Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS DAN HUKUM-HUKUM

RANGKAIAN

Disusun oleh :
Danny Kurnianto, ST
Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy
Putra Purwokerto 2012
PENGERTIAN ANALISIS RANGKAIAN
Analisis rangkaian listrik adalah suatu cara untuk
mempelajari perilaku suatu rangkaian listrik yang
memperlihatkan interkoneksi antar beberapa
komponen listrik.
Supaya dapat melakukan analisis terhadap suatu
rangkaian listrik, perlu memahami beberapa hal,
diantaranya: hukum-hukum rangkaian, kaidah-
kaidah rangkaian, teorema-teorema rangkaian
serta metode-metode analisis rangkaian.
Hukum-hukum
rangkaian

Kaidah-kaidah
rangkaian
Analisis rangkaian
listrik Teorema-teorema
rangkaian

Metode analisis
rangkaian
Hukum-hukum rangkaian : merupakan dasar
untuk melakukan analisis. Ada dua hukum yang
harus kita pelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum
Kirchhoff.
Kaidah-kaidah rangkaian : merupakan
konsekuensi dari hukum-hukum rangkaian.
Dengan kaidah-kaidah ini kita dapat
menggantikan suatu bagian rangkaian dengan
bentuk rangkaian yang lain sehingga rangkaian
menjadi lebih sederhana misalnya.
Teorema rangkaian : merupakan pernyataan dari
sifat-sifat dasar rangkaian linier, di antaranya
yaitu prinsip superposisi, teorema Thénenin, dan
teorema norton.
Metoda analisis : metode yang dikembangkan
berdasarkan teorema rangkaian beserta hukum-
hukum dan kaidah rangkaian. Ada dua kelompok
metoda analisis yang akan kita pelajari yang
disebut metoda analisis dasar dan metoda
analisis umum.
1. HUKUM OHM
Salah satu hasil percobaan laboratorium yang
dilakukan oleh George Simon Ohm (1787-1854)
adalah hubungan arus dan tegangan yang
kemudian dikenal dengan hukum Ohm.
Jika sebuah penghantar/hambatan dilewati oleh
sebuah arus, maka pada kedua ujung penghantar
tersebut akan muncul beda potensial.
Beda potensial /tegangan tersebut berbanding
lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
tersebut.
Ilustrasi hukum ohm
2. HUKUM KIRCHHOFF
2.1 Hukum Kirchhoff 1 (pertama)
“Jumlah arus yang memasuki percabangan/simpul
sama dengan jumlah arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.”
Dengan kata lain:
“Jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah
percabangan sama dengan nol”
Ilustrasi hukum kirchhoff 1

I3

I2 Perlu diingat bahwa :


Arus yang datang menuju simpul
diberi tanda positif dan arus yang
I1 I4 meninggalkan simpul diberi tanda
Negatif. Atau bisa juga sebaliknya.

i = 0
I2+I4 – I1 – I3 = 0
 arus masuk =  arus keluar
I2 + I4 = I1 + I3
2.2 Hukum Kirchoff 2 (kedua)
“Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup
sama dengan nol “
 V=0

Disini perlu memperhatikan tanda referensi


tegangan yaitu : Tegangan diberi tanda positif jika
kita bergerak dari “+” ke “−” dan diberi tanda
negatif bila kita bergerak dari “−” ke “+”.

Perhatikan gambar dibawah ini:


Loop 1 : -v1 + v2 + v3 = 0
Loop 2 : -v3 + v4 + v5 = 0
Loop 3 : -v1 + v2 + v4 + v5 = 0
Ketiga loop pada rangkaian diatas membentuk 3
persamaan tegangan.
Contoh 1.
1. Tentukan V1 pada rangkaian dibawah ini :

Jawab :
Hukum Kirchhoff 2 :  V = 0
Loop searah jarum jam :
+V1 + 10 + 2 – 15 = 0
V1 = 3 Volt
 Loop berlawanan arah jarum jam:
-V1 – 10 – 2 + 15 = 0
V1 = 3 Volt
2. Tentukan nilai V1 dari rangkaian dibawah ini ?
3. Tentukan nilai I dan Vab dari gambar dibawah ini
?
3. Kaidah Rangkaian
3.1 Hubungan Seri dan Pararel
Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika
mereka terhubung pada dua simpul yang sama.
Tegangan pada elemen-elemen itu harus sama
Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka
hanya mempunyai satu simpul bersama dan tidak
ada elemen lain yang terhubung pada simpul itu.
Arus yang mengalir di kedua elemen itu sama.
Resistor :

1 1 1 1 1
    .... 
Rek R1 R2 R3 Rn
Kapasitor :
Induktor :
3.2 Pembagi Tegangan
Kaidah ini memberikan distribusi tegangan pada
elemen yang dihubungkan secara seri seperti
pada gambar berikut ini

Jika kita menerapkan HK


Kirchhoff 2 maka didapat :
Tegangan masing-masig elemen adalah :

Secara umum dapat dituliskan bahwa :


3.3 Pembagi Arus
Dalam rangkaian paralel, arus terbagi sebanding
dengan konduktansi di masing-masing cabang.
Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini.

G = konduktansi
G=1/R
Untuk rangkaian pararel:
Gek = G1 + G2 + G3 +..+ Gn

Hubungan arus Is dengan V adalah sebagai berikut


Dari V yang diperoleh dapat dihitung arus di
masing-masing resistor :

Jadi secara umum :


 Rtot 
Atau ik   itot
 Rk 

Anda mungkin juga menyukai