Anda di halaman 1dari 46

Pengawasan

Pemungutan dan
penghitungan
Suara
DIDI KOMARUDIN
DIDI KOMARUDIN
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

2. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2024 tentang


Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2023 tentang


Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum

4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2023 tentang


Perlengkapan Pemungutan Suara, Dukungan Perlengkapan Lainnya dan
Perlengkapan Pemungutan Suara Lainnya dalam Pemilihan Umum.
Pengertian dan Pengawasan Putung Sura

Tahapan putung-rekap adalah tahapan yang menetuntakan


nasib para pihak dalam pemilihan, sehingga kejadian-
kejadian yang menyimpang, melanggar dan manipulatif
potensial tetap terjadi, dan kita harus bisa mencegah dan
menindaknya. Intrumen yang disusun diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
Pasal 2 Perbawaslu No 1 Thn 2024

Pengawas Pemilu sesuai dengan kewenangan masing-


masing melaksanakan tugas pengawasan tahapan
pemungutan dan penghitungan suara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. .

Didi komarudin
1. Kampanye pada Hari pemungutan suara;
2. pemberian uang atau materi lainnya;
TITIK RAWAN 3. keterlibatan pihak yang dilarang berdasarkan ketentuan
DALAM peraturan perundang-undangan;
TAHAPAN
PUTUNG DAN 4. permasalahan perlengkapan pemungutan suara,
REKAP SUARA dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan
pemungutan suara lainnya;
5. manipulasi perolehan suara; dan/atau
6. Intimidasi pihak pihak yang berkepentingan;

7. potensi kerawanan lainnya.


TUJUAN PENGAWASAN ;

INTEGRIT
AS HASL
INTEGRITA
S PROSES

INTEGRITA
S AKTOR
PUNGUT HITUNG & REKAP DENGAN
TAHAPAN LAINNYA
Akurasi data pemilih dan
Daftar penggunaan hak pilih
Pemilih
Keterlibatan aparatus
pemerintah/pemerintah daerah Pengaruhi
proses dan
Pungut- kampanye Money politik dan/atau hasil
pemilihan
hitung & transaksi politik lainnya

Rekapitulasi Netralitas penyelenggara

Logistik Kekurangan/kelebihan
logistik

Didi komarudin
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN
DAN PENGHITUNGAN SUARA
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA Putaran Dua
Fokus Pengawasan
1. Mengawasi persiapan pemungutan suara;
2. Mengawasi pelaksanaan pemungutan
suara;
3. Mengawasi persiapan penghitungan suara;
4. Mengawasi pelaksanaan penghitungan
suara; dan

5. Mengawasi pergerakan hasil penghitungan


suara dari TPS ke PPS.
Strategi Pengawasan
1. pencegahan pelanggaran Pemilu pada tahapan
pemungutan dan penghitungan suara;

2. pengawasan secara langsung;

3. patroli pengawasan; 5. pengawasan partisipatif;


4. pemanfaatan dan pengelolaan sistem informasi 6. pelayanan pengaduan masyarakat;
pengawasan Pemilu;
7. tindak lanjut hasil pengawasan; dan

8. bentuk dan/atau metode pengawasan lain sesuai


dengan kebutuhan pengawasan tahapan
pemungutan dan penghitungan suara.
Siapa Pengawas
DI TPS ?
PTPS

Pengawas Tempat Pemungutan


Suara yang selanjutnya disebut
Pengawas TPS adalah petugas
yang dibentuk oleh Panwaslu
Kecamatan untuk membantu
Panwaslu Kelurahan/Desa
TUGAS PTPS APLIKASI SIWASLU

1. Mengawasi persiapan pemungutan suara;

2. Mengawasi pelaksanaan pemungutan suara;

3. Mengawasi persiapan penghitungan suara;

4. Mengawasi pelaksanaan penghitungan suara; dan

5. Mengawasi pergerakan hasil penghitungan suara dari bit.ly/siwaslu2024


Kata kunci pencarian di PlayStore: siwaslu 2024
TPS ke PPS Panduan Penggunaan Siwaslu
http://bit.ly/PanduanSiwaslu2024
Wewenang
PTPS 1. menyampaikan keberatan dalam hal ditemukannya
dugaan pelanggaran, kesalahan dan/atau penyimpangan
administrasi pemungutan dan penghitungan suara;
2. menerima salinan berita acara dan sertifikat pemungutan
dan penghitungan suara; dan
3. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kewajiban PTPS

1.menyampaikan laporan hasil pengawasan


pemungutan dan penghitungan suara kepada
Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu
Kelurahan/ Desa; dan
2.menyampaikan laporan hasil pengawasan
kepada Panwaslu, Kecamatan melalui
Panwaslu Kelurahan/Desa.
Larangan PTPS

1. Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam


menentukan pilihannya.
2. Melihat pemilih mencoblos surat suara dalam bilik suara.
3. Mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara serta mengisi formulir
pemungutan suara dan hasil penghitungan suara.
4. Mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakan tugas dan
kewenangannya.
5. Mengganggu pelaksanaan pemungutan suara dan
penghitungan suara
Output Hasil Pengawasan PTPS

1. Laporan dalam bentuk Form A Hasil Pengawasan, PTPS wajib menggunakan


Formulir A untuk mencatat setiap peristiwa dan hasil dari pengawasan dan dugaan
pelanggaran dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Formulir A juga sarana
untuk menjelaskan tentang upaya pencegahan dan saran perbaikan dari Pengawas TPS yang
dikirimkan ke Pengawas Kecamatan melalui pengawas kelurahan/desa.
2. Alat Kerja
Pengawasan
PERSIAPAN Fokus Pengawasan Dist C
Undangan
PEMUNGUTAN  KPPS menyampaikan formulir Model
SUARA
Memastikan Ketepatan Distribusi
C.PEMBERITAHUAN-KPU paling lambat tanggal 10
Februari 2024; (dapat diwakilkan oleh Pihak Keluarga bila
Pemilih tidak berada ditempat;
C.PEMBERITAHUAN-KPU (Undangan Pemilih)
 Pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat,
Pembuatan TPS sesuai Peraturan atau tidak dikenal, KPPS menandai/mencatat
keterangan tersebut pada formulir Model
C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak dapat
Pemasangan Informasi di TPS: Profil Daftar terdistribusi selanjutnya wajib mengembalikan
Pasangan Calon, DCT DPR, DPD, DPRD, Denah kepada PPS dengan menggunakan formulir Model
TPS, DPT, dan DPTB BA- C.PEMBERITAHUAN-KPU

 Apabila sampai dengan tanggal 13 Februari 2024


Ketepatan Logistik TPS terdapat formulir C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak
dapat diserahkan kepada Pemilih, ketua KPPS
Mitigasi Kerawananan TPS: Money Politik, mengembalikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-
KPU kepada PPS dengan menggunakan formulir Model
Kampanye Terselubung, Mobilisasi dan BA-C.PEMBERITAHUAN-KPU.
Intimidasi
Kpts KPU: 066 tahun 2024
PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN SUARA
1 Ketepatan Waktu dimulai Pemungutan Suara

Pemberian Salinan DPT dan DPTB kepada Saksi &


2 PTPS

3 Memastikan Ketepatan Fasilitasi Hak Pilih DPT,


DPTB dan DPK: 1. Jam memilih dan 2. Surat Suara
yang diberikan
4
Memastikan Profesionalitas & Netralitas KPPS
5
Mencegah & Mengawasi Money Politik, Kampanye
Terselubung, Mobilisasi, Intimidasi dilingkup TPS

19
Kerawanan
KETEPATAN PEMBERIAN SURAT
Surat KPU no.1386/PL.01.02-SD/14/2023
SUARA Pemilih pindah memilih karena Pindah
Kategori Pemilih Pemilu 2024 Domisili dan telah terbit KTP-el mendapat 5
(lima) jenis Surat Suara
DPT
Daftar Pemilih Tetap yang selanjutnya disingkat DPT adalah Kpt KPU 066/2024 halaman 43 hurup P.
DPSHP Akhir yang telah diperbaiki oleh PPS, direkapitulasi oleh “Apabila pemilih telah memiliki kpt-el ditempat
PPK, dan ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota. baru dan tdk terdaftar dalam DPT pada TPS
DPTB sesuai KTP el pada domisiliyang baru tersebut,
pemilih tersebut dapat menjadi pemilih DPK”.
Daftar Pemilih Tambahan yang selanjutnya disingkat DPTb
adalah Daftar Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di suatu
TPS yang karena keadaan tertentu Pemilih tidak dapat 1 (satu) jam sebelum pemungutan suara
menggunakan haknya untuk memilih di TPS tempat yang selesai, ketua KPPS mengumumkan bahwa
bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS lain. Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan
DPK DPTb diberi kesempatan untuk memberikan
Daftar Pemilih yang memiliki identitas kependudukan tetapi suara di TPS dan didaftarkan ke dalam DPK,
belum terdaftar dalam DPT dan DPTb. dengan memberi kesempatan terlebih dahulu
kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPT dan
DPTb. (Pasal 31)

21
HAK Surat Suara PEMILIH
Surat Suara Surat Suara Surat Suara Surat Suara Surat Suara
Presiden dan DPR DPD DPRD Provinsi DPRD

Pemilih DPT 5 Jenis Surat Suara Wakil Presiden Kab/Kota

Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPR Surat Suara DPD
Wakil Presiden
Pemilih DPTb
Pindah memilih ke Provinsi lain Pindah memilih ke Kab/Kota
atau pindah memilih ke suatu lain dalam satu Provinsi dan Pindah memilih ke Kab/Kota
negara dalam satu dapil anggota DPR lain dalam satu Provinsi

Surat Suara DPRD Provinsi Surat Suara DPRD Kab/Kota


Pindah memilih ke Kecamatan
Pindah memilih ke Kab/Kota
lain lain dalam satu
lain dalam satu Provinsi dan
Kabupaten/Kota dan dalam
dalam satu dapil anggota
satu dapil anggota DPRD
DPRD Provinsi
Kabupaten/Kota

Pemilih DPK 5 Jenis Surat Suara


24

22
PENGHITUNGAN SUARA
• Ketepatan Waktu dimulai Penghitungan Suara

• Akurasi: Surat suara yang diterima dan digunakan,


Surat Suara Rusak, Pengembalian Surat Suara
Rusak dan Sisa Surat Suara.

• Pemilih DPT, DPTB dam DPK yang Hadir


menggunakan hak pilih
• Pemberian Salianan C.Hasil PPWP, DPR, DPD fan
DPRD kepada Saksi dan PTPS

• Akurasi Penetapan Surat Suara Sah dan Tidak Sah

• Penjumlah peroleahn & Pengisian Formulir


Pengumuman Hasil TPS
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
KPPS MENGHITUNG:
 Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah
a. Jumlah Pemilih terdaftar dalam salinan DPT yang
pemungutan suara selesai, dan berakhir pada Hari tercantum dalam formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih
yang sama dengan Hari pemungutan suara. yang memberikan suara untuk masing-masing jenis
Pemilu;
 Dalam hal penghitungan suara belum selesai pada b. Jumlah Pemilih terdaftar dalam DPTb yang tercantum
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan yang
penghitungan suara dapat diperpanjang tanpa jeda memberikan suara untuk masing-masing jenis Pemilu;
paling lama 12 (dua belas) jam sejak berakhirnya Hari c. Jumlah surat suara yang diterima termasuk surat suara
pemungutan suara. cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu;
d. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak atau keliru dicoblos untuk masing- masing
(Putusan MK nomor: 20/PUU-XVII) jenis Pemilu; dan
e. Jumlah surat suara yang tidak digunakan termasuk sisa
surat suara cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu.

25
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
MENCATAT HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH
Penghitungan suara dapat dilakukan secara berurutan
SURAT SUARA MASING-MASING PEMILU yang
dimulai dari Surat Suara:
diumumkan sebagaimana dimaksud dalam huruf d dengan
a. Presiden dan Wakil Presiden; menggunakan formulir:
b. DPR;  Model C.HASIL-PPWP;
c. DPD;  Model C.HASIL-DPR;
d. DPRD Provinsi; dan  Model C.HASIL-DPD;
e. DPRD Kabupaten/Kota.  Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB,
Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS,
Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-
DPRPBD; dan
 Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model
Pasal 52 PKPU 25/2023
C.HASIL-DPRK.

26
 KPPS WAJIB MENYAMPAIKAN HASIL
 KPPS MENGGANDAKAN FORMULIR PENGGANDAAN FORMULIR KEPADA SETIAP
SEBAGAIMANA DIMAKSUD MENGGUNAKAN SAKSI, PENGAWAS TPS, dan PPK melalui PPS yang
ALAT PENGGANDAAN YANG DISEDIAKAN DI TPS. hadir pada hari yang sama.
 Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani  Dalam hal KPPS tidak dapat melakukan penggandaan
formulir hasil penggandaan serta ditandatangani oleh formulir, KPPS dapat menggunakan Dokumen Elektronik
Saksi yang hadir. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3). (catatan:
 Dalam hal Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani dokumen digital dalam SIREKAP)
formulir, formulir ditandatangani oleh Saksi yang
bersedia menandatangani.

Pasal 60 ayat 10 dan 11 PKPU 25/2023

27
SURAT SUARA SAH
Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden

a. Surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. Tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik, dan/atau
Gabungan Partai Politik dalam surat suara.
Sumber : Slide KPU RI, Medio Januari 2024
40

28
SURAT SUARA SAH (2)
Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota

a. Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. Tanda coblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik dan/atau nama calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan. 41

29
SURAT SUARA SAH (3)
Pemilu Anggota DPD

a.Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b.Tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu) calon
perseorangan. 42

30
Pemungutan & Penghitungan s uara Ulang

1. Pemungutan Suara Ulang di TPS apabila terjadi c. Petugas KPPS merusak lebih dari satu
bencana alam dan/atau kerusuhan yang surat suara yang sudah digunakan oleh
mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat Pemilih sehingga surat suara tersebut
digunakan atau penghitungan suara tidak dilakukan menjadi tidak sah d a n / a t a u Pemilih
yang tidak memiliki KTP-el atau Suket,
2. Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila
dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb
dari hasil penelitian dan pemeriksaan
memberikan suara di TPS.
Pengawas TPS terbukti terdapat keadaan
sebagai berikut:
a. Pem bukaan kotak s uara dan/ atau 3. Selain keadaan sebagaimana dimaksud pada
berkas Pem ungutandan Penghitungan ayat (2), pemungutan suara wajib diulang jika
Suara tidak dilakukan m enurut terdapat pemilih yang memberikan suara
tata cara yang ditetapkan lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS
dalam ketentuan peraturan perundang atau pada
Pasal TPS25yang
80 PKPU tahun berbeda.
2023
undangan,
b. Petugas KPPS m em inta Pem ilih
m em berikan tanda khus us ,
m enandatangani,atau m enulis kan nam a
atau, alam at pada surat suara yang
sudah digunakan,
31
Pasal 372 UU 7/2017

PSU TERJADI KARENA

1. Terjadi, bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil


pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak
dapat dilakukan.

2. Pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghihrngan TATA CARA PENGAJUAN PSU
suara tidak dilakukan rnenurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentrran
peraturan perundang-undangan; 1. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya
3. pehrgas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangmi, pemungutan suara ulang.
atau menuliskan nama atau, alamat pada surat suara yang sudah digunakan; 2. Usul KPPS diteruskan kepada PPK dan selanjutnya
diajukan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk
4. petugas KPPS merusak lebih dari saftr surat suara yang ,' sudah digunakan pengambilan keputusan diadakannya pemungutan suara
oleh Pemilih sehingga surat suara. tersebut menjadi tidak sah; dan/atau; ulang.
3. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama
5. Pemilih yang tidak memiliki kartu tanda penduduk elektronik dan tidak 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara,
terdaftar di daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan. berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.

32
PENGAWASAN
PERGERAKAN KOTAK
SUARA & HASIL TPS
1 Seluruh Dokumen Hasil Putung disegel dan Kotak Suara
dalam kondisi di gembok /kabel ties dan disegel

Berita Acara/Tanda Terima Kotak Suara


2
Keamanan Pengiriman dan Penempatan Kotak Suara
3
Pengawasan
REKAPITULASI DI KECAMATAN
Kesesuain dengan Berita acara, Sertifikat C.Hasil PPWP, DPR,
1 DPRD, DPRD di TPS

2 Rekapitulasi sesuai dengan ketentuan peraturan

Koreksi Hasil dan Penyelesaian Sengketa Rekapitulasi


3
Seluruh dokumen Rekapitulasi dan Kotak Suara dalam Kondisi
4 disegel
Kesalahan yang tidak disengaja
JENIS (honest mistake)

KESALAHAN
Penghitungan & Kesalahan yang disengaja berupa
Rekapitulasi Suara Penyimpangan Pemilu
(electoral fraud)

Kesalahan yang tidak disengaja

 Kesalahan penginputan data jumlah DPT antara laki-laki dan  Kesalahan penginputan data yang tidak sesuai kategori pemilih,
perempuan dalam model Form C-Hasil tidak sesuai dengan yakni Daftar Pemlih Khusus (DPK) dan Daftar Pemilih Tambahan
DPT yang ditetapkan; (DPTB)
 Kesalahan penjumlahan data pemilih;  Kesalahan penginputan data pengguna hak pilih;
 Kesalahan dalam penjumlahan pengguna hak pilih;

35
KESALAHAN YANG DISENGAJA

 Kesalahan dalam penginputan dan penggunaan surat suara, antara  Pemberian Surat Pemberitahuan Pemilih kepada Pihak lain
kolom “jumlah surat suara yang dikembalikan karena rusak/keliru oleh KPPS
coblos” dengan kolom “surat suara yang tidak digunakan”;  Perusakan surat suara yang telah digunakan pemilih oleh
 Ketidaksesuaian antara jumlah surat suara dengan data pengguna KPPS
hak pilih;  Penggunaan Sisa surat suara yang tidak digunakan
 Ketidaksesuaian antara jumlah surat suara sah dan tidak sah  Pembacaan surat suara sah tidak sesuai dengan yang dicoblos
dengan pengguna hak pilih;  Pengalihan suara calon kepada calon lainnya
 Kesalahan penulisan angka pada kolom perolehan suara partai  Pengalihan Suara Partai kepada suara calon
politik atau calon legislatif.  Tidak memberikan salinan C.Hasil kepada Pengawas TPS dan
Saksi

36
Penyimpangan Pemilu (electoral irregularities)
Penyimpangan pemilu adalah tindakan Manipulasi hasil penghitungan suara sehingga mengubah
sengaja memanipulasi kegiatan pemilu pembagian kursi atau mengubah pemenang
atau yang berkaitan dengan material
pemilu untuk mempengaruhi hasil
pemilu yang mungkin mempengaruhi
atau bertentangan dengan kehendak Penyimpangan
pemilih. Pelanggaran pemilu yang tidak mengubah
pemilu pembagian kursi atau pemenang.

Tindakan memanipulasi hasil penghitungan suara merupakan tindakan penipuan atas proses pemungutan dan penghitungan suara yang bertujuan
mencegah hasil pemilu sesuai dengan kehendak rakyat. Singkat kata, manipulasi hasil penghitungan suara adalah tindakan yang bertentangan dengan
kedaulatan rakyat.

Manipulasi terhadap hasil penghitungan suara merupakan bentuk penyimpangan pemilu yang paling buruk dan paling serius. Hasil pemilu yang tidak
akurat bisa terjadi karena praktik jual-beli suara antara calon dengan pemilih (dengan atau tanpa perantara) dan praktik manipulasi hasil penghitungan
suara karena kolusi antara calon dengan panitia pelaksana (KPPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan sebagainya).

37
PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN PUTUNGSURA
CATATAN:
1. Sejak Hasil Pengawasan Dibuat, Paling Lama 7 Hari Kerja

Penetapan Temuan Disampaikan Ke Bawaslu Kab/Kota;


2. Bawaslu Kab/Kota Melakukan Pleno Paling Lama 7 Hari
Alur: Kerja Sejak Lhp Dibuat;
Oleh Pengawas Pemilu Ad hoc 3. Bawaslu Kab/Kota Melakukan Registrasi Paling Lama 2
HASIL PENGAWASAN Hari Kerja Setelah Rapat Pleno.
PENGAWAS TPS 4. Jika Terdapat Pelanggaran Adm Di Tps, Diselesaikan Di
Tempat.

MENGANDUNG DUGAAN PANWASLU


PELANGGARAN TINDAK PANWASLU BAWASLU
KELURAHAN/
PIDANA ATAU ETIK KECAMATAN KAB/KOTA
DESA/DISTRIK
PLENO

REGISTRASI TEMUAN BUKAN


TEMUAN

38
Penerimaan
laporan • PERBAWASLU 7 Tahun 2022
Tentang PENANGANAN TEMUAN
DAN LAPORAN PELANGGARAN
Oleh Pengawas Pemilu Ad hoc PEMILU
• PERBAWASLU 8 Tahun 2022
Tentang PENYELESAIAN
PANWASLU PELANGGARAN ADMINISTRASI
KELURAHAN/DESA/DIST PEMILU
RIK • PERBAWASLU 3 Tahun 2023
Tentang Penegakkan Hukum Terpadu
ALUR :
PENGAWAS TPS (GAKKUMDU)
1 Hari Kerja
LAPORAN DUGAAN
PANWASLU KAJIAN
PELANGGARAN
PANWASLU KECAMATAN AWAL
PEMILU
KELURAHAN/ 1 Hari Kerja
DESA/DISTRIK

PENGAMBILALIHAN
(1 HARI SETELAH KAJIAN BAWASLU PIDANA
ADMINISTRATI
AWAL ATAU PERBAIKAN ATAU KODE
LAPORAN SELESAI) KAB/KOTA ETIK
F
DISAMPAIKAN
REGISTRASI

REGISTRASI

39
Pasal Pidana Pemilu
Pada Pemungutan dan Penghitungan Suara
Berdasarkan UU7 Tahun 2017 tentang Pemilu

40
41
42
43
44
“Pemilu berintegritas tidak hanya menjadi
tanggung jawab para pemimpin politik, tetapi
juga melibatkan partisipasi dan pemantauan aktif
dari masyarakat sipil dan semua pemangku
kepentingan untuk memastikan prosesnya yang
Jujur, adil dan Transparan”

- WANGARI MAATHAI, Penerima Hadiah Nobel Perdamaian, Dikenal


Karena Advokasinya Terhadap Hak-hak Perempuan Dan Demokrasi Di
Kenya, Termasuk Dukungannya Terhadap Pemilu Yang Bersih Dan Adil.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai