Anda di halaman 1dari 38

PEMUNGUTAN SUARA

KPU KABUPATEN SLEMAN


23 Januari 2024
DASAR HUKUM

1. Undang-undang nomor 7 Tahun 2017;


2. PKPU Nomor 14 Tahun 2023;
3. PKPU Nomor 25 Tahun 2023;
4. Keputusan nomor 66 Tahun 2024;
5. Keputusan dan Surat dinas lainnya.
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN UMUM PRESIDEN & WAKIL
PRESIDEN PUTARAN KEDUA
TAHAPAN PEMUNGUTAN SUARA

PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
SUARA
PERSIAPAN
PEMUNGUTAN SUARA

6
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PEMUNGUTAN
SUARA KEPADA PEMILIH
KPPS menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU untuk
memberikan suara kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPT di wilayah kerjanya
paling lambat tanggal 10 Februari 2024;

Apabila Pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, ketua KPPS dapat


menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada keluarganya
dan diminta untuk menandatangani tanda terima:

Dalam hal Pemilih dan keluarga Pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, ketua
KPPS atau anggota KPPS menyampaikan foto/dokumen elektronik formulir
Model CPEMBERITAHUAN-KPU kepada Pemilih melalui aplikasi pesan atau
surat elektronik atau media internet lainnya yang bersifat private/personal yang
diketahui oleh Ketua KPPS atau anggota KPPS dan selanjutnya mengambil
tangkapan layar dari hasil pengiriman pesan tersebut.

Ketua KPPS dibantu anggota KPPS mendokumentasikan penyampaian surat


pemberitahuan berupa foto atau video yang disimpan sebagai arsip dan
disampaikan kepada PPS bersamaan dengan rekapitulasi pengembalian formulir
Model C.PEMBERITAHUAN-KPU.
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PEMUNGUTAN
SUARA KEPADA PEMILIH

Apabila sampai dengan tanggal 11 Februari 2024 Pemilih DPT belum menerima
formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU, maka Pemilih yang bersangkutan
dapat meminta formulir C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada ketua KPPS paling
lambat tanggal 13 Februari 2024 dengan menunjukkan KTP-el

Apabila KPPS menemukan Pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat,
atau tidak dikenal, KPPS menandai/mencatat keterangan tersebut pada formulir
Model C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak dapat terdistribusi dan melaporkan
kepada PPS dengan formulir Model BA-C.PEMBERITAHUAN-KPU

Apabila sampai dengan tanggal 13 Februari 2024 terdapat formulir


C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak dapat diserahkan kepada Pemilih, ketua
KPPS melaporkan kepada PPS dengan menggunakan formulir Model BA-
C.PEMBERITAHUAN-KPU termasuk jumlah c,pemberitahuan yang terdistribusi.
Pelaporan paling lambat 1 hari sebelum pemungutan suara pukul 17.00.
PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA DI
TPS

Pengumuman dengan Penyerahan salinan


menempelkan DPT, DPT dan DPTb
DPTb, DPC, dan DCT
Penyiapan TPS anggota DPR, DPD,
kepada Saksi yang
DPRD Provinsi dan hadir dan
DPRD Kabupaten/Kota Pengawas TPS.
LOKASI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
(Pasal 7)

dapat dibuat di ruang terbuka dan/atau ruang tertutup;

tidak dibuat di dalam ruangan tempat ibadah;

ukuran paling kurang panjang 10 (sepuluh) meter dan lebar 8 (delapan) meter
atau dapat disesuaikan dengan kondisi setempat; dan

harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) Hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara.
KETUGASAN KPPS
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)

KPPS Kesatu (Ketua KPPS)


1. KPPS Kesatu sebagaiKetua KPPS anggota mempunyai tugas memimpin rapat
Pemungutan Suara
2. Memberikan penjelasan mengenai tata cara pemberian suara.
3. Menandatangani surat suara untuk diberikan kepada pemilih;
4. Memanggil pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk memberikan suara
berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih;
5. Memberikan surat suara yang telah ditandatangani dalam keadaan baik/tidak rusak
serta dalam keadaan terlipat;
6. Mengingatkan pemilih untuk memeriksa dan meneliti surat suara tersebut dalam
keadaan tidak rusak;
7. Mengingatkan dan melarang pemilih membawa telepon genggam dan/atau alat
perekam gambar lainnya ke bilik suara.
12
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)

KPPS Kedua

1. Menerima dan mengurutkan surat pemberitahuan formulir (Model


C.Pemberitahuan-KPU), surat pindah memilih (Model A-Surat Pindah Memilih-KPU),
dan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el bagi Pemilih terdaftar dalam DPT, DPTb, dan
DPK sebagai dasar Pemilih mendapatkan Surat Suara sesuai jenis Pemilu yang akan
diberikan berdasarkan urutan kehadiran; dan/atau
2. tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS.

13
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)

KPPS Ketiga

1. Mengumpulkan surat pemberitahuan formulir (Model C.Pemberitahuan-KPU), surat


pindah memilih (Model A-Surat Pindah Memilih-KPU) setelah Pemilih mendapatkan
Surat Suara yang akan dicoblos;
2. membantu ketua KPPS untuk mengisi data TPS di bagian belakang (cover) surat suara
yang memuat alamat TPS berupa:
a) nama kabupaten/kota;
b) kecamatan/distrik;
c) kelurahan/desa; dan
d) nomor TPS.
dengan cara ditulis tangan atau dapat menggunakan alat bantu cetakan tulisan yang
tidak merusak surat suara;
3. Tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS
14
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (2)

KPPS Keempat
1. Meminta kepada Pemilih untuk menunjukkan seluruh jari tangan Pemilih dan memeriksa tanda
khusus berupa tinta pada seluruh jari tangan Pemilih;
2. Meminta kepada Pemilih untuk menunjukkan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el beserta formulir
Model C.Pemberitahuan-KPU atau formulir Model A-Surat Pindah Memilih-KPU;
3. Memeriksa kesesuaian antara Pemilih yang bersangkutan dengan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el
yang ditunjukan oleh Pemilih;
4. Apabila Pemilih terdaftar dalam DPT, memeriksa kesesuaian nama Pemilih antara formulir Model
C.Pemberitahuan-KPU dengan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el dan memeriksa kesesuaian nama
Pemilih dengan yang tercantum dalam salinan DPT, serta memberi tanda pada kolom nomor urut
Pemilih dalam salinan DPT dengan menggunakan formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih;
4. Apabila Pemilih terdaftar dalam DPTb, memeriksa kesesuaian nama Pemilih antara formulir Model A-
Surat Pindah Memilih-KPU dengan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el dan memeriksa kesesuaian
nama Pemilih dengan yang tercantum dalam salinan DPTb, serta memberi tanda pada kolom nomor
urut Pemilih dalam salinan DPTb dengan menggunakan formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan;

15
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (4)

KPPS Kelima
1. Meminta Pemilih untuk menandatangani formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPT bagi
pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih;
2. Meminta Pemilih untuk menandatangani formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPTb bagi
pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan dan Namanya
tercantum dalam formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPTb;
3. Menuliskan nama lengkap sesuai KTP-el dan menandatangani formulir MODEL
C.DAFTAR HADIR DPK;
4. Menuliskan nama Pemilih dan jenis disabilitas Pemilih yang belum tercantum dalam
formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPTb/ MODEL C.DAFTAR HADIR DPK ke dalam
formulir tersebut sesuai dengan formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan;
5. Mempersilakan Pemilih menempati tempat duduk yang telah disediakan.

16
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (5)

KPPS Keenam
Mengatur dan memastikan Pemilih memasukkan masing-masing Surat Suara ke dalam
kotak suara sesuai jenis Pemilu.

KPPS Ketujuh
Mengatur Pemilih yang akan keluar TPS dan memberikan tanda khusus berupa tinta di
salah satu jari Pemilih sebagai bukti bahwa Pemilih yang bersangkutan telah memberikan
hak pilihnya

17
PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN SUARA

18
PEMERIKSAAN PERSIAPAN AKHIR
PEMUNGUTAN SUARA
memeriksa TPS dan perlengkapannya

menempatkan kotak suara yang berisi surat suara untuk masing-


masing jenis Pemilu beserta kelengkapan administrasinya di depan
meja ketua KPPS

mempersilakan dan mengatur Pemilih untuk


menempati tempat duduk yang telah disediakan

menerima surat mandat dari Saksi


Saksi dan Pengawas TPS
Pelaksanaan rapat pemungutan suara dihadiri pula oleh saksi peserta Pemilu dan Pengawas TPS.
Adapun ketentuan terkait Saksi peserta Pemilu yang hadir ke TPS adalah sebagai berikut:

1. hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta 3. tidak mengenakan atau membawa atribut yang
Pemilu memuat nomor, nama, foto calon/Pasangan Calon,
simbol/gambar Partai Politik, atau mengenakan
2. membawa dan menyerahkan surat mandat paling seragam dan/atau atribut lain yang memberikan
lambat sebelum rapat Pemungutan Suara yang kesan mendukung atau menolak Peserta Pemilu
ditandatangani oleh: tertentu.
a. Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk
4. berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
masing-masing Pasangan Calon, Partai Politik,
b. pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota
atau calon anggota DPD dengan ketentuan yang
atau tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota
dapat memasuki TPS berjumlah 1 (satu) orang
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota
dalam satu waktu.
c. Calon lebih
Dalam hal terdapat anggota
dariDPD untuksurat
1 (satu) Pemilu anggota
mandat maka
DPD dalam hal terdapat saksi yang mewakili lebih dari
yang berlaku yaitu mandat dari kepengurusan 1 (satu) Peserta Pemilu, Saksi dapat diterima
tingkat sepanjang merupakan Saksi dari Pasangan Calon
kabupaten/kota kecuali mandat dari dan Partai Politik Peserta Pemilu yang
kepengurusan tingkat mengusulkan Pasangan Calon tersebut, yang
kabupaten/kota dinyatakan tidak berlaku oleh dibuktikan dengan surat mandat dari masing-
20
masing Peserta Pemilu.
PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA, DUKUNGAN
PERLENGKAPAN DAN PERLENGKAPAN LAINNYA
PENGATURAN TPS

KPPS menyediakan 5 kursi prioritas untuk:


• Pemilih disabilitas
• Pemilih hamil
• Pemilih mengajak balita
• Pemilih lanjut usia
• Pemilih yang membutuhkan perlakuan
khusus
RAPAT PEMUNGUTAN
SUARA
1
pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan Petugas Ketertiban TPS

2
penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara dan pembagian tugas
anggota KPPS

pelaksanaan pemberian suara


Kegiatan KPPS pada Rapat Pemungutan Suara (Pasal 17)

1. Membuka perlengkapan pemungutan dan 2. Memberikan penjelasan kepada Pemilih, Saksi dan
penghitungan suara dengan ketentuan: Pengawas TPS mengenai:
a. membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh isi a. Jumlah surat suara yang diterima;
kotak suara di atas meja secara tertib dan teratur, b. Tata cara pemberian suara;
mengidentifikasi dan menghitung jumlah setiap c. Tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi,
jenis dokumen dan peralatan, serta memeriksa Pengawas TPS, pemantau Pemilu atau warga
sampul yang berisi Surat Suara untuk masing- masyarakat/Pemilih;
masing jenis Pemilu yang masih dalam keadaan d. Tata cara pemantauan oleh pemantau Pemilu;
disegel e. Pembagian tugas anggota KPPS; dan
b. memperlihatkan kepada Pengawas TPS yang hadir f. Hal-hal lain yang diperlukan.
bahwa kotak suara benar-benar telah kosong,
menutup kembali, mengunci kotak suara dan Penjelasan sebagaimana dimaksud pada huruf b
meletakkannya di tempat yang telah ditentukan disampaikan secara berkala sepanjang rapat
c. menghitung dan memeriksa kondisi seluruh surat pemungutan suara berlangsung.
suara termasuk surat suara cadangan sebanyak 2%
(dua persen) dari jumlah Pemilih yang tercantum Ketua KPPS memastikan anggota KPPS berada pada
dalam DPT untuk masing-masing jenis Pemilu dan tempat sesuai dengan tugasnya sebagaimana
memastikan kesesuaian dengan Dapil. dimaksud pada huruf e.

24
PENGUMUMAN DI TPS TERHADAP CALON
TMS/MENINGGAL DUNIA

Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU terdapat salah satu calon atau Pasangan Calon yang
berhalangan tetap atau dibatalkan sebagai peserta Pemilu sebelum Hari pemungutan suara KPPS
mengumumkan calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap atau dibatalkan tersebut
melalui papan pengumuman di TPS dan/atau secara lisan menyampaikan kepada Pemilih sebelum
pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan pemungutan suara (Pasal 20)

Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota terdapat calon
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang meninggal dunia atau tidak lagi
memenuhi syarat sejak ditetapkan sebagai calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, KPPS mengumumkan calon yang meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi
syarat melalui papan pengumuman di TPS dan/atau secara lisan menyampaikan kepada Pemilih
sebelum pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan pemungutan suara (Pasal 21).

25
PEMILIH
No Kategori Waktu Kehadiran Dokumen yang ditunjukkan Keterangan
Pemilih
1 DPT a) 07.00 s.d. pukul 07.59 WIB • C.Pemberitahuan KPPS tetap melayani
b) 08.00 s.d. pukul 08.59 WIB • KTP El Pemilih DPT/DPTb
c) 09.00 s.d. pukul 09.59 WIB yang hadir diluar
d) 10.00 s.d. pukul 10.59 WIB jadwal yang telah
diatur sepanjang
2 DPTb 11.00 s.d 13.00 WIB • A.Pindah memilih rentang waktu 07.00
• KTP El s.d 13.00 WIB
3 DPK 12.00 s.d 13.00 WIB KTP El wilayah setempat

Apabila Pemilih telah memiliki KTP-el pada domisili di


tempat baru dan tidak terdaftar dalam DPT pada TPS sesuai
KTP-el pada domisili yang baru tersebut, Pemilih tersebut
dapat menjadi Pemilih DPK. (KPT 66)
Surat Suara yang diberikan ke Pemilih

Surat Suara Surat Suara


Surat Suara Surat Suara Surat Suara
Presiden dan DPRD
DPD
Pemilih DPT 5 Jenis Surat Suara
DPR DPRD Provinsi
Wakil Presiden Kab/Kota

Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPD


Surat Suara DPR
Wakil Presiden
Pemilih DPTb Pindah memilih ke Provinsi lain Pindah memilih ke Kab/Kota
atau pindah memilih ke suatu Pindah memilih ke Kab/Kota
lain dalam satu Provinsi dan
negara lain dalam satu Provinsi
dalam satu dapil anggota DPR

Surat Suara DPRD Provinsi Surat Suara DPRD Kab/Kota


Pindah memilih ke Kecamatan
Pindah memilih ke Kab/Kota
lain lain dalam satu
lain dalam satu Provinsi dan
Kabupaten/Kota dan dalam
dalam satu dapil anggota
satu dapil anggota DPRD
DPRD Provinsi
Kabupaten/Kota

Surat Suara Surat Suara


Surat Suara Surat Suara Surat Suara
Presiden dan DPRD
DPR DPD
5 Jenis Surat Suara
DPRD Provinsi
Pemilih DPK Wakil Presiden Kab/Kota

27
Tata Cara Pencoblosan pada Surat Suara

Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPRD Surat Suara DPRD
Surat Suara DPR Surat Suara DPD
Wakil Presiden Provinsi Kab/Kota

mencoblos pada nomor mencoblos pada nomor mencoblos pada nomor


mencoblos
atau tanda atau tanda atau tanda
pada nomor, nama, foto
gambar Partai Politik, mencoblos pada nomor, gambar Partai Politik, gambar Partai Politik,
Pasangan Calon, atau
dan/atau nama calon nama, atau foto dan/atau nama calon dan/atau nama calon
tanda
anggota calon dalam satu kolom anggota anggota
gambar Partai Politik
DPR, calon yang sama DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota,
pengusul dalam satu
dalam Partai Politik yang dalam Partai Politik yang dalam Partai Politik yang
kotak
sama sama sama

Pemilih memastikan surat suara yang diterima dalam


kondisi baik/tidak rusan dan telah ditandatangani KPPS.

28
Pasal 27

1. Setelah pemilih memeriksa dan meneliti surat suara, pemilih melakukan pemberian
suara
2. Dalam melakukan pemberian suara, pemilih harus menggunakan alat untuk mencoblos
yang telah disediakan
3. Pemilih tidak boleh membubuhkan tulisan dan/atau catatan apapun pada surat suara
4. Pemilih tidak boleh mendokumentasikan hak pilihnya di bilik suara
5. Setelah melakukan pemberian suara, pemilih diberikan tanda khusus pada salah satu
jari dengan menggunakan tinta

29
LAYANAN PEMILIH DISABILITAS DI TPS

1. Dalam C.Pemberitahuan mencantumkan catatan kemudahan bagi Pemilih disabilitas.


2. TPS diatur untuk dapat menjamin akses gerak pengguna kursi roda.
3. Di dalam TPS disediakan 5 (lima) kursi prioritas untuk Pemilih kondisi tertentu,
salah satunya Pemilih disabilitas.
4. Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih disabilitas untuk memberikan suara.
5. Pemilih disabilitas dapat dibantu pendamping yang ditunjuk oleh Pemilih.
6. Pemilih disabilitas netra disediakan alat bantu tuna netra untuk PPWP dan Pemilihan
DPD.
LAYANAN PEMILIH KONDISI TERTENTU

Pelayanan kepada Pemilih yang tidak dapat hadir secara langsung di


TPS karena kondisi tertentu:
1. Pemilih yang sakit di rumah dan dipastikan tidak dapat mendatangi TPS
untuk memberikan hak pilihnya;
2. Pemilih yang menjadi tahanan sementara, keluarga pemilih yang
bersangkutan melapor kepada KPPS pada saat KPPS menyampaikan formulir
Model C.PEMBERITAHUAN-KPU atau sebelum pemungutan suara berakhir;
dan
3. Pemilih yang sedang berada di rumah sakit jiwa yang mengalami gangguan
jiwa dan telah mendapatkan keterangan dari profesional bidang kesehatan
jiwa bahwa yang bersangkutan telah memiliki kemampuan untuk memilih
dalam Pemilu.
LAYANAN PEMILIH KONDISI TERTENTU
Pelayanan terhadap Pemilih kodisi tertentu tersebut dilakukan
dengan cara:
1. KPPS asal mendatangi Pemilih tersebut dengan diketahui para Saksi dan
Panwaslu Kelurahan/Desa atau Pengawas TPS, dengan tetap mengutamakan
kerahasiaan Pemilih.
2. Pelayanan dilakukan oleh KPPS Keempat dan KPPS Keenam serta dapat
didampingi oleh Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa atau Pengawas
TPS.
3. Waktu pelayanan pengguna hak pilih sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dilaksanakan pukul 12.00 s.d. pukul 13.00 waktu setempat dengan
memperhatikan pelayanan Pemilih yang hadir di TPS dan mempertimbangkan
ketersediaan surat suara.
4. Perlengkapan yang harus disediakan berupa kantong plastik sedang berwarna
gelap, surat suara sesuai dengan jenis Pemilu, daftar hadir sesuai dengan
jenis Pemilih, dan tinta serta alat coblos.
5. Pelayanan kepada Pemilih yang tidak dapat hadir secara langsung tersebut
dicatat dalam formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN
SAKSI-KPU.
1. 1 jam sebelum pemungutan suara selesai, Ketua KPPS mengumumkan bahwa pemilih
yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb diberi kesempatan memberikan suara dan
didaftarkan dalam DPK
2. KPPS dibantu petugas ketertiban TPS mengatur keseimbangan jumlah pemilih terhadap
surat suara yang masih tersedia
3. Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS mengumumkan bahwa yang
diperbolehkan memberikan suara hanya pemilih yang
a. Sedang menunggu giliran untuk memberikan suara dan telah dicatat kehadirannya
dala, daftar hadir atau
b. Telah hadir dan sedang dalam antrean untuk mencatatkan kehadirannya dalam daftar
hadir
4. Setelah seluruh pemilih selesai memberikan suara, Ketua KPPS mengumumkan kepada
yang hadir di TPS bahwa pemungutan suara telah selesai dan dilanjutkan rapat
penghitungan suara di TPS
33
PEMBERIAN SUARA DI LOKASI KHUSUS

1. Pemilih yang terdaftar sebagai DPT di TPS lokasi khusus, dapat menggunakan hak pilihnya untuk
memilih:
a. Pasangan Calon;
b. calon anggota DPR, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam
satu Dapil;
c. calon anggota DPD, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi;
d. calon anggota DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan
dalam satu Dapil; dan/atau
e. calon anggota DPRD kabupaten/Kota, apabila pindah memilih ke kecamatan lain dalam satu
kabupaten/kota dan dalam satu Dapil.
2. Ketentuan mengenai TPS lokasi khusus sesuai dengan Peraturan KPU yang mengatur mengenai
penyusunan daftar Pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu dan sistem informasi data Pemilih.
3. Ketentuan penyampaian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU terhadap Pemilih di TPS berlaku
secara mutatis mutandis terhadap Penyampaian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU terhadap
Pemilih di TPS Lokasi Khusus.
4. Dalam hal terdapat kendala dalam penyampaian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU terhadap
Pemilih di TPS lokasi khusus, penyampaian formulir dilakukan berdasarkan hasil koordinasi KPU
Kabupaten/Kota dengan pejabat yang berwenang di lokasi khusus. 34
PEMUNGUTAN SUARA ULANG (1)

1. Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang
mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat
dilakukan.
2. Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan Pengawas TPS
terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan
menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama
atau alamat pada surat suara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga surat
suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb memberikan suara di
TPS.
3. Selain keadaan sebagaimana dimaksud pada angka (2), pemungutan suara wajib diulang jika terdapat pemilih
yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS atau pada TPS yang berbeda.
4. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan menyebutkan keadaan yang menyebabkan
diadakannya pemungutan suara ulang.
5. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara,
berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
6. Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali
pemungutan suara ulang. 35
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
LANJUTAN DAN SUSULAN (2)

7. Penetapan penundaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas ditetapkan dengan
Keputusan KPU Kabupaten/Kota;
8. Penetapan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c di atas ditetapkan dengan
Keputusan KPU Provinsi.;
9. Pemungutan suara dan/atau penghitungan suara lanjutan atau susulan dilaksanakan paling lambat 10
(sepuluh)Hari setelah hari pemungutan suara.

36
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
LANJUTAN DAN SUSULAN (1)
1. Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan pemungutan suara atau penghitungan suara di
TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan pemungutan suara atau penghitungan suara lanjutan di TPS.
2. Pelaksanaan Pemungutan Suara atau penghitungan suara lanjutan di TPS dimulai dari tahapan
pemungutan suara atau penghitungan suara di TPS yang terhenti.
3. Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara
tidak dapat dilaksanakan, dilakukan Pemungutan Suara dan/atau penghitungan suara susulan.
4. Pelaksanaan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan
pemungutan suara dan/atau penghitungan suara.
5. Pemungutan suara dan/atau penghitungan suara lanjutan atau susulan dilaksanakan setelah dilakukan
penetapan penundaan.
6. Penetapan penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara dilakukan oleh:
a. KPU Kabupaten/Kota atas usul PPK, apabila penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain;
b. KPU Kabupaten/Kota atas usul PPK, apabila penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kecamatan atau yang disebut dengan nama lain; atau
c. KPU Provinsi atas usul KPU Kabupaten/Kota apabila penundaan pemungutan suara dan/atau
penghitungan suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota.
37
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai