Anda di halaman 1dari 25

MEMBUAT VIDEO PEMBELAJARAN

BERBASIS ANDROID DENGAN MEDIA


KINEMASTER

Disusun Oleh :
IFA HIDAYAH, M.Si
A. Tahapan Pengembangan Video Pembelajaran Uraian
Materi
1. Praproduksi
Tahap praproduksi akan menentukan keberhasilan pada tahap
selanjutnya. Tahap ini merupakan perencanaan dari kegiatan selanjutnya
dan hasil yang akan dicapai. Rangkaian pekerjaan yang dilakukan
meliputi:
• Penentuan Ide/Eksplorasi Gagasan
• Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM)
• Penyusunan Jabaran Materi Media (JM)
• Penyusunan Naskah
• Pengkajian Naskah

Hasil akhir dari tahap praproduksi yaitu naskah video pembelajaran


yang telah disetujui oleh pengkaji dan dinyatakan kebenarannya,
sehingga naskah tersebut layak produksi.

2. Produksi
Produksi merupakan tahap selajutnya setelah naskah diterima oleh
Produser dan Sutradara. Untuk menghasilkan gambar dan suara sesuai
dengan keinginan penulis naskah, maka pada tahap ini harus dilakukan
berbagai kegiatan, meliputi :
• Rembuk Naskah
• Penentuan Tim Produksi
• Casting (Pencarian Pemain)
• Hunting (Pencarian Lokasi Shooting)
• Crew Meeting (Rapat Tim Produksi)
• Pengambilan Gambar (syuting)
Hasil akhir dari kegiatan produksi yaitu sekumpulan video dan suara dari
lapangan yang siap diserahkan kepada editor untuk dipilih sesuai naskah.
3. Pascaproduksi
Setelah sekumpulan video dan suara hasil produksi/ syuting diterima
oleh editor, maka langkah selanjutnya yaitu tahap pemilihan video dan
suara yang terbaik. Video dan suara tersebut kemudian disambung-
sambung. Tahap ini meliputi:
• Editing (Pemilihan dan Penggabungan Gambar)
• Mixing (Pengisian Musik)
• Preview
• Ujicoba
• Revisi
• Distribusi/Penyiaran

Hasil akhir dari kegiatan ini yaitu sebuah media video pembelajaran yang
siap dimanfaatkan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas.
A. Tahapan Praproduksi Video Pembelajaran
Uraian Materi
Membuat video pembelajaran didahului dengan serangkaian kegiatan
sebelum proses pembuatannya. Untuk menyiapkan materi pembelajaran
(praproduksi) dalam bentuk media video harus melalui tahapan-tahapan:

1. Penentuan Ide/Eksplorasi Gagasan


Untuk memulai suatu karya apapun dimulai dengan sebuah ide/ gagasan.
Demikian juga pembuatan media video pembelajaran. Untuk
menemukan ide, dapat dari mana saja,misalnya pengalaman mengajar di
kelas, lingkungan, permasalahan, buku, siaran TV, siaran radio, surat
kabar, dan lain sebagainya.
Khusus pembuatan media video pembelajaran sebaiknya ide diambil dari
kurikulum yang berlaku saat itu. Misalnya media tersebut akan
digunakan oleh siswa SD, SMP, SMA/SMK, maka idenya sebaiknya
dari kurikulum SD, SMP, SMA/SMK, sesuai sasaran yang akan
memakai media tersebut.
Kurikulum di sini merupakan acuan utama di dalam pemilihan
kompetensi yang akan diajarkan kepada siswa melalui media video. Di
dalam penelaahan kurikulum harus dilakukan oleh guru dan dikaji oleh
ahli materi dan ahli media. Peranan ahli materi adalah untuk menjaga
agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan
tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan
perkembangan ilmu tersebut yang terkini. Sedangkan ahli media harus
mengkaji agar di dalam pemilihan materi yang akan diangkat ke dalam
media video sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak
semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media video
secara
menarik. Dengan demikian ahli media harus menjaga agar nantinya setelah
materi tersebut dibuat dalam media video menarik untuk dilihat siswa
dan menambah pengetahuan.

2. Analisis Sasaran
Dalam proses komunikasi, agar komunikasi berjalan dengan lancar, kita
perlu mengenali sasaran dengan baik. Untuk mengenali sasaran dapat
dilihat dari psikologis. Dari aspek ini dilihat berkaitan, antara lain:

• Usia (Paud, anak, remaja, umum)


• Pengalaman
• Pendidikan (Formal, informal, atau nonformal)
• Ekonomi (bawah, menengah, atau atas)
• Geografi (kota besar, kota kabupaten, pinggiran, pedesaan,
pegunungan, pantai, dsb).

3. Penyusunan Garis Besar Isi Media Video (GBIM)


Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) untuk media video dilakukan
oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi
mengkaji kebenaran dan kecukupan materi, sedangkan ahli media
mengkaji kemenarikan materi tersebut untuk divideokan. GBIM
merupakan acuan tahapan selanjutnya dalam penyusunan JM.

a. Penyusunan Jabaran Materi (JM)

Setelah GBIM selesai disusun, maka langkah selanjutnya yaitu penyusunan


Jabaran materi (JM). JM disusun oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan
ahli media. Di dalam JM diuraikan secara lengkap materi yang akan
diangkat dalam media video serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
bagi siswa.

b. Penulisan Naskah
Tahapan yang dilakukan untuk menulis naskah video pembelajaran yaitu:
• Mempelajari GBIM dan JM
• Mencari buku referensi yang dianjurkan serta sumber lain yang
berkaitan.
• Menyusun identifikasi naskah, sinopsis, dan treatmen (urutan
sajian naskah), kemudian dikonsultasikan kepada ahli materi dan
ahli media agar mendapatkan masukan dari kebenaran
aplikasi atau penerapan konsep serta kemenarikannya.
• Teaser (pembuka) berupa adegan yang menggambarkan materi
yang akan dibahas atau montage shot (cuplikan gambar), dan
bisa juga dalam bentuk komedi atau tragedi untuk menarik
perhatian penonton.

• Utamakan visual gerak, berwarna, kalau bisa tiga dimensi, dan


detail sesuai narasi

• Penulisan Caption harus sesuai kaidah bahasa dan singkat,


tidak lebih dari lima baris.

• Sajikan materi dengan menarik, jelas, dan mudah diingat


penonton.

• Latihan dibuat dalam bentuk soal tertutup (pilihan ganda),


sebagai bentuk penguatan sajian materi.

• Kolom audio diberi musik, sound effect, dialog, presenter,


direct sound, embience, narator sesuai dengan kebutuhan.
Audio sebagai penguat atau penjelasan visual yang masih
belum jelas.

• Narasi sebaiknya tidak menggurui, kalimat tidak terputus-


putus, bersifat memotivasi, dialog disesuaikan dengan situasi
dan kondisi, kalau presenter sebaiknya komunikatif, singkat,
dll. - Dan lain sebagainya.
B. Peralatan Produksi Video Pembelajaran
Peralatan utama dalam memproduksi video pembelajaran adalah kamera,
mikrofon, dan lighting. Namun peralatan tambahan yang dibutuhkan sangat
bervariatif, tergantung dari tingkat kesulitan pengambilan gambar dan
tuntutan naskah. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap
perkembangan peralatan produksi video. Berikut ini peralatan yang sering
digunakan dalam produksi video pembelajaran :

1. Kamera

Kamera merupakan alat utama dalam pembuatan video pembelajaran.


Jenis dan macam kamera video yang beredar semakin beragam, mulai
dari kamera video rumahan yang biasa disebut “kamera jinjing”
(handycam) sampai kamera video bertaraf profesional. Bahkan
smartphone sudah memiliki fitur kamera dengan spesifikasi yang
mumpuni.
Saat ini, jenis kamera yang banyak digunakan oleh pemula maupun
profesional adalah kamera DSLR (digital-single-lens reflex camera).
Kamera jenis ini awalnya dirancang untuk fotografi, namun dengan
berbagai kelebihan sensor dan kualitas gambar yang dihasilkan, kamera
DSLR digunakan juga untuk produksi video atau pembuatan film.
Kelebihan lain yang dimiliki kamera ini adalah dari harganya yang
terjangkau, tidak semahal kamera profesional namun kualitas video yang
dihasilkan tidak kalah dengan kamera profesional.
Jenis kamera yang sekarang sedang digandrungi oleh masyarakat adalah
kamera drone. Drone merupakan suatu kendaraan udara yang berbentuk
seperti pesawat terbang atau helikopter yang dioperasikan tanpa
menggunakan awak atau pilot. Pilot drone tetap berada di darat dan
hanya mengendalikan drone melalui remote control. Untuk keperluan
produksi video, drone dipasang kamera yang dapat dikontrol oleh
remote. Pada awalnya drone merupakan fasilitas yang hanya digunakan
oleh pihak militer maupun pemerintah.
Gambar 3.7. Berbagai Jenis Kamera

2. Mikrofon

Merupakan alat untuk menangkap suara yang kita inginkan sesuai


dengan kebutuhan naskah. Suara yang diambil dapat bermacam- macam,
misalnya ambiens (suara sekitar kita), direct sound (suara aslinya), sound
effect (suara yang mendukung suatu kejadian/ situasi). Meskipun kamera
sudah dilengkapi dengan mikrofon internal, sangat disarankan untuk
memiliki minimal satu dan selalu menggunakan mikrofon eksternal/ luar/
tambahan, terutama pada waktu mengambil statement atau narasi. Jenis-
jenis mikrofon yang biasa digunakan untuk produksi video antara lain
Hand Mic, Clip- On Mic, Gun Mic, Shotgun Mic, Boom mic.

Gambar 3.9. Berbagai Jenis Mikrofon


3. Tripod

Digunakan untuk menyangga kamera, sehingga gambar yang dihasilkan


lebih stabil, tidak goyang. Berbagai jenis tripod tersedia di pasaran. Pada
waktu memilih jenis tripod, kita harus menyesuaikan dengan kamera yang
kita gunakan dan kebutuhan pengambilan gambar. Setiap tripod memiliki
spesifikasi yang berbeda-beda, mulai dari berat maksimal kamera yang
bisa dipasang pada tripod, ketinggian maksimal tripod, dan fitur-fitur
tripod yang lain.

Gambar 3.10. Berbagai Jenis Tripod dan monopod

4. Lampu/ lighting

Lampu diperlukan terutama apabila keadaan cahaya terlalu gelap, selain untuk
mendapatkan efek tertentu yang diinginkan. Ada banyak jenis lampu yang
digunakan dalam produksi video. Jika ingin yang benar-benar bagus, harganya
lumayan mahal. Kalau dana terbatas, guankan saja lampu yang ada, misalnya
lampu meja belajar, tinggal diatur kekuatan sinar dan cahayanya saja. Biasanya
jenis lampu meja belajar ini memancarkan cahaya yang terfokus dan tegas
kepada obyeknya. Jika ingin lebih halus, tutup saja dengan kain putih halus.
Gambar 3.11. Berbagai Jenis Lampu/ lighting
Gambar 3.12. Pendalaman Materi Peralatan Produksi Video

Tahapan dalam kegiatan praproduksi media video pembelajaran, yaitu Penentuan


Ide/Eksplorasi Gagasan, Penyusunan Garis Besar Isi Media Video (GBIM),
Penyusunan Jabaran Materi Media Video (JM), Penyusunan Naskah, dan
Pengkajian Naskah. Tahap praproduksi melibatkan berbagai ahli yaitu penemuan
ide/gagasan (kalau program formal) oleh guru, sedangkan yang lain oleh penulis
naskah, ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan psikolog.
Tahapan produksi merupakan salah satu tahapan penting dalam pembuatan video
pembelajaran. Tahapan ini merupakan kegiatan mengeksekusi naskah untuk
diwujudkan menjadi sebuah produk audio visual yang menarik. Untuk
mewujudkan naskah menjadi video pembelajaran yang menarik, diperlukan
pengetahuan teknik produksi yang harus dikuasai oleh tim produksi video
pembelajaran. Menciptakan gambar yang bagus itu bergantung pada rasa (taste),
namun teknik dan teori harus bisa dan dipahami. Teknik produksi
memerlukan pengetahuan dasar-dasar visualisasi, antara lain Type of shot, Camera
angle, dan Camera movement.
Peralatan utama dalam memproduksi video pembelajaran adalah kamera,
mikrofon, dan lighting. Namun peralatan tambahan yang dibutuhkan sangat
bervariatif, tergantung dari tingkat kesulitan pengambilan gambar dan tuntutan
naskah. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
peralatan produksi video.
Aplikasi Editing Video Pembelajaran
Uraian Materi
Editing video dapat dilakukan menggunakan komputer maupun smartphone,
dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk dapat mengedit
video baik di komputer maupun di smartphone, kita perlu menginstall
aplikasi editing video ke dalam perangkat kita. Aplikasi editing video yang
sekarang tersedia di pasaran sangat beragam, untuk diinstal di komputer
antara lain adobe premiere, AVS video editor, Final cut pro, dan lain-lain.
Aplikasi editing video untuk diinstal di smartphone antara lain Kinemaster,
Viva video, video show, filmora, power director, dan lain sebagainya. Pada
kesempatan ini kita akan menggunakan aplikasi Kinemaster untuk mengedit
video pembelajaran menggunakan smartphone.

Aplikasi Kinemaster
Cara download Kinemaster sangat mudah, hanya dengan buka Play
store untuk smartphone berbasis android atau buka app store untuk
smartphone berbasis iOS (apple) kemudian ketikkan kinemaster
kemudian klik download dan klik install di perangkat smartphone kita.
Kinemaster dapat didownload dan diinstall secara gratis atau cuma-
cuma, namun hasil akhir video yang kita edit akan ada watermark tulisan
“Made by Kinemaster”. Untuk menghilangkan watermark maka kita
harus membeli lisensinya. Kinemaster menyediakan pilihan lisensi
dengan tempo bulanan atau tahunan.
1. Buka aplikasi KineMaster yang sudah terinstal di smartphone kita.
Kemudian klik tanda +.

Gambar 4.1. Tampilan Ketika Membuka Aplikasi KineMaster

Kemudian tampilannya akan seperti gambar di bawah ini. Sebuah


halaman video project yang masih kosong.

Gambar 4.2. Tampilan Video Project KineMaster yang Masih Kosong

2. Panel media terdapat pada sebelah kanan di halaman kinemaster. Pada


panel media terdapat menu-menu untuk memasukkan atau impor video,
foto, text, suara, maupun musik. Berikut ini rincian menu yang ada pada
panel media :
• Media Browser, dengan menu ini kita bisa memasukkan video dan
atau foto untuk membuat video.
• Layer (Lapisan), ada empat fungsi yang bisa dimaksimalkan untuk
mengedit video. Image, bisa digunakan untuk menambahkan foto
atau gambar sebagai logo atau watermark. Sticker, adanya stiker bisa
membuat video nampak lucu yang sudah tersedia di aplikasi
KineMaster.
• Text (teks) , sangat bermanfaat sekali untuk memberikan keterangan,
atau nama orang dalam video kita. Ini fitur wajib. Hampir semua
aplikasi video editing pasti ada fitur ini. Hebatnya, KineMaster
menyediakan cukup banyak font dengan pilihan customize banyak
dan color atau ukuran. Terakhir, handwriting, memudahkan kita
dalam membuat coretan, tanda, dengan berbagai animasi pada video.
• Audio, disini kita bisa memasukkan file audio beruma musik, lagu,
maupun instrumen. Instrumen atau musik sangat penting sekali
dalam video. Dengan musik yang tepat, seorang video creator bisa
membuat suasana video yang diinginkan. Baik itu suasana sedih,
gembira atau susah. Bisa juga menambahkan efek suara pada bagian
video tertentu guna menguatkan karakter video.
• Voice (suara) , Menu ini ini merupakan sarana untuk mengisi
voice over atau narasi dalam video yang kita buat. Voice over
juga bisa menguatkan keterangan video.

Gambar 4.3. Panel Media


3. Menyisipkan Transisi
Transisi diperlukan saat editing video untuk memperindah atau
mempercantik video. Tapi perlu diingat, transisi yang berlebihan malah
akan membuat penonton menjadi bingung dan pesan yang kita
sampaikan melalui video menjadi sulit dipahami. Letak transisi video ada
di antara pergantian dari satu clip atau scene ke clip selanjutnya. Untuk
lebih mudah memahami, coba perhatikan letak transisi yang ada di
bawah ini.

Gambar 4.4. Transisi Video

Di aplikasi KineMaster, banyak sekali pilihan transisi yang disediakan.


Kita bisa membuat transisi video sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari
jenis transisi 3D, classic, fun, picture and picture dan multi video,
presentasi, text transisi dan transisi bawaan theme. Bagaimana cara
memasukkan transisi ke video kita? Setelah video sudah diimpor ke
dalam timeline video project sesuai dengan konsep atau jalan cerita
video yang akan dibuat (skenario), selanjutnya bisa tap bagian transisi
mana yang akan dimasukkan di video. Agar proses editing bisa
dilakukan dengan cepat, memasukkan transisi dilakukan setelah semua
video sudah dimasukkan atau diimpor. Masing-masing folder atau menu
efek transisi memiliki pilihan sub menu seperti ditunjukkan pada berikut
ini, kita tinggal pilih transisi yang disukai dan dibutuhkan.
Gambar 4.5. Menyisipkan Efek Transisi

4. Mengedit Klip Video


Pada aplikasi KineMaster, semua fitur dasar editing klip video sudah
ada, bahkan lebih lengkap. Mulai dari clip effect, speed control, rotate
atau mirroring, color filter, color adjustment, volume envelope dan
terakhir audio filter.
Jika hanya melakukan pemangkasan (trim) dasar dari bagian depan atau
bagian belakang scene sangat mudah dilakukan. Caranya cukup klik dulu
klip video yang akan dipangkas, kemudian tinggal pilih gambar gunting.
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat gambar di berikut ini.
Gambar 4.6. Menu Pangkas (Trim)

5. Menambahkan Musik
Menambahkan musik dalam video bisa memperkuat karakter dari
video itu sendiri. Video dengan tema sedih, akan lebih terasa sedihnya
jika diiringi dengan alunan musik atau instrumen sedih. Asal jangan
terbalik, videonya sedih, diiringi dengan musik ceria atau gembira pasti
akan terlihat dan terdengar aneh. Begitu juga sebaliknya, untuk
menambahkan musik, tentu di smartphone kita harus sudah ada musik
terlebih dahulu. Cara yang sama, tidak hanya sekedar musik, seperti
sound effect pun bisa kita tambahkan ke video project. Pastikan juga
musik yang ditambahkan tidak mengandung unsur hak cipta atau copy
right jika kita ingin mengupload video ke channel YouTube. Di internet
ada banyak layanan musik gratis yang bisa kita download, salah satunya
ada di gallery musik YouTube atau bensound.com.
Cara menambahkan musik, sound effect, atau instrument di video
kita :
a. Setelah terbuka aplikasi KineMaster, silakan tap lambang atau menu
“Audio” seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.7. Menu Audio
b. Selanjutnya tinggal pilih apakah akan menggunakan theme music
(asset music), recorded (rekam), song (lagu), atau gallery album
music (album). Langsung saja tambahkan musik instrumennya
dengan menekan icon plus seperti di gambar ini. Kita juga bisa
mendengarkannya terlebih dahulu dengan cara yang sama tap icon
play.

Selanjutnya kita bisa menyesuaikan pengaturan yang ada pada musik.


Misalnya, menurunkan atau meninggikan suara musik di bagian clip
video tertentu. Tidak hanya bisa melakukan editing dasar pada musik,
tapi juga lebih dari itu.

6. Menambahkan Teks
Teks pada video biasanya digunakan untuk penamaan judul, orang, dan
keterangan yang membutuhkan penjelasan dengan teks. Menambahkan
teks pada video di KineMaster pun mudah dilakukan dengan jenis dan
pengaturan yang cukup komplit, mulai dari jenis font, warna font, dan
ukuran font.
a. Langkah pertama adalah tap menu atau icon “Lapisan” selanjutnya
pilih opsi “Teks”. Selain bisa menambahkan teks, menu “Lapisan”
juga menyediakan fitur untuk menambahkan gambar, sticker, dan
tulisan tangan di video.
Gambar 4.8. Menu Lapisan untuk Menambahkan Teks

b. Setelah memilih menu layer “Teks” akan muncul halaman hitam


kosong dan keyboard. Ketikan teks di halaman kosong tersebut,
kemudian tekan “Pilih”.

Gambar 4.9. Halaman untuk Mengetikan Teks

Teks kemudian akan tampak di video. Jika posisi teks kurang pas dengan
keinginan, kita bisa menggeser dengan cara drag and drop. Ukuran teks
jika dirasa terlalu kecil, bisa diperbesar dengan cara zoom. Memiringkan
teks bisa juga dilakukan dengan rotate. Ikuti saja sesuai arah petunjuk
anak panah pada teks. Jika ingin mengubah jenis font teks, maka kita
pilih opsi logo atau icon “Aa”. Kita juga bisa memilih warna teks yang
akan digunakan dan memberikan animasi untuk teksnya.
Gambar 4.10. Teks Sudah Terlihat Muncul di Video

7. Mengisi Voice over


Aplikasi kinemaster menyediakan fitur untuk mengisi voice over, bahkan
tanpa menggunakan mikrofon atau alat tambahan lainnya. Cukup
langsung membuka video project kita dan mengarahkan pada posisi atau
bagian video yang akan diiringi oleh Voice over narasi kita seperti
gambar berikut ini.

Gambar 4.11. Fitur voice over

a. Setelah itu cari gambar mikrofon bertuliskan “Suara” lalu tap


untuk memulai. Setelah klik nanti kita akan diminta lagi kepastian
voice record to record. Sebelum benar-benar record. Pastikan sudah
tarik nafas panjang, minum air putih untuk membersihkan
tenggorokan. Dan yang paling penting adalah,
atur jarak antara mulut dan posisi microphone smartphone kira- kira satu
kepalan tangan. Kalau terlalu dekat, artikulasi suara akan terganggu. Kalau
terlalu jauh, suara akan terdengar kurang jelas. Pastikan microphone tidak
tertutup oleh jari atau tangan kita. Pastikan saat proses pengambilan Voice
over suasana dalam ruangan sepi, lebih baik lagi apabila ruangannya
kedap suara. Kalau semuanya sudah siap, baru tap “Mulai”. Tunggu
sejenak, lalu langsung mulai rekam voice over-nya atau sambil membaca
narasinya. Pastikan membaca naskahnya dengan artikulasi yang jelas dan
intonasi yang tepat.

Gambar 4.12. Memulai Voice Over

b. Untuk mendengar hasil voice over, tap menu “Tinjau”. Dengarkan


dulu apakah suaranya sudah sesuai dengan keinginan. Untuk
mengulangi, tap menu “Rekam ulang” maka otomatis Voice over
sebelumnya akan terhapus dan digantikan dengan yang terbaru.

Gambar 4.13. Hasil Voice over


8. Rendering Video dan Broadcast File ke Sosial Media.
Rendering video adalah proses mengubah dan mengekspor video project
di aplikasi KineMaster, menjadi satu file video yang utuh. Biasanya akan
membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pastikan dan cek terlebih dahulu
kapasitas baterai smartphone penuh atau siapkan charger sebelum
melakukan proses rendering video.
a. Jika sudah yakin dan tidak ada lagi yang perlu diedit dalam video
project, sekarang saatnya melakukan rendering. Buka terlebih
dahulu file project aplikasi KineMaster. Pastikan posisinya sama
persis dengan gambar di bawah ini. Kemudian pilih icon berbagi.

Gambar 4.14. Langkah awal Rendering Video


b. Selanjutnya akan tampil pilihan resolusi dan bitrate video yang akan
direndering. Semakin tinggi resolusi dan bitrate maka semakin besar
ukuran file video serta semakin lama waktu rendering yang dibutuhkan,
namun kulitas video yang dihasilkan akan semakin bagus. Setelah resolusi
dan bit rate dipilih maka tap menu “ekspor”. Format video hasil rendering
adalah MP4. Sebuah format video yang hampir semua gadget termasuk
smartphone bisa memutarnya.

Gambar 4.15. Memilih Resolusi, Bit rate dan Ekspor Video

c. Saat proses rendering video berjalan, jangan melakukan aktifitas lain di


smartphone kita. Tunggu dulu sampai proses rendering benar-benar
selesai. Hal ini untuk antisipasi supaya proses rendering berjalan dengan
sempurna dan menghasilkan kualitas video yang bagus. Kita juga
dilarang menghapus elemen-elemen yang ada di video project sebelum
rendering. Misalnya foto, musik, atau video yang digunakan pada project
video harus tetap ada, jangan ada yang terhapus dulu sampai proses
rendering selesai dilakukan.

Gambar 4.16. Proses Rendering Video Sudah Mulai Berjalan


d. Setelah proses rendering selesai maka nama file video akan tampil
pada sebelah kanan atas dan file video hasil rendering sudah
tersimpan di dalam smartphone kita. Pilih ikon “play” untuk
menonton hasilnya atau pilih icon “berbagi” untuk mengupload file
video ke berbagai media sosial

e. Aplikasi Kinemaster menyediakan fitur berbagi file video hasil


rendering ke berbagai media sosial, antara lain youtube, facebook,
twitter, instagram, dan lain-lain.

Cara Upload Video ke Akun Youtube

1. Buka aplikasi YouTube.


2. Tap ikon akun di kanan atas.
3. Tap Login.
4. Tap ikon tambah untuk menambahkan akun.

Jika Anda sudah login dengan Akun Google, namun ingin membuat akun baru:

1. Buka aplikasi YouTube.


2. Tap ikon akun di kanan atas.
3. Tap Ganti akun.
4. Tap Tambahkan akun .

Setelah login ke YouTube dengan Akun Google, Anda dapat membuat channel
YouTube di akun Anda. Dengan channel YouTube, Anda dapat mengupload video,
memberi komentar, dan membuat playlist.
daftar pustaka
Darmawan, Arief, 2018. Membuat Media Video pembelajaran. Pustekom

Agnes, Elisabeth, 1999. Format Program TV/Video, Pustekkom, Depdiknas.


Warsihna, Jaka, 2010. Pembuatan Media Video, Pustekkom, Kemdiknas
Nasrullah, Rulli , 2017. Nge-vlog dengan Smartphone.
NN, 2016. Menjadi Broadcaster video, Televisi & Film.

Yoga Atmajaya, Abduh Aziz, Roem Topatimasang, 2007, Video Komunitas,


InsistPress-Kawanusa.

https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20171010155446-445-247429/tips-
merekam-video-yang-bagus- dengan-smartphone/

https://www.kaskus.co.id/thread/59f167bfa09a39637d8b457a/teknik- profesional-
merekam-video-dengan- smartphone/

http://www.matsuting.com/2016/08/teknik-profesional-merekam-video- dengan-
ponsel.htm

Anda mungkin juga menyukai