Anda di halaman 1dari 30

MUSEUM YOGYAKARTA KEMBALI SEBAGAI SALAH SATU

OBJEK KUNJUNGAN WISATA SISWA SMA NEGERI 2 TUMIJAJAR

(KARYA TULIS)

OLEH :

1. JERY SYAH DANU A


2. SITI MAISAROH
3. WAYAN AGESTIA

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 TUMIJAJAR
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL KARYA TULIS : MUSEUM YOGYAKARTA KEMBALI


SEBAGAI SALAH SATU OBJEK
KUNJUNGAN WISATA SISWA
SMA NEGERI 2 TUMIJAJAR

NAMA SISWA : 1. JERY SYAH DANU A ( 0016694751 )


2. SITI MAISAROH ( 0021606183 )
3. WAYAN AGESTIA ( 9999229743 )

MENYETUJUI

Margomulyo, 2019

KEPALA SEKOLAH GURU PEMBIMBING

HERMONO, S.Pd ARIF BUDI SEPTYAWAN, S.Pd.


NIP. 197201301997021002 NIP. 1988 8930 201001 1 001

ii
MENGESAHKAN

1. TIM PENGUJI

KETUA :
SEKERTARIS :
PENGUJI :

2. KEPALA SEKOLAH

HERMONO, S.Pd
NIP. 197201301997021002

Karya tulis ini telah lulus ujian pada tanggal :............................

iii
MOTTO

1. Kebanggaan yang paling besar bukan saat kita tidak pernah gagal, akan tetapi
saat kita bangkit kembali setiap kali terjatuh. ( Emmanuel Kelly )
2. Sukses akan mendatangi mereka yang berani bertindak dan berani mengambil
konsekuensi.( B.J. Habibie )
3. Keyakinan merupakan salah satu penawar kegagalan. ( Septiani Nurhidayah )
4. Kamu Memang Tidak Bisa Merubah Masa Lalu, Namun Kamu Bisana
Merubah Masa Depan Dengan Cara Belajar Dari Masa Lalu. ( Wayan Ages )
5. Anggap semua orang adalah Guru dan setiap tempat adalah sekolah. ( Jerry
Syah Danu A )
6. Ketika kita sedang malas, kita sedang men-zalimi orang-orang yang
mempercayai kita. (Siti Maisyaroh)

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami persembahkan kepada :


1. Kedua orang tua kami yang tercinta selalu mendoakan keberhasilan kami
dalam menempuh pendidikan.
2. Bapak Hermono, S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 2 Tumijajar.
3. Bapak Arif Budi Septyawan, S.Pd. selaku pembimbing dalam penulisan
karya tulis.
4. Bapak atau ibu guru beserta staf tata usaha SMA Negeri 2 Tumijajar.
5. Teman-teman se-angkatan kami.
6. Kakak dan adik kami beserta saudara kami yang telah memberikan kami
motivasi dalam keberhasilan kami.
7. Semua pihak dan kalangan remaja atau pelajar yang senang dengan
membaca dan ingin tahu tentang sejarah.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas
rahmat dan hidayah-Nya karya tulis ini dapat diselesaikan. Karya tulis dengan
judul “Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan
Wisata Siswa SMA Negeri 2 Tumijajar” adalah salah satu syarat yang harus
diikuti dalam menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 2 Tumijajar.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Hermono, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Tumijajar.
2. Bapak Arif Budi Septyawan, S.Pd. selaku pembimbing atas kesediaannya
memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam penyelesaian karya tulis ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan serta bantuan dana dalam
penulisan karya tulis.
4. Bapak atau Ibu dewan guru SMA Negeri 2 Tumijajar.
5. Semua rekan-rekan kelas XII IPA/IPS dan semua pihak yang membantu
dalam penulisan laporan study pembelajaran ini.

Akhir kata, penyusun menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna dan
perlu banyak perbaikan, akan tetapi besar harapan kami semoga karya tulis yang
sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Margomulyo, 27 Oktober 2019

Penulis,

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.4. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
1.5. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
1.6. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian Museum .......................................................................... 3
2.2. Daerah Istimewa Yogyakarta ............................................................. 3
2.3. Pengertian Wisata .............................................................................. 4

BAB III METODE PENGAMATAN


3.1. Metode Observasi .............................................................................. 6
3.2. Metode Dokumentasi ......................................................................... 6
3.3. Metode Study Pustaka........................................................................ 7
3.4. Metode Wawancara ........................................................................... 7

vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ................................................................................................... 8
4.2. Pembahasan........................................................................................ 8
4.2.1. Sejarah Museum Yogyakarta Kembali ........................................ 8
4.2.2. Keunikan Museum Yogyakarta Kembali ..................................... 9

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 13
5.2. Saran .................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14


LAMPIRAN GAMBAR .................................................................................. 15

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Museum merupakan tempat yang menyimpan dan menyajikan berbagai
bukti sejarah manusia di masa lampau. Berbagai bukti sejarah dimasa lalu menjadi
sumber belajar nyata bagi pengunjung. Sehingga museum menjadi salah satu
tempat yang tepat untuk dijadikan sebagai sumber belajar. Melalui benda yang
dipamerkannya, pengunjung dapat belajar tentang nilai dan perhatian serta
kehidupan generasi pendahulu sebagai bekal di masa kini dan gambaran untuk
kehidupan di masa mendatang. Selain itu, melalui pemanfaatan museum sebagai
sumber belajar, sebagai bagian dari pembelajaran dengan pendekatan warisan
budaya, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang pintar dengan
tidak melupakan akar budaya bangsanya.
Tujuan museum didirikan adalah untuk melestarikan budaya, mengenang
jasa para pahlawan kepada generasi penerus bangsa agar mereka dapat terus
menjaga nilai-nilai bangsa tercinta. Museum sangat bermanfaat bagi dunia
pendidikan dan rekreasi, jangan sampai museum hanya dipandang sebagai gudang
tempat penyimpanan barang tua dengan suasana yang menyeramkan.
Museum sebagai sumber belajar tentunya memiliki organisasi di
dalamnya yang mengatur semua hal agar museum benar-benar menjadi tempat
belajar sekaligus tempat rekreasi yang efektif dan menyenangkan. Sebagai
teknolog pendidikan sangat penting bagi kita mengetahui bagaimana organisasi
sumber belajar yang ada di museum.
Berawal darisinilah kami selaku penulis memilih judul “Museum
Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan Wisata Siswa SMA
Negeri 2 Tumijajar” sebagai objek dalam pembuatan karya tulis tahun pelajaran
2019/2020.

1
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana Monumen Yogya Kembali dijadikan objek kunjungan wisata ?
2. Bagaimana Manfaat Monumen Yogya Kembali ?

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, ada permasalahan yang diungkapkan.
1. Bagaimana sejarah Monumen Yogya Kembali ?
2. Bagaimana keunikan Monumen Yogya Kembali ?

1.5. Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disamapaikan di
atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1. Untuk mengetahui sejarah Monumen Yogya Kembali.
2. Untuk mengetahui keunikan Monumen Yogya Kembali.
3. Untuk memenuhi syarat kelulusan di SMA Negeri 2 Tumijajar.

1.6. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu :
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan bagi siswa mengenai
sejarah dan keunikan Monumen Yogya Kembali.
2. Penelitian ini dapat membuka wawasan kita mengenai sejarah dan keunikan
Monumen Yogya Kembali.
3. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang sejarah Monumen
Yogya Kembali dan keunikan Monumen Yogya Kembali.

1.7. Ruang Lingkup


1. Subjek penelitian adalah Jery Syah Danu A, Siti Maisaroh dan Wayan
Agestia.
2. Objek penelitian ini adalah Museum Yogyakarta Kembali.
3. Tempat penilitian dilaksanakan di Museum Yogyakarta Kembali.
4. Waktu penelitian yaitu pukul 14.00 – 15.00 pada tanggal 23 April 2019.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Museum


Istilah Museum pada dasarnya berasal dari Bahasa Yunani Mouseion yang
artinya tempat atau lembaga yang melndungi catatan dan juga peninggalan sejarah
masa lalu dari sebelum suatu negara didirikan ataupun setelah negara itu
mengalami hal-hal penting seperti kemerdekaan.
Adapun pengertian Museum menurut para ahli sebagai berikut :
1. Ambrose dan Crispin (1993) :
Museum adalah bagian dari pranata sosial dalam masyarakat, karena
museum dipergunakan sebagai wahana memberikan pengetahuan,
pendidikan, dan perkembangan kepada setiap masyarakat melalui
sistemasi komunitas atau publik.
2. Association Of Museum (1998) :
Museum adalah suatu badan yang bersifat legal dalam mengumpulkan,
menyelamatkan, atau menerima artefak sejarah manusia, yang
dipergunakan untuk meningkatkan serta mengingat segala kejadian serta
fenomena alam yang dialami oleh negara dan dunia.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Museum adalah sebuah
bangunan legal yang didirikan dengan tujuan untuk menjaga, merawat, dan
mengumpulkan artefak-artefak atau peninggalan sejarah dan budaya yang
bertujuan untuk mengingat segala kejadian yang telah terjadi di masa lampau

2.2. Daerah Istimewa Yogyakarta


Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di
Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara
Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian

3
selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera
Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu
kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan
438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390
jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta
memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km.
Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu
panjang menimbulkan penyingkatan nomenklatur menjadi DIY. Daerah Istimewa
Yogyakarta sering dihubungkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang
tepat sering disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walau secara
geografis merupakan daerah setingkat provinsi terkecil kedua setelah DKI
Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional, dan internasional,
terutama sebagai tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Daerah
Istimewa Yogyakarta mengalami beberapa bencana alam besar termasuk bencana
gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006, erupsi Gunung Merapi selama Oktober-
November 2010, serta erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur pada tanggal 13
Februari 2014.

2.3. Pengertian Wisata


Secara umum, Obyek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah
tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat tersebut.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objek
wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata dan
salah satu alasan pengunjung melakukan perjalanan.
Adapun pengertian objek wisata yang dikemukakan oleh beberapa ahli
yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Tarigan
Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai
daya tarik untuk dikunjungi.

4
2. Menurut Keraf
Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber
daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya
tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Bisa disimpulkan bahwa objek wisata adalah salah satu komponen dalam
industri pariwisata yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan
dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat
yang dikunjungi wisatawan.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Observasi


Metode observasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara melihat
langsung serta mengamati dengan seksama terhadap segala hal yang bersangkutan
dengan pengaruh facebook.
Adapun pengertian metode observasi menurut Patton yaitu metode yang
akurat dalam mengumpulkan data. Tujuannya ialah mencari informasi tentang
kegiatan yang berlangsung untuk kemudian dijadikan objek kajian penelitian.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara melihat dan mengamati
obyek secara langsung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
kemudian akan dijadikan penelitian.

3.2. Metode Dokumentasi


Metode Dokumentasi adalah rekaman kejadian masa lalu yang diabadikan
melalui pengambilan gambar atau dalam bentuk tulisan sebagai bukti bahwa
seseorang pernah mendatangi tempat/obyek penelitian.
Adapun pendapat lain tentang pengertian metode dokumentasi yaitu
metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi
melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan”.
(Sugiyono,2005:83).
Jadi, kesimpulan dari beberapa pengertian diatas adalah metode
dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mendokumentasikan
tempat/obyek penelitian dalam bentuk gambar maupun tulisan atau mencari dari
sumber lain yang sudah tersedia seperti internet untuk dapat dijadikan bukti akurat
dalam pembuatan karya tulis.

6
3.3. Metode Study Pustaka
Secara umum, metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari
buku-buku dan situs-situs di internet yang terkait dengan pokok permasalahan.
Adapun pendapat Nazir (2013:93) mengenai metode study pustaka yaitu
teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelaah terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode study
pustaka merupakan metode yang menggunakan arsip, buku, literatur dan
sebagainya yang berisi tentang pendapat, teori, atau hukum yang berhubungan
dengan masalah penelitian untuk mencari informasi.

3.1. Metode Wawancara


Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden.
Adapun pendapat lain mengenai metode wawancara yang dikemukakan
oleh Lerbin (1992) merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya
jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian.
Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas adalah metode wawancara
merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara
bertanya pada informan yang mengetahui tentang tempat/obyek yang menjadi
bahan penelitian.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Monumen Yogya Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dibangun pada
tanggal 29 Juni 1985 beralamat Di jalan raya Ring road Utara Sleman
Yogyakarta. Monumen Yogya Kembali dikelola oleh Departemen Kebudayaan
dan Pariwisata.
Menurut survei yang kami lakukan langsung ke Monumen Yogya
Kembali, bahwa terdapat sejarah berdirinya Monumen Yogya Kembali serta kami
juga menemukan keunikan – keunikan yang ada di Monumen Yogya Kembali.

4.2. Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan sertai hasil pengamatan
langsung dilapangan di sini kami akan menjelaskan pembahasan secara lebih
mendetail mengenai Museum Yogyakarta Kembali Sebagai salah satu objek
kunjungan wisata siswa SMA Negeri 2 Tumijajar sebagai berikut :
4.2.1. Sejarah Museum Yogyakarta Kembali
Museum Jogja Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola
oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian
utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan
dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu
masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah
Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29
Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi:

8
realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk
evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu
dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar
Jenderal Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2).
Monumen Jogja kembali beralamat Di jalan raya Ring road Utara Sleman
Yogyakarta.
Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985
dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu
pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam
VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel
Soegiarto, selaku walikotamadya Yogyakarta pada tahun 1983. Nama Yogya
Kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa
sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI Yogyakarta
pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya
bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda.
Pembangunan monumen ini dilakukan dengan memperhitungkan
beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik
yang secara imajiner menghubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta
yaitu Kraton Jogja, Tugu Yogyakarta, Gunung Merapi, Parang Tritis dan juga
Panggung Krapyak. Titik ini sendiri disebut sebagai Sumbu Besar Kehidupan
dan penanda dari titik imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan
monumen ini.

4.2.2. Keunikan Museum Yogyakarta Kembali


Museum Jogja Kembali berada di desa Sariharjo memiliki luas
bangunan sekitar 49.000 meter persegi. Seperti yang di ketahui oleh banyak
orang, bentuk museum ini memang cukup unik. Pada halaman utama, akan
ditemui lahan luas yang memang disediakan untuk panggung apabila ada
pertunjukkan modern atau pun tradisional. Tidak hanya itu, ada pula meriam
yang cukup besar yaitu Meriam PSU Kaliber yang di buat khusus oleh Rusia.

9
Selain itu, ada pula replika Pesawat Guntai dan Cureng yang di gunakan
pahlawan waktu lalu untuk berjuang melawan Belanda.
Setelah itu ada pula puisi yang terkenal dari Chairil Anwar yang di
tuliskan di dinding besar dengan judul puisi Karawang-Bekasi. Tidak hanya
itu, di dinding juga dapat ditemukan beberapa nama pahlawan yang telah
gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. sekitar 422 nama
tertuliskan sebagai bentuk bangga masyarakat Yogyakarta atas perjuangan
pahlawan lalu sejak tanggal 19 Desember 1948 sampai tanggal 29 Juni 1949.
Berikut ini adalah keunikan-keunikan yang ada di Museum Yogyakarta
Kembali.
1. Bentuk Monumen Yogyakarta Kembali.
Museum di Jogja jika dihitung jumlahnya mencapai puluhan. Namun,
kebanyakan bangunan fisiknya berbentuk biasa saja, berbeda dengan
Monumen Jogja Kembali yang dibangun tahun 1985 ini. Bentuk gunung
dipilih sebagai lambang kesuburan dan pelestarian sejarah nenek moyang.
Diberi nama Monumen Jogja Kembali karena monumen sekaligus
museum ini dibuat untuk mengenang sejarah perjuangan rakyat Indonesia
atas ditariknya pasukan tentara Belanda dari Yogyakarta yang saat itu
menjadi Ibu Kota, mengembalikan fungsi pemerintahan Indonesia, dan
kembalinya Presiden Soekarno serta Wakil Presiden Mohammad Hatta di
Jogja.
Menariknya, bangunan Monumen Jogja Kembali ini termasuk dalam
garis imajiner yang menghubungkan lokasi-lokasi penting di Yogyakarta,
yaitu Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta, Panggung
Krapyak, dan Pantai Parangtritis.

2. Makna setiap Lantai di Museum Yogyakarta Kembali


1. Bagian Lantai 1
Pada bagian lantai 1, bangunan tersebut terbagi menjadi 3 lantai
bangunan. Pada lantai pertama digunakan sebagai museum,
perpusatakaan, pujasera, dan tempat auditorium. Perpustakaan tersebut

10
berisi referensi sejarah baik perjuangan di Yogyakarta secara khusus
maupun daerah lainnya di Indonesia secara umum. Menariknya,
perpustakaan ini tidak hanya sekadar menyimpan dokumen tersebut,
namun juga dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk di baca dan
menambah pengetahuannya.
2. Bagian Lantai 2
Kemudian, di lantai 2 akan di dapati diorama yang memiliki cerita atau
penggambaran terkait perjuangan para pahlawan dan masyarakat
Yogyakarta di waktu lalu dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik
Indonesia saat penjajahan Belanda. Penjajahan tersebut berlangsung sejak
bulan Desember 1948 sampai pada bulan Juli 1949. Diorama tersebut di
awali dengan peristiwa berlangsungnya Agresi Militer Belanda II yang
mendaratkan diri di Yogyakarta. Kemudian ada pula cerita penguasaan
lapangan udara Adisucipto oleh Kapten Van Langen. Tidak kalah menarik
juga diceritakan peran yang sangat penting dari perjuangan Jenderal
Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan meski saat itu keadaan
beliau sedang sakit paru-paru. Meski demikian Jenderal Soedirman tetap
memaksakan diri untuk berjuang dan berkorban demi Yogyakarta.
3. Bagian Lantai 3
Sedangkan lantai 3 memang dikhususkan untuk mendoakan jasa para
pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan lalu. Tempat ini lebih
sering disebut dengan nama Garbha Graha. Di lantai ini, juga dapat
ditemui bendera merah putih yang diletakkan di tengah ruangan. Selama
menyusuri tangga, akan ditemukan pula relief-relief yang menceritakan
perjuangan tersebut. Banyak sekali cerita perjuangan yang tidak hanya
menceritakan kembalinya Yogyakarta namun pada relief ini lebih
diceritakan secara detail bagaimana Indonesia pada umumnya
memperjuangkan kembali kemerdekannya sejak 17 Agustus 1945 sampai
benar mendapatkan pengakuan di lingkup internasional atas kemerdekaan
tersebut pada tanggal 27 Desember 1949. Ada pula peristiwa lain seperti
serangan 1 Maret 1949 yang juga diceritakan pada relief tersebut.

11
Serangan ini secara garis besar menceritakan tentang penarikan kembali
presiden beserta wakil yaitu Ir Soekarno dan Moh Hatta yang di tangkap
dan di asingkan oleh Belanda. Serangan ini di pimpin oleh Letkol
Soeharto.Cerita perang Banten juga diceritakan.

12
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas, kami selaku penulis karya tulis dengan
judul Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan Wisata
Siswa SMA Negeri 2 Tumijajar menyimpulkan bahwa :
1. Sejarah Museum Jogja Kembali adalah Museum yang berada di bagian utara
kota dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dan banyak dikunjungi oleh para
pelajar dalam acara darmawisata. bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan
dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna.
2. Keunikan dari Museum Jogja Kembali juga dapat dilihat dari bentuk
Monumen Yogyakarta Kembali serta Makna setiap Lantai di Museum
Yogyakarta Kembali
6.

4.3. Saran
Adapun saran dari kami selaku tim penulis karya tulis dengan judul
Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan Wisata
Siswa SMA Negeri 2 Tumijajar yaitu :
1. Sebaiknya staf Monumen Yogya Kembali untuk lebih meningkatkan kualitas
kebersihan, kenyamanan, dan kesejukan lingkungan di sekitar Monumen
Yogya Kembali.
2. Monumen Yogya Kembali adalah tempat yang sangat penting bagi Bangsa
Indonesia karena terdapat berbagai benda-benda sejarah maka kita harus
menjaga dan merawatnya.
3. Para peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal
untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Henrina. 2012. Pengertian museum menurut para ahli.


https://www.museum-dunia-hidup-ktm/.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober
2019

Hidayat, Rahmat. 2015. pengertian Kunjungan dan Objek Wisata dari


ahli. http://www.id.malangglory.com/2015/09/pengertian-objek-wisata.html.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2019

Setya, Indah.2016.Sejarah Monumen Jogja Kembali. http://yogyakarta-


pers.blogspot.com/2011.03.sejarah-umum-monumen-yogya-kembali. Diakses
pada tanggal 20 Oktober 2019

Tim Pustaka Phoenix. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia.PT Media


Pustaka Phoenix. Jakarta 339 Hal.

Tim Pustaka Phoenix. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia.PT Media


Pustaka Phoenix. Jakarta 668 Hal.

14
LAMPIRAN GAMBAR

Monumen Jogja Kembali adalah sebuah


museum sejarah perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia yang ada
di kota Yogyakarta dan dikelola
oleh Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata. Museum yang berada di bagian
utara kota beralamat Di jalan raya Ring
road Utara Sleman Yogyakarta dibangun
pada tanggal 29 Juni 1985.

Replika Pesawat Cureng yiatu pesawat


latih bersayap ganda (biplane) dan berkursi
dua (julukan Sekutu: "Willow") yang
dipergunakan oleh Kaigun (Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang) dalam Perang Dunia
II. Pesawat ini juga pernah dipergunakan
oleh TNI AU untuk operasi pembukaan
jalur udara, pengintaian, pengeboman,
penerjunan udara dan pesawat latih.

Diorama Soeharto yaitu Salah satu


diorama ada didalam monjali yang
menggambarkan suasana istana presiden di
Yogyakarta pada saat itu yang sedang
membahas taktik penyerangan Serangan
Umum 1 Maret.

15
Tandu Jenderal Soedirman yaitu
salah satu koleksi yang ada di
Monumen Jogja Kembali. Tantu ini
merupakan salah satu alat yang
digunakan oleh Jenderal Soedirman
semasa perang bergerilya guna
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.

Senjata api genggam yaitu senjata


api yang merupakan hasil rampasan
dari para serdadu Belanda ketika masa
perang kemerdekaan Republik
Indonesia.

Patung Perjuangan yaitu salah satu


koleksi yang bertujuan untuk
mengenang para pahlawan yang telah
gugur dalam peperangan
memperjuangkan kemerdekaan
Republik Indonesia.

16
Gambar 7. Wawancara dengan narasumber

Gambar 8. Mr. Yulian Jaya selaku narasumber

17
HASIL WAWANCARA TENTANG
MONUMEN JOGJA KEMBALI

Siti : Assalamualaikum Mr. Yulian.


Mr. Yulian : Waalaikumsallam.
Siti : Mr. Yulian bolehkah saya meminta waktunya sejenak untuk
bertanya tentang study tour yang telah kami laksanakan.
Mr. Yulian : Oh, iya boleh silahkan. ada masalah apa ?
Jerry : Kenapa kita mengunjungi Monjali Mr, kenapa tidak monumen
bersejarah lainnya.
Mr. Yulian : Karena monjali ini salah satu bukti dari perjuangan rakyat
Jogjakarta memperjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Wayan : Lalu apa saja keistimewaan yang ada di Monjali ini menurut
Mr. Yulian sendiri ?
Mr. Yulian : Untuk keunikannya sendiri bisa kita lihat langsung contohnya itu
dari bentuk bangunannya yang unik, lalu koleksi – koleksi yang
terdapat didalan monjali ini mengandung makna mengenai
perjuangan rakyat indonesia pada masa lampau, dan masih ada
banyak lagi mungkin itu saja contoh yang bisa saya berikan.
Siti : Jadi, apa tujuan utama dari study ke monjali ini Mr ?
Mr. Yulian : Tujuan dari study tour kita ke Monjali ini dengan harapan untuk
membuka wawasan siswa mengenai sejarah Indonesia.
Wayan : Terima kasih Mr. Yulian karena telah menjawab beberapa
pertanyaan dari kami maaf telah mengganggu waktu Mr.

18
DATA DIRI

Nama : Jerry Syah Danu A


Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Sakti, 16 Oktober 2001
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 40 kg
Alamat : Ujung Batu, Lampung Utara
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status : Belum Menikah

Nama Orang Tua


Ayah : Ujang
Ibu : Cusiah
Alamat :Ujung Batu, Lampung Utara
No. Telpon : 085788975258

Riwayat Pendidikan
Tk Dharma Wanita
SD Negeri 01 Bandar Sakti
MTSN AL Muhajirin
SMA Negeri 2 Tumijajar

19
DATA DIRI

Nama : Siti Maisaroh


Tempat, Tanggal Lahir : Penumangan Baru, 11 April 2002
Tinggi Badan : 149 cm
Berat Badan : 35 kg
Alamat : Penumangan Baru
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status : Belum Menikah

Nama Orang Tua


Ayah : Usman
Ibu : Tarwini
Alamat : Penumangan Baru
No. Telpon : 081226157214

Riwayat Pendidikan
Tk Nurul Muttaqin
SD Negeri 02 Penumangan Baru
SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah
SMA Negeri 2 Tumijajar

20
DATA DIRI

Nama : Wayan Agestia Sejagat Raya


Tempat, Tanggal Lahir : Semengok, 31 Februari 1990
Tinggi Badan : 45 cm
Berat Badan : 165 kg
Alamat : Semengok, Yaudah Iya
Agama : Dipertanyakan
Suku : Fleksibel
Status : Pelarian

Nama Orang Tua


Ayah :
Ibu :
Alamat :
No. Telpon :

Riwayat Pendidikan
Tk Kopdar
SD Negeri Ntah Apa Namannya
SMP Negeri Tiada Duanya
SMA Negeri 2 Tumijajar

21
KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS

Judul : Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu

Objek Kunjungan Wisata Siswa Sma Negeri 2 Tumijajar

Nama siswa : 1. Jerry Syah Danu A


2. Siti Maisaroh
3. Wayan Agestia
No Hari, Tanggal Bimbingan Tanda Tangan

22

Anda mungkin juga menyukai