Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR YOGYAKARTA

Disusun oleh:

XII IPS 1

-Ahmad Nurul -Azumi Hana

-Alia Setia -Djalu Alif

-Asti Anindya -Fathan Hanif

-Azra Aulia -Hadi Ahmad

-Azri Nur

MAN 2 KOTA BANDUNG

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan "Laporan Perjalanan
Study Tour Yogyakarta" dengan baik. Adapun laporan perjalanan ini telah penulis usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar- lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 13 Desember 2022

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................................................ 1
B. Maksud dan tujuan................................................................................................. 1
C. Waktu dan tempat objek wisata............................................................................ 1

BAB II ISI

A. Goa Pindul................................................................................................................ 3
B. Tebing Breksi........................................................................................................... 4
C. Bakpia Jogkem........................................................................................................ 6
D. Jalan Malioboro....................................................................................................... 6
E. UIN Sunan Kalijaga.................................................................................................. 8
F. Jogja T-Shirt Jethe.................................................................................................. 9
G. Candi Borobudur..................................................................................................... 10

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................................ 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yogyakarta terkenal akan kekayaan alam dan budayanya. Sehingga, tempat ini kerap kali
dijadikan objek wisata baik oleh masyarakat lokal maupun mancanegara. Tidak terkecuali para
siswa. Karena banyaknya situs-situs sejarah dan budaya yang kaya akan pelajaran, banyak
sekolah-sekolah yang kerap kali mengadakan perjalanan wisata ke kota yang dikenal sebagai
Kota Pelajar ini. Tidak hanya itu, Yogyakarta juga terkenal dengan kulinernya yang beragam,
lezat dan terjangkau. Hal ini membuat Yogyakarta menjadi tempat yang cocok untuk melepas
penat dari kesibukan sejenak.

Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis beserta rombongan melakukan perjalanan study
tour ke Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan study tour, murid akan mengenal lebih luas
tentang dunia. Siswa akan lebih banyak mengenal bidang-bidang dalam Pekerjaan dan rutinitas
masyarakat luas. Hal itu akan menumbuhkan dan mempertajam cita-cita yang diinginkan.
Orang-orang baru yang ada di sekitar lingkungan akan membuka wawasan baru untuk
menambah pengetahuannya.

B. Maksud dan Tujuan

1. Melaporkan hal-hal yang didapat setelah mengikuti kegiatan


2. Menjabarkan tentang tempat-tempat yang dikunjungi
3. Mengetahui sejarah dan budaya tempat-tempat yang dikunjungi
4. Mentadaburi kekayaan alam dan keberagaman budaya yang ada

C. Waktu dan Tempat Objek Wisata

 Rabu, 14 Desember 2022, Pukul 07.00 : Wisata Goa Pindul


 Rabu, 14 Desember 2022, Pukul 10.00 : Wisata Tebing Breksi
 Rabu, 14 Desember 2022, Pukul 14.00 : Wisata Belanja Bakpia
 Rabu, 14 Desember 2022, Pukul 18.45 : Wisata Malioboro
 Kamis, 15 Desember 2022, Pukul 08.15 : Kunjungan di UIN Sunan Kalijaga
 Kamis, 15 Desember 2022, Pukul 11.45 : Wisata Jogja T-shirt
 Kamis, 15 Desember 2022, Pukul 14.30 : Wisata Candi Borobudur
BAB II

ISI

A. Gua Pindul
Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan
Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang
dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua,
kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing. Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut
gua sampai bagian akhir gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu
ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu untuk melewati
bagian ini. Panjang gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air
dengan atap gua 4 meter. Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih selama satu
jam yang berakhir pada sebuah dam. Aliran sungai yang berada di dalam Gua Pindul berasal
dari mata air Gedong Tujuh. Objek wisata Gua Pindul diresmikan pada 10 Oktober 2010.

Nama Goa Pindul diambil dari nama Pindul. Sementara, Pindul sendiri terdiri dari 2 kata, yaitu
“Pipi” dan “Kebendul” Jadi, bisa disingkat dengan nama Pindul. Goa yang satu ini terbentuk
sejak zaman dahulu, menjadi salah satu goa alami yang dimiliki oleh Gunung Kidul, diperkirakan
terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu. Goa ini pun juga diliputi oleh sebuah Legenda yang
bercerita tentang dua orang utusan dari senopati yaitu Ki Juru Mertani dan Ki Ageng
Panembahan yang diutus membunuh bayi. Tetapi mereka mengurungkan niat membunuhnya
karena bayi itu meluluhkan hati mereka. Ki Juru Mertani menginjakkan kakinya ke tanah yang
kemudian, membentuk sebuah lubang. Dibawahnya terdapat aliran arus air yang begitu jernih.
Mereka berdua pun memandikan bayi tersebut pipi bayi itu terbentur salah satu dinding Gua.
Sehingga, dinamakanlah Gua Pindul.

Goa Pindul beralamat di Dusun Gelaran II, RT/RW 003/016 Gunungbang Desa Bejiharjo,
Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Goa ini berada
sekitar 7 Km jauhnya dari pusat kota Wonosari yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Gunung
Kidul dan bisa dicapai dengan waktu tempuh sekitar 2 jam jika perjalanan dimulai dari
Yogyakarta.

Soal tiket masuk, anda juga tidak perlu khawatir karena harganya yang pas di kantong,
yakni: Tiket masuk ke kawasan sebesar Rp. 10.000 per orangnya dan tiket masuk ke obyek
wisata Goa Pindul sebesar Rp. 40.000 per orangnya.
Jadi bisa disimpulkan masuk ke Goa Pindul, sobat wisatawan hanya mengeluarkan uang sebesar
Rp. 50.000. Tapi harus diingat ya, harga itu belum termasuk fasilitas rafting,. sehingga sobat
semua harus meyediakan uang lebih untuk menyewa paket wisatanya. Namun, harga di atas
bisa berubah kapan saja, tergantung kebijakan pengelola sehingga jika anda datang langsung ke
sana dan menemukan harga yang berbeda, anda jangan terkaget-kaget ya.

Supaya anda bisa bermain dan menikmati wisata di kawasan gua, anda bisa datang dan
melakukan berbagai aktivitas di Gua ini mulai pagi hingga sore hari. Kawasan Goa Pindul sudah
dibuka setiap hari pukul 07.00 – 16.30 WIB.

B. Tebing Breksi

Tebing Breksi merupakan endapan abu vulkanik gunung api purba Gunung Semilir. Perlu
diketahui bahwa area atau tempat ini dahulunya adalah bekas pertambangan batu. Kemudian
penambangan dihentikan lalu dikembangkan menjadi tempat wisata. Susunan batuan yang ada
di tebing breksi merupakan singkapan kejadian alam pada masa jutaan tahun yang lalu atau
lebih tepatnya pada 20 hingga 36 juta tahun yang lalu. Maka perlu dikembangkan dan dan
dilestarikan, karena selain untuk wisata juga dapat menjadi laboratorium alam untuk
kepentingan pendidikan.

Pada tahun 2014 tempat ini ditetapkan menjadi salah satu dari sembilan geoheritage Jogja.
Kemudian pada awal 2015 sudah mulai pembangunan untuk pengembangan titik Tebing Breksi.
secara resmi menjadi tempat wisata pada tanggal 30 Mei 2015 oleh Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono ke 10, dengan harapan dapat dikelola oleh masyarakat
dan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Pada Area Tebing Breksi, kamu bisa beraktivitas di area panggung terbuka atau amphitheater
yang bisa digunakan untuk pertunjukan seni, event musik, kopdar komunitas, gathering,
wedding, dan lain-lain. Di tebing breksi kamu juga bisa melihat pemandangan yang luar biasa
titik ke arah utara akan terlihat Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, juga Candi Prambanan Candi
barong Keraton Ratu Boko ke arah barat anda akan melihat indahnya kota Jogja dan landasan
pacu bandara Adisucipto jika cuaca cerah dari atas tebing breksi juga tempat untuk menikmati
indahnya panorama sunset yang menarik.

Tebing Breksi ini terletak di wilayah Kabupaten Sleman tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan
Prambanan, Sleman, DIY. Lokasi Tebing Breksi ini berdekatan dengan lokasi wisata Candi
Prambanan. Dari Jogja menuju ke Tebing Breksi berjarak sekitar 20 kilometer. Jarak ini dapat
ditempuh kurang lebih 1 jam dengan kendaraan bermotor.

Sementara itu, untuk menikmati keindahan Tebing Breksi, wisatawan tak perlu merogoh kocek
yang mahal, harga tiket masuk ke lokasi ini adalah Rp 5.000 saja per orang.

Jam operasional wisata:

Setiap hari pukul 06.00-21.00 WIB.

C. Bakpia Jogkem

Bakpia adalah makanan khas Yogyakarta yang diproduksi sejak tahun 1948 yang waktu itu
untuk pertama kali ada di daerah Pathuk. Bakpia yang dengan bahan utamanya Kacang Hijau,
namun kini Bakpia disajikan dengan berbagai rasa seperti Kumbu Hitam, Coklat, Keju, Nangka,
Green Tea, Cappucino, Tiramisu, Susu dan varian rasa lainnya.

Bakpia Jogkem menyajikan Bakpia dengan ciri khas utamanya lebih lembut dan nikmat dengan
kelas Premium tanpa bahan pengawet yang aman untuk dikonsumsi. Dipastikan Bakpia Jogkem
sangat layak sebagai oleh-oleh makanan khas dari Yogyakarta.

D. Jalan Malioboro
Malioboro Yogyakarta merupakan tempat belanja yang menjadi ikon dari kota yang dijuluki
sebagai pelajar ini. disana terdapat beberapa toko yang menjual oleh-oleh menarik khas dari
kota Jogja. Nah jika anda kebetulan memilih hotel di Yogyakarta dekat Malioboro, anda bisa
sesering mungkin datang ke sini dan siang malam yang anda lewati akan selalu terasa ramai dan
berkesan. Banyak sekali hal yang unik dari jaan Malioboro Yogyakarta ini, yaitu :

Andong

Sarana transfortasi yang satu ini merupakan ciri khas dari kota Yogyakarta. Yang membedakan
dari andong di tempat lain yaitu andong disini memiliki roda empat dan ukurannya sedikit agak
panjang dan besar sehingga mampu mengangkut penumpang lebih banyak lagi.
Batik

Pulau Jawa terkenal akan kain batiknya. Begitu juga dengan kota Yogyakarta yang memiliki
motif tersendiri. Batik dari Jogja ini merupakan salah satu batik yang paling banyak digemari.
Dan masih banyak pakaian lainnya yang menjadi ciri khas dari Jogja seperti kaos tulis dan
pakaian adat Yogyakarta.

Kuliner Jogja

Makanan dari Jogja adalah makanan yang terkenal dengan harganya yang murah serta rasanya
yang luar biasa enaknya. Beberapa kuliner khas Jogja diantaranya adalah Gudeg, wedang jahe,
nasi kucing, sate ayam mie godog dan masih banyak lainnya yang bisa anda cicipi.

E. UIN Sunan Kalijaga

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, atau sering disebut UIN Suka, merupakan
pergutuan tinggi negeri yang didirikan pada tanggal 26 September 1951. Memiliki usia hampir
70 tahun membuat UIN Sunan Kalijaga menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN)
tertua di Indonesia. Kampus UIN Sunan Kalijaga terletak di dekat perbatasan antara Kota
Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, tepatnya di Jalan Marsda Adisucipto No. 1.

Sejak tahun 2021, UIN Sunan Kalijaga resmi menyandang gelar Perguruan Tinggi yang
terakreditasi Unggul berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-
PT) No : 899/SK/BAN-PT/AK-ISK/PT/X/2021 tentang Konversi Peringkat Akreditasi Perguruan
Tinggi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Kabupaten Sleman, tertanggal 12 Oktober 2021
s.d. 20 Desember 2023. Tidak hanya itu, UIN Sunan Kalijaga juga menjadi Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam yang pertama kali meraih Akreditasi Unggul versi BAN-PT dan nomor dua
belas secara Nasional.

UIN Sunan Kalijaga merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam tertua di tanah air. Pada
tanggal 14 Oktober 2004, terjadi transformasi perkembangan kelembagaan, yaitu transformasi
Institut Agama ISlam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Kalijaga. Perubahan Institut menjadi universitas dilakukan untuk mencanangkan sebuah
paradigma baru dalam melihat dan melakukan studi terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu
umum, yaitu paradigma Integrasi interkoneksi. Paradigma ini mensyaratkan adanya upaya
untuk mendialogkan secara terbuka dan intensif antara hadlarah an-nas, hadlarah al-ilm, dan
hadlarah al-falsafah. Dengan paradigma ini, UIN Sunan Kalijaga semakin menegaskan
kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat muslim khususnya dan masyarakat umum
pada umumnya.

F. Jogja T-Shirt Jethe

Sebagai daerah yang menjadi tujuan wisata, Yogyakarta banyak menawarkan beragam jenis
kaus kepada wisatawan. Mulai dari kaus yang menampilkan kata-kata menggelitik hingga kaus
bertemakan budaya Yogyakarta. Dan jika menginginkan kaus yang bertemakan budaya, di
Yogyakarta ada sebuah merek kaus yang bisa anda jadikan pilihan, yakni Jogja T-Shirt.
Meramaikan usaha kaus di Yogyakarta sejak 2001, telah ribuan desain kaus diproduksi Jogja T-
Shirt.

Kaus-kaus bergambar wayang, abdi dalem, andong, becak, beragam bangunan di Yogyakarta,
dan beberapa ikon budaya Yogyakarta dapat anda temukan di workshop sekaligus tempat
penjualan kaos Jogja T-Shirt, yang berada jalan Jambon Dusun Baturan RT 01 RW 19, Desa
Trihanggo, Sleman, Yogyakarta. Setiap harinya ribuan wisatawan yang kebanyakan adalah
rombongan mengunjungi tempat tersebut. Tidak hanya sekadar belanja, wisatawan yang
datang juga diajak menyaksikan secara langsung bagaimana proses produksi kaus, mulai dari
penyablonan hingga proses jahit.
Selain menawarkan beragam varian gambar, untuk memberikan banyak pilihan kepada
pelanggannya, Jogja T-Shirt juga menghadirkan beberapa pilihan bentuk kaus. Terdapat kaus
polo, kaus couple (pasangan), hingga kemeja dengan bahan katun pembuat kaus tersedia. Tidak
hanya memproduksi kaos berbahan katun, Jogja T-Shirt juga memproduksi koas berbahan baku
poliyester.

Untuk harga, kaus katun dijual mulai dari Rp 47.500, hingga Rp 500 ribu. Sedang untuk kaus
yang terbuat dari bahan poliyester harganya Rp 17.500. Jika anda membelinya 3 buah harganya
cukup Rp 50 ribu. Dalam sehari Jogja T-Shirt mampu menjual hingga 1300 kaus berbahan katun,
dan 1500 kaus berbahan poliyester.

G. Candi Borobudur

Berdasarkan prasasti Karangtengah, diperkirakan Candi Borobudur dibangun oleh Raja


Samaratungga dari Wangsa Syailendra dan baru diselesaikan putrinya, Ratu Pramudawardhani,
pada abad ke-9. Sedikit yang diketahui tentang hal lainnya, termasuk siapa arsitek bangunan
yang tersusun dari 2 juta balok (55.000 m3) batuan andesit yang saling mengunci bagaikan
sebuah puzzle raksasa ini.

Sebuah legenda Jawa bercerita tentang Gunadarma yang berbaring memandang Candi
Borobudur sampai tertidur dan tubuhnya berubah menjadi perbukitan Menoreh. Gunadarma
kemudian dianggap sebagai arsitek Candi Borobudur meskipun tidak ada prasasti bersejarah
tentang hal itu.

Candi Borobudur memuat 2672 panel relief yang jika disusun berjajar maka panjangnya
mencapai 6 km. Relief Candi Borobudur terbagi menjadi 4 kisah utama, yaitu: Karmawibangga,
Lalitawistara, Jataka/Awadana, serta Gandawyuha. Selain mengisahkan tentang perjalanan
hidup Sang Buddha dan ajarannya, relief Candi Borobudur juga merekam kemajuan masyarakat
Jawa pada masa itu.

Untuk mengikuti cerita yang terpahat di Candi Borobudur, pengunjung harus berjalan searah
jarum jam dari pintu timur. Setelah tiba di titik awal barulah naik ke tingkat berikutnya.
Demikian berulang hingga mencapai puncak Candi Borobudur. Ritual ini disebut pradaksina.

Candi Borobudur buka setiap hari pk 08:00 sampai pk 15:00, tetapi hari Senin pengunjung tidak
diperbolehkan masuk ke halaman candi. Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Borobudur
adalah pagi-pagi sekali, saat udara masih segar.

Harga tiket masuk Candi Borobudur adalah Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak
3-10 tahun. Ada diskon 50% untuk rombongan pelajar/mahasiswa, minimal 20 orang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Yogyakarta menyimpan banyak kekayaan bangsa di dalamnya, baik dalam bentuk sejarah,
budaya, hingga pendidikan. Di antaranya tentu terdapat berbagai nilai, keunikan, dan ceritanya
masing-masing. Tak luput dari semua itu juga banyak pelajaran serta pengalaman yang dapat
kita petik dan ambil hikmahnya untuk lebih menghargai bangsa kita ini. Kita sebagai generasi
penerus bangsa ini memiliki tanggungjawab untuk senantiasa menjaga, melestarikan, dan
meneruskan apa-apa yang telah ditinggalkan nenek moyang kita agar bangsa ini kelak tidak
kehilangan jati dirinya.

B. Saran

Kegiatan belajar di luar atau study tour ini memiliki banyak dampak baik terhadap para siswa.
Alangkah baiknya jika program semacam ini terus dilakukan ke depannya, terutama ke tempat-
tempat lain yang ada di Indonesia agar generasi penerus bangsa ini bisa lebih mengenal tanah
airnya.

Anda mungkin juga menyukai