Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
laporan kegiatan dalam Study Tour ke Yogyakarta.
Makalah ini dibuat dengan berbagai beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan beberapa hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan maupun penyelesaian makalah
ini.
Kami

menyadari

bahwa

makalah

yang

kami

buat

masih

banyak

kekurangannya. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kediri, 21 Februari 2015

Penulis,

Study Tour Yogyakarta 2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang kegiatan............................................................................
1.2 Tujuan Kegiatan........................................................................................
1.3 Anggota.....................................................................................................
1.4 Waktu........................................................................................................
1.5 Tempat yang dikunjungi...........................................................................
1.6 Biaya.........................................................................................................

3
3
3
3
4
4

BAB II ISI
2.1 Perjalanan atau Keberangkatan ............................................................... 5
2.2 Kegiatan Perjalanan/ Objek Wisata ......................................................... 5
BAB III Penutup
3.1 Kesan dan Pesan....... 9
3.2 Saran..... 9

Study Tour Yogyakarta 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Study Tour ke Yogyakarta memberikan pengalaman belajar dan wawasan
kepada siswa diluar kelas. Memberikan pengetahuan dan wawasan yang mana
belum kita ketahui sebelumnya di sekitar kelas untuk itu diadakannya kunjungan
ojek-objek wisata di Yogyakarta, dimana Yogyakarata terkenal dengan kota
sejarah dan pariwisata yang terdapat banyak sejarah-sejarah peninggalan di
Indonesia. Beberapa tempat yang dikunjungi saat Study Tour yaitu Pantai
Parangtritis, Mojali (Monumen Jogja Kembali), Candi Brobudur, dan Gunung
Pring. Bagi siswa, kegiatan Study Tour harus dirasakan sebagai pengalaman
belajar yang baru yang tidak diperoleh di dalam kelas maupun di sekolah.
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan Study Tour ke Yogyakarta ini antara lain:
1. Melihat bangunan-bangunan sejarah dan mengetahui sejarah-sejarahnya yang
ada pada setiap tempat tujuan.
2. Mengetahui ragam budaya yang ada.
3. Melihat salah satu keajaiban dunia, agar timbul rasa memiliki, mejaga dan
melestarikannya.
4. Menambah wawasan, ilmu dan pengetahuan mengenai sesutu hal yang
sebelumnya tidak terdapat di dalam kelas.
1.3 Peserta
Peserta yang mengikuti Study Tour ke Yogyakarta ini terdiri dari semua
kelas 9 dan 8 MTS Miftahul Huda Ngreco dan beberapa guru pendamping.
1.4 Waktu
Waktu Study Tour ke Yogyakarta dilaksanakan pada Jumat Sabtu, 28
29 November 2014.
1.5

Study Tour Yogyakarta 2014

1.6 Tempat dan Kunjungan


Tempat yang dikunjungi pada saat Study Tour ke Yogyakarta antara lain:
1. Pantai Parangtritis
2. Monjali (Monumen Jogja Kembali)
3. Candi Borobudur
4. Gunung Pring
1.7 Biaya
Biaya yang dikeluarkan pada saat Study Tour ke Yogyakarta yaitu Rp 325.000.

Study Tour Yogyakarta 2014

BAB II
ISI
2.1

Mempersiapkan dan pemberangkatan


Sebelum kami berangkat, kami melakukan beberapa persiapan, yaitu:
a. Check-in peserta.
b. Pengarahan dari pembimbing.
c. Doa bersama.
Kami datang ke sekolah pukul 19:30, dan berangkat pukul 21:00

2.2

Kegiatan perjalanan/obyek wisata.


Pada hari jumat 28 november 2014 kami berangkat menuju jogjakarta pada pukul
21.00, pada hari jumat , tanggal 29 november 2014 malam kami istirahat di tempat
makan ngawi. Lalu melanjutkan perjalanan kembali. Sampai di Jogjakarta kami
langsung mengunjungi Parang Tritis.
Parang Tritis
Parang Tritis adalah Obyek wisata pantai yang nampaknya masih menjadi tujuan
wisata favorit banyak orang
untuk menghabiskan akhir
pekan mereka. Tidak heran
hampir setiap obyek wisata
pantai di berbahagai tempat
di Indonesia selalu ramai
dikunjungi oleh wisatawan
bahkan tak jarang kita bisa melihat turis mancanegara yang juga menikmati liburan di
obyek wisata pantai tersebut. Sebagai negara kepulauan sudah pasti Indonesia
memiliki banyak sekali obyek wisata pantai baik yang sudah dikelola oleh pemerintah
maupun yang belum tersentuh sehingga keindahannya masih benar-benar alami. Salah
satu obyek wisata pantai yang cukup populer dan banyak dikunjungi wisatawan
adalah obyek wisata Pantai Parang Tritis Yogyakarta.
Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta, obyek
wisata Pantai Parang Tritis Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata andalan
yang selalu ramai dikunjungi wisatawan yang berkunjung ke Kota Gudeg. Untuk
menuju ke obyek wisata ini dari pusat kota Joga memang memakan waktu yang
lumayan lama karena jaraknya kurang lebih sekitar 28 km. Karakteristik yang dimiliki
oleh pantai yang dianggap keramat oleh warga Bantul dan warga Yogyakarta secara
keseluruhan adalah ombaknya yang besar dan memiliki banyak tebing batu dengan

Study Tour Yogyakarta 2014

hamparan pasir vulkanis yang bewarna hitam. Konon pantai ini dipercaya sebagai
kediaman dari penguasan pantai selatan yaitu Kanjeng Ratu Kidul.
Monjali (Monumen Jogja Kembali)
Dibangun pada 29 Juni 1985 yang ditandai dengan upacara tradisional penanaman
kepala kerbau dan peletakan
batu pertama oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan Sri
Paduka Paku Alam VIII.
Gagasan

untuk

mendirikan

monumen

ini

dilontarkan

Kolonel Sugiarto, selaku Wali


kota madya Yogyakarta dalam
Peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Tingkat II
Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983. Dipilihnya nama Yogya Kembali dengan
maksud sebagai tetenger atau penanda peristiwa sejarah ditariknya tentara
pendudukan Belanda dari Ibu kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Hal ini
sebagai tanda awal bebasnya Bangsa Indonesia secara nyata dari kekuasaan
pemerintahan Belanda.
Monumen Jogja Kembali Pembangunan monumen dengan bentuk kerucut dan
terdiri dari tiga lantai ini selesai dibangun dalam waktu empat tahun dan diresmikan
pembukaannya tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden RI pada waktu itu, Soeharto.
Monumen setinggi kurang lebih 31.8 m ini terletak di Dusun Jongkang, Desa
Sariharjo,

Kecamatan

Ngaglik,

Kabupaten

Sleman.

Bentuk

kerucutnya

melambangkan bentuk gunung yang menjadi perlambang kesuburan selain memiliki


makna melestarikan budaya nenek moyang pra-sejarah.
Pemilihan lokasi Monumen Yogya Kembali juga memiliki alasan berlatarkan
budaya Yogya, yaitu monumen terletak pada sumbu atau poros imajiner yang
menghubungkan Gunung Merapi, Tugu, Kraton, Panggung Krapyak dan pantai
Parang Tritis. Sumbu imajiner ini sering disebut dengan Poros Makrokosmos atau

Study Tour Yogyakarta 2014

Sumbu Besar Kehidupan. Titik imajinernya sendiri bisa anda lihat pada lantai 3
ditempat berdirinya tiang bendera.
Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di
sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah
barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama
Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa
Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus
salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya
terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief
dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha
terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus
memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang
yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai
sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda
dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat
suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai
ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam,
sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam
kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kmadhtu (ranah hawa nafsu),
Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam
perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan
menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan
pagar langkan.

Study Tour Yogyakarta 2014

Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring


melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya
pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan
1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur
Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian
upaya penyelamatan dan pemugaran.
Gunung Pring
Gunung Pring atau dalam bahasa Indonesia Gunung Bambu, adalah sebuah
desa yang terletak di kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Desa ini dinamakan
Gunung Pring karena di ditengah-tengah desa ada sebuah bukit yang banyak
ditumbuhi pring (pohon bambu) yang sangat rimbun. Gunung Pring memiliki
ketinggian 400 m diatas permukaan air laut.
Di puncak Gunung Pring terdapat sebuah kompleks makam milik Kraton
Yogyakarta. Di sini dimakamkan salah seorang wali tanah Jawa, yakni Kyai Raden
Santri (Pangeran Singosari Mataram), salah seorang putra Ki Ageng Pemanahan, dan
juga merupakan keturunan Prabu Brawijaya V. Di dalam kompleks makam tersebut
terdapat sebuah Mushola yang diberi nama Mushala Pangeran Singasari.
Untuk mencapai kompleks pemakaman tersebut para pengunjung harus
berjalan kaki menaiki anak tangga dengan jarak kurang lebih sekitar 1 km. Dari
puncak Gunung pring kita dapat melihat kota muntilan dan hamparan persawahan
yang masih cukup luas, terlihat pula dari kejauhan jajaran pegunungan menoreh yang
indah.
Selain itu, di kawasan desa Gunung Pring terdapat sebuah Pondok Pesantren
salaf yang sudah sangat tua, yakni Pesantren Watu Congol yang didirikan oleh Kyai
Nahrowi Dalhar. Mbah Dalhar begitu panggilan akrabnya adalah mursyid tarekat
Syadziliyah dan dikenal sebagai seorang yang wara dan menjadi teladan masyarakat.

Study Tour Yogyakarta 2014

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesan dan Pesan
Saya merasa senang dengan diadakannya Study Tour ke Yogyakarta ini,
dari Study Tour ini saya dan teman-teman mendapat banyak pengetahuan dan
wawasan mengenai tempat-tempat bersejarah yang ada di Yogyakarta. Dari Study
Tour ini saya mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum saya dapat di kelas.
3.2 Saran-saran
Yang saya harapkan dari diadakannya Study Tour ke Yogyakarta untuk
selanjutnya yaitu mengenai tingkat keamanan dan kenyamanan didalam
perjalanan. Begitu pula dengan ketepatan waktu siswa yang diharapkan untuk
kegiatan selanjutnya lebih disiplin.

Study Tour Yogyakarta 2014

Anda mungkin juga menyukai