Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR

YOGYAKARTA

Di Susun Oleh :
Ade Andri Kurnia
Ade Misbah
Aditya Firmansyah
Candra Permana
Dani Ilhamdan
Zamalul Huda

MADRASAH ALIYAH AL – HASAN


TAHUN 2022-2023
CIAMIS
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan hasil perjalanan study tour ini telah diperiksa dan di sah kan pada :

Hari :
Tanggal :

Disahkan oleh :

Wali Kelas Pembimbing

Rismayanti S.Pt Virga Gumilar

Kepala Madrasah

Mia Armilah M.Pkim


NIP.197102071995032001
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami.Sehingga kami bisa menyelesaikan laporan perjalanan study tour ke
Yogyakarta dengan baik.
Laporan ini kami buat semaksimal mungkin agar dapat kami ajukan untuk memenuhi
syarat tugas dari sekolah.Laporan ini kami buat berdasarkan data yang kami peroleh melalui
observasi secara langsung dari sumber ketika kami melaksanakan study tour ke Yogyakarta.
Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini, khususnya pada guru pembimbing.
Mengingat kami adalah manusia biasa yang penuh kekurangan, tentulah kami
mempunyai banyak kesalahan.Untuk itu kami menerima apapun keritik dan saran demi laporan
ini kami yang akan datang.

Ciamis, 24 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................5
1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................................
3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
4. Kegunaan Penulisan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
1. Museum Merapi.......................................................................................................
2. Batu Alien................................................................................................................
3. UIN Sunan Kalijaga.................................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
1. Simpulan..................................................................................................................
2. Saran........................................................................................................................
3. Daftar Pustaka..........................................................................................................8
4. Lampiran..................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di
DIY telah menyerap kunjungan wisata baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Banyak
tempat wisata yang bisa di kunjungi di kota ini seperti wisata alam, wisata sejarah dan wisata
pendidikan.
Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda yang nyata bagi sektor perdagangan di
sebabkan meningkatnya kunjungan wisata. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dan
sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat singnifikan.
2. Rumusan Masalah
1. Apa nama objek wisata tersebut?
2. Dimana letak objek wisata tersebut?
3. Kapan wisata objek wisata itu didirikan?
4. Apa manfaat objek wisata bagi masyarakat?
3. Tujuan Penulisan
1. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis dengan baik dan benar.
2. Melaporkan hal-hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegegiatan.
3. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang di kunjungi.
4. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat-tempat wisata yang telah dikunjungi.
4. Kegunaan Penulisan
Pengadaan karya wisata ini guna untuk siswa-siswi yang belum mengetahui keadaan
alam atau wisata yang ada di daerah kota lain. Maka manfaat yang dapat kita ambil sebagai
berikut:
1. Menambah ilmu pengetahuan
2. Menambah wawasan
3. Menghibur siswa-siswi dan sekaligus untuk belajar karya wisata
BAB III PENUTUP

1. Simpulan
Kesimpulan yang saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke Yogyakarta yaitu :
Yogyakarta adalah tempat objek wisata yang tidak asing lagi di mata orang ataupun di
berbagai manca Negara. Disutu banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat
penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khas masing-masing.
Tempat-tempat obyek pariwisata tersebut misalnya : Museum Merapi, Batu Alien, dan UIN
Sunan Kalijaga. Selain memiliki tempat wisata sebagai hiburan, kota ini juga memiliki
tempat-tempat wisata, pendidikan, dan bersejarah.
2. Saran
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang cukup
banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan mengunjungi tempat-
tempat lain yang ada di Indonesia.
2. Batu Alien
Panorama pegunungan dengan bentangan perbukitan serta megahnya Gunung
Merapi menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjungi tempat-
tempat wisata di lereng Merapi. Salah satu tempat yang anda bisa kunjungi ketika berada di
daerah Cangkringan ialah kawasan wisata Batu Alien.
Sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi pada tahun
2010 silam, di temukan oleh seorang warga. Menurut Wiwin selaku wakil kepala
penggelola wahana di kawasan wisata tersebut, warga yang menemukan batu besar
tersebut menganggap mirip menyerupai wajah sebuah makhluk yaitu alien. Lalu pada
tahun 2011, atas ide para warga sekitar mulai didirikan kawasan wisata yang bernama Batu
Alien. Batu besar yang berada di kawasan wisata tersebut terletak di Dusun Jambu,
Kepuharjo, Cangkringan Sleman.
Batu besar tersebut awalnya hanya nampak seperti bongkahan batuan vulkanik
biasa, namun ketika anda mendekat dan memperhatikannya dari sudut tertentu anda akan
melihat sebuat tekstur wajah pada batu tersebut. Batu besar tersebut memiliki tekstur wajah
yang lengkap ketika dilihat dari dekat seperti mata, hidung, telinga, dan mulut dengan
wajah menghadap ke atas. Batu tersebut terbawa lahar panas melalui sungai Gendol yang
letaknya hanya beberapa meter dari tempat tersebut.
Di kawasan wisata Batu Alien, anda dapat menikmati suasana sejuk di lereng
pegunungan. Panorama megahnya Gunung Merapi bisa terlihat dengan jelas di sisi utara.
Untuk tiket masuk di kawasan tersebut tidak di pungut biaya, melainkan hanya tarif parkir
saja sebesar Rp.2000. kawasan wisata tersebut mulai buka pada pukul 07.00 hingga 18.00.
3. UIN Sunan Kalijaga
Sejarah berdirinya PAI tidak terlepas dari berdirinya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga karena Prodi PAI merupakan Prodi yang didirikan
bersamaan dengan dibukanya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Pun demikian berdirinya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tidak bisa terlepas dari
berdirinya UIN Sunan Kalijaga karena Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merupakan
salahsatu Fakultas yang dibuka pertama kali (bersama Fakultas lainnya) seiring dengan
didirikannya UIN Sunan Kalijaga. Atas hal tersebut, akan diuraikan sedikit tentang sejarah
berdirinya UIN Sunan Kalijaga.
Yogyakarta yang pernah berjasa sebagai ibu kota negara RI diberi penghormatan
sebagai Kota Universitas. Maka didirikanlah Universitas Gadjah Mada (UGM) di
Yogyakarta, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1950. UGM bisa
dianggap sebagai hadiah pemerintah untuk kaum nasionalis atas jasa-jasanya dalam
mempertahankan kemerdekaan. Untuk golongan Islam, diberikan pula penghargaan
pemerintah berupa “Fakultas Agama” yang cikal bakalnya berasal dari Universitas Islam
Indonesia (UII). UII sendiri semula bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) yang didirikan
pada tanggal 18 Juli 1945
Pada saat diresmikan, UII memiliki empat Fakultas, yaitu: Fakultas Agama, Fakultas
Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan. Fakultas Agama dinegrikan menjadi
Perguruan Tinggi Agama Negeri (PTAIN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
1950, yang kemudian dibentuk Panitia Perguruan Tinggi Agama Islam yang diketuai KH.
Fathurrahman Kafrawi dengan 11 orang anggota.
Pada tanggal 26 September 1951 bertepatan dengan 4 DzulHijjah 1371 H, diresmikanlah
PTAIN oleh Pemerintah (Menteri Agama dan Menteri PP & K) dengan Ketua PTAIN Prof. KH.
Mohammad Adnan. Itulah sebabnya, tanggal tersebut dijadikan sebagai tanggal “Dies Natalis”
UIN Sunan Kalijaga. Atas berbagai pertimbangan, PTAIN (Yogyakarta) digabung dengan
Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) yang berada di Jakarta, menjadi “Institut Agama Islam
Negeri” al-Djamiah, yang peresmiannya dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 24 Agustus
1960.
Pada saat diresmikan IAIN memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Syariah (Yogyakarta)
dengan Dekan Tengku Moh Hasbi Ash-Shiddieqy, Fakultas Ushuludin (Yogyakarta) dengan
Dekan Prof. Muchtar Yahya, Fakultas Adab (Jakarta) dengan Dekan H Bustami Abdul Ghani;
Fakultas Tarbiyah (Jakarta) dengan Dekan H. Mahmud Junus, dan Rektor IAIN saat itu adalah
Prof. Mr. RHA Soenarjo. Pada tahun kedua (1960-1961) dibuka empat Fakultas lagi yaitu:
Fakultas Tarbiyah di Yogyakarta, Fakultas Syariah di Kutaraja Banda Aceh, Fakultas Syariah di
Banjarmasin, dan Fakultas Syariah di Palembang. Dapat diketahui bahwa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga dibuka pada tahun kedua pembukaan IAIN di
Indonesia yakni antara tahun 1960-1961. Satu tahun berikutnya, yakni tahun 1962, tepatnya
tanggal 29 September, dibuka prodi PAI berdasarkan Penetapan Menteri Agama No. 43 Tahun
1960 tentang Penyelenggaraaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Keputusan Menteri
Agama no. 2 Tahun 1962 tentang Pembukaan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab di
Yogyakarta. Saat itu bernama Jurusan Pendidikan Agama.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor
01/0/SKB/2004 dan Nomor ND/B.V/I/Hk.001/058/04 Tanggal 23 Januari 2004, yang diperkuat
lagi dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni
2004., IAIN Sunan Kalijaga berubah menjadi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Transformasi
tersebut mendorong UIN Sunan Kalijaga melakukan pembenahan dan pengembangan di
berbagai bidang, termasuk bidang manajemen dan akademik. Kerja sama dengan berbagai pihak
baik dengan pihak di luar negeri maupun di luar negeri juga sedang dibangun
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.I/39/2010
tentang Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pada Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2010, terjadi perubahan Jurusan Pendidikan Agama Islam
menjadi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI).Prodi PAI telah mengalami
beberapa kali pergantian kepemimpinan (pengelola Prodi). Berikut merupakan pengelola sejak
PAI sebagai sebuah Prodi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Google
2. Tour Leader
DAFTAR GAMBAR

1. Museum Merapi 2. Batu Alien

3. UIN Sunan Kalijaga


LAMPIRAN
BAB II
PEMBAHASAN

1. Museum Merapi
Gunung Merapi yang jika dilihat dari kejauhan, seperti halnya jika diamati dari Kali
Talang ini memang tampak gagah. Namun siapapun tahu, bahwa dibalik kegagahannya,
merapi pernah menorehkan kenangan pilu bagi warga sekitar. Baca juga: Menyapa Gagahnya
Puncak Gunung Merapi di Kali Talang, Klaten Sebut saja letusan merapi yang pernah terjadi
2010 silam, dalam kejadian tersebut sejumlah korban termasuk sang juru kunci Mbah
Maridjan tewas dan rumah-rumah warga banyak yang rusak. Melongok Keganasan Merapi
Lihat Foto Tulisan Merapi Tak PErnah Ingkar Janji di Museum Sisa
Hartaku(KOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA) Ada satu tempat yang bisa kamu datangi kala
ke Jogja untuk melongok bagaimana keganasan letusan merapi 2010 silam. Tempat tersebut
adalah Museum Sisa Hartaku. Menuju ke tempat ini, jalur yang dilalui wisatawan memang tak
mudah. Jika tak menyewa jeep, maka pengunjung bisa mengaksesnya dengan motor namun
harus memastikan bahwa kondisi motor benar-benar prima. Pasalnya, medan untuk menuju ke
tempat ini menanjak dan berpasir. Museum Sisa Hartaku adalah museum milik warga yang
mengumpulkan harta-hartanya yang tersisa akibat letusan Gunung Merapi. Berada di sana
pengunjung bisa melihat ember, gelas, dan berbagai peralatan rumah yang nyaris meleleh. Di
bagian depan, terdapat hewan yang tinggal tulangnya, serta motor-motor usang yang tinggal
rangkanya dengan tulisan menyanyat hati, “Sisa Hartaku”. Di beberapa sudut, juga tertera
tulisan-tulisan pilu yang mengingatkan tentang keganasan merapi dan bagaimana sedihnya
sang pemilik rumah saat semua seolah habis. Beberapa tulisan juga tersirat mengingatkan
kepada pengunjung, bahwasanya harta benda sewaktu-waktu bisa diambil oleh Sang Maha
Kuasa. Lihat Foto Jam di Museum Sisa Hartaku(KOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA) Di
salah satu bagian ruang, sebuah jam tergantung. Namun jam tersebut tampak seperti bekas
terbakar. Jam ini menjadi penanda waktu, pukul berapa terjadinya bencana alam 2010 silam.
Tak seperti museum-museum pada umumnya yang bangunannya berupa gedung, Museum
Sisa Hartaku justru berada di lokasi yang sangat apa adanya. Bertempat di bekas rumah usang
bekas keganasan Merapi, museum ini mampu membuat pengunjung merasa ngilu
membayangkan kembali bencana yang pernah terjadi. Museum Sisa Hartaku beralamat di
Jalan Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman. Jika berkunjung
ke tempat ini, pengunjung bisa sekalian mencoba naik jeep, atau mendatangi beberapa tempat
wisata di sekitarnya seperti Omahku Memoriku.

Anda mungkin juga menyukai