FISIOLOGI TUMBUHAN
Oleh:
DEDI SANTOSO
NIM: D1B1 16 193
AGROTEK A
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2017
I. PENDAHULUAN
cahaya dan klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Fotosintesis merupakan suatu
proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari
yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Proses
fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2,
suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama
tanaman air Hydrilla verticylata di dalam bekerglas di bawah corong terbalik yang
ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis
adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna
hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah
A. Perumsan Masalah
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui peranan pigmen daun pada
fotosintesis, menngetahui pengaruh kondisi daun yang diberi perlakuan, memahami
proses fotosintesis pada beberapa tanaman
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar praktikan terampil dalam melakukan
pengamatan terhadap daun yang diberikan perlakuan dan mengamati proses fotosintesis
yang terjadi pada beberapa tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 02 Oktober 2017 pukul
08.00 - selesai. Di Laboratorium Agronomi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu lakban hitam, gunting, kertas
label, kamera, alat menulis, tissue gulung halus.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu daun dewasa tanaman Coleus
scutellarioides, Mangifera indica, Ananas comosus dan buah Capsicum annum L,
Daucus carota, Solanum melongena L.
C. Prosedur Kerja
A. Hasil
Adapun hasil pengamatan pada pigmen daun dewasa (Tanaman iler, mangga,
nanas) dan pigmen buah (cabai merah, wortel, dan terong) adalah sebagai berikut:
HASIL PENGAMATAN:
Identifikasi Pigmen Daun
Fotosintesis
Posisidaun KondisiSebelum Kondisisetelah 2 HSP
1. Lakban di atasdaun (terminaliacatappa) Hijaupucat
Hijautua
(Artocarpusheterophyllus) hijaupucat
Hijautua
(Bambuzae)Hijaumuda Hijaupucat
(Aeglemarmelos) Pucatbintukkuning
Hijautua
(Mangiferaindica) Hijaupucat
Hijautua
Lakban di (Terminaliacatappa) Bintikcoklat
bawahdaun Hijautua
(Artocarpusheterophyllus) Bintikcoklat
Hijautua
(Bambuzae)Hijautua Hijaupucat
(Aeglemarmelos) Bintikcoklat
Hijautua
(Mangiferaindica) Coklat
Hijautua
Lakban di atas- (Terminaliacatappa) Coklat
bawah Hijautua
daun (Artocarpusheterophyllus) Coklat
Hijautua
(Bambuzae)Hijautua Hijaupucat
(Aeglemarmelos) Bintikhitam
Hijautua
(Mangiferaindica) Coklat
Hijautua
Tanpalakban (Terminaliacatappa) Hijautua
Hijautua
(Artocarpusheterophyllus) Hijautua
Hijautua
(Bambuzae)Hijautua Hijautua
(Aeglemarmelos) Hijautua
Hijautua
(Mangiferaindica) Hijautua
Hijautua
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang fungsi cahaya dan pigmen dalam fotosintesis
bahan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis yaitu
pohon yang ditutup dengan kertas karbon serta daun yang terbuka tanpa ditutup kertas
karbon, juga menggunakan daun berwarna kuning dan hijau.
Fotosintesis merupakan suatu reaksi yang sangat penting dibutuhkan oleh
tumbuhan. Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya yaitu energi matahari
dalam bentuk foton yang terjadi di dalam kloroplas. Fotosintesis terjadi dalam dua tahap
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Fungsi cahaya pada proses fotosintesis sangat
berpengaruh besar. Beberapa fungsi cahaya dalam proses fotosintesis diantaranya
adalah mengaktifkan molekul klorofil yang terdapat pada daun dalam bentuk foton
sehingga dapat memicu terjadinya proses-proses fotosintesis selanjutnya.
Selain itu fungsi cahaya dapat merangsang terjadinya fotolisis molekul air
(H2O) untuk menghasilkan produk reaksi terang (NADPH dan ATP) serta
memproduksi gas buangan berupa O2. Cahaya juga berfungsi sebagai pengaktif dalam
reaksi terang sebagai bahan dasar dalam siklus calvin (reaksi gelap), dalam reaksi
terang cahaya sangat berperan penting karena reaksi terang sangat bergantung pada
cahaya. Proses yang dihasilkan dalam fotosintesis nantinya digunakan dalam reaksi
gelap (siklus calvin). Fungsi utama cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai penghasil
energi dalam berlangsungnya fotosintesis.
Siklus C3: Photosinthetic Carbon Reduction Cycle (PCR) disebut siklus Calvin
karena ditemukan oleh Melvin Kelvin, terjadi saat ada cahaya, enzim yang bekerja yaitu
rubisco, terjadi fotorespirasi dan terjadi di dalam stroma, misalnya: tomat, terong, padi,
kedelai dan kacang tanah. Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2
atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai,
kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Pada tanaman C3,
enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk
pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga
dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi.
fotorespirasi adalah respirasi proses pembongkaran karbohidrat untuk
menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari). Jika konsentrasi
CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih
menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah
besar. Tumbuhan C3 tumbuh dengan karbon fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik di
area dimana intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang dan dengan
konsentrasi CO2 sekitar 200 ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air tanah yang
berlimpah. Tumbuhan C3 harus berada dalam area dengan konsentrasi gas
karbondioksida yang tinggi sebab Rubisco sering menyertakan molekul oksigen ke
dalam Rubp sebagai pengganti molekul karbondioksida.
Siklus C4: Photosinthetic Carbon Assimilation (PCA), terjadi di dalam sel-sel
mesofil dan sel seludang pembuluh, misalnya tebu, jagung, sorghum dan amaranthus.
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Crassulacean acid
metabolism (CAM), tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan
mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak menguarkan
oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah
membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan
menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat taruh di ruang tidur
misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman jenis ini.
Siklus CAM (Crassulacean Acid Metabolism), terjadi di dalam sel-sel mesofil.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus dan bunga lili.
Tanaman CAM, pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi
dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada hari
berikutnya ( siang hari ) pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi
dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui kegiatan
Rudp karboksilase. Jadi tanaman CAM mempunyai beberapa persamaan dengan
kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem penambatan CO2. Pada C4
terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat sementara.
Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae,
Agaveceae, Ananas comosus dan Oncidium lanceanum.
Fotosintesis mengalami evolusi sehingga dikenal adanya tumbuhan C3, C4 dan
CAM yang dapat diamati sebagai variasi dalam fotosintesis fase II atau reaksi fiksasi
CO2. Tulisan ini akan menguraikan penggolongan tumbuhan C3, C4 dan CAM, proses
evolusi fotosintesis yang berkaitan dengan perubahan kondisi atmosfir bumi berserta
faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan bagi keberadaan tumbuhan dengan tipe-
tipe fotosintesis tersebut.
Dalam pengamatan pemisahan pigmen menggunakan bahan daun. Saat
pengamatan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis daun kuning kondisi
warna agak kuat. Pada daun yang tertutup ternyata diketahui kondisi warna lemah dan
pada daun yang terbuka kondisi warna sangat lemah.
Warna pada daun dipengaruhi adanya pigmen sehingga membuat daun memiliki
warna yang berbeda. Macam-macam pigmen diantaranya yaitu klorofil a, klorofil b,
anthosianin, karotenoid dimana karotenoid ada dua yaitu karoten dan xantophyl. Pada
tanaman terdapat banyak klorofil namun yang paling banyak dikandung dalam tanaman
yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a dan b berperan dalam proses fotosintesis
tanaman. Klorofil b berfungsi sebagai antena fotosintetik yang mengumpulkan cahaya
kemudian ditransfer ke pusat reaksi.
Fotosintesis akan berlangsung secara baik dan efisien apabila mendapatkan
cahaya yang tinggi, baik dari intensitas cahaya maupun kualitas cahayanya. Dan
biasanya daun yang kuarang mendapat cahaya tidak mampu berfotosintesis denang baik
dibandingkan yang terkena matahari secara langsung. Tetapi pada praktikum kali ini
didapat hasil bahwa pada daun yang tertutup justru lebih kuat dibandingkan yang
terbuka. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan banyak faktor bisa disebabkan pada saat
melakukan penutupan daun kurang terlalu mendapat perhatian sehingga terdapat
kesalahan-kesalahan muncul serta mungkin dalam pemilihan daun terlalu tua sehingga
kurang bisa melakukan fotosintesis, karena fotosintesis akan dapat berlangsung dan
lebih tinggi pada tanaman yang masih muda. Namun, jika daun tersebut terlalu muda
dipetik nantinya klorofil akan terdegradasi. Bisa saja dalam melakukan rangkaian
kegiatan praktikum melakukan kesalahan dan kurang memahami prosedurnya. Jika
cahaya yang datang lebih tinggi akan diserap oleh daun yang nantinya akan mudah
melakukan fotosintesis. Jika tanaman mendapat cahaya yang penuh maka memiliki
kandungan pati yang banyak dibandingkan dengan daun yang tertutup.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya kalau respon waktunya
jangan terlalu cepat agar praktikum bisa menjawab dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 2015. Seminar in Cell Biologi. Jurnal Biologi Fotosintesis, 6(6): 345-
377
Simbolon, Hubu dkk. 2015. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.