Disusun untuk Melengkapi Tugas Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL)
Penyusun :
Ahmad Zakaria 9N/2
Amiroh Dzatu Himmah 9N/05
Atha Jordan Al Faridzy 9N/10
Aulia Rahma Athia 9N/13
Davine Priansyah Putri 9N/19
Fawwaz Reswara Firdausy 9N/20
Mohammad Afif Alfaaris 9N/25
Muhammad Tsaqif Kaladze Putra Wijaksana 9N/28
Salsabila Tiara Syifa 9N/33
2022
PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing,
Kepala MTsN 2 Kota Kediri
i
Moto dan Persembahan
“Siapappun kamu saat ini, siapa dirimu di masa depan ditentukan oleh apa yang kamu
lakukan hari ini”
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. karena atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya yang telah memberikan jalan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Laporan Perjalanan Objek Wisata Di Yogyakarta” ini dengan baik dan tanpa
halangan.
Laporan yang berjudul “Laporan Perjalanan Objek Wisata Di Yogyakarta” ini berisi
tentang semua kegiatan pada saat melakukan Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL)
yang dilaksanakan pada tanggal 24-27 Oktober 2022 dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 9 dan
P2L tahun ajaran 2022/2023
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kami.Mengenai dari laporan perjalanan ini, saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam tugas ini perlu bimbingan dari Bapak Ibu guru pembimbing. Untuk itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN........................................................................................................................ i
Moto dan Persembahan...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar ......................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ v
BAB I: Pendahuluan……….................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................
1
1.2. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................
1.3 Manfaat Penulisan ..............................................................................................................
BAB II: Isi Laporan Pedahuluan…………………………………………………………..
2.1 Jadwal dan Tempat Kunjungan .......................................................................................
2.2 Pemberangkatan..................................................................................................................
2.3 Wisata Religi Sunan Pandanaran Bayat............................................................................
2.4 Wirawisata Goa Pindul........................................................................................................
2.5 Candi Prambanan................................................................................................................
2.6 Tebing Breksi.......................................................................................................................
2.7 RM Wedang Kopi Merapi...................................................................................................
2.8 Hotel Grand Orchid..........................................................................................................
2.9 Merapi Park..........................................................................................................................
2.10 Pusat Oleh-oleh Khas Jogja..............................................................................................
2.11 Malioboro..........................................................................................................................
2.12 RM Pawon Simbok Klaten
................................................................................................
2.13 Kepulangan.........................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap satu kali dalam setahun di MTsN 2 Kota Kediri. Maksud dan tujuan
Studi Kenal Alam (SKAL) adalah untuk menambah wawasan yang belum didalam
madrasah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Atas berkah dan rahmat Allah yang maha pengasih dan penyayang karena telah
memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang diciptakan-Nya.
Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) dilaksanakan pada tanggal 24-27 Oktober
2022 yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 9 dan P2L tahun ajaran 2022/2023 beserta para
wali kelas dan guru pendamping. Objek wisata yang dikunjungi antara lain, Makam
Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran, Goa Pindul, Candi Prambanan, Tebing Breksi,
Merapi Park, Pusat Oleh Oleh Khas Jogja, Malioboro. Objek wisata yang dituju
diharapkan dapat mengedukasi para siswa perihal sejarah, alam, dan sebagainya.
Laporan perjalanan adalah sebuah laporan kegiatan tertulis yang disusun secara
sistematis, berisi tentang laporan perjalanan seseorang dimulai dari persiapan perjalanan
sampai kembali. Objek tujuan perjalanan yang dikunjungi menjadi isi dari laporan. Isi
yang dikemukakan dalam laporan ini berdasarkan fakta dari berbagai sumber baik dari
penulis sendiri maupun dari pihak lain. Dalam pelaksanakan kegiatan tersebut seluruh
peserta Studi Religi diwajibkan membuat laporan perjalanan Studi Religi sebagai
pertanggungjawaban dan sebagai sarana pembelajaran bagi para peserta.
1. Studi pustaka
studi pustaka adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan informasi melalui berbagai
macam sumber mengenai topik cerita atau masalah yang menjadi objek penelitian.
2. Pengamatan adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian
1
BAB II
ISI LAPORAN PERJALANAN
2.2 Pemberangkatan
Pada hari Senin, 22 oktober 2022 tepat pukul 18.30 WIB, seluruh siswa dan
guru pendamping di wajibkan sudah berkumpul di MTS NEGERI 2 KOTA KEDIRI.
Siswa diantar oleh wali murid melalui gerbang selatan agar tidak menimbulkan
kemacetan saat bus masuk di jalan sunan ampel. Pukul 19.00 WIB siswa dan guru
pendamping melaksanakan sholat isya serta istighosah di masjid al-azhar agar diberi
keselamatan dan kesehatan saat dalam perjalanan, adapun sedikit sambutan dari bapak
kepala sekolah dan pengarahan dari bapak/ibu pendamping sebelum pemberangkatan
skal. Pukul 20.00 WIB, seluruh siswa kelas 9 MTSN 2 Kota Kediri berangkat dari
Kediri menuju Yogyakarta, dari Kediri ke jogja kami bersama biro perjalanan wisata
PT.Ninul Jaya Wisata menggunakan 11 Bus Pariwisata Mahkota yang disetiap bus
nya memeliki kapasitas 40-45 orang. Keberangkatan skal setiap kelas satu persatu
keluar dari halaman madrasah lewat gerbang depan munuju bus yg sudah ditentukan.
Selama dalam perjalanan kami hanya memanfaatkan waktu untuk berisirahat karena
dilakukan pada malam hari. Tepat pukul 23.30 WIB rombongan sampai di rest area
sekitar tol untuk istirahat dan pergi ke toilet. Setelah kami kira-kira beristirahat
selama 30 menit, selanjutnya kami semua melanjutkan perjalanan ke Sunan Bayat.
Setelah menempuh perjalanan malam yang cukup lama. Kita sampai di tujuan
wisata pertama yaitu Makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran. Kita sampai sekitar
pukul 01.30 WIB. Saat sampai di tempat tersebut, kita menuju makam Ki Bayat
melewati tangga yang panjang menuju makam yang berada di atas bukit. Setelah
sampai di atas kita ber wudhu sebelum berziarah ke makam. Saat sampai di makam
beliau, kita berdoa bersama.
Susuhunan Tembayat atau Sunan Bayat memiliki nama asli Ki Ageng
Pandhanarang, atau Ki Ageng Pandanaran. Sunan Bayat merupakan salah satu wali /
Sunan yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Nama Ki Ageng
Pandanaran begitu dekat dengan sejarah Kota Semarang dan awal mula tersiarnya
Agama Islam di wilayah sekitar Jawa Tengah. Ki Ageng Pandanaran kemudian
Berdakwah di perbukitan Jabalkat wilayah Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah hingga kemudian dimakamkan disana.
2
Setelah selesai ber ziarah rombongan kita bergegas kembali ke bis untuk
melanjutkan perjalanan. Kita meninggalkan lokasi sekitar pukul 03.02 WIB.
Setelah dari Goa Pindul , kami menuju Candi Prambanan yang terletak Di
Jalan Raya Solo –Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami tiba Di Prambanan kurang
lebih pukul 12.00 WIB. Setelah sampai di candi kelas kami mengambil foto bersama
di belakang tulisan Prambanan yang berlatar belakang candi itu sendiri. Pada saat
3
jalan menuju pintu keluar, di samping jalan kanan kiri terdapat penjual oleh-oleh dan
makanan. Jalan pintu keluar lumayan panjang. Pada sekitar pukul 15.00 WIB kami
meninggalkan Candi Prambanan dan menuju Tebing Breksi. Prambanan adalah candi
Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di zaman Jawa kuno.Candi
Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9. Candi Hindu terbesar di
Indonesia ini diduga dibangun oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung
Maha Sambu. Dugaan tentang pembangunan Candi Prambanan didasarkan pada isi
Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan. Prasasti berangka tahun
778 Saka (856 Masehi) ini dibuat pada periode kepemimpinan Rakai Pikatan, seperti
dikutip dari laman Borobudur Park.Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar
Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka
tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Kompleks Candi Prambanan punya empat arah penjuru mata angin. Candi
utama menghadap ke timur. Kompleks candi sendiri terdiri dari 3 Candi Trimurti,
yaitu Candi Syiwa, Wisnu, dan Brahma, lalu 3 Candi Wahana yaitu Candi Nandi,
Garuda, dan Angsa, 2 Candi Apit di antara candi-candi Trimurti dan Wahana di utara
dan sekatan, 4 Candi Kelir di 4 mata angin tempat di belakang pintu masuk zona inti,
4 Candi Patoh di 4 sudut zona inti, dan 224 Candi Perwara.
Candi Perwara tersusun dalam 4 bagian memusat dengan jumlah candi per
baris sebanyak 44, 52, 60, dan 68 candi. Dengan demikian, ada 20 candi di Candi
Prambanan.Bentuk Candi Prambanan mengikuti gunung suci Mahameru yang disebut
sebagai tempat dewa bersemayam. Model kompleksnya sendiri mengikuti model alam
semesta yang menurut konsep kosmologi Hindu terbagi atas beberapa lapisan tanah,
alam, atau loka.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam kita telah sampai di tempat
wisata Tebing Breksi yang terletak di Jl. Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Gn. Sari,
Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setelah tiba disana cuaca pada saat itu sedang gerimis yang mengakibatkan ruang
lingkup beraktivitas disana menjadi terbatas. Para murid dan guru lebih memilih
4
untuk menghabiskan waktu disana dengan membeli beberapa makanan dan minuman
hangat untuk disantap, juga ada beberapa yang lebih memilih untuk melanjutkan
tidurnya didalam bus serta ada beberapa murid yang sedang bersua foto untuk
dokumentasi laporan perjalanan. Setelah menikmati pemandangan alam yang ada di
Tebing Breksi cukup lama hingga tour guide mengarahkan kita untuk segera
meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan ke termpat destinasi lainnya.
Sebelum menjadi tempat wisata, Tebing Breksi merupakan tempat
penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat
sekitar. Di lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil
penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.Sejak tahun 2014,
Pemerintah menutup kegiatan penambangan di Tebing Breksi. Penutupan ini
berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi
penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api
Purba Nglanggeran. Kemudian, lokasi penambangan ini ditetapkan sebagai tempat
yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan.
Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat setempat
mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi destinasi wisata. Pada 30 Mei
2015, akhirnya Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Tebing Breksi sebagai
tempat wisata baru di Yogyakarta.
Saat ini Tebing Breksi berhasil menjadi salah satu destinasi wisata andalan
Desa Wisata Dewi Sambi yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Seperti yang
disampaikan Mas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin
Uno, saat berkunjung pada beberapa waktu lalu, “Ini benar-benar menjadi satu
success story, di mana yang tadinya sebagai desa termiskin di Kabupaten Sleman, tapi
dengan pariwisata kini menjadi desa wisata berpenghasilan Rp1 miliar per tahun dan
masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik”, ujar Mas Menteri.
2.7 RM Wedang Kopi
5
semakin banyak siswa yang datang dan memenuhi lobi utama sehingga sebagian
siswa melewati lift belakang untuk menuju kamar.
Kami diberi kunci berbentuk kartu untuk membuka pintu kamar, satu kamar
berisi 4 siswa. Di dalam kamar terdapat rak untuk menaruh alas kaki dan barang
bawaan, serta di sebrangnya terdapat kamar mandi, terdapat 2 kasur tidur ditambah
dengan 1 ekstra kasur tidur dibawah, terdapat televisi, dan juga terdapat tempat seduh
minuman. Setelah memasuki kamar, kami langsung bergantian untuk membersihkan
diri lalu mengobrol, ada banyak teman kami dari kamar lain yang ikut mengobrol juga
di kamar kami. Setelah mengobrol panjang kami bersiap untuk tidur dan tidur sekitar
pukul 22.00 WIB.
Beberapa dari kami bangun pukul 04.45 WIB, kami berdiam sejenak lalu
mengambil air wudu dan sholat. Pada pukul 05.00 WIB, 2 siswa di kamar kami
mandi, lalu pukul 06.00 WIB kami turun menuju resto hotel untuk sarapan. Kami
langsung mendapatkan tempat duduk untuk makan, selesai makan kami kembali ke
kamar, lalu 2 siswa di kamar kami bergantian mandi sekarang. Setelah itu kami semua
mengemasi barang bawaan kami agar tidak ada yang tertinggal, lalu kami turun
menuju lobi utama untuk check out, setelah itu kami membawa barang bawaan kami
menuju bus, dan melanjutkan perjalanan menuju Merapi Park.
Setelah berwisata di merapi park, sekitar jam 13.00, kami dan rombongan
menuju Pusat oleh oleh Bakpia Jogkem yang berada di Jl. Gedongkuning No.173,
Pringgolan l, Banguntapan, Kec. Umbulharjo, Kabupaten Bantul. Didalam pusat oleh
oleh ini terdapat banyak sekali oleh oleh dengan cita rasa yang khas dengan
Yogyakarta. Contohnya seperti bakpia, yangko, pie susu, dan masih banyak lagi. Ada
pula berbagai jenis makanan bercita rasa gurih seperti keripik pisang, tela, dan lain
lain. Yang saya cukup perhatikan di sini adalah antrian nya yang sangat panjang
6
apalagi ditambah ada rombongan sekolah lain yang juga turut ada di pusat oleh-oleh
Jogkem. Sekitar 450 lebih siswa menyerbu oleh oleh disana dengan sangat cepatnya
sehingga tak berselang lama beberapa produk pun habis. Oleh-oleh yang turut
menjadi incaran ialah bakpia dan pie susu. Setelah membeli oleh-oleh, para siswa
siswa pun diharuskan kembali ke bus agar waktu bisa disesuaikan menurut jadwal
yang ada
2.11 Malioboro
7
2.13 Kepulangan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja itu sangat
banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti
aslinya sehingga menarik para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta.
Selain itu, kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan
budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend. Tapi justru itu salah, kita
harus tetap menjaga budaya asli jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas
dimata dunia.
Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan
menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di
jogja.walaupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat luas,para
wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.
Yogyakarta disebut kota pelajar karena kualitas pendidikan di kota Jogja sudah
terjamin kualitasnya. Kota Jogja disebut kota pelajar karena di daerah Jogja juga
terdapat fasilitas sekolah dan universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya
dan sudah terakreditasi secara baik didunia pendidikan Indonesia.
Budaya mungkin di Indonesia mungkin bermacam-macam dan beragam sekali di
Indonesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya
tersebut masih sangat erat hubungannya dengan kota Jogja. Maka dari itu,Yogyakarta
juga disebut dengan kota budaya dan berbudaya.