Anda di halaman 1dari 19

PRODUCTION BOOK

“DESTINASI INDONESIA EDISI REJANG LEBONG”

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan Production Book “Destinasi Indonesia edisi

Rejang Lebong”. Production Book ini diajukan untuk ditindak lanjuti sebagai karya yang

akan diproduksi oleh penulis beserta tim.

Dalam produksi penciptaan karya ini penulis bertindak sebagai sutradara yang juga

bertanggung jawab atas hasil akhir sebuah produksi. Sesuai dengan program studi penulis

yaitu Manajemen Produksi Siaran (MANAPRODSI), pada Sekolah Tinggi Multi Media

“MMTC” Yogyakarta. Penulis juga memberikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof Dr. Gati Gayatri, MA., sebagai Ketua Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”

Yogyakarta.

2. Ari Mintarti, S.PT., M.Sn. sebagai Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah

Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta.

3. Dr. Drs. Sudono, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Penyiaran Sekolah Tinggi Multi Media

“MMTC” Yogyakarta.

4. Sugiyo, SE. MM. sebagai Ketua Program Studi Manajemen Produksi Siaran Sekolah

Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

5. Kedua orang tua penulis.

6. Andreas Johan Iswara sebagai rekan tim tugas akhir.

7. Rekan-rekan penulis yang membantu proses berjalannya tugas akhir.

8. Semua pihak yang berperan dalam proses penciptaan proposal skripsi ini.

2
Penulis sadar masih banyak kekurangan yang ada dalam proposal ini, maka dari itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, semoga proposal skripsi

ini dapat berguna untuk penulis dan bagi pembaca.

Yogyakarta, 7 April 2017

ADAM FAJAR SETIAWAN

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
BAB 1. PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 5
B. Deskripsi Produksi 6
C. Tujuan Program 10
D. Manfaat Program 10
E. Desain Produksi 10
BAB 2. PELAKSANAAN PRODUKSI 16
A. Pra Produksi 16
B. Produksi 17
C. Pasca Produksi 18
BAB 3. PENUTUP 19
LAMPIRAN 20

4
BAB I

PENDAHULUAN

DOKUMENTER TELEVISI

DESTINASI INDONESIA EDISI REJANG LEBONG

A. Latar Belakang
Televisi merupakan media massa yang berkarakter spesifik yaitu audio

visual. Media televisi sangat banyak diminati, bukan hanya di Indonesia namun di

seluruh Dunia. Hampir setiap hari manusia melihat perkembangan Dunia melalui

media televisi. Besarnya daya pengaruh televisi terhadap kehidupan manusia,

membuat pemilik modal di Indonesia mendirikan televisi sebagai sebuah industri

kreatif. Daya kreatifitas sangat dibutuhkan untuk menciptakan sebuah program

televisi, agar stasiun televisi bisa menjadi treandsetter dalam dunia penyiaran.

Program acara televisi tidak dapat hidup atau berjalan tanpa adanya

loyalitas pemirsa dan iklan. Untuk itu program televisi harus mempunyai strategi

kreatif dalam pemenuhan tujuan dan sasaran, agar program tersebut dapat terus

berjalan. Dalam dunia industri inilah banyak dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang

berkompeten serta mempunyai daya kreatifitas tinggi, untuk menciptakan sebuah

program televisi yang kreatif, informatif dan menghibur. Bukan hanya dalam segi

materi saja sebuah program televisi dapat dinilai sebagai program yang kreatif,

namun dari kerabat kerja program juga sangat menentukan. Salah satunya adalah

Sutradara, sutradara berperan penting dalam pengambilan dan menentukan visual.

Unsur audio juga ditentukan oleh Sutradara yang nantinya akan dipadukan

sehingga tercipta sebuah program televisi yang kreatif, informatif dan menghibur.

Adanya pengaruh yang lebih kuat dalam media televisi di bandingkan

dengan media massa lainnya, membuat penulis ingin membuat sebuah karya

5
dokumenter dengan media televisi. Bagi penulis, media televisi dapat

menyampaikan pesan dengan tepat dan mudah dimengerti.

Dokumenter Televisi merupakan sebuah karya audio visual, dan setiap

karya visual membutuhkan sebuah komposisi gambar. Penulis menerapkan

komposisi gambar supaya gambar yang ditampilkan dapat berkomunikasi dan

mempunyai makna yang mudah diterima oleh audiens. Penggunaan komposisi

gambar dapat membuat audiens nyaman untuk menyaksikan tayangan dari awal

hingga akhir. Dengan demikian, pesan yang dibawa karya audio visual ini akan

tersampaikan dengan baik. Penulis memilih format dokumenter karena program ini

menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai

esensial dan ekstensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup, dan

situasi nyata (Fred Wibowo, 2009: 146).

Ketertarikan penulis terhadap kekayaan alam dan budaya di Indonesia,

membuat penulis ingin mengangkat suatu daerah yang belum banyak diketauhi

masyarakat yaitu Kabupaten Rejang Lebong yang terletak di Provinsi Bengkulu.

Kabupaten Rejang Lebong memiliki kekayaan alam yang sangat

berlimpah, ditandai dengan sebutan lumbung padi provinsi Bengkulu. Selain itu,

ada beberapa kekayaan alam yang dijadikan objek wisata alam diantaranya Danau

Mas Harun Bastari dan Suban Air Panas. Selain memiliki kekayaan alam, Rejang

Lebong juga memliliki kebudayaan tradisional yang masih dilestarikan hingga saat

ini yaitu Tari Kejei. Tari Kejei merupakan tarian adat suku rejang yang sudah ada

sebelum kerajaan Majapahit.

B. Deskripsi Program
1. Format Program

6
Format program acara ini adalah dokumenter. Penulis memilih

format dokumenter karena kebutuhan acara yang memiliki topik

permbahasan berupa perjalanan.

2. Kategori Program

Program dokumenter “Destinasi Indonesia” edisi “Rejang

Lebong” ini dimasukkan dalam kategori program informasi dan hiburan

karena program ini memberi informasi seputar Kabupaten Rejang Lebong.

Sedangkan dari segi hiburan, program ini menyuguhkan keindahan

keindahan Rejang Lebong dan tampilan tarian Kejei.

3. Nama Program

Nama program acara ini adalah “Destinasi Indonesia”. Dengan

maksud program ini akan menyuguhkan destinasi atau tempat yang memiliki

kekayaan alam dan budaya di Indonesia dalam setiap episode.

4. Isi Program

Program dokumenter ini berisi tentang keindahan alam Kabupaten

Rejang Lebong yaitu dengan objek wisata Danau Mas Harun Bastari, dan

Suban Air Panas. Selain itu juga akan membahas tentang kehidupan

masyarak rejang lebong dan kebudayaan Rejang Lebong yaitu tari Kejei.

5. Durasi Program

Program dokumenter berjudul “Destinasi Indonesia” edisi “Rejang

Lebong” ini berdurasi 15 menit. Penulis menganggap durasi tersebut adalah

durasi yang ideal bagi audiens untuk menangkap pesan yang ingin

disampaikan dengan maksimal dalam program ini.

6. Sasaran Program

7
Sasaran atau target audiens dari program dokumenter ini adalah

laki laki dan perempuan khususnya kalangan remaja berusia 13 tahun sampai

40 tahun, dengan klasifikasi R-BO atau remaja bimbingan orang tua, karena

diharapkan melalui visual dan narasi dalam program ini target audience

khususnya kalangan remaja Indonesia dapat mengenal kebudayaan

tradisional yang terdapat di Indonesia, tidak hanya mengenal, penulis

berharap target audiens dapat mencintai kebudayaan tradisional dengan

menyerap pesan dari program dokumenter ini yang disajikan dengan baik.

7. Waktu Penyiaran

Karya dokumenter ini disiarkan setiap hari Jum’at pada pukul

15:00 WIB. Pemilihan hari dan jam tayang merupakan waktu yang tepat

pada saat audiens yang dituju sedang beristirahat dan menonton program

yang menghibur, mendidik, serta memberi informasi.

8. Karakteristik Produksi

a) Single Camera

Pengambilan gambar dilakukan menggunakan tiga kamera

DSLR Canon 60D. Penggunaan tiga kamera dimaksudkan agar setiap

adegan yang dilakukan tidak ada yang terlewatkan. Penggunaan tiga

kamera juga berguna untuk menghemat waktu pada saat pengambilan

gambar.

b) Luar Studio

Pengambilan gambar dilakukan diluar studio (interior

dan exterior)

c) Recorded

8
Perekaman narasi dilakukan di studio dengan peralatan

mic rode, laptop dan soundcard. Sementara perekaman visual

dilakukan dengan menggunakan memory card.

9. Lokasi Penciptaan

Penulis memilih lokasi di Provinsi Bengkulu, tepatnya di

Kabupaten Rejang Lebong. Lokasi yang digunakan dalam

pengambilan gambar, meliputi:

a) Pemandian Suban air panas, Rejang Lebong.

b) Danau Mas Harun Bastari, Rejang Lebong.

c) Lapangan Setia Negara, Rejang Lebong.

d) Kantor Dinas Pariwisata, Rejang Lebong.

e) Jalan S Sukowati, Rejang Lebong.

f) Perkebunan Kopi, Rejang Lebong.

g) Jalan Merdeka, Rejang Lebong.

h) Rumah Dinas Bupati.

i) Rumah Adat Rejang.

j) Bundaran Curup.

k) Desa Air Merah.

9
C. Tujuan Program
1. Menyajikan sebuah acara yang menyuguhkan keindahan alam dan
budaya Kabupaten Rejang Lebong.
2. Menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap tradisi dan budaya
nusantara.
3. Memperkenalkan Kabupaten Rejang Lebong.

D. Manfaat
1. Bagi Khalayak

Sebagai sarana media hiburan bagi masyarakat agar sadar akan


budaya dan tradisi nusantara, bukan hanya ada di Bali atau Lombok. Rejang
Lebong juga memiliki kekayaan alam dan budaya.

E. Desain Program Acara


1. Judul : Destinasi Indonesia
2. Media : Televisi
Social media (Youtube)
3. Kategori Program : Dokumenter
4. Format Program : Off Air
5. Durasi : 15 menit
6. Target Audience :
a. Usia : 16-28 Tahun
b. Gender : Pria dan Wanita
c. Strata Ekonomi :B
d. Strata Pendidikan : Mahasiswa – Karyawan muda
e. Geografis : Mencakup semua tatanan geografis
7. Lingkup Masalah : Promosi kabupaten bisa melalui media
social seperti Youtube, masyarakan saat ini cenderung lebih memilih
media Sosial sebagai referensi berlibur. Dokumenter Destinasi
Indonesia akan menyuguhkan kelebihan dari Kabupaten Rejang
Lebong agar Indonesia jauh lebih mengenal Kabupaten Rejang Lebong.

10
F. Desain Produksi Acara
1. Judul Acara : Destinasi Indonesia edisi Rejang Lebong
2. Materi :
a) Segmen I : Pengenalan kabupaten rejang lebong beserta potensi
alam dan kekayaan budaya.
b) Segmen II : Mengenalkan kekayaan alam yaitu: Danau Mas
Harun Bastari, Suban Air Panas, situs peninggalan Budaya di
Suban Air Panas.
c) Segmen III : mengenalkan Rumah Adat Rejang, beserta Tarian
adat yaitu Tari Kejei.
d) Segmen IV : Kesimpulan apa saja yang ada di Rejang Lebong.
Serta membangun ketertarikan penonton agar berkunjung ke
kabupaten Rejang Lebong.

3. Penyiaran : Media Sosial


4. Talent :
a. Penari Kejei
5. Kerabat Kerja

No. Jobdesk Nama

1) Sutradara Adam Fajar Setiawan

2) Penulis Naskah Andreas Johan Iswara

3) Editor offline Adam Fajar Setiawan

4) Editor online Muhamad Haeqal

5) Cameraman Adam Fajar Setiawan

6) Audioman Andreas Johan Iswara

11
6. List Peralatan

No. Alat Jumlah Keterangan

1. Kamera Canon DSLR 60D 3 Unit Sewa

2. Lensa Canon 70-200mm 1 Unit Sewa

3. Lensa Canon 17-40mm 1 Unit Sewa

4. Lensa Canon 50mm 1 Unit Sewa

5. Tripod Libec 3 Unit Sewa

6. Slider Varavon 1 meter 1 Unit Sewa

7. Gladcam HD 4000 1 Unit Sewa

8. Soundcard Steindburg c1+ 1 Unit Sewa

9. Microfone Rode 1 Unit Sewa

10. Laptop MacBook Air 1 Unit Pribadi

11. Harddisk external 1 TB 1 Unit Pribadi

12 Memory Card Sandisk 32 GB 6 Unit Pribadi

13. Batterai kamera Canon DSLR 60D 6 Unit Pribadi

12
7. Jadwal Produksi

Maret April Mei

No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Ide

2 Riset

3 Sinopsis

4 Treatment

6 Pembentukan Tim

5 Proposal Skripsi

8 Rapat Produksi

9 Shooting

10 Editing off line

11 Rekaman Narasi

12 Editing on line

13 Preview

8. Anggaran Biaya
5 Hari Shooting
4 Hari Perjalanan
1 Hari Istirahat
NO KEBUTUHAN HARGA JUMLAH HARI BIAYA (Rp.)
(Rp.)

1. Transportasi

Sewa Mobil 300.000 1 10 3.000.000

13
Bensin 1.500.000

2. Bayar Talent

Talent Tari Kejei 2.500.000 1 2 2.500.000

2. Konsumsi

Crew (3xmakan) 15.000 5 10 2.250.000

Talent 15.000 8 2 240.000

Snack 500.000

3. Sewa peralatan Produksi

Camera Canon DSLR 60D 150.000 3 5 2.250.000

Lensa Canon L series 70-200mm 200.000 1 5 1.000.000

Lensa Canon L series 17-40mm 150.000 1 5 750.000

Lensa Fix f 1:1.4 50mm 100.000 1 5 500.000

Tripod Camera Libec 50.000 3 5 750.000

Slider Varavon 1m 150.000 1 5 750.000

Gladcam HD 4000 150.000 1 5 750.000

Handcorder Tascam DR-40 125.000 2 5 1.250.000

Microfone Rode 50.000 2 5 500.000

Reflektor 105cm 25.000 3 5 375.000

Komputer Editing 100.000 1 3 300.000

Printer Probadi 1

JUMLAH 19.115.000

9. Sinopsis

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan kebudayaan lokal

yang sangat terjaga kelestariannya, setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai

14
macam kekayaan alam dan budaya yang tidak akan habis di makan waktu, salah

satunya ada di Kabupaten Rejang Lebong yang terletak di Provinsi Bengkulu.

Kabupaten Rejang Lebong dijuluki dengan lumbung padi terbesar di

provinsi Bengkulu, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pedagang.

Rejang Lebong juga memiliki kekayaan alam yang dijadikan objek wisata

diantaranya ada Danau Mas Harun Bastari dan Suban Air Panas. Danau Mas

Harun Bastari dikenal karena memiliki keunikan dengan adanya pulau kecil

berbentuk huruf C yang berada di tengah danau. Huruf C ditengah danau ini

dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai lambang Kota Curup yang merupakan

Ibu Kota Kabupaten Rejang Lebong. Sedangkan Suban Air Panas adalah objek

wisata pemandian air panas yang airnya mengandung belerang, dalam kawasan

suban air panas ini terdapat 5 kolam air panas dan 1 kolam air dingin. Selain itu

juga terdapat cagar budaya berupa Batu menangis dan …

Kabupaten Rejang Lebong juga memiliki kebudayaan yang masih

dilestarikan sampai sekarang yaitu Tari Kejei. Tari kejei merupakan kesenian

rakyat Rejang, saat ini masih sering digunakan sebagai tarian penyambutan untuk

tamu agung yang datang ke Kabupaten Rejang Lebong. Selain itu tarian ini juga

digunakan untuk acara pernikahan, hajatan, panen raya dan acara lainnya yang

berbau adat.

Semua warga Negara Indonesia memiliki rasa cinta tanah air,

penulis ingin menunjukan rasa cinta tanah air ini dengan menggunakan

media televisi dengan cara menggangkat kembali kebudayaan yang

dimiliki oleh bangsa ini agar warga Negara Republik Indonesia lebih

menghargai dan banyak mengetahui.

15
BAB II

PROSES PENCIPTAAN

A. Proses Produksi
1. Pra Produksi

Pada tahap ini sutradara melaksanakan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menentukan Tema dan Topik

Pada tahapan ini penulis melakukan diskusi dengan penulis

naskah untuk menentukan tema yang akan diambil. Akhirnya

disepakati untuk mengangkat tema bahasan tentang kekayaan alam

atau keindahan alam dan kebudayaan suatu daerah.

b. Melakukan riset pendahuluan

Setelah menentukan topik dan subformatnya maka penulis

melakukan riset pada topik yang hendak diangkat guna

mengumpulkan data yang akan menjadi bahan dalam menulis naskah.

Riset dilakukan dengan membaca beberapa buku penyiaran,

wawancara dengan narasumber yang berkaitan, dan observasi.

c. Menyusun proposal

Berisi desain produksi seperti tujuan, target audience,

deskripsi program, format, durasi dan sebagainya. Proposal ini yang

menjadi konsep dasar dari program yang akan dibuat.

d. Menyeleksi materi

16
Dengan mengumpulkan materi yang telah didapat pada

proses riset kemudian melakukan seleksi mana materi atau topik yang

sesuai mana yang tidak.

e. Mempelajari sinopsis dan treatment

Sebagai seorang sutradara harus mempelajari sinopsis dan

treatment sebagai panduan untuk produksi dan melakukan bedah

naskah dengan penulis naskah. Sutradara membuat gambar treatment

apa saja rencana gambar yang akan diambil saat shooting.

f. Pertemuan dengan tim produksi

Pertemuan dengan tim produksi yang membantudalam

pembuat karya produksi ini, untuk menjelaskan mengenai konsep

acara dan pengambilan gambar di lapangan dan membagi tim

produksi sesuai dngan jon deskripsinya.

g. Melakukan rapat produksi

Sebelum shooting dilaksanakan, sutradara melakukan rapat

produksi dengan kerabat kerja untuk pengecekan seluruh aspek

produksi mulai dari mempersiapkan alat dan lokasi yang akan

digunakan untuk shooting.

2. Produksi

Tahap produksi adalah proses pengambila audio dan video di

lokasi yang sudah ditentukan, dalam tahap ini sutradara memimpin

jalannya produksi. Setiap pengambilan gambar yang dilakukan oleh

kameramen harus mengikuti keingin dari sutradara, supaya gambar yang

17
dihasilkan sesuai dengan yang dikosepkan sutradara. Pengambilan suara

juga dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesan suasana yang

diinginkan sutradara dalam karya dokumenter ini. Kualitas audio dan

video sangat tergantung pada proses ini, maka ketelitian sutradara sangat

menentukan hasil akhir karya dokumenter dalam media televisi.

3. Pasca Produksi

Pada tahap ini penulis sebagai sutradara melakukan pengecekan

ulang keseluruhan baik audio maupun visual yang sudah diambil pada

tahap produksi. Stok gabar yang ada harus bisa memenuhi kebutuhan

gambar yang diperlukan. Gambar-gambar kemudia dikelompokan sesuai

dengan kebutuhan setiap sequence. Pemilihan gambar disesuaikan dengan

konsep treatment.

Paska pemilihan gambar, penulis melakukan koordinasi dengan

editor untuk membedah treatment dan shotlist untuk kebutuhan editing.

Kegiatan editing dilakukan secara dua tahap, off line dan on line. Proses

editing off line adalah memotong/membuang video yang tidak diperlukan

dan menyusun adegan per adegan disetiap sequence. Sementara editing on

line adalah proses memasukan judul, memberi effect, backsound, dan

chargent.

18
PENUTUP

Besar harapan agar proposal ini dapat disetujui dan diterima. Demi kelancaran
karya produksi ini, kritik dan saran yang membangun, bimbingan dari berbagai pihak
sangat diharapkan penulis.

19

Anda mungkin juga menyukai