Pemungutan Penghitungan
Suara Suara
KPPS
KPPS
Petugas Ketertiban TPS
Petugas Ketertiban TPS
Di Dalam TPS Pengawas TPS Di Dalam TPS
Pengawas TPS
Saksi
Saksi
Pemilih
Pemilih
Di Luar TPS Pemantau Pemilu Di Luar TPS
Pemantau Pemilu
PENGAWAS TPS WAJIB MEMAHAMI
TUGAS WEWENANG KEWAJIBAN LARANGAN
1. Mengawasi
persiapan 1. Menyampaikan keberatan 1. Mempengaruhi dan
1. Menyampaikan laporan
pemungutan suara dalam hal Ditemukannya mengintimidasi pemilih dalam
hasil pengawasan Menentukan pilihannya.
2. Mengawasi dugaan pelanggaran,
kesalahan dan/atau
pemungutan dan 2. Melihat pemilih mencoblos surat
pelaksanaan suara dalam bilik suara.
penyimpangan administrasi penghitungan suara
pemungutan suara 3. Mengerjakan atau membantu
pemungutan dan kepada Panwaslu
3. Mengawasi Mempersiapkan perlengkapan
penghitungan suara Kecamatan melalui pemungutan dan penghitungan
persiapan
2. Menerima salinan berita Panwaslu Kelurahan/ suara serta mengisi formular
penghitungan suara acara dan ser�fikat pemungutan suara dan hasil
Desa
4. Mengawasi pemungutan dan penghitungan suara
2. Menyampaikan laporan 4. Mengganggu kerja KPPS dalam
pelaksanaan penghitungan suara
hasil pengawasan kepada melaksanakan tugas dan
penghitungan suara 3. Melaksanakan wewenang kewenangannya.
lain sesuai dengan ketentuan
Panwaslu, Kecamatan
5. Mengawasi 5. Mengganggu pelaksanaan
peraturan perundang- melalui Panwaslu
pergerakan hasil pemungutan suara dan
undangan Kelurahan/Desa penghitungan suara
Penghitungan suara
dari TPS ke PPS
FORMULIR A
Pengawas TPS wajib menggunakan Formulir A
untuk mencatat setiap peristiwa dan hasil dari
pengawasan serta dugaan pelanggaran dalam
proses pemungutan dan penghitungan suara.
Formulir A juga sarana untuk menjelaskan
tentang upaya pencegahan dan saran
perbaikan dari Pengawas TPS yang dikirimkan
ke Pengawas Kecamatan melalui pengawas
kelurahan/desa.
PENGAWASAN MASA TENANG
Pengawas TPS melakukan pengawasan di masa tenang dengan fokus pada praktik kampanye yang
dilakukan di masa tenang dan praktik politik uang. Pengawasan terhadap adanya praktik pemberian
uang dan barang secara langsung atau tidak langsung yang dilakukan oleh pelaksana kampanye, tim
kampanye dan perorangan dengan tujuan untuk :
a. Tidak menggunakan hak pilihnya.
b. Menggunakan hak pilihnya dengan memilih peserta pemilu dengan cara tertentu sehingga surat
suaranya tidak sah.
c. Memilih pasangan calon tertentu.
d. Memilih partai politik peserta pemilu tertentu; dan/atau memilih calon anggota DPD tertentu.
Langkah-Langkah Pengawasan oleh Pengawas TPS :
e. berkeliling di wilayah TPS memeriksa apakah terdapat kegiatan kampanye yang dilakukan oleh
peserta pemilu dan/atau masih ada alat peraga kampanye yang terpasang di sekitar TPS
f. melakukan pengawasan terhadap adanya praktik pemberian uang atau barang secara langsung
maupun tidak langsung yang dilakukan oleh pelaksana kampanye, tim kampanye dan perorangan
g. mengidentifikasi situasi lingkungan TPS yang dapat mengganggu persiapan pemungutan suara
h. Apabila terdapat dugaan pelanggaran dalam masa tenang maka Pengawas TPS menuangkannya
dalam Formulir A
i. Pengawas mengirimkan informasi hasil pengawasan melalui Siwaslu dengan mengisi FORM A.1
tentang Pengawasan Masa Tenang
j. Pelaporan melalui Siwaslu dilaksanakan pada tanggal 11 Februari pukul 12.00 s/d 13 Februari
pukul 21.00)
PENGAWASAN PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA A
KPPS menyiapkan pemungutan suara dengan :
a. mengumumkan hari, waktu dan tempat pemungutan suara
b. Menyampaikan Formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada Pemilih
(dalam hal terdapat Formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU yang tidak
terdistribusi kepada Pemilih, KPPS wajib menyimpan dan menyerahkan
kepada PPK melalui PPS setelah penghitungan suara)
c. menyiapkan TPS
d. mengumumkan dengan menempelkan DPT, DPTb, Daftar Pasangan Calon
dan DCT Anggota DPD, DCT Anggota DPR RI, DCT Anggota DPRD Provinsi
dan DCT Anggota DPRD Kabupaten/Kota di TPS.
e. menyerahkan salinan DPT dan DPTb kepada saksi dan Pengawas TPS
f. mengecek kondisi perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan
lainnya tanpa membuka kotak suara bersegel
g. Mengumumkan peserta Pemilu yang dibatalkan sebagai peserta pemilu arena
tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye sampai dengan tenggat
waktu yang ditentukan melalui papan pengumuman di TPS
PENGAWASAN PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA B
Langkah-Langkah Pengawasan, Pengawas TPS :
a. berkoordinasi dengan KPPS untuk memastikan pengumuman hari, waktu dan tempat pemungutan
suara di lingkungan TPS
b. memastikan mendapatkan salinan DPT dan DPTb sebelum pemungutan suara untuk dilakukan
pemeriksaan terhadap kualitas daftar pemilih tersebut (identifikasi daftar pemilih yang TMS)
c. memastikan perlengkapan pemungutan dan Penghitungan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya
sudah diterima dari PPS paling lambat 13 Februari 2024
d. mencari informasi dengan berkoordinasi kepada KPPS, pemilih atau pihak lain yang bertanggung
jawab terkait dengan distribusi surat pemberitahuan memilih
e. mengawasi dan memastikan langsung penyiapan dan pembuatan TPS sebelum pemungutan suara
tanpa kendala dan gangguan serta memastikan pembuatan TPS akses bagi pemilih penyandang
disabilitas dengan memperhatikan jalan masuk dan keluar, meja kotak suara, bilik suara, meja tinta
dan kondisi jalan menuju TPS
f. mengawasi dan memastikan kondisi perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya
dalam kondisi lengkap dan aman
g. memberikan saran perbaikan terhadap prosedur pemungutan suara yang melanggar ketentuan
perundang-undangan atau menerima laporan dari pihak lain terkait dugaan pelanggaran dan
melakukan tindak lanjut
h. Apabila terdapat dugaan pelanggaran dalam persiapan pemungutan suara maka Pengawas TPS
menuangkannya dalam Formulir A
i. mengirimkan informasi hasil pengawasan melalui Siwaslu dengan mengisi FORM A.2 tentang
Persiapan Pemungutan Suara
PENGAWASAN PEMUNGUTAN SUARA
1. Pengawas TPS wajib hadir di TPS pada hari pemungutan suara
selambat-lambatnya pada pukul 06.30 waktu setempat untuk
memastikan persiapan pemungutan suara.
2. Pengawasan persiapan pemungutan suara dilakukan dengan cara
memastikan bahwa KPPS :
> memeriksa TPS dan perlengkapannya
> menempatkan kotak suara di depan meja ketua KPPS
> mempersilakan dan mengatur pemilih untuk menempati tempat
duduk yang telah disediakan
> menerima surat mandat saksi
> mempersilakan kepada saksi, pengawas TPS, pemantau,
pewarta dan pemilih untuk menyaksikan proses persiapan
pemungutan suara
> menerima penyampaian surat tugas dan identitas diri dari
pemantau dan pewarta
SAKSI
Saksi di TPS harus memenuhi ketentuan meliputi :
1. Hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta Pemilu
2. wajib membawa dan menyerahkan surat mandat paling lambat sebelum
rapat pemungutan suara yang ditandatangani oleh Pasangan Calon atau
tim kampanye Tingkat kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, pimpinan Partai Politik tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; atau calon anggota DPD untuk Pemilu
anggota DPD
3. tidak mengenakan atau membawa atribut yang memuat nomor, nama, foto
calon/Pasangan Calon, simbol/gambar Partai Politik, atau mengenakan
seragam dan/atau atribut lain yang memberikan kesan mendukung atau
menolak Peserta Pemilu tertentu
4. berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk masing-masing Pasangan
Calon, Partai Politik, atau calon anggota DPD, dengan ketentuan yang dapat
memasuki TPS/TPSLN berjumlah 1 (satu) orang dalam 1 (satu) waktu
PENGAWASAN DIMULAINYA RAPAT PEMUNGUTAN SUARA
Calon Anggota
DPRD Provinsi
pemilik KTP-el
penduduk yang telah
yang terdaftar
memiliki hak pilih
dalam DPTb
Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el pada Hari pemungutan suara, Pemilih dapat menggunakan Suket
PENGAWASAN PROSES RAPAT PEMUNGUTAN SUARA C
1. Setelah formulir selesai dilakukan penandatanganan, Ketua KPPS dibantu anggota KPPS mengisi
formulir hasil salinan untuk setiap jenis pemilu, mengisi keberatan saksi atau catatan kejadian
khusus dalam pemungutan dan penghitungan suara
2. Jika terjadi kesalahan penulisan pada formulir hasil salinan, Ketua KPPS melakukan pembetulan
dengan cara mencoret angka atau kata yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal dan
menuliskan angka atau kata hasil pembetulan pada angka atau kata yang dicoret
3. Ketua KPPS serta saksi yang hadir membubuhkan paraf pada angka atau kata pembetulan dan
wajib dituangkan dalam catatan kejadian khusus
4. KPPS menggandakan formulir salinan menggunakan alat penggandaan yang disediakan di TPS
dan ditandatangani oleh Ketua KPPS, Anggota KPPS serta Saksi yang hadir. Jika saksi yang
hadir tidak bersedia menandatangani formulir maka ditandatangani oleh saksi yang bersedia
menandatangani dan wajib dicatat dalam catatan kejadian khusus
5. KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir salinan kepada setiap saksi, pengawas
TPS, dan PPK melalui PPS yang hadir pada hari yang sama. Apabila KPPS tidak dapat melakukan
penggandaan formulir salinan, KPPS dapat menggunakan dokumen elektronik dari Sirekap
6. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan formulir hasil dan salinan hasil
pemungutan dan penghitungan suara masing-masing ke dalam 1 (satu) sampul kertas dan disegel
yang selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong ziplok atau kantong plastik yang mempunyai rel
atau klip diatasnya yang dapat dibuka dan ditutup kembali.
PENGAWASAN PENGISIAN SALINAN HASIL B
7. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan formulir kejadian khusus
dan/atau keberatan saksi, DPT, DPTb, Daftar Hadir, pendamping, pemberitahuan masing-
masing ke dalam 1 (satu) sampul kertas dan disegel
8. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan surat suara untuk semua
jenis pemilihan yang dinyatakan sah, dinyatakan tidak sah, tidak digunakan/tidak terpakai
termasuk sisa surat suara cadangan, dan rusak dan/atau keliru coblos masing-masing ke
dalam sampul kertas dan disegel
9. Pada bagian luar kotak suara ditempel label, disegel dan dipasang gembok atau alat
pengaman lainnya sebagai bahan untuk rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat
kecamatan atau nama lain
10. KPPS wajib menyegel, menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara untuk semua jenis
pemilihan setelah rapat penghitungan suara di TPS
11. Dokumen elektronik dengan menggunakan Sirekap digunakan untuk keperluan publikasi
dan alat bantu rekapitulasi penghitungan suara
12. Pengawas TPS memberikan saran perbaikan terhadap prosedur penghitungan suara yang
melanggar ketentuan perundang-undangan atau menerima laporan dari pihak lain terkait
dugaan pelanggaran dan melakukan tindak lanjut
13. Pengawas TPS menuliskan kejadian lainnya dari hasil pengawasan penghitungan suara
PENGAWASAN PENGUMUMAN PENGHITUNGAN SUARA
1. KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS.
2. KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir hasil salinan untuk setiap jenis
pemilu kepada PPS dalam sampul kertas dan disegel pada hari dan tanggal
pemungutan suara. Penyampaian formulir juga dilakukan dengan menggunakan
dokumen elektronik melalui Sirekap
3. PPS wajib mengumumkan formulir hasil salinan dari seluruh TPS di wilayah
kerjanya dengan cara menempelkan formulir hasil di tempat umum pada
kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
4. Apabila KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap hasil salinan
untuk setiap jenis pemilu sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi
sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
5. Selain formulir hasil salinan pemungutan dan penghitungan suara, KPPS dalam
menyampaikan formulir DPT, DPTb, DPK dan kejadian khusus dan/atau keberatan
dalam bentuk dokumen elektronik
6. KPPS dilarang memberikan formulir hasil salinan untuk setiap jenis Pemilu kepada
siapapun dan/atau pihak manapun kecuali kepada setiap saksi, pengawas TPS,
dan PPK melalui PPS
PENGAWASAN PENYERAHAN KOTAK SUARA