Anda di halaman 1dari 53

PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI TV

“ADA KONTROVERSIAL DI PUNCAK SALAK”

DESAIN PRODUKSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Repostase Investigasi

Disusun Oleh :

NAMA NIM

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL
2022
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Outline Desain Produksi ini telah Di Setujui Dan Di Sahkan serta diizinkan
untuk di persentasikan pada tugas kesatu kelompok : Investigasi
“ADA KONTROVERSIAL DI PUNCAK SALAK”

DOSEN PEMBIMBING DOSEN KOORDINATOR

INVESTIGASI INVESTIGASI

(Umar Fauzi Bahanan, Msi ) (Umar Fauzi Bahanan, M.Si)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program

Film dokumenter adalah media yang menayangkan kejadian-kejadian dalam sudut


pandang tertentu dalam berbagai hal. Film dokumenter sering digunakan oleh seniman-
seniman kontemporer untuk memberi tahu kenyataan pada suatu hal yang tidak diketahui
oleh masyarakat pada umumnya.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan, artinya dalam
film dokumenter menyajikan kejadian-kejaidan yang dilakukan dalam keseharian
masyarakat, film dokumenter juga menjadikan wadah untuk orang-orang yang ingin
mengungkapkan fakta dalam hal-hal tertentu.
Pembuatan film dokumenter harus memiliki riset yang kuat yang berdasarkan fakta
kejadian untuk membuat film dokumenter tersebut benar-benar nyata dimata penonton.
Selama ini banyak film maker yang membuat film dokumenter tanpa memperdalam riset
sebelum membuat film dokumenter akibatnya hasil yang memuaskan tidak didapat oleh
masyarakat yang menyaksikan.
Pentingnya peran film dokumenter di bidang komunikasi dan penyiaran dapat
membuat para khalayak tahu apa yang terjadi di balik layar, misalnya berita korupsi yang
sedang maraknya disiarkan di televisi, selama ini masyarakat hanya tahu tentang koruptor
yang melakukan korupsi itu dari berita yang disiarkan oleh program-program televisi, tetapi
di film dokumenter semua hal yang dilakukan oleh koruptor tersebut akan dijelaskan se detil-
detilnya oleh orang-orang yang bersangkutan dalam kejadian tersebut dengan rinci.
Kami bertujuan untuk membuat karya berjudul “Ada Doa di Puncak Salak” karena
pembuatan dengan tema yang bertajuk misteri sekaligus kearifan lokal di Indonesia masih
jarang para filmmaker yang menginterpretasikannya, dan hal ini menarik minat kami sebagai
peneliti dari pengalamannya.
1.2 Tujuan Program

1. Tujuan Umum

 Membertitahukan kepada masyarakat tentang keindahan, keunikan wisata


alam di Indonesia dan juga mistisnya.
 Untuk menginspirasi penonton dalam membuat karya film dokumenter.

2. Tujuan Praktisi
Sebagai proses belajar pembuatan film dokumenter, untuk referensi dalam
pembuatan karya dokumenter selanjutnya dan portofolio kami di masa diepan.

3. Tujuan Akademis
Untuk melengkapi nilai mata kuliah Dokumenter Televisi jurusan penyiaran
Semester 4.
BAB II

METODE PENGUMPULAN DATA

2.1 Referensi Audio Visual

Program Jejak Petualang pada stasiun televisi TRANS7 menjadi referensi audio
visual kami karena kami memiliki kesamaan pemikiran dari setiap anggota kelompok kami,
program tersebut sangat nikmat penyajian gambarnya begitu pula dengan konsep ide nya
dalam tiap episode penuh dengan warna-warna kreatif. Selain itu referensi pustaka yang
menurut kami sangat pas dalam pembuatan karya film dokumenter ini ialah , Manajemen
Media Penyiaran karangan Morrisan, M.A. Three Cups of Tea Karangan David Oliver
Relin dan greg Mortenson, Kearifan Lokal oleh Ade M. Kartawinata. Sinematografi
Panduan Usaha Mandiri, oleh Etsa Indra I.dan Laelasari. Mari Membuat Film, Panduan
Menjadi Produser, oleh Heru Effendy. Teknik Digital Video Editing Adobe Premiere
Pro 2.0 oleh Ir. Bsyu Adjie. Referensi tersebut telah menjadi inspirasi kami untuk membuat
film dokumenter ini.

2.2 Deskripsi Program

 Kategori Program : Informasi dan Dokumentasi


 Media : Televisi
 Format Program : Dokumenter
 Judul Program : Ada Doa di Puncak Salak
 Durasi Program : 10 Menit ±
 Target Audience : Remaja sampai Dewasa ( 17 – 60 )
 Jenis Kelamin : Pria & Wanita
 Status Ekonomi Sosial : A, B & C
 Karakteristik Produksi : ( Record ) Single Camera
 Jam Tayang + Alasan : Tiap Minggu Pukul 13.30 - 14.30 WIB

Saat waktu menengah siang ke sore itu untuk kami


merupakan waktu yang pas bagi keluarga
menyaksikan film dokumenter ini.
2.3 Lembar Kerja Produksi Dokumenter

2.3.1 Lembar Kerja Produser


Definisi Produser, Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara umum
terhadap seluruh produksi. Dalam hal ini proses kerja produser mencakup manajemen
produksi, seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan (pra-produksi), penggarapan
(produksi), review (pasca produksi).

 Pra produksi

- Memberikan komunikasi

- Mengatur waktu dan tempat untuk brefing

- Membuat rapat untuk mematangkan lagi idenya

- Memastikan kepada crew untuk tidak ada lagi yang belum pasti

- Memilih perangkat apa saja yang akan dibawa saat produksi

- Mengecek apa saja bawaan yang akan dibawa untuk produksi

- Mematangkan konsep ide cerita

 Produksi

Mengawasi semua crew saat sedang produksi, dan memastikan tempat untuk shooting aman
dan dapat untuk dipakai, memenuhi kebutuhan crew apa saja yang akan digunakan .

 Pasca Produksi

- Melihat kelengkapan hasil shooting

- Mengumpulkan kembali data data saat produksi

- Menyesuaikan hasil shooting dengan ide cerita


- Bertujuan agar semua hasil gambar dalam proses editing sesuai dengan konsep, dan
alur cerita.
 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Membantusutradara dalam mengelolaproses pembuatan sebuah film.bekerja sebagai


kepalaproduksi dan penggerak awalsebuah produksi film. produser mulai bekerja jauh
sebelumtahapan produksi sebuah film berlangsung.Iaakan merencanakan dan menetapkan
jenis filmapa yang akan dibuat, berapa jumlah danayang dibutuhkan, siapa penulis naskah,
parapemain, tim produksi, serta bagaimanapemasarannya.

Dan produser harus mempunyai kemampuan mempromosikan teknik program kepda


khalayak,yang bersifat, On air contest, bumper, stiker, spanduk,selebaran, billboard, iklan.

 Konsep Program

Menyajikan kepada khalayak luas sebuah film Dokumenter yang memberikan pesan
moral merubah pola pikir khalayak luas mengenai pesan atau amanah, cara menyampaikan
pesan dan bagaimana mengartikan pesan itu sendiri.

Didalam konsep produksi ini kami mempunyai cara tersendiri,akan teteapi cara kami
tidak langsung diterapkan harus melewati diskusi-diskusi terlebih dahulu. Film
Dokumemter”ADA DOA DIPUNCAK SALAK”ini yang semua dana produksi dihasilkan
dari hasil kesepakatan crew-crew.

Sebelum melakukan produksi para crew mengajukan peralatan yang mendukung


kinerja masing-masing crew, kameramen membutuhkan sebuah kamera canon
1100D,penulisan naskah mengajukan sebuah peralatan mengetik sperti laptop atau notebook,
masuk ke tahap editor memerlukan sebuah computer yang spesifikasinya yang tinggi seperti
prosesor Mac Book, VGA nvdia dan Ram 8 GB ditambah hardisk
 Working Schedule

Production Company : Ganjil Produktion Produser : Meidio Rizki Putra

Project Title :Ada Doa di Puncak Salak Director :Nanda Rhamadani

Durasi : 10Menit Time Broadcast : 13.30 – 14.30 WIB

Target Per Minggu

No Tahap Aktifitas Mei Juni

1 10 19 24 4

1 Penemuan Ide
Pra Produksi

2 Pengembangan Gagasan

3 Penulisan Naskah

4 Shooting
Produksi

5 Dailly Production report

6 Evaluasi Produksi

7
Pasca Poduksi

8 Logging

9 Editing
 Breakdown Budget

Production Company : Ganjil Produktion Produser : Meidio Rizki P.

Project Title :Ada Doa di Puncak Salak Director : Nanda R.

Durasi : 10 Menit

No Item Unit Rate Amount Notes


PraProduksi
1 Konsumsi Rp20.000,00
2 Briefing Rp 50.000,00
Produksi
3 Fotocopy 4 @ 5000,00 X 24 = Total :
Naskah Rp 20.000,00 Rp90.000,00
Produksi (Teknik)
4 Regist Rp 60.000,00
Gunung
5 Konsumsi Rp 100.000,00
Total :
Rp 160.000,00
Produksi (Unit)
6 Konsumsi Rp 100.000,00
7 Foto Copy Rp 20.000,00
Total :
Rp 120.000,00
Pasca Produksi
8 Editing RP.20.000,00
9 Mastering
10 Beli CD 4 @6000,00 X 4 =
RP 24.000,00
Total : TOTAL
Rp 44.000,00 Rp 370.000,00
 Shooting Schedule

Production Company : Ganjil Production Produser : Meidio Rizki P.

Project Title :Ada Doa di Puncak Salak Director :Nanda R.

Durasi : 10Menit

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 00:00 – 02:00 Memeriksa Perlengkapan

2 02:00 – 04:00 Perjalanan Ke Lokasi

3 04:00 – 04:30 Cek Peralatan

4 04:30 – 08:30 Break

5 08:30 – 09:00 Persiapan Shooting

6 Sabtu, 24 Mei 2014 09:00 – 10:00 Shooting

7 10:00 – 10:30 Break

8 10:30 – 11:00 Shooting

9 11:00 – 12:00 Shooting

10 12:00 – 12:30 Coffe Break

11 12:30 – 13:00 Shooting

12 13:00 Produksi Pertama Selesai

13 07:30 – 08:00 Memeriksa Perlengkapan

14 08:00 – 09:00 Persiapan Menuju Lokasi

15 09:00 – 11:00 Perjalanan Kelokasi

16 11:00 – 12:00 Break


17 Minggu, 1 Juni 2014 12:00 – 13:00 Hunting Tempat Shooting

18 13:00 – 14:00 Bertemu Narasumber

19 14:00 – 15:00 Berangkat Menuju Puncak

20 15:00 – 17:00 Sampai Dipuncak Salak

21 17:00 Istirahat / Selesai Persiapan

22 06:00 – 07:00 Persiapan Untuk Shooting


Kedua

23 07:00 – 08:00 Menuju Lokasi

24 Senin, 2 Juni 2014 08:00 – 09:00 Shooting

25 09:00 – 10:00 Shooting

26 10:00 – 10:30 Break

27 10:30 – 12:00 Shooting

28 12:00 Produksi Selesai

30 Rabu , 4 Juni 2014 All Days Editing


 Equipment List (Chek List Harian)

Production Company : Ganjil Produktion Produser : Meidio Rizki P.

Project Title :Ada Doa di Puncak Salak Director : Nanda R.

Durasi : 10 Menit

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Canon 1100D 1 Milik Sendiri,


Ready

2 Kaset CD DVD RW 3 Beli

3 Tripot Excel 1 Milik sendiri, Oke

4 Charger Canon 1 Milik sendiri,Oke

5 Batere Canon 1 Milik sendiri, Oke

8 Lighting - - -

9 Dolly Track - - Milik Sendiri, Oke

10 Shoutgun mike - - -

11 Computer Mac 1 Milik Pribadi

12 Headfree Synhezer 1 Milik Pribadi

13 hardisck Buffalo 1 Milik Pribadi


2.3.2 Lembar Kerja Sutradara

 Konsep Cerita
Film berjudul Ada Doa di Puncak Salak bertemakan tentang makam seorang sesepuh
penyebar agama Islam di puncak salak. Judul ini telah disahkan oleh dosen sebagai karya
yang akan di presentasikan. Keunikan ide pada cerita ini membuat kami tertarik dan
tertantang untuk membuat secarik ide menjadi karya yang mengagumkan. Para penonton
akan menyaksikan shot-shot yang menarik yang diambil pada keindahan alam gunung alam.

 Konsep Alur
Alur yang dipakai dari film ini ialah alur maju, karena kami memilih tema yang
menceritakan tentang keberadaan makam pada puncak gunung tersebut, dan sosok makam
itu yang masih menjadi suatu panutan oleh masyarakat setempat walaupun keberadannya
sudah tidak ada bertahun-tahun lalu.

 Narasumber

Nama
No. Usia Keterangan No. Telp Talent Casting
Narasumber
1. Fajar Maulana 19thn Pengunjung / Peziarah 0818757509845 Ryandi
2. Ustadz Farid 50thn Ustad / Ulama Setempat 0852763245909 Ryandi
3. Kang Mamat 43thn Pengantar Peziarah 0812144093450 Ryandi
 Director Treatment

Production Company : Ganjil Production Produser : Medio R.P

Project Title : ADA DOA DI PUNCAK SALAK Director : Nanda R

Durasi : 10 Menit

NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO


SHOT SIZE MOVE ANGLE
SEGMENT I
1 1 MS MOVE EA Gambar suasana pegunungan puncak salak BS & VO
ON
2 2 LS STILL EA Gambar kawah ratu, makam mbah salak, dan pengunjung BS & VO
puncak salak.
3 3 MS STEADY EA Narasumber Fajar Maulana BS
SEGMENT II
4 4 MS STILL EA Gambar Makam Mbah Salak dan Puncak Gunung BS & VO
5 5 CS MOVE LA Gambar pegunungan Salak BS & VO
ON
6 6 MCU STEADY EA Narasumber Ustad Farid BS
SEGMENT III
7 7 MCU STEADY EA Narasumber Ustad Farid BS
8 8 LS MOVE EA - HA Gambar dari Puncak Salak BS & VO
ON
9 9 MS STEADY EA Narasumber Kang Mamat BS
2.3.3 Lembar Kerja Penulis Naskah (Term Of Reference)

 Pra Produksi
Setelah berdiskusi matang-matang satu kelompok, kami memilih tema tentang
makam yang berada gunung salak sebagai film documenter yang akan dijadikan syarat
kelulusan tugas mata kuliah Dokumenter TV. Dengan tema ini penulis naskah merasas
mendapatkan tantangan yang besar untuk membuat suatu karya yang jarang ditemukan
sebleumnya. Penulis naskah bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang
keberadaan makam dan aktifitas pengunjung di gunung salak.

 Produksi
Saat produksi, penulis naskah selalu membicarakan kepada kelompok bagaimana
jalan tema yang dilalui dari cerita ini dan mengikuti beberapa pengambilan gambar pada sesi
produksi, untuk mengetahui keselarasan gambar dengan naskah pada tahap editing pasca
produksi.

 Pasca Produksi
Di tahap pasca produksi, penulis naskah tetap disiplin menyesuaikan antara
naskah dengan gambar. Proses ini penulis naskah lakukan agar mengoptimalkan
kesinambungan film dan terutama agar dapat di cerna oleh penonton dengan baik.

 Fokus
Kami mengangkat film dokumenter ini pada sudut pandang keindahan gunung salak
dan keberadaan makam Mbah Salak yang dijadikan masyarakat disana untuk berziarah dan
berdoa, begitu juga dengan sejarah keberadaan makam Mbah Salak tersebut.

 Angle Cerita
Angle cerita dari film dokumenter ini ialah sejarah keberadaan makam Mbah Salak
yang berada disana begitu juga aktifitas masyarakat setempat pada makam tersebut serta
keindahan puncak gunung salak.
 Sumber dan Pertanyaan

1. Fajar Maulana
o Tujuan ziarah
o Kenapa nazarnya ziarah ke makam puncak salak?
o Doa apa yang dipanjatkan?

2. Ustad Farid
o Pengertian ziarah
o Sejarah makam mbah salak
o Tanggapan Ustad mengenai ziarah
o Hadist yang menerangkan tentang ziarah
Ceritadar
3. Kang Mamat
o Tanggal berapa peziarah datang
o Yang dilakukan peziarah dimakam?

 Konsep Penulisan Naskah


Naskah adalah salah satu bagian terpenting dalam film dokumenter, naskah
merupakan material film yang terbentuk dari ide dan juga konsep cerita. Selain itu peran
naskah yang bagus yang dibacakan narator dalam film akan menguatkan tiap-tiap gambar
atau visual dalam film.

Pada film dokumenter ini, kami selaku kelompok bertujuan untuk menyampaikan
sisi keindahan alam gunung salak dan keadaan warga setempat yang melakukan ziarah di
suatu makam almarhum Mbah Salak yang berada di puncak gunung salak, makam Mbah
Salak yang sudah lama berada disana dijadikan sebagai tempat berdoa, beribadah dan ziarah
oleh warga setempat
 Sinopsis
Film dokumenter ini menginformasikan keberadaan makam seorang penyebar agama
Islam yang berada di atas puncak gunung salak. Makam tersebut sering dikunjungi oleh
warga setempat, para warga memiliki tujuan yang berbeda-beda saat berkunjung di makam
tersebut. Alkisah seorang penyebar agama Islam ini, telah menjadi panutan warga setempat
sebagai pribadi yang di hormati. Keberadaannya merupakan sebuah pengaruh besar.
2.3.3.1 Naskah

Visual Audio
Narasi vo Durasi Atmosfir Musik
backsound
1.Gambar dari Puncak 1 menit 30 Suasana Acoustic
GUNUNG
Salak detik gunung original song
SALAK MERUPAKAN
salak from Ganjil
GUNUNG YANG
Production
MASIH AKTIF
SAMPAI SEKARANG
YANG TERLETAK DI
SELATAN JAKARTA/
DI PULAU JAWA//
KAWASAN WILAYAH
GUNUNG INI BERADA
DALAM KABUPATEN
SUKABUMI
DAN KABUPATEN
BOGOR/ JAWA
BARAT//
KETINGGIAN
GUNUNG SALAK
ADALAH DUA RIBU
DUA RATUS SEBELAS
METER DARI
PERMUKAAN LAUT//
BANYAK YANG
MENGIRA ASAL
NAMA "SALAK"
ADALAH DARI
TANAMAN SALAK,
AKAN TETAPI
SESUNGGUHNYA
BERASAL DARI KATA
BAHASA
SANSKERTA SALAKA/
YANG BERARTI
PERAK//
KEINDAHAN ALAM
GUNUNG SALAK
BANYAK DIMINATI
OLEH WISATAWAN
LOKAL MAUPUN
INTERLOKAL//
BANYAK PENDAKI
YANG MENGAKUI
BAHWA GUNUNG
SALAK MERUPAKAN
SALAH SATU
GUNUNG YANG
MASIH KAYA AKAN
FLORA DAN FAUNA
DI JAWA BARAT//
DALAM NAUNGAN
TAMAN NASIONAL
GUNUNG HALIMUN
SALAK TERDAPAT
KAWAH/ YANG
DISEBUT SEBAGAI
KAWAH RATU//
KAWAH RATU
BERADA DI
KETINGGIAN SERIBU
TIGA RATUS TIGA
PULUH DELAPAN
METER DARI
PERMUKAAN LAUT///
DIBALIK
KEINDAHAN ALAM
GUNUNG SALAK
WISATAWAN DAN
PARA PENDAKI
BANYAK MEMILIKI
CERITA MISTIS
BEGITU PULA
DENGAN
MASYARAKAT
SETEMPAT/
HILANGNYA
PESAWAT DI TEMPAT
INI MERUPAKAN
SALAH SATU
MISTERI YANG
MASIH BELUM BISA
DIUNGKAP SECARA
PENELITIAN///
SELAIN ITU
TERDAPAT BANYAK
MAKAM YANG
DIJADIKAN
KEPERCAYAAN
LOKAL BAGI
MASYARAKAT
SETEMPAT. SALAH
SATU DARI
BANYAKANYA
MAKAM TERSEBUT
ADALAH MAKAM
MBAH SALAK///
BANYAK DARI
MASYARAKAT
SETEMPAT YANG
MELAKUKAN
‘PENGAJIAN’ RUTIN
DI HARI-HARI
TERTENTU/
KEGIATAN MEREKA
DARI
MEMBERSIHKAN
MAKAM SETIAP
HARINYA SAMPAI
DENGAN BERDOA
JUGA DILAKUKAN//
SALAH SATU DARI
BANYAK
PERBINCANGAN
YANG TELAH
DILAKUKAN/
TERDAPAT PULA
ORANG YANG
MELAKUKAN
TINDAKAN DILUAR
BATAS PEMIKIRAN
MANUSIA SEPERTI
HALNYA
BERHUBUNGAN
DENGAN HAL-HAL
GAIB///

2. Narasumber Fajar 50 detik


Maulana

3. Stock Shot Gunung 10 detik


Salak

4. Stok Shot MESKI DEMIKIAN/ 1 menit


Gambar MAKAM TERSEBUT detik
Gunung BUKANLAH TEMPAT
Salak PERISTIRAHATAN
DARI MBAH SALAK//
MAKAM TERSEBUT
BUKAN KUBURAN/
MAKAM ITU
MERUPAKAN SALAH
SATU
TEMPAT SEMEDI
MBAH
SALAK SEMASA
HIDUPNYA///
MAKAM YANG
BERADA DI TITIK
KETINGGIAN DUA
RIBU DUA RATUS
SEBELAS METER
DARI PERMUKAAN
LAUT INI JARANG
DIKUNJUNGI OLEH
PARA PENDAKI
KARENA DIPERCAYA
ANGKER// /

KEYAKINAN ORANG
ORANG GUNUNG
SALAK IALAH HARUS
BERZIARAH SERAYA
MEMINTA IZIN
SEBELUM MENAIKI
GUNUNG ATAU
MENCARI MAKANAN
DAN HAL
SEBAGAINYA DI
MAKAM KERAMAT
INI// PENGERTIAN
ZIARAH YANG
SEBENARNYA
SERING
DISALAHGUNAKAN
OLEH TIAP ORANG
ORANG YANG
BERDOA DENGAN
KEYAKINAN
MASING-MASING/
USTAD FARID/
SEORANG ULAMA
YANG BERADA DI
KAWASAN GUNUNG
SALAK / TELAH
MENJELASKAN
BAGAIMANA CARA
ZIARAH YANG
BENAR DALAM
AGAMA ISLAM///
5. Narasumber Ustad 2 menit
Farid
6. Stok Shot gunung 10 detik
salak
7. narasumber ustad 2menit
farid
8. stok shot gunung JADWAL ORANG 10 detik Original
salak ORANG YANG Soundtrack
DATANG UNTUK
BERZIARAH KE
MAKAM MBAH
SALAK BIASANYA
DIANTAR OLEH JURU
KUNCI MAKAM/
KANG MAMAT
SEORANG YANG
BEKERJA SEBAGAI
PENGANTAR
PEZIARAH KE
MAKAM DI BAWAH
JURU KUNCI/
MENJELASKAN
JADWAL DATANG
ORANG ORANG
UNTUK ZIARAH///
9. Narasumber Kang 30 detik
Mamat
10. Stok Shot gunung 10 detik
salak
11. narasumber Kang 30 detik
Mamat
12. stok shot gunung SETIAP TEMPAT 10 detik Original
salak MEMILIKI RAHASIA Soundtrack
SENDIRI DI
DALAMNYA YANG
NYATANYA TAK
DAPAT DITEMUKAN
SECARA ILMIAH/
DAN LOGIKA
SEPERTI DI GUNUNG
SALAK/// SEBAGAI
MANUSIA KITA
SUDAH
SEHARUSNYA
MELESTARIKAN
ALAM/
MENGHORMATI DAN
MENJAGA SIKAP DI
TEMPAT TEMPAT
KERAMAT YANG
DIPERCAYAI YANG
KITA KUNJUNGI///
 Visual
- Stok Shot dari Puncak Salak.
- Video narasumber Fajar Maulana (pengunjung).
- Stok Shot Makam Mbah Salak dan Sesajen
- Video Kawah ratu.
- Video narasumber Ustad Farid
- Video narasumber Kang Mamat
2.3.3.2 Transkrip Wawancara
 Wawancara Fajar Maulana

Kaset no Start Finish Pertanyaan Jawaban


Kaset 1 00.00.00.01 00.00.00.15 Tujuan ziarahnya apa Nazar, lulus sekolah

00.00.00.15 00.00.01.30 Kenapa ziarahnya ke Soalnya sudah


makam mbah salak direncakan saat
sebelum ujian
00.00.01.30 00.00.03.25 Doa apa yang Yah semoga mendapat
dipanjatkan? kerja, sukses hidupnya
saya nanti
 Wawancara Ustad Farid

Kaset no Start Finish Pertanyaan Jawaban


1 00.00.00.01 00.00.01.09 Apa pengertian Ziarah itu
ziarah itu? mengunjungi
kerabat, teman,
kiyai, dsb nya
yang sudah
meninggal

00.00.01.09 00.00.01.42 Sejarah makam nama asli dari


mbah salak makam Mbah
Salak tersebut
tak
adalah Raden
KH Moh Hasan
Bin R KH
Bahyudin Praja
Kusumah .
Beliau adalah
keturunan Wali
dari Syech Sunan
Rochmat, Eyang
Prabu Kian
Santang, anak
dari Sri Baduga
Maharaja, sang
penguasa Jawa
Barat.
00.00.01.42 00.00.03.15 Tanggapan Rasulullah SAW
mengenai ziarah menyuruh kita

menurut ustad? untuk melakukan


ziarah kepada
kerabat yang
sudah meninggal
untuk
mendoakan
mereka selamat
di akhirat. Ziarah
artinya meminta
kepada Allah
SWT untuk
menenangkan
seseorang yang
sudah meninggal.
Orang yang
sudah meninggal
bisa
diselamatkan
dengan
memanjaatkan
doa saat ziarah.

2 00.00.00.50 00.00.01.59 Hadist yang Ada hadist yang


menerangkan mengajarkan kita

tentang ziarah untuk berziaraah


dan berdoa
kepada keluarga
kita yang sudah
meninggal, tetapi
ada juga ziarah
yang dilarang
Rasulullah
SAW. Seperti
berziarah di
makam kiyai,
para wali, dan
orang-orang
yang dianggap
suci. kita tidak
dianjurkan untuk
menyembah
kepada manusia,
karena Allah
membenci
orang-orang
yang melakukan
itu atau disebut
musyrik.
 Wawancara Kang Mamat

Kaset no Start Finish Pertanyaan Jawaban


1 00.00.00.01 00.00.01.59 Tiap kapan enggak tentu
peziarah datang? datangnya, kadang
hari rabu kadang
hari sabtu, yah
jika ada orangnya
aja dating untuk
berziarah kita
antarkan.

00.00.02.00 00.00.03.00 Apa saja yang Biasanya


dilakukan menaburkan
dimakam? bunga,
membersihkan
makam,
menyiaram
makam, sehabis
itu berdoa pada
makam Mbah
Salak
2.3.4 Lembar kerja Kameramen

Penata kamera adalah perangkat kamera yang di gunakan untuk mengambil gambar
bergerak, menyimpannya di media tertentu, yang selanjutnya di lakukan proses pengolahan.
Kamera memiliki bagian – bagian yang memilik fungsi masing – masing.Kamera video di desain
agar kebutuhan perekaman gambar dan suara dapat terekam dengan baik. Fungsi atau control
yang ada di kamera ini harus di pahami betul oleh seorang cameramen.

 Pra Produksi
Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak
sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional
dan desain kreatif (Riset, Penulisan Outline, Skenario, Storyboard, dsb.).
- Mempelajari semua naskah yang sudah di setujui oleh produser.
- Mengimplementasikan naskah ke dalam sebuah bentuk dan gerak serta tata letak kamera
melalui floor plan kamera.
- Menguasai macam – macam segi kamera agar sesuai dengan kualitas gambar yang akan di
pakai untuk proses produksi.
- Berdiskusi tentang ilustrasi yang akan di ambil dalam segi floor plan dengan sang sutradara.

 Produksi
Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting, Pada tahap ini kameramen
diberikan pengarahan dari seorang sutradara tentang rencana visual yang akan dibuat. Secara
sistematis rencana ini dibuat kedalam breakdown script . Dengan breakdown script
memudahkan semua element kru dalam bekerja nantinya. Sutradara mendiskusikan shot –
shot seperti apakah yang harus dibuat.
- Mengoperasikan kamera untuk Shooting live atau taping program, baik di dalam maupun di
luar studio.
- Memberikan saran ke Director untuk pengambilan gambar terbaik.
- Bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera agar tetap siap operasi.
- Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar, komposisi dan lensa.
- Selalu menggunakan istilah teknik dalam operasional produksi.
- Bekerjasama dengan baik bersama semua kru produksi.
- Mengikuti instruksi director / pengarah acara untuk memperoleh gambar sesuai dengan
script.

 Pasca Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh kameramen pada tahap ini. Untuk produksi
kameramen terkadang diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal – hal tertentu yang
bisa jadi tidak dimengerti oleh editor, namun biasanya hal ini bisa dihandle oleh sutradara
atau produser. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah pengambilan gambar,
kamerawan membuat camera report yang berisi tentang semua keterangan camera report
lengkap dengan time code atau keterangan waktu.
- Melakukan pengepakan kamera set untuk transportasi bila akan melakukan shooting di luar
kota / negeri.
- Bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera agar tetap dalam kondisi prima.
- Memberikan semua hasil yang di catat saat produksi kepada editor.

 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Kamera


Penata kamera dalam suatu produksi sangatlah berperan penting karna penata kamera harus
dapat mengambil gambar yang baik dan berhubungan dengan scenario. Dan itu harus dengan
perstujuan sutradara, karena setiap pengambilan gambar penata kamera harus bekerja sama
dengan sutradara, dan penata kamera juga harus memberikan angel – angel serta shot – shot
yang bagus kepada sutradara. Karena keberhasilan suatu produksi di tentukan oleh
pengambilan gambar – gambar yang baik dan benar sehingga enak untuk di tonton ke pada
masyarakat,dan tidak membuat bingung penonton,dalam tiga tahap produksi penata kamera
mempunyai peran dan tangguang jawab sbeagai berikut :
- Membuat kamera report agar tidak terjadi kesalahan di lapangan.
- Berkomunikasi dengan sutradara tentang gambar – gambar yang baik untuk di ambil.
- Mendampingi sutradara saat hunting lokasi agar bisa melihat tempat – tempat yang bagus
untuk di ambil shotnya.
- Membuat floor plan untuk blocking camera.
- Menyiapkan alat apa apasaja yang di butuhkan saat produksi.
- Merekam gambar sesuai konsep yang sudah di sepakatai pada saat pra produksi.
- Menjaga keselamatan kamera dan yang berhubungan dengan perekaman gambar.
- Mengambil gambar dengan sesuai skenario.
- Menjaga kesehatan untuk melakukan perekaman gambar, dan perawata terhadap kamera.

 Konsep Kameramen
Kameramen merekam konsep yang telah di sepakati oleh sutradara pada saat pra produksi
dan mengambil gambar sesuai scenario dengan acuan director shot yang telah di buat
sutradara dan memperhatikan type shot,angel kamera,gerakan kamera dan mengatur
komposisi gambar pada saat produksi, penulis ingin memberikan gambar – gambar yang
bagus dan menarik untuk di lihat oleh masysarakat, penulis akan memberikan sentuhan shot
– shot yang berbeda dengan film yang lain nya. Perencanaan konsep teknis sangat di
butuhkan,di dukung pula dengan pembuatan floorplan ,dan camera report yang akan
memudahkan pemilihan bahan – bahan yang akan di gunakan dan persiapan alat – alat.

 Sudut Pengambilan Gambar ( angel )


Sudut pengambilan gambar yang digunakan penata kamera dalam produksi “ADA DOA DI
PUNCAK SALAK” adalah sebagi berikut:

- Bird Eye View.


Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di
bawah begitu kecil.
Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung
-gedung tinggi.

- High Angle
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas
objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau
kerdil.
- Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut
pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang di timbulkan
yaitu keagungngan atau kejayaan. Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat
sebuah karakater monster atau manusia raksasa.

- Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan
dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan
mata seseorang yang berdiri.

- Frog Level
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat
besar.

 Ukuran Gambar (Frame Size)


Untuk menghasilkan gambar yang benar dan sesuai dengan makna seorang cameramen
perlu mengetahui beberapa type of shot atau ukuran framing, maka keberagaman type
gambar tadi bisa di sangkutkan dengan teknik pengambilan gambar. Ukuran gambar bisa
menunjukan emosi seseorang, situasi dan kondisi dari objek atau tokoh. Berikut adalah
ukuran gambar atau tipe of shot :
- Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh
objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.

- Big Close-up (BCU)


Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan
ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
- Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.

- Medium Close-up (MCU)


Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas
profil seseorang sehingga penonton jelas.

- Medium Shoot (MS)


Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok
objek secara jelas.
- Knee Shoot (KS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.

- Full Shoot (FS)Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya
memperlihatkan objek beserta lingkungannya.

- Long Shoot (LS)Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya
menunjukkan objek dengan latar belakangnya.

- Extreem Long Shoot (ELS)

Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh.
Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.

- 1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.

- 2 Shoot
Pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang
berkomunikasi.
- 3 shoot
Pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang
mengobrol.

- Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok
orang dalam melakukan suatu aktifitas.

 Gerakan kamera (moving camera)

- Zooming (In/Out)
Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini
merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya
mengoperasikannya saja.

- Panning (Left/Right)
Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau
dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak
sesuai arah yang diinginkan.

- Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat
bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.

- Dolly (In/Out)
Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming
namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong
tripod maju ataupun menariknya mundur.

- Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
- Framing (In/Out)
Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out)
framming shot.

- Fading (In/Out)
Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk
menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-
lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.

- Crane Shoot.
Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan
bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.
 Spesifikasi Kamera

Model Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect)

Ukuran (L x W x H cm) 12.99 x 9.97 x 7.79 cm


Berat (kg) 4

Warna Hitam
Tipe EOS 1100DC

Ukuran Layar (in) 2.7

Megapiksel 12.2
Fitur HD Recording

Garansi produk 1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis)


Output Component Video|Composite Video|USB|HDMI

USB Port Ya

Resolusi Layar 230000 dot


Tipe Baterai Li-Ion

Format Foto JPEG, RAW, DPOF


Ukuran File Foto 4272x2848

Format Video MOV


Video HD Ya

Resolusi Video 1280 x 720


Focal Length 18-55 mm

Range Aperture Lensa f/3.5-5.6

ISO Range 100 - 6400


Range Shutter Speed 30 - 1/4000 detik

Tipe Memory Card SD, SDHC, SDXC


HDMI Port Ya

Tipe Layar LCD


2.3.5 Lembar Kerja Editor
 Pasca produksi
Editor Adalah sineas profesional yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara
estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga
menjadi sebuah film cerita yang utuh.
Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang
kuat, sehingga sudah pasti dituntut sikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya. Maksud sense of
story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan konstruksi dari struktur cerita
yang menarik, serta kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun dan mampu
mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara
tepat dari awal hingga akhir film.

 Tugas dan Kewajiban

Tahap Praproduksi;

1. Menganalisa skenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam skenario dan
mengungkapkan penilaiannya pada sutradara.
2. Berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conference untuk menganalisa
skenario, baik secara teknis, artistik dan dramatik.
3. Dalam produksi film ceriita untuk bioskop, editor bersama produser dan sutradara
menentukan proses pascaproduksi yang akan digunakan seperti kinetransfer, digital
intermediate atau negative cutting.

Proses editing diawali dengan melakukan logging kemudian selection shot, digitizing,
assembly, rough cut / offline editing , fine cut / online editing dan terakhir trimming.

A. Screening rushes
Setelah menerima hasil shooting, terlebih dahulu melakukan preview untuk melihat gambar yang
nantinya akan diambil. Sehingga sudah ada bayangan yang akan dipakai. Saat screening rushes,
treatment yang sudah dibuat sebelumnya mengalami perubahan total. Walaupun terjadi
perubahan dalam treatment, tema dari program itu tetap dipertahankan.
B. Breakdown shot
Pada tahap ini saya me-logging materi dengan mencatat time code in/out tiap shot dari semua
materi yang ada. Dari data logging ini akan dapat digunakan untuk mempermudah guna mencari
shot yang akan dipakai dan juga untuk mempermudah meng-capture materi.
C. Slection of shot
Setelah me-logging semua materi, tahap selanjutnya adalah memilih shot yang sesuai dengan
treatment yang sudah ada (baru). Kemudian me-capture semua hasil yang diseleksi kedalam
computer yang disebut digitizing.
D. Assembly
Didalam proses ini saya menyusun shot yang telah sesuai dengan treatment dan naskahnya.
E. Rough Cut
Rough cut adalah pemotongan gambar yang masih secara kasar dan belum ada optical effect
yang masuk.
Dari tahap screening rushes sampai rough cut merupakan proses editing offline.
F. Fine Cut
Pada hap ini saya sudah memulai memperhalus shot-shot yang masih kasar dengan memotong
atau menambah beberapa freme dari tiap shotnya. Serta memasukan narasi yang sebelumnya
sudah di record.
G. Trimming
Di tahap ini saya hanya memperhalus hasil dari fine cut agar terjadi kesatuan yang utuh
proporsional. Serta menambahkan optical effect jika diperlukan.
Dari tahap fine cut sampai trimming merupakan proses editing online.
H. Final Cut
Pada tahap ini saya selain memasukan title dan credit title juga harus men-synchronizing audio
serta ilustrasi musik maupun audio effect. Setelah tahap ini semua struktur maupun durasi
menjadi jelas. Tahap ini disebut juga proses mixing.
 Lampiran Editor

Counting Down

ID Program
Hardware Komputer

Processor : Intel Core i3 – 610 M

RAM : 4 GB

Hardisk : 640 GB

14.0” HD LED LCD

2 GB Memory

Software :

Editing : Adobe Premier Pro CS6


Logging Picture

Production Company : Ganjil Production Produser : Medio R.P

Project Title : ADA DOA DI PUNCAK SALAK Director : Nanda R

Durasi : 14:06 Menit

No Logging Time Video Audio Remark

1 00:00:00:00-00:00:04:00 Colour bar

2 00:00:04:00 - 00:00:07:00 Counting leader

3 00:00:07:00 - 00:00:10:25 Id program

4 00:00:10:25 - 00:00:16:28 Bumper

5 00:00:16:28 - 00:00:32:00 Scene 1

6 00:00:32:00 - 00:00:40:00 Scene 2

7 00:00:40:00 - 00-00:46:00 Scene 3

8 00:00:46:00 - 00:01:00:00 Scene 4

9 00:01:00:00 - 00:01:16:00 Scene 5

10 00:01:16:00 - 00:01:26:00 Scene 6

11 00:01:26:00 - 00:01:53:00 Scene 7 VO

12 00:01:53:00 - 00:02:02:00 Scene 8 VO

13 00:02:02:00 - 00:02:06:00 Scene 9 VO


14 00:02:06:00 - 00:02:16:00 Scene 10

15 00:02:16:00 - 00:02:22:00 Scene 11

16 00:02:22:00 - 00:02:25:00 Scene 12

17 00:02:25:00 - 00:02:33:00 Scene 13

18 00:02:33:00 - 00:02:38:00 Scene 14 VO

19 00:02:38:00 - 00:02:43:00 Scene 15 VO

20 00:02:43:00 - 00:02:50:00 Scene 16 VO

21 00:02:50:00 - 00:02:53:00 Scene 17 VO

22 00:02:53:00 - 00:03:05:00 Scene 18 VO

23 00:03:05:00 - 00:03:09:00 Scene 19 VO

24 00:03:09:00 - 00:03:17:00 Scene 20 VO

25 00:02:25:00 - 00:02:33:00 Scene 21

26 00:02:25:00 - 00:02:33:00 Scene 22

27 00:02:25:00 - 00:02:33:00 Scene 23


C.V REW

Nama : Meidio Rizki Putra

Jobdesk : Produser

Umur : 21

TTL : Depok, 8 Mei 1993

Jurusan : Penyiaran (Broadcasting)

Prog. Pendidikan : Diploma Tiga

Semester :4

Kesan : Pengalaman pertama buat film di

Gunung Salak.
Nama : Nanda Rahmadani

Jobdesk : Sutradara

Umur : 24

TTL : Padang, 29 Juli 1989

Jurusan : Penyiaran (Broadcasting)

Prog. Pendidikan : Diploma Tiga

Semester :4

Kesan : Panjang, menyenangkan dan

menegangkan.
Nama : Mario Parsaoran Sitorus

Jobdesk : Penata Kamera

Umur : 21

TTL : Jakarta, 5 Maret 1993

Jurusan : Penyiaran (broadcasting)

Prog. Pendidikan : Diploma Tiga

Semester :4

Kesan : Bombastis.
Nama : Ryandi Ardhyansyah

Jobdesk : Editor

Umur : 19

TTL : Sukabumi, 1Desember 1994

Jurusan : Penyiaran (Broadcasting)

Prog. Pendidikan : Diploma Tiga

Semester :4

Kesan : Tarung nyawa.


BAB IV

PENUTUP, KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Secara umum film dokumenter berjudul Ada Doa di Puncak Salak ini
memberikan informasi tentang, keindahan misteri dan kebiasaan para masyarakat
setempat dalam berziarah dan berdoa di puncak salak. Kami menjelaskan secara
keseluruhan tentang makam Mbah Salak yang dianggap keramat oleh masyarakat
setempat sebagai panutan, dan juga keindahan Gunung Salak

4.2 Saran
Demikian proposal ini kami buat untuk pengajuan pembuatan film dokumenter.
Diharapkan lewat film dokumenter ini kami dapat belajar bersama untuk pembuatan
karya-karya selanjutnya, sekiranya kami sekelompok dengan senang hati menerima kritik
dan saran dari berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA

M.A, Morrisan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola radio &
Televisi. Jakarta: Prenada Media Group.

Oliver Relin, David dan Greg Mortenson. 2008. Three Cups of Tea. Jakarta: Hikmah.

Anda mungkin juga menyukai