Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KARYA TULIS

STUDI WISATA KE MUSEUM GEOLOGI BANDUNG


SMP NEGERI 2 SEMIN
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti
Ujian Sekolah di SMP Negeri 2 Semin Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:
1. Jiteng Aji Pangestu (IX C/16)
2. Bilal Mahesa Putra (IX C/06)
3. Alvin Tri Risdianto (IX C/01)

SMP NEGERI 2 SEMIN


DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KARYA TULIS


STUDI WISATA KE MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
SMP NEGERI 2 SEMIN

Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan pada:


Hari, Tanggal : ……………………………
Tempat : ……………………………

Disetujui oleh:
Guru Pembimbing Wali Kelas

Irma Fika Nurfajar, S.Pd. Dra. Sri Martini


NIP. 199703252022212004 NIP. 196710161997022002

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. SAMIJO
NIP. 196609252007011005

HALAMAN PERSEMBAHAN
ii
Laporan Karya Wisata sederhana ini kami persembahkan kepada :
1. Allah SWT
2. Bapak Drs. Samijo, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Semin.
3. Ibu Irma Fika Nurfajar, S.Pd., selaku pembimbing.
4. Ibu Dra. Sri Martini., selaku wali kelas IX C.
5. Ayah dan Ibu yang telah membiayai dan memberikan izin karya wisata ke Bandung
Jawa Barat.
6. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.

iii
HALAMAN MOTO

"Rahasia untuk maju adalah memulai." – Mark Twain

“Kesuksesan bukanlah kunci dari kebahagiaan. Sebaliknya kebahagiaan adalah kunci dari
kesuksesan.” - Bob Dylan

"Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah." - Lao Tzu

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Karya Tulis Studi
Wisata Ke Bandung SMP Negeri 2 Semin. Penulisan laporan karya tulis ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sekolah di SMP Negeri 2 Semin tahun pelajaran
2022/2023.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan laporan karya tulis ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan lancar. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
selama ini memberikan bantuan, bimbingan, nasihat, motivasi, dorongan, dukungan , doa, dan
kerja sama yang tidak ternilai harganya dari awal hingga akhir penulisan karya tulis ini.
Sehubungan dengan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Samijo, selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Semin.
2. Ibu Irma Fika Nurfajar, S.Pd, selaku pembimbing studi wisata.
3. Ibu Dra. Sri Martini, selaku wali kelas IX C.
4. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik moril maupun materiil.
5. Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kebaikan dimasa yang akan datang. Penulis juga mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan
didalam karya tulis ini.

Semin, Januari 2023


Penulis,

………………….

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................iii
HALAMAN MOTO...........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................1
1.5 Sistematika Penyajian..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pelaksanaan kegiatan studi wisata...........................................................................3
2.2 Deskripsi objek studi wisata.....................................................................................3
2.2.1 Sejarah objek studi wisata............................................................................3
2.2.2 Lokasi objek studi wisata.............................................................................4
2.2.3 Gambaran tentang objek studi wisata...........................................................4
2.2.4 Manfaat Studi Wisata...................................................................................7
2.2.5 Hal yang menarik dan tidak menarik dari objek studi wisata......................8
2.2.6 Foto objek wisata..........................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto bersama anggota kelompok 3.........................................................................8


Gambar 2.2 Foto batu peninggalan purba...................................................................................9
Gambar 2.3 Foto batu peninggalan purba...................................................................................9
Gambar 2.4 Foto fosil marmuth................................................................................................10
Gambar 2.5 Foto gunung api....................................................................................................10

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar adalah kewajiban setiap siswa. Terkadang para siswa membutuhkan kegiatan
seperti halnya rekreasi. Karena kegiatan belajar mengajar para siswa selama ini dirasa
membutuhkan varian metode belajar yanag menarik, misalnya belajar di luar ruangan.
Oleh karena itu kegiatan studi wisata sangat mendukung dalam hal ini. Karena selain
siswa dapat mempelajari banyak hal mengenai tempat wisata, mereka juga dapat sekaligus
rekreasi.
Dengan demikian, studi wisata yang diadakan SMPN 2 Semin pada tanggal 25
November 2022 di Museum Geologi, Bandung, Jawa Barat antara lain bertujuan untuk
memenuhi persyaratan sebagai bahan pemenuhan nilai.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana sejarah terbentuknya objek wisata Museum Geologi?
1.2.2 Dimana lokasi objek wisata Museum Geologi?
1.2.3 Bagaimana gambaran objek wisata Museum Geologi?

1.3 Tujuan
Tujuan karya wisata ini antara lain :
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya objek wisata Museum Geologi?
1.3.2 Untuk mengetahui lokasi objek wisata Museum Geologi?
1.3.3 Untuk mengetahui gambaran objek wisata Museum Geologi?

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Sekolah
Studi wisata ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan budaya lain kepada
anak didik. Melalui studi wisata mereka diajak untuk melihat, mempelajari dan
memahami budaya yang berbeda secara langsung.

1
1.4.2 Manfaat Bagi Siswa
a. Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan.
b. Studi wisata dapat menumbuhkan rasa tertarik siswa terhadap objek yang
diamati, mungkin saja setelah kegiatan selesai siswa akan lebih banyak
mencari tahu untuk memuaskan rasa ketertarikan terhadap objek yang diamati.

1.5 Sistematika Penulisan


Karya Tulis ini terdiri dari tiga bab . Bab I memaparkan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan Penulisan, manfaat, dan sistematika penyajian. Bab II memparkan tentang
pelaksanaan kegiatan studi wisata dan deskripsi objek studi wisata. Bab III menguraikan
tentang kesimpulan dan saran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Studi Wisata


Karya wisata ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2022. Pada hari
Jum’at 25 November 2022 siswa SMP N 2 Semin berkumpul di sekolah untuk
persiapan studi wisata. Sebelum pemberangkatan kami menunaikan shalat Maghrib
dan Isya secara jamak. Setelah selesai menunaikan shalat Maghrib dan Isya kami
menunggu kedatangan bus sekitar pukul 18.30 WIB. Kami berangkat dari SMP N 2
Semin sekitar pukul 19.00 WIB. Dan kami tiba di transit di Cikole sekitar pukul 04.30
WIB, disana kami melakukan persiapan diantaranya mandi, sholat subuh, dan setelah
itu kami sarapan.

2.2 Deskripsi Objek Studi Wisata


2.2.1 Sejarah Objek Studi Wisata
Pembangunan Geologisch Laboratorium atau Geologisch Museum (Museum
Geologi) tidak terlepas dari Dienst van den Mijnbouw (Dinas Pertambangan).
Dienst van den Mijnbouw ingin membangun sebuah gedung yang difungsikan
untuk menyimpan hasil penyelidikan tambang-tambang di Hindia Belanda.
Arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg lalu ditunjuk untuk merancang dan
membangun gedung ini. Pembangunan gedung dimulai pada 23 April 1927.
Dalam proses pembangunannya diperlukan 300 pekerja dan menghabiskan dana
hingga 400 gulden. Gedung bergaya art deco ini kemudian diresmikan
penggunaannya pada 6 Mei 1929 bertepatan dengan penyelenggaraan Fourth
Pacific Science Congress (Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4). Pada tahun
1941, Museum Geologi berubah menjadi markas Angkatan Udara Hindia
Belanda. Koleksi-koleksi dari Museum Geologi kemudian dipindahkan ke
Gedung Pensioen Fonds (yang kemudian menjadi Gedung Dwiwarna).
Di masa kependudukan Jepang (1942-1945), Museum Geologi berada di
bawah Kogyo Zimusho yang kemudian berubah nama menjadi Chisitsu Chosasho.
Laporan kegiatan pertambangan di masa kependudukan Jepang tidak banyak
ditemukan sehingga membuat Museum Geologi tidak mendapatkan koleksi
tambahan di masa itu.

3
Setelah Indonesia merdeka, Museum Geologi berada di bawah pengelolaan
sekaligus menjadi Djawatan Tambang dan Geologi. Pada tahun 1947 Belanda
melancarkan Agresi Militer I. Belanda berusaha merebut beberapa bangunan
penting termasuk Museum Geologi. Karena tekanan keadaan, Djawatan Tambang
dan Geologi menyerahkan bangunan Museum Geologi ke pihak Belanda.
Sejak saat itu, kantor Djawatan Pertambangan dan Geologi berpindah berturut-
turut ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, dan Yogyakarta. Arie Frederick Lasut
yang merupakan Kepala Djawatan Pertambangan dan Geologi saat itu (tanggal 7
Mei 1947) telah menyelamatkan dokumen-dokumen pertambangan dan geologi
sehingga tidak jatuh ke pihak Belanda. Atas jasa-jasanya Arie Frederick Lasut
ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui surat keputusan
Presiden Republik Indonesia No. 012/T.K/1969 tanggal 20 Mei 1969. Prasasti
untuk mengenang jasa-jasa Arie dipasang di tangga menuju lantai 2 Museum
Geologi di Bandung.
Tahun 1950, kantor Djawatan Tambang dan Geologi yang kemudian diubah
namanya menjadi Djawatan Pertambangan Republik Indonesia kembali ke gedung
semula di Bandung.

2.2.2 Lokasi Objek Studi Wisata


Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro.
Gedung bergaya Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya.
Dirancang oleh arsitek Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan dibangun pada
tahun 1928. Hampir setahun kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan
dengan nama Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929), bertepatan dengan
penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung.

2.2.3 Gambaran tentang objek studi wisata


Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati
lantai I dan II. Berikut ini merupakan ruangan-ruangan yang berada di kedua
lantai Museum Geologi serta fungsi dan isi dari ruangan tersebut.
a. Lantai I
Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang
Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi

4
Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi
dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta
bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat,
dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang
menyajikan informasi tentang :
1) Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
2) Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan
dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
3) Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara
serta Irian Jaya
4) Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di
sini
Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan
ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan
sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral
menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan,
mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di
dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia
termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan
penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung
api, geomorfologi, seismotektonik dan segalanya) dan publikasi-publikasi
sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia. Ujung
ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan
keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti : Museum Geologi,
Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan
ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru.
Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang
mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-
panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi
tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana
makhluk hidup yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar

5
tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung
perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan
terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang
hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun
lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis
kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m
dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun
lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi
mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter
(1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-
fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang
ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.
Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia
(Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi
dalam bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang
mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu.
Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah),
Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap
sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan
dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada
lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk
aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau
Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah
dihuni oleh manusia prasejarah.
b. Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang
timur ruang barat (dipakai oleh staf museum). Sementara ruang tengah dan
ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang
geologi untuk kehidupan manusia. Ruang Tengah Berisi maket pertambangan
emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya.
Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar
ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3

6
gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif
di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas
Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup
pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat
dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik.
Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam
lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi
juga diperagakan di sini.
Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya
memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi
kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
1) Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau
batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di
Indonesia.
2) Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
sumberdaya mineral
3) Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan
sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
4) Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral
dan energi
5) Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi
(aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.
6) Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama
berkaitan dengan gejala kegunungapian.
7) Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga
pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

2.2.4 Manfaat Studi Wisata


Kegiatan studi wisata ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa di mana
siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung terhadap lingkungan sekitar,
mengadakan tanya jawab dengan pihak pengelola obyek wisata serta melatih
siswa belajar langsung dari sumbernya tidak bergantung dari buku ataupun
keterangan guru.

7
2.2.5 Hal yang menarik dan tidak menarik dari objek studi wisata
a. Hal Yang Menarik
1) Banyak koleksi sejarah di Museum Geologi..
2) Tempat wisata Museum Geologi menyimpan sejarah yang menarik.
3) Terdapat fasilitas-fasilitas yang memadai.
b. Hal Tidak Menarik
1) Pengelola obyek wisata kurang tegas dalam menangani pembuangan
sampah sembarangan.
2) Kurangnya kesadaran pengunjung akan pentingnya kebersihan, sehingga
banyak pengunjung yang membuah sampah tidak pada tempatnya.

2.2.6 Foto Objek Wisata

Gambar 2.1 Foto bersama anggota kelompok 3

8
Gambar 1.2 Foto batu peninggalan purba

Gambar 2.3 Foto batu peninggalan purba

9
Gambar 2.4 Foto fosil marmuth

Gambar 2.5 Foto gunung api

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi
dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah
mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil
Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu
monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan
peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi
yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral.

3.2 Saran
Agar pemerintah mempromosikan obyek-obyek wisata di Kota Bandung sehingga
dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara.
Harusnya pengunjung dan masyarakat setempat lebih sadar lagi dalam menjaga
ketertiban dan kebersihan di semua obyek wisata yang dikunjungi sehingga obyek wisata
tersebut tetap terlihat nyaman, bersih dan menarik.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://pl4net99.blogspot.com/2013/08/laporan-penelitian-museum-geologi.html (diakses pada


tanggal 7 Januari 2023, pukul 10.15 WIB)
http://anekatempatwisata.com/wisata-bandung-museum-geologi-bandung/ (diakses pada
tanggal 7 Januari 2023, pukul 10.18 WIB)
http://anekatempatwisata.com/wisata-bandung-museum-geologi-bandung/ (diakses pada
tanggal 7 Januari 2023, pukul 10.24 WIB)
https://www.wisataidn.com/museum-geologi-bandung/ (diakses pada tanggal 7 Januari 2023,
pukul 10.30 WIB)
https://www.museumindonesia.com/museum/2/1/Museum_Geologi_Bandung (diakses pada
tanggal 7 Januari 2023, pukul 10.49 WIB)

12

Anda mungkin juga menyukai