Anda di halaman 1dari 45

TUGAS PENGANTAR DUNIA PENYIARAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM TALK SHOW

“ BINCANG SENI

Disusun oleh :

BERNADETTE DANICA MICHAELA (PRODUSER)


SAJIDAH ANANDA AFIAH HUSNI (SUTRADARA)
FERDINAND ABRAR ZAYDAN (SCRIPT WRITER)
ARDIAN RUSTAMTO (SCRIPT WRITER)
MUKHAMAD WAHIDUN SYAIFURROHIM (PENATA CAHAYA)
MUHAMMAD QOLBI IZAKI (PENATA
KAMERA)
LINDA NAZWA PATASYA (SOUNDMAN)
YUGHA SETYO TATANING HUDI (EDITOR)

PROGRAM KEAHLIAN SENI BROADCASTING DAN FILM KOMPETENSI


KEAHLIAN PRODUKSI DAN SIARAN PROGRAM TELEVISI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas uj
i kompetensi Program Talk Show yang berjudul “BINCANG SENI”. Sesuai dengan harapa
n, penyusunan Tugas uji kompetensi ini.

Dalam pembuatan Tugas uji kompetensi ini, penulis telah berupaya sebaik mungkin
agar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat bermanfaat.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan pihak-pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik dari segi materi atau pikirannya, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah Swt.

2. Tuhan Yang Maha Esa

3. Bapak Romi Syahril, MM M.I.Kom

4.

Kami harap dengan selesainya hasil karya kami bisa memenuhi syarat untuk tugasuji
kompetensi. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Tugas uji kompetensi ini.

Jakarta, 24 febuari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4

1.2 Tujuan Program..........................................................................................................5

1.3 Referensi Audio Visual..............................................................................................5

BAB II DESKRIPSI PROGRAM

2.1 Deskripsi Program Acara ........................................................................................... 7

BAB III LEMBAR KERJA

3.1 Lembar Kerja Pemimpin Produksi............................................................................8

3.2 Lembar Kerja Pengarah Acara................................................................................12

3.3 Lembar Kerja Penulis Naskah ................................................................................17

3.4 Lembar Kerja Penata Gambar.................................................................................22

3.5 Lembar Kerja Penata Cahaya..................................................................................28

3.6 Lembar Kerja Tim Kreatif ......................................................................................33

3.7 Lembar Kerja Penyunting Gambar .........................................................................35

BAB IV KESIMPULAN......................................................................................................... 39

ii
Lembar Pengesahan Program Tv Talkshow

Disetujui oleh :

Penguji 1 Penguji 2

Erik Had Saputra,S.Kom.,M.Eng Hendry Kurniawan S.kom

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, dan gagasan) dari sat
u pihak kepada pihak yang lain. Pada umumnya, komunikasi di lakukan secara lisan atau ver
bal yang dapat di mengerti oleh keduanya. Komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggun
akan gerak-gerik badan, menunjukan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan k
epala, mengangkat bahu. Cara seperti ini di sebut komunikasi lisan.

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima
siaran gambar beserta suara, baik itu minikrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata “televisi”
merupakan gabungan dari kata tele (jauh) dari bahasa Yunani dan vision ( penglihatan) dari
bahasa Latin, sehingga televisi dapat di artikan sebagai “alat kominikasi jarak jauh sehingga
menggunakan media visual /penglihatan”. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemua
n roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.

Program non-drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melal
ui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa menginterpret
asi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non-drama bukanlah runtutan cerita fiksi
dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara non-drama merupakan sebuah ru
ntutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, ga
ya dan musik.

Talkshow adalah format program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group
berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius,
yang dipandu oleh seorang moderator atau pembawa acara.

“BINCANG SENI ” hadir untuk memberikan informasi atau hiburan yang dapat
menghilangkan rasa jenuh masyarakat

“BINCANG SENI” merupakan program talkshow yang menghasilkan sebuah karya


berbentuk audio visual .mengambil program talk show karena masyarakat butuh tontonan yang
memberikan informasi, hiburan, dan sekaligus menginspiratif.

“BINCANG SENI” memilih tema hiburan karena memberikan tontonan kepada


masyarakat yang menghibur sekaligus informasif

4
Oleh karena itu penulis dan tim produksi penulis membuat program talkshow yang
berjudul “BINCANG SENI” yang mengangkat tema hiburan dalam bentuk karya audio visua
l dengan durasi kurang lebih 18 menit menggunakan teknik gambar multicamera.

1.2 Tujuan Program


1.2.1 Tujuan Khalayak

Untuk memberikan sebuah tayangan hiburan yang dapat menghilangkan rasa


jenuh masyarakat dalam menyaksikan acara televisi.

1.2.2 Tujuan Praktisi


Untuk memenuhi tugas Pra uji kompetensi jurusan Broadcasting

1.2.3 Tujuan Akademis


1. Untuk memenuhi tugas akhir jurusan Broadcasti
2. Untuk memberikan hiburan dan informasi kepada penonton

1.3 Refrensi Audio Visual


Program acara talk show “BINCANG SENI” terinspirasi dari program acara talk show yan
g sudah ada di televisi dan youtube seperti:

1. VINDES
Program acara Talk Show “BINCANG SENI” Terinspirasi dari konten Chanel Youtube
VINDES.

5
2. MALAM - MALAM

Program acara Talk Show “BINCANG SENI” Terinspirasi dari program tv “ Malam – Malam“

6
BAB II
DESKRIPSI PROGRAM

2.1 Deskripsi Program Acara


A. Kategori program : Informasi dan Hiburan
B. Media :Televisi,Handphone,Dan Internet
C. Format program : Talkshow
D. Judul program E. : BINCANG SENI
Durasi program : 18 menit
F. Target audience : a. Remaja (13-17 )
b. Dewasa (18–50)
G. Jenis kelamin : Wanita dan Pria
H. Status ekonomi sosial :B(menengah ke atas),
C ( Menengah ke bawah )
I. Karakteristik produksi : Record multicamera
J. Jam tayang : 19:00 – 20:00
K. Alasan : Acara talkshow ini bisa membantu melepa
s
penat sehabis melakukan kegiatan sehari penuh.

7
BAB III
LEMBAR KERJA

3.1 Lembar Kerja Pemimpin

Pemimpin program televisi maupun radio merupakan seorang yang bertanggung jawab
penuh atas produksi suatu program yang disiarkan oleh stasiun televisi atau radio. Tanggun
g jawab pemimpin dimulai dari proses perencanaan sampai memastikan pelaksanaan progra
m berjalan dengan baik.
Menulis semua rancangan pra produksi agar saat produksi berjalan dengan lancar.
Melakukan brainstoming bersama kru, membuat jadwal harian dan mingguan untuk syuting,
melakukan penyusukan desain produksi, ikut mencari lokasi, melakukan riset lokasi dan telent,
mengurusi perizinan, membuat list budgeting untuk syuting dan mengarah kan kru untu
k membuat lembar kerja dan membantu tim kreatif saat proses syuting berlangsung.

3.1.1 Pra Produksi


Pra produksi adalah tahapan awal proses pembuatan dari ide dan tema. Pada tahap ini
pemimpin melakukan schedule syuting, membuat jadwal mingguan dan melakukan perizina
n lokasi, mencari lokasi, melakukan riset, serta budgeting.

3.1.2 Produksi
Produksi adalah menjalan kan semua rencana yang sudah disiapkan saat pra produksi.
Pada saat kegiatan produksi berjalan, pemimpin mengawasi berjalanya produksi sesuai dengan
jadwal yang di tentukan. Agar tidak menimbulkan suatu kendala.

3.1.3 Pasca Produksi


Proses pasca produksi merupakan proses akhir dari serangkaian proses produksi. Pada
tahap ini, tim kreatif dan penyunting gambar menyusun serangkaian shot yang telat diambil saat
proses produksi agar lebih menarik. pemimpin juga melakukan pengawasan agar berjalan sesuai
jadwal yang di tentukan.

8
3.1.4 Proses Penciptaan Karya Konsep Kreatif
Peran Pemimpin Produksi dalam mengembangkan konsep kreatif di program Talk Show
7 ini adalah dengan menjadikan tema “pendidikan” yang telah di pilih dapat di terima oleh audien
s dengan antusias. Penulis juga berkontribusi dalam pencetusan ide cerita di tahap pra produks
i. Penulis terus berkoordinasi dengan tim produksi, agar konsep kreatif yang sudah disepakati da
pat di terima oleh audiens.
3.1.5 Konsep Kreatif
Pemimpin dalam pengembangan konsep kreatif di program Talk show adalah dengan
menjadikan tema hiburan yang dipilih agar masyarakat bisa menerima dengan antusias. pemimp
in juga berkontribusi dalam pencetusan ide di tahap pra produksi.

3.1.6 Konsep Produksi


Pemimpin berkontribusi penuh dalam kegiatan brainstoming, pembuatan jadwal,
membuat budgeting dan mengurus perizinan lokasi. Pada proses produksi, pemimpin mengawas
i berjalan nya proses produksi agar sesuai dengan yang telah di jadwalkan. Mengingatkan kepa
da setiap kru untuk tetap kerja sama dan selalu mengingat jobdesk masing – masing.

3.1.7 Konsep Teknis


Pemimpin bekerja sama dengan penata gambar dan pengarah acara, pemimpin menuli
s peralatan pendukung yang akan digunakan. pemimpin juga membantu pengarah acara unt
uk melakukan pengawasan terhadap jalan nya proses agar sesuai dengan jadwal yang suda
h di tentukan. Pemimpin bertanggung jawab penuh atas perizinan lokasi syuting dan kebutuha
n saat syuting dengan daftar anggaran.

3.1.8 Kendala Produksi dan Solusinya


Kendala yang di hadapi adalah saat tahap pra produksi tim susah menentukan
tema/ide dan konsep apa yang ingin dibawakan. Sulit menentukan tema agar penonton ma
u menonton program acara tersebut. Memastikan sebuah konten itu menarik.

9
3.1.9 Jadwal Shooting

Production company : SERIUS PRODUCTION Pemimpin Acara : Danica

Project company : Talk Show Pengarah Acara : Nanda

Duration : 18 menit Penata Gambar : Qolbi

No. Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan


Pelaksanaan
1. 12.00 – 12.30 Perjalanan ke lokasi
2. 12.30 – 18.00 Nyeting tempat shooting
3. Sabtu, 12 februari 2022 18.00 – 22.00 Nyeting kamera
4. 22.00 – 23.40 Shooting
5. 23.40 – 00.00 Istirahat

3.1.9 Budgeting

Production company : SERIUS PRODUCTION Pemimpin Acara :Danica

Project company : Talk Show Pengarah Acara : Nanda

Duration : 18 menit Penata Gambar : Qolbi

No Note Day Unit Price Mount


1. PRA PRODUKSI
Barang - - - -
2. PRODUKSI
Makan talent 1 3 Rp.50.000,00 Rp.100.000,00
Makan sore 1 6 Rp.10.000,00 Rp.60.000,00
3. PASCA PRODUKSI
Print despro 1 2 Rp.50.000,00 Rp.100.000,00
CD 1 1 Rp.15.000,00 Rp.15.000,00
Cover CD 1 1 Rp.10.000,00 Rp.10.000,00
Tempat DVD 1 1 Rp.20.000,00 Rp.20.000,00
Print poster 1 1 Rp.15.000,00 Rp.15.000,00
Xbener 1 1 Rp.90.000,00 Rp.90.000,00
Total Rp.425.000,00

10
3.1.0 Equipment List

Production company : SERIUS PRODUCTION Pemimpin Acara :Danica

Project company : Talkshow Pengarah Acara :Nanda

Duration : 18 menit Penata Gambar : Qolbi

No Nama Seri Jumlah Keterangan


1 Kamera Canon EOS 600D 1 Punya sendiri

2 Kamera Canon M200 1 Nyewa

3 Kamera Canon EOS 700D 1 Minjem

4 Lensa Kit Canon EF-S 18-55mm f/3.5- 2 Punya sendiri dan minjem
5.6 IS STM

5 Lensa Kit Canon EF-M15-45mm f/3.5- 1 Nyewa


6.3 IS STM
6 Memory Card Sandisk 64GB 3 Punya sendiri dan minjem
7 Tripod Promoss 1 Punya sendiri
8 Lighting Softbox 2 Nyewa

9 Clip on Saramonic Blink 500 2 Nyewa


10 Clip on Boya BY-WM 6 1 Minjem

11
3.2 Lembar Kerja Pengarah Acara
Pengarah acara adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai denga
n skenario. Skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa ya
ng sama, pengarah acara mengawal kru film dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengaraha
nnya. juga berperan dalam membimbing kru dan para pemeran film dalam merealisasikan krea
tivitas yang dimilikinya.

Pengarah Acara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik
interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin
pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton. Selain mengatur tingka
h laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, pengarah acara juga mengontrol po
sisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyambung kepada hasil
akhir sebuah film. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pengarah acara bekerja bersama pa
ra kru film dan pemeran film, di antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera d
an lain sebagainya. Selain itu ia juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-
produksi, produksi, hingga pasca produksi.

Tidak hanya harus mengerti soal kamera dan pencahayaan, tim kreatif juga harus bisa
mengarahkan orang banyak bahkan berinteraksi langsung dengan para talent agar hasil filmnya
bisa maksimal Jadi kali ini akan kami menjabarkan tugas seorang tim kratif dari tahap pr
a produksi hingga pasca produksi.

Tim kreatif pada tahap pra produksi yaitu, melakukan brainstoming bersama seluruh kru
untuk menentukan ide dan tema untuk program yang akan dibuat, lalu dibantu oleh tim kreatif
untuk pengembangan ide dan tema cerita tersebut menjadi sebuah basic story.

3.2.2 Pra Produksi

Pra produksi adalah tahap awal produksi. Pada tahapan ini dilakukan sejumlah persiapan
pembuatan ide dan tema Bersama semua kru, membuat ide naskah Bersama – sama, pengarah
acara juga menentukan lokasi, huting lokasi, menentukan juga ala tapa yang akan digunakan saa
t proses produksi, casting pemain yang sesuai dengan karakter yang sutradara ingin, persaiapa
n produksi, pasca produksi dan persiapan lain nya.

12
Berikut adalah tahapan yang dilakukan sutradara pra produksi :

1. Interprestasi Skenario / Script Conference


A. Pengarah acara menentukan ide dan tema. Menentukan pesan apa yang ingi
n sutradara sampaikan, membuat basic story dan naskah untuk program d
an penyampaian informasi dalam program talk show.
B. Analisa menganalisa objek yang dilakukan. Diskusi kepada semua rekan kerja
(pemimpin, tim kreatif, penata gambar, penata artistik dan penyunting gambar).
Setelah itu menentukan konsep penyutradaraan program acara.
2. Pemilihan Crew
Pengarah acara berhak memilih rekan kerja nya yang akan terlibat dalam proses
produksi untuk persiapan syuting.
3. Riset
4. Pengarah acara bersama tim kreatif dan pemimpin melakukan riset untuk apa yang a
ka dibawakan saat program tersebut dan menentukan ide tema yang akan dibawakan
yang di sepakati bersama.
5. Huting
A. Memberikan instruksi kepada penata gambar dan pemimpin.
B. Pengarah acara, pemimpin dan penata gambar mendatangi lokasi untuk meliha
t kondisi lokasi, meminta izin lokasi, menemui narasumber untuk kesediaan nya
di wawancara saat proses produksi.
6. Final produksi
Pengarah acara melakukan diskusi/evaluasi untuk pada kru saat proses mengambilan
gambar atau proses produksi.

3.2.3 Produksi

Kegiatan ini merupakan proses realisasi dari persiapan saat pra produksi yang sudah di
persiapkan sebelum produksi. Proses produksi sendiri sering disebut juga shooting/syuting. Pad
a saat proses produksi, pengarah acara memimpin jalan nya produksi sesuai dengan kesepakat
an saat pra produksi atau yang sering di sebut desain produksi.

Pengarah acara menjadi coordinator seluruh elemen yang ada di dalam suatu produksi it
u sendiri, bertangung jawab atas apa yang dia kerjakan dan pengarah acara juga yang
menjelaskan dari naskah menjadi visual.

13
3.2.4 Pasca Produksi

Proses Pasca Produksi merupakan proses akhir dari rangkaian manajemen produksi yang
sudah dibuat. Pada proses pasca produksi , membantu dan mengarahkan penyunting gamba
r pada proses editing. Tidak hanya itu,tim kreatif juga membantu penyunting gambar dala
m pemilihan instrumen dan desain grafis yang digunakan agar sesuai dengan konsep.

3.2.4 Proses Penciptaan Karya

3.2.4.1 Konsep Kreatif

Pengarah acara mengangkat tema museum dan perpustakaan yang berlatar belakang
dengan pemuda dengan bermaksud ingin menginspirasi para pemuda dengan penyampaian yan
g lebih mengutamakan Pendidikan atau informasi dan hiburan. Tim sepakat program terseb
ut menggunakan target anak pemuda dan sepakat program ini mengandung 80% informasi
dan 20% hiburan. Informasi bukan hanya dari audio namun ada juga clip clip dari narasumber
agar informasi yang di sampaikan jelas kepada audiens.

Bertanggung jawab penuh atas program talk show yang menarik tetapi informasi yang
akan disampaikan juga berbobot dan menginspirasi audiens.

3.2.4.2 Konsep Teknis

Tim produksi wajib menulis peralatan apa saja yang akan dibawa. Pengarah acara
senantiasa mengingatkan tim produksi agar tidak lupa tugas apa saja yang harus dilakukan dan
penjadwalan yang tepat. Pengarah acara dan pemimpin memastikan anggaran dan kebutuha
n saat proses produksi berlangsung berjalan dengan lancar.

3.2.4.2 Konsep Produksi

Di antara banyak kru di belakang layar itu salah satunya adalah program director.
Beberapa stasiun televisi ada yang menyebutnya sebagai program director atau PD sedang d
i beberapa televisi lainnya menggunakan istilah pengarah acara. Pada dasarnya antara Progra
m Director dengan Pengarah Acara tak ada bedanya, ia adalah orang yang bertanggung jawab
serta memimpin acara sebuah program televisi baik siaran langsung/live atau siaran tunda/tapi
ng.

14
3.2.5 Kendala dan Solusi

Kendala yang di hadapi adalah

1. Saat tahap Pra Produksi, tim sedikit sulit untuk menentukan ide yang tepat karena banya
k sekali ide dan masukan dari tiap kru , solusi yang kami gunakan adalah mengelimin
asi beberapa ide dan memastikan satu ide yang menarik.
2. Sempat beberapa kali mengubah konsep yang sudah ada, mengubah topik apa yang akan di
angkat.

HOST BIODATA

Nama Lengkap : Muhammad fatih farhat

Nama Panggilan : fatih

TTL : Jakarta, 6 mei 2003

Zodiak : taurus

Pendidikan : SDN 05 Bambu Apus, SMPN 272 Jakarta Timur, SMK prestasi prima

Muhammad fatih farhat atau sering dipanggil fatih merupakan seorang pelajar disekolah
prestasi prima lahir di Jakarta, 06 Mei 2003.

Alasan : Fatih merupakan host yang sudah berpengalaman dibidangnya. Selain itu, fatih
mempunyai wawasan yang luas sangat diperlukan dalam program acara ini.

HOST BIODATA

Nama Lengkap : Deny Maulana

Nama Panggilan : Deny

TTL : 10 februari 2004

Zodiak : Aquarius

Pendidikan : SDN Rawa Bunga 01 Pagi, SMPN 62 Jakarta, SMK Prestasi Prima

Deny maulana atau sering dipanggil deny merupakan seorang pelajar disekolah prestasi
prima lahir di Jakarta, 10 februari 2004.

Alasan : deny merupakan host yang sudah berpengalaman dibidangnya. Selain itu, deny
mempunyai wawasan yang luas sangat diperlukan dalam program acara ini.
15
NARASUMBER BIODATA

Nama Lengkap : Muhammad Fikri


Nama Panggilan : Fikri
TTL : Jakata, 25 Agustus 1998
Pendidikan : SDN Kalisari 07 PAGI, SMP PLUS DAARUL FUDLOLA, MAN

14 JAKARTA

Muhammad Fikri merupakan salah satu alumni Stand Up Comedi di acara televisi yaitu
SUCA season 4, sekarang berprofesi sebagai MC & Content Writer.

16
3.3 Lembar Kerja Penulis Naskah

Scriptwriter adalah seseorang penulis yang memiliki kemampuan dalam penulisan


naskah atau skenario, bertugas menulis naskah di media massa seperti film atau program acara
televisi. Menulis naskah adalah profesi tenaga lepas. Tak ada pendidikan tertentu yang di
butuhkan untuk menjadi seseorang penulis skenario profesional, yang diperlukan hanya k
emampuan bercerita yang baik, keahlian mengarang, dan imajinasi.

Scriptwriter adalah seseorang yang bertugas mengembangkan sebuah ide yang diberika
n
oleh pengarah acara dan menuangkannya ke dalam bentuk sebuah naskah atau skenario.

Scriptwriter adalah seseorang yang mempunyai kemampuan mengubah ide ke dalam


bentuk tulisan yang menarik dan memiliki hasil imajinasi menjadi suatu bentuk tulisan yang
menarik dan memiliki makna baik bagi dirinya maupun orang lain.

3.3.1 Pra Produksi

Pra Produksi adalah salah satu proses atau tahap pada saat pembuatan karya audio
visual. Pada saat ini dilakukan sejumlah persiapan pembuatan program acara televisi,
diantaranya adalah pembuatan skenario, mencari lokasi, menentukan jadwal, menyusu
n anggara produksi, menentukan staf dan kru produksi, mengurus peralatan produksi d
an juga mempersiapkan semua yang di butuhkan saat produksi berlangsung maupun pa
sca produksi.
Di tahap ini scriptwriter mengumpulkan ide dari tim produksi untuk dijadikan
sebuah konsep untuk program acara produksi. Kemudian scriptwriter membuat treatme
nt dan naskah untuk menjadi standar saat produksi.

3.3.2 Produksi

0memvisualisasikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah tontonan yang me


narik. Scriptwriter ingin terjun secara langsung ke lokasi shooting untuk mengamati bag
aimana treatment hasil kerjanya dikerjakan oleh pengarah acara dan tim produksi. Men
dampingi pengarah acara pun menjadi peran scriptwriter saat berlangsung produksi.

Scriptwriter dan pengarah acara bekerja sama memperhatikan tiap adegan yang
berlangsung. Scriptwriter pun memperhatikan tentang tata bicara talent. Tidak jarang,
pengarah acara meminta persetujuan scriptwriter terlebih dahulu sebelum menghentika
n adegan. Di sela–sela break time, scriptwriter bersama pengarah acara melihat kemb
ali hasil gambar yang telah diambil.

171
3.3.3 Pasca Produksi

Pada tahap ini seorang scriptwriter dan pengarah acara mengawasi dan
membantu penyunting gambar pada saat editing berlangsung. Dengan berbekal
naskah yang telah dibuat, pada tahap editing ini penulis bersama pengara
h acara membantu penyunting gambar dalam pemilihan gambar yang ses
uai dengan treatment yang sudah ditentukan.

3.3.4 Proses Penciptaan Karya Konsep Kreatif

Konsep kreatif yang penulis dapatkan berawal dari brainstorming bersama


tim produksi. Penulis ingin membuat program acara televisi dengan konsep talk
show seperti konten yang berjudul “VINDES” dan “MALAM MALAM”
Dengan kesepakatan kru, ide tersebut dikembangkan dalam sebuah treatment.
Program ini diberi nama “BINCANG SENI” yang berlatar bahwa kegiatan ini
bisa dilakukan saat akhir pekan dengan dan menambah wawasan.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya Konsep Produksi

Dengan pematangan treatment yang sudah ada, tim mempercayai jalannya


produksi kepada pengarah acara. Scriptwriter ikut serta dalam tahap produks
i guna mendampingi pengarah acara saat bertugas di lokasi shootin
g. Scriptwriter juga diperkukan hadir untuk merevisi treatment apabila diperlu
kan perubahan cuaca atau hal lainnya.

3.3.6 Proses Penciptaan Karya Konsep Teknis

Disesuaikan dengan aturan yang telah ditetapkan sekolah, standar penulisan


yang digunakan dengan jenis ” Times New Roman “ ukuran 12 pt, dan paragraph 1,5
spasi. Ketentuan lain yang juga ditetapkan oleh sekolah adalah durasi. Untuk sebua
h karya talk show, sekolah menetpkan maksimal 10 menit untuk durasi.

17
3.3.7 Kendala dan Solusinya
Saat tahap pra produksi, scriptwriter sulit membuat pertanyaan yan
g mendalam karna minimnya informasi dan artikel tentang bintang ta
mu solusinya kita mencari informasi berdasarkan materi yang dibawaka
n di kontes “SUCA 4”.

3.3.8 Sinopsis

Pembahasan yang biasa orang hanya bertanya – tanya dan tidak ada jawaban
nya dari pembahasan itu ada tim riset yang akan meriset dan 4 talent yaitu : 2 host
dan 2 bintang tamu, yang akan membahas dan berdebat dari pembahasan topik
pembicaraan yang akan dibahas.

3.1.1 Naskah

Rumah Produksi : Serius Production Pemimpin Produksi : Zaki

Program : talk show Pengarah Acara : Fathi

Durasi : 18 menit Scriptwriter : Zidan

VISUAL DURASI AUDIO


SEGMEN 1
BUMPER IN

HOST 1 : Fathi Farhat Assalamualaikum wr wb


balik lagi di Bincang Seni
06.03 bersama gw Fathi Farhat
yang akan menemani kali
an selama 10 menit kedep
an tapi gw disini ga
HOST 2 : Deny Maulana sendiri gw berdua

Gue deny gue yang akan

18
menemani kalian bersama f
athi farhat disini kita akan
HOST 1 : Fathi Farhat seru seru bareng bersama p
ara seniman

Kali ini kita kedatengan


HOST 1 DAN 2 : Fathi bintang tamu yang keren
Farhat dan Deny banget dateng dari stand
Maulana comedy academy

HOST 1 : Fathi Farhat Langsung aja kita sambut


ini dia Muhamad Fikri
BINTANG TAMU :
Muhamad Fikri Apa kabar bang?

HOST 1 : Fathi Farhat ADLIB

BINTANG TAMU Gimana si awal pertama


:Muhamad Fikrti kali bisa tertarik di dunia
stand up?
HOST 1 : Fathi Farhat
ADLIB

HOST 1 DAN HOST 2 : Nah kita akan bincang


Fathi Farhat dan Deny bincang lagi nih tapi se
Maulana telah yang satu ini//

BUMPER OUT Tetap di bincang Seni//

`SEGMEN 2

19
BUMPER IN

HOST 2 : Deny Maulana Balik lagi di Bincang


Seni/nah td kita udh
04.31 kenalan sama bang
Fikri/sekarang kita mau n
anya nih gimana si suka d
ukanya mengikuti kontes
BINTANG TAMU : SUCA? //
Muhamad Fikri
ADLIB//
HOST 2 : Deny Maulana

Kita akan balik lagi setelah


yang satu ini tetap di
BUMPER OUT bincang seni//

SEGMEN 3
BUMPER IN

HOST 1 : Fathi Farhat Balik lagi di bincang seni /


sekarang kita udh ada di s
egmen akhir nih //
HOST 2 : Deny Maulana 05.57
Terakhir nih apa sih tips
and tricknya buat jadi se
BINTANG TAMU : orang komedian?? //
Muhamad Fikri
ADLIB //

20
Seru banget yah bincang bi
ncangnya sama bang fikri t
adi //

Iya nih tapi sayang banget


kita udah harus pamitan
nih //

Iyaa jadi kita pamit undur


diri sampai jumpa di lain
kesempatan //

21
3.3 Lembar Kerja Penata Gambar
Penata gambar Televisi adalah orang yang memiliki tanggung jawab pada
semua aspek teknik pemotretan dan perekam gambar dalam produksi televisi.Dalam
produksi penata gambar adalah alat yang paling utama yang dioperasikan oleh
kameramen, dibantu oleh asistennya

Penata gambar sering disebut sebagai penata fotografi atau kepala cameramen,
bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan jug
a pencahayaan dalam suatu adegan. penata gambar . Penata gambar pertama juga ik
ut serta mengoperasikan kamera dengan ngambil gambar kepada narasumber dan h
ost penata gambar pertama biasa di sebut kamera master, Sedangkan penata ga
mbar kedua sering disebut sebagai asisten penata gambar dengan sebagaimana
penata gambar kedua mengambil gambar untuk objek narasumber lalu penata gamba
r ketiga biasa disebut asisten penata gambar yaitu mengambil gambar kepada objek
host.

Penata gambar bertanggung jawab untuk semua aspek teknis pemotretan dan
merekam gambar. Seorang penata gambar harus memastikan bahwa tidak ada
kesalahan saat melakukan pengambilan gambar, kemudian memastikan bahwa ia
menggambil gambar tajam (fokus),komposisi gambar (framing) yang tepat
pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai,gambar warna yang sesuai denga
n warna aslinya.

Dalam pembuatan program TALKSHOW, penata gambar merekam


perbincangan antara host dan narasumber . Penata gambar dalam melakuka
n pengambilan gambar harus selalu berpedoman dengan shotlist yang sudah dibuat o
leh pengarah acara & DOP agar pengambilan gambar dapat sesuai dengan konsep y
ang sudah disepakati.

3.4.1 Pra Produksi

Pra produksi adalah proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan
kebutuhan,tujuan, dan khalayak sasaran yang dituju, penulis saat proses pra produks
i ikut melakukan kegiatan brainstorming konsep,kemudian penulis juga ikut dala
m pencarian lokasi sesuai dengan konsep yang disepakati oleh tim produksi.
22
3.4.2 Produksi

Produksi adalah proses pengambilan gambar baik pengambilan di luar maupun


dialam ruangan. Proses produksi sering disebut juga sebagai kegiatan shooting. penata
gambar pengambilan gambar harus sesuai dengan shotlist yang sudah di tentukan.

3.4.3 Pasca Produksi

Proses pasca produksi adalah sebuah proses dimana pada tahap ini dilakukan

beberapa aktivitas seperti pengeditan, pemberian efek khusus, pengoreksian warna,


pemberian suara dan music latar, hingga penambahan animasi.

3.2 Proses Penciptaan Karya

3.2.1 Konsep Kreatif

Konsep kreatif yang penulis pilih adalah dari angle yang digunakan
adalah normal angle atau eye level.Ini adalah sudut standar atau normal. Pada
sudut ini, kamera sejajar dengan objek, efek yang ditimbulkan dari sudut pandan
g ini adalah pandangan normal atau seperti kita melihat langsung ke objek.

Alasan penulis menggunakan normal angle karena teknik ini coco


k dipakai untuk mengambil gambar perbincangan narasumber dan host, d
an angle ini mudah untuk dipahami.

3.2.2 Konsep Teknis +

Peralatan yang penulis gunakan adalah kamera jenis canon. Type


kamera Canon EOS 600D, Canon EOS 700D, Canon M200, lensa 18-45mm,
18-55mm, tripod menggunakan Promoss.Pada peroses produksi, dalam
melakukan pengambilan gambar tetap berpedoman pada cerita yang suda
h dibuat. Melakukan koordinasi dengan sutradara untuk pemilihan lok
asi pengambian gambar yang sesuai.

23
3.2.3 Konsep Produksi

Di tahap pra produksi melakukan brainstorming mengecek dan menentukan


lokasi untuk shooting, menyiapkan shootlist untuk pengambilan gambar dan
menyiapkan alat alat untuk produksi.

Di tahap produksi melakukan shooting TALKSHOW “BINCANG SENI”.


Kemudian di tahap pasca produksi melakukan penyetoran video yang sudah di ambi
l saat produksi kepada editor dan menyusun lembar kerja kameramen menjadi sa
tu despro.

3.3 Kendala dan Solusi

1. Saat produksi kendalanya batrai kamera habis saat produksi, solusinya adalah
menyiapkan batrai yang lebih.

24
3.4.8 Spesifikasi Alat
No Nama Spesifikasi
1 Canon EOS 600D Resolusi: CMOS 18MP. Dimensi Layar: 3 inci (Flip
LCD) Fitur: HD Recording, Image Stabilization, Wide
Angle. Format Foto: JPEG, RAW. Format Video: MOV
(full HD resolusi 1920x1080 piksel)
2 Canon M200 Sensor APS-C CMOS 24,1MP + DIGIC 8,Dual Pixel
CMOS AF143 area AFEye Detection AF (One-Shot &
Servo AF)Video 4K

3 Canon EOS 700D 18MP APS-C ‘Hybrid CMOS’ sensor. Phase detection
AF from imaging sensor. ISO 100-12800 standard, 256
00 expanded. 1080p30 video recording with built-in ste
reo mic. 3:2 touch-sensitive vari-angle ClearView II LC
D

4 Lensa Kit 15-45mm 24mm pada ujung sudut lebar hingga 72mm pada ujung
telefoto menengah, setara 35mm. Memiliki retraction
mechanism (mekanisme tarik-ulur). Ukuran panjang l
ensa ini 44,5mm apabila diulur

5 Lensa Kit 18-55mm EF-S Mount lens. 29-88mm (35mm Equivalent) Aper
ture Range: f/3.5-38. One Aspherical Element. Optic
al Image Stabilization. Stepping Motor, Internal Focu
sing System. Supports Movie Servo AF Feature.
Manual Focus Override in AF Mode.

25
3.4.9 Equipment List

Production company : SERIUS PRODUCTION Pemimpin Acara : Zaki

Project company : Talkshow Pengarah Acara : Fatih

Duration : 18 menit Penata Gambar : Banu

No Nama Seri Jumlah Keterangan


1 Kamera Canon EOS 600D 1 Punya sendiri

2 Kamera Canon M200 1 Nyewa

3 Kamera Canon EOS 700D 1 Minjem

4 Lensa Kit Canon EF-S 18-55mm f/3.5- 2 Punya sendiri dan minjem
5.6 IS STM

5 Lensa Kit Canon EF 18-45mm F/1.8 1 Nyewa


STM
6 Memory Card Sandisk 64GB 3 Punya sendiri dan minjem
7 Tripod Promoss 1 Punya sendiri
8 Lighting Softbox 2 Nyewa

9 Clip on Saramonic Blink 500 2 Nyewa


10 Clip on Boya BY-WM 6 1 Minjem

26
FLOOR PLAN

27
3.4 Lembar Kerja Penata Cahaya

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan


pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilus
i sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana da
ri suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya m
ata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi se
cara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk oby
ek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, da
n kapan peristiwa itu terjadi.

Tugas utama penata cahaya adalah merencanakan sekaligus memainkan


pencahayaan pada saat pementasan / shooting berjalan sehingga pencahayaa
n mendukung penciptaan latar suasana panggung / hasil visual. Jelas bahwa pena
ta cahaya perlu berkoordinasi dengan penata kameramen maupun artistik. Seorang pe
nata cahaya harus memiliki pengetahuan memadai dalam hal mixer cahaya. Tugasny
a pun mempunyai tahapan – tahapan dalam pembuatan film diantaranya pra – pr
oduksi, produksi, pasca produksi.

Pra Produksi

Prosedur atau langkah kerja lighting dalam pra produksi pada dasarnya dibuat
untuk mempermudah kerja seseorang. Dapat diketahui bahwa kerja penata cahaya tida
k hanya sekedar menata lampu, menghidupkan, dan mematikannya akan tetapi a
da prosedur yang harus dilewati sebelumnya yaitu :

1. Mempersiapkan semua kebutuhan dalam segi pencahayaan, baik dari sepesifikasi


lighting hingga filter yang akan digunakan .

2. Memeriksa semua alat yang akan di pakai serta berkordinasi dengan kru.

3. Mempelajari Naskah, adalah bahan dasar ekspresi artistic suatu pementasan. Semua
kreativitas yang dihasilkan mengacu pada adegan yang dipilih. Tidak hanya sutradar
a dan aktor yang perlu mempelajari naskah. Penata cahaya pun perlu mempelajari nask
ah. Berbeda dengan aktor yang berkutat pada karakter tokoh peran, penata ca
haya mempelajari adegan / lakon untuk menangkap maksud lakon serta mempelajari det
il latar waktu, dan tempat kejadian peristiwa.

28
4. Diskusi Dengan Sutradara, Setelah mempelajari naskah dan mendapatkan gambaran
keseluruhan kejadian peristiwa lakon, penata cahaya perlu mengetahui interpretasi da
n keinginan sutradara mengenai lakon yang hendak dimainkan tersebut. Mungkin sutrad
ara menghendaki penonjolan pada adegan tertentu atau bahkan menghendaki efek kh
usus dalam persitiwa tertentu. Catatan penata cahaya yang didapatkan setelah memp
elajari naskah digabungkan dengan catatan dari sutradara sehingga gambaran kesel
uruhan pencahayaan yang diperlukan didapatkan.

5. Mempelajari desain Tata Busana, lebih khusus adalah untuk menyesuaikan warna
dan bahan yang digunakan dalam tata busana. Seperti yang telah disebut di atas, baha
n-bahan tertentu dapat menghasilkan refleksi tertentu serta warna tertentu da
pat memantulkan warna cahaya atau menyerapnya. Untuk menghindari hal – hal yang t
idak dinginkan maka kerjasama antara penata cahaya dan penata busana perlu dijalin.

Hal ini berkaitan juga dengan catatan sutradara. Misalnya, dalam satu peristiwa
sutradara menghendaki cahaya berwarna kehijauan untuk menyimbolkan sebuah mimpi,
penata busana juga membuat baju berwarna hijau untuk menegaskan suasana tersebut.
Penata cahaya bisa

Produksi

Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting, Pada tahap ini penata
cahaya diberikan pengarahan dari seorang sutradara tentang rencana visual atau tata leta
k lighting serta mood yang diinginkan sutradara. Secara sistematis rencana ini dibu
at kedalam breakdown script . Dengan breakdown script memudahkan semua element
kru dalam bekerja nantinya. Sutradara mendiskusikan blocking lighting dan mood se
perti apakah yang harus dibuat.

1.Memperhatikan perbandingan Hi Light (bagian ruang yang paling terang) dan shade
(bagian yang tergelap) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut Hight Contrast.

2.Perlu memperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan kamera yang
digunakan.

3.Menjaga semua peralatan tata cahaya yang di gunakan.

4.Bekerja sama dengan sang kameramen juga sutradara dalam penempatan lighting
dan segi penataan cahaya agar sesuai dengan scene dan shoot yang di ambil.

29
Pasca Produksi

Tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata cahaya dalam tahap ini yang
dilakukan penata cahaya hanya sebatas :

1. Merawat semua equipment yang telah di pakai, agar dapat beroperasi dan
digunakan untuk pembuatan / tahap selanjutnya.

2. Me-review hasil tata cahaya yang telah di record saat produksi oleh editor.

3. Presentasi dan Evaluasi.

4. Proses Penciptaan Karya

Dalam proses penciptaan suatu karya, seorang seniman atau kreator dalam
menuangkan ide – idenya dapat melalui beberapa tahapan, diantaranya :

1. Membuat desain untuk menemukan suatu bentuk yang optimal.

2. Penyelesaian bentuk karya dengan media yang disesuaikan.

Spesifikasi Alat

No Nama Spesifikasi
1 Lighting Softbox Ukuran 50x70cm, stand GS 200, kabel sepanjang 2,2m

30
FLOOR PLAN

31
3.5 Lembar Kerja Tim Kreatif
Penata artistic adalah departemen yang bertugas memberikan ilustrasi visual
ruangan dan waktu . Departemen tata artistic dipimpin oleh seaorang art director.
Setelah art director departemen tata artistic juga mengenal istilah production designer.
Production designer memiliki tugas utama,membantu sutradara untuk menentuka
n konsep film secara keseluruhan baik aspek visual,suasana,konsep warna sound d
an segala sesuatu hasil dari film tersebut. Penata artistic membutuhkan kejelian
dan ketepatan untuk menerjemahkan ide kreatif sutradara sejak dalam perancangan fil
m.

Menyiapkan beberapa persiapan agar hasil yang di dapatkan maksimal. Penulis


melakukan konstribusi seperti mengikuti brainstorming bersama para crew ,membua
t breakdown tata artistic,ikut mencari lokasi,menyiapkan beberapa peralatan artist
ic ,malakukan tugas artistic pada saat proses syuting berlangsung,dan menyiapkan lem
bar kerja artistic menjadi satu despro.

32
Pra Produksi

Proses pra produksi adalah proses persiapan seperti


konsep,jadwal,bugedting,lokasi dan lembar kerja. Pada saat pra produksi
berjalan,penulis membaca naskah kemudian penulis mencari refrensi artistic talk sho
w bertema Pemuda Punya Cerita sesuai dengan konsep yang telah disepakati . Setelah
itu penulis membuat breakdown artistic dan mensyiapkan peralatan yang akan di guna
kan pada saat produksi berlangsung.

Produksi

Proses produksi adalah proses pengambilan gambar baik secara outdor maupun
indoor dan realisasi dari persiapan yang sudah disiapkan pada proses pra produksi.
Penulis pada saat produksi melakukan persiapan peralatan yang akan digunakan. Tida
k hanya itu, penulis juga menata ruangan agar tertata rapih saat terlihat di frame.

Pasca Produksi

Produksi Pasca Produksi adalah sebuah proses dimana pada tahap ini dilakukan
beberapa aktivitas seperti review gambar art di dalam frame,apakah ada yang kurang
atau tidak.

Proses Penciptaan Karya

Contoh refrensi set talk yang akan kami gunakan :

Alasan kami menggunakan seperti ini karna terlihat formal namun tetap santai. Contoh
di dalam gambar terdapat pohon hijau agar suasana di set tetap hidup.

Contoh referensi wadrobe untuk narasumber yang akan kami gunakan :

33
Alasan kami memilih baju ini karena santai tetapi tetap sopan, warnanya sesua
i dengan mood pada frame.

1. Baju Host 2. Baju Guest Star

3. Baju Co Host

34
3.5.1 BREAKDOWN TIM KREATIF

Production Company : SERIUS PRODUCTION Pemimpin Acara : Zaki

Production Title : BINCANG SENI Pengarah Acara : Fatih

Durasi : 18 Menit Art Director : Banu

N SEGMEN CAST WAR MAKE SET LOK PROPE INT/ WA


O DROBE UP ASI RTI EXT KTU

1 1 Fatih Kaos hitam, Natural Dala Ruma Gelang Ext Nigh


celana levis. m h t
rum
ah

Deny Hoodie, Natural Dala Ruma - Ext Nigh


celana CN m h t pen
dek. rum
ah

Fikri Kaos hitam, Natural Dala Ruma Jam Ext Nigh


celana levis m h tangan t ru
m
ah
2 Fatih Kaos hitam, Natural Dala Ruma Gelang Ext Nigh
celana levis. m h t ru
m
ah

Deny Hoodie, Natural Dala Ruma - Ext Nigh


celana CN m h t pen
dek. rum
ah

35
Fikri Kaos hitam, Natural Dala Ruma Jam Ext Nigh
celana levis m h tangan t ru
m
ah
3 Fatih Kaos hitam, Natural Dala Ruma Gelang Ext Nigh
celana levis. m h t ru
m
ah

Deny Hoodie, Natural Dala Ruma - Ext Nigh


celana CN m h t
pendek. rum
ah

Fikri Kaos hitam, Natural Dala Ruma Jam Ext Nigh


celana levis m h tangan t ru
m
ah

36
3.2 Lembar Kerja Penyunting Gambar
Penyunting gambar televisi adalah sineas profesional yang bertanggung jawab
mengkontruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario da
n konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah cerita yang utuh.

Penyunting gambar menjadi fase akhir dalam menyelesaikan program acar


a talkshow. Intensitas kerja yang dibutuhkan sangatlah tinggi, lantaran tahap editing a
kan menentukan program acara talkshow yang akan di buat. Dengan kata lain, seb
agus apapun momen yang sudah di tangkap, program acara apapun tidak akan perna
h bisa tersampaikan tanpa kerja di fase penyunting gambar.

Dalam produksi ini tim kreatif yang bekerja sebagai penyunting gambar harus
memikirkan konsep dan ide kreatif secara matang.

Pra Produksi

Pra produksi adalah sebuah tahapan proses dimana seorang pembuat program
atau pemimpin mulai menentukan ide, tema dari program yang akan di buat. Segala
kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini
biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu
45% dari keseluruhan produksi.

Pada tahap pra produksi ini penulis bertugas untuk membuat Bumper In/Out,
Template grafik , Design Cover DVD , Design Kaset DVD dan X- Banner.

Produksi

Produksi adalah tahap realisasi dari persiapan yang sudah disiapkan pada tahap
pra produksi. Tahap produksi sering disebut juga proses shooting. Pada tahap ini
penulis membantu penata gambar dalam pengambilan gambar. Penulis juga kemudia
n mengumpulkan shot yang sudah diambil sesuai dengan konsep dasar editing ya
ng diinginkan bersama, dan memberikan gagas
an-gagasan perekaman dalam hubungannyadengan editing.

37
Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan yang dilakukan setelah proses produksi. Proses
pasca produksi meliputi proses editing dan mixing. Pada tahap ini penulis bertugas
untuk membuat cover DVD , cassette DVD, menggabungkan dan merangkai stock sho
t yang telah di berikan kameramen menjadi sebuah karya audio visual yang layak u
ntuk di tayangkan.

Editing Report

Production Company : serius production Pemimpin Produksi : zaki

Project Title : Bincang Seni Pengarah Acara : Fathi

Durasi : 18 menit Penyunting Gambar : 8

N EXT/ KETERANGAN
o INT
VISUA TITLE AUDI SFX TRANSISI VIDEO DURASI
L O EFFECT
1 INT Orang - Dialog - Zoom - 6 menit
Ngobrol
2 INT Orang - Dialog - Zoom - 5 menit
Ngobrol
3 INT Orang - Dialog - Zoom - 6 menit
Ngobrol

Konsep Editor

Program Acara Talk Show “BINCANG SENI” memiliki ide dasar sudut pandng
tentang Pekerja Seni. Yang berdurasi 18 menit dan terdiri dari 3 segment.

Acara talkshow ini memberikan informasi dan hiburan. Terdapat berbagai macam hal
yang bisa dieksplor dari kehidupan para pekerja seni. Salah satunya yaitu acara talkshow ini
yang berjudul BINCANG SENI

Kemudian seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra pencer
itaan) yang kuat untuk bersikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya. Maksud sense of

38
story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan konstruksi dari struktur konse
p acara program tersebut, serta kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun d
an mampu mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan/ce
rita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir acara.

ID Program

Judul : BINCANG SENI

Pengarah Acara : Fatih Dan Deny

Acara : Talkshow

Durasi : 18 Menit

Spesifikasi computer yang digunakan

Machine name : Lenovo

Operating System : Windows 10

Processor : AMD A9

Memory : 8.00 GB

Out Type : Internal

Softaware pendukung yang digunakan:

1. Adobe Premiere CC 2018

39
BAB IV

KESIMPULAN

Kelompok kami mengucapkan banyak terima kasih pada Tuhan YME, orang tua,
guru produktiv BC dan SMK Prestasi Prima yang telah membimbing dan membantu
kami dalam mengerjakan tugas kami ini

Berdasarkan pembahasan mengenai penulisan naskah pada program audio visual :

1. Proses penciptaan karya adalah proses yang sangat menentukan hasil dari pada satu
produksi, penulisan pembuatan konsep bersama sutradara dan rundown untuk
paduan segment acara dan panduan pengambilan gambar untuk cameramen.
2. Terhadap tayangan Ini Talkshow menyatakan bagus, baik secara keseluruhan
maupun kategorisasi pendukung seperti: jadwal penayangan yang mencakup wakt
u penayangan dan durasi penayangan, tema dan kejelasan tema/materi acara ya
ng mencakup tema/materi acara yang paling diminati, penilaian tema, kejelasan te
ma, kekinian tema acara, penampilan pembawa acara dan bintang tamu, daya tari
k dan tujuan menonton tayangan Ini Talkshow.
3. Pada pasca produksi, penulis memastikan jalan cerita agar tetap berjalan sesuai
dengan rundown, dan penulisan menyelesaikan laporan.

Pembuatan sebuah program audio visual yang bertemakan “BINCANG SENI”


menuntut pembuatan program untuk memberikan suatu kesan dalam visual, setiap mate
ri program perlu memperoleh perlakuan khusus berdasarkan karakteristik d
an spesifikasinya. Cara penyajiannya program talk show tidak akan terlepas dengan for
mat program. Program talk show ini mengangkat tema seni, dilakukan berbagai cara,
baik dari aspek penyampaian, visual, audio dan sebagainya. Kami juga menjalankan tal
k show ini berdasarkan prosedur yang sudah kami buat secara baik.

Semoga tugas Talk show ini bisa diterima oleh semua pihak, dan juga kami
berharap, agar proses pelaksanaan tugas ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan
menghasilkan karya audio visual yang mempunyai tujuan dan manfaat bagi khalaya
k yang menontonnya.

40
41

Anda mungkin juga menyukai