III. Dasar Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologis yang khusus dilakukan oleh organism
fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan suatu proses
penyusunan zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Hanya organisme yang
mempunyai pigmen fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis, karena pigmen itulah
yang mampu menangkap energi dari cahaya. Zat organik yang disusun dalam fotosintesis ini
adalah karbohidrat (Cn(H2O)n) yang berasal dari molekul CO2 dan H2O. Sebagai hasil
sampingan adalah molekul O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan
sebagai berikut :
cahaya
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
pigmen. f.s
Cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai
syarat kualitas (jenis gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam
kondisinormal, cahaya matahari memenuhi semua syarat itu, sehingga secara alami,
cahaya matahari merupakan sumber energi bagi fotosintesis. Pigmen
fotosintetik,sebagai penangkap energi cahaya matahari, berupa klorofil dan atau karotenoid.
CO2 dan H2O sebagai substrat fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam jaringan
fotosintetik. Selain itu, CO2 dapat pula diambil dari atmosfir melalui proses difusi melalui
stomata, sedangkan H2O diambil dari lingkungan melalui proses absorbsi di akar atau
bagian penyerapan lainnya (Suyitno Al, 2003).
Glukosa sebagai hasil utama fotosintesis segera ditranslokasikan ke bagian
tubuh tumbuhan yang lain atau ditranslokasikan ke dalam jeringan penimbun dan
diubah menjadi 40 amilum. Bila laju fotosintesis tinggi, sebagian dari karbohidrat yang
terbentuk dalam fotosintesis ini diendapkan dalam kloroplas sebagai amilum. Oksigen
sebagai hasil sampingan fotosintesis, dilepaskan ke atmosfer sebagai gas atau sebagian
dimanfaatkan pada respirasi dalam sel di mana fotosintesis itu terjadi (Suyitno Al, 2003).
Proses fotosintesis begitu komplek karena banyak faktor (internal
maupun eksternal) berpengaruh. Misalnya struktur daun, struktur perakaran, kondisi
cahaya,kondisi air tanah (untuk tumbuhan yang hidup dengan medium tanah), kondisi
atmosfer,dan sebagainya.
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan
menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak
dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti
sukrosa, monosakarida,dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang
paling sederhana.
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi
dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi
kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis.Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan
hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari udara untuk diubah
menjadi bahan organik serta direspirasikan/desimilasi bahan organik dalam tubuhnya
sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas makhluk hidup (Malcome, 1990).
IV. Hipotesis
Proses fotosintesis akan berlangsung apabila permukaan daun hijau yang mengandung
klorofil, terkena cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi untuk
melakukan proses fotosintesis sehingga menghasilkan amilum (karbohidrat).
VI. Hasil Pengamatan
Jangka
No Bahan Hasil uji Lugol Keterangan
Waktu
1. Potongan 45 menit1. Ke 2 daun Warna kehitaman –
daunsingkongsebanya berwarna kehitam hitaman menunjukan
k 2 potong. – hitaman,dan di adanya amilum pada
bagian yang daun,
ditutup dengan sedangkan yangberwarna
kertas timah pucat menunjukan bahwa
berwarna pucat. tidak adanya amilum
daun pada daun tersebut.
Setelah daun singkong dipetik, daun direndam dalam air mendidih dengan tujuan
untuk mematikan sel-sel daun dan melunakkan jaringan daun. Selanjutnya dipanaskan dalam
tabung reaksi yang berisi alkohol . Alkohol berfungsi sebagai pelarut, agar melarutkan
dan meluruhkan klorofil daun.
Hasil percobaan terlihat bagian yang tidak ditutup kertas timah berwarna kehitaman,
ini menunjukkan bahwa bagian tersebut menghasilkan amilum, karena mengalami proses
fotosintesis. Sedangkan bagian yang ditutupi kertas timah (bagian tengah) berwarna pucat
tidak menghasilkan amilum, karena tidak berfotosintesis.
VII. Kesimpulan
Pada praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses fotosintesis pada
tumbuhan hijau menghasilkan zat amilum atau karbohidrat. Dalam proses tersebut
membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi.Adapun persamaan reaksi fotosintesis
yaitu :
cahaya
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
pigmen. f.s