PELATIHAN
PEMUNGUTAN SUARA
KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS)
Yogyakarta, 16 Januari 2024
DESKRIPSI SINGKAT, TUJUAN PEMBELAJARAN,
DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
SUARA
PERSIAPAN PEMUNGUTAN
SUARA
5
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PEMUNGUTAN SUARA KEPADA PEMILIH
Apabila Pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, ketua KPPS dapat menyampaikan
formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada keluarganya dan diminta untuk
menandatangani tanda terima:
Apabila sampai dengan tanggal 11 Februari 2024 Pemilih DPT belum menerima
formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU, maka Pemilih yang bersangkutan dapat
meminta formulir C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada ketua KPPS paling lambat
tanggal 13 Februari 2024 dengan menunjukkan KTP-el
Apabila KPPS menemukan Pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat, atau
tidak dikenal, KPPS menandai/mencatat keterangan tersebut pada formulir Model
C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak dapat terdistribusi selanjutnya wajib
mengembalikan kepada PPS dengan menggunakan formulir Model BA-
C.PEMBERITAHUAN-KPU
Dalam hal Pemilih dan keluarga Pemilih tidak berada ditempat tinggalnya, ketua KPPS
atau anggota KPPS menyampaikan foto/dokumen elektronik formulir Model
CPEMBERITAHUAN-KPU kepada Pemilih melalui aplikasi pesan atau surat elektronik
atau media internet lainnya yang bersifat private/personal yang diketahui oleh Ketua
KPPS atau anggota KPPS dan selanjutnya mengambil tangkapan layar dari hasil
pengiriman pesan tersebut.
Apabila sampai dengan 3 (tiga) Hari sebelum Hari pemungutan suara terdapat Pemilih
yang belum menerima formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU, Pemilih yang
bersangkutan dapat meminta formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada ketua
KPPS atau anggota KPPS paling lambat 1 (satu) Hari sebelum hari Pemungutan Suara
dengan menunjukkan KTP-el atau Suket
7
(SK KPU NO 66 TAHUN 2024)
Dalam hal sampai dengan 1 (satu) Hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara terdapat formulir
Model CPEMBERITAHUAN-
KPU yang tidak dapat didistribusikan kepada Pemilih karena pemilih:
a) meninggal dunia;
b) pindah alamat domisili;
c) pindah memilih;
d) tidak dikenal (bukan warga setempat atau bahkan tidak pernah tinggal di wilayah tersebut); atau
e) tidak berada di tempat dan tidak terdapat keluarga atau orang terpercaya yang dapat dititipkan serta
KPPS tidak memiliki kontak personal yang bersangkutan, ketua KPPS melaporkan rekapitulasi formulir
Model C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak terdistribusi, kepada PPS termasuk rekapitulasi formulir Model
C.PEMBERITAHUAN-KPU yang terdistribusi.
8
LOKASI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (Pasal 7)
ukuran paling kurang panjang 10 (sepuluh) meter dan lebar 8 (delapan) meter
atau dapat disesuaikan dengan kondisi setempat; dan
harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) Hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara.
TATA LETAK PEMUNGUTAN SUARA
No. Luar Kotak Jumlah Satuan No. Dalam kotak Jumlah Satuan
1 Kotak suara 5 Buah 1 Surat Suara DPT + 2% Lembar
2 Bilik suara 4 Buah 2 Tinta 2 Botol
3 Tanda pengenal 3 Segel 67 Keping
KPPS 7 Buah 4 Segel plastik/kabel tis 10 Buah
Petugas ketertiban 2 Buah 5 Paku 4 Buah
Saksi Parpol 18 Buah 6 Sampul kertas 42 Buah
Saksi Pasangan PPWP 3 Buah 7 Karet Pengikat 1 Set
Saksi DPD 5 Buah 8 Kantong plastik ziplok 1 Buah
Pengawas TPS 1 Buah 9 Formulir C Hasil 1 Rangkap
4 Lem perekat 2 Buah 10 Formulir C Hasil Salinan 1 Rangkap
5 Balpoint 7 Buah 11 Tali pengikat alat pemberi pilihan 4 Buah
6 Spidol 12 Buah 12 Alat Bantu Tunanetra
7 Stiker Nomor Kotak Suara 5 Buah DPD 1 Buah
8 DPC 1 Lembar PPWP 1 Buah
DCT DPR 1 Lembar
DCT DPD 1 Lembar
DCT DPRD Prov 1 Lembar
DCT DPRD Kab/Kot 1 Lembar
9 Salinan DPT 33 Rangkap
10 Salinan DPTb 33 Rangkap
11 Formulir Model C Daftar Hadir DPT 1 Rangkap
12 Formulir Model C Daftar Hadir DPTb 1 Rangkap
13 Formulir Model C Daftar Hadir DPK 1 Rangkap
SAMPUL (SK KPU 1757)
42
BA Pengambalian Formulir Model C Pemberitahuan KPU
PPS ( 1 jenis sampul) 1 tdk terdistribusi Kubus 1
FORMULIR (SURAT DINAS 109)
Penjelasan kepada anggota KPPS tersebut dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari sebelum
hari dan tanggal pemungutan suara.
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN
SUARA
17
PEMERIKSAAN PERSIAPAN AKHIR PEMUNGUTAN SUARA
pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan Petugas Ketertiban TPS
2
penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara dan
pembagian tugas anggota KPPS
3
pelaksanaan pemberian suara
Saksi dan Pengawas TPS
Pelaksanaan rapat pemungutan suara dihadiri pula oleh saksi peserta Pemilu dan Pengawas TPS.
Adapun ketentuan terkait Saksi peserta Pemilu yang hadir ke TPS adalah sebagai berikut:
1. hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta 3. tidak mengenakan atau membawa atribut yang
Pemilu memuat nomor, nama, foto calon/Pasangan Calon,
simbol/gambar Partai Politik, atau mengenakan
2. membawa dan menyerahkan surat mandat paling seragam dan/atau atribut lain yang memberikan
lambat sebelum rapat Pemungutan Suara yang kesan mendukung atau menolak Peserta Pemilu
ditandatangani oleh: tertentu.
a. Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk
4. berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
masing-masing Pasangan Calon, Partai Politik,
b. pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota
atau calon anggota DPD dengan ketentuan yang
atau tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota
dapat memasuki TPS berjumlah 1 (satu) orang
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota
dalam satu waktu.
c. Calon anggota DPD untuk Pemilu anggota
DPD
dalam hal terdapat saksi yang mewakili lebih dari 1 (satu) Peserta Pemilu, Saksi dapat diterima
sepanjang merupakan Saksi dari Pasangan Calon dan Partai Politik Peserta Pemilu yang
mengusulkan Pasangan Calon tersebut, yang dibuktikan dengan surat mandat dari masing-
masing Peserta Pemilu. 20
Saksi dan Pengawas TPS
1. Dalam hal pada waktu rapat Pemungutan Suara belum ada Saksi, Pemilih, atau
Pengawas TPS yang hadir, rapat ditunda sampai dengan adanya Saksi, Pemilih, dan
Pengawas TPS yang hadir, paling lama selama 30 (tiga puluh) menit
2. Apabila sampai dengan waktu yang ditentukan Saksi, Pemilih, dan Pengawas TPS belum
hadir, rapat Pemungutan Suara dibuka dan dilanjutkan dengan Pemungutan Suara
3. Dalam hal terdapat Saksi yang hadir setelah rapat Pemungutan Suara dimulai, KPPS
dapat menerima surat mandat dari Saksi dan mempersilakan untuk mengikuti rapat
Pemungutan Suara
21
PEMANTAU DAN PEWARTA
23
Penjelasan kepada Pemilih tentang Tata Cara
Pemberian Suara (Pasal 19)
Pemilih dalam memberikan suara di TPS mengikuti tata cara sebagai berikut:
1. Pemilih perlu memastikan surat suara yang diterima telah ditandatangani oleh
Ketua KPPS;
2. Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos menggunakan alat untuk
mencoblos pilihan yang telah disediakan;
3. Pemberian suara pada Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden dilakukan
dengan cara mencoblos pada nomor, nama, foto Pasangan Calon atau tanda
gambar Partai Politik pengusul dalam satu kotak; dan
4. Pemberian suara pada Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, DPRD
Kabupaten/Kota dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor atau tanda
gambar Partai politik dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota dalam Partai Politik yang sama;
5. Pemberian suara pada Surat Suara Pemilu anggota DPD dilakukan dengan
cara mencoblos pada nomor, nama, atau foto calon dalam satu kolom calon
yang sama. 24
Tata Cara Pencoblosan pada Surat Suara
25
Pasal 26
1. Pemilih memeriksa dan meneliti surat suara yang diberikan ketua KPPS untuk
memastikan surat suara tidak dalam keadaan rusak ;
2. Pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada Ketua KPPS jika pemilih
a. Menerima surat suara dalam keadaan rusak dan/atau;
b. Keliru dalam mencoblos surat suara
3. Ketua KPPS wajib memberikan surat suara pengganti dan mencatat surat
suara yang rusak dan/atau keliru dicoblos tersebut dalam berita acara
4. Surat suara pengganti tersebut diambilkan dari surat suara cadangan
5. Surat suara cadangan selain sebagai pengganti, digunakan untuk
a. Pemilih pemilik KTP El yang terdaftar dalam DPTb
b. Pemilih pemilik KTP El yang tidak terdaftar dalam DPT atau DPTb yang
memiliki hak pilih
6. Dalam hal surat suara cadangan tidak mencukupi dapat menggunakan surat
suara yang masih tersedia
7. Penggunaan surat suara pengganti dan surat suara cadangan dicatat dalam 26
Pasal 27
27
1. 1 jam sebelum pemungutan suara selesai, Ketua KPPS mengumumkan bahwa
pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb diberi kesempatan
memberikan suara dan didaftarkan dalam DPK
2. KPPS dibantu petugas ketertiban TPS mengatur keseimbangan jumlah pemilih
terhadap surat suara yang masih tersedia
3. Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS mengumumkan bahwa
yang diperbolehkan memberikan suara hanya pemilih yang
a. Sedang menunggu giliran untuk memberikan suara dan telah dicatat
kehadirannya dala, daftar hadir atau
b. Telah hadir dan sedang dalam antrean untuk mencatatkan kehadirannya
dalam daftar hadir
4. Setelah seluruh pemilih selesai memberikan suara, Ketua KPPS
mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa pemungutan suara telah selesai
dan dilanjutkan rapat penghitungan suara di TPS
28
PENGUMUMAN DI TPS TERHADAP CALON
TMS/MENINGGAL DUNIA
Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU terdapat salah satu calon atau Pasangan Calon
yang berhalangan tetap atau dibatalkan sebagai peserta Pemilu sebelum Hari
pemungutan suara KPPS mengumumkan calon atau Pasangan Calon yang berhalangan
tetap atau dibatalkan tersebut melalui papan pengumuman di TPS dan/atau secara lisan
menyampaikan kepada Pemilih sebelum pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan
pemungutan suara (Pasal 20)
Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota
terdapat calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang
meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat sejak ditetapkan sebagai calon anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, KPPS mengumumkan calon
yang meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat melalui papan pengumuman di
TPS dan/atau secara lisan menyampaikan kepada Pemilih sebelum pemungutan suara
dan pada saat pelaksanaan pemungutan suara (Pasal 21).
29
PENGUMUMAN DI TPS TERHADAP PARTAI
POLITIK YANG DIBATALKAN SEBAGAI PESERTA
PEMILU
Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota
terdapat Partai Politik Peserta Pemilu karena tidak menyampaikan LADK sampai dengan
tenggat waktu yang ditentukan, KPPS mengumumkan Partai Politik Peserta Pemilu yang
dibatalkan melalui papan pengumuman di TPS dan/atau secara lisan menyampaikan
kepada Pemilih sebelum pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan pemungutan
suara (Pasal 22).
30
PEMILIH YANG BERHAK MEMBERIKAN SUARA DI TPS
Pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPT di
TPS yang bersangkutan
Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el pada hari pemungutan suara, Pemilih
dapat menggunakan surat keterangan telah dilakukan perekaman KTP-el yang
diterbitkan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang
kependudukan dan catatan sipil
Surat Suara yang diberikan ke Pemilih
33
Ketentuan Pendampingan Pemilih (Pasal 29)
34
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)
Ketua KPPS
Ketua KPPS sebagai anggota KPPS Kesatu mempunyai tugas memimpin rapat
Pemungutan Suara, dan memberikan penjelasan mengenai tata cara pemberian
suara.
1. Menandatangani surat suara masing masing jenis Pemilu pada tempat yang
telah ditentukan untuk diberikan kepada pemilih;
2. Memanggil pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk memberikan suara
berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih;
3. Memberikan surat suara yang telah ditandatangani dalam keadaan baik/tidak
rusak serta dalam keadaan terlipat kepada Pemilih
4. Mengingatkan pemilih untuk memeriksa dan meneliti surat suara tersebut
dalam keadaan tidak rusak;
5. Mengingatkan dan melarang pemilih membawa telepon genggam dan/atau
alat perekam gambar lainnya ke bilik suara. 35
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)
KPPS Kedua
36
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (2)
KPPS Ketiga
1. Mengumpulkan surat pemberitahuan formulir (Model C.Pemberitahuan-KPU),
surat pindah memilih (Model A-Surat Pindah Memilih-KPU) setelah Pemilih
mendapatkan Surat Suara yang akan dicoblos; dan/atau
2. Tugas lain yang diberikan oleh Ketua KPPS
KPPS Keempat
1. Meminta kepada Pemilih untuk menunjukkan seluruh jari tangan Pemilih dan memeriksa
tanda khusus berupa tinta pada seluruh jari tangan Pemilih;
2. Meminta kepada Pemilih untuk menunjukkan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el beserta
formulir Model C.Pemberitahuan-KPU, formulir Model A-Surat Pindah Memilih-KPU;
3. Memeriksa kesesuaian antara Pemilih yang bersangkutan dengan KTP-el atau Suket
Perekaman KTP-el yang ditunjukan oleh Pemilih;
4. ......slide berikutnya
37
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (3)
KPPS Keempat
4. Apabila Pemilih terdaftar dalam DPT, memeriksa kesesuaian nama Pemilih antara
formulir Model C.Pemberitahuan-KPU dengan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-
el dan memeriksa kesesuaian nama Pemilih dengan yang tercantum dalam salinan
DPT, serta memberi tanda pada kolom nomor urut Pemilih dalam salinan DPT
dengan menggunakan formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih;
5. Apabila Pemilih terdaftar dalam DPTb, memeriksa kesesuaian nama Pemilih antara
formulir Model A-Surat Pindah Memilih-KPU dengan KTP-el atau Suket Perekaman
KTP-el dan memeriksa kesesuaian nama Pemilih dengan yang tercantum dalam
salinan DPTb, serta memberi tanda pada kolom nomor urut Pemilih dalam salinan
DPTb dengan menggunakan formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan;
6. Apabila terdapat Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, memeriksa
kesesuaian antara Pemilih yang bersangkutan dengan KTP-el yang ditunjukkan oleh
Pemilih dan memastikan yang bersangkutan tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb .
38
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (4)
KPPS Kelima
1. Meminta Pemilih untuk menandatangani formulir MODEL C.DAFTAR HADIR
DPT bagi pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih;
2. Meminta Pemilih untuk menandatangani formulir MODEL C.DAFTAR HADIR
DPTb bagi pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A-Daftar Pemilih
Pindahan dan Namanya tercantum dalam formulir MODEL C.DAFTAR HADIR
DPTb;
3. Menuliskan nama lengkap sesuai KTP-el dan menandatangani formulir MODEL
C.DAFTAR HADIR DPK;
4. Menuliskan nama Pemilih dan jenis disabilitas Pemilih yang belum tercantum
dalam formulir MODEL C.DAFTAR HADIR DPTb/ MODEL C.DAFTAR HADIR
DPK ke dalam formulir tersebut sesuai dengan formulir Model A-Daftar Pemilih
Pindahan;
5. Mempersilakan Pemilih menempati tempat duduk yang telah disediakan.
39
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (5)
KPPS Keenam
Mengatur dan memastikan Pemilih memasukkan masing-masing Surat Suara ke
dalam kotak suara sesuai jenis Pemilu.
KPPS Ketujuh
Mengatur Pemilih yang akan keluar TPS dan memberikan tanda khusus berupa
tinta di salah satu jari Pemilih sebagai bukti bahwa Pemilih yang bersangkutan
telah memberikan hak pilihnya
40
PELAYANAN DALAM KONDISI TERTENTU
Apabila Pemilih sudah pindah domisili dan sudah mendapatkan KTP-el pada domisili di tempat baru
sehingga Penduduk tersebut tidak lagi tercatat sebagai penduduk daerah asal dan tercatat sebagai
penduduk daerah tujuan, maka penduduk tersebut jika mengurus pindah memilih dengan alasan
pindah domisili dapat menjadi pemilih DPTb dan berhak mendapatkan 5 (lima) jenis surat suara kecuali
di Provinsi DKI Jakarta yang mendapatkan 4 (empat) jenis surat suara. (SK KPU NO 66 TAHUN 2024)
Apabila Pemilih telah memiliki KTP-el pada domisili di tempat baru dan tidak terdaftar dalam DPT
pada TPS sesuai KTP-el pada domisili yang baru tersebut, Pemilih tersebut dapat menjadi Pemilih DPK.
(SK KPU NO 66 TAHUN 2024)
• KPPS menyentuh pundak atau tangan Pemilih saat hendak memulai pembicaraan
• Apabila Pemilih memerlukan bantuan KPPS, KPPS memperkenankan pemilih disabilitas netra
untuk memegang lengan tangan KPPS dan menentukan apakah mereka lebih nyaman berada di
sebelah kiri atau kanan KPPS.
• KPPS Keenam atau KPPS Ketujuh menghindari kata-kata yang samar seperti: ini, itu, di sana, di
sini. 41
Pelayanan kepada Pemilih yang tidak dapat hadir secara langsung di TPS karena kondisi tertentu
meliputi:
❑ Pemilih yang sakit di rumah dan dipastikan tidak dapat mendatangi TPS untuk memberikan hak
pilihnya;
❑ Pemilih yang menjadi tahanan sementara, keluarga pemilih yang bersangkutan melapor kepada
KPPS pada saat KPPS menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU atau sebelum
pemungutan suara berakhir; dan
❑ Pemilih yang sedang berada di rumah sakit jiwa yang mengalami gangguan jiwa dan telah
mendapatkan keterangan dari profesional bidang kesehatan jiwa bahwa yang bersangkutan telah
memiliki kemampuan untuk memilih dalam Pemilu.
dengan cara:
➢ KPPS asal mendatangi Pemilih tersebut dengan diketahui para Saksi dan Panwaslu
Kelurahan/Desa atau Pengawas TPS, dengan tetap mengutamakan kerahasiaan Pemilih.
➢ Pelayanan dilakukan oleh KPPS Keempat dan KPPS Keenam serta dapat didampingi oleh Saksi
dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa atau Pengawas TPS.
➢ Waktu pelayanan pengguna hak pilih sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilaksanakan
pukul 12.00 s.d. pukul 13.00 waktu setempat dengan memperhatikan pelayanan Pemilih
yang hadir di TPS dan mempertimbangkan ketersediaan surat suara.
➢ Perlengkapan yang harus disediakan berupa kantong plastik sedang berwarna gelap, surat
suara sesuai dengan jenis Pemilu, daftar hadir sesuai dengan jenis Pemilih, dan tinta serta
alat coblos.
➢ Pelayanan kepada Pemilih yang tidak dapat hadir secara langsung tersebut dicatat dalam
formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU. 42
PEMUNGUTAN SUARA ULANG (1)
1. Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang
mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat
dilakukan.
2. Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan Pengawas TPS
terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut
tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama
atau alamat pada surat suara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga surat
suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb memberikan suara
di TPS.
3. Selain keadaan sebagaimana dimaksud pada angka (2), pemungutan suara wajib diulang jika terdapat pemilih
yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS atau pada TPS yang berbeda.
4. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan menyebutkan keadaan yang menyebabkan
diadakannya pemungutan suara ulang.
5. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara,
berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
6. Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali
pemungutan suara ulang. 43
PEMUNGUTAN SUARA ULANG (2)
44
PENGHITUNGAN SUARA ULANG
1. Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal sebagai berikut:
a.kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
b.Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
c.Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan
cahaya;
d.Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
e.Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
f. Saksi, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses Penghitungan Suara
secara jelas;
g.Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau
h.ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah
dengan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilih.
45
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
LANJUTAN DAN SUSULAN (1)
1. Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan pemungutan suara atau penghitungan suara
di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan pemungutan suara atau penghitungan suara lanjutan di TPS.
2. Pelaksanaan Pemungutan Suara atau penghitungan suara lanjutan di TPS dimulai dari tahapan
pemungutan suara atau penghitungan suara di TPS yang terhenti.
3. Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan Pemungutan Suara dan/atau penghitungan suara susulan.
4. Pelaksanaan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan
pemungutan suara dan/atau penghitungan suara.
5. Pemungutan suara dan/atau penghitungan suara lanjutan atau susulan dilaksanakan setelah dilakukan
penetapan penundaan.
6. Penetapan penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara dilakukan oleh:
a. KPU Kabupaten/Kota atas usul PPK, apabila penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain;
b. KPU Kabupaten/Kota atas usul PPK, apabila penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kecamatan atau yang disebut dengan nama lain; atau
c. KPU Provinsi atas usul KPU Kabupaten/Kota apabila penundaan pemungutan suara dan/atau
penghitungan suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota.
46
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
LANJUTAN DAN SUSULAN (2)
7. Penetapan penundaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas ditetapkan dengan
Keputusan KPU Kabupaten/Kota;
8. Penetapan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c di atas ditetapkan dengan
Keputusan KPU Provinsi.;
9. Pemungutan suara dan/atau penghitungan suara lanjutan atau susulan dilaksanakan paling lambat 10
(sepuluh)Hari setelah hari pemungutan suara.
47
PEMBERIAN SUARA DI LOKASI KHUSUS
1. Pemilih yang terdaftar sebagai DPT di TPS lokasi khusus, dapat menggunakan hak pilihnya untuk
memilih:
a. Pasangan Calon;
b. calon anggota DPR, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam
satu Dapil;
c. calon anggota DPD, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi;
d. calon anggota DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi
dan dalam satu Dapil; dan/atau
e. calon anggota DPRD kabupaten/Kota, apabila pindah memilih ke kecamatan lain dalam satu
kabupaten/kota dan dalam satu Dapil.
2. Ketentuan mengenai TPS lokasi khusus sesuai dengan Peraturan KPU yang mengatur mengenai
penyusunan daftar Pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu dan sistem informasi data Pemilih.
3. Ketentuan penyampaian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU terhadap Pemilih di TPS berlaku
secara mutatis mutandis terhadap Penyampaian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU terhadap
Pemilih di TPS Lokasi Khusus.
4. Dalam hal terdapat kendala dalam penyampaian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU terhadap
Pemilih di TPS lokasi khusus, penyampaian formulir dilakukan berdasarkan hasil koordinasi KPU
Kabupaten/Kota dengan pejabat yang berwenang di lokasi khusus.
48
Terima Kasih
4
9