Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PERJALANAN

Objek Wisata di D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah

Disusun untuk Melengkapi Tugas


Studi Religi (SR) 2021

Oleh
1. Shofiyatun Nabila (9A/27)
2. Soniya Zabrina Huwaida (9A/28)
3. Tuhu Ayunda Mustika Sakti (9A/29)
4. Yuni Candraningsih (9A/30)
5. Zahra Dewi Ratna Swari (9A/31)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN KOTA KEDIRI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2
Jalan Sunan Ampel 12 Telp. / Fax. (0354)687895 Ngronggo Kediri 64127
NPSN : 205 83785 NSM : 121135710003
Website : www.mtsn2kediri.sch.id E-mail : mtsn_kdr_2@yahoo.co.id

2021
PENGESAHAN

Laporan STUDI RELIGI (SR) 2021 ini

Telah disetujui dan disahkan oleh

Mengetahui,

Kepala MTsN 2 Kota Kediri Pembimbing,

Drs. Hadi Suseno, M.Pd.


Drs. Muhammad Sururi
NIP 196702011994031002
NIP

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya kepada kami, berupa kesehatan dan perlindungan pada saat kegiatan

Studi Religi yang dilaksanakan pada 7-9 Januari 2022 di Yogyakarta.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

orang-orang yang telah membantu kami menyelesaikan tugas laporan SR, yaitu:

1. Bapak Drs. Hadi Suseno selaku Kepala MTsN 2 Kota Kediri.

2. Bapak dan ibu guru panitia SR 2022.

3. Bapak Drs. Muhammad Sururi selaku pembimbing laporan kami.

4. Bapak ibu guru yang telah mendampingi kami selama kegiatan SR.

5. Orang tua kami yang telah mengizinkan kami mengikuti kegiatan SR.

6. Teman-teman yang ikut membantu menyelesaikan laporan SR.

Namun, kami sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,

kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan

ini. Akhir kata, semoga laporan ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kediri, 06 Februari 2022

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................1
PENGESAHAN.......................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................5
1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................6
1.3 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................7
BAB II......................................................................................................................9
ISI.........................................................................................................................9
2.1 Pemberangkatan..........................................................................................9
2.2 Sunan Pandanaran.....................................................................................10
2.3 Tebing Breksi............................................................................................11
2.4 HeHa Sky View........................................................................................12
2.5 Agrowisata Bhumi Merapi.......................................................................13
2.6 Grand Orchid Hotel..................................................................................14
2.7 Pusat Oleh-oleh Khas Jogja......................................................................16
2.8 Taman Pintar.............................................................................................16
2.9 Benteng Vredeburg...................................................................................18
2.10 Malioboro...............................................................................................19
2.11 Candi Prambanan....................................................................................20
2.12 Masjid Al-Aqsha.....................................................................................24
2.13 Tiba Kembali di Kota Kediri..................................................................25
BAB III..................................................................................................................26
PENUTUP..........................................................................................................26
3.1 Kesimpulan...............................................................................................26
3.2 Saran.........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
LAMPIRAN...........................................................................................................30

4
DATA SISWA.......................................................................................................31

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi Religi (SR) merupakan kegiatan pembelajaran di luar lingkungan

madrasah dan merupakan agenda tahunan MTsN 2 Kota Kediri. Kegiatan ini

mempunyai maksud secara khusus, yakni untuk memperluas pengetahuan

siswa yang tidak dapat diperoleh di madrasah. Kegiatan tersebut juga

bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt yang telah

memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang diciptakan-

Nya.

Laporan ini kami susun berdasarkan Studi Religi (SR) yang kami lakukan

pada hari Jumat, 7 Januari 2022 hingga 9 Januari 2022 yang diikuti oleh

seluruh siswa kelas 9 MTsN 2 Kota Kediri beserta wali kelas dan guru

pendamping. Objek wisata yang kami tuju, antara lain Makam Sunan

Pandanaran, Tebing Breksi, Heha Sky View, Agrowisata Jogja, Taman Pintar,

Benteng Vredeburg, Malioboro, dan Candi Prambanan. Objek wisata yang

dituju memiliki nilai sejarah dan merupakan objek wisata yang edukatif.

Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan

berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Banyak sekali

tempat wisata yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mulai dari candi,

pantai, goa, wisata alam, wisata belanja dan lain-lain. Seperti Candi

Prambanan, Candi Kalasan, Pantai Parangtritis, Gua Pindul, Malioboro,

Taman Pintar Yogyakarta, dan lain-lain.

6
Adapun Laporan perjalanan adalah sebuah laporan kegiatan tertulis yang

disusun secara sistematis, berisi tentang laporan perjalanan seseorang dimulai

dari persiapan perjalanan sampai kembali. Objek tujuan perjalanan yang

dikunjungi menjadi isi dari laporan. Isi yang dikemukakan dalam laporan ini

berdasarkan fakta dari berbagai sumber baik dari penulis sendiri maupun dari

pihak lain. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut seluruh peserta SR

diwajibkan membuat laporan perjalanan SR sebagai pertanggungjawaban dan

sebagai sarana pembelajaran bagi para peserta.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui perkembangan pariwisata dan budaya di Yogyakarta.

2. Untuk meningkatkan rasa cinta terhadap ciptaan Tuhan dan meningkatkan

rasa syukur kepada-Nya.

3. Untuk melaporkan dan mendeskripsikan tempat-tempat wisata yang telah

dikunjungi.

4. Untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis laporan perjalanan.

1.3 Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang tertera dalam penulisan ini diperoleh melalui:

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan suatu kegiatan dan pemilihan secara teratur

dengan cara menggunakan bahan-bahan dokumentasi, seperti buku, internet,

dan lain-lain.

7
2. Pengamatan

Pengamatan adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

melanjutkan suatu penelitian. Dalam membuat laporan ini, untuk memperoleh

data yang akurat kami melakukan pengamatan secara langsung ke beberapa

objek wisata di Yogyakarta.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Wawancara dilakukan

untuk memastikan kebenaran dan memperjelas data-data tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi siswa

1.4.1.1 Mengetahui perkembangan pariwisata dan budaya di Yogyakarta.

1.4.1.2 Meningkatkan rasa cinta terhadap ciptaan tuhan dan meningkatkan

rasa syukur kepada- Nya.

1.4.1.3 Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Studi Religi.

1.4.2 Bagi Madrasah

8
1.4.2.1 Sebagai evaluasi Studi Religi pada tahun berikutnya.

1.4.2.2 Sebagai pedoman untuk memperbaiki pelaksanaan Studi Kenla

Alam dan Lingkungan pada tahun berikutnya.

1.4.3 Bagi Masyarakat

1.4.3.1 Menambah wawasan tentang tempat-tempat wisata yang terletak di

Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekitarnya.

1.4.3.2 Menambah wawasan tentang situs-situs bersejarah kerajaan kuno

yang ada di Indonesia.

1.4.3.3 Memberikan rekomendasi destinasi wisata di Daerah Istimewa

Yogyakarta.

9
BAB II

ISI

2.1 Pemberangkatan

Pada hari Jumat tanggal 07 Januari pukul 18.00 WIB seluruh siswa kelas 9

tiba di madrasah. Mereka langsung menuju ke tempat menaruh barang yang

dibawa. Ada yang membawa tas, koper, camilan, dan banyak lagi. Tiba-tiba

terdengar informasi bahwa siswa yang sudah datang segera berkumpul di

Masjid Al-Azhar. Saat itu kita menunaikan shalat Maghrib 3 rakaat dan ada

pengarahan dari beberapa guru, yaitu supaya selalu berdoa dan jangan lupa

barang-barangnya dijaga. Para murid antusias mendengarkan. Setelah itu kita

menunaikan shalat Isya’ 4 rakaat dan shalat sunnah safar.

Tepat pukul 20.00 WIB mulai masuk bus. Sebelum masuk kita

menyimpan barang-barang di bagasi. Semua siswa masuk dan diabsen oleh

koordinator setiap bus. Saat semuanya sudah lengkap bus berjalan sebentar,

tetapi berhenti lagi untuk menunggu siswa lain masuk ke bus masing-masing.

Sekitar pukul 20.40 WIB kita mulai berangkat. Para murid sangat antusias.

Ada yang mengobrol, mendengarkan musik, ataupun makan camilan.

Perjalanan pun berjalan lancar.

Sekitar satu jam perjalanan, kita sudah sampai di tol Kertosono. Tol itu

sangat sepi karena memang saat itu bukan hari libur. Di tengah perjalanan bus

berhenti dan tour leader memberitahu bahwa yang mau ke kamar mandi

segera turun. Ternyata kita berhenti di rest area. Dua puluh menit menunggu,

10
akhirnya semuanya masuk dan bus jalan kembali. Saat itu bus terlihat lebih

tenang, karena semuanya pada tidur.

Gambar 2.1.1 Persiapan menuju bis Gambar 2.1.2 Menuju bis

2.2 Sunan Pandanaran

Tepat pada pukul 20.00 WIB kami berangkat dari MTsN 2 Kota Kediri,

langsung menuju Makam Ki Bayat Ageng Pandanaran di wilayah Klaten,

Yogyakarta. Perjalanan kami hingga sampai ke lokasi memakan waktu sekitar

4 jam. Perjalanan menuju Klaten dapat terbilang cukup lancar karena

perjalanan malam. Sampailah kami di Klaten, tepatnya Makam Sunan

Pandanaran. Saat di lokasi, kami harus mendaki anak tangga sekitar 1

kilometer dari gerbang bawah hingga menuju makam. Selama pendakian, ada

banyak kios yang juga menjajakan kerajinan seperti gerabah dan makanan.

Disana, kami mengambil wudhu terlebih dahulu sebelum mulai memasuki

area makam. Kemudian kami memulai sesi doa bersama di makam dan

diakhiri dengan perjalanan turun kembali menuju gerbang utama lokasi.

Sunan Bayat adalah nama lain dari Ki Ageng Pandanaran, seorang yang

menjabat sebagai adipati di daerah Pandanaran (sekarang Semarang) yang

kemudian menjadi murid Sunan Kalijaga dan menjadi penyebar agama Islam

11
di sekitar Bayat, Klaten. Adipati Pandanaran diangkat oleh Raja Demak

Bintoro. Lokasi makam Sunan Bayat atau Sunan Pandanarang ada di Desa

Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa tengah. Kompleks

makam ini terletak di atas sebuah perbukitan yang sering disebut Gunung

Jabalkat. Makam Sunan Bayat atau Tembayat selalu dikunjungi oleh para

peziarah di sekitar Jawa Tengah. Nama beliau memang sudah terkenal

diantara para Wali. Meskipun tidak masuk dalam Walisongo, namun banyak

yang menganggap bahwa Sunan Bayat adalah sunan kesepuluh.

Gambar 2.2.1 Gapura menuju Gambar 2.2.2 Pasar Pandanaran


makam Sunan Pandanaran

2.3 Tebing Breksi

Merupakan wisata pertama yang dituju setelah sampai di Jogja. Berangkat

sekitar pukul 03.40 WIB. Pemandangan perbukitan indah membuat suasana

terlihat makin sejuk. Selama perjalanan, siswa-siswi menggunakannya untuk

bermain, beristirahat, menyanyi dan lain sebagainya. Perjalanan dari wisata

religi Sunan Pandan Arang ke Tebing Breksi juga tidak terlalu lama, kurang

lebih 2 jam saja.

Kami tiba sekitar pukul 05.00 WIB. Siswa-siswi pun mengabadikan

momen-momen disana dengan menggunakan telepon genggam yang telah

mereka bawa sambil menikmati terbitnya matahari yang terlalu indah jika

12
dilewatkan. Semilir angin yang sejuk membuat kita semua merasa lebih fresh.

Kemudian kita mengambil air wudhu dan melaksanakan salat subuh

berjamaah di Balkondes Sambirejo. Setelahnya, melakukan kegiatan pribadi

seperti mandi dan mengganti busana dan disusul dengan sarapan. Disana,

kami juga berfoto foto karena banyak objek yang menarik, namun waktu

tidaklah lama. Kita harus segera melanjutkan perjalanan ke tempat lain, HeHa

Sky View.

Gambar 2.3.1 Langit Tebing Breksi Gambar 2.2.1 Tebing Breksi

2.4 HeHa Sky View

Pada hari ke 2 studi religi kami serombongan akan menuju tempat wisata

selanjutnya, yaitu HeHa Sky View. Kami tiba di lokasi pada pukul 10.00

WIB. Di HeHa Sky View, kami bisa menikmati makanan dan minuman di

kios food court yang berjajar di lokasi. Kami juga bisa memanfaatkan banyak

spot foto yang tersebar di lokasi, serta indahnya pemandangan sekitar Kota

Yogyakarta. Tak hanya itu saja, kami juga disuguhkan dengan pemandangan

gagahnya Gunung Merapi. Dari berbagai ulasan, pemandangan matahari

terbenam di lokasi ini adalah primadona yang tak bisa dilewatkan, namun

kami berkunjung kesana di siang hari dan saat itu cuaca sedang cukup terik.

13
Perjalanan kami ditutup dengan melewati satu ruang yaitu kios oleh-oleh

yang menawarkan berbagai pernak-pernik khas Yogyakarta. Selanjutnya

mengenai lokasi ini, nama HeHa sendiri diambil dari nama depan pemilik

resto yakni Herry Zudianto dan Handoyo Mawardi. HeHa Sky View dibuka

pada 2019 silam, tempat ini sebenarnya adalah sebuah restoran yang terdiri

dari tiga lantai yang memadukan konsep tempat makan dengan spot foto

berlatar pemandangan alam dan kawasan kota Jogja dari ketinggian.

Gambar 2.4.1 Halaman depan HeHa Gambar 2.4.2 Balon udara di HeHa
Sky View Sky View

2.5 Agrowisata Bhumi Merapi

Setelah dari HeHa Sky View, kami menuju ke Agrowisata Bhumi Merapi

dan tiba pada pukul 12.00 WIB. Sebelum beraktivitas di Bhumi Merapi, kami

makan siang dan menjalankan shalat jamak’ taqdim zuhur dan ashar terlebih

dahulu. Setelah selesai melakukan shalat, kami berkeliling dan menikmati

wisata di Bhumi Merapi.

Agrowisata Bhumi Merapi terletak di daerah Kaliurang, Yogyakarta.

Tempat wisata ini menawarkan konsep pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Jadi, selain liburan para pengunjung pun bisa mendapatkan banyak ilmu.

Suasananya yang sejuk dan nyaman juga membuat para pengunjung betah

14
berlama-lama disana. Identik dengan wisata edukasi, taman rekreasi ini

menyediakan tempat belajar budidaya hewan bagi para pengunjungnya.

Diantaranya kambing dan kelinci. Selain itu, ada juga binatang berjenis reptil

yang dipelihara disini seperti ular, kura-kura, dan reptil lainnya yang dapat

digunakan sebagai sarana edukasi.

Tempat wisata ini, selain menyediakan wisata edukasi, ada juga wisata

foto yang cocok untuk para remaja yang doyan selfie. Beberapa spot

instagramable yang tersedia disini adalah rumah hobbit, gazebo, dan bunga-

bunga yang bermekaran. Hasil foto tersebut pastinya akan mempercantik

feeds instagram pengunjung. Fasilitas yang tersedia di agrowisata ini terbilang

cukup lengkap. Seperti jeep yang bisa digunakan mengelilingi kawasan

wisata. Area camping dan penyewaan alat berkemah. Restoran, tempat

beristirahat serta area outbound. Kami berada di sini kurang lebih selama 1

jam. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju Rumah Makan Bale

Wukir untuk makan siang dan pergi ke hotel Grand Orchid untuk istirahat.

Gambar 2.5.1 Bhumi Merapi Gambar 2.5.2 Kelinci Hitam


Bhumi Merapi

2.6 Grand Orchid Hotel

Setelah kami selesai makan dari 'Restoran Bale Wukir'. kami melanjutkan

perjalanan menuju hotel yang akan kami buat untuk istirahat, kami dan

15
rombongan sampai di hotel Grand Orchid pada pukul 19.30. Grand Orchid

Hotel berada di Jalan Onggomertan, Nayan, Maguwoharjo, Kec. Depok,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesampainya di hotel, saya

dan tiga rekan saya langsung menuju kamar setelah diberikan key card untuk

membuka pintu kamar. Kami tidak langsung tidur melainkan pergi ke lobi

untuk membeli makanan. Beberapa siswa tampak memenuhi lobi. Entah itu

sekedar menumpang Wi-Fi atau menunggu makanan yang sudah dipesan.

Setelah makanan yang kami pesan sudah sampai, kami makan bersama-sama.

Setelah makan, kami melanjutkan tidur karena masih ada hari esok. Kami

bangun pukul 04.20 WIB dan langsung membersihkan diri, berwudhu, lalu

menunaikan shalat subuh. Kami turun untuk sarapan sekitar pukul 06.00 WIB.

Mengenai hotel, hotel ini merupakan hotel bintang 3. Hotel ini memiliki

lahan yang cukup luas untuk parkir. Parkir di hotel juga gratis. Fasilitas di

hotel ini sama dengan hotel bintang 3 pada umumnya. Seperti Wi-Fi gratis,

AC, restoran, resepsionis 24 jam, lift, dan masih banyak lagi. Untuk kamar,

kami menempati tipe kamar superior twin dengan 1 extra bed di bawahnya.

Fasilitas di dalam kamar antara lain Wi-FI gratis, air minum gratis, TV LCD

32 inci, kamar mandi dengan shower, toilet amenities lengkap, brankas, dan

masih banyak lagi.

Untuk sarapan, hotel ini menyediakan prasmanan untuk semua

pengunjungnya. Prasmanan yang disediakan juga cukup lengkap. Menu yang

tersedia antara lain nasi putih, nasi goreng, mie goreng, ayam goreng, dan

beberapa menu lainnya. Untuk minuman, tersedia air mineral dan teh panas.

16
Kami check out dari hotel ini pada pukul 08.30 WIB. Setelah itu, kami menuju

pusat oleh-oleh Bakpia Jogja.

Gambar 2.6.1 Kamar Hotel Grand Orchid Gambar 2.6.2 Hotel Grand Orchid

2.7 Pusat Oleh-oleh Khas Jogja

Setelah check out dari hotel, kami menuju ke pusat oleh-oleh Bakpia

Jogkem. Di sana terdapat berbagai makanan khas Jogja dan aneka jajanan

lainnya, seperti bakpia kering dengan berbagai rasa, rambut nenek, macam-

macam keripik, dan masih banyak lagi. Di sana kami juga diberi edukasi dan

bisa melihat langsung proses membuat Bakpia Jogkem. Setelah berbelanja,

kami melanjutkan perjalanan ke Taman Pintar.

Gambar 2.7.1 Pusat Oleh-oleh Bakpia Jogkem Gambar 2.7.2 Bakpia Jogkem

17
2.8 Taman Pintar

Sekitar pukul 10.00 kami berangkat dari pusat oleh-oleh Bakpia Jogkem

menuju wisata berikutnya yaitu Taman Pintar. Perjalanan menuju Taman

Pintar kurang lebih sekitar 30 menit. Perjalanan cukup lancar sehingga tidak

terasa kami pun sudah sampai di area parkir Taman Pintar. Setelah melewati

antrian tiket yang cukup panjang, kami bersama rombongan lainnya masuk ke

Taman Pintar pada pukul 10.40.

Saat kami masuk, kami disambut oleh tugu-tugu presiden yang

berjajar serta dua gedung yang menjulang di depan kami yaitu Gedung Oval

dan Gedung Kotak. Selepas melaksanakan sesi foto kelas di depan monumen

gong di depan gedung tersebut, kami diberikan tiket lagi untuk memasuki

gedung. Setelah melewati antrian yang cukup panjang, kami mulai memasuki

Gedung Oval. Gedung Oval adalah sebuah gedung di area Taman Pintar yang

secara bentuk bangunannya memang menyerupai oval. Hal pertama yang

dapat kami lihat adalah sebuah akuarium air tawar besar yang membentuk

lorong untuk memasuki area selanjutnya. Akuarium tersebut berisi berbagai

macam jenis ikan diantaranya Ikan Koi, Sapu-sapu, Catfish, dan Arwana.

Begitu seterusnya, kami mulai memasuki area demi area dengan tema yang

berbeda-beda. Tidak hanya itu masih banyak materi lainnya khususnya sains

fisika, geologi, astronomi, dan biologi di dalam Gedung Oval ini. Pun ada

objek yang bisa kita gunakan sebagai bahan praktek dari beberapa teori fisika.

Gedung selanjutnya adalah Gedung Kotak. Secara fungsional sebenarnya

Gedung Kotak mirip dengan Gedung Oval, sama-sama didedikasikan untuk

menumbuhkan minat kepada sains. Hanya saja perbedaannya, materi sains

18
yang ditawarkan di gedung kotak lebih bersifat penerapan seperti zona

teknologi populer yang memperkenalkan perkembangan terbaru dari teknologi

digital hingga zona daur ulang dan zona kenegaraan. Selain itu, masih banyak

lagi wahana-wahana yang seru dan menyenangkan untuk dimasuki dan

diambil manfaat baiknya. Setelah memasuki dan melihat isi dari Taman

Pintar, ujung lorong yang kami ikuti berakhir di area food court, kami

melanjutkan ke tujuan selanjutnya yaitu Benteng Vredeburg. Meskipun saat

kami kesana tidak ada tour guide dari Taman Pintar maupun dari pihak travel

yang memandu kami dalam memahami banyak informasi yang tersedia, ada

kode QR yang bisa kami scan secara online untuk mendapatkan panduan

virtual, pun disediakan touchscreen, panduan tertulis, simulator, serta area

augmented reality yang bisa kami gunakan untuk membaca dan memahami

informasi dari setiap area.

Gambar 2.8.1 Foto Bersama di area Gambar 2.8.2 Taman Pintar


Taman Pintar

2.9 Benteng Vredeburg

Kami tiba di Benteng Vredeburg sekitar pukul 12.00 WIB. Di Bawah

teriknya matahari, kami sangat excited untuk melihat ke dalamnya. Benteng

Vredeburg terletak di dekat Gedung Agung dan Kraton Yogyakarta. Dibangun

pada abad ke 18, lebih tepatnya 1760 dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono

19
I atas permintaan Belanda. Benteng ini sekarang digunakan sebagai museum.

Di Sejumlah bangunan ini terdapat diorama-diorama tentang sejarah

Indonesia. Tak hanya itu, Benteng ini juga memiliki berbagai koleksi

bersejarah seperti: Diorama pelantikan Soedirman menjadi panglima TNI,

mesin ketik Surjopranoto dan lain sebagainya. Setelah puas menjelajahi

Benteng satu ini, kita melanjutkan acara selanjutnya yaitu berjalan jalan di

Malioboro.

Gambar 2.9.1 Tugu Benteng Vredeburg Gambar 2.9.2 Museum


Benteng Vredeburg

2.10 Malioboro

Setelah mengunjungi Benteng Vredeburg, kami pergi ke Malioboro sekitar

pukul 12.31 WIB. Kebetulan saat kami berkunjung kesini Yogyakarta sedang

diguyur gerimis. Namun begitu Malioboro tetap padat dengan aktivitas

ekonomi sekitarnya. Kami disambut dengan kios pedagang kaki lima di

sekitar luar tembok Benteng Vredeburg, memanjang hingga Malioboro dan

berpusat di sekitaran Pasar Beringharjo.

Malioboro adalah salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota

Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan

Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo,

Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis

20
Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan

tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung

Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan

Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro terkenal dengan para pedagang kaki lima

yang menyajikan berbagai oleh-oleh berupa pernak-pernik kerajinan dan

makanan seperti gudeg. Kawasan ini juga terkenal sebagai tempat

berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan

mereka seperti bermain musik, melukis, happening art, pantomim, orasi, dan

lain-lain di sepanjang jalan ini.

Gambar 2.10.1 Bank BNI dekat Gambar 2.10.2 Malioboro


Malioboro

2.11 Candi Prambanan

Setelah dari Malioboro, kami pergi menuju Candi Prambanan. Waktu yang

diperlukan dari Malioboro ke candi Prambanan sekitar 1 jam 30 menit, dan

kami pun tiba pada pukul 15:50. Cuaca pada saat itu mendung, hujan rintik-

rintik. Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia

yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk

Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta,

dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa

21
pemusnah. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai

dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi

utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter. Kemudian, di depan 3

bangunan tersebut, terdapat 3 candi yang berukuran lebih kecil yang

melambangkan kendaraan dari trimurti, yaitu Candi Nandi yang merupakan

kendaraan Siwa. Candi Angsa kendaraan Brahma. Dan Candi Garuda

kendaraan Wisnu. Selain itu, masih ada Candi Apit, 4 Candi Kelir, dan 4

Candi Sudut. Sementara itu, masih ada 2 candi di halaman yang berjumlah

224 buah candi.

Menurut legenda, pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan megah dan

makmur yang bernama Kerajaan Baka atau yang juga dikenal sebagai kerajaan

Prambanan. Dinamakan Kerajaan Baka karena kerajaan tersebut dipimpin oleh

Prabu Baka, seorang raja yang baik dan bijaksana. Rakyat dari kerajaan itu

hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan yang berlangsung cukup lama.

Disisi lain, terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Pengging. Berbeda

dengan Kerajaan Baka, kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang suka

berperang untuk memperluas wilayah kekuasaannya, namanya Raja Pengging.

Raja Pengging yang dibantu oleh seorang ksatria sakti bernama Bandung

Bondowoso menginginkan Kerajaan Baka untuk ditaklukkan. Kesaktian

Bandung Bondowoso bukanlah hal remeh. Ia dikenal memiliki pusaka yang

kuat, dan dapat mengerahkan ratusan bahkan ribuan pasukan jin. Singkat

cerita, peperangan pun meletus. Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh

Bandung Bondowoso berhasil masuk dan menyerang Kerajaan Baka. Dari

pertempuran itu, raja Kerajaan Baka yang bernama Prabu Baka, tewas dalam

22
pertempuran. Dan seketika Kerajaan Baka ditaklukkan, Raja Pengging

mengutus Bandung Bondowoso menjadi raja yang kuat di Kerajaan Baka.

Seketika, ia bertemu dengan putri teramat cantik yang ternyata adalah seorang

putri raja,putri itu adalah Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso pun melamar

Roro Jonggrang dengan lantang dan percaya diri, tentu saja Roro Jonggrang

yang baru saja kehilangan ayahnya, tidak akan pernah sudi menerima lamaran

Prabu Bandung Bondowoso orang yang jahat dan kejam. Sehingga ia dengan

tegas dan berani menolak lamaran Bandung Bondowoso. Namun, mendengar

lamarannya ditolak, Bandung Bondowoso murka dan merasa tak dihargai lalu

mengancam Roro Jonggrang jika tidak menerima lamarannya semua

rakyatnya yang akan menanggung akibatnya. Roro Jonggrang sibuk

memikirkan cara untuk menolak lamaran Bandung Bondowoso. Tidak mudah

baginya memutuskan untuk menghindari lamaran pria jahat tersebut dengan

tidak mempertaruhkan keselamatan rakyatnya. Namun karena kecerdikannya,

ia berhasil menemukan ide yang mana Bandung Bondowoso tak mungkin bisa

menyanggupi. Keesokan harinya, Putri Baka memberanikan diri untuk

menemui Bandung Bondowoso untuk membicarakan masalah lamaran

kemarin. Roro Jonggrang bersedia menikahi Bandung Bondowoso dengan

syarat Bandung Bondowoso harus membuat seribu candi dan dua sumur yang

sangat dalam. Bandung Bondowoso pun menyanggupinya. Ia meminta

bantuan pada balatentara yang semuanya adalah makhluk halus untuk

membangun seribu candi dan dua sumur seperti yang disyaratkan oleh Roro

Jonggrang. Berkat bantuan para makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir

menyelesaikan semua bentuk bangunan candi dan sumur. Tinggal satu

23
bangunan candi yang belum selesai dan masih dikerjakan. Melihat hal ini

Roro Jonggrang bingung dan mencari cara untuk menggagalkannya. Akhirnya

Roro Jonggrang membangunkan semua gadis untuk menumbuk padi yang

membuat ayam pun berkokok mengira hari sudah pagi. Mendengar kokokan

ayam tersebut, para makhluk halus segera menghentikan pekerjaan mereka.

Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat meskipun kurang satu

candi. Tak pelak ia murka dan mengutuk semua gadis yang berada di sekitar

kerajaan Baka tidak akan memiliki suami. Sedangkan Roro Jonggrang dikutuk

menjadi arca. Arca Roro Jonggrang dapat dilihat sampai sekarang yang

dikelilingi oleh candi Sewu.

Cerita Roro Jonggrang merupakan sebuah legenda, namun pada sejarah

dikatakan bahwa candi Prambanan dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi

oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya tepatnya oleh Rakai Pikatan yang kemudian

diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.

Pembangunannya ditujukan untuk memberi penghormatan pada Trimurti.

Dalam prasasti Siwagrha terdapat uraian mengenai peristiwa sejarah

peperangan antara Balaputradewa dari Dinasti Syailendra melawan Rakai

Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Balaputradewa yang kalah melarikan diri ke

Sumatera. Konsolidasi Dinasti Sanjaya inilah yang menjadi permulaan dari

masa pemerintahan baru yang diresmikan dengan pembangunan gugusan

candi Prambanan.

Terjadinya beberapa kali bencana alam seperti gempa bumi dan

meletusnya gunung Merapi serta adanya perpindahan pusat pemerintahan

Dinasti Sanjaya ke Jawa Timur telah menghancurkan kompleks candi

24
Prambanan. Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama

C.A.Lons mengunjungi pulau Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang

adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.

Gambar 2.11.1 Foto bersama di Candi Gambar 2.11.2 Candi Prambanan


Prambanan

2.12 Masjid Al-Aqsha

Setelah makan malam di rumah makan Mayar Cawas, kami menuju

Masjid Al-Aqsa yang terletak di Jonggrangan, Klaten Utara, Jawa Tengah

untuk melaksanakan shalat jama’ takhir maghrib dan isya. Kami tiba di masjid

Al-Aqsa pada pukul 19.30. Lalu pada pukul 20.30 WIB, kami melakukan

perjalanan pulang.

Berkaitan dengan Masjid Al-Aqsa, masjid ini merupakan masjid agung di

kabupaten Klaten yang dibangun di atas lahan seluas 5.266 meter persegi

sejak tahun 2012. Dan pada tanggal 24 November 2015, Bupati H. Sunarna,

SE, M.Hum meresmikan Masjid Raya Al-Aqsa . Lahan tempat berdirinya

Masjid Raya Al-Aqsa Klaten ini dulunya merupakan terminal bus utama di

Klaten, sedangkan area parkir dan tamannya dulunya merupakan salah satu

gedung SMA Negeri 3 Klaten. Masjid Raya Al-Aqsa kini menjadi masjid

terbesar dan termegah di kawasan Solo. Masjid Agung Al-Aqsha memiliki

25
tiga lantai yang dilengkapi dengan taman dan tempat parkir yang luas, dan di

lantai dua terdapat puluhan tiang yang berdiri kokoh menopang bangunan

masjid. Di lantai ini jemaah akan disuguhi keindahan mihrab yang menarik.

Mihrab ini memiliki ketinggian 10 meter dan dihias dengan huruf Arab Al

Fatihah dan Al-Isra' berwarna kuning keemasan, dan pada cungkupnya

terdapat tulisan Al-Aqsa yang merupakan nama masjid yang penuh keindahan.

Selain itu, di sisi kanan mihrab tertulis "Allah SWT" dan di sebelah kiri

tertulis "Muhammad SAW". Belum lagi kubah utama raksasa masjid ini juga

dilengkapi dengan kaligrafi bertuliskan “Allah SWT” dan dilengkapi dengan

menara setinggi sekitar 66,66 meter. Masjid ini juga dilengkapi dengan

berbagai fasilitas yang lengkap seperti ruang transit, perpustakaan, kamar

mandi, dan juga ruangan yang bisa digunakan untuk kepentingan jamaah.

Gambar 2.12.1 Foto bersama di depan Gambar 2.12.2 Masjid Al-Aqsha


Masjid Al-Aqsha

2.13 Tiba Kembali di Kota Kediri

Rombongan SKAL MTsN 2 Kediri tiba di Kota Kediri pada pukul

01.15 WIB. Kemudian pada pukul 01.45 WIB rombongan SKAL di MTsN 2

26
Kediri tiba di Jl. Pelopor Kemerdekaan. Mengetahui hal itu, kami segera turun

dari bus dan mengambil barang-barang yang ada di bagasi. Setelah itu, kami

langsung menemui orang tua kami yang sudah lama menunggu.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

● Kegiatan SR 2022 berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah fatal

yang mengganggu perjalanan.

● Kegiatan SR 2022 ini dapat menambah wawasan siswa tentang sejarah

tempat yang dikunjungi.

● Peserta SR 2022 pun merasa senang dan gembira karena kegiatan ini

dapat mengembangkan sikap sosial mereka.

● Kepanitiaan SR 2022 berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang

mengganggu.

3.2 Saran

Saran yang kami berikan berkaitan dengan SR tahun ini adalah :

1. Toilet yang disediakan di tempat wisata alam diharapkan lebih bersih.

2. Musala yang digunakan untuk salat diupayakan dapat menampung

minimal 40 anak.

3. Diharapkan kepada seluruh pengunjung objek-objek wisata di Indonesia

agar tidak mengotori dan mencoret-coret objek wisata tersebut.

4. Diharapkan wisatawan lokal juga mendapat pelayanan yang sama kepada

wisatawan asing.

28
5. Diharapkan siswa lebih memahami waktu yang diberikan saat di tempat

wisata.

29
DAFTAR PUSTAKA

Nativeindonesia.com. (2021, 17 Agustus). Taman Pintar Yogyakarta, Tempat

Bermain Sambil Belajar. Diakses pada 6 Februari 2022, dari

https://www.nativeindonesia.com/taman-pintar-yogyakarta/

Kebudayaan.jogjakota.go.id. (2021, 29 Juli). Benteng Vredeburg. Diakses pada 6

Februari 2022, dari https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/benteng-

vredeburg

Yogyes.com. (2021, 26 Desember). MALIOBORO Jantung Kota Jogja dengan

Daya Pikat Magis. Diakses pada 6 Februari 2022, dari

https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/other/malioboro/

Travelspromo.com. (2022, 10 Januari). Agrowisata Bhumi Merapi Tiket &

Aktivitas - Februari 2022. Diakses pada 7 Februari 2022, dari

https://travelspromo.com/htm-wisata/agrowisata-bhumi-merapi/

Suara.com. (2020, 19 Desember). Heha Sky View, Harga Tiket dan Fasilitas

Wisatanya. Diakses pada 6 Februari 2022, dari

https://www.suara.com/lifestyle/2020/12/19/182545/heha-sky-view-harga-tiket-

dan-fasilitas-wisatanya

Wikipedia.org. (2022, 11 Februari). Sunan Bayat. Diakses pada 7 Februari 2022,

dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bayat

30
Visitklaten.com. (2018, 2 Desember). Kemegahan Masjid Agung Al Aqsha

Klaten. Diakses pada 7 Februari 2022, dari

https://www.visitklaten.com/listings/masjid-al-aqsha-klaten/

Clapeyronmedia.com. (2016, 2 Juli). Al-Aqsa, Masjid Megah Kabupaten Klaten.

Diakses pada 7 Februari 2022, dari https://www.clapeyronmedia.com/tag/jawa-

tengah/

Wikipedia.org. (2022, 11 Februari). Candi Prambanan. Diakses pada 7 Februari

2022, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

Museumnusantara.com. (2021, 23 November). Kisah Roro Jonggrang dan Candi

Prambanan yang Melegenda. Diakses pada 7 Februari 2022, dari

https://museumnusantara.com/roro-jonggrang-candi-prambanan/

31
LAMPIRAN

32
DATA SISWA

Nama : Soniya Zabrina Huwaida

TTL : Nganjuk, 06 Januari 2007

Hobi : Membaca buku

Cita-cita : Dosen

Nama : Shofiyatun Nabila

TTL : Kediri, 13 Mei 2006

Hobi : Membaca

Cita-cita : Diplomat

Nama : Tuhu Ayunda M. S.

TTL : Kediri, 18 April 2007

Hobi :-

Cita-cita :-

33
Nama : Yuni Candraningsih

TTL : Kediri, 19 Juni 2007

Hobi : Menonton anime

Cita-cita : Arsitek

Nama : Zahra Dewi Ratna Swari

TTL : Kediri, 20 Juni 2006

Hobi : Menyanyi

Cita-cita : Pengusaha

34

Anda mungkin juga menyukai