KE YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Jalan Wredameta no. 379 Kode pos 52644 Bumijawa, Tegal, Jawa
Tengah
1
LAPORAN
KE YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Jalan Wredameta no. 379 Kode pos 52644 Bumijawa, Tegal, Jawa
Tengah
2
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Sabtu
Oleh
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMP N 1 Bumijawa
Muhaemin, S. Pd.
NIP. 19691215 198001 1003
3
MOTTO
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan karunia-Nya
Karya Tulis tentang “Laporan Perjalanan Wisata Edukasi Ke Yogyakarta” yang
sederhana ini dapat terselesaikan dengan baik dan didukung oleh keluarga, bapak
dan ibu guru, panitia penyelenggara perjalanan wisata, serta ibu Azkiyatul Aufa,
S. Kom. selaku pembimbing, telah memberikan banyak inspirasi untuk penulisan
karya tulis ini.
Karya tulis yang berjudul karya wisata ini memberikan banyak sekali tambahan
wawasan dan pengetahuan kepada siswa-siswi SMPN 1 BUMIJAWA, khususnya
bagi kami selaku penulis. Didalam karya tulis ini kami menyajikan sedikit ilmu.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi semua pihak yang ingin memberi saran dan kritik yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan kami, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta. Kami
juga berharap karya tulis ini bermanfaat dan memberikan kesan positif terhadap
pembaca. Untuk menumbuhkan daya nalar, kreativitas, dan pola berpikir, kami
sajikan aktivitas yang menuntut peran aktif dalam melakukan suatu kegiatan.
Penulis
5
DAFTAR ISI
Motto .............................................................................................. 3
Kata Pengantar.............................................................................. 4
Bab I Pendahuluan........................................................................ 7
7. Malioboro......................................................................... 29
A. Simpulan ............................................................................... 32
B. Saran ..................................................................................... 33
Lampiran ....................................................................................... 36
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya ilmiah adalah suatu kegiatan penelitian secara langsung terhadap suatu
tempat ataupun sarana yang menjadi objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan
untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas maka
dilakukaan penelitian karya ilmiah, dengan mengunjungi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yogyakarta lebih dikenal dengan nama Jogja.
Yogyakarta adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibu kota provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta terletak di Pulau Jawa yang
berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan
berbatasan dengan Samudra Hindia. Kota Yogyakarta sering disebut dengan
kota pelajar.
Yogyakarta kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini
menjadikan kota Yogyakarta sebagai tujuan wisata setelah Pulau Bali. Banyak
tempat wisata yang bisa dikunjungi dikota ini seperti wisata alam, wisata
sejarah, wisata bumi, dan wisata pendidikan. Secara geografis, Daerah
8
Istimewa Yogyakarta juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi wisata yang
terjangkau, dan mudah ditempuh.
Yogyakarta merupakan pusat kerajaan mataram, dan sampai saat ini masih ada
keraton yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya. Yogyakarta juga
memiliki banyak candi yang berusia ribuan tahun yang merupakan
peninggalan kerajaan besar zaman dahulu, salah satunya adalah Candi
Borobudur yang dibangun pada abad ke 9 oleh Dinasti Syailendra, sedangkan
arsitek dari candi tersebut adalah gunadharma.
Selain itu Pegunungan, pantai-pantai, hamparan sawah yang hijau dan udara
yang sejuk menghiasi keindahan kota Jogja. Masyarakat Yogyakarta hidup
dengan damai dan mempunyai keramahan yang khas. Tak heran apabila kota
Yogyakarta sangat terkenal dan merupakan salah satu tujuan utama para
wisatawan mancanegara, untuk berlibur dan mengabiskan sisa waktu
istirahatnya di Jogja.
Adapun dalam karya ilmiah ini telah menghasilkan data penelitian yang
meliputi unsur budaya, sosial, sejarah, dan unsur-unsur estetika yang ada
dalam bangunan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. TUJUAN
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang
tidak diajarkan di sekolah, mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di
Yogyakarta dan dapat mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada
di jogja.
Program ini juga bisa digunakan sebagai media belajar melalui interaksi
sosial. Interaksi sosial yang disediakan dapat menumbuhkan sikap percaya
diri. Interaksi sosial ini bisa dilakukan dengan wisatawan domestik maupun
mancanegara yang berada di tempat wisata tersebut.
9
C. MANFAAT
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan sistematika sederhana. Bab pertama,
adalah bab pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dan
manfaat di adakannya perjalanan menuju Yogyakarta.
Bab kedua adalah bab utama dari laporan ini karena berisi keseluruhan dari
laporan. Bab kedua ini berisi pengetahuan yang kami dapatkan mengenai
tujuan wisata yang kami kunjungi. Adapun tujuan wisata tersebut antara lain
Kampung Ulu Resort, Candi Borobudur, Taman Pintar, Pantai Parangtritis,
Tempat oleh oleh Bu Vera, Rumah Makan Numani, dan Malioboro.
Bab ketiga, bab ini adalah bab penutup. Berisi kesimpulan dari bab pertama
dan kedua dan juga dilengkapi dengan saran.
10
BAB II
ISI LAPORAN
A. ALOKASI WAKTU
takdim Dhuhur+
Ashar)
14.30-15.30 Perjalanan
menuju objek 3
15.30-15.45 Persiapan dan Pantai
briefing awal Parangtritis
15.45-16.30 Memasuki Pantai
Parangtritis
Menikmati wista
edukasi di Pantai
Parangtritis
16.30-17.00 Pengumpulan Kendaraan
kembali peserta BIS
kedalam BIS
17.00-17.35 Perjalanan
menuju tempat
oleh oleh Bu Vera
17.35-18.00 Transit di tempat Tempat oleh
oleh oleh Bu Vera oleh Bu Vera
Pengumpulan
18.00-18.10 peserta kembali Kendaraan
ke BIS BIS
4. KAMIS, 15 18.10-18.45 Perjalana menuju Kendaraan Panitia
Februari RM. Numani BIS pendamping
2018 18.45-19.30 Transit di RM. Rumah dan
Numani Makan pengelola
Bersih diri Numani Rumah
Sholat magrib dan Makan
13
isya (jamak)
Makan Malam
5. KAMIS, 15 19.30-20.00 Persiapan menuju Kendaraan Panitia dan
Februari objek 4 BIS pendampin
2018 20.00-20.15 Persiapan dan
briefing awal
20.15-21.30 Menikmati wisata Malioboro
Belanja di
Malioboro
21.30-22.00 Pengumpulan
peserta kembali
ke BIS dan
persiapan Pulang
6. Kamis- 22.00-01.00 Perjalanan pulang Kendaraan Panitia dan
Jum’at, 15-16 menuju Tegal BIS pendamping
Februari 01.00-01.30 Transit guna POM
2018 MCK Banjarnegara
01.30-04.00 Melanjutkan Kendaraan
perjalanan pulang BIS
04.00 Tiba Di SMP N 1 SMP N 1
Bumijawa Bumijawa
14
B. OBJEK KUNJUNGAN
1. KAMPUNG ULU RESORT
Tujuan pertama kami adalah Kampung Ulu Resort. Sebelum memasuki
kendaraan kami dibimbing oleh bapak kepala sekolah agar selamat sampai
tujuan dan bisa pulang kembali dengan selamat. Kami mendapat
bimbingan berupa tata tertib, larangan saat berada di tempat wisata, dan
tidak lupa pula untuk memberikan saran-saran kepada kami selama dalam
perjalanan.
Selesai memberikan beberapa bimbingan, siswa siswi yang mengikuti
wisata edukasi ini dipanggil perkelas oleh bapak ibu pendampingnya
untuk menuju kendaraan sesuai dengan nomer kendaraan masing masing.
Pukul 20.00-21.00 kami mulai memasuki kendaraan masing-masing.
Pendamping kami melakukan pengecekan secara berurutan terhadap siswa
siswi yang mengikuti wisata edukasi agar tidak ada yang terlambat masuk
atau tertingal saat di halaman sekolah.
Selesai pengecekan kami berdo’a agar selamat sampai tujuan. Kami
berdo’a sesuai dengan agama masing masing. Selesai berdo’a kami tidak
lupa untuk memberikan informasi kepada orang tua kami ataupun keluarga
kami bahwa kami akan berangkat menuju tempat wisata di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kami tidur cepat karena ingin menyimpan tenaga
untuk esok hari.
Ditengah perjalanan kendaraan kami berhenti di POM Banjarnegara sesuai
jadwal yang terlampir. Kami berhenti disana karena ada beberapa dari
teman kami yang ingin buang air kecil. Selesai dari POM Banjarnegara
tersebut kami melanjtkan perjalanan menuju Kampung Ulu Resort. Kami
sampai di Kampung Ulu Resort kurang lebih pukul 03.00 pagi. Kami
dibangunkan oleh pembimbing kami. Saat kendaraan tepat berhenti kami
15
turun dari kendaraan. Cuacanya pun cukup dingin dan hawa kantuk pun
masih mengikuti kami.
Kami berjalan menuju tempat untuk beristirahat sejenak. Tempatnya
segera ramai oleh pengunjung dari sekolah lain maupun dari pengunjung
lain. Akhirnya kami memutuskan untuk membersihkan diri. Kamar mandi
di Kampung Ulu Resort sangat ramai sekali walaupun terdapat banyak
sekali kamar mandi. Kami mengantri cukup lama bersama dengan
pengunjung lain.
Kami masuk secara bergantian, karena kamar mandi hanya cukup untuk
satu orang. Selesai membersihkan diri kami menyempatkan untuk sholat
berjamaah subuh. Kami melakukan sholat subuh berjamaah bersama
dengan pengunjung lain dan juga teman kami. Tetapi kebanyakan dari
teman kami mereka tidak melakukan sholat subuh secara berjamaah
karena ada sedikit perbedaan dari segi pelaksanaan sholat subuh
berjamaah. Selesai sholat subuh kami berjalan jalan disekitar Kampung
Ulu Resort. Banyak sekali pedagang yang menjajakan dagangnya kepada
kami.
Waktu sarapan pagi telah tiba, saatnya kami mengisi perut yang kosong.
Saat kami masuk semua sudah dalam antrian dan sudah tertata rapi
beberapa makanan. Banyak sekali makanan yang terdapat disini. Semua
makanan yang disediakan oleh pengelola Rumah Makan telah disesuikan
dengan selera makanan daerah tempat tinggal kami. Kami segera masuk
antrian untuk mengambil beberapa makanan. Selesai mandapatkan
makanan kami pergi mencari tempat duduk yang sesuai dan pas untuk
makan bersama sama.
Selesai makan kami menyempatkan diri untuk berjalan jalan santai. Tiba
saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya adalah Candi
16
2. CANDI BOROBUDUR
Bororbudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari
bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara.
Sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang artinya di atas, dengan
demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Menurut sumber yang lain
Bororbudur berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara),
sementara sumber lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak
di tempat tinggi. Sebelum pintu masuk, kami harus berjalan dari tempat
parkir kendaraan menuju pintu masuk.
Walaupun kami berjalan cukup jauh itu tidak menyulutkan niat kami untuk
berkeliling area Candi Borobudur. Kami tiba dipintu masuk namun seperti
halnya tempat wisata pasti terjadi antrian di pintu masuk. Kami masuk
secara tertib agar tidak terjadi keributan saat berada dipintu masuk. Saat
tiba di tempat pemeriksaan, kami dilarang membawa makanan dengan
alasan untuk menjaga kebersihan. Kami pun mengikuti aturan dengan
meninggalkan makanan yang telah sengaja kami bawa.
Kami dengan penuh semangat mulai berjalan bersama dengan pengunjung
lain. Candi Borobudur yang kami tahu berbentuk punden berundak terdiri
dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter dan tingginya 34,5 meter.
Candi Bororbudur ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di
kompleksnya.
Sejarahnya menyebutkan bahwa ada Seorang budhis asal India bernama
Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3
abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral
Agung di Eropa. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah
ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha
mampu mengembangkan ajaran Budha.
18
Menurut prasasti Kulrak (784M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang
guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat
dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman
sebagai penasihat yang ahli dalam ajaran Buddis Tantra Vajrayana.
Pembangunan Candi Borobudur ini dimulai pada masa Maha Raja
Dananjaya yang bergelar Sri Sanggramadananjaya, dilakukan oleh
Samarotthungga dan Dyah Ayu Pramodhawardhani. Sebelum dipugar,
Candi Borobudur hanya berupa reruntuhan seperti halnya artefak-artefak
candi yang baru ditemukan.
Pemugaran selanjutnya dilakukan oleh Cornelius pada masa Raffles
maupun Hatmann, setelah itu periode selanjutnya dilakukan pada 1907-
1911 oleh Theodorus van Erp yang membangun kembali susunan bentuk
candi dari reruntuhan karena dimakan zaman sampai kepada bentuk
sekarang. Van Erp sebetulnya seorang ahli teknik bangunan Genie Militer
dengan pangkat letnan satu, tetapi kemudian tertarik untuk meneliti dan
mempelajari seluk-beluk Candi Borobudur, mulai falsafahnya sampai
kepada ajaran-ajaran yang dikandungnya.
Untuk itu dia mencoba melakukan studi banding selama beberapa tahun di
India. Ia juga pergi ke Sri Langka untuk melihat susunan bangunan puncak
stupa Sanchi di Kandy, sampai akhirnya van Erp menemukan bentuk
Candi Borobudur. Sedangkan mengenai landasan falsafah dan agamanya
ditemukan oleh Stutterheim dan NJ. Krom, yakni tentang ajaran Buddha
Dharma dengan aliran Mahayana-Yogacara dan ada kecenderungan pula
bercampur dengan aliran Tantrayana-Vajrayana.
Penelitian terhadap susunan bangunan candi dan falsafah yang dibawanya
tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi kalau dihubung-
hubungkan dengan bangunan-bangunan candi lainnya yang masih satu
22
Taman Pintar tampak beberapa tugu yang terdapat cap tangan para
petinggi di Indonesia.
Taman Pintar dibangun mulai bulan Mei 2006 dan setahun kemudian pada
tanggal 9 Juni 2007 diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X bersama dua menteri yaitu
Menteri Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman, P.h.D dan menteri
Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Menurut sumber yang kami dapat, Taman Pintar ini dibangun dengan
biaya Rp.53 milyar yang berisi enam zona yang didalamnya terdapat isi
materi antara lain, Gedung Memorabilia, Gedung Kotak lantai 2, Gedung
Oval lantai 2, Gedung oval lantai 1, Gedung Paud barat dan timur dan
Playground Area. Maskot Taman Pintar berupa “Burung Hantu Memakai
Blangkon”. Burung hantu dapat diartikan sebagai burung yang memiliki
kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam
dan lingkungan yang ada disekitarnya. Sedangkan Blangkon merupakan
pakaian adat Yogyakarta untuk menutup kepala laki-laki.
Sebelum masuk kami mengantri di pintu masuk. Saat kami masuk,
pemandangan yang sangat indah. Di dindingnya terdapat beberapa foto
orang yang terkenal didunia seperti Napoleon Bonaparte, Ir. Soekarno, M.
Hatta, Thomas Alfa Edison, dan tokoh lainya. Disetiap ruangan terdapat
beberapa benda yang dipamerkan kepada kami. Ruangan Taman Pintar
sangat luas. Di lantai atas kami menemukan sebuat alat pengukur gempa.
Ada banyak alat alat menarik yang dipamerkan. Menurut sejarah Taman
Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry Zudianto
SE, Akt, MM yang selanjutnya dibangun diatas tanah seluas 12.000 m2.
Wisatawan yang masuk ke taman ini bisa langsung mencoba dan
menyaksikan hasil karya dari sebuah inovasi dan teknologi dan permainan
yang sangat menarik dan banyak bermuatan edukasi pagi anak-anak.
24
Mungkin cerita itu menjadi salah satu asal usul Pantai Parangtritis yang
ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak sisi menarik saat kami
melihat Pantai Parangtritis. Pemandangan alamnya yang indah tentu saja
yang menjadi sajian utama. Perjalanan menuju Pantai Parangtritis
disambut oleh beberapa pedagang yang berada di samping jalan.
Kami sampai di Pantai Parangtritis. kami bermain bersama teman teman.
Pantai Parangtritis juga diyakini menjadi bagian dari perwujudan kesatuan
trimurti untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni benda, icon ataupun
lainnya yang sangat melekat dengan sisi mistis kota Yogyakarta. Trimurti
terdiri dari Gunung Merapi yang mempunyai elemen api, Pantai
Parangtritis yang mempunyai elemen air dan Keraton Yogyakarta berperan
sebagai penyeimbang keduanya. Yang letak semuanya itu membentuk
garis lurus dari utara ke selatan daerah Jogja.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga
dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu
menyedot jumlah wisatawan lebih besar. Itu yang membuat kami merasa
ingin sekali pergi menuju Pantai Parangtritis. Selain cerita di atas,
berkembang pula Misteri Pantai Parangtritis di masyarakat setempat,
bahkan wisatawan dari luar pun percaya jika Pantai Parangtritis adalah
pintu gerbang Istana Kerajaan Laut Selatan. Istana Kerajaan Laut Selatan
merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan yang dipimpin oleh
Nyai Roro Kidul.
Terlepas dari semua mitos yang ada, Pengunjung Pantai Parangtritis tetap
harus hati-hati karena ombak di sana bisa dibilang sangat besar. Oleh
karena itu, pengunjung dilarang untuk mandi di pantai karena landscape
pantai memang sangat curam dan berbahaya.
Di Pantai Parangtritis juga tersedia ATV yang dapat disewakan dengan
harga sekitar Rp.50.000-Rp.100.000, kuda dan kereta kuda yang dapat
27
Kami keluar dari Rumah Makan Numani kurang lebih pukul 19.30.
Cuacanya juga masih hujan saat kami keluar dari Rumah Makan Numani.
7. MALIOBORO
Kami masuk kendaraan kurang lebih pukul 19.30. Sebelum perjalanan
kami berdo’a terlebih dahulu dan pendamping juga tidak lupa untuk
mengecek siswa siswi agar tidak tertinggal. Kami melanjutkan perjalanan
menuju tujuan selanjutnya. Tujuan selanjutnya yaitu Malioboro.
Malioboro merupakan salah satu jalan paling populer di Yogyakarta.
Selain berada di jantung kota, Malioboro menjadi cukup dikenal karena
cerita sejarah yang menyertainya. Keberadaan Malioboro sering pula
dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Yogya yakni Gunung Merapi,
Kraton dan Pantai Selatan.
Dalam bahasa sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga.
Kata Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang
bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816
M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton
Yogyakarta. Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer
antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung
Merapi.
Pendamping menyarankan agar kami tidur dikendaraan karena perjalanan
cukup jauh. Kami sampai di Malioboro kurang lebih pukul 20.00.
Menurut sejarah Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat
pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790 di
ujung selatan jalan ini. Selain membangun benteng, Belanda juga
membangun Dutch Club tahun 1822, The Dutch Governor’s Residence
tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos tak lama setelahnya.
Setelah itu Malioboro berkembang semakin pesat karena perdaganagan
antara orang belanda dengan pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887 Jalan
30
BAB II
PENUTUP
A. SIMPULAN
Yogyakarta adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Jawa yang
berbatsan langsung dengan provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan
berbatsan dengan samudra Hindia. Kota Yogyakarta sering disebut dengan
kota pelajar.
Yogyakarta merupakan pusat kerajaan mataram, dan sampai saat ini
masih ada keraton yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya. Selain itu
di Yogyakarta juga terdapat tempat-tempat objek wisata yang sangat penting,
bersejarah, dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing
masing. Tempat-tempat wisata tersebut contohnya adalah Candi Borobudur,
Taman Pintar, Pantai Parangtritis, dan Malioboro.
Candi Borobudur merupakan candi Budha, terletak di desa Borobudur,
kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah
satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Nama
Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa
Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari
kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara
di atas bukit.
Taman Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry
Zudianto SE, Akt, MM. yang selanjutnya dibangun diatas tanah seluas 12.000
m2. Wisatawan yang masuk ke taman ini bisa langsung mencoba dan
menyaksikan hasil karya dari sebuah inovasi dan teknologi dan permainan
yang sangat menarik dan banyak bermuatan edukasi pagi anak-anak.
33
Wisata edukasi ini sangat baik dan bermanfaat untuk peserta didik,
karena peserta didik disuguhi sebuah objek wista yang dapat menambah
pengetahuan dan menenangkan pikiran. Objek wisata ini membuktikan bahwa
Kota Yogyakarta layak untuk didatangi wisatawan mancanegara maupun
wisatawan domestik. Oleh karena itu, Kegiatan seperti ini sebaiknya terus
diadakan setiap tahunnya jika tidak ada halangan suatu apapun. Kegiataan ini
34
Wisata Edukasi ini juga dapat dijadikan sebagai media belajar siswa
yaitu untuk belajar berinteraksi sosial. Kegiatan ini cocok karena dapat
melatih mental siswa dan juga membuat siswa lebih percaya diri. berinteraksi
sosial dapat dilakukan dengan wisatawan domestk yang berbeda bahasa
bahkan bisa juga dengan wisatawan mancanegara untuk melatih kemampuan
berbahasa asingnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org
https://tempatwisataindonesia.id.com
https://news.okezone.com
36
1. CANDI BOROBUDUR
37
38
2. TAMAN PINTAR
39
3. PANTAI PARANGTRITIS
40
NB:
Dikarenakan hujan pada saat di Malioboro, kami tidak melalukan sesi pemotretan