Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PERJALANAN WISATA

KELOMPOK 2 KELAS 8H

Disusun oleh :
1.Amelia Diva W. (02)
2.Aldo Qul Hidayat (01)
3.Ananda Difta (03)
4.Andika Wahyu C. (04)
5.Arvino Wahyu S. (07)
6.Aurelia Putri A. (08)
7.Bela Puspita A. (09)
8.Kayla Baraya (16)

SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO


JALAN RAYA TAMBAKROMO – PATI KM.0
KABUPATEN PATI
2022
PENGESAHAN
Laporan Karya Wisata ini diajukan untuk memenuhi Tugas Penyusunan
Laporan Karya
Wisata Kelas VIII Tahun Pelajaran 2021/2022.
Oleh karena itu, kami membuat Laporan Karya Wisata ini yang telah disetujui
dan disahkan
oleh Pembimbing, Sekretaris dan Ketua Panitia Karya Wisata SMP Negeri 1
Tambakromo
Pati.
Disahkan: Hari / Tanggal
: ... Juli 2022
Tempat
: Tambakromo
Oleh,
Sekertaris Panitia, Pembimbing,

Umam Arie Erfa'i, S.Pd. Ganang Bachtiar A, S.Pd


NIPPPK 199202022022211020 NIPPPK 199302062022211004
Mengetahui

Ketua Panitia,
Slamet Riyadi, S.Pd.
NIP 196601261989021001
KATA PENGATAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
nikmat,rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Karya Wisata ini dengan baik dan tepat
waktu. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Karya Wisata ini adalah untuk
memenuhi tugas akhir kelas VIII dan sebagai laporan setelah pelaksanaan
Karya Wisata Tahun Pelajaran 2021/2022 di SMPN 1 Tambakromo. Di dalam
proses penyusunan laporan ini, kami mendapat banyak masukan dan bantuan
yang sangan berharga dari berbagai pihak, baik dalam bentuk bimbingan
maupun pengarahan yang bermanfaat bagi kami. Berkat bantuan tersebut
Laporan Karya Wisata ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Sunarji, S.Pd., M.Pd., Kepala SMPN 1 Tambakromo
2. Bapak Slamet Riyadi, S.Pd., Ketua Panitia Karya Wisata
3. Bapak/Ibu ..., Pembimbing Penyusunan Laporan Karya Wisata
4. Bapak dan Ibu Guru yang telah banyak membantu
5. Teman-teman yang telah bekerja keras menyelesaikan laporan ini tepat
waktu
6. Semua pihak yang telah memotivasi dan berpartisipasi dalam penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari bahwa Laporan Karya Wisata ini banyak kekurangan dan
kesalahan, maka kritik dan saran demi kebaikan Laporan ini sangat kami
harapkan. Besar harapan kami dengan terselesaikannya laporan ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kami pada khususnya dan teman-
teman pada umumnya.
Tambakromo, Juli 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar .............................................................................................iii
Daftar Isi .......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................................
B. Tujuan ........................................................................................................
C. Waktu dan Tempat Kegiatan ......................................................................
D. Peserta ........................................................................................................
E.Pembiayaan...................................................................................................
BAB II ISI LAPORAN……………………………………………………………………………………….
A. Deskripsi Perjalanan Berangkat………………………………………………………………..
B. Deskripsi Objek yang Dikunjungi……………………………………………………………….
C. Deskripsi Perjalanan Pulang..........................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................
A.Simpulan.........................................................................................................
B.Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................
Lampiran ...........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya bernama Denpasar.
Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal
kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang
beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi, yakni Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2020, penduduk
provinsi Bali berjumlah 4.317.404 jiwa, dengan kepadatan 747 jiwa/km. Selain
terdiri dari pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang
lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan,
Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan. Secara geografis,
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali
adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata
dengan keunikan berbagai hasil senibudayanya, khususnya bagi para
wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau
Dewata dan Pulau Seribu Pura. Karya Wisata merupakan kegiatan yang rutin
dilaksanakan oleh SMPN 1 Tambakromo, khususnya untuk siswa kelas VIII.
Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk membuka wawasan siswa
tentang pengetahuan di luar kelas. Bali menjadi tujuan karena terdapat
berbagai macam tempat yang bisa menambah pengetahuan siswa; baik itu
sejarah, budaya, tempat-tempat penting, dll. Dalam kegiatan tersebut seluruh
siswa diwajibkan membuat laporan perjalanan Karya Wisata yang menjelaskan
tentang kegiatan-kegiatan sebagai pertanggung jawaban dan sebagai media
pembelajaran bagi para siswa peserta karya wisata.
B. Tujuan
Tujuan kegiatan Karya Wisata dan laporan perjalanan ini adalah:
1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang berbagai objek di Bali.
2. Sebagai sarana pengenalan siswa dengan budaya lain yang beragam.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung
dengan sumber ajar.
4. Memberikan pengalaman kepada siswa peserta karya wisata.
C. Waktu dan Tempat Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan Karya Wisata ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Senin, 27 Juni 2022 s.d. Jumat, 1 Juli 2022
Lokasi : Bali
D. Peserta Karya Wisata
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SMPN 1 Tambakromo kelas VIII, beserta
Panitia Pendamping Karya Wisata Tahun Pelajaran 2021/2022.
E. Pembiayaan
Biaya dalam melakukan perjalanan Karya Wisata ini sebesar Rp. 1.250.000,-
diurus Biro Perjalanan Arina Tour.
BAB II
ISI LAPORAN
A. Deskripsi Perjalanan Berangkat
Kami, dari SMPN 1 Tambakromo mengadakan Karya Wisata ke Bali pada
tanggal 27 Juni 2022 selama 5 hari berakhir di tanggal 1 Juli 2022. Sebelum
berangkat, kami berkumpul terlebih dahulu di indoor sekolah sekitar pukul
06.00 WIB untuk melakukan pengecekan data peserta yang ikut karya wisata
dan pembagian souvenir, serta bimbingan doa bersama agar diberikan
kelancaran dan keselamatan.
B. Deskripsi Objek yang Dikunjung
Objek-objek yang kami kunjungi selama perjalanan wisata ini beraneka ragam,
dan inilah deskripsi hasil dari analisis kelompok kami.
1. Pantai Kuta Bali

Kuta dengan keindahan pantai pasir putih yang membuatnya menjadi populer,
dulunya hanya sebagai pelabuhan dagang di pulau Bali dan kawasan pantai
Kuta menjadi salah satu pusat pemasaran dari hasil pertanian masyarakat
pedalaman dengan pembeli dari luar pulau Bali. Sejarah dijadikannya pantai
Kuta sebagai tempat berlabuh bagi kapal-kapal luar pulau berhubungan juga
dengan sejarah Patih Gajah Mada, yang mana pada pada abad ke-14 pasukan
kerajaan Majapahit dibawah pimpinan patih Gajah Mada berlabuh di wilayah
Selatan pantai Kuta yaitu di kawasan Tuban. Pantai di kawasan Tuban tersebut
cocok untuk berlabuhnya kapal saat jaman tempo dulu, namanya semakin
dikenal dan perlahan-perlahan tempat ini menjadi ramai dan berkembang
menjadi pelabuhan kecil, yang sekaligus juga sebagai tempat niaga, tempat
dagang hasil-hasil bumi masyarakat pedalaman, karena semakin banyak
perahu-perahu yang berlabuh di kawasan ini, sehingga warga menyebut
tempat ini dengan Pasih (pantai) Perahu yang sekarang dikenal dengan pantai
Segara. Tuban yang terletak di kawasan Kuta sekarang menjadi tempat yang
populer juga sebagai pusat pariwisata, pantainya berpasir putih dan tempat
bandara International Ngurah Rai. Dalam perjalanan sejarah, keindahan pantai
Kuta semakin di kenal, sehingga tidak mengherankan pantai ini sekarang ini
menjadi salah satu objek wisata populer di Bali. Jaman modernisasi terus
mengalir tak terbendung, para pelaku wisata di Bali juga mereferensikan kuta
sebagai pusat pariwisata Bali dengan pantainya yang cantik dan indah,
dibarengi dengan berdirinya berbagai jenis penginapan mulai dari sekelas
losmen dengan harga murah sampai hotel mewah bintang 5, kawasan inipun
semakin populer apalagi lokasinya berdekatan dengan bandar udara, sehingga
menjadi tujuan utama wisatawan yang liburan di Bali.
2. Pura Luhur Tanah Lot

Setiap pura di Bali, memiliki latar belakang dan sejarah masing-masing, baik itu
sejarah yang tertulis dalam prasasti ataupun lontar-lontar kuno, atau bahkan
berasal dari legenda yang diyakini sampai sekarang ini. Seperti halnya sejarah
Pura Tanah Lot, berdirinya pura ini berawal dari perjalanan pendeta suci yang
berasal dari kerajaan Majapahit di tanah Jawa, beliau bernama Dang Hyang
Nirarta atau Dang Hyang Dwijendra. Sebagai pendeta suci beliau juga seorang
tokoh dalam menyebarkan ajaran agama Hindu, dalam penyebaran agama
Hindu perjalanan beliau sampai ke pulau Lombok, di pulau tersebut beliau
dikenal dengan gelar Tuan Semeru atau Guru Semeru. Hijrahnya Dang Hyang
Nirarta ke Bali, tidak lepas dari runtuhnya kerajaan Majapahit. Perjalanannya
ke Bali dalam rangkaian Dharma Yatra, sebuah perjalanan suci dalam
penyebaran agama dan tidak akan kembali ke Jawa. Yang berkuasa di Bali saat
beliau datang adalah Raja Waturenggong, raja dengan suka cita dan hormat
menyambut kedatangan orang suci seperti Dang Hyang Nirarta, dalam
perjalanan sucinya di Bali Dang Hyang Nirarta mendirikan banyak pura seperti
Pura Rambut Siwi, Pulaki, Melanting, Uluwatu, Er Jeruk, Petitenget, Purancak,
Ponjok Batu, Kaprusan, Gunung Payung dan Pura Tanah Lot, yang semuanya
pura kuno di Bali yang terjaga keberadaanya. Dalam perjalanannya menyusuri
pesisir dari Barat, suatu ketika beliau melihat sinar suci dari arah Tenggara,
dengan tingkat kerohanian yang tinggi beliau tahu bahwa itu sebuah petunjuk
gaib, untuk itulah diikuti sinar tersebut sehingga sampai pada sumbernya
sebuah mata air, tidak jauh dari tempat tersebut beliau menemukan tempat
yang sangat indah, sebuah bongkahan batu karang besar berbentuk seperti
burung yang dinamakan Gili Beo. Di gili inilah Dang Hyang Nirarta melakukan
meditasi dan mendekatkan diri dengan Tuhan dan memuja Dewa penguasa
laut. Gili Beo ini terletak di pinggir pantai di wilayah Desa Beraban. Di desa ini
sendiri dikuasai oleh seorang bendesa, pemimpin desa ini sangat dihormati
warga dan terkenal sakti, pemimpin desa tersebut bernama Bendesa Beraban
Sakti, warga yakin, percaya dan bersandar pada seorang pemimpin seperti
Bendesa Beraban yang menjadi utusan Tuhan, untuk itulah Bendesa Beraban
sangat disegani oleh warga dan memiliki banyak pengikut. Namun dengan
kedatangan Dang Hyang Nirarta ke desa Beraban banyak warga termasuk juga
pengikut Bendesa yang ikut ajaran Dang Hyang Nirarta, melihat ini semua
Bendesa Beraban menjadi marah dan mengajak pengikutnya untuk mengusir
Dang Hyang Nirarta. Pada saat penyerangan Bendesa Beraban Sakti, dengan
kekuatan spiritual Dang Hyang Nirarta melindungi dirinya dari serangan
Bendesa dengan memindahkan batu karang besar Gili Beo ke tengah pantai
dan dengan selendangnya menciptakan banyak ular berbisa di sekitar batu
karang tersebut yang berfungsi sebagai pelindung, sampai sekarang
keberadaan ular laut tersebut masih bisa ditemukan, warnanya hitam dengan
belang-belang kuning dan berekor pipih, ular ini diyakini sebagai penjaga pura
siap menyerang dan mengganggu keberadaan pura, sedangkan bongkahan
batu karang tersebut dinamakan Tanah Lot yang akhirnya didirikan sebuah
tempat suci bernama Pura Penataran Luhur Tanah Lot.Menyaksikan kesaktian
dan kekuatan spiritual Dang Hyang Nirartha, Bendesa Beraban menjadi kagum
dan akhirnya menjadi pengikut setia sang pendeta dan ikut membantu
penyebaran agama Hindu kepada warga setempat. Sebagai tanda jasa sang
Bendesa dalam membantu penyebaran agama, maka sang pendeta
memberikan sebuah keris bernama Keris Jaramenara atau Keris Ki Baru Gajah,
sampai saat ini keris tersebut masih tersimpan dengan baik di Puri Kediri,
keberadannya dikeramatkan serta diupacarai setiap hari Raya Kuningan. Keris
tersebut memiliki tuah menghilangkan segala jenis penyakit pada tanaman Di
kawasan pura Tanah Lot terdapat sejumlah pura lainnya seperti Pura
Pekendungan, pura Batu Bolong, Pura Penataran, Batu Mejan, Enjung Galuh
dan Jero Kandang. Piodalan ataupun pujawali yang dilakukan di pura Tanah Lot
setiap 6 bulan sekali sesuai penaggalan Bali setiap 210 hari, pada hari Buda
(Rabu) Wage Langkir, tepat 4 hari setelah hari Raya Kuningan, pada saat
pujawali tersebut umat Hindu dari berbagai daerah di Bali akan datang untuk
bersembahyang ke sini. Sebagai kawasan wisata tempat ini ditata dengan baik,
berbagai penunjang fasilitas sangat memadai, baik itu parkir kendaraan yang
mampu menampung puluhan bus pariwisata dan juga mobil, fasilitas kamar
mandi atau toilet, warung makanan dan minuman, mini market, restaurant
dan juga jejeran toko-toko seni yang memajang berbagai bentuk kerajinan
serta pakaian dengan ciri khas Bali terutama Tanah Lot, termasuk juga taman-
taman ditata dengan rapi.

3. Danau Bedugul

Bedugul merupakan daerah wisata dengan danau dan gunung di Bali,


Indonesia, yang terletak di bagian tengah pulau dekat Danau Bratan antara
Denpasar dan Singaraja. Daerah ini termasuk desa Bedugul itu sendiri,
Candikuning, Pancasari, Pacung dan Wanagiri. Bedugul terletak di Kabupaten
Tabanan, 48 kilometer (30 mil) utara kota Denpasar atau 20 kilometer (12 mil)
selatan Singaraja. Di daerah ini ada tiga danau kawah, yaitu Danau Bratan,
Danau Buyan, dan Danau Tamblingan.Tempat wisata utama di Bedugul adalah
Pura Ulun Danu Bratan dan Bali Botanic Garden. Danau Bratan merupakan
danau yang terletak di Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti,
Kabupaten Tabanan, Bali. Danau paling timur di antara dua danau lainnya,
yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau
kembar di kaldera besar, Danau Bratan cukup istimewa. Berada di jalur jalan
provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja dan lokasinya yang dekat
dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini salah satu tempat wisata
utama di Pulau Bali. Selain mudah diakses, Danau Bratan juga menyediakan
beragam pesona dan akomodasi yang memadai
4. Garuda Wisnu Kencana

Konon disebuah negeri di Pulau Bali, hiduplah seorang Resi yang arif dan
bijaksana. Resi itu bernama Resi Kasyapa. Beliau memiliki dua orang istri yakni
Kadru dan Winata. Resi kasyapa bersikap adil kepada kedua istrinya, namun
salah satu istrinya yaitu Kadru selalu menyimpan rasa iri dan dengki kepada
Winata. Alkisah Kedua istri Resi Kasyapa masingmasing dikaruniai anak. Kadru
dikaruniai para Naga, sedangkan Winata dikaruniai seekor Burung Garuda.
Kadru yang tetap memiliki rasa iri dan dengki terhadap Winata selalu
melancarkan niat jahat agar Winata dapat keluar dari lingkaran keluarga Resi
Kasyapa. Suatu ketika, Para Dewa mengaduk-aduk samudra untuk
mendapatkan Tirtha Amartha. Tirtha(air) yang diebut-sebut dapat memberikan
keabadian kepada siapapun yang dapat meminumnya walaupun hanya setetes.
Bersamaan dengan kejadian itu, muncullah kuda terbang bernama Ucaihswara.
Oleh karena Kadru yang selalu menaruh rasa dengki terhadapa Winata, Kadru
kemudian menantang Winata untuk menebak warna Kuda Ucaihswara yang
belum terlihat oleh mereka. Winata kemudian menyanggupi tantangan dari
Kadru dengan perjanjian, jika siapapun yang kalah harus bersedia menjadi
budak dan selalu mentaati seluruh perintah dari yang menang. Kemudian
Kadru menebak warna kuda itu berwarna hitam, dan Winata menebak warna
kuda itu berwarna putih. Sebelum kuda itu muncul, secara diam-diam Kadru
menerima informasi dari anaknya(naga) bahwa kuda itu sebenarnya berwarna
putih. Mengetahui bahwa dirinya akan kalah, maka Kadru berbuat licik dengan
menyuruh anaknya untuk menyembur dengan racun tubuh kuda itu sehingga
terlihat kehitaman. Benar saja kuda yang dulunya putih kemudian menjadi
hitam setelah muncul dan dilihat oleh Kadru dan Winata. Karena Winata
merasa dirinya telah kalah, maka ia bersedia menjadi budak Kadru selama
hidupnya. Garuda wisnu kencana menyadari kelicikan Kadru, anak Winata
yakni sang Garuda tidak tinggal diam. Dia kemudian bertarung dengan anak-
anak Kadru yakni para Naga yang berlangsung tanpa henti siang dan malam.
Keduanya berhasil menahan imbang disetiap pertarungan sampai akhirnya
para Nagapun memberikan persyaratan bahwa dia akan membebaskan Winata
dengan syarat sang Garuda dapat membawakan Tirtha Amartha kepada para
Naga .Sang Garuda menyanggupinya, dia bersedia mencari Tirtha Amertha
yang tidak dia ketahui tempatnya agar dia dapat menyelamatkan ibunya dari
perbudakan. Di tengah petualangannya, sang Garuda bertemu dengan Dewa
Wisnu yang membawa Tirtha Amertha. Garuda kemudian meminta Tirtha
Amertha itu, Dewa Wisnu menyerahkannya dengan syarat agar Garuda mau
menjadi tunggangan Dewa Wisnu yang kemudian dikenal dengan nama Garuda
Wisnu Kencana. Garuda kemudian mendapat tirtha amertha dengan
berwadahkan kamendalu dengan tali rumput ilalang. Ia memberikan tirtha
tersebut kepada para naga, namun sebelum para naga sempat meminumnya
tirtha itu terlebih dahulu diambil oleh dewa indra yang kebetulan lewat.
Namun tetesan tirtha amertha itu masih tertinggal di tali rumput ilalangnya.
Naga kemudian menjilat rumput ilalang tersebut yang ternyata sangat tajam
dan lebih tajam dari pisau. Oleh karena itu lidah naga menjadi terbelah
menjadi 2 ujung yang kemudian disetiap keturunan naga itu juga memiliki lidah
yang terbelah .Kemudian ibu Winata berhasil dibebaskan dari jeratan
perbudakan.
5. Joger Bali
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang
belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun
dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada
akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi
toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar
(tepat di depan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak
kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih
sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko
orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko
Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan
lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir
pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota
Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk
bersikap “lain daripada yang lainya” (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa
atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk
menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau ”
public domain”. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/
saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang
akan kami buka waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan
lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena
benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/ istilah/
bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/
maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam
untuk mengenang dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan
teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun
1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai
hadiah pernikahan kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana
nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau
“EKONOMI” ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama
depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan
teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar
berbunyi baru ( murni hasil inovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public
domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah
diingat, enak di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benarbenar suka
pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari
lahir JOGER ), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar
terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang
pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin
dagang kami,nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan
nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi
& berbau kebaratbaratan,yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang yang kami
pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama
JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai
kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilainilai moral, nilai-nilai
sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai senantiasa
bersikap BAJU2RA6BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung
jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar
BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit
saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi
lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan
kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan.
6. Pantai Melasti
Pantai Melasti memiliki sejarah yang unik. Nama Pantai Melasti ini diambil dari
kebiasaan masyarakat setempat yang kebanyakan beragama Hindu melakukan
upacara Melasti atau pembersihan di pantai ini. Melasti menjadi salah satu
jenis upacara adat masyarakat Hindu yang dilakukan sebelum hari raya Nyepi.
Awalnya pantai ini terletak di pantai ini terletak dibalik tingginya bukit kapur
hingga membuat pantai ini jarang terjamah oleh wisatawan. Pantai Melasti
mulai dikenal masyarakat luas setelah pembangunan akses jalan menuju
pantai ini. Proses pembuatan jalan menuju pantai ini pun tergolong sulit
karena harus membelah bukit kapur yang menjulang tinggi. Setelah dilakukan
rekonstruksi membuat kawasan wisata pantai ini terlihat lebih indah. Pantai
Melasti memiliki akses jalan yang cukup menantang adrenalin, karena
lokasinya yang berasa di balik bukit. Sepanjang perjalanan menuju pantai ini,
akan melalui jalan berliku, menurun hingga menanjak. Menurut sejarah yang
dijelaskan oleh Guied Lokal kami ( Bli’Eka;2022 ), Pantai melasti awalnya bukan
wahana wisata seperti sekarang dahulunya pantai Melasti hanya digunakan
masyarakat sekitar untuk melakukan upacara pembuangan abu jenazah lalu
suatu Ketika tibalah seorang dari Portugis yang bernama Makrobakos yang
ingin melakukan aktivitas olahraga Prlayang disekitar tebing yang begitu curam
diatas pantai melasti namun dilarang oleh masyarakat sekitar, ia pun terheran,
dan bertanya dengan nada kesall ‘’ mengapa saya dilaran melakukan terjun
paying ( pralayang ) disini padahal saya telah mencoba semua daerah
pralayang disemua wilayah Bali , kenapa disini tidak boleh ‘’ dan masyarakat
nsekitar menjawab dengan beralasan “ tebing ini posisi sangat curam sudut
kemiringanya sangat runcing dan angin disini sangat tidak bisa ditebak arahnya
kami takut Ketika anda sudah terbang dan anginya tidak terrah anda akan
menghantam tebing tebing disini ‘’ makrobakos tetap keras kepala dan
menjawab ‘’ Saya akan menanggung semua akibat jika terjadi sesuatu kepada
diri saya sendiri ‘’. Setelah mendapat persetujuan makrobakos siap melakukan
aktivias pralayang dengan kru-nya dan membawa kamera lalu saat sudah
berada diatas dia terheran-heran dengan pemandangan yang begitu indah
dibawah sana, setelah berhasil mendarat dia memutar ulang video yang telah
direkap dan menunjukannya kepada masyarakat sekitar lalu bertanaya ‘’
mengapa kalian menyembunyikan pemandangan seindah ini dan kenapa kalian
tidak membuka tempat periwisata disana?’’ masyrakat menjawab “ kami
bukanya menyembunyikan atau apa tapi akses jalan disini sangat susah dan
sangat terjal ‘’ makrobakos berkata ‘’ apa diperbolehkan jika saya memiliki
uang dan membangun jalan untuk dilalui agar akses mudah ?’’ dia berkaya
seperti itu padahal sudah memiliki uang; dan masyarakat sekitar mebng-iyakan
perkataan makrobakos lalu ian pulang kenegera assalnya. Dan ya sekrang
terbuatlah jalan hasil makrobakos yang bis akita lalui untuk menuju Pantai
Melasti ( Penjelasan Bli’eka kepada peserta study tour bus 5 )

7. Pantai Pandawa

Pantai Pandawa yang dibuka sejak tahun 2010 awalnya bernama Pantai
Melasti. Sejarah dan mitos pantai ini dikaitkan dengan kisah Mahabharata
yakni Pandawa Lima yang beranggotakan Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan
Sadewa. Konon, Pandawa Lima terkurung dalam Goa Gala-Gala. Lalu mereka
menyelamatkan diri dengan membuat terowongan yang berujung pada sebuah
hutan belantara. Kemudian Pandawa Lima mendirikan sebuah kerajaan
bernama Amertha. Yudistira dipercaya oleh empat pandawa lainnya untuk
memimpin kerajaan tersebut. Kisah tersebut akhirnya menjadi asal muasal
dinamai Pantai Pandawa yang diresmikan pada 27 Desember 2012. Kemudian,
Pandawa Lima dalam kisah Mahabharata diabadikan dalam bentuk patung
yang berjejer di tebing batu kapur yang sudah dilubangi dan ditemukanya lima
patung pandawa pada pantai tersebut

8. Desa Adat Panglipuran

1.Sistem RT/RW
Di desa Penglipuran terdapat dua sistem dalam pemerintahan yaitu menurut
sistem pemerintah atau sistem formal yaitu terdiri dari RT dan RW, dan sistem
yang otonom atau Desa adat. Kedudukan desa adat maupun desa formal
berdiri sendiri-sendiri dan setara. Karena otonom, desa adat mempunyai
aturan-aturan tersendiri menurut adat istiadat di daerah penglipuran dengan
catatan aturan tersebut tidak bertentangan dengan pancasila dan Undang-
undang pemerintah.Undang-undang atau aturan yang ada di desa penglipuran
disebut dengan awig-awig. Awig-awig tersebut merupakan implementasi dari
landasan operasional masyarakat penglipuran yaitu Tri Hita Karana.Tri Hita
Karana tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Prahyangan, adalah hubungan manusia dan tuhan. Meliputi penentuan
hari suci,tempat suci dan lain-lain.
b. Pawongan, adalah hubungan manusia dan manusia. Meliputi hubungan
masyarakat penglipuran dengan masyarakat desa lain, maupun hubungan
dengan orang yang bedaagama. Dalam pawongan bentuk-bentuknya meliputi
sistem perkawinan,organisasi, perwarisan dan lain-lain.
c. Hubungan manusia dan lingkungan, masyarakat desa penglipuran
diajarkan untuk mencintai alam lingkungannya dan selalu merawatnya, tidak
heran kalau desa penglipuran terlihat begitu asri.
Filsafat hubungan yang selaras antara alam dan manusia dan kearifan manusia
mendayagunakan alam sehingga terbentuk ruang kehidupan terlihat jelas di
Penglipuran dan daerah lain di Bali. Oleh karena itu visualisasi estetika pada
kawasan ini bukan merupakan barang langka yang sulit dicari, melainkan sudah
menyatu dalam tata lingkungannya.
2. Tata Ruang
Tata ruang desa penglipuran dikenal dengan Tri Mandala yang terdiri dari tiga
bagian yaitu :
a. Utama Mandala
Orang Penglipuran biasa menyebutnya sebagai Utama Mandala , yang bias
diartikan sebagai tempat suci. Ditempat inilah orang-orang Penglipuran
melakukan kegiatan sembahyang kepada Sang Hyng Widi yang mereka percaya
sebagai Tuhan mereka.
b. Madya Mandala
Biasanya adalah berupa pemukiman penduduk yang berbanjar sepanjang jalan
utama desa.Barisan itu berjejer menghadap kearah barat dan timur.Saat ini
jumlah rumah yang ada disana ada sebanyak 70 buah.Tata ruang
pemukimannya sendiri adalah sebelah utara atau timur adalah purakeluarga
yang telah diaben.Sedangkan Madya Mandala adalah rumah keluarga. Di tiap
rumah pun terdapat tata ruang yang telah diatur oleh adat.Tata ruang nya
adalah sebelah utara dijadikan sebagai tempat tidur, tengah digunakan sebagi
tempat keluarga sedangkan sebelah timur dijadikan sebagai tempat
pembuangan atau MCK. Dan bagian nista dari pekarangan biasanya berupa
jemuran, garasi dan tempat penyimpanan kayu.
c. Nista Mandala
Nista mandala ini adalah tempat yang paling buruk, disana terdapat kuburan
dari masyarakat penglipuran.
Konsep tri mandala tidak hanya berlaku bagi tata ruang desa tetapi juga bagi
tata ruang rumah hunian. Setiap kapling rumah warga Penglipuran terbagi
menjadi tiga bagian. Di halaman depan, terdapat bangunan angkul-angkul dan
ruang kosong yang disebut natah; bagian tengah adalah tempat berkumpulnya
keluarga; dan di bagian paling belakang erdapat toilet, tempat jemuran, atau
kandang ternak.
9. Tari Barong

Tari Barong merupakan peninggalan kebudayaan pra-Hindu yang


melambangkan pertempuran antara kebaikan (dharma) dan keburukan
(adharma). Menurut keyakinan masyarakat Bali, khususnya yang beragama
Hindu, kebaikan dan keburukan selalu berdampingan atau disebut juga sebagai
Rwa Bhineda. Kata Barong berasal dari kata bahruang yang berarti beruang.
Tarian ini dulunya hanya dilakukan saat upacara dihari baik namun sekrng acar
ini juga ditampilkan untuk turis namun masih dengan ketentuan ketentuan
tertentu

C. Deskripsi Perjalan Pulang


Kami pulang dari Bali sekitar pukul 15.45 waktu Bali tepat setlah pulang dari
obyek wisata pura luhur tanah Lot, Sampau di Pelabuhan Gili manuk pukul
19.55 Waktu Bali sekitar pukul 12 malam kami sampai diPelabuhan Ketapang
dan sampai diPati sekitar pukul 13.23 WIB
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pengalaman yang telah kami dapatkan dari perjalanan wisata
Karya Wisata ke Bali ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia, khususnya
Bali, memiliki keindahan alam yang sangat indah sekali. Tidak heran jika Bali
menjadi tempat popular untuk liburan bagi para pengunjung di Indonesia
maupun mancanegara. Selain keindahan pemandangannya, terdapat pula
culture masyarakat Bali yang masih bertahan hingga sekarang, dan itu
menjadikan adanya daya tarik tersendiri saat kita berkunjung ke Bali. Mulai
dari logat, Bahasa, Taria hingga para penduduknya sangat keren
Kesan;
Bali sebuah pulau kecil di-Indonesia yang masih memegang teguh adat dan
budaya, dari tarian, Bahasa, adat, budaya, pakaian dan alam masih terasa asri
dan begitu terjaga. Bali dipenuhi penduduk yang begitu ramah dan ya terasa
begitu mengherankan bagi kami karna sudah diketahui banyak orang bahwa
Bali menjadi tempat yang dipenuhi banyak wisatawan local maupum
mancanegara tapi adat dan istiadatnya masih terjaga dan tidak tercampur oleh
budaya luar, kesan yang luar biasa untuk Bali
B. Saran
Perjalanan Karya Wisata ini sangat bermanfaat bagi para siswa, sangat baik
apabila terus dilaksanakan dari tahun ke tahun dengan tujuan yang berbeda.
Khususnya untuk tempat wisata yang memiliki sejarah penting bagi Indonesia.
Dengan adanya perjalanan karya wisata tersebut akan menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para siswa.
Saran; Bali menjadi tempat yang sering dikunjungi alangkah lebih baiknya jika
kebersihan tempatnya lebih dijaga dan lebih diperhatikan, lalu harga makanan,
oleh-oleh diarea tempat wisata terlalu mahal lebih baik jika sedikit diturunkan
dan terakhir untuk konsumsi massakan diBali kami akui sangat enak dan unik
unik namum mohon untuk lebih diperhatikan penambahan garam pada
massakan karna itu terasa begitru ASIN dilidah kami

DAFTAR PUSTAKA
Club, B. T. (2022, 06 11). SEJARAH KUTA BALI. Diambil kembali dari
BALITOURSCLUB:
https://www.balitoursclub.net/sejarah-kuta-bali/
Club, B. T. (2022, 06 11). SEJARAH PURA TANAH LOT. Diambil kembali dari
BALITOURSCLUB: https://www.balitoursclub.net/sejarah-pura-tanah-lot/
Jelek, J. (2022, 06 11). SEJARAH SINGKAT TENTANG NAMA JOGER. Diambil
kembali dari
joger: https://www.jogerjelek.com/sejarah-singkat-tentang-nama-joger/
Kurniawan, A. (2022, 06 11). Sejarah Terbentuknya Danau Bedugul Serta
Beratan Dan Fungsi
Candinya. Diambil kembali dari GURUPENDIDIKAN.COM:
https://www.gurupendidikan.co.id/danau-bedugul/
Storyteller. (2022, 06 11). Legenda Garuda Wisnu Kencana. Diambil kembali
dari Histori.id:
https://histori.id/legenda-garuda-wisnu-kencana/
Foto Patung Garuda Wisnu Kencana diambil dari PINTEREST
https://pin.it/1Zxx9ac
Sejarah Pantai Pandawa diambil dari Liputan.6web
https://m.liputan6.com/regional/read/4879249/epos-mahabharata-di-balik-
pesona-pantai-pandawa-bali#:~:text=Sejarah%20dan%20mitos%20pantai
%20ini,berujung%20pada%20sebuah%20hutan%20belantara.
Sejarah Panglipuran ; http://disparbud.banglikab.go.id/index.php/baca-
artikel/156/DESA-PENGLIPURAN.html#:~:text=Awal%20mula%20keberadaan
%20Desa%20Penglipuran,suci%20untuk%20mengenang%20para%20leluhur
Keunikan sejarah Melasti
https://langit7.id/read/10902/1/keunikan-sejarah-objek-wisata-pantai-melasti-
1643720565
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN[02]

Anda mungkin juga menyukai