Anda di halaman 1dari 10

Desain Program

Format : Dokumenter
Judul : Candi Abang
Durasi : 15 Menit
Desainer Program : Audi Istira Rahmahani (1510782032)
Desain Program

Format : Dokumenter
Judul : Candi Abang
Durasi : 15 Menit
Desainer Program : Audi Istira Rahmahani (1510782032)
Kata Pengantar

Alhamdullilah, Pujisyukur kami panjatkan kepada ALLAH S.W.T, karna berkat


rahmat dan ridhonya kami dapat menyelesaikan Desain Produksi ini. Desain produksi ini
dibuat dalam rangka ujian tengah semester sebagaimana syarat kelulusan untuk mata kuliah
Manajeman Produksi Film dan Dokumenter . Kami pun sadar kami tidak bisa menyelesaikan
Program Dokumenter ini tanpa orang-orang yang telah memberikan support atau pun
memberikan bimbingan, oleh karena itu kami berterima kasih kepada:
Bapak Dedy Setyawan, yang telah membimbing kami dalam penyelesaian
desain produksi pada program Dokumenter
1. Orang tua tercinta.
2. Dan rekan rekan yang telah berjuang penuh dalam menyelesaikan program
her beritaradio ini.

Mohon Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama dan gelar. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan kepada kami. Semoga acara ini dapat
member manfaat kepada khalayak luas. Kurang lebihnya kami mohon maaf dan terima kasih.
I. Latar Belakang
Keindahan wisata alam jogja memang tidak akan pernah ada habisnya bila
dijelajah, salah satunya adalah wisata candi. Ada banyak sekali candi yang
tersebar di Jawa Tengah, termasuk di jogja yang memiliki candi prambanan dan
namanya pun sudah mendunia. namun hari ini kita mau mengenalkan salah satu
candi unik yang sama sekali berbeda dengan candi-cand lainnya di jogja yaitu
Candi Abang. candi ini berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan
Berbah, Sleman Yogyakarta.

II. Judul Program


Program ini bernama Candi Abang yaitu sebuah dokumenter yang
membahas tentang sejarah Candi Abang dari sisi kebudayaan.

III. Sinopsis
Candi Abang ini terbuat dari Bata Merah, yang berarti merah dalam bahasa
jawa adalah Abang, batu bata yang dipakai juga lebih besar dari Batu Bata yang
ada pada saat ini. Keutuhan candi sudah tidak lagi sempurna. Namun, bukan
berarti kecantikan dan keunikan sudah purna. Candi Abang masih kokoh berdiri di
puncak bukit dengan bahan bangunan batu bata. Ukuran alas Candi Abang adalah
36 x 34 meter, dan tingginya belum bisa diperkirakan.
Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman Kerajaan
Mataram Kuno. Meskipun demikian, candi ini diperkirakan mempunyai umur
yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya. Candi yang berbentuk seperti
piramid ini dinamakan Candi Abang karena terbuat dari batubata yang berwarna
merah (abang dalam bahasa Jawa). Bentuk candi ini berupa bukit, sekarang
banyak ditumbuhi rerumputan sehingga dari jauh nampak mirip seperti gundukan
tanah atau bukit kecil.
Pada waktu pertama kali ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan alas
yoni lambang dewa Siwa berbentuk segidelapan (tidak berbentuk segi empat,
seperti biasanya) dengan sisi berukuran 15 cm.
Candi Abang berada di puncak bukit di pinggir jalan desa, 1,5 kilometer
sebelah Barat Jalan Raya Jogja-Piyungan. Akses ke lokasi bagus dan bisa
ditempuh kendaraan roda empat. Hanya saja, begitu menuju puncak bukit, agak
rusak dan hanya bisa ditempuh jalan kaki atau sepeda motor. Wisatawan bisa
menggunakan kendaraan umum. Yaitu, cari bus yang melewati Jalan Raya Jogja-
Piyungan.
Beberapa orang menganggap Candi Abang merupakan tempat penyimpanan
harta karun pada zaman dahulu kala, oleh karena itu sering dirusak dan digali oleh
orang tidak bertanggung jawab yang mencari harta peninggalan sejarah dan
barang berharga. Masyarakat setempat masih ada yang mempercayai, Candi
Abang dijaga seorang tokoh yang dituakan dan dihormati. Ia bernama Kyai Jagal,
yang memiliki badan besar dan berambut panjang.
Kyai Jagal merupakan pelindung dari segala kerusakan. Pada zaman Jepang,
penduduk sering berlindung di candi tersebut, karena ada kepercayaan. Kyai Jagal
akan melindungi mereka. Kepercayaan akan Kyai Jagal sangat besar. Sehingga,
ada kisah tentang sebongkah emas sebesar anak kerbau yang dipercaya ada di
dalam tubuh Candi Abang, tetap tinggal cerita dan tidak ada seorang pun berani
membuktikannya.

IV. Format program


Pada program ini saya memilih format Dokumenter karena pada format
Dokumenter pengemasan akan lebih efisien dan penonton akan lebih tertarik
dengan pengemasan yang berdurasi sekitar 15 menit akan tetapi sudah
memuaskan info penonton terhadap konten yang dibawakan.

V. Tema/Pesan yang ingin disampaikan


Agar masyarakat luas mengetahui tentang sejarah dari Candi Abang itu
sendiri.

VI. Sasaran
Program ini mempunyai target yaitu seluruh kalangan masyarakat, baik itu
berlatar belakang ekonomi maupun usia dikarenakan perlunya masyarakat
khususnya masyarakat Indonesia mengetahui sejarah kebudayaan-kebudayaan di
Indonesia.

VII. Tujuan
Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada seluruh masyarakat
khususnya masyarakat Indonesia agar mengetahui tentang sejarah kebudayaan di
Indonesia.

VIII. Karakteristik Produksi


Program ini diproduksi dengan single kamera dikarenakan terbatasnya alat
perekam serta terbatasnya jumlah kru produksi.
Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi adalah :
Divisi Dop
1. Kamera
2. Batry Kamera
3. Tripod
4. Charger Kamera
5. Lensa
6. Memory Card
Divisi Lighting:
1. Blonde
2. LED
3. Redhead
4. Konoflo
5. C-Stand
6. Difuser
Divisi Sound
1. Zoom H4n
2. Blimp Full set
3. Clip On
4. Memory Card
5. Batry Zoom

IX. Materi
Materi yang akan dibawakan dalam episode bersaral dari naskah yang telah
ditulis dan dikoreksi secara teliti, baik dan benar. Dalam membawakan materi
akan diisi berupa VO dari pembawa acara.

X. Treatment
Sequence 1
Penjelasan Lokasi Candi Abang
Sequence 2
Penjelasan mengenai mengapa bisa disebut Candi Abang
Sequece 3
` Sejarah Candi Abang
Sequece 4
Penjelasan mengenai Kyai Jagal
Sequece 5
Pengenalan Goa Sentono

XI. Lokasi
XII. Property Pokok
Tidak terdapat property pokok

XIII. Desain Grafis


1. Bumper production
2. Bumper acara
3. Keterangan tahun pada sejarah
4. Pada akhir acara terdapat credit tittle dan bumper judul

XIV. Kostum
Tidak menggunakan kostum khusus

XV. Anggaran
KONSUMSI
Konsumsi Kru Rp450.000 1 Rp450.000
Minum Kru Rp50.000 1 Rp50.000
ANGGARAN UNTUK MASING-MASING DIVISI
Anggaran Untuk Divisi Kamera Rp1.000.000 Rp1.000.000
Anggaran Untuk Divisi Sound Rp25.000 1 Rp25.000
Anggaran Tak Terduga Rp500.000 Rp500.000

JUMLAH Rp2.025.000

XVI. Kerabat Kerja Produksi


Produser : Audi Istira R
Asisten Produser : Rahmatul Laili David
Penulis Naskah : Nurrul Nelwan
Sutradara : Ainul Fikri
Technical Director : Fuad Hilmi
Direct of Photography : Faisha Amri
Editor : Audi Istira R
Soundman : Yuzaki Gilang Bagaskara
Gaffer : Wiwit Nur Faizin
Lighting 1 : Agung Rasyidi
Scoring : Ardiansyah

XVII. Jadwal Kegiatan


1 Febuari 1 April 2017 : Riset
5 April - 15 April 2017 : Pembuatan naskah
23 - 30 April 2017 : Pengambilan gambar
1 10 Mei 2017 : Editing Offline
12 - 20 Mei 2017 : Preview dan Revisi
21 - 30 Mei 2017 : Editing Online
1 Juni 2017 : Preview seluruh crew
2 5 Juni 2017 : Revisi
10 Juni 2017 : Final Render

Anda mungkin juga menyukai