Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PERJALANAN STUDY TOUR YOGYAKARTA

Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun Oleh:
Kelompok 04
Aniesa
Jaya
Gery

MADRASAH IBTIDAIYAH SUKAJADI 1


DUSUN SUKASARI RT 09 RW 03 DESA SUKAJADI
KECAMATAN PAMARICAN KAB CIAMIS
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan “Laporan Perjalanan Study Tour Yogyakarta” dengan
baik. Adapun laporan perjalanan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis
sehingga penulis dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Sukajadi, 20 Januari 2024


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan................................................................................................1
C. Tempat Objek Wisata.............................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3
A. Persiapan..............................................................................................................3
B. Objek Wisata Yang Dikunjungi..........................................................................3
C. Candi Prambanan................................................................................................8
D. Malioboro..............................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran dan Kesan................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil musyawarah antara orangtua siswa/wali yang


bertepatan pada tanggal 23 Desember 2023 dan pembagian raport siswa. Bisa
disimpulkan bahwa untuk kegiatan Study tour dilakukan sesuai hasil evaluasi
dari kegiatan Study Tour kelas 6 tahun kemarin ketentuan dan kesepakatan
bersama antara guru dan orangtua/wali siswa.
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan
daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Yogyakarta yang kaya
akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan kota
Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak
tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata
sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan dan wisata malam.
Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek
wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat
signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum
bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda
(multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan
meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan
sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis
dengan baik dan benar.
2. Melaporkan hal–hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.
3. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.

1
4. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat–tempat wisata yang telah
dikunjungi.
C. Tempat Objek Wisata
1. Monjali
2. Candi Prambanan
3. Malioboro

2
BAB II
ISI LAPORAN

A. Persiapan
Tepat pukul 20.00 WIB, seluruh siswa dan guru pendamping di
wajibkan sudah berkumpul di MI Sukajadi 1. Pukul 20.30 WIB ada sedikit
pengarahan dari guru pendamping, kemudian seluruh siswa bersiap untuk
berangkat. Pukul 21.00 WIB, seluruh siswa kelas 6 MI Sukajadi 1 berangkat
dari Sukajadi menuju Yogyakarta. Selama dalam perjalanan kami hanya
memanfaatkan untuk beristirahat karena dilakukan pada malam hari. Tepat
pukul 06.00 WIB rombongan sampai di Karanganyar Kebumen untuk
beristirahat. Setelah kira-kira kami beristirahat selama 30 menit, selanjutnya
kami semua melanjutkan perjalanan ke Pantai Indrayanti. Setelah melakukan
perjalanan, rombongan MI Sukajadi 1 melaksanakan sholat subuh pukul
05.00 WIB. Pukul 05.30 WIB rombongan melakukan perjalanan ke Pantai
Indrayanti dan sampai di Pantai Indrayanti pukul 06.00 WIB. Tepat pukul
08.00 WIB kami semua menikmati sarapan pagi.

B. Objek Wisata Yang Dikunjungi


1. Monjali

3
 Sejarah Monjali
Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan Kolonel Sugiarto,
selaku Wali kota madya Yogyakarta dalam Peringatan Yogya Kembali yang
diselenggarakan Pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta pada tanggal 29 Juni
1983.
Dipilihnya nama Yogya Kembali dengan maksud sebagai tetenger atau
penanda peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari Ibu kota
Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Hal ini sebagai tanda awal bebasnya
Bangsa Indonesia secara nyata dari kekuasaan pemerintahan Belanda.
Monumen Jogja Kembali Pembangunan monumen dengan bentuk kerucut dan
terdiri dari tiga lantai ini selesai dibangun dalam waktu empat tahun dan
diresmikan pembukaannya tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden RI pada waktu itu,
Soeharto.
Monumen setinggi kurang lebih 31.8 m ini terletak di Dusun Jongkang,
Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Bentuk kerucutnya
melambangkan bentuk gunung yang menjadi perlambang kesuburan selain
memiliki makna melestarikan budaya nenek moyang pra-sejarah.
Pemilihan lokasi Monumen Yogya Kembali juga memiliki alasan
berlatarkan budaya Yogya, yaitu monumen terletak pada sumbu atau poros
imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu, Kraton, Panggung
Krapyak dan pantai Parang Tritis. Sumbu imajiner ini sering disebut dengan Poros
Makrokosmos atau Sumbu Besar Kehidupan. Titik imajinernya sendiri bisa anda
lihat pada lantai 3 ditempat berdirinya tiang bendera.
Menjelang diorama terakhir kita bisa melihat akhir dari perjuangan
panjang dan melelahkan bangsa dimana akhirnya tentara Belanda ditarik dari
Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan Sri Sultan HB IX bertindak selaku
koordinator keamanan yang mengawasi jalannya penarikan pasukan tersebut dan
diakhiri dengan adanya Persetujuan Roem-Royen pada tanggal 7 Mei 1949.
Monumen Jogja Kembali Monumen ini sangat tepat menjadi sarana kita
untuk memahami sejarah tanpa harus merasa digurui karena peran pemandu
dalam menyampaikan setiap cerita dalam diorama sangat menarik dan tidak

4
menjemukan. Disini pengunjung akan disegarkan kembali ingatannya akan
sejarah perjuangan bangsa dan mengetahui siapa saja tokoh-tokoh dibalik
perjuangan itu. Tidak salah apabila anda mengunjungi monumen ini bersama
keluarga karena selain semua tempat yang telah disebutkan monumen ini juga
dilengkapi dengan taman yang terletak di bagian barat dan timur. Beberapa pentas
seni seperti keroncong dan campur sari sering diselenggarakan ditaman monumen
ini terutama dalam perayaan-perayaan seperti Hari Raya Idul Fitri.
 Jam Kunjungan Jika Ingin Berkunjung
Monumen ini dibuka setiap hari Selasa - Minggu pada jam 08.00 – 16.00
WIB tetapi pada masa liburan sekolah monumen ini juga buka pada hari Senin
dari jam 08.00 – 14.00 WIB. Dengan biaya masuk Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp
7.500 untuk wisatawan asing tempat ini layak untuk dijadikan tempat kunjungan
wisata anda bersama keluarga.
 Kegiatan Selama di Monjali
Sesampai di monjali pukul ….. saya dan teman-teman melakukan kegiatan
berbelanja dan belajar sejarah …………………..
C. Candi Prambanan

 Sejarah Candi Prambanan


Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh
raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama
Pikatan pada candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh
Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung
berdasarkan prasasti berangka 856 M “Prasasti Siwargrarha” sebagai

5
manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang
besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh Rakai
Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di Museum Nasional
Jakarta. Hal lain yang menarik adalah 2 buah candi Apit, masing-masing
didekat pintu masuk utara dan selatan. Terjadinya perpindahan pusat
kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi
di daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa
bumi dan beberapa kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan
candi Prambanan runtuh dan meninggalkan puing-puing batu yang
berserakan. Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda
bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan
tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.
Usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan dilakukan
oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari
reruntuhan batu. Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang
dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma.
Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933
berhasil disusun percobaan candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami
berbagai hambatan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23
Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan
selasai oleh Presiden Dr. Ir. Sukarno. Setelah kami menikmati keindahan dan
kemegahan Candi Prambanan.
 Kegiatan Selama di Candi Prambanan
Sesampai di candi Prambanan saya dan teman-teman melakukan kegiatan
…………………..

D. Malioboro
 Sejarah Malioboro
Malioboro merupakan
kawasan perbelanjaan yang
legendaris yang menjadi salah

6
satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama
seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja
pada tahun 1811–1816 M yang bernama Marlborough. Kolonial Hindia
Belanda membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19
sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis
juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan
Istananya yang mendominasi kawasan tersebut. Bangunan-bangunan
bersejarah yang terletak di kawasan Malioboro tersebut menjadi saksi bisu
perjalanan kota ini dari masa ke masa. Salah satu cara berbelanja di
Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar terutama untuk komoditi
barang barang yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan oleh
pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan. Malioboro.
Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini
seperti kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan
sebagainya.
 Kegiatan Selama di Malioboro
Sesampai di malioboro saya dan teman-teman melakukan kegiatan
berbelanja dan belajar sejarah …………………..

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya
ke Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak
asing lagi dimata orang ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak
berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat penting, bersejarah dan
mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Tempat-
tempat obyek pariwisata tersebut misalnya: Monjali, Candi Prambanan,
Malioboro dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata sebagai
hiburan, kota ini juga memiliki tempat – tempat wisata, pendidikan, dan
bersejarah.

B. Saran dan Kesan


Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki
manfaat yang cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus
diadakan dengan mengunjungi tempat – tempat lain yang ada di Indonesia.
Melakukan kegiatan Study tour sangat berkesan bagi saya dan kelompok
kami dikarenakan bisa memahami dan belajar sejarah khususnya Candi
Prambanan dan beberapa objek wisata yang saya dan kelompok kami
kunjungi.

8
9

Anda mungkin juga menyukai