(KARYA TULIS)
OLEH :
MENYETUJUI
Margomulyo, 2019
ii
MENGESAHKAN
1. TIM PENGUJI
KETUA :
SEKERTARIS :
PENGUJI :
2. KEPALA SEKOLAH
HERMONO, S.Pd
NIP. 197201301997021002
iii
MOTTO
1. Kebanggaan yang paling besar bukan saat kita tidak pernah gagal, akan tetapi
saat kita bangkit kembali setiap kali terjatuh. ( Emmanuel Kelly )
2. Sukses akan mendatangi mereka yang berani bertindak dan berani mengambil
konsekuensi.( B.J. Habibie )
3. Keyakinan merupakan salah satu penawar kegagalan. ( Septiani Nurhidayah )
4. Kamu Memang Tidak Bisa Merubah Masa Lalu, Namun Kamu Bisana
Merubah Masa Depan Dengan Cara Belajar Dari Masa Lalu. ( Wayan Ages )
5. Anggap semua orang adalah Guru dan setiap tempat adalah sekolah. ( Jerry
Syah Danu A )
6. Ketika kita sedang malas, kita sedang men-zalimi orang-orang yang
mempercayai kita. (Siti Maisyaroh)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas
rahmat dan hidayah-Nya karya tulis ini dapat diselesaikan. Karya tulis dengan
judul “Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan
Wisata Siswa SMA Negeri 2 Tumijajar” adalah salah satu syarat yang harus
diikuti dalam menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 2 Tumijajar.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Hermono, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Tumijajar.
2. Bapak Arif Budi Septyawan, S.Pd. selaku pembimbing atas kesediaannya
memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam penyelesaian karya tulis ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan serta bantuan dana dalam
penulisan karya tulis.
4. Bapak atau Ibu dewan guru SMA Negeri 2 Tumijajar.
5. Semua rekan-rekan kelas XII IPA/IPS dan semua pihak yang membantu
dalam penulisan laporan study pembelajaran ini.
Akhir kata, penyusun menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna dan
perlu banyak perbaikan, akan tetapi besar harapan kami semoga karya tulis yang
sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.4. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
1.5. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
1.6. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 2
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ................................................................................................... 8
4.2. Pembahasan........................................................................................ 8
4.2.1. Sejarah Museum Yogyakarta Kembali ........................................ 8
4.2.2. Keunikan Museum Yogyakarta Kembali ..................................... 9
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 13
5.2. Saran .................................................................................................. 13
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana Monumen Yogya Kembali dijadikan objek kunjungan wisata ?
2. Bagaimana Manfaat Monumen Yogya Kembali ?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Museum adalah sebuah
bangunan legal yang didirikan dengan tujuan untuk menjaga, merawat, dan
mengumpulkan artefak-artefak atau peninggalan sejarah dan budaya yang
bertujuan untuk mengingat segala kejadian yang telah terjadi di masa lampau
3
selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera
Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu
kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan
438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390
jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta
memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km.
Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu
panjang menimbulkan penyingkatan nomenklatur menjadi DIY. Daerah Istimewa
Yogyakarta sering dihubungkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang
tepat sering disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walau secara
geografis merupakan daerah setingkat provinsi terkecil kedua setelah DKI
Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional, dan internasional,
terutama sebagai tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Daerah
Istimewa Yogyakarta mengalami beberapa bencana alam besar termasuk bencana
gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006, erupsi Gunung Merapi selama Oktober-
November 2010, serta erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur pada tanggal 13
Februari 2014.
4
2. Menurut Keraf
Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber
daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya
tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
Bisa disimpulkan bahwa objek wisata adalah salah satu komponen dalam
industri pariwisata yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan
dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat
yang dikunjungi wisatawan.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
3.3. Metode Study Pustaka
Secara umum, metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari
buku-buku dan situs-situs di internet yang terkait dengan pokok permasalahan.
Adapun pendapat Nazir (2013:93) mengenai metode study pustaka yaitu
teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelaah terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode study
pustaka merupakan metode yang menggunakan arsip, buku, literatur dan
sebagainya yang berisi tentang pendapat, teori, atau hukum yang berhubungan
dengan masalah penelitian untuk mencari informasi.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Monumen Yogya Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dibangun pada
tanggal 29 Juni 1985 beralamat Di jalan raya Ring road Utara Sleman
Yogyakarta. Monumen Yogya Kembali dikelola oleh Departemen Kebudayaan
dan Pariwisata.
Menurut survei yang kami lakukan langsung ke Monumen Yogya
Kembali, bahwa terdapat sejarah berdirinya Monumen Yogya Kembali serta kami
juga menemukan keunikan – keunikan yang ada di Monumen Yogya Kembali.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan sertai hasil pengamatan
langsung dilapangan di sini kami akan menjelaskan pembahasan secara lebih
mendetail mengenai Museum Yogyakarta Kembali Sebagai salah satu objek
kunjungan wisata siswa SMA Negeri 2 Tumijajar sebagai berikut :
4.2.1. Sejarah Museum Yogyakarta Kembali
Museum Jogja Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola
oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian
utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan
dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu
masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah
Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29
Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi:
8
realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk
evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu
dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar
Jenderal Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2).
Monumen Jogja kembali beralamat Di jalan raya Ring road Utara Sleman
Yogyakarta.
Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985
dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu
pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam
VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel
Soegiarto, selaku walikotamadya Yogyakarta pada tahun 1983. Nama Yogya
Kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa
sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI Yogyakarta
pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya
bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda.
Pembangunan monumen ini dilakukan dengan memperhitungkan
beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik
yang secara imajiner menghubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta
yaitu Kraton Jogja, Tugu Yogyakarta, Gunung Merapi, Parang Tritis dan juga
Panggung Krapyak. Titik ini sendiri disebut sebagai Sumbu Besar Kehidupan
dan penanda dari titik imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan
monumen ini.
9
Selain itu, ada pula replika Pesawat Guntai dan Cureng yang di gunakan
pahlawan waktu lalu untuk berjuang melawan Belanda.
Setelah itu ada pula puisi yang terkenal dari Chairil Anwar yang di
tuliskan di dinding besar dengan judul puisi Karawang-Bekasi. Tidak hanya
itu, di dinding juga dapat ditemukan beberapa nama pahlawan yang telah
gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. sekitar 422 nama
tertuliskan sebagai bentuk bangga masyarakat Yogyakarta atas perjuangan
pahlawan lalu sejak tanggal 19 Desember 1948 sampai tanggal 29 Juni 1949.
Berikut ini adalah keunikan-keunikan yang ada di Museum Yogyakarta
Kembali.
1. Bentuk Monumen Yogyakarta Kembali.
Museum di Jogja jika dihitung jumlahnya mencapai puluhan. Namun,
kebanyakan bangunan fisiknya berbentuk biasa saja, berbeda dengan
Monumen Jogja Kembali yang dibangun tahun 1985 ini. Bentuk gunung
dipilih sebagai lambang kesuburan dan pelestarian sejarah nenek moyang.
Diberi nama Monumen Jogja Kembali karena monumen sekaligus
museum ini dibuat untuk mengenang sejarah perjuangan rakyat Indonesia
atas ditariknya pasukan tentara Belanda dari Yogyakarta yang saat itu
menjadi Ibu Kota, mengembalikan fungsi pemerintahan Indonesia, dan
kembalinya Presiden Soekarno serta Wakil Presiden Mohammad Hatta di
Jogja.
Menariknya, bangunan Monumen Jogja Kembali ini termasuk dalam
garis imajiner yang menghubungkan lokasi-lokasi penting di Yogyakarta,
yaitu Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta, Panggung
Krapyak, dan Pantai Parangtritis.
10
berisi referensi sejarah baik perjuangan di Yogyakarta secara khusus
maupun daerah lainnya di Indonesia secara umum. Menariknya,
perpustakaan ini tidak hanya sekadar menyimpan dokumen tersebut,
namun juga dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk di baca dan
menambah pengetahuannya.
2. Bagian Lantai 2
Kemudian, di lantai 2 akan di dapati diorama yang memiliki cerita atau
penggambaran terkait perjuangan para pahlawan dan masyarakat
Yogyakarta di waktu lalu dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik
Indonesia saat penjajahan Belanda. Penjajahan tersebut berlangsung sejak
bulan Desember 1948 sampai pada bulan Juli 1949. Diorama tersebut di
awali dengan peristiwa berlangsungnya Agresi Militer Belanda II yang
mendaratkan diri di Yogyakarta. Kemudian ada pula cerita penguasaan
lapangan udara Adisucipto oleh Kapten Van Langen. Tidak kalah menarik
juga diceritakan peran yang sangat penting dari perjuangan Jenderal
Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan meski saat itu keadaan
beliau sedang sakit paru-paru. Meski demikian Jenderal Soedirman tetap
memaksakan diri untuk berjuang dan berkorban demi Yogyakarta.
3. Bagian Lantai 3
Sedangkan lantai 3 memang dikhususkan untuk mendoakan jasa para
pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan lalu. Tempat ini lebih
sering disebut dengan nama Garbha Graha. Di lantai ini, juga dapat
ditemui bendera merah putih yang diletakkan di tengah ruangan. Selama
menyusuri tangga, akan ditemukan pula relief-relief yang menceritakan
perjuangan tersebut. Banyak sekali cerita perjuangan yang tidak hanya
menceritakan kembalinya Yogyakarta namun pada relief ini lebih
diceritakan secara detail bagaimana Indonesia pada umumnya
memperjuangkan kembali kemerdekannya sejak 17 Agustus 1945 sampai
benar mendapatkan pengakuan di lingkup internasional atas kemerdekaan
tersebut pada tanggal 27 Desember 1949. Ada pula peristiwa lain seperti
serangan 1 Maret 1949 yang juga diceritakan pada relief tersebut.
11
Serangan ini secara garis besar menceritakan tentang penarikan kembali
presiden beserta wakil yaitu Ir Soekarno dan Moh Hatta yang di tangkap
dan di asingkan oleh Belanda. Serangan ini di pimpin oleh Letkol
Soeharto.Cerita perang Banten juga diceritakan.
12
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas, kami selaku penulis karya tulis dengan
judul Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan Wisata
Siswa SMA Negeri 2 Tumijajar menyimpulkan bahwa :
1. Sejarah Museum Jogja Kembali adalah Museum yang berada di bagian utara
kota dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dan banyak dikunjungi oleh para
pelajar dalam acara darmawisata. bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan
dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna.
2. Keunikan dari Museum Jogja Kembali juga dapat dilihat dari bentuk
Monumen Yogyakarta Kembali serta Makna setiap Lantai di Museum
Yogyakarta Kembali
6.
4.3. Saran
Adapun saran dari kami selaku tim penulis karya tulis dengan judul
Museum Yogyakarta Kembali Sebagai Salah Satu Objek Kunjungan Wisata
Siswa SMA Negeri 2 Tumijajar yaitu :
1. Sebaiknya staf Monumen Yogya Kembali untuk lebih meningkatkan kualitas
kebersihan, kenyamanan, dan kesejukan lingkungan di sekitar Monumen
Yogya Kembali.
2. Monumen Yogya Kembali adalah tempat yang sangat penting bagi Bangsa
Indonesia karena terdapat berbagai benda-benda sejarah maka kita harus
menjaga dan merawatnya.
3. Para peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal
untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN GAMBAR
15
Tandu Jenderal Soedirman yaitu
salah satu koleksi yang ada di
Monumen Jogja Kembali. Tantu ini
merupakan salah satu alat yang
digunakan oleh Jenderal Soedirman
semasa perang bergerilya guna
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
16
Gambar 7. Wawancara dengan narasumber
17
HASIL WAWANCARA TENTANG
MONUMEN JOGJA KEMBALI
18
DATA DIRI
Riwayat Pendidikan
Tk Dharma Wanita
SD Negeri 01 Bandar Sakti
MTSN AL Muhajirin
SMA Negeri 2 Tumijajar
19
DATA DIRI
Riwayat Pendidikan
Tk Nurul Muttaqin
SD Negeri 02 Penumangan Baru
SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah
SMA Negeri 2 Tumijajar
20
DATA DIRI
Riwayat Pendidikan
Tk Kopdar
SD Negeri Ntah Apa Namannya
SMP Negeri Tiada Duanya
SMA Negeri 2 Tumijajar
21
KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS
22