Anda di halaman 1dari 2

1.

-) Mempekerjakan pegawai dengan jadwal secara bergantian untuk mengelolah objek


wisata tersebut dan bertujuan mengurangi penyebaran covid-19. Tetap memberi gaji
meskipun hanya 50% agar tidak saling merugikan.
-) Membatasi Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata. Mengawasi secara ketat
pengunjung yang datang. Memberi himbauan supaya wisatawan yang berkunjung ke
sebuah destinasi pariwisata senantiasa memperhatikan aspek kesehatan dirinya seperti
menjaga kebersihan, mencuci tangan, meningkatkan imunitas, serta mengindahkan
arahan atau himbauan dari pemerintah setempat. Tidak lupa pula agar selalu
memantau informasi tentang rumah sakit rujukan sekitar destinasi pariwisata. Sesuai
dengan surat edaran Nomor 556/119/DISPAR-V/III/2020 tertanggal 19 Maret 2020.
-) Menutup objek wisata selama adanya pandemi covid-19 sesuai surat edaran nomor
556/133/Budpar-3/III/2020 yang dikeluarkan tanggal 23 Maret 2020 dan
memberitahukan mengenai penutupan objek wisata melalui media sosial.

2. -) Estimasi kerugian akibat Covid19 di Provinsi Lampung selama bulan maret sampai
sekarang dilihat dari kunjungan wisatawan yang mengalami penurunan drastis.
-) Direktur Utama Pantai Sari Ringgung, Andri Surya Praja, bahwa semenjak
mewabahnya virus corona Covid-19 ini usahanya mengalami kerugian hingga 100%
-) Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), memprediksi potensi kerugian
industri pariwisata Indonesia akibat wabah virus corona COVID-19 mencapai 1,5
milliar dolar AS atau setara dengan Rp 21 triliun.

3. Strategi pemasaran yang dilakukan dalam rangka antisipasi paska pandemi covid19
 Jangka pendek
1. Mempersiapkan dan memperbaharui skenario bisnis untuk setiap tahapan.
2. Membuka forum daring untuk menjaring masukan dari para pelaku dan
stakeholder di bidang pariwisata. Masukan itu jadi bahan pertimbangan dalam
menyusun kebijakan dan langkah lanjutan (wishnutama)
3. Memberi dukungan kepada para pelaku pariwisata dari sisi ketenagakerjaan,
keringanan retribusi, relaksasi peminjaman, pemanfaatan kartu pra kerja
hingga pelatihan online.
4. Menceritakan atribut penting setiap destinasi pariwisata melalui media online.
 Jangka panjang
1. Peningkatan peran dari pokdarwis yang tersebar di seluruh desa wisata
diharapkan dapat menjadi agen perubahan, motor penggerak masyarakat
dalam membangun industri kreatif di desa, sekaligus menginisiasi gerakan
bersama menjaga dan mengembangkan destinasi pariwisata serta
mempromosikannya untuk jangka panjang kedepannya.
2. Melakukan kampanye besar untuk memperbaiki pandangan para traveler
terkait pariwisata setelah adanya pandemi covid-19 lewat beberapa lini, di
antaranya adalah melalui public relation atau periklanan.
3. Pemerintah juga akan memberikan insentif bagi industri dan pelaku usaha
ekonomi kreatif untuk mendorong kembali pariwisata di indonesia.
4. Terkait proses marketing 4.0, pariwisata di indonesia juga sudah menerapkan
strategi pemasaran secara digital seiring dengan perubahan perilaku konsumen
yang mencari berbagai destinasi wisata melalui digital..

Anda mungkin juga menyukai