Anda di halaman 1dari 52

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 01

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024

Pengarah:
Muhammad Amin
Achmad Husain
Diana Ariyanti
Muhammad Rofiuddin
Nur Kholiq
Wahyudi Sutrisno
Sosiawan

Penanggungjawab:
Kartini Tjandra Lestari

Tim Penyusun:
Bawaslu Provinsi Jawa Tengah

Desain dan Cover:


Agung Supriyanto

Cetakan:
Pertama, Januari 2024

Penerbit:
Bawaslu Provinsi Jawa Tengah
Jalan Papandayan Selatan No 1 Kota Semarang.
www.jateng.bawaslu.go.id
@Bawaslu Jateng

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | i


Sambutan

Salah satu tahapan penting dalam pemilu adalah tahapan


pemungutan dan penghitungan suara. Sebab, di tahapan inilah, warga
akan menggunakan hak pilihnya.
Teknis pemungutan dan penghitungan tak hanya terkait dengan
lokasi/tempat, tapi juga terkait dengan penyelenggara, berkas-
berkas, logistik pemilu maupun formulir yang harus tersedia. Tahapan
pemungutan dan penghitungan suara akan melibatkan banyak pihak.
Mulai dari KPPS, Pengawas TPS, saksi peserta pemilu, pemantau
pemilu, pemilih, petugas ketertiban, jurnalis dan lain sebagainya.
Semua pihak tersebut harus mentaati semua aturan yang ada.
Nah, guna memastikan aturan pemungutan dan penghitungan suara
terlaksana dengan baik maka kehadiran Pengawas TPS sangat penting.
Pengawas TPS yang merupakan jajaran Bawaslu akan menjadi ujung
tombak dalam melakukan pengawasan pemilu saat pemungutan dan
penghitungan suara. Keberadaannya sangat penting karena Pengawas
TPS bertugas mengawasi pemungutan dan penghitungan suara.
Karena peran dan tugasnya sangat penting maka Pengawas TPS harus
benar-benar profesional dalam menjalankan tugas.
Agar dapat profesional maka salah satu caranya adalah memiliki
pengetahuan yang mendalam. Untuk itu, buku yang Anda pegang ini
menjadi salah satu ikhtiar agar Pengawas TPS bisa memahami aturan
tentang pemungutan dan penghitungan suara. Maka, para Pengawas
TPS wajib hukumnya untuk membaca buku ini. Untuk para Pengawas
TPS, selamat menjalankan tugas.

7 Januari 2024
Ketua Bawaslu Jawa Tengah

Muhammad Amin
Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | iii
Disclaimer:

Buku saku Pengawas TPS ini ditulis berdasarkan referensi:


• Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum menjadi Undang-Undang.
• Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang
Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu.
Jika ada ketentuan baru melalui perubahan Peraturan
KPU/surat edaran/surat keputusan maka ketentuan dapat
menyesuaikan.

iv | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


BAB I Mengenal Pengawas TPS
dan KPPS

1. Pengawas TPS
Sesuai dengan undang-undang pemilu, Pengawas Tempat
Pemungutan Suara atau biasa disebut Pengawas TPS atau
PTPS adalah petugas yang dibentuk oleh Panwaslu Kecamatan
untuk membantu Panwaslu Kelurahan/Desa. Pengawas TPS
berkedudukan di setiap TPS. Pengawas TPS berjumlah 1
(satu) orang setiap TPS. Dalam pemilu 2024, jumlah TPS di
Jawa Tengah sebanyak 117.299. Pengawas TPS dibentuk
paling lambat 23 hari sebelum hari pemungutan suara dan
dibubarkan paling lambat 7 hari setelah hari pemungutan
suara. Pengawas TPS diseleksi dan ditetapkan dengan
keputusan Panwaslu Kecamatan.

2. Pengawas TPS bertugas mengawasi:


1. persiapan pemungutan suara;
2. pelaksanaan pemungutan suara;
3. persiapan penghitungan suara;
4. pelaksanaan penghitungan suara; dan
5. pergerakan hasil penghitungan suara dari TPS ke PPS.
3. Pengawas TPS berwenang:
1. menyampaikan keberatan dalam hal ditemukannya
dugaan pelanggaran, kesalahan dan/atau penyimpangan
administrasi pemungutan dan penghitungan suara;

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 1


2. menerima salinan berita acara dan sertifikat pemungutan
dan penghitungan suara; dan
3. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Pengawas TPS berkewajiban:
1. menyampaikan laporan hasil pengawasan pemungutan
dan penghitungan suara kepada Panwaslu Kecamatan
melalui Panwaslu Kelurahan/Desa; dan
2. menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada
Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa.
5. Pengawas TPS Dilarang :
Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam
menentukan pilihannya. Melihat pemilih mencoblos surat
suara dalam bilik suara.
Mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara serta mengisi formulir
pemungutan suara dan hasil penghitungan suara.
Mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya. Mengganggu pelaksanaan pemungutan suara
dan penghitungan suara

6. Form A Sebagai Alat Kerja:


• PTPS Wajib menggunakan Formulir Model A
(Formulir Pengawasan).
• Setiap PTPS mencatatkan setiap peristiwa dalam
Formulir Model A.

2 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


• Setiap PTPS melaporkan Formulir A kepada
Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/
Desa setelah proses pemungutan suara berakhir.

Tugas KPPS pada Pemungutan Suara

Ketua KPPS

Ketua KPPS sebagai anggota KPPS Kesatu mempunyai tugas


memimpin rapat Pemungutan Suara, dan memberikan
penjelasan mengenai tata cara pemberian suara, serta
menyiapkan dan menandatangani Surat Suara.

KPPS Kedua

1. Menerima dan mengurutkan surat pemberitahuan formulir


(Model C.Pemberitahuan-KPU), surat pindah memilih
(Model A-Surat Pindah Memilih-KPU), dan KTP-el atau Suket
Perekaman KTP-el bagi Pemilih terdaftar dalam DPT, DPTb,
dan DPK sebagai dasar Pemilih mendapatkan Surat Suara
sesuai jenis Pemilu yang akan diberikan berdasarkan urutan
kehadiran; dan/atau
2. tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS.

KPPS Ketiga

1. Mengumpulkan surat pemberitahuan formulir (Model


C.Pemberitahuan-KPU), surat pindah memilih (Model
A-Surat Pindah Memilih-KPU) setelah Pemilih mendapatkan
Surat Suara yang akan dicoblos; dan/atau
2. Tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 3


Tugas KPPS pada Pemungutan Suara

KPPS Keempat

1. Meminta kepada Pemilih untuk menunjukkan seluruh jari


tangan Pemilih dan memeriksa tanda khusus berupa tinta
pada seluruh jari tangan Pemilih;
2. Meminta kepada Pemilih untuk menunjukkan KTP-el
atau Suket Perekaman KTP-el beserta formulir Model
C.Pemberitahuan-KPU, formulir Model A-Surat Pindah
Memilih-KPU;
3. Memeriksa kesesuaian antara Pemilih yang bersangkutan
dengan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el yang ditunjukan
oleh Pemilih;
4. Apabila Pemilih terdaftar dalam DPT, memeriksa kesesuaian
nama Pemilih antara formulir Model C.Pemberitahuan-KPU
dengan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el dan memeriksa
kesesuaian nama Pemilih dengan yang tercantum dalam
salinan DPT, serta memberi tanda pada kolom nomor urut
Pemilih dalam salinan DPT dengan menggunakan formulir
Model A-Kabko Daftar Pemilih;
5. Apabila Pemilih terdaftar dalam DPTb, memeriksa
kesesuaian nama Pemilih antara formulir Model A-Surat
Pindah Memilih-KPU dengan KTP-el atau Suket Perekaman
KTP-el dan memeriksa kesesuaian nama Pemilih dengan
yang tercantum dalam salinan DPTb, serta memberi tanda
pada kolom nomor urut Pemilih dalam salinan DPTb dengan
menggunakan formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan;
6. Apabila terdapat Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT
dan DPTb, memeriksa kesesuaian antara Pemilih yang
bersangkutan dengan KTP-el yang ditunjukkan oleh Pemilih
dan memastikan yang bersangkutan tidak terdaftar dalam
DPT dan DPTb.

4 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


Tugas KPPS pada Pemungutan Suara

KPPS Kelima
1. Meminta Pemilih untuk menandatangani formulir MODEL
C.DAFTAR HADIR DPT bagi pemilih yang terdaftar dalam
formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih;
2. Meminta Pemilih untuk menandatangani formulir MODEL
C.DAFTAR HADIR DPTb bagi pemilih yang terdaftar dalam
formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan dan Namanya
tercantum dalam formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPTb;
3. Menuliskan nama lengkap sesuai KTP-el dan menandatangani
formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPK;
4. Menuliskan nama Pemilih dan jenis disabilitas Pemilih yang
belum tercantum dalam formulir MODEL C.DAFTAR HADIR
DPTb/ MODEL C.DAFTAR HADIR DPK ke dalam formulir
tersebut sesuai dengan formulir Model A-Daftar Pemilih
Pindahan;
5. Mempersilakan Pemilih menempati tempat duduk yang telah
disediakan.

KPPS Keenam
Mengatur dan memastikan Pemilih memasukkan masing-
masing Surat Suara ke dalam kotak suara sesuai jenis Pemilu.

KPPS Ketujuh
Mengatur Pemilih yang akan keluar TPS dan memberikan
tanda khusus berupa tinta di salah satu jari Pemilih sebagai
bukti bahwa Pemilih yang bersangkutan telah memberikan hak
pilihnya

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 5


BAB II Tugas PTPS di Masa Tenang

1. Pengawasan Larangan Kampanye dan Politik Uang


di Masa Tenang
Masa Tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan
untuk melakukan aktivitas Kampanye Pemilu. Masa Tenang
berlangsung selama 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan
suara. Dalam pemilu 2024, masa tenang ada pada tanggal 11,
12, dan 13 Februari 2024. Adapun tanggal 14 Februari 2024
adalah hari H pemungutan suara pemilu 2024.
Di tanggal 11-13 Februari tidak boleh ada orang yang
melakukan kampanye jenis apapun. Sebab, masa kampanye
sudah berlangsung sejak 28 November 2023 hingga 10
Februari 2024. PTPS melakukan Pengawasan terhadap adanya
kegiatan kampanye yang dilarang pada hari tenang. Apabila
PTPS menemukan adanya kegiatan kampanye yang dilakukan
Peserta Pemilu, pelaksana kampanye atau tim kampanye.
Pengawas TPS melaporkan adanya kegiatan tersebut kepada
Panwaslu Kelurahan/Desa dan dituangkan ke dalam Formulir
Model A hasil Pengawasan Pemilu.
PTPS juga melakukan pengawasan terhadap adanya praktik
pemberian uang dan barang secara langsung dan tidak
langsung yang dilakukan oleh pelaksana kampanye, tim
kampanye dan perorangan. Tindakan praktik pemberian uang
dan barang untuk:

6 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


• Tidak menggunakan hak pilihnya
• Menggunakan hak pilihnya dengan memilih Peserta
Pemilu dengan cara tertentu sehingga surat suaranya
tidak sah;
• Memilih Pasangan Calon tertentu;
• Memilih Partai Politik Peserta Pemilu tertentu; dan/
atau Memilih calon Anggota DPD tertentu.
Jika menemukan atau menerima laporan terkait dengan
dugaan politik uang maka PTPS segera melaporkan kepada
Panwaslu Kelurahan/Desa dan atau Panwaslu Kecamatan
dengan mengisi Formulir Model A dengan bukti foto atau
video.

2. Pengawasan Keberadaan KPPS


Pada masa tenang, Pengawas TPS juga melakukan pengawasan
terhadap persiapan pemungutan suara. Sebab, pada masa
tenang, pemungutan suara tinggal menghitung hari. Namun
demikian, sebelum masa tenang datang, PTPS juga ada tugas
untuk memastikan keberadaan KPPS sudah sesuai dengan
ketentuan.
PTPS berkoordinasi dengan KPPS untuk memastikan bahwa
tujuh orang KPPS yang akan bertugas di TPS benar-benar
sudah sesuai dengan aturan. Misalnya, jangan sampai KPPS
adalah anggota/pengurus parpol, tim sukses, tim kampanye
peserta pemilu. Jika mendapati seperti itu maka segera catat
dalam form A dan lampirkan buktinya. Sampaikan ke Panwaslu
Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 7


3. Pengawasan Distribusi Formulir Model C.
PEMBERITAHUAN-KPU
Sebelum hari H pemungutan suara, KPPS harus menyampaikan
surat pemberitahuan pemungutan suara kepada Pemilih atau
biasa disebut dengan Formulir Model C.PEMBERITAHUAN-
KPU.
PTPS harus koordinasi dengan KPPS untuk mengetahui jumlah
formulir model C-PEMBERITAHUAN yang sudah terdistribusi
dan jumlah yang belum. Formulir model ini menjadi sangat
penting karena menjadi salah satu bukti pemilih telah
diberitahu untuk menggunakan hak pilihnya.
PTPS harus memastikan bahwa KPPS sudah mendistribusikan
formulir ini sesuai ketentuan. Jangan sampai KPPS tidak
mendistribusikan/tidak memberikan formulir pemberitahuan
kepada para pemilih. Waktu untuk KPPS memberitahukan
tempat dan waktu pemungutan suara kepada pemilih adalah
antara tanggal 10 hingga 13 Februari 2024.

4. Pengawasan terhadap pengumuman hari, waktu


dan tempat pemungutan suara:
PTPS berkoordinasi dengan KPPS untuk memastikan
pengumuman hari, waktu dan tempat pemungutan suara.
Memastikan pengumuman dilakukan paling awal 10 Februari
2024 dan paling akhir tanggal 13 Februari 2024. PTPS harus
mengecek secara langsung ke tempat pengumuman/bertanya
ke RT / RW setempat.
Jika menemukan dan/atau menerima laporan KPPS belum
mengumumkan hari, waktu dan tempat pemungutan
suara maka PTPS menyampaikan saran ke KPPS agar segera
mengumumkan. Catat di formulir A Laporan Hasil Pengawasan.

8 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


5. Pengawasan Pendirian TPS
Ketua KPPS menyiapkan TPS yang harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. dapat dibuat di ruang terbuka dan/atau ruang tertutup;
2. tidak dibuat di dalam ruangan tempat ibadah;
3. dibuat dengan ukuran paling kurang panjang 10
(sepuluh) meter dan lebar 8 (delapan) meter atau dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat;
4. harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) Hari sebelum
Hari dan tanggal pemungutan suara.
5. KPPS menyusun tata letak TPS dengan mempertimbangkan
kemudahan Pemilih dalam memberikan suara serta
memperhatikan alur pemberian suara oleh Pemilih.
6. Dalam menyiapkan TPS, KPPS dapat bekerja sama dengan
masyarakat.
7. Ketua KPPS memastikan perlengkapan pemungutan
suara, dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan
pemungutan suara lainnya sudah diterima oleh KPPS,
dari PPS paling lambat 1 (satu) Hari sebelum Hari dan
tanggal pemungutan suara.
Jika PTPS menemukan dan/atau menerima laporan bahwa TPS
belum dibentuk sesuai ketentuan maka PTPS menyampaikan
saran perbaikan ke KPPS. Ingatkan KPPS tentang prinsip
pembentukan PTPS.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 9


6. Pengawasan Ketersediaan Perlengkapan
Pemungutan Suara
PTPS melakukan pengecekan ke lokasi tempat penyimpanan
kotak suara, perlengkapan pemungutan dan penghitungan
suara serta dukungan perlengkapan lainnya. Memeriksa kotak
suara untuk memastikan kotak suara masih dalam kondisi
tersegel dan tidak rusak.

KPPS memastikan Perlengkapan Pemungutan dan


Penghitungan Suara dan dukungan perlengkapan
lainnya sudah diterima dari PPS paling lambat tanggal
13 Februari 2024

di Luar Kotak Suara di Dalam Kotak Suara

• Kotak suara; • Surat suara;


• Bilik suara; • Tinta;
• Tanda pengenal; • Segel;
• Lem perekat; • Alat untuk mencoblos
• Ballpoint; pilihan;
• Gembok atau alat pengaman • Sampul kertas;
lainnya; • Karet pengikat surat
• Spidol; suara;
• Stiker nomor kotak suara; • Kantong plastik;
• Daftar Pasangan Calon dan • Formulir untuk berita
Daftar Calon Tetap; acara dan sertifikat;
• Salinan DPT; • Tali pengikat alat
• Salinan DPTb; pemberi tanda pilihan;
• Formulir Model C. Daftar Hadir • Alat bantu tuna netra.
DPT;
• Formulir Model C. Daftar Hadir
DPTb;
• Formulir Model C. Daftar Hadir
DPK
10 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024
BAB III Tugas Pengawas TPS pada
Hari Pemungutan Suara (14
Februari 2024)

1. Pengawasan Pemeriksaan TPS dan Perlengkapan


TPS
Pada 14 Februari 2024, Pengawas TPS wajib datang di TPS
pada hari pemungutan suara selambat-lambatnya pukul 06.30
waktu setempat. Di hari itu, KPPS akan memulai pemungutan
suara pada pukul 07.00 waktu setempat.
Pengawas TPS memastikan:
1. Ketersediaan kelengkapan pemungutan suara dan
dukungan perlengkapan lainnya.
2. Berita Acara (BA) serah terima perlengkapan pemungutan
suara.
3. Perlengkapan pemungutan suara yang diterima dalam
kondisi baik dan tersegel.
4. SK KPPS sesuai dengan Ketua dan Anggota KPPS yang
bertugas.
2. Pengawasan Pemasangan Salinan DPT, DPTb,
Daftar Paslon, DCT DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota.
Pengawas TPS harus melihat dan memeriksa bahwa salinan
DPT, DPTb, Daftar Paslon, DCT DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota sudah dipasang di papan pengumuman.
Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 11
Selain itu, khusus salinan DPT dan DPTb juga sudah diberikan
ke Pengawas TPS dan saksi yang hadir. Apabila terdapat calon
presiden/wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/ Kota yang tidak memenuhi syarat atau sudah
didiskualifikasi oleh KPU atau sudah meninggal dunia, maka
KPPS juga harus mengumumkannya.
Jika prosedur di atas tidak dilakukan oleh KPPS maka PTPS
menyampaikan saran kepada KPPS. Catat dalam form A dan
laporkan ke Panwaslu Kelurahan/Desa.

3. Pengawasan Keberadaan Saksi Peserta Pemilu


Saksi di TPS harus memenuhi ketentuan meliputi:
1. hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) peserta pemilu;
2. untuk Pemilu di dalam negeri wajib membawa dan
menyerahkan surat mandat paling lambat sebelum rapat
pemungutan suara yang ditandatangani oleh:
• pasangan Calon atau tim kampanye tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden;
• pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota atau
tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; atau
• calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD,;
3. tidak mengenakan atau membawa atribut yang memuat
nomor, nama, foto calon/Pasangan Calon, simbol/
gambar Partai Politik, atau mengenakan seragam dan/
atau atribut lain yang memberikan kesan mendukung
atau menolak Peserta Pemilu tertentu; dan

12 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


4. berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk masing-
masing Pasangan Calon, Partai Politik, atau calon anggota
DPD, dengan ketentuan yang dapat memasuki TPS
berjumlah 1 (satu) orang dalam 1 (satu) waktu.
PTPS memastikan saksi peserta pemilu yang hadir membawa
surat mandat. PTPS mencatat kedatangan saksi peserta
pemilu. Saksi peserta pemilu dari mana saja. Datang jam
berapa. Terlambat atau tidak. PTPS juga memastikan saksi
peserta pemilu tidak membawa atribut peserta pemilu. Jika
ada potensi tidak taat ketentuan, PTPS menyampaikan saran
perbaikan.

4. Pengawasan Pelaksanaan Dimulainya Rapat dan


Pengucapan Sumpah KPPS
Pada saat pelaksanaan rapat pemungutan suara, PTPS
memastikan KPPS melaksanakan rapat pemungutan suara
pada Hari dan tanggal pemungutan suara. Rapat pemungutan
suara meliput:
1. pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan Petugas
Ketertiban TPS;
2. penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan
suara dan pembagian tugas anggota KPPS; dan
3. pelaksanaan pemberian suara.
Rapat pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 waktu
setempat. Dalam hal pada waktu rapat pemungutan suara
tersebut belum ada Saksi, Pemilih, atau Pengawas TPS yang
hadir, rapat ditunda sampai dengan adanya Saksi, Pemilih, dan
Pengawas TPS yang hadir, paling lama 30 (tiga puluh) menit.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 13


Dalam hal sampai dengan waktu yang ditentukan tersebut,
Saksi, Pemilih, dan Pengawas TPS belum juga hadir,
rapat pemungutan suara dibuka dan dilanjutkan dengan
pemungutan suara. Dalam hal terdapat Saksi yang hadir
setelah rapat pemungutan suara dimulai, KPPS dapat
menerima surat mandat dari Saksi dan dipersilahkan untuk
mengikuti rapat pemungutan suara.

5. Pengawasan Kegiatan Rapat Pemungutan Suara


Dalam kegiatan rapat pemungutan suara, KPPS:
1. membuka perlengkapan pemungutan suara dengan
ketentuan:
a) membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh isi
kotak suara di atas meja secara tertib dan teratur,
mengidentifikasi dan menghitung jumlah setiap
jenis dokumen dan peralatan, serta memeriksa
sampul yang berisi surat suara untuk masing-masing
jenis Pemilu yang masih dalam keadaan disegel;
b) memperlihatkan kepada Pengawas TPS yang hadir
bahwa kotak suara benar-benar telah kosong,
menutup kembali, mengunci kotak suara dan
meletakkannya di tempat yang telah ditentukan; dan
c) menghitung dan memeriksa kondisi seluruh surat
suara termasuk surat suara cadangan sebanyak 2%
(dua persen) dari jumlah Pemilih yang tercantum
dalam DPT untuk masing-masing jenis Pemilu dan
memastikan kesesuaian dengan Dapil; dan
2. memberikan penjelasan kepada Pemilih, Saksi, dan
Pengawas TPS mengenai:

14 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


a) jumlah surat suara yang di terima;
b) tata cara pemberian suara;
c) tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi,
Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau warga
masyarakat/Pemilih;
d) tata cara pemantauan oleh pemantau Pemilu;
e) pembagian tugas anggota KPPS; dan
f) hal-hal lain yang diperlukan.
PTPS memastikan KPPS melakukan prosedur sesuai dengan
ketentuan di atas. Jika KPPS tidak melakukan prosedur sesuai
dengan tata cara dan mekanisme sesuai ketentuan maka PTPS
menyampaikan saran perbaikan. Catat dalam formulir A.

6. Pengawasan Ketersediaan Surat Suara


Surat Suara terdiri dari lima jenis, yakni:
1. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (berwarna
abu-abu);
2. calon anggota DPR (berwarna kuning);
3. calon anggota DPD (berwarna merah);
4. calon anggota DPRD Provinsi (berwarna biru), dan
5. calon anggota DPRD Kabupaten/Kota (berwarna hijau).
PTPS mencatat jenis dan jumlah surat suara yang ada di TPS.
Jumlah surat suara masing-masing jenis sebanyak DPT + 2 %.
• Jika ditemukan adanya surat suara lebih dari
ketentuan di atas maka PTPS memastikan KPPS

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 15


mencatatnya dalam formulir Model C. KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU.
• Jika ditemukan adanya surat suara kurang maka KPPS
berkoordinasi dengan PPS.
• Jika ditemukan adanya surat suara tertukar, misalnya
tertukar antar dapil, maka PTPS memberikan
saran agar KPPS berkoordinasi dengan PPS secara
berjenjang.

7. Pengawasan Penjelasan Tata Cara Pemungutan


PTPS mencermati penjelasan ketua KPPS tentang tata cara
pemungutan suara sesuai dengan ketentuan. Tidak boleh
mengandung unsur partisan atau mengarahkan pilihan kepada
pemilih. Selain itu, jika terdapat pemilih disabilitas maka Ketua
KPPS juga menjelaskan fungsi alat bantu tuna netra dan
penggunaan formulir Model C.PENDAMPING-KPU ke para
pendamping.

8. Pengawasan Ketentuan Pemberian Suara


1. Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara:
a. mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto
Pasangan Calon, atau tanda gambar partai politik
pengusul dalam satu kotak pada surat suara untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
b. mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar
partai politik, dan/atau nama calon anggota DPR,
DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu
anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/
kota; dan

16 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


c. mencoblos satu kali pada nomor, nama, atau foto
calon untuk Pemilu anggota DPD.
2. Pemberian suara dilakukan berdasarkan prinsip
memudahkan Pemilih, akurasi dalam penghitungan
suara, dan efisiensi dalam Penyelenggaraan Pemilu.
3. Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS:
a. membuka kotak suara;
b. mengeluarkan seluruh isi kotak suara;
c. mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan;
d. menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan
peralatan;
e. memeriksa keadaan seluruh surat suara; dan
f. menandatangani surat suara yang akan digunakan
oleh Pemilih.
4. Saksi Peserta Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau Pemilu,
dan warga masyarakat berhak menghadiri kegiatan KPPS.
5. Ketua KPPS wajib membuat dan menandatangani berita
acara kegiatan dan berita acara tersebut ditandatangani
paling sedikit oleh 2 (dua) orang anggota KPPS dan saksi
Peserta Pemilu yang hadir.
PTPS memastikan, KPPS menjalankan prosedur tersebut.
Jika KPPS tidak melakukan maka PTPS menyampaikan saran
perbaikan kepada KPPS.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 17


9. Pengawasan Pemilih yang Berhak Memilih di TPS
Pemilih yang berhak memberikan suara di TPS meliputi:
1. pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPT di TPS yang
bersangkutan;
2. pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPTb;
3. pemilik KTP-el yang tidak terdaftar pada DPT dan DPTb;
dan
4. penduduk yang telah memiliki hak pilih.
• Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el pada Hari
pemungutan suara, Pemilih dapat menggunakan
Suket.
• Dalam memberikan suara, Pemilih diberi
kesempatan oleh KPPS berdasarkan prinsip urutan
kehadiran Pemilih.
• Apabila Pemilih menerima surat suara yang rusak,
Pemilih dapat meminta surat suara pengganti
kepada KPPS dan KPPS wajib memberikan surat
suara pengganti hanya 1 (satu) kali dan mencatat
surat suara yang rusak dalam berita acara.
• Apabila terdapat kekeliruan dalam memberikan
suara, Pemilih dapat meminta surat suara pengganti
kepada KPPS dan KPPS hanya memberikan surat
suara pengganti 1 (satu) kali.
• Pemilih tidak boleh membubuhkan tulisan dan/atau
catatan apa pun pada surat suara.

18 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


• Surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan
lain dinyatakan tidak sah.
• Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda
khusus oleh KPPS.

10. Pengawasan Ketentuan Pemilih dalam DPTb


Daftar Pemilih Tambahan yang selanjutnya disebut DPTb
adalah daftar Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di
suatu TPS yang karena keadaan tertentu Pemilih tidak dapat
menggunakan haknya untuk memilih di TPS tempat yang
bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS lain.
Ketua KPPS memberikan surat suara kepada Pemilih yang
terdaftar dalam DPTb yang menggunakan hak pilihnya di TPS,
meliputi:
1. Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden;
2. Surat Suara DPR, jika pindah memilih ke kabupaten/kota
lain dalam satu provinsi dan dalam satu Dapil anggota
DPR;
3. Surat Suara DPD, jika pindah memilih ke kabupaten/kota
lain dalam satu provinsi;
4. Surat Suara DPRD provinsi, jika pindah memilih ke
kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam satu
Dapil anggota DPRD Provinsi; dan
5. Surat Suara DPRD kabupaten/kota, jika pindah memilih
ke kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota dan dalam
satu Dapil anggota DPRD Kabupaten/Kota.
Jika ditemukan Pemilih DPTb yang akan menggunakan hak pilih
tidak diberikan surat suara sesuai dengan jenis perpindahan

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 19


Pemilih (perpindahan di atas), Pengawas TPS memberi saran
perbaikan. Jika ditemukan Pemilih DPTb sudah menggunakan
hak pilih dengan surat suara yang tidak sesuai dengan jenis
perpindahan Pemilih (Perpindahan diatas), Pengawas TPS:
Catat di Formulir Model A dan sertakan copy KTP/KK/Paspor/
SIM yang bersangkutan serta foto/video. Laporkan ke
Panwaslu Kelurahan/Desa.

11. Pengawasan Pemilih dalam DPK


Daftar Pemilih Khusus yang selanjutnya disingkat DPK adalah
daftar Pemilih yang memiliki identitas kependudukan tetapi
belum terdaftar dalam DPT dan DPTb. Satu jam sebelum
pemungutan suara selesai, yakni pukul 12.00 waktu setempat,
ketua KPPS mengumumkan bahwa Pemilih yang tidak terdaftar
dalam DPT dan DPTb diberi kesempatan untuk memberikan
suara di TPS dan didaftarkan ke dalam DPK, dengan memberi
kesempatan terlebih dahulu kepada Pemilih yang terdaftar
dalam DPT dan DPTb. KPPS dibantu Petugas Ketertiban TPS
mengatur keseimbangan jumlah Pemilih terhadap surat suara
yang masih tersedia dalam memberikan suara di TPS.
Pengawas TPS mengawasi pelayanan penggunaan hak pilih
Pemilih DPK. Jika ditemukan Pemilih yang bersangkutan
menggunakan KTP-el orang lain atau Pemilih tersebut telah
menggunakan hak pilih di TPS lain, Pengawas TPS:
1. Merekomendasikan kepada Ketua KPPS untuk tidak
memberikan Surat Suara kepada pemilih tersebut, dan;
2. Mencatat kejadian tersebut dalam Formulir Model A dan
sertakan copy KTP/KK/Paspor/SIM yang bersangkutan
serta foto/video.
3. Melaporkan ke Panwaslu Kelurahan/Desa.

20 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


12. Pengawasan Pelayanan Hak Pilih Pemilih
Disabilitas
Ketentuan Pemilih Disabilitas atau pemilih rentan adalah
sebagai berikut:
• Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih
penyandang disabilitas, ibu hamil, atau lanjut usia
untuk memberikan suara atas persetujuan Pemilih
yang seharusnya mendapat giliran sesuai dengan
nomor urut kehadiran Pemilih tersebut.
• Pemilih disabilitas netra, disabilitas fisik, dan yang
mempunyai halangan fisik lainnya dapat dibantu
oleh pendamping.
• Pendamping dapat berasal dari anggota KPPS
atau orang lain atas permintaan Pemilih yang
bersangkutan.
• Pemilih disabilitas netra dalam pemberian suara
Pemilu Pasangan Calon dan Pemilu anggota DPD
dapat menggunakan alat bantu tunanetra yang
disediakan.
• Pemberian bantuan terhadap Pemilih tersebut
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
▫ bagi Pemilih yang dapat memberikan suara
secara mandiri, pendamping yang ditunjuk
membantu Pemilih menuju bilik suara, dan
pencoblosan surat suara dilakukan oleh Pemilih
sendiri; dan

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 21


▫ bagi Pemilih yang tidak dapat memberikan
suara secara mandiri, pendamping yang
ditunjuk membantu mencoblos surat suara
sesuai kehendak Pemilih.
• Pendamping yang ditunjuk membantu Pemilih wajib
merahasiakan pilihan Pemilih yang bersangkutan,
dan menandatangani surat pernyataan.

13. Pengawasan Ketentuan Sebelum Pemilih


Melakukan Pemberian Suara
Sebelum Pemilih melakukan pemberian suara, ketua KPPS:
1. menandatangani surat suara masing-masing jenis Pemilu
pada tempat yang telah ditentukan untuk diberikan
kepada Pemilih;
2. memanggil Pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk
memberikan suara berdasarkan prinsip urutan kehadiran
Pemilih;
3. memberikan 5 (lima) jenis surat suara yang telah
ditandatangani, terdiri dari Surat Suara Presiden dan
Wakil Presiden, Surat Suara DPR, Surat Suara DPD, Surat
Suara DPRD Provinsi, serta Surat Suara DPRD Kabupaten/
Kota, dalam keadaan baik/tidak rusak serta dalam
keadaan terlipat kepada Pemilih;
4. mengingatkan Pemilih untuk memeriksa dan meneliti
surat suara tersebut dalam keadaan tidak rusak; dan
5. mengingatkan dan melarang Pemilih membawa telepon
genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik
suara.

22 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


6. Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih penyandang
disabilitas, ibu hamil, atau lanjut usia untuk memberikan
suara atas persetujuan Pemilih yang seharusnya
mendapat giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran
Pemilih tersebut.
14. Pengawasan Penyerahan Surat Suara kepada
Pemilih
PTPS melakukan fokus pengawasan terhadap pemilih yang
terdaftar sebagai pemilih, jumlah dan jenis surat suara yang
diberikan kepada pemilih. Catatan: sebelum pemungutan
suara dimulai, KPPS sudah menyerahkan salinan DPT dan
DPTb kepada Saksi yang hadir dan Pengawas TPS. Salinan DPT
dan DPTb inilah yang jadi pegangan PTPS untuk mengawasi
penyerahan surat suara kepada pemilih.
Pastikan nama dan nomor urut pemilih dalam DPT/DPTb.
Tandai (v) nama pemilih DPT/DPTb yang dipanggil KPPS untuk
mencoblos. Jika nama pemilih DPT/DPTb tidak sesuai dengan
pemilih yang bersangkutan maka PTPS mencegah agar tidak
diberikan surat suara.
Berikan saran perbaikan kepada KPPS untuk memeriksa
terlebih dahulu formulir model Surat Pemberitahuan
Pemungutan Suara kepada Pemilih atau KTP/Paspor/SIM/
Suket yang bersangkutan. Jika terbukti menggunakan hak pilih
orang lain maka catat peristiwa tersebut ke dalam form A dan
laporkan ke Panwaslu Kelurahan/Desa.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 23


Saat KPPS menyerahkan surat suara ke pemilih maka PTPS
melihat secara cermat surat suara yang diberikan kepada
Pemilih.
Cermati jumlah dan jenis surat suara (5 lembar surat suara).
Setiap lembar surat suara sudah ditandatangani oleh Ketua
KPPS. Surat suara yang diberikan kepada pemilih tidak diberi
tanda khusus, tidak sobek atau rusak serta dalam keadaan
terlipat.
Jika Surat Suara yang diberikan tidak sesuai jumlah, jenis dan
belum ditandatangani oleh Ketua KPPS, Pengawas TPS memberi
saran perbaikan kepada Ketua KPPS untuk memberikan Surat
Suara sesuai jumlah, jenis dan sudah ditandatangani. Jika
Ketua/Anggota KPPS dengan sengaja memberikan surat suara
tidak sesuai jenis dan belum ditandatangani, maka: catat
dalam Formulir Model A lampirkan bukti foto/video. Laporkan
kejadian tersebut kepada Panwascam melalui Panwaslu
Kelurahan/desa.

15. Pengawasan Pemungutan Suara/Pencoblosan


PTPS memastikan pencoblosan surat suara dilakukan pemilih
di dalam bilik suara. PTPS juga memastikan para pemilih
mencoblos tanpa ada intervensi/pengaruh/intimidasi dari
pihak lain.
Jika ditemukan pemilih dipengaruhi orang lain termasuk
anggota KPPS, Pengawas TPS memberikan saran perbaikan.
Jika saran perbaikan diabaikan, maka catat dalam Formulir
Model A nama pihak terlibat dengan melampirkan bukti foto/
video serta melaporkan kepada Panwaslu Kecamatan melalui
Panwaslu Kelurahan/Desa.

24 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


Jika ditemukan surat suara dalam kondisi rusak atau salah
coblos, pemilih tersebut diberikan surat suara pengganti oleh
KPPS. Penggantian surat suara berlaku hanya satu kali.
Jika ditemukan Pemilih telah mencoblos tetapi Pemilih yang
bersangkutan tidak memenuhi syarat karena menggunakan
hak pilih orang lain atau tidak memenuhi syarat sebagai
Pemilih dan surat suara hasil pencoblosan tersebut belum di-
masukan dalam kotak suara, Pengawas TPS mencatat kejadian
tersebut dalam Form A disertai bukti berupa copy/salinan
identitas pemilih bersangkutan serta foto surat suara telah
digunakan dan dokumen pendukung lainnya.

16. Pengawasan Saat Pemilih Memasukan Surat Suara


ke dalam Kotak Suara dan Pemberian Tanda Telah
Mencoblos (Jari Dicelup di Tinta)
Pengawas TPS melihat secara cermat Pemilih memasukkan 5
(lima) jenis Surat Suara ke dalam kotak suara dengan dipandu
oleh Anggota KPPS, meliputi:
• Surat Suara untuk Pemilu PPWP (berwarna abu-
abu);
• Surat Suara untuk Pemilu Anggota DPR (berwarna
kuning);
• Surat Suara untuk Pemilu Anggota DPD (berwarna
merah);
• Surat Suara untuk Pemilu Anggota DPRD Provinsi
(berwarna biru);.
• Surat Suara Untuk Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/
Kota (berwarna hijau);.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 25


Adapun jenis surat suara dan kotak suara adalah:
• Warna abu-abu: Surat suara untuk Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden;
• Warna merah: Surat suara untuk Pemilu anggota
DPD;
• Warna kuning: Surat suara untuk Pemilu anggota
DPR;
• Warna biru: Surat suara untuk Pemilu anggota DPRD
Provinsi;
• Warna hijau: Surat suara untuk Pemilu anggota
DPRD Kabupaten/Kota.
Jika ada pemilih yang hendak memasukan surat suara tidak
sesuai jenis kotak suara maka PTPS segera memberikan
himbauan kepada KPPS dan pemilih.
Jika ada pemilih yang telah mencoblos tapi menolak
mencelupkan jari ke dalam botol tinta yang telah disediakan,
Pengawas TPS menyampaikan himbauan dan mencatatnya.

17. Pengawasan Saat Waktu Pemberian Suara Sudah


Selesai
Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS
mengumumkan bahwa yang diperbolehkan memberikan
suara hanya Pemilih yang:
1. sedang menunggu giliran untuk memberikan suara dan
telah dicatat kehadirannya dalam daftar hadir; atau
2. telah hadir dan sedang dalam antrean untuk mencatatkan
kehadirannya dalam daftar hadir.

26 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


Setelah seluruh Pemilih selesai memberikan suara, ketua KPPS
mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa pemungutan
suara telah selesai dan dilanjutkan rapat penghitungan suara
di TPS.

18. Pengawasan Jika Terjadi Penyimpangan dan


Pelanggaran Ketertiban
• Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan
pemungutan suara oleh KPPS, Pengawas TPS
memberikan saran perbaikan disaksikan oleh saksi
yang hadir dan petugas ketenteraman, ketertiban,
dan keamanan TPS. KPPS wajib menindaklanjuti
saran perbaikan yang disampaikan oleh pengawas
Pemilu.
• Dalam hal terjadi pelanggaran ketenteraman,
ketertiban, dan keamanan pelaksanaan
pemungutan suara oleh anggota masyarakat dan/
atau oleh pemantau Pemilu, petugas ketenteraman,
ketertiban, dan keamanan melakukan penanganan
secara memadai.
• Dalam hal anggota masyarakat dan/atau pemantau
Pemilu tidak mematuhi penanganan oleh petugas
ketenteraman, ketertiban, dan keamanan, yang
bersangkutan diserahkan kepada petugas Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 27


BAB IV Penghitungan Suara di TPS

1. Pengawasan Ketentuan Penghitungan Suara


Pengawas TPS pemilu 2024 memastikan penghitungan suara
dilaksanakan dengan ketentuan:
• Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah
pemungutan jam 13.00 waktu setempat, dan
berakhir pada Hari yang sama dengan Hari
pemungutan suara.
• Dalam hal penghitungan suara belum selesai pada
waktu sebagaimana di atas maka penghitungan
suara dapat diperpanjang tanpa jeda paling lama 12
(dua belas) jam sejak berakhirnya Hari pemungutan
suara atau 15 Februari 2024.
• Rapat penghitungan suara dipimpin oleh Ketua
KPPS.
• Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS
dilaksanakan oleh KPPS.
• Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS disaksikan
oleh saksi Peserta Pemilu.
• Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS diawasi
oleh Pengawas TPS.

28 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


• Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS dipantau
oleh pemantau Pemilu dan masyarakat.
• Saksi yang belum menyerahkan mandat tertulis
pada saat pemungutan suara harus menyerahkan
mandat tertulis dari Peserta Pemilu kepada ketua
KPPS.
• KPPS melakukan penghitungan suara Peserta Pemilu
di dalam TPS.
• Saksi menyaksikan dan mencatat pelaksanaan
penghitungan suara Peserta Pemilu di dalam TPS.
• Pengawas TPS mengawasi pelaksanaan
penghitungan suara Peserta Pemilu di dalam TPS.
• Pemantau Pemilu memantau pelaksanaan
penghitungan suara Peserta Pemilu di luar TPS.
• Warga masyarakat menyaksikan pelaksanaan
penghitungan suara Peserta Pemilu yang dilakukan
secara terbuka untuk umum di luar TPS.
Sebelum melaksanakan penghitungan suara, KPPS
menghitung:
1. jumlah Pemilih yang memberikan suara berdasarkan
salinan daftar pemilih tetap;
2. jumlah Pemilih yang berasal dari TPS lain;
3. jumlah surat suara yang tidak terpakai;
4. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak atau salah dalam cara memberikan suara;
dan
5. sisa surat suara cadangan.
Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 29
Untuk penggunaan surat suara cadangan dibuatkan berita
acara yang ditandatangani oleh ketua KPPS dan oleh paling
sedikit 2 (dua) orang anggota KPPS yang hadir.

2. Pengawasan Ketentuan Sah Tidaknya Surat Suara


1. Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
dinyatakan sah apabila:
a) surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; dan
b) tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah
satu Pasangan Calon, tanda gambar partai politik,
dan/atau tanda gambar gabungan partai politik
dalam surat suara.
2. Suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota dinyatakan sah apabila:
a) surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b) tanda coblos pada nomor atau tanda gambar partai
politik dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota berada pada
kolom yang disediakan.
3. Suara untuk Pemilu anggota DPD dinyatakan sah apabila:
a) surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b) tanda coblos terdapat pada 1 (satu) calon
perseorangan.

30 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


3. Pengawasan Sarana dan Prasarana Penghitungan
Suara
Sebelum rapat penghitungan suara di TPS, anggota KPPS
mengatur sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penghitungan suara. Sarana dan prasarana tersebut meliputi:
1. pengaturan tempat rapat penghitungan suara di
TPS, termasuk pangaturan papan atau tempat untuk
memasang formulir:
• Model C.HASIL-PPWP;
• Model C.HASIL-DPR;
• Model C.HASIL-DPD;
• Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL- DPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL- DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan
• Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-DPRK;
2. tempat duduk KPPS, Saksi, dan Pengawas TPS;
3. alat keperluan administrasi;
4. formulir penghitungan suara di TPS;
5. sampul kertas/kantong plastik pembungkus;
6. segel;
7. kotak suara serta menyiapkan kuncinya; dan
8. peralatan TPS lainnya.
Penempatan Pemilih, pemantau Pemilu, dan masyarakat
ditempatkan di luar TPS. Sarana dan prasarana diatur dengan
Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 31
baik agar mudah digunakan dan rapat penghitungan suara
dapat diikuti oleh semua pihak yang hadir dengan jelas.
Cermati proses yang dilakukan oleh KPPS dalam mengatur dan
menjalankan ketentuan di atas. Pengawas TPS memberikan
saran kepada KPPS jika menemukan:
• Penyiapan sarana dan prasarana belum dilakukan;
• Masih ada sarana dan prasarana yang belum
disiapkan;
• KPPS tidak menjalankan sesuai ketentuan.

4. Pengawasan Pencatatan Jumlah Pemilih dan


Jumlah Surat Suara Sebelum Penghitungan Suara
Setelah menyiapkan sarana dan prasarana, proses berikutnya
adalah KPPS menghitung:
1. jumlah pemilih terdaftar dalam salinan DPT yang
tercantum dalam formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih
yang memberikan suara untuk masing- masing jenis
Pemilu;
2. jumlah pemilih terdaftar dalam DPTb yang tercantum
dalam formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan yang
memberikan suara untuk masing-masing jenis Pemilu;
3. jumlah surat suara yang diterima termasuk surat suara
cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu;
4. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak atau keliru dicoblos untuk masing- masing
jenis Pemilu; dan
5. jumlah surat suara yang tidak digunakan termasuk sisa
surat suara cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu.

32 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


Ketentuan mengenai formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih
dan formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan dilaksanakan
sesuai dengan Peraturan KPU yang mengatur mengenai
penyusunan daftar Pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu
dan sistem informasi data Pemilih.
Jika Pengawas TPS menemukan ketidakcocokan/
ketidaksesuaian antara jumlah yang dicatatkan dengan
jumlah yang sebenarnya, maka Pengawas TPS memberikan
saran untuk pemeriksaan hasil pencatatan dan melakukan
pembetulan. Jika saran pembetulan diabaikan dicatat dalam
Formulir Model A sertakan bukti berupa foto/video atau
dokumen pendukung lainnya dan PTPS melaporkan ke
Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kel/Desa.

5. Pengawasan Pelaksanaan Penghitungan Surat


Suara
KPPS dapat melakukan penghitungan surat suara dengan
urutan sebagai berikut:
1. Presiden dan Wakil Presiden
2. DPR
3. DPD
4. DPRD Provinsi
5. DPRD Kabupaten/Kota.
Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS melakukan
penghitungan suara untuk setiap jenis Pemilu dengan cara:
1. membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan
oleh semua pihak yang hadir;
2. mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan
di meja ketua KPPS;
Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 33
3. menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan
jumlah tersebut kepada yang hadir serta mencatat
jumlahnya;
4. mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat di dalam
kotak suara dengan jumlah Pemilih yang hadir dalam
formulir Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU,
Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan
Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU;
5. dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara yang tidak
berada pada kotak suara sesuai jenis Pemilu, ketua KPPS
menunjukan surat suara tersebut kepada Saksi, Pengawas
TPS, anggota KPPS, pemantau Pemilu atau masyarakat/
Pemilih yang hadir .
6. dalam hal penghitungan suara terhadap surat suara
belum dilaksanakan, KPPS memasukkan surat suara
tersebut ke dalam kotak suara sesuai dengan jenis Pemilu.
7. dalam hal penghitungan suara terhadap surat suara telah
dilaksanakan, KPPS membuka surat suara dan memeriksa
pemberian tanda coblos pada surat suara sesuai dengan
jenis Pemilu, dan mencatat ke dalam formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL- DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL- DPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL- DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan

34 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-DPRK, sesuai jenis Pemilu dalam bentuk
tally; dan
8. mencatat hasil penghitungan jumlah surat suara masing-
masing Pemilu yang diumumkan sebagaimana dimaksud
dalam huruf d dengan menggunakan formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL- DPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL- DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-DPRK.
9. Anggota KPPS membuka surat suara lembar demi lembar
dan memberikan surat suara tersebut kepada ketua
KPPS.
10. Ketua KPPS:
a. meneliti pemberian tanda coblos pada surat suara;
b. menunjukkan surat suara kepada Saksi, Pengawas
TPS dan anggota KPPS, serta dapat dipantau oleh
pemantau Pemilu atau masyarakat/Pemilih yang
hadir dengan ketentuan 1 (satu) surat suara dihitung
1 (satu) suara dan dinyatakan sah atau tidak sah;
c. menyampaikan hasil penelitiannya dengan suara
yang jelas; dan

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 35


d. mengumumkan hasil perolehan suara Pasangan
Calon, Partai Politik dan calon anggota DPR, calon
anggota DPD, Partai Politik dan calon anggota DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dengan suara
yang terdengar jelas.
11. Penghitungan perolehan suara dilakukan secara terbuka
di tempat yang terang atau yang mendapat penerangan
cahaya cukup.
12. Anggota KPPS mencatat perolehan suara dengan tulisan
yang jelas dan terbaca ke dalam formulir:
a, Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-DPRK, yang ditempel pada papan atau
tempat tertentu.
Pengawas TPS memperhatikan dan memastikan:
• Jumlah Surat Suara yang dikeluarkan dari masing-
masing kotak suara.
• Tempat penghitungan suara dilakukan secara
terbuka, penerangan yang cukup dengan suara yang
jelas;

36 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


• Proses penghitungan suara dilakukan secara
berurutan dimulai dengan penghitungan suara
PPWP, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/
Kota;
Jika KPPS tidak melaksanakan Penghitungan suara sesuai
dengan prosedur, Pengawas TPS memberikan saran perbaikan
tata cara dan jika Ketua KPPS mengabaikan, catatkan dalam
Formulir Model A sertakan foto/video dan melaporkan kepada
Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa.

6. Pengawasan Penentuan Keabsahan Surat Suara


• Pengawas TPS melihat secara cermat pembukaan
dan pemeriksaan tanda coblos surat suara yang
ditunjukan oleh Ketua KPPS atau Anggota KPPS
yang bertugas kepada saksi dan warga masyarakat/
pemilih yang hadir dan diakui sah oleh saksi peserta
pemilu.
• Jika terdapat perbedaan pendapat tentang
keabsahan surat suara, Pengawas TPS memberikan
saran untuk Ketua KPPS harus memutuskan hasil
pencoblosan surat suara sesuai ketentuan.
• Jika surat suara sah dinyatakan tidak sah oleh Ketua
KPPS atau surat suara tidak sah dinyatakan oleh
ketua KPPS sebagai surat suara sah, Pengawas TPS
menyampaikan saran perbaikan berdasarkan kriteria
surat suara sah dan tidak sah.
• Ketentuan mengenai sah tidak sahnya surat suara
tercantum dalam Peraturan KPU Nomor 25 Tahun
2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara
(pasal 53).

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 37


• Jika ketentuan keabsahan surat suara tidak diikuti
oleh Ketua KPPS, Pengawas TPS mencatatkan
kejadian tersebut dalam Formulir Model A dan bukti
copy surat suara/foto serta dokumen pendukung
lainnya. PTPS melaporkan ke Panwaslu Kelurahan/
Desa.

7. Pengawasan Pencatatan Hasil


Hasil penghitungan perolehan suara dicatat ke dalam formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-DPRK.
KPPS mencatat jumlah surat suara digunakan ke dalam
formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model

38 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-DPRK.
Kedua pencatatan hasil penghitungan tersebut harus sama.
Ketua KPPS memberi tanda silang pada bagian luar surat suara
yang memuat tempat, nomor, alamat TPS, dan tanda tangan
ketua KPPS dalam keadaan terlipat dengan menggunakan
spidol atau bolpoin terhadap:
1. surat suara yang tidak digunakan;
2. sisa surat suara cadangan;
3. surat suara yang rusak; dan/atau
4. surat suara yang keliru dicoblos.
Dalam memberi tanda silang, Ketua KPPS dibantu oleh
anggota KPPS.

8. Pengawasan Penandatanganan Formulir C Hasil


Pengawas TPS memastikan, setelah penghitungan suara
selesai maka ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani
formulir:
1. Model C.HASIL-PPWP;
2. Model C.HASIL-DPR;
3. Model C.HASIL-DPD;
4. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model
C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-
DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP,
atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 39


5. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-
DPRK.
Saksi yang hadir dan bersedia juga ikut menandatangani.
Dalam hal terdapat saksi yang hadir tidak bersedia
menandatangani formulir wajib dicatat sebagai catatan
kejadian khusus dengan mencantumkan alasan dalam
formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN
SAKSI- KPU. Formulir yang telah ditandatangani dibuat dalam
bentuk Dokumen Elektronik dengan menggunakan Sirekap.
KPPS menyampaikan formulir kepada KPU.

9. Pengawasan Pendokumentasian Hasil


Setelah rapat Pemungutan dan penghitungan suara berakhir,
Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat
yang hadir pada rapat penghitungan suara diberi kesempatan
untuk mendokumentasikan formulir:
1. Model C.HASIL-PPWP;
2. Model C.HASIL-DPR;
3. Model C.HASIL-DPD;
4. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model
C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-
DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP,
atau Model C.HASIL-DPRPBD;
5. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-
DPRK;
6. Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model
C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan

40 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU setelah
ditandatangani oleh KPPS; dan/atau
7. salinan Model A-Kabko Daftar Pemilih dan Model A-
Daftar Pemilih Pindahan.
Dokumentasi dapat berupa foto atau video.

10. Pengawasan Pengisian Formulir


Setelah formulir selesai dilakukan penandatanganan, ketua
KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir:
a. Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
b. Model C.HASIL SALINAN-DPR;
c. Model C.HASIL SALINAN-DPD;
d. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL
SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINAN-DPRP,
Model C.HASIL SALINAN- DPRPB, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPT, Model C.HASIL SALINAN-DPRPS,
Model C.HASIL SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL
SALINAN- DPRPB;
e. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau
Model C.HASIL SALINAN-DPRK.
Pengisian formulir model C hasil Salinan ini sesuai dengan
model C hasil. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS juga mengisi
pernyataan keberatan Saksi atau catatan kejadian khusus
dalam Pemungutan dan penghitungan suara dalam formulir
Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-
KPU.

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 41


11. Pengawasan Jika Terjadi Kesalahan Penulisan
Dalam hal terjadi kesalahan penulisan pada formulir maka
ketua KPPS melakukan pembetulan dengan cara:
a. mencoret angka atau kata yang salah dengan 2 (dua)
garis horizontal; dan
b. menuliskan angka atau kata hasil pembetulan pada
angka atau kata yang dicoret sebagaimana dimaksud
dalam huruf a.
Ketua KPPS serta Saksi yang hadir, membubuhkan paraf pada
angka atau kata pembetulan dan wajib dituangkan dalam
catatan kejadian khusus dengan menggunakan formulir
Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-
KPU. Saksi yang membubuhkan paraf merupakan Saksi sesuai
dengan jenis Pemilu.

12. Pengawasan Penggandaan Formulir Model C


KPPS menggandakan formulir Model C.Hasil Salinan masing-
masing jenis menggunakan alat penggandaan yang disediakan
di TPS.
Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir dan
hasil penggandaan serta ditandatangani oleh Saksi yang hadir.
Dalam hal Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani
formulir, formulir ditandatangani oleh Saksi yang bersedia
menandatangani.
Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia
menandatangani formulir, wajib dicatat sebagai catatan
kejadian khusus dalam formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU.

42 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir
kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang
hadir pada hari yang sama.
Dalam hal KPPS tidak dapat melakukan penggandaan formulir
maka KPPS dapat menggunakan Dokumen Elektronik dengan
menggunakan Sirekap.

13. Pengawasan KPPS Memasukan Formulir dan


Penyegelan
Pengawas TPS mengawasi Ketua KPPS dibantu anggota KPPS
menyusun dan memasukkan formulir-formulir ke dalam satu
sampul kertas masing-masing dan disegel.

14. Pengawasan Pengumuman Penghitungan Suara


Pengawas TPS Pemilu 2024 memastikan, KPPS mengumumkan
hasil penghitungan suara di TPS. KPPS wajib menyampaikan 1
(satu) rangkap formulir:
1. Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
2. Model C.HASIL SALINAN-DPR;
3. Model C.HASIL SALINAN-DPD;
4. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL
SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINAN- DPRP, Model
C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model C.HASIL SALINAN-
DPRPT, Model C.HASIL SALINAN- DPRPS, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL SALINAN-DPRPB;
dan
5. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL SALINAN-DPRK,

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 43


kepada PPS dalam sampul kertas dan disegel pada hari dan
tanggal pemungutan suara.
Penyampaian formulir tersebut juga dilakukan dengan
menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.
PPS wajib mengumumkan formulir dari seluruh TPS di wilayah
kerjanya dengan cara menempelkan formulir tersebut di
tempat umum pada kelurahan/desa.
Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu)
rangkap:
• Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
• Model C.HASIL SALINAN-DPR;
• Model C.HASIL SALINAN-DPD;
• Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL
SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINAN- DPRP,
Model C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPT, Model C.HASIL SALINAN- DPRPS,
Model C.HASIL SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL
SALINAN-DPRPB; dan
• Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau
Model C.HASIL SALINAN-DPRK,
sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Selain formulir tersebut, KPPS dapat menyampaikan formulir:
1. Model C.DAFTAR HADIR DPT-KPU;
2. Model C.DAFTAR HADIR DPTb-KPU;

44 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024


3. Model C.DAFTAR HADIR DPK-KPU; dan
4. Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU,
dalam bentuk Dokumen Elektronik.

15. Pengawasan Penyerahan Kotak Suara dari KPPS


ke PPS
KPPS wajib menyegel, menjaga, dan mengamankan keutuhan
kotak suara setelah rapat penghitungan suara di TPS.
Kotak suara tersebut meliputi kotak suara Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, kotak suara Pemilu anggota DPR, kotak
suara Pemilu anggota DPD, kotak suara Pemilu anggota DPRD
Provinsi, dan kotak suara Pemilu anggota DPRD Kabupaten/
Kota. KPPS wajib menyerahkan kotak suara dan salinan
formulir pada hari dan tanggal pemungutan suara kepada PPK
melalui PPS.
Salinan formulir tidak dimasukkan ke dalam kotak suara.
Penyerahan kotak suara kepada PPS, diawasi oleh Saksi
dan/atau Pengawas TPS. PPS meneruskan kotak suara dari
seluruh TPS kepada PPK pada hari yang sama setelah proses
pemungutan dan penghitungan suara selesai.
Dalam hal PPS tidak dapat memenuhi ketentuan maka PPS
menyampaikan kotak suara kepada PPK paling lambat 3 (tiga)
Hari setelah hari penghitungan suara.
Sesuai dengan pasal 68 Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023
tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu,
KPPS dilarang memberikan formulir:
1. Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
2. Model C.HASIL SALINAN-DPR;

Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024 | 45


3. Model C.HASIL SALINAN-DPD;
4. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL
SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINAN-DPRP, Model
C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model C.HASIL SALINAN-
DPRPT, Model C.HASIL SALINAN-DPRPS, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL SALINAN-DPRPB;
dan
5. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model
C.HASIL-SALINAN-DPRK,
kepada siapapun dan/atau pihak manapun, kecuali kepada
setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS.

46 | Buku Saku Pengawas TPS Pemilu 2024

Anda mungkin juga menyukai