Program informasi dapat dibagi menjadidua bagian yang memisahkan cara
penyampaian informasi.
Menurut Morrisan MA (2008:219) Program informasi tak hanya berita dimana
penyiar membaca berita tetapi segala bentuk penyajian informasi juga termasuk
talkshow , yang bisa membedakan program informasi menjadi Hard News dan Soft
News.
Menurut Djamal dan Fachruddin dalam Naratama (2011:168) ada beberapa format
acara televisi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
11
2. Nondrama (timlles dan factual): musik, magazine show, talk show, variety
show, repackagaing, game show, kuis, talent show, competition show. Yang
bias disebut dengan programan informasi dan hiburan.
Berita/news (actual dan faktual): berita, current affairs program, spot, magazine
news, features. Berita adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera
disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar
dapat diketahui khalayak audien secepatnya.
Dalam kesempatan ini , kami memilih untuk menampilkan program non drama
dalam program yang akan dibawakan . Program yang menampilkan penyampaian
informasi umum dalam hal pengetahuan dan berita sehari hari ,tanpa perlu adanya
rekayasa yang ditampilkan seperti program drama .
Menurut Naratama dalam bukunya (2013:71) non drama adalah sebuah format
acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajniasi kreatif dari realitas
kehidupan sehari hari tanpa harus menjadi dunia khayalan .contoh dalam format non
drama adalah Talkshow , Musik , Magazine, Variety Show.
12
Morissan MA (2008:283) memilih nama bagi suatu program merupakan
kegiatan yang penting ditinjau dari prespektif promosi karena nama program berfungsi
menyampaikan atribut dan makna .
Dalam memilih nama suatu program , pengelola program harus memilih nama
yang dapat menginformasikan konsep program dan dapat membantu menempatkan
atau menyematkan program di memori otak audien.
13
sangat mempengaruhi masyaratak. Seperti program gossip , mungkin memang tidak di
khususkan untuk wanita namun pada umumnya audience dari program acara tv gossip
bisa dibilang lebih banyak disukai oleh wanita ketimbang pria.
Menurut Andi Fachrudin (2012;11) “ Menentukan Target audience sudah harus di
pikirkan sejak awal, karena tidak mungkin dan tidak pernah ada program televisi yang
bisa di tonton oleh semua kalangan,usia,jenis kelamin.
Berdasarkan pernyataan di atas, kami menyimpulkan bahwa setiap program harus jelas
menargetkan audience yang dapat menyaksikan program tersebut. Karena jika kami
salah dalam memilih target audience program tersebut dapat di hentikan atau tidak di
izinkan tayang oelh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).
Menurut Peter Pringle dalam Morissan (2008:211) sebagai berikut:
14
The production or acquisition of content that will appeal to targeted adiences
(memproduksi dan membeli atau auisi program yang dapat menarik audien yang
dituju).
15
Seseorang yang memiliki dan menggunakan pendekatan jenis kelamin
dalam pemasarannya. Kami hanya menargetkan orang-orang berdasarkan
lokasi, usia, jenis kelamin. Pada massa program kuliner, dan memiliki target
audien berdasarkan jenis program ini menentukan jenis kelamin untuk
menyukai baik perempuan maupun laki-laki. Program televisi seperti kuliner
tentu kedua jenis kelamin lebih cenderung keduanya yaitu perempuan dan laki-
laki.
Untuk program nondrama talk show “komika Berbicara” ini tidak
ditujukan skala prioritas pada jenis tertentu, tetapi pada program kuliner ini
kami menunjukan agar audience lebih mengetahui tentang makanan di daerah
lain.
8. Status Ekonomi Sosial
Produk yang dibeli seseorang biasanya erat hubungannya dengan
penghasilan yang diperoleh rumah tangga orang tersebut. Selera atau konsumsi
seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial yang ditempatinya termasuk
selera terhadap program yang di tonton atau didengarnya dari media penyiaran.
Pendapatan seseorang akan menentukan dikelas sosial nama dia berada dan
kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan memengaruhi kemampuannya
berakses kepada sumber daya dan kecenderungannya dalam menggunakan
media, pendapatan seseorang akan memengaruhi terhadap apa yang dibacanya
atau apa yang ditontonya.
Menurut Lloyd Warner dalam Morissan (2011:186), kelas sosial dapat
dibagi menjadi enam bagian, yaitu:
Tabel II.3
Kelas Sosial
16
Kelas atas (A+)
17
9. Target Audien Berdasrkan Pekerjaan
-Karakteristik Produksi
Dalam “Komika Berbicara” tayangan akan disiarkan secara tapping adalah agar
disiarkan secara eksklusif dan dapat diulang kemudian hari . Cara pembawaan gambar
dalam acara ini adalah multi cam ,
Menurut Naratama (2013:145) pembicaraan akan dipindahkan sesuai sorotan
kamera berdasarkan pembicara dan topik yang dibawakan
-Jam Tayang
18
Jam tayang ditentukan atas dasar waktu tayangan ketika audien yang dituju
sedang menikmati tayangan televisi .Morissan MA (2008:343) Menentukan jadwal
penayangan suatu acara ditentukan atas dasar perilaku audien , yaitu rotasi kegiatan
mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan untuk menonton televisi pada jam tertentu.
“Komika Berbicara” berada di jam 21.00 sampai 22.00 setelah prime time berdasarkan
refrensi audio visual yang berisi audien penonton yang sama , ketika remaja sampai
dengan dewasa masih menikmati televisi sebelum tidur.
-Pengisi Acara
Pembawa acara yang bernama Boris bokir dan David nurbianto terkenal dengan
pembawaan yang homuris dan deep talk di sebuah stasiun televisi.
serta. bintang tamu yang dibawa akan sesuai dengan topik dan tema yang
dibawakan setiap hari nya , faktor pendukung pemilihan bintang tamu adalah
bagaimana bintang tamu menjawab dan mengikuti sebuah perbincangan dengan sebuah
topik secara mendalam namun tetap menghibur masyarakat.
19
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
Artistik menjadi poin krusial dalam suatu tayangan siaran yang dapat dilihat
secara visual , penggunaan baik buruknya artistic menentukan bagaimana ambience
atau suasana suatu program itu ditayangkan . Tata artistic juga bersangkutan dengan
penggunaan property dan hal hal yang menunjang para pemeran untuk berinteraksi
dengan property yang disediakan oleh penata artistic . tujuan peletakan barang
interaktif bagi para pemeran berguna untuk memperdalam sebuah penokohan , dan
menunjukan apa yang dilakukan pemeran dengan objek terhadap pemeran lain.
20
pemilihan penata artistic adalah tentang kreativitasnya ,bagaimana membuat dunia bagi
para pemeran yang dilihat secara visual hidup dan dapat disajikan dalam sebuah
program. Dalam bukunya Naratama (2013:129) memberikan pemahaman bahwa tata
artistik harus sesuai dengan refrensi dari acara yang diproduksi yang berarti pemilihan
suatu tema dalam sebuah tayangan siaran juga dapat bergantung pada bagaimana
penata artistic menata sebuah set studio dan bagaimana pemeran berpenampilan pada
sebuah program . penataan artistik dapat menggunakan satu tema yang kuat agar
penokohan para pemeran akan kuat terhadap sebuah karakter.
Penata artistik dituntut agar membuat dunia sendiri dalam program yang
dibawakan dari ide sebuah tema , penata artistik membutuhkan pemikiran yang dapat
mengimajinasi kan tema yang diberi menjadi set studio pada program tertentu dan
dapat memberikan karakter sendiri pada program yang ditayangkan
3.2.1 Sinopsis
21
Dibawakan oleh pembawa acara yang berhubungan dengan pembahasan
tentang stand up comedy yang sedang terjadi , namun pembawa acara akan
membawakan nya dengan menghibur dan santai agar audien dapat menikmati
informasi yang disampaikan juga dengan seksama dan “Komika Berbicara” adalah
jawaban dari refrensi dan sudut pandang baru.
3.2.2 Treatment
Boris Bokir dan David Nurbianto membuka acara dan memperkenalkan dirinya
, lalu melakukan monolog dengan bahasa komedi dan membahas topik yang
sedang hangat menurut sudut pandangnya sendiri yaitu tentang membahas
komika yang sedang naik namanya
Boris Bokir dan David Nurbianto memindahkan tayangan kepada Arief Brata
yang akan ber stand up untuk menghibur audien
22
Boris Bokir dan David Nurbianto menanyakan beberapa pertanyaan mendalam
tentang kehidupan pribadi Arif Brata dan awal mula karir stand up nya di
Indonesia.
Pemilihan setting tempat dalam program ini berdasarkan konsep dan tema yang
diberikan , kata Komika dalam program ini diartikan set tempat yang dibangun adalah
set ketika sedang bercerita sebuah hal lucu. kata Berbicara membuat program ini
semakin menarik dengan sudut pandang komika berbeda di setiap episodenya , yang
berarti program akan berada pada setting studio dan berbincang bincang , setting yang
digunakan dalam program ini adalah studio yang dirubah menjadi bentuk kafe dengan
meja dan kursi sebagai tempat berbincang .
3.2.4 Properti
23
24
3.2.5 Make Up
3.2.6 Wardrobe
Pemilihan pakaian pada pemeran menjadi aspek yang penting dalam sebuah
program , sebagai salah satu hal untuk memperkuat tokoh sang pemeran . Nartama
dalam bukunya (2013:150) berkata dalam memperhatikan pemeran maka dapat
mengenal dan meraba sifat calon talenta baru seperti supel fleksibel , cuek , terlalu rapi,
fashionable, kaku ,arogan dan misterius . jadi penggunaan pakaian yang tepat sesuai
tema menjadi bagian penting agar pemeran semakin relate dengan tema yang
ditayangkan . Program “Komika Berbicara” menampilkan pembawa acara dan bintang
tamu menggunakan pakaian casual dan dengan aksesoris yang menambah penguatan
sebuah karakter . jadi dengan tema santai dan studio yang dirubah menjadi tempat kopi
25
Boris Bokir dan David Nurbianto mengenakan casual seperti pelanggan bar tersebut ,
sama hal nya seperti Joshua dan Andhika Mahesa , lain kasusnya dengan Rio Dewanto
yang mengenakan baju kasual dengan celmek yang berarti penokohannya adalah
sebagai pelayanan yang bertugas melayani dan menghidangkan santapan ditempat kopi
yang berarti Rio dapat memberikan sudut pandang dari penjual kopi (barista).
26
Kertas
Catatan
2 Studio Studio 1 Int Malam Arif Brata Clip on Natural
Usmar Meja Baju
Ismail kafe Jeans Segelas
Sepatu Kets Kopi
3 Studio Studio 3 Int Malam Boris Kemeja Clip on Natural
Usmar Meja Bokir Chino Segelas
Ismail Café David Kopi
Nurbianto Baju
Arif Brata Jeans
Sepatu Kets
4 Studio Studio 3 Int Malam Boris Kemeja Clip on Natural
Usmar Meja Bokir Chino Segelas
Ismail Café David Kopi
nurbianto Baju
Arif Brata Jeans
Sepatu Kets
5 Studio Studio 4 Int Malam Boris Kemeja Clip on Natural
Usmar Meja Bokir Chino
Ismail Kafe David Kertas
Nurbianto Baju Catatan
Arif Brata Jeans
Sepatu Kets
27
3.2.8 Floor Plan
Dalam program Komika Berbicara terdapat satu set yang akan dipakai di
segmen yang berbeda. Yaitu set studio sebagai set utama dan set komika untuk berstand
up
-Studio
BAB III
PENUTUP
28
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dari pembuatan sebuah desain produksi mata kuliah tata artistik banyak sekali
aspek yang diperhatikan , termasuk bagaimana penempatan suatu hal dalam sebuah
produksi sangat bergantung pada ketelitian dan kesinambungan penataan artistik
dengan tema yang diangkat dalam program tersebut .dalam hal ini , penulis
mengharapkan pemahaman dan bagaimana pembaca dapat mengaplikasikan penata
artistik yang lebih baik lagi dan menggali kreativitas yang lebih luas lagi .
29