Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENGEMBANGAN POTENSI PROFESI VIDEO EDITOR DAN KAMERA PERSON

DI X – CODE FILMS PRODUCTION HOUSE

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum Akademik

Pada Akademi Komunitas Negeri Pacitan

Oleh :

Zunur Rizky Sulistya

NIM :
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi dan komunikasi, semakin bertambahnya rumah


produksi atau production house audio visual. Perusahaan jasa yang menarik ini sudah
banyak bermunculan di indonesia. Hal itu menyebabkan banyak bermunculan production
house yang memproduksi film atau program acara televisi.
X-CODE films merupakan sebuah rumah produksi yang bergerak di bdang Audio –
Visual, Advertising, dan Multimedia. Rumah produksi ini memiliki tim kreatif yang didukung
oleh pembuat film, kreator, seniman video, dan para kru yang berpengalaman di bidang
multimedia. Bermetamorfosis dari Digital One (D – 1) Production yang berdiri tahun 2003,
maka 22 Juni 2005 menjadi momentum berdirinya X – CODE films. Berangkat dari lima orang
pekerja multimedia, kini X – CODE filmstelah banyak berkarya . hingga saat ini banyak sekali
karya film, TV Program, Video Clip, Iklan Tv,yang telah mereka kerjakan. Bersama USAID –
LGSP mereka memproduksi Film TV ‘Lubang Tak Berujung’, selain itu sebuah Dokudrama
berjudul ‘Tetes Embun Harapan’, Features Film berjudul ‘Tunggu Aku di Taman Cinta’, dan
sederet Film dokumenter lainnya sudah mereka produksi. Selain beberapa Film, X – CODE
Films juga telah membuat banyak video clip, sebut saja lagu – lagu Shakey Band, ‘S’ panjang
Jalan, Bagaikan ‘Cinta & Impian’, Salman Al Jugjawy (Sakti ex Sheila on 7), ‘Selamatkan’, Hello
Band, ‘Pilihan Hati’, dan sederet video clip lainnya.
Penulis bekerja praktik di X – Code Films Production House. Kerja praktik dilaksanakan
pada tanggal 27 Juni 2016 hingga 31 Agustus 2016. Penulis mendapatkan pengalaman dan
ilmu pengetahuan dalam pengembangan potensi video editor dan camera person.
Laporan pertanggung jawaban ini berisi tentang proses pelaksanaan kerja praktik dan
pembelajaran yang didapatkan di X – Code Films Production House. Penulis berharap dapat
menambah ilmu dan juga memberikan inovasi baru untuk Sekolah Tinggi Multi Media MMTC
Yogyakarta.

B. Tujuan
1) Mengetahui gambaran tentang produksi film, TV Program, Video Clip, Iklan TV
2) Melatih mahasiswa untuk mengaplikasikan teori dan praktik yang diperoleh di
kampus ke dalam dunia kerja produksi.
3) Mempelajari strategi yang efektif dalam memproduksi sebuah karya
4) Mempelajari dan berpartisipasi dalam jobdesc yang ada di dunia penyiaran,
khususnya dibidang teknik agar dapat beradaptasi dalam lingkungan kerja nyata.
5) Mencari pengetahuan baru yang tidak dapat dalam bangku kuliah mengenai
manajemen teknik studio produksi di sebuah industri production house.
6) Mengasah kemampuan di bidang teknik dalam memproduksi karya.
7) Menambah pengalaman dalam dunia kerja.
C. Manfaat
1) Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan referensi, khususnya mengenai perkembangan industri
media audio visual dan proses penerapan IPTEK yang mutakhir dan dapat digunakan
oleh pihak – phak yang memerlukan.

2) Bagi Perusahaan / Production House


Hasil kerja yang dilakukan selama Kerja Praktik dapat menjadi bahan masukan
bagi perusahaan / Production House yang bersangkutan untuk menentukan
kebijakan di masa yang akan datang.

3) Bagi Praktikan
Melalui kerja Praktik, praktikan / mahasiswa akan mendapat tambahan ilmu dan
pengalaman yang tepat sehingga diharapkan mampu menjadikan mahasiswa
tersebut sebagai tenaga ahli dan profesional dalam industri media audio visual di
masa depan.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam kegiatan kerja praktik ini, penulis tidak hanya mengerjakan tugas yang diberikan pihak
X – Code Films Yogyakarta, tetapi juga mengumpulkan data penunjang untuk dilaporkan ke
pihak kampus Akademi Komunitas Negeri Pacitan, sepertiprofil lengkap X – Code ilms
Yogyakarta, visi dan misi, struktur organisasi dan lain sebagainya.
Untuk mengumpulkan data ersebut, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek atau kegiatan
yang berhubungan dengan kerja praktik dan mencatat hal penting yang dapat
digunakan sebagai pelengkap data penulisan laporan pertanggung jawaban kerja
praktik.
2. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan
pembimbing lapangan atau narasumber yang bersangkutan.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mencari sumber data dari buku atau literatur lain
yang berhubungan dengan objek kegiatan.

E. Lokasi dan Waktu Kerja Praktik


Kerja praktik ini dilaksanakan di stasiun penyiaran televisi swasta, yakni X – Code Films
Production House yang beralamat di Jl. Griya Karanganyar Asri G.15 Brontokusuman /
Mergansang Yogyakarta 55153. Waktu pelaksnaannya dimulai pada tanggal 17 Oktober – 18
November 2016.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Lokasi Kerja Praktik


X – CODE Films adalah sebuah production house, post production dan equipment
retal yang bergerak di bidang audio visual, video advertising, dan multimedia. Beralamat
di Griya Karang Anyar Asri G.15 Brontokusuman – Mergangsan Yogyakarta 55153. X –
Code films berdiri pada tanggal 22 Juni 2015. Sekarang X – CODE Films dapat berkarya
dengan SDM pilihan, ditambah dengan tenaga freelancer dengan spesialisasi di bidang
masing – masing mulai dari sutradara, editor, animator, designer web progammer,
hingga para profesional di bidang management dan marketing.
Dengan semangat kerja keras dan doa serta profesionalisme tinggi, sampai detik ini
X – Code Films, telah banyak dipercaya mengerjakan beberapa project lokal maupun
nasional mulai dari film, TV program, Video clip, Video Profil, Docummentation,
interactive multimedia, animation, motion graphic, web design, live event production
dan sebagainya.
X – CODE films memproduksi film – film televisi dan dokumenter, web series, video
clip, video iklan tv, dan layar lebar, serta sebagai wada pelatihan dan pengajaran bagi
para seniman muda dan berbakat dalam dunia perfilman. Reputasi X – CODE films
melejit pada tahun 2009 berkat kesuksesan dalam memproduksi video – video karya
yang populer, contohnya seperti video series “TONI BLANK SHOW”, “Daddy Miss War”,
“Romantic Night”, “Lingsir Wengi”, “Iphone Movie”, serta banyak video – video pendek
lainnya. Berkat kegigihan kami, pada tahun 2013, web series “TONI BLANK SHOW”
mendapat penghargaan IDEAFEST 2013 “Lifetime Achievement Award” di Jakarta
Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu 28 September 2013 lalu.
X – CODE Films selain dapat membantu dalam pra – produksi, produksi dan penyedia
peralatan produksi, kami juga mampu melayani hingga pasca produksi sebuah film atau
video. Pasca produksi merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan film. Tahap ini
dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat
beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna,
pemberian suara, dan scoring musik.
Arti nama X – CODE films diambil dari salah satu kali besar di Jogja yang mengalir
sampai kelautan, nama X – CODE mempunyai makna seperti kali code yang mengalir
deras sampai kelautan sehingga tak terbatas adan X – CODE sendiri mempunyai harapan
agar ilmu yang dimiliki mereka meluas tak terbatas dan saling berbagi arus positif.

VISI dan MISI

Memberikan pemahaman komunikasi kreatif melalui media audio visual dan


memberikan kebenaran yang jernih kepada dunia, bahwa kita semua hidup untuk
memberikan warna bagi kehidupan, sehingga dunia akan menjadi tempat yang lebih
makmur, menarik dan indah.
B. Struktur Organisasi

C. Tinjauan Khusus Bidang Profesi


1) Video Editor
Video Editor adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil
shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan
menggabungkan gambar – gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.
Pada proses editing, gambar tidak cukup hanya digabung = gabungkan begitu
saja. Banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing,
misalnya : camera angle, cameraworks, jenis shoot, motivasi, informas,
komposisi, sound, dan continuity. Istilah – istilah tersebut merupakan “Grammar
of The Edit” yang harus dipegang dan diketahui oleh seorang editor.
Grammar of The Edit :
a. Motivasi
b. Informasi
c. Komposisi
d. Continuity
e. Tittling
f. Sound
2) Camera Person

Dalam produksi kamera adalah alat yang paling utama yang dioperasikan
oleh cameraman / juru kamera, dbantu oleh asistennya.

First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of


Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap
pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu
adegan. Kecuali selama syuting yang sesungguhnya.

Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau


operator kamera, bertindak sesuai inruksi dari kameramen utama dan
melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama
syuting.

Anda mungkin juga menyukai