Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

“Fotosintesis dan Pigmen Fotosintesis”

Oleh:

DEDI SANTOSO
NIM: D1B1 16 193
AGROTEK A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2017
I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Fotosintesis adalah proses penyusunan (anabolisme) yang diperoleh dari sumber

cahaya dan klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Fotosintesis merupakan suatu

proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari

yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Proses

fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2,

suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama

fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.

Teori Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis

dilepaskan O2 (oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan

tanaman air Hydrilla verticylata di dalam bekerglas di bawah corong terbalik yang

ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis

adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna

hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah

penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis.

Teori Sachs (1860), membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan karbohidrat

amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian memakai iodine/yodium.

Reaksi antara amilum dengan iodine/yodium menghasilkan warna hitam. Ternyata

amilum hanya terdapat pada daun-daun yang terkena sinar.


Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memb uktikan bahwa hasil dari proses

fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum atau glukosa (karbohidrat) dan

oksigen (02), maka dilakukanlah percobaan ini.

A. Perumsan Masalah

Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini yaitu


1. bagaimana cara untuk mengetahui peranan pigmen daun pada fotosintesis.
2. Bagaimana cara menngetahui pengaruh kondisi daun yang diberi perlakuan.
3. Bagaimana cara memahami proses fotosintesis pada beberapa tanaman.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui peranan pigmen daun pada
fotosintesis, menngetahui pengaruh kondisi daun yang diberi perlakuan, memahami
proses fotosintesis pada beberapa tanaman

Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar praktikan terampil dalam melakukan
pengamatan terhadap daun yang diberikan perlakuan dan mengamati proses fotosintesis
yang terjadi pada beberapa tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan


sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya
matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk
proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 2011)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul
yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti
sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya
dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient
panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara
termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan
O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah
keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit
(Anwar, 2015).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan
fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan
tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup
dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh,
kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimbal
2015).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 2015).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun
oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum
oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil
a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang
gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik
(CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah
menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan
untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan
kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
III. METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 02 Oktober 2017 pukul
08.00 - selesai. Di Laboratorium Agronomi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu lakban hitam, gunting, kertas
label, kamera, alat menulis, tissue gulung halus.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu daun dewasa tanaman Coleus
scutellarioides, Mangifera indica, Ananas comosus dan buah Capsicum annum L,
Daucus carota, Solanum melongena L.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kali ini yaitu:


Identifikasi pigmen daun
1. Menyiapakan alat dan bahan
2. Mengidentifikasi jenis pigmen pada daun tanaman yang dibawah
3. Menulis hasil identifikasi pada isian yang telah disediakan
Fotosintesis
1. Mencari tanaman disekitar laboratorium
2. Memberikan perlakuan pada daun tanaman dengan tiga perlakuan dan satu tanpa
perlakuan
3. Mengamati kembali setelah dua hari
4. Mencatat perubahan yang terjadi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil pengamatan pada pigmen daun dewasa (Tanaman iler, mangga,
nanas) dan pigmen buah (cabai merah, wortel, dan terong) adalah sebagai berikut:

HASIL PENGAMATAN:
Identifikasi Pigmen Daun

N Jenis Jeni Peranan Jenis Enzim Suhu


o Tanaman Pigme Pigmen Tumbuha Utama Optimum
n n dalam untuk
(C3/C4/C fotosint berfotosinte
AM) esis sis
1. Coleus - Klorofi - Mengabsorsi
scutellari l cahaya untuk
oides - Antosi fotosintesis.
foliar anin - Sebagai
- Antosi antioksidan
anidin dengan
mekanisme
penangkapan
radikal
2. Mangifera - KlorofiMengabsorsi  C4 PEP
I l cahaya untuk (Fo
ndica fotosintesis. foenol
foliar piruvat)

3. Ananas - Klorofi - Mengabsorsi CAM Rubiso


Comosus l cahaya untuk dan
foliar - Antosi fotosintesis. PEP
anin - Sebagai (Fosfo
antioksidan enol
dengan piruva
mekanisme t)
penangkapan
radikal
4. Buah - karotenMelindungi tumbuhC3 Rubisco
capsicum oid an terhadap
annuum L. solarisasi dengan
cara menyerap
kelebihan energi
cahaya dan
dilepas sebagai
bahang
5. Buah - karotenMelindungi tumbuhC3 Rubisco
Daucus oid an terhadap
carota solarisasi dengan
cara menyerap
kelebihan energi
cahaya dan
dilepas sebagai
bahang
6. Buah - Antosi Sebagai antioksidanC3 Rubisco
Solanum anin dengan
melongena mekanisme
L. penangkapan
radikal

Fotosintesis
Posisidaun KondisiSebelum Kondisisetelah 2 HSP
1. Lakban di atasdaun (terminaliacatappa) Hijaupucat
Hijautua
(Artocarpusheterophyllus) hijaupucat
Hijautua
(Bambuzae)Hijaumuda Hijaupucat

(Citrus sp)Hujautua hijaupucat

(Aeglemarmelos) Pucatbintukkuning
Hijautua
(Mangiferaindica) Hijaupucat
Hijautua
Lakban di (Terminaliacatappa) Bintikcoklat
bawahdaun Hijautua
(Artocarpusheterophyllus) Bintikcoklat
Hijautua
(Bambuzae)Hijautua Hijaupucat

(Citrus sp)Hijautua Hijaupucat

(Aeglemarmelos) Bintikcoklat
Hijautua
(Mangiferaindica) Coklat
Hijautua
Lakban di atas- (Terminaliacatappa) Coklat
bawah Hijautua
daun (Artocarpusheterophyllus) Coklat
Hijautua
(Bambuzae)Hijautua Hijaupucat

(Citrus sp)Hijautua Hijaupucat

(Aeglemarmelos) Bintikhitam
Hijautua
(Mangiferaindica) Coklat
Hijautua
Tanpalakban (Terminaliacatappa) Hijautua
Hijautua
(Artocarpusheterophyllus) Hijautua
Hijautua
(Bambuzae)Hijautua Hijautua

(Citrus sp)Hijautua Hijautua

(Aeglemarmelos) Hijautua
Hijautua
(Mangiferaindica) Hijautua
Hijautua

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini tentang fungsi cahaya dan pigmen dalam fotosintesis
bahan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis yaitu
pohon yang ditutup dengan kertas karbon serta daun yang terbuka tanpa ditutup kertas
karbon, juga menggunakan daun berwarna kuning dan hijau.
Fotosintesis merupakan suatu reaksi yang sangat penting dibutuhkan oleh
tumbuhan. Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya yaitu energi matahari
dalam bentuk foton yang terjadi di dalam kloroplas. Fotosintesis terjadi dalam dua tahap
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Fungsi cahaya pada proses fotosintesis sangat
berpengaruh besar. Beberapa fungsi cahaya dalam proses fotosintesis diantaranya
adalah mengaktifkan molekul klorofil yang terdapat pada daun dalam bentuk foton
sehingga dapat memicu terjadinya proses-proses fotosintesis selanjutnya.
Selain itu fungsi cahaya dapat merangsang terjadinya fotolisis molekul air
(H2O) untuk menghasilkan produk reaksi terang (NADPH dan ATP) serta
memproduksi gas buangan berupa O2. Cahaya juga berfungsi sebagai pengaktif dalam
reaksi terang sebagai bahan dasar dalam siklus calvin (reaksi gelap), dalam reaksi
terang cahaya sangat berperan penting karena reaksi terang sangat bergantung pada
cahaya. Proses yang dihasilkan dalam fotosintesis nantinya digunakan dalam reaksi
gelap (siklus calvin). Fungsi utama cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai penghasil
energi dalam berlangsungnya fotosintesis.
Siklus C3: Photosinthetic Carbon Reduction Cycle (PCR) disebut siklus Calvin
karena ditemukan oleh Melvin Kelvin, terjadi saat ada cahaya, enzim yang bekerja yaitu
rubisco, terjadi fotorespirasi dan terjadi di dalam stroma, misalnya: tomat, terong, padi,
kedelai dan kacang tanah. Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2
atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai,
kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Pada tanaman C3,
enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk
pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga
dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi.
fotorespirasi adalah respirasi proses pembongkaran karbohidrat untuk
menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari). Jika konsentrasi
CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih
menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah
besar. Tumbuhan C3 tumbuh dengan karbon fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik di
area dimana intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang dan dengan
konsentrasi CO2 sekitar 200 ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air tanah yang
berlimpah. Tumbuhan C3 harus berada dalam area dengan konsentrasi gas
karbondioksida yang tinggi sebab Rubisco sering menyertakan molekul oksigen ke
dalam Rubp sebagai pengganti molekul karbondioksida.
Siklus C4: Photosinthetic Carbon Assimilation (PCA), terjadi di dalam sel-sel
mesofil dan sel seludang pembuluh, misalnya tebu, jagung, sorghum dan amaranthus.
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Crassulacean acid
metabolism (CAM), tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan
mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak menguarkan
oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah
membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan
menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat taruh di ruang tidur
misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman jenis ini.
Siklus CAM (Crassulacean Acid Metabolism), terjadi di dalam sel-sel mesofil.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus dan bunga lili.
Tanaman CAM, pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi
dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada hari
berikutnya ( siang hari ) pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi
dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui kegiatan
Rudp karboksilase. Jadi tanaman CAM mempunyai beberapa persamaan dengan
kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem penambatan CO2. Pada C4
terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat sementara.
Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae,
Agaveceae, Ananas comosus dan Oncidium lanceanum.
Fotosintesis mengalami evolusi sehingga dikenal adanya tumbuhan C3, C4 dan
CAM yang dapat diamati sebagai variasi dalam fotosintesis fase II atau reaksi fiksasi
CO2. Tulisan ini akan menguraikan penggolongan tumbuhan C3, C4 dan CAM, proses
evolusi fotosintesis yang berkaitan dengan perubahan kondisi atmosfir bumi berserta
faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan bagi keberadaan tumbuhan dengan tipe-
tipe fotosintesis tersebut.
Dalam pengamatan pemisahan pigmen menggunakan bahan daun. Saat
pengamatan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis daun kuning kondisi
warna agak kuat. Pada daun yang tertutup ternyata diketahui kondisi warna lemah dan
pada daun yang terbuka kondisi warna sangat lemah.
Warna pada daun dipengaruhi adanya pigmen sehingga membuat daun memiliki
warna yang berbeda. Macam-macam pigmen diantaranya yaitu klorofil a, klorofil b,
anthosianin, karotenoid dimana karotenoid ada dua yaitu karoten dan xantophyl. Pada
tanaman terdapat banyak klorofil namun yang paling banyak dikandung dalam tanaman
yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a dan b berperan dalam proses fotosintesis
tanaman. Klorofil b berfungsi sebagai antena fotosintetik yang mengumpulkan cahaya
kemudian ditransfer ke pusat reaksi.
Fotosintesis akan berlangsung secara baik dan efisien apabila mendapatkan
cahaya yang tinggi, baik dari intensitas cahaya maupun kualitas cahayanya. Dan
biasanya daun yang kuarang mendapat cahaya tidak mampu berfotosintesis denang baik
dibandingkan yang terkena matahari secara langsung. Tetapi pada praktikum kali ini
didapat hasil bahwa pada daun yang tertutup justru lebih kuat dibandingkan yang
terbuka. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan banyak faktor bisa disebabkan pada saat
melakukan penutupan daun kurang terlalu mendapat perhatian sehingga terdapat
kesalahan-kesalahan muncul serta mungkin dalam pemilihan daun terlalu tua sehingga
kurang bisa melakukan fotosintesis, karena fotosintesis akan dapat berlangsung dan
lebih tinggi pada tanaman yang masih muda. Namun, jika daun tersebut terlalu muda
dipetik nantinya klorofil akan terdegradasi. Bisa saja dalam melakukan rangkaian
kegiatan praktikum melakukan kesalahan dan kurang memahami prosedurnya. Jika
cahaya yang datang lebih tinggi akan diserap oleh daun yang nantinya akan mudah
melakukan fotosintesis. Jika tanaman mendapat cahaya yang penuh maka memiliki
kandungan pati yang banyak dibandingkan dengan daun yang tertutup.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa,


Fotosintesis mengalami evolusi sehingga dikenal adanya tumbuhan C3, C4 dan CAM
yang dapat diamati sebagai variasi dalam fotosintesis fase II atau reaksi fiksasi CO2.
Tulisan ini akan menguraikan penggolongan tumbuhan C3, C4 dan CAM, proses
evolusi fotosintesis yang berkaitan dengan perubahan kondisi atmosfir bumi berserta
faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan bagi keberadaan tumbuhan dengan tipe-
tipe fotosintesis tersebut.

B. Saran

Saran saya pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya kalau respon waktunya
jangan terlalu cepat agar praktikum bisa menjawab dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Priadi.2010. Laporan Praktikum. Jurnal Biologi Fotosintesis, 12(3):334-357


D.A.Pratiwi.2006. Fotosintesis dan Fotosintesis Pigmen. Jurnal Lenninger Principles,
102(2): 223-256
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Dwidjoseputro. 2015. Seminar in Cell Biologi. Jurnal Biologi Fotosintesis, 6(6): 345-
377
Simbolon, Hubu dkk. 2015. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J. W. 2011. PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN KANDUNGAN


MINERAL
PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH TERHADAP LAJU FOTOSINTE
SIS TANAMAN HIAS HIDROFIT ELODEA (Elodea canadensis). Jurna
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Volume 9 (1):10-20

Malcome. B. W. 2015. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai